BERBASIS KARAKTER TERHADAP SIKAP KREATIF
( Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung danSiswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh:
QANITA 0900539
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif
(Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung
dan Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung)”
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, Februari 2014 Yang Membuat
Pernyataan
PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS KARAKTER TERHADAP SIKAP KREATIF
( Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung danSiswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung )
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Mengetahui,
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
____Qanita___ NIM. 0900539
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002
Pembimbing
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Qanita (0900539), “Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif (Survei pada siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan siswa kelas XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung )”. Di bawah bimbingan Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si.
Tingkat wirausaha di Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan Negara berkembang lainnya. Wirausaha Indonesia kini baru mencapai sekitar 1,56 persen dari populasi penduduk, padahal dibutuhkan minimal 2 persen atau 4,8 juta wirausaha dari populasi penduduk Indonesia agar dapat berkontribusi dalam penurunan kemiskinan dan pengangguran. Tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh SMK. Akibat semakin banyaknya lulusan SMK yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi tingkat kewirausahaan di Indonesia adalah melalui dunia pendidikan yakni menerapkan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh temuan mengenai pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung. 2) memperoleh temuan mengenai sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung, 3) memperoleh temuan mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung. 4) memperoleh temuan mengenai perbandingan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif antara siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung.
Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung . Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode explanatory survey dengan jumlah sampel sebanyak 77 responden.
Teknik analisa data yang digunakan adalah path analysis dengan alat bantu software computer SPSS 21.0.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Negeri 1 Kota Bandung
Kata Kunci : Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter, Sikap Kreatif
Under guidance of Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si
The level of entrepreneurship in Indonesia is low compare to other developing
countries. Nowadays, Indonesia’s entrepreneurs are only 1,56 per cent of population, whereas at least two per cent or 4,8 million entrepreneurs of Indonesian population are needed to contribute on decreasing poverty and unemployment. The level of unemployment in Indonesia is dominated by SMK. As an effect from unemployment of SMK graduates, the urgency of entrepreneurship is become clearer. One of the factors that can influence the level of entrepreneurship in Indonesia is through education, which is with applying entrepreneurship learning based on character.
This research aims to 1) getting input about applying entrepreneurship learning based on character in SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung. 2) getting input about creative attitude of students from SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung, 3) getting input about the influence of
entrepreneurship learning based on character towards students’ creative attitude
in SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung. 4) getting input about the comparison between SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung in case of applying entrepreneurship learning based on character.
The objects of the respondents in this research are the 3rd grader of Accounting in SMK Pasundan 1 Bandung and the 3rd grader of Office Administration SMK Negeri 1 Bandung. The type of research is using descriptive and verification, while the method is using quantitative with explanatory survey method within 77 sample.
In addition, path analysis is used as a form of technical data analysis using computer software SPSS 21.0.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
character, and the entrepreneurship teachers that teach it based on character does not give any significant impact on creative attitude. Furthermore, there are some significant differences between applying entrepreneurship learning based on character in SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung.
Keywords: Entrepreneurship learning based on character, creative attitude
ABSTRACT
Qanita ( 0900539 ), “Influence learning entrepreneurship based character with the creative ( survey on graders XII accounting SMK Pasundan 1 Bandung and
graders XII Office Administration SMK 1 Bandung ).”
Under the guidance of Dr. H. Hari mulyadi, M.Si.
Level of entrepreneurs in indonesia still low when compared with other developing countries. Entrepreneurial indonesia just now reached around 1,56 percent of population, at least 2 percent or 4.8 million entrepreneurial of indonesian population to contribute to declining poverty and unemployment. Jobless rate in indonesia is dominated by SMK. Due to many more graduates smks idle, getting perceived the importance of entrepreneurial the world. One of which could influence entrepreneurship level in indonesia is through education namely implement entrepreneurship learning based character.
Research aims to 1 ) obtaining finding as to the learning entrepreneurship based character smk pasundan 1 city of bandung and public smk 1 bandung. 2 ) obtaining finding as to attitude creative smk student pasundan 1 city of bandung and public smk 1 bandung, 3 ) obtaining finding as to influence learning entrepreneurship based character with the creative smk student Pasundan 1 city of Bandung and public SMK 1 Bandung.
object used as respondents in this research is on graders XII accounting SMK Pasundan 1 Bandung and graders XII Office Administration SMK 1 Bandung. The kind of research used is descriptive and verifikatif, methods used is quantitative by method explanatory survey by the number of samples about 77 respondents. Technical data analysis used is the path analysis test comparison 2 variable free ( test t ) with aids computer software spss 21.0.
