Oleh :
Arfy Maulida Lubis NIM 4103131004
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Arfy Maulida Lubis dilahirkan di Medan, pada tanggal 29 Juni 1992.
Ayah bernama Syahrul Amin Lubis dan Ibu bernama Sumiati dan merupakan
anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Medan Tembung dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,
penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan dan lulus
pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Benai Taluk Kuantan Pekan Baru dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments) Dengan Media Main Mapping Dan Molymood Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon” di Kelas X SMA Negeri 11 Medan, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
Dra. Hafni Indriati Nst, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan saran-saran kepada penulis sejak awal
seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai pengolahan data hingga
penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si., Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si., dan
Ibu Lisnawaty Simatupang. S.Si, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr.Ida Duma Riris, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik yang senantiasa membantu penulis, serta ucapan terima
kasih kepada Bapak dan Ibu deosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama proses
perkuliahan. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs.K.Lumbantoruan,
M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 11 Medan yang telah memberi izin penelitian
kepada penulis dan kepada Ibu Dra. Saur Sianturi selaku guru kimia serta siswa/I
kelas X-8 dan X-9 SMAN 11 Medan yang telah membantu selama penelitian
berlangsung.
Teristimewa sembah sujud penulis sampaikan kepada ayahanda Syahrul
Amin Lubis, Ibunda Sumiati, dan adik-adik tercinta Arif, Ade, dan Andi yang
telah banyak memberikan do’a, nasehat, kasih, waktu dan motivasi sehingga
kepada seluruh keluarga atas doa dan dukungan yang telah diberikan. Kepada
sahabat-sahabat seperjuangan di Kimia Reguler B 2010 yang juga memberikan
semangat kebersamaan. Demikian juga teman-teman PPLT SMKN 1 Lubuk
Pakam 2013 dan juga kepada kakak saya Firda Ayu Pratiwi yang selalu
memberikan arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini serta semua pihak
yang telah memberikan masukan kepada penulis yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih kurang sempurna
baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juni 2014
Penulis,
iii
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT(TEAMS
GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MIND MAPPING DANMOLYMOODPADA POKOK
BAHASAN HIDROKARBON
Arfy Maulida Lubis (NIM 4103131004)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan mediamind mapping dibandingkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media molymood pada materi pokok hidrokarbon. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA NEGERI 11 Medan yang terdiri dari 10 kelas. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen I yang diberi pengajaran dengan menggunakan model TGT dengan media mind mapping dan satu kelas lainnya sebagai kelas eksperimen II yang diberi pengajaran dengan menggunakan model TGT dengan mediamolymood.
Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen I memiliki rata-rata nilai pretest 40,00 dan postest 72,581 dengan rata-rata gain 0,542. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata nilai pretest 35,00 dan postest 80,645 dengan rata-rata gain sebesar 0,709. Persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I 54,2% dan kelas eksperimen II 70,9%. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan hasil belajar diantara kedua kelas eksperimen.
Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak maka kriteria pengujian adalah Ha diterima dan Ho ditolak apabila thit <-t ½α dan thit> t ½α , denganα
=0,05 maka ½α = 0,025. Sehingga harga t(0,025) (60)= 2,00. Dari hasil perhitungan
di atas, diperoleh harga thit= 5,56 > t ½α(t(0,025) (60)= 2,00).
