• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH MENGOPTIMALKAN WAKTU DI MASA PANDEMII DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 DHANISWARA AUSTRIN PALLAS MUHAMMAD FARIZ SHELVIAN ARDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH MENGOPTIMALKAN WAKTU DI MASA PANDEMII DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 DHANISWARA AUSTRIN PALLAS MUHAMMAD FARIZ SHELVIAN ARDEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

MENGOPTIMALKAN WAKTU DI MASA PANDEMII

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

DHANISWARA AUSTRIN PALLAS MUHAMMAD FARIZ SHELVIAN ARDEN MEYRA ARVINA DINANDA

UKM KEROHANIAN ISLAM STIE MALANG KUCECWARA

2021

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

MENGOPTIMALKAN WAKTU DI MASA PANDEMII

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

DHANISWARA AUSTRIN PALLAS MUHAMMAD FARIZ SHELVIAN ARDEN MEYRA ARVINA DINANDA

UKM KEROHANIAN ISLAM STIE MALANG KUCECWARA

2021

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II DASAR TEORI ... 3

BAB III METODE PENULISAN ... 23

BAB IV PEMBAHASAN ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... ... 58

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang

Di era pandemi, semua umat manusia kehilangan kebiasaannya yang sudah terkstruktur dimasa sebelum pandemi covid-19 melanda dunia ini. Seluruh umat manusia, baik pengangguran, buruh, pelajar, pengusaha, pegawai pemerintah dan semua lapisan masyarakat kelas bawah hingga masyarakat kelas atas di seluruh dunia.

Dalam keadaan pandemi saat ini masyarakat harus membiasakan diri dengan era kebiasaan baru (New Normal). Mereka siap atau tidak siap diharuskan mengikuti aturan–aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk kelangsungan hidup bersosial, dengan harapan agar meminimalkan penyebaran virus covid-19. Otomatis jadwal kegiatan sehari-hari mereka harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada.

Dunia pendidikan di era ini merasakan dampak yang besar dalam hal proses belajar dan mengajar. Pelajaran yang semestinya dilakukan dengan interaksi secara langsung, sekarang berubah menjadi interaksi jarak jauh yang disebut program PJJ (pembelajaran jarak jauh). Jika dinilai berdasarkan tingkat efektiftas kegiatan belajar mengajar, jelas tidak sepadan dengan pembelajaran secara langsung atau tatap muka di kelas. Tetapi pemerintah khususnya Kemendikbud sedang berdaya upaya untuk membuat metode pembelajaran yang paling efektif di masa pandemi saat ini.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh bapak Deddy Corbuzier dalam Podcast youtubenya kepada Menteri Kemendikbud Bapak Nadiem Makariem, dapat disimpulkan bahwa pada saat pandemi, pelajar dituntut untuk belajar secara mandiri dengan materi yang dijelaskan guru melalui PJJ, kenyataannya banyak pelajar kurang memahami materi yang diberikan oleh guru.

Hal tersebut dikarenakan para pelajar belum terbiasa dengan Sistem PJJ yang

diberlakukan saat ini. Salah satu penyebabnya ialah pelajar belum terbiasa dalam

mengatur waktu secara mandiri guna membiasakan diri dalam metode PJJ. Maka

dari itu judul karya tulis ilmiah ini adalah “Mengoptimalkan Waktu Di Masa

Pandemi” yang bertujuan untuk membantu pelajar dalam mengatur waktu

(5)

kegiatan sehari-hari mereka agar efektif dan efisien dalam menjalankan program Pembelajaran Jarak Jauh.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa penyebab pelajar belum bisa mengatur waktu?

2. Bagaimana cara pelajar mengatur waktu di masa pandemi?

3. Mengapa pelajar kurang memahami materi dengan metode PJJ?

1.3 Manfaat dan tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab pelajar belum bisa mengatur waktu.

2. Untuk mengetahui cara pelajar mengatur waktu di masa pandemi.

3. Untuk mengetahui penyebab pelajar kurang memahami materi dengan metode PJJ.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Mengoptimalkan Waktu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan kata optimal berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan. Kata mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik, menjadikan paling tinggi. Dan kata pengoptimalan berarti proses, cara, perbuatan mengoptimal-kan suatu hal. Menurut KBBI (1997) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan/keadaan berada atau berlangsung. Waktu itu relatif, jika dilalui dengan senang terasa cepat, namun jika dilakukan dengan bosan waktu terasa lambat.