Research showed that the testing learning entrepreneurship based character simultaneously have influence significantly to attitude creative. In partial matter learning entrepreneurship based character, entrepreneurship learning strategy based character and media learning entrepreneurship based character exert significant with the creative. While entrepreneurship learning evaluation based character and teacher entrepreneurship based character in partial not exerting influence significant with the creative.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 20
1.3 Rumusan Masalah ... 24
1.4 Tujuan Penelitian ... 24
1.5 Kegunaan Penelitian ... 25
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 2.1 Kajian Pustaka ... 26
2.1.1 Konsep Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 26
2.1.1.1 Konsep Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Dalam Kewirausahaan ... 26
2.1.1.2 Definisi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 32
2.1.1.3 Komponen-komponen Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 40
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karakter ... 50
2.1.2 Konsep Sikap Kreatif ... 52
2.1.2.1 Definisi Kreatif ... 52
2.1.2.2 Proses Kreatif ... 54
2.1.2.3 Karakteristik-karakteristik Sikap Kreatif ... 58
2.1.2.4 Dimensi Kreativitas ... 59
2.1.2.5 Indikator-indikator Sikap Kreatif ... 63
2.1.3 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 65
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 68
2.2 Kerangka Pemikiran ... 75
2.3 Hipotesis ... 78
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 80 3.1 Objek Penelitian ... 80
3.2 Metode Penelitian ... 81
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 81
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 83
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 87
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 89
3.2.4.1 Populasi ... 89
3.2.4.2 Sampel ... 90
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 93
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 93
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 94
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 94
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 102
3.2.7.1 Analisis Deskriptif ... 103
3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Path Analysis ... 104
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 112
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 115
4.1 Profil dan Identitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 115
4.1.1 Profil SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 115
4.2 Karakteristik Responden ... 121
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 122
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 123
4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 124
4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 125
4.3.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Bahan/materi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 125
4.3.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 127
4.3.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Media Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 129
4.3.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Evaluasi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 132
4.3.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Guru Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 134
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Intelektual dan Artistik ... 136
4.3.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Minat Akan Kompleksitas ... 137
4.3.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian Pada Pekerjaan dan Pencapaian ... 138
4.3.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Ketekunan ... 140
4.4 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 146
4.4.1 Pengujian Secara Simultan ... 154
4.4.2 Pengujian Secara Parsial ... 155
4.6 Pengaruh Langsung Maupun Tidak Langsung Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 157
4.6 Pembahasan ... 160
4.6.1 Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 160
4.6.2 Sikap Kreatif ... 166
4.6.3 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 167
4.6.4 Perbandingan Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif (Y) Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMKN 1 Kota Bandung ... 172
4.7 Implikasi Hasil Penelitian ... 174
4.7.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Teoritis ... 174
4.7.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Empiris... 176
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 182
5.1 Kesimpulan ... 182
5.2 Rekomendasi ... 184
DAFTAR PUSTAKA ... 185
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perekonomian dunia sedang mengalami penurunan, namun pada kondisi ini justru Indonesia mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2012 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,3 persen, terbesar kedua di dunia setelah China. Indonesia mampu tumbuh di saat pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dunia melemah terutama disebabkan ekonomi Eropa yang masih mengalami kontraksi akibat krisis utang dan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih rentan serta adanya isu keterbatasan stimulus fiskal (fiscal cliff). Perekonomian Indonesia relatif berhasil memitigasi dampak negatif krisis Sub-Prime Mortgage dan Krisis Utang di Zona Eropa.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh dunia. Posisi Indonesia akan mengalahkan Jerman dan Inggris, tapi masih berada dibawah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brasil dan Rusia.
Dalam laporan MGI tersebut, dikemukakan bahwa ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini sangat luar biasa, berdasarkan fakta bahwa tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia dalam kurun waktu 4-5 tahun terakhir. saat ini saja Indonesia sudah menjadi negara ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan diperkirakan akan terus berkembang.