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
1.7.Definisi Operasional 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 7 2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) 10 2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 12
2.1.4. Media Pembelajaran 19
2.1.4.1. Media Mind mapping(Peta Pemikiran) 20
2.1.4.2. Media Molymood 21
2.1.4.3. Materi Pokok Hidrokarbon 22
2.2 Kerangka Konseptual 35
2.3 Hipotesis 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 37 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 37
3.2.1 Populasi Penelitian 37
vii
3.3. Variabel Penelitian 37
3.4. Instrumen Penelitian 38
3.4.1. Validitas Test 38
3.4.1.1. Validitas Item Test 38
3.4.1.2. Tingkat Kesukaran 39
3.4.1.3. Daya Beda 39
3.4.2. Reliabilitas Test 40
3.5. Desain Penelitian 40
3.6. Prosedur Penelitian 41
3.7. Teknik Analisis Data 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 47
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 47 4.1.1.1. Validasi Instrumen Test 47 4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Instrumen Test 47 4.1.1.3. Daya Beda Istrumen Test 48
4.1.1.4. Reliabilitas Test 48
4.2. Analisis Data Penelitian 49 4.2.1. Rata-rata Pretest dan Postest 49 4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar 50
4.2.3. Uji Normalitas Data 51
4.2.4. Uji Homogenitas Data 52
4.2.5. Uji Hipotesis 53
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 57
5.2. Saran 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Penempatan Pada Meja Turnamen 14
Gambar 2.2. Skema Model Pembelajaran TGT 15
Gambar 2.3. Aturan dan Prosedur Permainan 16
Gambar 2.4. Bergeser Tempat 18
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 43
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tahap-tahap dalam Model Pembelajaran Kooperatif 11
Tabel 2.2. Lembar Skor Permainan 17
Tabel 2.3. Rumus Molekul dan Nama Alkana 25
Tabel 2.4. Rumus Struktur dan Molekul Senyawa Alkena 27
Tabel 2.5. Rumus Molekul Senyawa Alkuna 29
Tabel 2.6. Data Fisis Alkana 30
Tabel 2.7. Data Fisis Alkena 31
Tabel 2.8. Data Fisis Alkuna 31
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 41
Tabel 4.1. Rata-rata dan Standar Deviasi 49
Tabel 4.2. Rata-rata Gain 50
Tabel 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Kimia 51
Tabel 4.4. Uji Normalitas 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 60
Lampiran 2 RPP 67
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Test Belum Valid 101 Lampiran 4 Instrumen Test Belum Valid 103 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Belum Valid 112 Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Test Sudah Valid 113 Lampiran 7 Instrumen Test Sudah Valid 115 Lampiran 8 Penyelesaian Instrumen Sudah Valid 120 Lampiran 9 Kunci Jawaban Instrumen Sudah Valid 126 Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa 127 Lampiran 11 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 131
Lampiran 12 Soal Turnamen TGT 136
Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Turrnamen TGT 144 Lampiran 14 Media Mind Mapping 145 Lampiran 15 Perhitungan Validitas 146 Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran 148 Lampiran 17 Perhitungan Daya Pembeda 150 Lampiran 18 Tabel Rangkuman Validitas 152 Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas 153
Lampiran 20 Tabel Validitas 155
Lampiran 21 Tabel Tingkat Kesukaran 156 Lampiran 22 Tabel Daya Pembeda 157 Lampiran 23 Tabel Reliabilitas 158 Lampiran 24 Hasil Pre-Test dan Post-Test 159 Lampiran 25 Perhitungan Standar Deviasi dan Varians 161
Lampiran 26 Hasil Gain 164
Lampiran 27 Peningkatan Hasil Belajar 166
Lampiran 28 Uji Normalitas 168
Lampiran 29 Uji Homogenitas 174
Lampiran 30 Uji Hipotesis 176
Lampiran 31 Tabel Distribusi F 177
Lampiran 32 Tabel r 180
Lampiran 33 Tabel t 181
Lampiran 34 Tabel Chi Kuadrat 182
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pembangunan masa depan
suatu bangsa. Dalam kehidupan, pendidikan juga memegang peranan penting
karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan perkembangan dunia pendidikan
yang semakin pesat menurut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan (Isjoni, 2009).
Seperti halnya di Indonesia, pemerintah telah berusaha untuk melakukan
berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam ukuran
mikronya, kualitas pendidikan sendiri masih dipengaruhi oleh banyak hal,
misalnya kualitas guru serta ketersediaan sarana dan prasarana dalam proses
pembelajaran.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu nuntuk menghubungkannya
dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2012).
Demikian juga yang ditulis oleh Suseno dalam Winarto (2012)
menyatakan bahwa salah satu masalah pembelajaran di sekolah-sekolah adalah
banyak siswa yang memperoleh hasil belajar rendah. Hasil belajar dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari luar (eksternal), maupun yang berasal
dari dalam(interanal). Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar
siswa diantaranya penggunaan media pembelajaran dan model pembelajaran. Oleh
karena itu perlu adanya inovasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan observasi peneliti kepada beberapa siswa di SMA Negeri 11
2
kurang menarik dan membosankan karena guru hanya menjelaskan saja sehingga
siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat dalam belajar kimia, sehingga
sedikit sekali siswa yang bertanya kepada guru meskipun materi yang
disampaikan guru belum dapat dipahami.
