• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK REKAYASA TEKS DENGAN MEDIA KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP FATIMA 2 SIBOLGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK REKAYASA TEKS DENGAN MEDIA KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP FATIMA 2 SIBOLGA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK REKAYASA TEKS DENGAN MEDIA

KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII

SMP FATIMA 2 SIBOLGA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh

NANCY ANGELIA PURBA

NIM 8136182035

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Nancy Angelia Purba. (2015). Penerapan Teknik Rekayasa Teks dengan Media Komputer Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik rekayasa teks dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga Tahun Pembelajaran 2014/2015; (2) untuk mengetahui proses penggunaan teknik rekayasa teks dengan media komputer dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada siswa/siswi kelas VII SMP Swasta Fatima 2 Sibolga, terdiri dari 33 orang, menggunakan 2 (dua) siklus yang dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis Taggart sebanyak dua siklus. Dari hasil kegiatan pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pembelajaran dengan teknik rekayasa teks dengan media komputer memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi yang ditandai dengan peningkatan hasil menulis puisi siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I memperoleh rata-rata sebesar 64 terjadi peningkatan hasil menulis puisi 17,18% dan siklus II memperoleh rata-rata sebesar 75 terjadi peningkatan hasil menulis puisi 53,06%; (2) penerapan teknik rekayasa teks dengan media komputer mempunyai pengaruh positif, yaitu peserta didik mampu menuangkan ide dan imajinasinya ke dalam puisi, meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta hasil nilai siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

(6)

ABSTRACT

Nancy Angelia Purba. (2015). The Application of Genetic Technique Text with Computer Media in Increasing Writing Poetry of Junior High School Fatima 2 Sibolga. Thesis, Medan: Basic Education Program, Postgraduate Program, State University of Medan.

The aims of this study is (1) to explore the step of the effort how to increase the students ability in grade VII of Junior High School of Fatima 2 Sibolga year 2014/2015; (2) to explore the technique of usage process from a genetics text by using computer media on a study of language of Indonesia. This study is proposed to the students of Junior High School grade VII of Fatima 2 Sibolga. The writer combines two kinds of cycles started from Februari until April 2015. From the result of the study, the writer conclude that: (1) learning activities by using genetic text technique with computer media have a positive issues to increase students ability to write a poem, it can be seen from students’ ability in every cycles, the increasing of cycle I shows that the students average are about 17,18% and cycle II shows that the students average about 53,06%, it is shown the increasing point reach up to 75%, (2) the application of the genetic text technigue by using computer media have positive issues, the students able to share their ideas and imaginations to the poem, and increase their learning motivation, so the result of their study come to a higher score of their passing grade.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak

menghadapi kesulitan dan kendala, tetapi berkat arahan dan motivasi dosen

pembimbing, narasumber, dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat

diselesaikan. Kiranya bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka

dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah Swt.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan

kepada Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum. selaku dosen pembimbing I

dan Ibu Dr. Sri Minda Murni, M.S. selaku dosen pembimbing II yang penuh

kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga kepada Dr. Evi Eviyanti, M.Pd., Dr. Wisman Hadi,

S.Pd., M.Hum. selaku narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan

pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan

penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah

memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

2. Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar,

(8)

ii Dasar dan seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan motivasi, serta

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

3. Sr. Theresita Simbolon, SCMM, M.Pd., selaku kepala Sekolah SMP

Fatima 2 Sibolga yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian,

H. Silalahi, S.Pd. dan R. Silaban, S.Pd. guru bahasa Indonesia Fatima 2

Sibolga yang memberikan waktu dan pemikiran sebagai

pengamat/pamong.

4. Orang tua dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan.

5. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, khususnya Restio Sidebang,

Suwisnawati Gowasa, Nina Hastina, dan seluruh mahasiswa kelas BII

2013 yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan

tesis ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam tesis ini. Untuk itu, penulis mengharapkan sumbangan

pemikiran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan tesis ini. Terlepas dari

kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi

pengembangan pendidikan.

