• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK SWASTA NURUL AMALIYAH TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK SWASTA NURUL AMALIYAH TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN

AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK

SWASTA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

DWI SAPTA OCTAVIANI NIM. 710 314 2019

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Peneliti ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada Peneliti sehingga Peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan kolaborasi model pembelajaran

Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Swasta

Nurul Amaliyah Tahun Pembelajaran 2013/2014” yang merupakan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini Peneliti banyak menemukan kendala,

namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan yang tulus yang

diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak . Untuk itu dengan

segala kerendahan hati dan ketulusan Peneliti ucapkan yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. H. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Arwansyah, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

(3)

5. Bapak Drs. Jonson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan kepada Peneliti selama mengikuti

perkuliahan.

7. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Peneliti yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada Peneliti

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

8. Bapak Dr. M. Nasir, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik Peneliti.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

10. Bapak Nursito, S.Ag. selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Nurul Amaliyah

Tanjung Morawa, Ibu Rahmayanti, S.Pd. selaku guru bidang studi akuntansi

yang telah banyak memberikan bantuan kepada Peneliti selama melakukan

penelitian.

11. Teristimewa Peneliti sampaikan terimakasih kepada kedua Orang Tua tercinta

Ayahanda Harsono dan Ibunda Suwarni serta adinda Vidyanova Anggun

Mentari yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada Peneliti.

12. Buat sahabat baikku Abdul Latif, Fitriana, Eky Nurrahman Nainggolan, Ade

Putra, Rey Chandra Nasution, Desy Khairani, serta teman- teman A Reg 2010

yang tidak dapat Peneliti sebutkan satu persatu terima kasih untuk semua

(4)

Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan Peneliti

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan dapat

membantu pengembangan pendidikan program studi pendidikan akuntansi.

Medan, Juli 2014

Peneliti,

(5)

ABSTRAK

Dwi Sapta Octaviani. NIM 7103142019. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa T.P. 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2014.

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya minat dan hasil belajar akuntansi siswa dan metode konvensional yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa T.P. 2013/2014 dengan menggunakan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) dan untuk perbedaan hasil belajar akuntansi siswa yang positif dan signifikan antar siklus.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AK dengan jumlah siswa 32 orang. Adapun objek penelitian ini adalah penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk meningkatkan minat dan hasil belajar Akuntansi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen tes dan angket minat. Teknik analisis data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Dari analisis diperoleh nilai rata- rata pre test sebelum dilakukan tindakan adalah 73,28 dimana 12 siswa (37,50%) memenuhi KKM. Pada post test siklus I nilai rata- rata 77,81 dimana 20 siswa (62,50%) siswa dinyatakan tuntas dan hasil dari angket minat belajar siklus I diketahui bahwa 4 orang memiliki minat tinggi, 20 orang memiliki minat sedang, dan 8 orang memiliki minat rendah. Hasil pada siklus I ini belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada post test siklus II nilai rata- rata 85,78 dimana 28 siswa (87,50%) memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil Angket menunjukkan 28 orang memiliki minat tinggi dan 4 orang memiliki minat sedang, dan tidak terdapat siswa yang memiliki kriteria minat rendah dan tidak berminat. Ini berarti pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dihentikan pada siklus ini. Analisis uji t antara hasil belajar siklus I dengan siklus II diperoleh thitung > ttabel yaitu 10,327 >

2,039. Dengan kata lain peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antara siklus I dan siklus II adalah positif dan signifikan.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa T.P. 2013/2014.

(6)

ABSTRACT

Dwi Sapta Octaviani. NIM 7103142019. The Application of Colaboration Learning Model Explicit Instruction with Auditory Intellectually Repetition (AIR) for Increase Interest and Result Learning of Accounting in Class X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa 2013/2014 Academic Year. Thesis. Economic Education Department. Accounting Education Study Program. Economic Faculty, State University of Medan. 2014.

The problems in this research were the low interest and student learning result in accounting subject and the conventional method were applied by teacher. The purpose of this research was to know the increase of interest and student learning result in class X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa in academic year 2013/2014 by using Colaboration Learning Model Explicit Instruction with Auditory Intellectually Repetition (AIR) and to know the signifance difference and positive of result learning of accounting every cycle.

