• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT ( TEAMS GAMES TOURNAMENTS) DENGAN MEDIA MAIN MAPPING DAN MOLYMOOD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT ( TEAMS GAMES TOURNAMENTS) DENGAN MEDIA MAIN MAPPING DAN MOLYMOOD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Arfy Maulida Lubis NIM 4103131004

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Arfy Maulida Lubis dilahirkan di Medan, pada tanggal 29 Juni 1992.

Ayah bernama Syahrul Amin Lubis dan Ibu bernama Sumiati dan merupakan

anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 2 Medan Tembung dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,

penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan dan lulus

pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1

Benai Taluk Kuantan Pekan Baru dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010,

penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar

Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments) Dengan Media Main Mapping Dan Molymood Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon” di Kelas X SMA Negeri 11 Medan, disusun untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu

Dra. Hafni Indriati Nst, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, dan saran-saran kepada penulis sejak awal

seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai pengolahan data hingga

penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si., Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si., dan

Ibu Lisnawaty Simatupang. S.Si, M.Si sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr.Ida Duma Riris, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik yang senantiasa membantu penulis, serta ucapan terima

kasih kepada Bapak dan Ibu deosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama proses

perkuliahan. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs.K.Lumbantoruan,

M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 11 Medan yang telah memberi izin penelitian

kepada penulis dan kepada Ibu Dra. Saur Sianturi selaku guru kimia serta siswa/I

kelas X-8 dan X-9 SMAN 11 Medan yang telah membantu selama penelitian

berlangsung.

Teristimewa sembah sujud penulis sampaikan kepada ayahanda Syahrul

Amin Lubis, Ibunda Sumiati, dan adik-adik tercinta Arif, Ade, dan Andi yang

telah banyak memberikan do’a, nasehat, kasih, waktu dan motivasi sehingga

(5)

kepada seluruh keluarga atas doa dan dukungan yang telah diberikan. Kepada

sahabat-sahabat seperjuangan di Kimia Reguler B 2010 yang juga memberikan

semangat kebersamaan. Demikian juga teman-teman PPLT SMKN 1 Lubuk

Pakam 2013 dan juga kepada kakak saya Firda Ayu Pratiwi yang selalu

memberikan arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini serta semua pihak

yang telah memberikan masukan kepada penulis yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu

Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih kurang sempurna

baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2014

Penulis,

(6)

iii

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT(TEAMS

GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MIND MAPPING DANMOLYMOODPADA POKOK

BAHASAN HIDROKARBON

Arfy Maulida Lubis (NIM 4103131004)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan mediamind mapping dibandingkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media molymood pada materi pokok hidrokarbon. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA NEGERI 11 Medan yang terdiri dari 10 kelas. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen I yang diberi pengajaran dengan menggunakan model TGT dengan media mind mapping dan satu kelas lainnya sebagai kelas eksperimen II yang diberi pengajaran dengan menggunakan model TGT dengan mediamolymood.

Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen I memiliki rata-rata nilai pretest 40,00 dan postest 72,581 dengan rata-rata gain 0,542. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata nilai pretest 35,00 dan postest 80,645 dengan rata-rata gain sebesar 0,709. Persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I 54,2% dan kelas eksperimen II 70,9%. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan hasil belajar diantara kedua kelas eksperimen.

Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak maka kriteria pengujian adalah Ha diterima dan Ho ditolak apabila thit <-t ½α dan thit> t ½α , denganα

=0,05 maka ½α = 0,025. Sehingga harga t(0,025) (60)= 2,00. Dari hasil perhitungan

di atas, diperoleh harga thit= 5,56 > t ½α(t(0,025) (60)= 2,00).

(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Definisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 7 2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) 10 2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 12

2.1.4. Media Pembelajaran 19

2.1.4.1. Media Mind mapping(Peta Pemikiran) 20

2.1.4.2. Media Molymood 21

2.1.4.3. Materi Pokok Hidrokarbon 22

2.2 Kerangka Konseptual 35

2.3 Hipotesis 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 37 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 37

3.2.1 Populasi Penelitian 37

(8)

vii

3.3. Variabel Penelitian 37

3.4. Instrumen Penelitian 38

3.4.1. Validitas Test 38

3.4.1.1. Validitas Item Test 38

3.4.1.2. Tingkat Kesukaran 39

3.4.1.3. Daya Beda 39

3.4.2. Reliabilitas Test 40

3.5. Desain Penelitian 40

3.6. Prosedur Penelitian 41

3.7. Teknik Analisis Data 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 47 4.1.1.1. Validasi Instrumen Test 47 4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Instrumen Test 47 4.1.1.3. Daya Beda Istrumen Test 48