Medan, Juli 2015

Penulis

(9)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Batasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Defenisi Operasional ... 9

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1 Kemampuan Menulis Puisi ... 10

2.1.2 Teks dan Rekayasa Teks ... 26

2.1.2.1 Teks... 26

2.1.2.2 Rekayasa Teks ... 27

2.1.2.3 Pembelajaran Rekayasa Teks ... 29

(10)

iv

2.2 Kerangka Konseptual... 32

2.3 Penelitian Tindakan Kelas ... 34

2.4 Hipotesis Tindakan ... 35

2.5 Penelitian-penelitian yang Relevan ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 37

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 37

3.3 Desain Penelitian ... 37

3.3.1 Siklus I ... 41

3.3.1.1 Perencanaan ... 41

3.3.1.2 Pelaksanaan... 42

3.3.1.3 Observasi ... 44

3.3.1.4 Refleksi ... 45

3.3.2 Siklus II ... 46

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.4.1 Teknik Nontes ... 46

3.4.1.1 Produk ... 47

3.4.1.2 Observasi ... 47

3.4.1.3 Wawancara ... 48

3.4.1.4 Jurnal... 48

3.4.1.5 Dokumentasi Foto ... 49

3.5 Teknik Analisis Data ... 49

(11)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Pelaksanaan Tindakan ... 53

4.1.1 Deskripsi Pratindakan ... 53

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan ... 53

4.1.3 Observasi ... 55

4.1.4 Refleksi ... 56

4.2 Hasil Penelitian ... 56

4.2.1 Hasil Pratindakan ... 57

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus I... 58

4.2.2.1 Hasil Menulis Puisi Siklus I ... 59

4.2.2.1.1 Hasil Menulis Puisi Aspek Tema ... 61

4.2.2.1.2 Hasil Menulis Puisi Aspek Diksi ... 61

4.2.2.1.3 Hasil Menulis Puisi Aspek Rima ... 62

4.2.2.1.4 Hasil Menulis Puisi Aspek Majas ... 63

4.2.2.2 Hasil Non Test Siklus I ... 63

4.2.2.2.1 Hasil Observasi ... 63

4.2.2.2.1.1 Hasil Observasi Siswa ... 64

4.2.2.2.1.2 Hasil Observasi Kelas Siklus I ... 69

4.2.2.2.2 Hasil Jurnal Siklus I ... 69

4.2.2.2.2.1 Jurnal Siswa Siklus I ... 69

4.2.2.2.2.2 Jurnal Guru Siklus I ... 71

4.2.2.2.3 Hasil Wawancara Siklus I ... 72

4.2.2.2.4 Hasil Dokumentasi foto ... 74

(12)

vi

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus II ... 82

4.2.3.1 Hasil Siklus II ... 82

4.2.3.1.1 Hasil Menulis Puisi Aspek Tema ... 84

4.2.3.1.2 Hasil Menulis Puisi Aspek Diksi ... 84

4.2.3.1.3 Hasil Menulis Puisi Aspek Rima ... 86

4.2.3.1.4 Hasil Menulis Puisi Aspek Majas ... 86

4.2.3.2 Hasil Non Test Siklus II ... 87

4.2.3.2.1.1 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 87

4.2.3.2.1.2 Hasil Observasi Kelas Siklus II ... 91

4.2.3.2.2 Hasil Jurnal Siklus II ... 91

4.2.3.2.2.1 Jurnal Siswa Siklus II ... 93

4.2.3.2.2.2 Jurnal Guru Siklus II ... 94

4.2.3.2.3 Hasil Wawancara Siklus II ... 94

4.2.3.2.4 Dokumentasi Foto Siklus II ... 96

4.2.3.3 Refleksi ... 99

4.3 Pembahasan ... 100

4.3.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi ... 100

4.3.2 Perubahan Perilaku Siswa Kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga... 106

BAB V PENUTUP ... 109

5.1 Simpulan ... 109

5.2 Saran ... 110

(13)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Sintaks Model Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi ... 30

Tabel 3.1: Rencana Kegiatan Penelitian ... 40

Tabel 3.2: Aspek-aspek Penilaian Menulis Puisi ... 50

Tabel 3.3: Pedoman Penilaian Menulis Puisi ... 51

Tabel 4.1: Hasil Menulis Puisi Pratindakan ... 57

Tabel 4.2: Hasil Menulis Siklus I ... 59

Tabel 4.3: Hasil Perolehan aspek tema ... 61

Tabel 4.4: Hasil Perolehan aspek diksi ... 61

Tabel 4.5: Hasil Perolehan aspek rima ... 62

Tabel 4.6: Hasil Perolehan aspek majas ... 63

Tabel 4.7: Hasil Menulis Puisi Siklus II ... 82

Tabel 4.8: Hasil Perolehan aspek tema ... 84

Tabel 4.9: Hasil Perolehan aspek diksi ... 85

Tabel 4.10: Hasil Perolehan aspek rima ... 86

Tabel 4.11: Hasil Perolehan aspek majas ... 86

(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Model PTK Kemmis dan Taggart ... 39