Jadi mengoptimalkan waktu adalah menjadikan, mengelola, memasimalkan waktu dengan sebaik-baiknya agar waktu menjadi suatu hal yang memang harus dijaga atau gunakan dengan bijak dan baik.

2.2 Pandemi Covid-19

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) dijelaskan kata Pandemi

berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi

yang luas. Covid-19 dari penjelasan organisasi kesehatan nasional (WHO) adalah

(6)

peresmian nama penyait virus corona karena diambil dari kata Corona, Virus, Disease. Sementara angka 19 mewakili tahun pertama kali virus ini ditemukan dan dilaporkan pada WHO yaitu tahun 2019.

2.3 Pembelajaran Jarak Jauh

Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 24 tahun 2012 Pasal 1 (1) dijelaskan Pendidikan Jarah Jauh atau disingkat PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komnikasi, dan media lain.

Pasal 2 (1) PJJ berfungsi sebagai bentuk pendidikan bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan tatap muka tanpa mengurangi kualitas pendidikan. (2) PJJ bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan.

Pada Pasal 3 PJJ mempunyai karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi pendidikan lainnya dan/atau pembelajaran terpadu.

BAB III METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan adalah metode studi literatur. Metode

studi literatur adalah penulisan yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya

tertulis, termasuk hasil penulisan baik yang telah maupun yang belum

dipublikasikan (Embun, 2012). Berdasarkan studi literatur pada tinjauan pustaka

dibentuklah pertanyaan penelitian yaitu apa yang dimaksud dengan penelitian

studi literatur dan bagaimana penulisan dengan studi literatur sebagai karya

ilmiah. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan

data adalah studi pustaka. Data yang diperoleh dikompulasi, dianalisis dan

disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai studi literatur.

(7)

BAB IV PEMBAHASAN

Mengoptimalkan waktu merupakan hal yang sebenarnya harus dimiliki semua insan jika mempunyai harapan akan masa depan gemilang. Makhluk manusia seluruhnya dikaruniakan waktu yang terbilang sama, yaitu hanya 24 jam sehari. Tetapi hanya beberapa individu saja dapat menguasai mengatur waktu dengan tepat serta efisien. Seorang dengan mengatur waktu yang baik bukanlah orang yang selalu mengedepankan kesempurnaan, tetapi ialah orang yang selalu merencanakan apa yang akan ia lakukan dengan berbagai pertimbangan agar semua terencana dengan baik. Tapi dibalik semua yang sudah direncanakan setiap individu harus sadar, bahwa sesuatu perencanaan terkadang tak bisa berjalan dengan semestinya, tetapi setidaknya kita sudah mempunyai rencana kedepan.

Orang sukses dan bernilai mempunyai target tentang apa yang akan dicapai dalam waktu tertentu. Semua pelajar pasti ingin menjadikan dirinya sebagai orang yang sukses, tetapi hanya segelintir pelajar saja yang berusaha mendapatkannya. Hal paling mendasar dari pencapaian tersebut adalah waktu.

Karena waktu adalah satu-satunya hal yang tidak pernah berhenti didunia ini.bahkan tuhan pun bersumpah demi waktu dalam firmannya QS.AL ASHR dan salah satu imam besar 4 madzab Imam Syafi’i Rahimmullah pernah berwasiat tentang surat AL-ASHR ini dalam kitab al-ushul ats-tsalatsah: Asy-Syaikh

Muhammad bin Sulaiman At Tamimi, beliau mengatakan “ Seandainya Allah

Subhanahu wa Ta’ala tidak menurunkan hujjah untuk para makhlukNya kecuali surat ini, maka itu sudah cukup. “ ini merupakan perkataan yang sangat agung dari Imam Syafi’i Rahimmullah ketika menjelaskan pentingnya surat ini. Waktu terus berjalan tanpa lelah, bahkan ia lewat begitu saja saat kita lengah atau saat kita terlena akan suatu momen.