This research was conducted in SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa. The subject in this research is students of X AK ammount to 32 students. The object of this results is application of Colaboration Learning Model Explicit Instruction with Auditory Intellectually Repetition (AIR) to increase interest and result learning of accounting. This research is Classroom Action Research (CAR-PTK). Technique used to collect data in this study using the test and interest questionnaire sheets. Tecniques of data analysis consisted of quantitatif and qualitative data.

The Conclussion the analysis obtained the pre test average value before action is 73,28 is 12 students (37,50%) completed the minimum completeness criteria. In 1st cycle the average value is 77,81 is 20 students (62,50%) completethe indicator studying completeness. In addition, the result of learning interest questionnaire in 1st cycle obtained 4 students have the high interest, 20 students have the medium interest, and 8 students have the low interest. This result had not yet reaced the succes indicator so this research continues to the second cycle. In 2nd cycle the average value 85,78 that 28 students (87,50%) completed the indicator studying completeness. While in 2nd cycle, obtained 28 students have the high interest, 4 students have the medium interest, and no students have the low interest and no uninterest criteria. It means that in second cycle had reached the succes indicator so this research was be stopped in the second cycle. T test analysis between the learning cycle I to cycle II obtained thitung > ttabel is 10,327 > 2,039. In other words, the

accounting students learning result comparison between cycle I and cycle II is positive and significant. Based of the above analysis concluded that the Colaboration Learning Model Explicit Instruction with Auditory Intellectually Repetition (AIR) can increased students interest and learning result of accounting in the class X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Academic Year 2013/2014.

(7)

DAFTAR ISI

Daftar Isi Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Rumusan Masalah ... 7

1.4Pemecahan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 10

1.6Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori... 12

2.1.1 Model Pembelajaran Explicit Instruction (EI)... 12

(8)

2.1.3 Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran (EI) dengan

Model Pembelajaran AIR... 28

2.1.4 Minat Belajar ... 31

2.1.5 Hasil Belajar ... 35

2.2 Penelitian yang Relevan ... 39

2.3 Kerangka Berpikir ... 41

2.4 Hipotesis Tindakan ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 44

3.2 Subjek Penelitian ... 44

3.3 Objek Penelitian ... 44

3.4 Defenisi Operasional ... 44

3.5. Prosedur Penelitian ...45

3.6.Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.7 Teknik Analisis Data ... 53

3.8 Indikator Keberhasilan ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Hasil Angket Minat ... 58

4.1.2 Hasil Tes Belajar ... 60

4.2 Analisis Data ... 61

4.2.1 Data Kuantitatif ... 61

(9)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

4.3.1 Siklus I ... 66

4.3.2 Siklus II ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Semester Genap Tahun Ajaran

2013/2014 ... 3

2.1 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 15

3.1 Kegiatan dan Sasaran dari Dua Siklus ... 48

3.2 Lay out Angket Minat Belajar ... 52

4.1 Tingkat Minat Belajar Siswa ... 59

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1.1Grafik Hasil Belajar Akuntansi Siswa Semester Genap Tahun Ajaran

2013/ 2014 ... 3

3.1Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 46

4.1 Diagram Batang Tingkat Minat Belajar Siswa ... 59

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sadar

atau sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengembangkan sikap atau

perilaku, kepribadian, dan keterampilan manusia menghadapi masa depan.

Berbagai cara ditempuh demi mendapatkan ilmu pengetahuan baik melalui

pendidikan formal maupun pendidikan informal.

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah- sekolah pada umumnya. Sementara lembaga non formal merupakan

kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung

jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

Kegiatan yang dilakukan pada pendidikan formal adalah proses belajar mengajar di dalam kelas. Belajar merupakan suatu proses dimana terjadi

perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman. Tujuan dari belajar adalah

untuk memperoleh hasil belajar. Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar

adalah minat. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena

apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak

akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar

dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang

menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar.