Sumber : Marketing No. 01 /XIII/ Januari 2013
GAMBAR 1.1
GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUNAN
Pada 2013, potensi ancaman krisis dunia masih tetap tinggi yang bersumber pada pemulihan krisis di Zona Eropa dan pelemahan ekonomi Amerika Serikat akibat program pengetatan belanja publik dan kenaikan pajak. Bakrie
7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 8,4 8,6
Ekonomi Tahunan
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
International Peace (CEIP), Vikram menilai perekonomian dunia ke depan masih
akan menemui ketidakpastian. Ketidakpastian ekonomi tersebut, masih bersumber dari gejolak krisis di Eropa dan bagaimana perbaikan ekonomi di China dan Amerika.
Di balik ketidakpastian Eropa, Amerika dan China, menurut Vikram, terselip titik terang dari pasar-pasar negara dengan ekonomi berkembang (emerging market). Emerging market ini, seperti Indonesia, akan terus tumbuh dan menjadi fenomena luar biasa di perekonomian dunia.
Menteri PPN / Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, menyampaikan bahwa prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2013-2014 akan lebih baik dari tahun 2012. Dalam kerangka ekonomi makro RPJMN 2010-2014, diupayakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat tumbuh mencapai 7 persen. Sementara hingga triwulan II tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6 persen. Sementara itu, PDB per kapita pada tahun 2013 diharapkan mencapai USD 3.445 dan pada tahun 2014 ditargetkan akan naik lagi menjadi USD 3.811.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemiskinannya di kisaran 10,5-11,5 persen. Tingkat kemiskinan nasional diharapkan dapat diturunkan lagi pada kisaran 9,5-10,5 persen pada tahun 2013.
Sumber: Badan Pusat Statistik (Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010-2012)
GAMBAR 1.2
PENGANGGURAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN 2010-2012
Berdasarkan Gambar 1.2 hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2010-2012 dapat dilihat bahwa kondisi ketenagakerjaan di Indonesia semakin mambaik dikarenakan tingkat pengangguran yang semakin menurun dari tahun ke tahun, pemerintah secara intensif terus melakukan upaya untuk membuka lapangan kerja baru dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
6,5 7 7,5 8 8,5 9
2010 2011 2012
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perkiraan tingkat pengangguran di level 5,8- 6,1 persen pada 2013 cukup realistis dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dikisaran 6,8-7,2 persen dimana setiap persen pertumbuhan ekonomi dapat membentuk lebih dari 350.000 kesempatan kerja dan diperkirakan pada 2013 tercipta 2,5 - 2,7 juta angkatan kerja baru sehingga jumlah pengangguran diharapkan turun menjadi 7,2 - 7,4 juta orang berdasarkan data BPS tahun 2012.
Selain itu Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa diperlukan suatu komitmen yang diimplementasikan dalam bentuk usaha yang serius dari seluruh kalangan yakni instansi pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi pengangguran yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja. Yang lebih utama lagi bagaimana dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan pada pencari kerja pendidik. Terbatasnya kesempatan kerja baru serta tidak sesuainya kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja menjadi salah satu penyebab masalah tingginya tingkat pengangguran di negeri ini.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebesar 1,56 persen. Negara-negara maju memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi relatif lebih berkualitas. Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Tingkat wirausaha di Indonesia memang masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Wirausaha Indonesia kini baru mencapai sekitar 1,56 persen dari populasi penduduk, jumlah ini masih dianggap sangat kurang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi, karena dibutuhkan minimal 2 persen atau 4,8 juta wirausaha dari populasi penduduk Indonesia agar dapat berkontribusi dalam penurunan kemiskinan dan pengangguran sehingga terbentuknya kesejahteraan ekonomi.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Kompas 13 November 2012
GAMBAR 1.3
GRAFIK PERBANDINGAN TINGKAT KEWIRAUSAHAAN DIBEBERAPA NEGARA
Masalah pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun ke depan. Peningkatan jumlah wirausaha Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dalam berkompetisi dengan negara lain. Indonesia dalam mencapai sasaran kinerja KIB II, yang mentargetkan turunnya tingkat pengangguran dari 7% pada tahun 2011 menjadi 5–6% pada tahun 2014, kemudian pertumbuhan ekonomi dari 6,55 pada tahun 2011 menjadi 7,7 % pada tahun 2014 dan kemiskinan turun dari 12,5 % menjadi 8–10 % pada tahun 2014. Oleh sebab itu, mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia haruslah melalui
0% 5% 10% 15%
Indonesia Malaysia Thailand Korea Selatan Amerika Serikat Singapura
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penciptaan kesempatan kerja langsung dalam bentuk kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil.