Dunia pendidikan di era sekarang, apalagi di keaadaan seperti ini sungguh

sangat memprihatinkan. Penyebab mengapa dunia pendidikan era sekarang

prihatin adalah pelajar dituntut untuk belajar secara mandiri dalam mempelajari

materi dan mengatur waktu yang tepat untuk belajar, serta dengan sosialisasi

pertemanan lingkup belajar terbatas lewat daring menjadikan para pelajar jenuh

dalam pembelajaran. Akibatnya para pelajar menjadi bosan dan gundah untuk

belajar materi yang dibebankan padanya. Tapi masalah ini dapat disiasati dengan

(8)

mengatur waktu secara relevan dan efisien guna mengembalikan semangat belajar para pelajar dimasa pandemi ini.

Sebelum kearah pengoptimalan waktu pelajar secara mandiri, baiknya harus tahu akan tujuan dan gangguan terkait antar individu seperti kondisi ekonomi, biaya hidup, beban materi pelajaran, faktor lingkungan, masalah keluarga,, dan lain yang berkaitan. Karena paparan diatas merupakan dasar pelajar dalam mengoptimalkan waktu. Lalu sesudah itu, para pelajar harus memiliki gambaran yang jelas mengenai prinsip pemanfaatan waktu.

Tantangan terbesar dalam pengelolaan waktu adalah kewajiban individu untuk memahami perbedaan “mendesak” dan “penting” berkaitan prinsip pribadi.maka dari itu prioritas menjadi hal penting bagi setiap pelajar. Dengan kejelasan tersebut para pelajar dapat menjadwalkan waktunya secara definitif.

Konsep dasar mengoptimalkan waktu adalah penggunaan waktu secara efisien dalam merealisasikan tujuan. Pelajar harus mampu melakukannya dengan memprioritaskan tugas penting berdasarkan waktu yang tersedia seefisien mungkin, memantau dan menyelesaikkan masalah serta gangguan yang menghambat jadwal, mengembangkan efisiensi, dan terakhir mengurangi tekanan atas jadwal yang telah dibuat.

Selanjutnya membuat perencanaan dengan menyusun jadwal harian, mingguan, bulanan, sasaran tahunan, dan jangka panjang. Lalu membuat jadwal prioritas hidup pribadi agar mengurangi munculnya tindakan aneh yang dilakukan dengan pertimbangan yang realistis serta komitmen jangka panjang. Berikut adalah tips-tips dalam menyusun jadwal kegiatan sehari-hari :

1. Tulis secara rinci dan terstruktur

2. Beri tenggat waktu yang jelas dan realistis 3. Beri waktu luang untuk istirahat sejenak 4. Disiplin dan konsisten dalam menjalankan 5. Evaluasi hasil

Banyak metode yang bisa digunakan dalam menyusun jadwal, tetapi metode yang

relevan dalam menyusun jadwal harian adalah To-Do List. To-Do List merupakan

sebutan lain dari daftar tugas yang bertujuan untuk menghindari bentrokan

kegiatan, menghindari kealpaan, dan mengurangi ketergesaan. Tak harus dengan

(9)

gawai dalam membuat daftar tugas, sederhana saja dengan secarik kertas dan pena untuk mencatat kegiatan apa saja yang harus dikerjakan. Banyak manfaat dari metode tersebut antara lain:

1. Selalu ingat akan kegiatan

2. Sadar prioritas dengan mendahulukan prioritas kegiatan menjadikan lebih terstruktur dalam pelaksanaan

3. Memudahkan karena dibubuhi estimasi waktu tentang kegiatan yang direncanakan

Cara membuat To-Do List:

1. Tulis kegiatan/tugas yang pasti dengan memasukkan hal yang memang penting dan harus segera diselesaikan.

2. Jelaskan kegiatan secara rinci dengan membedakan mana yang disebut proyek dan mana tugas. Contoh : dalam membuat Skripsi jangan menulis

“Skripsi” pada TO-DO List karena itu merupakan proyek, tuliskan seperti

“kerjakan bab II” atau “cek argumen narasumber” maka itu merupakan tugas.