Model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Joyce dan Weil dalam Rusman
(2011) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu cara atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka panjang,
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas
atau yang lain. Adapun model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran kooperatif tipeTeams Games Tournament (TGT).
TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5
sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata
atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam
kelompok mereka masing – masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan
LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama
dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
dimegerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain
bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum
mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru ( Rusman,2011).
Media belajar itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran berjalan efektif
dan efisien. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat
pesat dewasa ini, banyak inovasi media pembelajaran yang sudah dipergunakan
dalam pembelajaran kimia. Dalam hal ini media pembelajaran yang dimaskud
yaitumind mapping(peta pikiran) danmolymood.
Penelitian Tyasning (2012) menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran TGT dilengkapi LKS dapat meningkatan aktivitas belajar siswa
pada materi minyak bumi. Selain itu Firda Ayu Pratiwi (2013) membuktikan
bahwa hasil belajar kimia yang dibelajarkan dengan menerapkan strategi
dibandingkan dengan pengajaran ekspositori, dari hasil penelitiannya diperoleh
bahwa nilai rata-rata untuk kelas yang diajarkan dengan model kooperatif tipe
TGT lebih tinggi dari pada kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran
ekpositori, masing-masing 8,087 dan 7,350. Penelitian yang sama dilakukan juga
oleh Putra dan Hairida yang menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan
multimedia berbasis mind mapping memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar sebesar 33,89%.
Selain itu media yang dapat digunakan adalah model suatu molekul atau
molymood. molymood adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan model suatu molekul. Molymood sudah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bentuk molekul. Melalui molymood, siswa diharapkan dapat melihat secara langsung model suatu molekul dari senyawa hidrokarbon, sehingga
siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon ( Septiani dalam Pratiwi,
2010).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dewi Pratiwi dan Rini Muharini
(2010) menyimpulkan bahwa model kooperatif tipe TGT berbantuan media
molymood pada materi hidrokarbon dengan sub materi alkana memberikan
pengaruh cukup baik terhadap hasil belajar siswa dengan effect sizesebesar 0,64 (23,89%). Rakhmadhani (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
pengaruh penggunaan metode TGT berbantuan media teka-teki silang dan ular
tangga memberi pengaruh yang signifikan dibuktikan dengan nilai signifikansi (<
0.05), selain itu Desstya (2013) menyimpulkan bahwa Pembelajaran Kimia
dengan Metode TGT menggunakan media animasi lebih tepat digunakan pada
siswa yang memiliki kemampuan memori yang rendah dari pada menggunakan
media kartu dimana masing –masing 66,32 dan 60,13.
Hidrokarbon adalah salah satu pokok bahasan kimia yang terdapat pada
kurikulum SMA yang dipelajari di kelas X pada semester 2. Hasil wawancara
dengan Ibu Saur Sianturi (guru kimia di SMA Negeri 11 Medan ) pada bulan
Februari 2014 memberikan informasi bahwa materi hidrokarbon merupakan salah
satu materi yang sulit dipahami oleh siswa di SMA Negeri 11 Medan dikarenakan
4
senyawa karbon, nomor terendah dalam menuliskan tata nama senyawa
hidrokarbon, dan isomer dari senyawa hidrokarbon.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dengan Media Mind Mapping Dan Molymood Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon “
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Dalam proses pembelajaran kimia keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih rendah karena kegiatan guru masih menjadi pusat pembelajaran.
2. Belum adanya penggunaan media yang tepat dalam proses pembelajaran
sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar.
3. Pelajaran kimia yang dianggap sulit dan membosankan karena pelaksanaan
pembelajaran kurang variatif dan inovatif sehingga minat belajar kimia siswa
rendah.
4. Hasil belajar kimia sebagian siswa pada pokok bahasan hidrokarbon masih
rendah.
1.3. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon.
2. Model TGT yang diintegrasi dengan mediamind mapping. 3. Model TGT yang diintegrasi dengan mediamolymod. 4. Hasil penelitian yang diukur adalah hasil belajar.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah umum dalam penelitian ini
adalah apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament)
dengan media mind mapping dibandingkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media molymood pada materi pokok hidrokarbon ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media mind mapping dibandingkan dengan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media molymood pada materi pokok hidrokarbon.
