• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Pengaruh Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia. Populasi yang diteliti seluruh karyawan PT. Nisshinbo Indonesia. Sampel yang diteliti berjumlah 65 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode sampling meggunakan non-probability sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner ke pihak terkait. Pengujian data dilakukan dengan uji validitas dan reabilitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil pengujian tersebut didapati bahwa variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (smk3) di PT Nisshinbo Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 56,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the Influence K3 Management System (OHS) on Employee Performance in PT. Nisshinbo Indonesia. This research was carried out on employees at PT. Nisshinbo Indonesia. The population studied all employees of PT. Nisshinbo Indonesia. The samples studied amount of 65 respondents. This type of research is quantitative. Sampling methods used was non-probability sampling. Data collected was by distributing questionnaires to the parties concerned. The test data was done with the validity and reliability, normality test, heteroscedasticity, and simple linear regression. Based on these test results it was found that variable safety and health management system (SMK3) in PT Nisshinbo Indonesia has a significant influence on employee performance amounted to 56.2%, while the remaining 43.8% is influenced by other factors.

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRAK ...vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen ... 10

2.1.1.1 Fungsi Manajemen ... 11

2.1.1.2 Tingkatan Manajemen ... 14

2.1.1.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 15

2.1.2 K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ... 19

2.1.2.1 Program Kesehatan dan Kelesamatan Kerja ... 21

2.1.2.2 Pendidikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 21

2.1.2.3 Komitmen Manajemen dan Keamanan ... 23

2.1.2.4 Tujuan dan Manfaat Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 23

2.1.2.5 Indikator Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 25

2.1.3 Pengertian Kinerja ... 25

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 26

2.1.5 Indikator Kinerja ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

2.3 Rerangka Pemikiran ... 36

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 39

3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 39

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 44

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Pengujian Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas) .... 46

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 47

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Profil Responden ... 51

4.2 Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Uji Validitas ... 51

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 53

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 54

4.2.3.1 Uji Normalitas ... 54

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.2.4 Persamaan Regresi ... 56

4.2.5 Korelasi ... 58

4.2.6 Koefisien Determinasi (R2) ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 60

5.3 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 66

(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.2 Data Kecelakaan Kerja Karyawan ... 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 40

Tabel 3.2 Skala Likert ... 46

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) ... 52

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 52

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 53

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi ... 57

Tabel 4.7 Korelasi ... 58

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 66

Lampiran 2 Tabulasi Data ... 69

Lampiran 3 Karakteristik Responden ... 73

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas ... 74

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas ... 77

Lampiran 6 Uji Normalitas ... 78

Lampiran 7 Uji Heterokedastisitas ... 79

Lampiran 8 Uji Regresi ... 80

(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak pernah terlepas dari masalah yang

terkait dengan kecelakaan, kesehatan dan keselamatan pada saat bekerja yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Simanjuntak (2011) kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu: Pertama, kualitas dan kemampuan karyawan. Hal-hal yang berhubungan

dengan pendidikan/ pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental, dan kondisi

fisik pegawai; Kedua, Sarana pendukung. Berhubungan dengan lingkungan kerja

(keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal-hal

yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah/ gaji, jaminan sosial,

keamanan kerja); Ketiga, supra sarana. Berhubungan dengan kebijaksanaan

pemerintah dan hubungan industrial manajemen.

Menurut (Bennett N.B.S, 1995) Dalam rangka perkembangan industri di

suatu negara, masalah besar yang selalu timbul adalah kecelakaan kerja, penyakit

akibat kerja dan dampak negatif industri terhadap lingkungan. Tentu saja

akibat-akibat negatif itu menjadi tanggungan khususnya masyarakat di sekitar industri dan

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Selama beberapa tahun ini banyak permasalahan yang terkait dengan aspek

keselamatan di beberapa industri manufaktur di Cimahi dan sekitarnya. Salah satu

di antaranya adalah permasalahan yang ada di industri tekstil. Dalam penelitian ini

terungkap bahwa kecelakaan adalah fenomena yang terjadi setiap tahun.

Kecelakaan yang terjadi meliputi terjepit rol kain, terciprat obat dan larutan, tergilas

roda dorong, jari tangan terpotong, tergores/ tertusuk/ tersayat, dan terpeleset

(Sukapto, 2003).