Gambar 4.1: Diagram Hasil Menulis Puisi Pratindakan ... 58

Gambar 4.2: Diagram Hasil Menulis Puisi Siklus I ... 60

Gambar 4.3: Aktivitas awal Pelajaran Siklus I ... 75

Gambar 4.4: Aktivitas mengamati Tayangan Siklus I ... 76

Gambar 4.5: Aktivitas Menulis Puisi Siklus I ... 77

Gambar 4.6: Aktivitas Guru Melakukan Bimbingan ... 78

Gambar 4.7: Aktivitas Siswa membaca Puisi di depan kelas ... 79

Gambar 4.8: Diagram Hasil Menulis Puisi Siklus II... 83

Gambar 4.9: Aktivitas awal Pembelajaran Siklus II ... 96

Gambar 4.10: Aktivitas Menulis Puisi Siklus II ... 97

Gambar 4.11: Aktivitas Siswa membaca Puisi di depan Kelas ... 98

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

keterampilan berbahasa tersebut merupakan kesatuan yang memiliki keterkaitan

antara satu dengan lainnya. Salah satu keterampilan berbahasa yang harus

diimiliki siswa di sekolah adalah keterampilan menulis.

Keterampilan menulis akan membantu seseorang untuk berpikir secara

kritis, karena dengan menulis seseorang akan maksimal dalam menyikapi suatu

hal atau informasi tertentu yang ia temukan di daerah sekitarnya. Rahayu

(2009:76) menjelaskan

Keterampilan menulis memiliki beberapa tujuan, yaitu: Pertama,

pencarian jati diri; menulis adalah alat yang sangat penting dalam

mengeksploitasi jati diri kita dan dunia sekitar kita, Kedua, pengaturan

terhadap lingkungan dimana kita berada; Ketiga, berfikir kritis dan

menjadi problem solving; menulis adalah alat yang penting dalam

menyikapi informasi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal tertentu di

sekitar kita. Keempat, sarana berkomunikasi dengan orang lain.

Berdasarkan hal tersebut tujuan menulis salah satunya adalah

penyampaian ide/informasi dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah dan sastra.

Penyampaian ide dalam bentuk ilmiah seperti makalah, jurnal, skripsi, tesis.

Sedangkan penyampaian ide dalam bentuk sastra seperti puisi, cerpen, drama dan

novel.

Melalui pembelajaran sastra siswa diharapkan dapat berpikir kreatif

menciptakan daya guna yang bermanfaat khususnya dalam tulisan. Bentuk-bentuk

(16)

2

sastra yang diajarkan dalam pengajaran sastra di sekolah adalah novel, puisi,

cerpen dan drama. Bentuk sastra yang diajarkan melalui puisi, siswa mampu

mengungkapkan perasaannya dengan imajinatif karena puisi tidak bisa lepas dari

seni merangkai kata yang penuh makna. Pengajaran puisi merupakan salah satu

kompetensi dasar dalam kurikulum SMP kelas VII yang tujuan KD tersebut

adalah siswa mampu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

ke dalam beberapa tulisan. Intinya, seorang siswa harus memanfaatkan berbagai

hal dalam proses kreativitas menulis.

Dalam konteks kreativitas menulis di atas, siswa harus memiliki kesadaran

yang tinggi dan mengerti apa yang ia tulis. Bagi Piaget (dalam Gani, 200:2),

mengerti adalah suatu proses adaptasi intelektual dengan pengalaman-pengalaman

dan ide-ide baru diinteraksikan dengan apa yang sudah diketahui oleh seseorang

yang sedang belajar untuk membentuk struktur pengertian baru. Ia menambahkan

bahwa dalam pikiran seseorang ada struktur pengetahuan awal (skemata). Setiap

skemata berperan sebagai suatu filter dan fasilitator bagi ide-ide dan

pengalaman-pengalaman baru. Skemata mengatur, mengkoordinasi, dan mengintensifkan

prinsip-prinsip dasar. Melalui kontak dengan pengalaman baru, skema dapat

dikembangkan dan diubah dengan proses asimilasi dan akomodasi.