TABEL 1.1
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN, 2011–2012 (persen)
Sumber : Badan Pusat Statistik No.75/11/Th. XV, 5 November 2012
Berdasarkan Tabel 1.1 Jumlah pengangguran pada Agustus 2012 mencapai 7,2 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen turun dari TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen dan TPT Agustus 2011 sebesar 6,56 persen. Pada Agustus 2012, TPT untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 9,87 persen dan TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 9,60 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2011,TPT pada hampir semua tingkat pendidikan cenderung turun, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SD kebawah naik sebesar 0,08 persen
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2010 2011 2012
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SMK. Akibat semakin banyaknya tamatan lulusan SMK yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa pendidikan khususnya pendidikan di SMK belum mampu mencapai target untuk membentuk siswa yang lebih mandiri, maka masih terdapat permasalahan dalam pendidikan, terutama pembelajaran kewirausahaan. Padahal, Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang dipersiapkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk memasuki dunia usaha dan industri.
Melalui pembelajaran kewirausahaan diharapkan permasalahan pengangguran di Indonesia dapat berkurang, dimana para lulusan SMK tidak semata-mata mengandalkan pekerjaan dari pihak lain. Jika banyak para pengusaha yang terlahir, maka bangsa Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan kesejahteraan hidup rakyat akan lebih baik.
SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan swasta bidang studi keahlian bisnis dan manajemen unggulan dan terpercaya di tingkat kota bandung yang terus menerus melakukan pengembangan, dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bisnis dan manajemen sesuai dengan tuntutan dunia kerja serta siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya, serta menyiapkan tamatan yang siap mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya di masyarakat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dengan berwirausaha.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013
GAMBAR 1.4
DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 s.d 2011/2012
SMK Negeri 1 Kota Bandung merupakan sebuah sekolah menengah kejuruan negeri bidang studi keahlian bisnis dan manajemen yang telah mencetak berbagai prestasi baik dalam bidang akademis maupun extrakurikuler. Pengembangan berkelanjutan terus dilakukan dalam bidang SDM untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada peserta didik. Sehingga tercapai tenaga kerja yang siap pakai dan wirausahawan yang memiliki etos kerja yang tinggi, sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri. Demi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara profesional yang berstandar internasional, maka sekolah ini telah menerapkan manajemen mutu TUVRheinland CERT ISO 9001.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SMK NEGERI 1 Kota Bandung ini tengah mempersiapkan tenaga kerja menengah profesional dan wirausahawan dengan menargetkan keterserapan lulusan berwirausaha sebanyak 8%.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : BK dan BKK SMK Negeri 1 Kota Bandung 2013
GAMBAR 1.5
DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK NEGERI 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 s.d 2011/2012
SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK NEGERI 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan bidang studi keahlian bisnis dan manajemen di Kota Bandung yang telah bertaraf Internasional, dengan menerapkan manajemen mutu ISO 9001, dan telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara profesional yang berstandar internasional. Dan kedua SMK swasta dan negeri ini memiliki tujuan yang sama yakni menghasilkan tamatan yang mampu dan siap berwirausaha.
Berdasarkan data penelusuran tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung menunjukkan bahwa jumlah tamatan siswa SMK yang berwirausaha masih sedikit, bahkan dinilai sangat jauh dari target.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Buchari Alma (2010: 25) yang termasuk kedalam ciri dan karakter kewirausahaan yaitu; percaya diri, pengambil resiko, berorientasi masa depan, kepemimpinan, berorientasi pada tugas dan hasil, dan kreativitas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kewirausahaan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ciri dan karakter kewirausahaan yang harus terbentuk dalam diri siswa yang terpenting adalah kreativitas dan inovasi dikarenakan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks dan guru bidang studi kewirausahaan SMKN 1 Kota Bandung menjelaskan bahwa kreativitas dan kepemimpinan merupakan salah satu ciri dan karakter yang harus terbentuk dalam diri para siswa sehingga mereka siap untuk terjun ke dunia usaha. Dengan keterbatasan lapangan pekerjaan di Indonesia, maka siswa dituntut menjadi Jobcreator bukan sebagai Jobseeker, sehingga permasalahan pengangguran dan
kemiskinan dapat berkurang.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari ketiga program keahlian tersebut berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 1.6.