(13)

2

Upaya untuk memperoleh hasil belajar yang optimal dan baik pada siswa

dari proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran akuntansi, guru

dituntut dengan segala kemampuan agar anak didik mengerti terhadap materi

pelajaran yang diberikan. Salah satu upaya guru untuk mengatasi masalah tersebut

adalah dengan mengembangkan potensi guru menggunakan pendekatan-

pendekatan pembelajaran yang bervariasi, mengingat pentingnya peranan

akuntansi sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

Mata pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang memerlukan

ketelitian, kerapian, dan kesabaran dalam pengerjaannya. Namun sering kali mata

pelajaran ini dianggap kurang menarik oleh siswa dan juga membosankan karena

banyak perhitungan dan saling berkaitan antara pokok bahasan yang satu dengan

yang lainnya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMK Swasta Nurul Amaliyah

Tanjung Morawa, dimana peneliti melakukan observasi dengan melihat kegiatan

belajar mengajar di kelas dan guru cenderung hanya menggunakan metode

pembelajaran konvensional. Dilihat dari data hasil ulangan harian siswa kelas X

AK tahun pembelajaran 2013/2014 semester genap yang menunjukkan bahwa

kemampuan siswa menyelesaikan soal- soal akuntansi sangat rendah. Dimana dari

data hasil belajar siswa menunjukkan bahwa kemampuan siswa menyelesaikan

soal akuntansi sangat rendah yaitu sekitar 14 orang dari 32 orang siswa atau

43,75% dalam satu kelas yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

(14)

3

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah tersebut belum

memenuhi standar ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan.

Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK Semester Genap Tahun Pembelajaran 2013/2014

No. Ulangan KKM

Siswa Mencapai

KKM

Siswa Tidak

Mencapai KKM

Jumlah % Jumlah %

1. UH 1 80 14 43,75 18 56,25

2. UH 2 80 16 50,00 16 50,00

3. UH 3 80 12 37,50 20 62,50

Jumlah 42 131,25 54 168,75

Rata- rata 14 43,75 18 56,25

Sumber : Daftar Nilai Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa

Untuk lebih jelasnya rata- rata hasil ulangan akuntansi siswa selama tiga kali

dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :

Gambar 1.1

Grafik Hasil Ulangan Akuntansi Siswa

Sumber : Daftar Nilai Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X AK SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa

14 16 12 18 16 20 0 5 10 15 20 25

UH 1 UH 2 UH 3

Siswa Lulus

Siswa tidak lulus

(15)

4

Berdasarkan standar ketuntasan belajar KKM bahwa 70% dari siswa yang

mendapat nilai diatas 80 maka dikatakan proses pembelajaran itu berhasil.

Dimana Standar Ketuntasan Belajar Minimal merupakan target kompeten yang

harus dicapai dan patokan menentukan kompeten atau tidaknya siswa.

Memperhatikan hasil belajar diatas peneliti menemukan faktor lain yang

menyebabkan hasil belajar akuntansi siswa X AK rendah, faktor permasalahan

tersebut antara lain : 1) Tidak adanya buku pegangan siswa yang membantu siswa

untuk melatih pemahamannya, sehingga siswa hanya mengandalkan guru saja.

2) Guru lebih aktif sehingga aktivitas siswa terbatas pada mendengarkan,

mencatat, dan menjawab pertanyaan. 3) Siswa bekerja atas permintaan guru,

menuntut cara yang ditentukan guru, begitu juga berpikir menurut yang digariskan

oleh guru sehingga membuat siswa menjadi pasif dan tidak semangat.

4) Guru jarang mendekati dan memotivasi siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

Hal inilah yang menjadi penyebab rendahnya minat belajar siswa dalam

pembelajaran akuntansi yang mengakibatkan hasil belajar akuntansi juga tidak

maksimal. Oleh sebab itu guru sebagai sentral dalam pengembangan pendidikan,

maka guru harus bisa merencanakan, mengorganisasikan, mengelola atau

membuat proses belajar sedemikian rupa menarik sehingga bahan ajar yang

diberikan dapat diserap dan dipahami oleh siswa dengan baik. Guru harus dapat

mendesain pengajaran dengan baik dan dapat menerapkan model atau pendekatan

(16)

5

Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

akuntansi, salah satunya adalah dengan menerapkan kolaborasi model

pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR).