Salah satu wujud dari kontak pengalaman baru di atas adanya kontak

antara siswa dengan guru. Kontak tersebut berupa interaksi kondusif yang

dibangun secara bersama-sama. Menurut pandangan kaum konstruktivistik,

kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa memungkinkan siswa

membangun sendiri pengetahuannya. Guru berpartisipasi dalam proses

(17)

3

kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi (Bettencourt dalam Suparno,

1997:17).

Sehubungan dengan penjelasan di atas, salah satu tugas guru adalah

menciptakan suasana yang kondusif dan memotivasi siswa agar siswa dapat

membangun pengetahuan mengaitkan pengetahuan yang lama dan baru, serta

kritis terhadap pengetahuan yang didapat. Suasana yang kondusif itu

memungkinkan siswa mengaktualisasikan dirnya melalui kegiatan tulis-menulis.

Kegiatan pembelajaran tulis-menulis khususnya puisi, siswa tidak hanya

dapat mengembangkan kemampuan menulis puisi, tetapi juga mencermati

pemilihan diksi, dan memiliki kemampuan menuangkan ide dengan cara menulis

puisi yang menarik untuk dibaca. Puisi merupakan pernyataan perasaan yang

imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Puisi tidak terlepas dari seni merangkai

kata yang penuh dengan makna sehingga ketika siswa mampu menulis puisi yang

menarik, sesungguhnya siswa telah mampu merekakan perasaannya dalam sebuah

tulisan dengan rangkaian kata-kata yang mempunyai nilai estetika bahasa.

Namun, kenyataan di lapangan sering terlihat siswa yang kurang mampu

menuangkan ide dan perasaan yang dimilikinya ke dalam puisi. Selain itu, siswa

juga kesulitan dalam menciptakan kata-kata yang tepat, sehingga pembaca tidak

mampu menangkap pesan yang disampaikan. Rendahnya kemampuan menulis

puisi siswa terlihat dari nilai tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal),

dan pada akhirnya tidak mewujudkan harapan dalam kurikulum pendidikan. Hal

ini merupakan kesenjangan antara apa yang diharapkan dan kenyataan di

(18)

4

Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di

SMP Fatima 2 Sibolga, Ibu H. Silalahi (081370331643, pada bulan Desember

2014) diperoleh informasi kemampuan menulis puisi siswa tidak memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal. Siswa kesulitan dalam memilih kata yang tepat

dalam menuangkan ide mereka. Siswa tidak mampu mencapai nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah

tersebut, yakni 68. Senada dengan itu, penelitian Kartini (2011:7) berjudul

“Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi Bebas dengan Teknik Menulis Akrostik

pada Siswa Kelas V Semplak Pilar Tahun Pembelajaran 2010/2011” ditemukan

bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi masih rendah terlihat dari rata-rata

siswa dalam menulis puisi yaitu 54,89.

Ketidakmampuan siswa SMP dalam menulis puisi diduga disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu: faktor guru, faktor siswa itu sendiri, faktor model

pembelajaran menulis puisi serta faktor media pembelajaran. Pembelajaran

konvensional yang digunakan oleh guru merupakan faktor penyebab kurang

mampunya siswa menulis puisi. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran

yang masih menggunakan ceramah, memandang siswa hanya sebagai objek atau

pendengar yang budiman, sehingga siswa kurang terlibat aktif dan kurang

termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Pengajaran puisi merupakan

pembelajaran yang menuntut siswa untuk mampu menciptakan sebuah tulisan

yang memiliki nilai estetika. Jika kemampuan menulis puisi siswa tidak

dirangsang dengan baik, maka mustahil siswa dapat menciptakan sebuah puisi.

Selain pendekatan pembelajaran yang tidak tepat, pengenalan dan

(19)
(20)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakarang masalah di atas, sejumlah masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Siswa tidak mampu mengungkapkan ide serta imajinasinya ke dalam puisi,

hal tersebut ditandai dengan pilihan kata/diksi yang belum tepat pada tiap

bait puisi.

2. Siswa tidak termotivasi karena penggunaan teknik pembelajaran yang

kurang efektif.

3. Nilai siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal dilihat dari

lembar hasil siswa.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah serta

keterbatasan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada maka

peru dibatasi masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada

dilakukannya tindakan rekayasa teks dengan media komputer dalam

meningkatkan kemampuan menulis puisi pada aspek tema,diksi, rima dan majas

siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di

atas, maka penelitian dapat dirumuskan dalam dua masalah.