4.1.1.4. Reliabilitas Test 48

4.2. Analisis Data Penelitian 49 4.2.1. Rata-rata Pretest dan Postest 49 4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar 50

4.2.3. Uji Normalitas Data 51

4.2.4. Uji Homogenitas Data 52

4.2.5. Uji Hipotesis 53

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penempatan Pada Meja Turnamen 14

Gambar 2.2. Skema Model Pembelajaran TGT 15

Gambar 2.3. Aturan dan Prosedur Permainan 16

Gambar 2.4. Bergeser Tempat 18

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 43

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahap-tahap dalam Model Pembelajaran Kooperatif 11

Tabel 2.2. Lembar Skor Permainan 17

Tabel 2.3. Rumus Molekul dan Nama Alkana 25

Tabel 2.4. Rumus Struktur dan Molekul Senyawa Alkena 27

Tabel 2.5. Rumus Molekul Senyawa Alkuna 29

Tabel 2.6. Data Fisis Alkana 30

Tabel 2.7. Data Fisis Alkena 31

Tabel 2.8. Data Fisis Alkuna 31

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 41

Tabel 4.1. Rata-rata dan Standar Deviasi 49

Tabel 4.2. Rata-rata Gain 50

Tabel 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Kimia 51

Tabel 4.4. Uji Normalitas 51

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus 60

Lampiran 2 RPP 67

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Test Belum Valid 101 Lampiran 4 Instrumen Test Belum Valid 103 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Belum Valid 112 Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Test Sudah Valid 113 Lampiran 7 Instrumen Test Sudah Valid 115 Lampiran 8 Penyelesaian Instrumen Sudah Valid 120 Lampiran 9 Kunci Jawaban Instrumen Sudah Valid 126 Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa 127 Lampiran 11 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 131

Lampiran 12 Soal Turnamen TGT 136

Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Turrnamen TGT 144 Lampiran 14 Media Mind Mapping 145 Lampiran 15 Perhitungan Validitas 146 Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran 148 Lampiran 17 Perhitungan Daya Pembeda 150 Lampiran 18 Tabel Rangkuman Validitas 152 Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas 153

Lampiran 20 Tabel Validitas 155

Lampiran 21 Tabel Tingkat Kesukaran 156 Lampiran 22 Tabel Daya Pembeda 157 Lampiran 23 Tabel Reliabilitas 158 Lampiran 24 Hasil Pre-Test dan Post-Test 159 Lampiran 25 Perhitungan Standar Deviasi dan Varians 161

Lampiran 26 Hasil Gain 164

Lampiran 27 Peningkatan Hasil Belajar 166

Lampiran 28 Uji Normalitas 168

Lampiran 29 Uji Homogenitas 174

Lampiran 30 Uji Hipotesis 176

Lampiran 31 Tabel Distribusi F 177

Lampiran 32 Tabel r 180

Lampiran 33 Tabel t 181

Lampiran 34 Tabel Chi Kuadrat 182

(12)
(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pembangunan masa depan

suatu bangsa. Dalam kehidupan, pendidikan juga memegang peranan penting

karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan perkembangan dunia pendidikan

yang semakin pesat menurut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan (Isjoni, 2009).

Seperti halnya di Indonesia, pemerintah telah berusaha untuk melakukan

berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam ukuran

mikronya, kualitas pendidikan sendiri masih dipengaruhi oleh banyak hal,

misalnya kualitas guru serta ketersediaan sarana dan prasarana dalam proses

pembelajaran.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. otak

anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami informasi yang diingatnya itu nuntuk menghubungkannya

dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2012).

Demikian juga yang ditulis oleh Suseno dalam Winarto (2012)

menyatakan bahwa salah satu masalah pembelajaran di sekolah-sekolah adalah

banyak siswa yang memperoleh hasil belajar rendah. Hasil belajar dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari luar (eksternal), maupun yang berasal

dari dalam(interanal). Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar

siswa diantaranya penggunaan media pembelajaran dan model pembelajaran. Oleh

karena itu perlu adanya inovasi dalam pembelajaran.

Berdasarkan observasi peneliti kepada beberapa siswa di SMA Negeri 11

(14)

2

kurang menarik dan membosankan karena guru hanya menjelaskan saja sehingga

siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat dalam belajar kimia, sehingga

sedikit sekali siswa yang bertanya kepada guru meskipun materi yang

disampaikan guru belum dapat dipahami.

Model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Joyce dan Weil dalam Rusman

(2011) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu cara atau pola yang

dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka panjang,

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas

atau yang lain. Adapun model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model

pembelajaran kooperatif tipeTeams Games Tournament (TGT).

TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5

sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata

atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam

kelompok mereka masing – masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan

LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama

dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

dimegerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain

bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum

mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru ( Rusman,2011).

Media belajar itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran berjalan efektif

dan efisien. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat

pesat dewasa ini, banyak inovasi media pembelajaran yang sudah dipergunakan

dalam pembelajaran kimia. Dalam hal ini media pembelajaran yang dimaskud

yaitumind mapping(peta pikiran) danmolymood.

Penelitian Tyasning (2012) menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran TGT dilengkapi LKS dapat meningkatan aktivitas belajar siswa

pada materi minyak bumi. Selain itu Firda Ayu Pratiwi (2013) membuktikan

bahwa hasil belajar kimia yang dibelajarkan dengan menerapkan strategi

(15)

dibandingkan dengan pengajaran ekspositori, dari hasil penelitiannya diperoleh

bahwa nilai rata-rata untuk kelas yang diajarkan dengan model kooperatif tipe

TGT lebih tinggi dari pada kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran

ekpositori, masing-masing 8,087 dan 7,350. Penelitian yang sama dilakukan juga

oleh Putra dan Hairida yang menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan

multimedia berbasis mind mapping memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar sebesar 33,89%.

Selain itu media yang dapat digunakan adalah model suatu molekul atau

molymood. molymood adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan model suatu molekul. Molymood sudah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bentuk molekul. Melalui molymood, siswa diharapkan dapat melihat secara langsung model suatu molekul dari senyawa hidrokarbon, sehingga

siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon ( Septiani dalam Pratiwi,

2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dewi Pratiwi dan Rini Muharini

(2010) menyimpulkan bahwa model kooperatif tipe TGT berbantuan media

molymood pada materi hidrokarbon dengan sub materi alkana memberikan

pengaruh cukup baik terhadap hasil belajar siswa dengan effect sizesebesar 0,64 (23,89%). Rakhmadhani (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

pengaruh penggunaan metode TGT berbantuan media teka-teki silang dan ular

tangga memberi pengaruh yang signifikan dibuktikan dengan nilai signifikansi (<

0.05), selain itu Desstya (2013) menyimpulkan bahwa Pembelajaran Kimia

dengan Metode TGT menggunakan media animasi lebih tepat digunakan pada

siswa yang memiliki kemampuan memori yang rendah dari pada menggunakan

media kartu dimana masing –masing 66,32 dan 60,13.

Hidrokarbon adalah salah satu pokok bahasan kimia yang terdapat pada

kurikulum SMA yang dipelajari di kelas X pada semester 2. Hasil wawancara

dengan Ibu Saur Sianturi (guru kimia di SMA Negeri 11 Medan ) pada bulan

Februari 2014 memberikan informasi bahwa materi hidrokarbon merupakan salah

satu materi yang sulit dipahami oleh siswa di SMA Negeri 11 Medan dikarenakan

(16)

4

senyawa karbon, nomor terendah dalam menuliskan tata nama senyawa

hidrokarbon, dan isomer dari senyawa hidrokarbon.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dengan Media Mind Mapping Dan Molymood Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon “

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Dalam proses pembelajaran kimia keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

masih rendah karena kegiatan guru masih menjadi pusat pembelajaran.

2. Belum adanya penggunaan media yang tepat dalam proses pembelajaran

sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar.

3. Pelajaran kimia yang dianggap sulit dan membosankan karena pelaksanaan

pembelajaran kurang variatif dan inovatif sehingga minat belajar kimia siswa

rendah.

4. Hasil belajar kimia sebagian siswa pada pokok bahasan hidrokarbon masih

rendah.

1.3. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon.

2. Model TGT yang diintegrasi dengan mediamind mapping. 3. Model TGT yang diintegrasi dengan mediamolymod. 4. Hasil penelitian yang diukur adalah hasil belajar.

(17)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah umum dalam penelitian ini

adalah apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang

diajarkan menggunakan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament)

dengan media mind mapping dibandingkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media molymood pada materi pokok hidrokarbon ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa

yang diajarkan menggunakan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media mind mapping dibandingkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media molymood pada materi pokok hidrokarbon.

1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Kimia

Mengetahui pola dan model pembelajaran yang tepat dalam upaya

memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep Hidrokarbon serta

memudahkan dalam mengambil nilai kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Bagi Siswa

Proses komunikasi lancar karena terjadi interaksi antara siswa dengan siswa

dan antara guru dengan siswa serta meningkatkan ketertarikan siswa terhadap

pelajaran kimia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah

dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses

(18)

6

1.7. Defenisi Operasional

Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran

berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa

istilah yang digunakan.