Model pembelajaran Explicit Instruction merupakan suatu pendekatan mengajar

yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh informasi yang dapat diajarkan secara langsung serta

mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan

deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan

sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan yang dapat

diungkapkan dengan kata- kata. Model AIR adalah model pembelajaran yang

berasal dari kata Auditory, Intellectually, dan Repetition. Auditory berarti bahwa

belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, berprestasi,

argumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intellectually bermakna

bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir, haruslah dengan

konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui penalaran, menyelidiki,

mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah

dan menerapkan. Repetition adalah pengulangan yang bermakna pendalaman,

perluasan, pemantapan, dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau

kuis. Oleh karena itu dengan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction

dengan Auditory Intellectually Repetition, maka proses belajar tidak hanya secara

individu melainkan dapat bekerja sama dalam suatu kelompok diskusi dan

(17)

6

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat judul penelitian “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Mengapa dalam proses belajar mengajar guru cenderung menggunakan metode

konvensional?

2. Bagaimanakah cara meningkatkan minat belajar akuntansi siswa kelas X AK di

SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/

2014 ?

3. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK di

SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/

2014 ?

4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit

Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat

meningkatkan minat dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK di SMK

Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan

(18)

7

Intellectually Repetition (AIR) pada siswa kelas X AK di SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit

Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat

meningkatkan minat belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit

Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat

meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan

menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory

Intellectually Repetition (AIR) pada siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.4 Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah diatas, peneliti bekerja sama dengan guru

mata pelajaran akuntansi dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) agar dapat

(19)

8

Kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory

Intellectually Repetition (AIR) memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif

dalam pembelajaran. Kolaborasi model pembelajaran ini di desain untuk melatih

pemahaman siswa dalam menyerap pengetahuan materi yang diajarkan dengan

pola selangkah demi selangkah serta membuka kesempatan kepada siswa untuk

lebih aktif bekerja sama dalam diskusi kelompok dengan berfikir dalam

meningkatkan pemahaman suatu materi dan hasil diskusi materi pembelajaran

tersebut kemudian akan dibacakan dan dijelaskan di depan kelas. Denga demikian

siswa dapat benar- benar menguasai materi yang diajarkan dan dapat

meningkatkan minat serta hasil belajar.

Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction

dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR), guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang dicapai siswa setelah menyelesaikan materi pembelajaran dan

mempersiapkan siswa untuk menerima pembelajaran, kemudian guru

menyampaikan materi pembelajaran dengan mendemonstrasikan pengetahuan dan

keterampilan. Setelah materi selesai disampaikan, guru membimbing pelatihan

siswa dengan cara mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok diskusi yang

berjumlah 4-6 orang untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap topik atau

materi yang baru diajarkan. Selanjutnya setiap kelompok mengamati masalah

yang timbul dalam materi, setelah masalah diketahui, setiap kelompok

mendiskusikan dan memecahkan masalah dan mengumpulkan informasi terkait

masalah yang akan dipecahkan. Guru selanjutnya meminta siswa untuk

(20)

9

saling memberi tanggapan atau pendapat tentang pemecahan masalah yang

ditemukan. Setelah itu, guru menyimpulkan pemecahan masalah tersebut.

Langkah akhir dari penerapan model pembelajaran Explicit Instruction

dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) ini adalah guru memberikan soal

kepada siswa dengan tujuan siswa dapat mengulang dan mengingat kembali

materi yang telah dipelajari dengan mengisi soal dan sebagai acuan guru untuk

menilai pemahaman siswa. Setelah melakukan test, guru memberikan tugas rumah

kepada siswa sebagai bentuk latihan rutin.

Kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory

Intellectually Repetition (AIR) merupakan suatu penerapan model pembelajaran

yang cocok diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Dimana dalam

pengkolaborasian model ini siswa lebih aktif dalam belajar. Keaktifan siswa akan

tampak pada saat siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang telah

disampaikan guru dengan kelompok diskusi yang telah dibentuk. Penerapan

kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually

Repetition (AIR) ini juga dapat menumbuhkan keberanian dan mental siswa.