1. Bagaimana penerapan rekayasa teks dengan media komputer dalam

meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas VII SMP Fatima 2

(21)

7

2. Apakah penerapan rekayasa teks dengan media komputer dapat

meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas VII SMP Fatima 2

Sibolga?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk:

a. untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi kelas VII SMP

Fatima 2 Sibolga sebelum dilakukan tindakan penelitian kelas;

b. untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi kelas VII SMP

Fatima 2 Sibolga sesudah dilakukan tindakan penelitian kelas (siklus I dan

siklus II).

1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai

berikut:

a. melengkapi informasi mengenai pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan media komputer,

b. menambah informasi bagi peneliti lain untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis puisi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Guru

Penerapan teknik rekayasa teks dengan menggunakan media komputer

membuka wawasan guru terutama guru bahasa Indonesia dalam mencari

(22)

8

VII SMP Fatima Sibolga merupakan salah satu alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan selain metode belajar yang sudah

diberlakukan dan untuk perbaikan pembelajaran.

b. Siswa

Penerapan teknik rekayasa teks dengan menggunakan media komputer ini

merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan

memperkaya pengalaman belajar siswa terutama menumbuhkan

keberanian dalam menulis puisi.

c. Peneliti

Mengaplikasikan teori dan ilmu pengetahuan.

d. Peneliti lain

Menambah wawasan, menjadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

e. Sekolah

Penerapan teknik rekayasa teks menggunakan media komputer diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi masalah-masalah

pembelajaran, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan menulis

(23)

9

1.7 Defenisi Operasional

1. Teknik rekayasa teks dengan media komputer adalah sebuah teknik

pembelajaran dalam mengubah / mengotak-atik sebuah teks, baik teks

yang berbentuk kata-kata maupun dalam bentuk tayangan menjadi sebuah

wacana yang baru dituangkan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan

komputer dalam bentuk tulisan.

2. Kemampuan menulis adalah kesanggupan proses berpikir seseorang dalam

mengungkapkan dan menyampaikan ide, gagasan atau buah pikiran

kepada pembaca melalui bahasa tulis untuk menghasilkan sebuah karya

(24)

109

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Proses penerapan teknik rekayasa teks menggunakan komputer pada siklus I

dan II yaitu pada siklus I siswa masih belum mengikuti proses pembelajaran

menulis puisi dengan baik terlihat dari perilaku negatif dan hasil nilai siswa

secara kelompok dan pribadi sedangkan pada siklus II siswa sudah mengikuti

proses pembelajaran menulis puisi dengan baik dan dapat menciptakan

suasana belajar yang nyaman terlihat dari perilaku negatif yang berkurang dari

siklus sebelumnya dan hasil siswa dalam mengerjakan puisi secara

berkelompok dan pribadi telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Dengan menggunakan teknik rekayasa teks menggunakan komputer, guru

lebih mudah memberikan penjelasan dan mengarahkan siswa tentang

bagaimana membuat sebuah puisi sastra yang kreatif dengan pilihan kata-kata

yang menarik dan indah didengar serta para pembaca sehingga pembaca dapat

merasakan puisi tersebut dan suasana kelas ketika proses belajar mengajar

menjadi lebih efektif. Aktivitas pembelajaran dengan teknik rekayasa teks

menggunakan komputer sangat menarik dan menyenangkan serta memotivasi

siswa untuk menulis puisi lebih baik sehingga membantu proses belajar

berjalan dengan baik dalam menulis puisi dengan memberikan sejumlah

pengalaman-pengalaman selama proses belajar mengajar berlangsung.

(25)

110

2. Keterampilan menulis puisi siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga

mengalami peningkatan sebesar 53,06% setelah mengikuti pembelajaran

menulis kreatif puisi dengan teknik rekayasa teks menggunakan komputer.

Hasil rata-rata tes menulis kreatif puisi pratindakan sebesar 49 dan pada

siklus I diperoleh hasil rata-rata sebesar 64 kemudian pada siklus II diperoleh

hasil rata-rata sebesar 75 atau meningkat sebesar 17,18% dari siklus I.