1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Kimia
Mengetahui pola dan model pembelajaran yang tepat dalam upaya
memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep Hidrokarbon serta
memudahkan dalam mengambil nilai kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Bagi Siswa
Proses komunikasi lancar karena terjadi interaksi antara siswa dengan siswa
dan antara guru dengan siswa serta meningkatkan ketertarikan siswa terhadap
pelajaran kimia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
6
1.7. Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran
berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa
istilah yang digunakan.
1) Peningkatan hasil belajar merupakan persentase keberhasilan belajar setelah
dilakukan suatu perlakuan dalam proses belajar mengajar (Meltzer dalam
Silvia, 2011)
2) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT) adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar
kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan
diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik (Slavin,2005).
3) Mind mapping (Peta Pikiran) adalah sebuah sistem berfikir yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan
memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya (Windura, 2008)
4) Molymood adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan model suatu molekul ( Septiani dalam pratiwi, 2010).
5) Materi pokok Hidrokarbon adalah materi yang membahas tentang
senyawa-senyawa yang sederhana yang terdiri dari atom unsure karbon (C) dan
hidrogen (H). Baik itu penggolongannya, tata nama hidrokarbon, hubungan
titik didih senyawa dengan massa molekul relatifnya dan strukturnya,
keisomeran hidrokarbon dan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan
Berdasaran hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan yakni sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran tipe TGT dengan mediamind mapping dibanding dengan model pembelajaran tipe TGT dengan media molymood pada materi hidrokarbon.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan model
pembelajaran tipe TGT dengan media molymood secara signifikan lebih
tinggi dibandingkan penerapan model pembelajaran tipe TGT dengan media
mind mapping pada materi hidrokarbon. Peningkatan hasil belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan media molymood
adalah 70,93% dikategorikan tinggi sedangkan peningkatan hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan media mind
mapping adalah 54,24% dikategorikan sedang.
1.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi calon guru diharapkan sebelum melakukan proses pembelajaran harus
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu
topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat
menentukan keberhasilan siswa memahami materi baru yang akan
diajarkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan untuk mengkolaborasikan model TGT dengan media yang
berbeda dan sejalan dengan perkembangan teknologi agar dapat dijadikan
sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan
59
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, T., (2006), Buku PintarMind Map, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Dimyati dan Mudjiono, (2009),Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah dan Zaint, (2010),Strategi Belajar Mengajar, Rieneka Cipta Jakarta. FMIPA, (2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA
UNIMED, Medan
Huda,M., (2011), Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung.
Istarani, (2011),58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Khosim, (2011), Pembelajaran Kimia dan Penggunaan Molymod dari Tanah Liat,
http://remenmaos.blogspot.com/2011/08/contoh-ptk-kimia-smapengguna
an-molymod.html
Pratiwi, Firda Ayu., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Main Mapping Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Pratiwi, Dewi., Muharimi, Rini., (2010), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Molymood pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang, Jurnal Pendidikan Kimia,Unimed Tanjungpura.
Purba, M, (2006),Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Putra, Arisdea Tri., Hairida., Lestari Ira., (-), Pengaruh Multimedia berbasis mind mapping terhadap hasil dan retensi belajar siswa pada materi hidrokarbon,jurnal Pendidikan Kimia, FKIP Untan.
Rachmawati, (2007),Kimia 1 SMA dan MA Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta. Rakhmadhani, Nuzul., Yamtinah, Sri., Utomo, Suryadi, Budi., (2012),Pengaruh
siswa pada materi koloid kelas XI SMA Negeri 1 Simo,Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 190 -197.
Rusman, (2011), Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Bandung.
Sabri, A., (2010),Strategi Belajar Mengajar, Ciputat Press, Padang.
Sanjaya, W., (2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.
Slavin, R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada media Group, Jakarata.
Tyasning, Diah Megasari., Haryono., Nurhayati, Nanik Dwi., (2012),Penerapan Model TGT (Teams Games Tournament) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Minyak Bumi Pada Siswa Kelas X-4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia,1(1): 26-33.
Wena, Made, (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.
Widodo, (2012), Hakikat Pembelajaran Kimia, http ://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html (Diakses 14 Februari 2014)
Winarto, Ratih Tri., Sukarmin., (2010), Penerapan Zuma Chemistry Games
dengan Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Materi