Sumber : BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013
GAMBAR 1.7
DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG BERDASARKAN PROGRAM KEAHLIAN
Gambar 1.6 menunjukkan bahwa program keahlian pemasaran lebih mendominasi dari tahun ke tahun, sedangkan jumlah alumni program keahlian akuntansi yang berwirausaha lebih minim dibandingkan dengan kedua program keahlian lainnya.
SMK Negeri 1 Kota Bandung, sekolah menengah kejuruan yang memiliki empat program keahlian diantaranya, Akuntansi, Sekretaris, Penjualan dan Pariwisata, Sama halnya dengan SMK Pasundan 1 Kota Bandung, jumlah alumni
0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00%
Akuntansi
Adm.
Perkantoran Pemasaran
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berwirausaha dari ke empat program keahlian berbeda-beda, berdasarkan program keahlian, jumlah alumni yang berwirausaha yang paling mendominasi adalah program keahlian pemasaran sedangkan program keahlian Administrasi perkantoran adalah yang paling sedikit jumlahnya. Berikut data penelusuran tamatan SMK Negeri 1 Kota Bandung berdasarkan program keahlian
Sumber : BK dan BKK SMK Negeri 1 Kota Bandung 2013
GAMBAR 1.8
DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK NEGERI 1 KOTA BANDUNG BERDASARKAN PROGRAM KEAHLIAN
Dalam mempersiapkan tamatan yang unggul, sekolah selalu berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Terutama dalam mata pelajaran baik produktif maupun normatif yang menunjang sekolah untuk mencapai sasaran mutu. Ketidak tercapaian sekolah dalam sasaran mutu keterserapan lulusan berwirausaha menjadi pemicu bagi sekolah untuk selalu memperbaiki
0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00%
Akuntansi
Adm.
Perkantoran Pemasaran UPW
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan watak yang mandiri, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan.
Menurut Kuratko dan Hodgetts (2009 : 34) berpendapat "The belief that entrepreneurs are academically and socially in effective is a result of some
business owners having started successful enterprises after dropping out of school
or quitting a job. Dari pendapat tersebut, menyatakan bahwa wirausahawan
dengan akademik dan sosial yang efektif dapat mencapai kesuksesan dalam berbisnis setelah lulus sekolah atau berhenti bekerja.
Dengan kondisi seperti ini, siswa yang memiliki sikap kreatif dalam berwirausaha akan mampu bertahan menghadapi perekonomian Indonesia yang semakin kompetitif. Dengan telah terbentuknya sikap kreatif sejak duduk di bangku sekolah khususnya SMK maka dipastikan mereka akan mampu menghadapi persaingan di masyarakat dengan terjun ke dunia usaha dan mampu membuka lapangan pekerjaan.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Para siswa SMK dihadapkan pada lingkungan peradaban dengan berbagai tantangan dan kecenderungan. Perubahan struktur pasar dunia akibat perubahan teknologi, menuntut adanya kompetisi bisnis. Maka dalam menghadapi tantangan dan perubahan maka siswa harus memiliki karakter wirausaha yang paling penting, yaitu sikap kreatif.
Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik, sehingga diharapkan para siswa mampu mengatasi permasalahan permasalahan yang ada di Indonesia, bukan menjadi beban bagi pemerintah. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah tersebut.
Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupa pengajaran demi kelulusan (teaching to the test), namun pembelajaran menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia dengan memasukkan pula pembelajaran kewirausahaan sehingga sekolah dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan sumber daya manusia‟.
Menurut Kuratko dan Hodgetts (2009 : 40), menyatakan : "New program and new educational development of entrepreneur, because they believe it inhibits
the creative and challenging nature of entrepreneurship." Pendapat tersebut
mengartikan, bahwa program baru dan kependidikan baru dapat mengembangkan wirausaha, karena mereka yakin itu merupakan tantangan kreatifitas dan persaingan dalam kewirausahaan.