Perolehan hasil rata-rata nilai menulis kreatif puisi ini menunjukkan bahwa

pembelajaran menulis kreatif puisi dengan teknik rekayasa teks menggunakan

komputer pada siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga dapat meningkat dan

berhasil.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Guru bahasa dan sastra Indonesia dapat menggunakan teknik rekayasa teks

menggunakan komputer dalam membelajarkan menulis puisi kepada siswa

karena teknik rekayasa teks menggunakan komputer dapat meningkatkan

keterampilan siswa dalam menulis puisi secara kreatif dan memotivasi siswa

terbiasa dalam menulis puisi.

2. Peneliti lain dapat melakukan penelitian yang serupa dengan metode yang

berbeda. Selain itu, penulis memberikan segala sesuatu yang berkaitan

dengan proses penelitian hendaknya mempersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan proses penelitian dengan matang agar dalam melakukan

penelitian kesalahan-kesalahan teknis dapat diminimalisir. Adapun saran

(26)

111

 Aspek tema : pilihlah puisi yang kontekstualnya dekat dengan

lingkungan siswa, sehingga tema yang terkandung dalam puisi

mudah dicerna dan dipahami oleh siswa.

 Diksi : mencari dan memilih persamaan kata sehingga

memudahkan siswa untuk menulis dan mengembangkan puisi

secara kreatif dan menarik yang memberikan nilai plus dan daya

magic bagi pembaca.

 Rima : pilihlah kata-kata tertertu dan pilihan tersebut dengan

pengulangan kata sehingga terdengar indah jika dibacakan di depan

kelas.

 Majas : berikan penjelasan kepada siswa bahwa dalam menulis

puisi secara kreatif yang digunakan tidaklah harus bahasa dari

tayangan yang disajikan, melainkan siswa dapat

mengembangkannya sendiri sesuai dengan baya bahasa mereka

masing-masing.

3. Selalu memberikan motivasi khususnya bagi siswa-siswi yang terlihat tidak

begitu tertarik dan masih bingung dengan kegiatan menulis puisi, agar

mereka termotivasi dan mau untuk mencoba serta terus mencoba menulis

(27)

112

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Aminuddin (Ed). 1990. Sekitar Masalah Sastra: Beberapa Prinsip dan Model Pengembangannya. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Aminuddin. 2000. “Dekonstruksi dan Proses Pemaknaan Teks” Dalam Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moelino Pereksa Bahasa. Bambang K. P. (Ed). Jakarta: Gunung Mulia

Arikunto, Suharsimi. dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aritonang. K. 2006. Melatih Siswa Membuat Berbagai Ragam Tulisan. Jurnal Penelitian bidang pendidikan: 7(5) Desember: 72-85

Aqib. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya

Bustan, F. 2005. “Wacana budaya Tudak dalam ritual Penti pada kelompok etnik Manggarai di Flores Barat: sebuah kajian lingustik kebudayaan. Disertasi. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana

Cook,G. 1994. Discourse and Literature: The Interplay and Mind. Oxford: Oxford University Press

Dahar, Ratna Wilis. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

D’Angelo, Frank J. 1980. Process and Throught in Composition Massachusetts:

Winthrop Publishers, Inc

Djojosuroto, Kinayati. 2006. Analisis Teks Sastra dan Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Depdikbud. 2002. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Deporter. 2000. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan

Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa

(28)

113

Fishman, J.A. 1972. The Sosiology of Language. Rowly-Masschusett: Newbury House

Fox,J.J. 1986. Bahasa, Sastra dan Sejarah: Kumpulan Karangan Mengenai Masyarakat di Pulau Rote. Jakarta: Djambata

Gani, R. 2000. “Pembenahan aspek interaksi proses belajar-mengajar bahasa dan sastra Indonesia”. Makalah yang dipresentasikan pada Seminar Peringatan Bulan Bahasa yang Diselenggarakan oleh HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia. FBS UNP. Padang, 11 November

Gerlach, V.G. Dan Ely, D.P. 1971. Teaching dan Melia. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Jakarta: Rineka Cipta

Gorys, Kerap. 1994. Komposisi. Bandung: Angkasa

Gunawan. 2007. Genius Learning Strategy: Jakarta: Gramedia Pustaka Umum

Hamalik. Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Haugen,E. 1972. “Dialect, Language, Mation” Dalam Dill, Anwars S. (Ed). 1972

Irwansyah. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Kreatif Melalui Teknik

Rekayasa Teks Dengan Media Komputer SD Negeri 164330 Tebing Tinggi. Tesis. Univ. Negeri Medan

Kholifah, Ummi. 2006. Peningkatana Keterampilan Menulis Puisi Berbasis Pengalaman Pribadi Melalui Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan Pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 11 Semarang. Skripsi: Univ. Negeri Semarang