Tabel 1.2 Data Kecelakaan Kerja Karyawan

Tahun Jumlah Kecelakaan

Kerja Keterangan

2013 4

85% Tidak memenuhi aturan

kerja, 15% tidak mengunakan

pelindung

2014 5

77% Tidak memenuhi aturan

kerja, 23% tidak mengunakan

pelindung

2015 2

69% Tidak memenuhi aturan

kerja, 31% tidak mengunakan

pelindung

Jumlah 11

Sumber: PT.Nisshinbo Indonesia, 2013-2015

Kecelakaan sejenis, yang juga sehubungan dengan pertumbuhan industri

dan perkembangan zaman, maka semakin bermunculannya mesin-mesin canggih

sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan. Dengan adanya mesin-mesin tersebut

tentu saja akan lebih memperlancar dan mempercepat pekerjaan pegawai, akan

tetapi resiko terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimpa tenaga kerja juga

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha masih kurang, dan tidak adanya pelatihan kerja serta pengetahuan yang cukup

tentang sumber bahaya yang ada bukan tidak mungkin terjadinya kecelakaan kerja.

Oleh karena itu tenaga kerja perlu memiliki pengetahuan tentang keselamatan dan

kesehatan yang tepat sehingga kecil kemungkinan terjadinya bahaya yang timbul

akibat kerja. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung

jawab semua pihak terutama pemerintah. Permasalahan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih terabaikan, Hal ini

ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja

(http://www.bps.go.id).

Keselamatan kerja merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik

seseorang. Tujuan utama program keselamatan kerja yang efektif di perusahaan

adalah mencegah kecelakaan atau cedera yang terkait dengan pekerjaan. Menurut

(Mathis dan Jackson, 2002) Variabel yang perlu diperhatikan dalam keselamatan

kerja yang efektif adalah:

1. Tanggung jawab dan komitmen perusahaan

Inti manajemen keselamatan kerja ialah komitmen perusahaan dan usaha-usaha

keselamatan kerja yang komprehensif. Usaha ini sebaiknya dikoordinasikan dari

tingkat manajemen paling tinggi untuk melibatkan seluruh anggota perusahaan.

2. Kebijakan dan disiplin keselamatan kerja

Mendesain kebijakan dan peraturan keselamatan kerja serta mendisiplinkan

pelaku pelanggaran, merupakan komponen penting usaha-usaha keselamatan

kerja. Dukungan yang sering terhadap perlunya perilaku kerja yang aman dan

memberikan umpan balik terhadap praktik-praktik keselamatan kerja yang

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Sedangkan menurut Hasibuan (2008:188) dan Mangkunegara (2005:162)

variabel yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja adalah:

1. Pemakaian Peralatan Kerja

a. Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang dan rusak.

b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.

2. Pemakaian Perlengkapan Keselamatan Kerja

a. Penggunaan pakaian atau seragam kerja yang disesuaikan dengan jenis

pekerjaan.

b. Penggunaan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, tutup mulut

dan hidung.

Kesehatan adalah yang merujuk pada kondisi fisik, mental, dan stabilitas

emosi secara umum. Indvidu yang sehat adalah yang bebas dari penyakit, cedera

serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal

umumnya. Variabel yang perlu diperhatikan dalam kesehatan kerja yang efektif

adalah (Sedarmayanti, 2009):

1. Keadaan tempat lingkungan kerja yakni meliputi

a. Pemeliharaan lingkungan kerja yang selalu bersih,

b. Kondisi ruang kerja yang tidak terlalu padak dan sesak.

2. Upaya pemeliharaan kondisi fisik

a. Tingkat kenyamanan karyawan terhadap lingkungan fisik seperti penerangan,

tingkat kebisingan, tingkat sirkulasi udara.

b. Pemberian fasilitas konsultasi kesehatan dan poliklinik yang memadai bagi

para karyawan yang mengalami gangguan kesehatan sewaktu waktu.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha a. Kondisi stres kerja dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah,

b. Hubungan antara sesama karyawan.

Menurut Rivai (2011), keselamatan dan kesehatan kerja adalah menunjuk

kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang

diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

Menurut (Notoatmodjo, 2009) menjelaskan bahwa keselamatan kerja

bertujuan agar para karyawan di sebuah institusi bebas dari segala kecelakaan

akibat kerja, gangguan-gangguan lain sehingga menurunkan bahkan

menghilangkan produktivitas kerja”.