3. Tulis kegiatan dengan kalimat perintah agar individu merasa diperintah.

Contoh : daripada menulis “menggambar teknik” , tulislah “belanja alat gambar teknik” , “siapkan alat tulis di meja belajar”. dengan itu otak secara tidak langsung akan cepat memproses apa saja yang akan dikerjakan.

4. Masukkan informasi penting dengan tujuan agar kegiatan akan menjadi lebih informatif sehingga lebih mudah dalam mengerjakan kegiatan.

5. Berikan prioritas agar individu bisa mengetahui target apa saja yang paling penting sampai kegiatan yang tidak terlalu penting untuk dikerjakan.

6. Rutin diperbaharui dan dievaluasi setiap hari dengan tujuan agar individu mengetahui perkembangan serta gangguan yang menyelimuti kegiatan- kegiatan yang ditulis.

7. Hapus tugas yang memakan banyak waktu untuk menghindari kecemasan

karena kegiatan tak bisa diselesaikan dengan baik. hal tersebut bisa

mematahkan semangat dalam menjalankan kegiatan selanjutnya.

(10)

Setelah usai membuat jadwal dengan cara diatas, maka para pelajar bisa langsung menyusun jadwal lanjutan yang ditulis diatas seperti jadwal mingguan, bulanan dan sasaran tahunan & jangka panjang dengan memperhatikan tips diatas.

Berdasarkan survei kegiatan belajar jarak jauh di tengaah pandemi corona yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemdikbub) . hasilnya, ada 87 persen aktivitas guru hanya sekedar memberikan soal dan tidak memanfaatkan teknologi era digital ini. Hasil survei ini dipaparkan olrh Plt Pusdatin Kemdikbud, Muhammad Hasan Chabibie, di diskusi daring UNJ bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh’, Minggu (26/7/2020).

bapak hasan dalam diskusi ini memaparkann bahwa, ternyata dilapangan yang terjadi guru lebih dari 87% atau lebih 85%, aktivitas yang dilakukan itu masih sekedar memberikan soal, aktivitas dengan buku teks pun bahkan posisinya hanya 50, 40 ersen paling gampang kita kasih tugas ngumpulin. Saya nggak tahu ini kejadiannya apakah karena faktor kompetensi di masing individu, ya tentu berbeda dengan yang lain atau faktor lain. Tapi ini yang kita tangkap dilapangan, papar chabibie dalam diskusi daring tersebut.

Beliau juga menyebut bahwa hampir separuh siswa SMP hingga SMK di Indonesia sudah memanfaatkan digital. Sementara untuk tingkatan SD itu mereka menggunakan televisi sebagai media belajar. "Case study di SD banyak nonton televisi, SMP-SMA mereka sudah pakai YouTube, mereka sudah pakai rumah belajar untuk kemudian menjadi bagian aktivitas yang tak terpisahkan," jelasnya.

Selain itu, Kemdikbud juga menyebut rata-rata siswa tidak bisa memahami pelajaran dalam kondisi kegiatan belajar jarak jauh. Siswa juga tidak berkonsentrasi secara penuh jika belajar di rumah.

"Hambatan setelah kita di lapangan apa yang terjadi, kenapa siswa kita nggak maksimal dalam pembelajaran jarak jauh? Ternyata yang menarik untuk daerah-daerah yang 3P, daerah yang kota biasa itu yang paling penting adalah (siswa) kesulitan memahami pelajaran, dan kemudian kedua kurangnya konsentrasi. Ketiga tidak bisa bertanya ke Bapak Ibu guru-nya," ucapnya.