Dimana setiap siswa harus berani menjelaskan kembali materi yang telah

diajarkan dan didiskusikan bersama kelompok diskusinya di depan kelas

sebagaimana layaknya seorang guru. Dengan demikian, maka minat belajar siswa

akan meningkat. Namun tidak menutup kemungkinan pembelajaran menjadi

gaduh, karena banyak siswa yang berbicara sekaligus saat berdiskusi.

Berdasarkan uraian diatas, maka melalui kolaborasi model pembelajaran

(21)

10

dapat meningkatkan minat dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK

Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa akuntansi melalui

penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory

Intellectually Repetition (AIR) kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah

Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi melalui penerapan

model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually

Repetition (AIR) kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa

Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus melalui

penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory

Intellectually Repetition (AIR) pada siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul

Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini

adalah:

1. Menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan bagi peneliti dalam

(22)

11

Intellectually Repetition (AIR) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar

akuntansi siswa kelas X AK SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi

akuntansi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan

menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory

Intellectually Repetition (AIR).

3. Sebagai bahan referensi bagi Civitas akademis UNIMED khususnya jurusan

(23)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dengan diterapkannya Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction

dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) terdapat peningkatan minat

belajar siswa yaitu pada siklus I dimana kriteria siswa yang memiliki minat

belajar tinggi sebanyak 4 siswa (12,50%), siswa yang memiliki kriteria minat

belajar sedang sebanyak 20 siswa (62,50%), dan siswa yang memiliki kriteria

minat belajar rendah sebanyak 8 orang (25,00%). Sementara untuk siklus II

dimana kriteria siswa yang minat belajar tinggi sebanyak 28 siswa (87,50%)

dan siswa yang memiliki kriteria minat sedang sebanyak 4 siswa (12,50%),

dan tidak terdapat siswa dengan kriteria minat belajar rendah dan tidak

berminat. Hal ini menunjukkan telah memenuhi kriteria keberhasilan

peningkatan ≥ 70% dalam kategori minat tinggi.

2. Hasil belajar akuntansi siswa dengan diterapkannya Kolaborasi Model

Pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually Repetition

(AIR) mengalami peningkatan pada siklus I 62,50%, dan pada siklus II

87,50% dengan peningkatan rata-rata sebesar 8 poin (siklus I rata- rata 77,81

dan siklus II rata- rata 85,78) berdasarkan standard Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang telah ditetapkan.

(24)

76

3. Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan hasil belajar antara siklus I dan

siklus II diperoleh thitung

10,327 > ttabel 2,039.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Kepada guru bidang studi akuntansi diharapkan dapat menjadikan Kolaborasi

Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Auditory Intellectually

Repetition (AIR) sebagai suatu alternatif dalam kegiatan pembelajaran dalam

mata pelajaran akuntansi khususnya kompetensi dasar menyusun laporan

keuangan perusahaan dagang untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan

belajar, minat, serta hasil belajar siswa dengan ketentuan penggunaan bahasa

yang ringan dan pemberian latihan berupa soal untuk meningkatkan

pemahaman siswa.

2. Dalam menerapkan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction

dengan Auditory Intellectually Repetition (AIR) ini sebaiknya guru

memberikan apresiasi terhadap keaktifan siswa baik kelompok maupun

individu serta pemberian motivasi yang membangun sehingga dapat

meningkatkan minat belajar siswa terhadap akuntansi dan meningkatkan hasil

belajar yang baik pula kemudian bagi siswa yang tidak tuntas diberikan

(25)
(26)

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Question Student Have untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII SMA Swasta Santo Yosep Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Ekonomi: UNIMED

Aina, dkk. 2012. Eksperimentasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Karakter Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri Se- Kecamatan Kaligesing Tahun 2011/2012. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 3, No 2, Hal 3.

http://www.g-excess.com/5213/model-atau-metode-pembelajaran-air.html (Diakses tanggal 02 Februari 2014)

Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arends, Richard I. 2001. Leraning To Teach. New York: Me Graw Hill Companies. dalam Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta: Kencana

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aswazone, A. 2009. Penggunaan Metode Team Work Dengan Pendekatan Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk Meningkatkan

Pemahaman dan Keaktifan Siswa Dalam Belajar http://www.blogger.com/emailpost.g?blogID=9121855158198981357&pos

tID-3428803786971108. (04 Februari 2014)

(27)

Hamzah, Nur. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Fisika Kelas X IPA 3 SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Fisika,Vol IV, No. 1, Hal 26. ISSN 2301-6111. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/issue/view/168 (Diakses tanggal 04 February 2014)

Harahap, Sofyan. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers

Hojin, Ikhnan, dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Eksplisit Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lore Tengah. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol 1, No. 2, Hal 2. ISSN 2338-3240. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index/168.

(Diakses tanggal 03 Juli 2014)

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kardiman, dkk. 2010. Prinsip- prinsip Akuntansi I. Yudhistira: Jakarta

Khairani. 2011. Psikologi Belajar. Aswaja Pressindo: Yogyakarta

Lumban Batu. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Perdagangan Internasional Kelas XI SMA Swasta Bersama Berastagi T.P. 2010/2011. Skripsi. FE. Medan: UNIMED

Meier, Dave. 1999. The Accelerate Learning Hand Book. Alih Bahasa Esa. 2005. Bandung: Kaifa

Muhtarom. 2012. Penerapan Model AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dengan Strategi Peninjauan Kembali untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS), Vol I, Edisi I, Hal 4.

(28)

Mustagfiri, Reza. 2013. Komparasi Model Pembelajaran AIR dan EKSPOSITORI

terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkungan.

Jurnal Pendidikan Geografi, Vol 2, No 1, Hal 58.Universitas Negeri Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo/article/download/2209/206 (Diakses tanggal 05 Februari 2014)

Piaget. 2001. Belajar dan Proses Belajar- Mengajar. Dalam Sadirman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Rhamadani. 2010. Penerapan Metode AIR (Auditory,Intellectually,Repetition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Konsep Mol di Kelas X SMA Negeri 7 Binjai Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: UNIMED

Rizal, Abdul. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak dengan Menggunakan Model Explicit Instruction pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK PGRI 2 TAMAN.Jurnal Pendidikan Ekonomi, EEAJ Vol 2, No 3, Hal 89. ISSN 2252-6544. http://journal.unnes.ac.id/sjo-index.php/eeaj. (Diakes tanggal 03 Juli 2014)

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Saodin, Odin. 2011. Statistik Pendidikan. Jakarta: UMC

Siskandar. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SLTP Negeri 1 Tangerang. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 6, Edisi 3, Hal 179. Lembaga Pendidikan, Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia. LPTK & ISPI.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudarmanto,R. Gunawan. 2006. Learning to Teach Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

(29)

Sulistiyaningsih. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Karya Topeng Nusantara Melalui Model Explicit Instruction. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol II No.2, Hal 52.Universitas Negeri Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee. (Diakses tanggal 03 Juli 2014)

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta: Kencana

Tarigan, Weni. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Dharma Bakti Medan T.A. 2011/2012. Skripsi. FE. Medan: UNIMED

Wahid. 2013. Pengertian dan Arti Penting dari Hasil Belajar. http://wahid-biyobe.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-arti-penting-spesifik.html. Diakses 10 Januari 2014

Gambar

Tabel    Hal
Gambar    Hal
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh: (1) ada pengaruh model Auditory Intellectually Repetition (AIR) dan Direct Instruction (DI) terhadap

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN DIRECT INSTRUCTION (DI) DITINJAU DARI SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN.. KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN

berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Penerapan Kolaborasi Model pembelajaran Auditory,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan sintaks dan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)

Pada siklus I, setelah mengalami tindakan dengan menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR), terjadi peningkatan

Untuk aktivitas guru dan siswa diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas guru dan siswa pada penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)

1 Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition AIR, dapat membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran karena siswa lebih berani mengemukakan pendapat,