Menurut (Mathis dan Jackson, 2006) kesehatan yaitu kondisi yang

merujuk pada kondisi fisik, mental, dan stabilitas emosi secara umum.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 menurut (Husni, 2005) berdasarkan

buku yang berjudul Hukum Ketenagakerjaan tahun 2005 dapat diketahui bahwa

Keselamatan dan Kesehatan Kerja melindungi pekerja/ buruh guna mewujudkan

kinerja yang optimal.

Sistem Manajemen K3 (SMK3) didefinisikan sebagai "bagian dari sistem

manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan

bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan

kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang

berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,

(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Dengan diterapkannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif,

para pekerja akan merasa senantiasa aman dan nyaman saat bekerja, sehingga para

karyawan dapat bekerja dengan baik tanpa ada rasa khawatir kerjanya.

Sedangkan Pengertian (definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan

dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari

sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk

mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3

organisasi (perusahaan) tersebut.

Menurut Notoatmodjo (2009) tujuan utama Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) adalah agar karyawan atau pegawai di sebuah institusi mendapat

kesehatan yang seoptimal mungkin sehingga mencapai produktivitas kerja yang

setinggi-tingginya. Menurut Mangkunegara (2004), selain bertujuan untuk

menghindari kecelakaan dalam proses produksi perusahaan, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) juga bertujuan untuk meningkatkan kegairahan,

keserasaian kerja dan partisipasi kerja karyawan dan dapat dipastikan.

(Barlin, Kelloway, dan Iverson, 1997) yang menyatakan bahwa kualitas

kinerja yang tinggi akan mempengaruhi keselamatan kerja. Penelitian lain (yang

dilakukan oleh Iverson, Zacharatos and Barling, 2005) menunjukkan bahwa

sistem kinerja yang tinggi berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kerja.

Menurut Setyawati & Djati (2008) secara umum terdapat dua golongan

penyebab kecelakaan yaitu tindakan atau perbuatan manusia yang tidak memenuhi

keselamatan (unsafe human acts) dan keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe

(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

(Barlin, Kelloway, dan Iverson, 1997) menyatakan bahwa kualitas kinerja

yang tinggi akan mempengaruhi keselamatan kerja. Penelitian lain (yang dilakukan

oleh Iverson, Zacharatos and Barling, 2005) menunjukkan bahwa sistem kinerja

yang tinggi berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kerja.

Sedangkan Pengertian (definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah

sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan

dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan)

tersebut. Sistem Manajemen K3 (SMK3) didefinisikan sebagai "bagian dari sistem

manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan

bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan

kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang

berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,

dan produktif" (Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 05/MEN/1996).

Disamping itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah pegawai mengalami

kecelakaan, perusahaan perlu pula memelihara kesehatan pegawai. Kesehatan ini

menyangkut kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kesehatan pegawai dapat

terganggu karena penyakit, stress (ketegangan) maupun karena kecelakaan.

Kesehatan pegawai yang rendah atau buruk akan mengakibatkan kecenderungan

(15)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah dari

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia?

2. Bagaimana Kinerja Karyawan karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia?

3. Bagaimana Pengaruh Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia

2. Untuk mengetahui Kinerja Karyawan karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia

3. Untuk Mengetahui Pengaruh Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nisshinbo Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi

Sebagai bahan referensi acuan mengenai keterkaitan SMK3 dengan kinerja

karyawan untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi praktisi bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dan

(16)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha dalam menerapkan dan melaksanakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja

untuk meningkatkan kinerja karyawannya.

3. Bagi Penulis

Sebagai bahan penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan referensi bagi peneliti

lain yang mengambil topik yang sama sebagai syarat untuk mendapatkan gelar

(17)

60

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Kinerja Karyawan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Nisshinbo

Indonesia telah diterapkan dengan baik.

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Nisshinbo

Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar

56,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dari besarnya sampel penelitian yang

berjumlah 65 responden. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya sebaiknya

meningkatkan jumlah sampel yang diolah sehingga kesimpulan yang ditarik dapat

berlaku secara umum.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin dikemukakan

(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61

Universitas Kristen Maranatha 1. PT. Nisshinbo Indonesia

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) memiki

pengaruh terhadap Kinerja Karyawan sehingga dapat disarankan agar PT.