Kusumah, Y.S. 2006. Desain dan Pengembangan Bahan Ajar Matematika

Interaktif Berbasis Teknologi Komputer. Makalah 6th JICA-IMSTEP National Seminar

Laksana, A.S. 2007. Creative Writing: Tip dan Strategi Menulis Cerpen dan Novel. Jakarta: Pena

Latuheru, J. D. 1988. Media Pembelajaran Matematika dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Ditjen DIKTI Depdikbud

Lusita. 2011. Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif, dan Inovatif. Yogyakarta: Araska

(29)

114

Marwoto, Suyatni dan Suyitno. 1987. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Handinita

Meliono, A. 1985. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Nurgiantoro, Burhan. 2005. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Nurhazizah, W. 2007. Peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan

teknik rekayasa menggunakan media audio visual. Skripsi: Universitas Negeri Semarang

Partin. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas. Jakarta: Indeks

Pradopo. 1999. Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press

Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Rahayu. Juni 2009. Peran Jurnal Dalam Meningkatkan Kualitas Tulisan Siswa. Jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html?act=tampil&id=57860&idc=32

Rani, Abdul., dkk. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian.Malang: Bayumedia Publishing

Ratna. 2004. Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Rofiuddin. A. 2003. Faktor Kreativitas Dalam Kemampuan Menulis Siswa

Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian bidang pendidikan: 31 (2) Agustus: 72-87

Sadiman, Arief S.,dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidkan. Jakarta: Kencana

Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sedioyono. E. 2010. Upaya meningkatkan kemampuan berbicara dengan teknik

(30)

115

Soewadji. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media

Siberman, Melvin. 1996. Active Learning. Bandung: Nusamedia

Sigit. M. 2003. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Suriamiharja, A., dkk. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suroto. 1989. Kajian Sastra. Jakarta: Rineka Cipta

Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

Sutjaja, I G M. 2006. Aksara dan Ragam Teks Bahasa Ahli. Denpasar: Lutus Widya Suara.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama

Waluyo, Herman, J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Bumi Aksara Waluyo, Herman, J. 2005. Apresiasi Puisi Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Prayitno, Henry Wahyu.2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

Menggunakan Teknik Inkuiri dan Latihan Terbimbing. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 2 No.1. Unesa

(http://journal.unnes.ac.id//sju/index.php/jpbsi)

Ambarningsih, Desti. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Suggestopedia. Volume 3 No.2 Unesa

(31)

116

Lokney, Karen. 2013. Writing the Unseen Poem can the writing of poetry help to support pupils’ engagement in the reading of poetry? English in Education Vol.47 No.2 2013

Lemer, Laurence. 2014. Writing the Date (Poem). The Johns Hopkins University Press. Vol. 95, No. 1 (Winter, 1987), pp. 13-14

(http://www.jstor.org/stable/27545693 ).

Paol , dkk. 2014. The Poem of the Country Which Hungers. University of IowaStable. Vol. 7, No. 2/3, International Writing Program Anthology (Spring -Summer, 1976), pp. 12-15

Referensi

Dokumen terkait

penting dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme guru. supervisi yang baik harus mampu membuat guru semakin kompeten. Kepala madrasah harus memiliki kemampuan

Marian (2008) meneliti tentang kepuasan dan efek samping dari homeopati dibandingkan pengobatan konvensional, dan memperoleh hasil bahwa kepuasan pasien terhadap homeopati

Fatwa MUI nomor 28 tahun 2013 tentang seputar masalah donor ASI (istirdla’), sedikit banyak berisi tentang ketentuan-ketentuan mengenai masalah donor ASI yang berdasarkan

Adalah suatu sistem yang menggunakan sprikler otomatis yang disambungkan pada suatu sistem perpipaan yang mengandung udara, baik yang bertekanan atau tidak,

Saya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian mengenai gambaran mekanisme koping pada paien luka kaki diabetes di

Demikian permohonan saya, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Geofisika, dalam arti luas adalah studi tentang proses fisis dari pusat bumi sampai atmosfer atas, dan dalam arti sempit disebut geofisika padat (solid earth geophysics) yaitu

Quick sort, Membuat algoritma dan penerapannya kedalam bahasa pemrograman, Menghitung Big-Oh  Heap sort : Menjelaskan cara kerja heap sort, Membuat algoritma dan