1) Peningkatan hasil belajar merupakan persentase keberhasilan belajar setelah

dilakukan suatu perlakuan dalam proses belajar mengajar (Meltzer dalam

Silvia, 2011)

2) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT) adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar

kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan

diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik (Slavin,2005).

3) Mind mapping (Peta Pikiran) adalah sebuah sistem berfikir yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan

memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya (Windura, 2008)

4) Molymood adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan model suatu molekul ( Septiani dalam pratiwi, 2010).

5) Materi pokok Hidrokarbon adalah materi yang membahas tentang

senyawa-senyawa yang sederhana yang terdiri dari atom unsure karbon (C) dan

hidrogen (H). Baik itu penggolongannya, tata nama hidrokarbon, hubungan

titik didih senyawa dengan massa molekul relatifnya dan strukturnya,

keisomeran hidrokarbon dan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Berdasaran hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa

kesimpulan yakni sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran tipe TGT dengan mediamind mapping dibanding dengan model pembelajaran tipe TGT dengan media molymood pada materi hidrokarbon.

2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan model

pembelajaran tipe TGT dengan media molymood secara signifikan lebih

tinggi dibandingkan penerapan model pembelajaran tipe TGT dengan media

mind mapping pada materi hidrokarbon. Peningkatan hasil belajar siswa

yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan media molymood

adalah 70,93% dikategorikan tinggi sedangkan peningkatan hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan media mind

mapping adalah 54,24% dikategorikan sedang.

1.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi calon guru diharapkan sebelum melakukan proses pembelajaran harus

mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu

topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat

menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan

diajarkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

disarankan untuk mengkolaborasikan model TGT dengan media yang

berbeda dan sejalan dengan perkembangan teknologi agar dapat dijadikan

sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan

(20)

59

DAFTAR PUSTAKA

Buzan, T., (2006), Buku PintarMind Map, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Dimyati dan Mudjiono, (2009),Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah dan Zaint, (2010),Strategi Belajar Mengajar, Rieneka Cipta Jakarta. FMIPA, (2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA

UNIMED, Medan

Huda,M., (2011), Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung.

Istarani, (2011),58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Khosim, (2011), Pembelajaran Kimia dan Penggunaan Molymod dari Tanah Liat,

http://remenmaos.blogspot.com/2011/08/contoh-ptk-kimia-smapengguna

an-molymod.html

Pratiwi, Firda Ayu., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Main Mapping Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Pratiwi, Dewi., Muharimi, Rini., (2010), Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Molymood pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang, Jurnal Pendidikan Kimia,Unimed Tanjungpura.

Purba, M, (2006),Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Putra, Arisdea Tri., Hairida., Lestari Ira., (-), Pengaruh Multimedia berbasis mind mapping terhadap hasil dan retensi belajar siswa pada materi hidrokarbon,jurnal Pendidikan Kimia, FKIP Untan.

Rachmawati, (2007),Kimia 1 SMA dan MA Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta. Rakhmadhani, Nuzul., Yamtinah, Sri., Utomo, Suryadi, Budi., (2012),Pengaruh

(21)

siswa pada materi koloid kelas XI SMA Negeri 1 Simo,Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 190 -197.

Rusman, (2011), Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Bandung.

Sabri, A., (2010),Strategi Belajar Mengajar, Ciputat Press, Padang.

Sanjaya, W., (2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.

Slavin, R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada media Group, Jakarata.

Tyasning, Diah Megasari., Haryono., Nurhayati, Nanik Dwi., (2012),Penerapan Model TGT (Teams Games Tournament) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Minyak Bumi Pada Siswa Kelas X-4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia,1(1): 26-33.

Wena, Made, (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.

Widodo, (2012), Hakikat Pembelajaran Kimia, http ://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html (Diakses 14 Februari 2014)

Winarto, Ratih Tri., Sukarmin., (2010), Penerapan Zuma Chemistry Games

dengan Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Materi

Gambar

Gambar 2.1. Penempatan Pada Meja Turnamen

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dengan dosis 0%, 3%, 4%, dan 5% (v/b) kedalam pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) selama 8 minggu tidak

Aktor dari Dinas Perindustrian dan pelaku industri memilih penguatan industri sebagai alternatif kebijakan utama dengan alasan bahwa industri memberikan pengaruh

Henry Setiawan, 2013, Pengaruh Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Biaya Konstruksi , Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

US,II]A AYAM LAS PEDAGING DI

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :

[r]

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

[r]