"Ini menarik, ternyata persoalan utamanya adalah persoalan memahami

pelajaran, tidak ada yang bisa bertanya secara langsung, dan anak-anak kita tidak

fokus. Nah ini domain ini ada di skenario pembelajaran yang disiapkan oleh

(11)

Bapak Ibu guru kita pada saat akan menggeser sebuah proses belajar mengajar secara daring. Ini yang kami butuh diskusi gimana obstacle ini bisa kita selesaikan sama-sama," tambahnya.

Chabibie menyebut salah satu solusi untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak di rumah adalah membuat konten digital. Oleh karena itu, kata Chabibie, Kemdikbud bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menghadirkan konten digital pembelajaran.

"Kemendikbud kolaborasi sama semua pihak untuk menghadirkan konten digital yang bisa mengakses ke semua para pendidik, Bapak Ibu guru, para peserta, baik menggunakan TV atau internet, sehingga bisa penuhi substansi materi wawasan dan membantu dari rumah," tuturnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Penyebab pelajar belum bisa mengatur waktu adalah belum terbiasa mandiri menyusun jadwal dalam hal pembelajaran, karena pandemi ini bukan merupakan hal yang direncanakan dan para pelajar siap tidak siap harus menjalankan suatu sistem pembelajaran ini. Salah satu solusi paling dasar adalah mengatur waktu

2. Cara pelajar mengatur waktu di masa pandemi adalah dengan menyusun jadwal harian, mingguan, bulanan, bila perlu jadwal tahunan. Dalam mengatur waktu didahalui dengan membuat daftar prioritas, lalu menyusun daftar kegiatan. Metode yang paling efektif dan relevan bagi pelajar untuk menyusun daftar kegiatan adalah menggunakan To-Do List.

3. Penyebab pelajar kurang memahami materi dengan metode PJJ adalah

karena kurangnya interaksi antar pendidik dan pelajar. Berdasarkan survei

yang dilakukan kemdikbud, guru hanya sekedar memberikan soal dan tidak

memanfaatkan teknologi yang ada di era digital ini. Sementara itu para

pelajar juga sulit konsentrasi saat proses pembelajaran, hambatannya ialah

pertama para siswa kesulitan memahami pelajaran, kedua kurangnya

konsentrasi dan sulit untuk fokus, dan ketiga sulit bertanya ke para pendidik

(12)

saat pembelajaran berlangsung. Solusi dari kemdikbud dalam permasalahan ini adalah dengan membuat konten digital bersama semua pihak yang bisa diakses oleh seluruh pelajar.

5.2 Saran

1. segera diberlakukannya pembelajaran secara offline dengan tatap muka dan tentu menggunakan protool kesehatan yang dikeluaran oleh pemerintah.

2. dengan sistem PJJ diharapan para pendidik lebih aktif menjelaskan setiap mata pelajaran.

3. para pelajar diberikan penyuluhan dari para pendidik dan publik figur dalam mengatur waktu sehari-hari.

Daftar Pustaka

http://www.google.com

Adam, brian. 2002. Seni Mengelola Waktu. Jogjakarta. Bright Publisher.

Referensi

Dokumen terkait

Uji hipotesis simultan dalam penelitian ini bertujuan mengetahui Kecerdasan Emosional, Perilaku Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh positif dan

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yaitu variabel dependen dalam hal ini keputusan pembelian dan variabel independen dalam hal

Kelemahan pelaksanaan pendidikan seni antara lain terdapat pada aspek penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar yang dilakukan cenderung baru terfokus pada

Dengan demikian untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas yaitu (X 1 ) Konflik Peran Ganda, (X 2 ) Beban Kerja terhadap variabel

Implikasi manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Perguruan Islam Matholi’ul Falah Kajen Margoyoso pati dapat dilihat melalui pengalokasian dana pada RAPBM

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 5,708. TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

Dari brand awareness , peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan brand awareness pada produk Gatsby bagi penonton yang jarang dan sering menonton acara Let’s Dance di Global TV

Since the aim of the study were to find out how is Madame Wu’s character presented in Pavilion of Women and her motivations in choosing a concubine for her husband, thus the