Nisshinbo Indonesia dapat meningkatkan kualitas dari Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang akan mempengaruhi kinerja

karyawan. Semakin baik Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3) di PT. Nisshinbo Indonesia maka semakin baik pula kinerja

karyawannya.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar dapat mendukung hasil penelitian

ini dan memperbaiki kelemahan yang ada dalam penelitian ini serta

menambahkan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja

karyawan sehingga dapat lebih dipastikan faktor-faktor apa saja yang dapat

(19)
(20)
(21)
(22)

62

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Appley, A. Lawrence dan Lee, Oey Liang. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga.

Boedijoewono, Noegroho. (2007). Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Boedijoewono, Noegroho. (2007). Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis Jilid 1. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Daft, Richard L. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid II. Jakarta: PT. Indeks.

Dessler, Gary. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid Satu. Jakarta: Indeks.

Fadel, M. (2009). Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponogoro.

Ghozali, Imam. (2009). SPSS dan Analisis Multivariate. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Gibson, J.L. (2003). Struktur Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Hakam, et al. (2014). Pengaruh Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) Dan Insentif Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Pekerja Bagian Produksi PT. SEKAWAN KARYATAMA MANDIRI Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 1 Maret 2014.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

(23)

DAFTAR PUSTAKA 63

Universitas Kristen Maranatha Husni, Lalu. (2005). Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Edisi Revisi.

Cetakan kelima. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komandan & Hermiati. (2013). Pengaruh Sisten manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) terhadap Kinerja Karyawan PT. Adhi Karya (Persero). Tbk.

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Pertama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Mathis dan Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Salemba Empat.

Mathis dan Jackson. (2006). Human Resources Development (Track MBA series/ terjemahan). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Mondy, R. Wayne, and Robert M. Noe. (2005). Human Resource Management. Ninth Edition. USA: Prentice Hall.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Pasolong, Harbani. (2010). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

(24)

DAFTAR PUSTAKA 64

Universitas Kristen Maranatha Ratminto dan Atik Septi Winarsih. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riniwati, Harsuko. (2011). Mendongkrak Motivasi dan Kinerja: Pendekatan Pemberdayaan SDM. Malang: UB Press.

Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Gramedia.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.

Setyawati, L., & Djati, I. (2008). Faktor dan Penjadualan Shift Kerja. (Online), (http://journal.uii.ac.id/index.php/jurnal-teknoin/article/viewFile/792/710, diakses 26 Februari 2016).

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Sofyandi, Herman. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Solihin, Ismail. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Stoner, James, A.F. (2002). Perilaku Dalam Organisasi. Jilid Kedua. Edisi Ketujuh Jakarta: Erlangga.

Suartha, C.A. (2015). Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dan Kompensasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Petugas Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar. e-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 9, 2015: 2507-2526.

Sugiyono. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 65

Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Suma’ur. (1996). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Cetakan Ketigabelas. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset: Program Ibm SPSS 21. Bandung: PT. Alfabeta.

Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.

Tarwaka. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta: HARAPAN PRESS.

Terry, George R. (2010). Prinsip-prinsip Manajemen. Penerbit Bumi Aksara.

Thoifah, I. (2015). Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Madani.

Urwick, Lyndall F. (1979). The Manager’s Span of Control. Harvard Business Review (May-June, 1956: 39-47); dikutip dalam Mintzberg.

Veithzal, Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Veithzal, Rivai. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita.

Sumber dari internet:

Gambar

Gambar 2.2
Tabel 1.2  Data Kecelakaan Kerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diketahui bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja secara serempak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Variabel lingkungan kerja dan keselamatan kesehatan kerja dinyatakan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan nilai

Laporan Akhir ini menjelaskan mengenai Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Karyawan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap tingkatan kecelakaan kerja dan menganalisis

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), mengetahui langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel keselamatan dan kesehatan mampu menjelaskan variasi yang terjadi pada produktivitas kerja karyawan ini

1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan pada PT. Aqua Golden Mississippi memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 58% terhadap kinerja karyawan. Aqua

Peneliti melakukan uji validitas dengan memberikan instrument penelitian berupa kuesioner tindakan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 dan kuesioner kinerja