Dalam Panduan Konsep Pelatihan Karakter Pusat Kurikulum (2010:2) menjelaskan bahwa pembelajaran kewirausahaan pada intinya adalah membentuk kreativitas dan inovasi. Pembelajaran kewirausahaan mengajarkan kepada peserta didik untuk melakukan perubahan dengan proses kerja yang sistemik. Proses kerja yang dimaksud seperti menghubungkan konsep yang relevan (connecting the concepts), melakukan eksplorasi terhadap hasil (exploring the impact), berpikir
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbeda (thinking differently), mengorganisasikan sistem (organizing the system) dan mengaplikasikan suatu standar dan etika (applying standard and ethic).
Dalam Karim Moustaghfir dan Nada Trunk Sirca (2010), Minniti dan Bygrave mendefinisikan "Entrepreneurship as a process of learning, where entrepreneurial learning is described as generated, at least in part, by the
reinforcement of the belief in certain actions due to their positive outcomes."
Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa kewirausahaan sebagai sebuah proses pembelajaran, dimana pembelajaran kewirausahaan digambarkan sebagai generasi yang dikuatkan keyakinannya dalam bertindak secara pasti untuk menghasilkan hal yang positif dari mereka.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa memiliki pengaruh dan keterkaitan yang sangat erat dalam membentuk sikap kreatif pada siswa, dikarenakan nilai-nilai yang ada di pendidikan budaya dan karakter bangsa memiliki kesamaan dengan ciri dan watak wirausaha, sehingga mempermudah proses pembelajaran kewirausahaan untuk membentuk sikap kreatif pada siswa.
Berdasarkan kutipan pernyataan seorang Hakim Agung di Amerika, Antonin Scalia dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu (2011: 51) yang pernah mengatakan,
Bear in mind that brains and learning, like muscle and physical skills, are
articles of commerce. They are bought and sold. You can hire them by the
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
do you and the world more harm than good.
Scalia menunjukan dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning). Sebab kecerdasan dan pengetahuan (termasuk informasi) itu sendiri memang dapat diperjualbelikan.
Karakter tidak dengan mudah dapat terbentuk pada manusia, melainkan butuh proses. Maka ke arah yang demikian itulah, pendidikan dan pembelajaran, termasuk pengajaran di institusi formal dan dan pelatihan di institusi nonformal seharusnya berperan, yakni membangun manusia berkarakter (terpuji).
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah diterapkan dalam dunia pendidikan dimulai sejak tahun 2010 - 2011, pengembangan ini diharapkan mampu melakukan perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik termasuk dalam hal pembelajaran. Terutama dalam pola pembelajaran kewirausahaan di SMK, agar dapat terbentuknya sikap kreatif yang menyeluruh pada setiap siswa SMK.
Selama ini kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan materi dan melatih kecerdasan intelektual. Pendidikan belum mampu membangun karakter pada siswa yang sesuai dengan budaya dan karakter bangsa.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umumnya masih berbasis kompetensi yang dinilai kurang memiliki respon yang baik dalam pembentukan karakter secara menyeluruh yang terkait dengan kewirausahaan.
Menurut Soeharto Prowirokusumo dalam Suryana (2009:11), pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dengan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menetapkan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk membentuk pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Tanggung Jawab maka diharapkan terbentuknya sikap kreatif pada siswa. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai "Pengaruh Pembelajaran
Kewirausahaan Berbasis Karakter terhadap Sikap kreatif (Survei Pada
Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan Siswa Kelas
XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung) "
1.2 Identifikasi Masalah
Bank Indonesia melihat perlunya peningkatan kapasitas pertumbuhan ekonomi nasional dalam meningkatkan jumlah wirausaha yang saat ini hanya sebesar 1,56 persen. Negara-negara maju memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi relatif lebih berkualitas. Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fenomena ini mengindikasikan bahwa pendidikan khususnya pendidikan di SMK belum mampu mencapai target untuk membentuk siswa yang lebih mandiri, maka masih terdapat permasalahan dalam pendidikan, terutama pembelajaran kewirausahaan. Padahal, Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang dipersiapkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk memasuki dunia usaha dan industri.
Melalui pembelajaran kewirausahaan diharapkan permasalahan pengangguran di Indonesia dapat berkurang, dimana para lulusan SMK tidak semata-mata mengandalkan pekerjaan dari pihak lain. Jika banyak para pengusaha yang terlahir, maka bangsa Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan kesejahteraan hidup rakyat akan lebih baik.
SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan bidang studi keahlian bisnis dan manajemen di Kota Bandung yang telah bertaraf Internasional, dengan menerapkan manajemen mutu ISO 9001, dan telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara profesional yang berstandar internasional. Dan kedua SMK swasta dan negeri ini memiliki tujuan yang sama yakni menghasilkan tamatan yang mampu dan siap berwirausaha.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepercayaan diri dan kemandirian untuk terjun berwirausaha. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa belum terbentuknya sikap kreatif, sehingga siswa enggan untuk terjun berwirausaha.
Dengan keterbatasan lapangan pekerjaan di Indonesia, maka siswa dituntut menjadi pembuka lapangan kerja bukan sebagai pencari kerja, sehingga permasalahan pengangguran dan kemiskinan dapat berkurang.
Di SMK Pasundan 1 Kota Bandung jumlah alumni berwirausaha paling sedikit adalah program keahlian akuntansi sedangkan di SMK Negeri 1 Kota Bandung jumlah alumni yang berwirausaha yang paling sedikit adalah program keahlian Administrasi Perkantoran.
Para siswa SMK dihadapkan pada lingkungan peradaban dengan berbagai tantangan dan kecenderungan. Perubahan struktur pasar dunia akibat perubahan teknologi, menuntut adanya kompetisi bisnis. Maka dalam menghadapi tantangan dan perubahan maka siswa harus memiliki karakter wirausaha yang paling penting, yaitu sikap kreatif.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan kurikulum mata pelajaran kewirausahaan SMK, pembelajaran kewirausahaan bertujuan membentuk karakteristik kewirausahaan pada diri siswa. Pembelajaran dalam mata pelajaran kewirausahaan di SMK pada umumnya masih berbasis kompetensi yang dinilai kurang memiliki respon yang baik dalam pembentukan karakter secara menyeluruh yang terkait dengan kewirausahaan. Dikarenakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah diterapkan dalam dunia pendidikan dimulai sejak tahun 2010 - 2011, maka siswa SMK yang telah melaksanakan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter sejak awal di bangku SMK adalah siswa kelas XII saat ini.
Strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter melalui implementasi nilai-nilai karakter yang dikembangkan yaitu Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial dan Tanggung Jawab, maka diharapkan terbentuknya sikap kreatif pada siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah penelitian ini diidentifikasikan ke dalam tema sentral sebagai berikut.:
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.
2. Bagaimanakah sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.
3. Seberapa besar pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.
4. Bagaimana perbandingan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif antara siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dengan SMK Negeri 1 Bandung.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk memperoleh temuan mengenai pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.
4. Untuk memperoleh temuan mengenai perbandingan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif antara siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut.
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuwan) yaitu bagi perkembangan ilmu Ekonomi Manajemen, khususnya pada bidang Kewirausahaan dan sebagai upaya menggali strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif, sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan pembelajaran kewirausahaan.
2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung dalam mengembangkan pembelajaran kewirausahaan dalam upaya meningkatkan sikap kreatif.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif dan inovatif. Variabel bebas (independent variable) yang diteliti yaitu pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter yang
meliputi bahan/materi pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent variable) meliputi sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.
Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapangan.
Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karakter terhadap sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.
Penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kewirausahaan yang terdiri dari bahan/Materi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, media pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, evaluasi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan guru kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.
Selain itu, karena penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan media ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai atribut atau sifat atau nilai dari orang atau obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter (X) yang terdiri dari bahan/materi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, media pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, evaluasi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan guru kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.
Secara lebih rinci dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut:
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel
Dimensi Indikator Pengukuran Skala No
item
Bahan/ Materi Pembelajaran
Kewirausahaan Berbasis
Materi Pembelajaran Kewirausahaan
Tingkat pemahaman materi
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel (X) Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter
Berpikir Kreatif pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berpikir kreatif
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karakter (X3) menerapkan nilai karakter disiplin Interval
Media
evaluasi Tingkat objektivitas evaluasi
Interval
menerapkan nilai karakter jujur. 19
Evaluasi Berbasis Karakter (X5)
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru dalam
masalah yang dihadapi 31
Kepedulian pada
usaha mencapai keunggulan 34
Ketekunan
Tingkat tekad keras untuk
mencapai tujuan Interval 35 Tingkat kemampuan
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
positif
terhadap orang lain 42
Kepercayaan Diri
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Bila dilihat dari sumber datanya maka sumber data dapat menggunakan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian.
TABEL 3.2
Sekunder Marketing No. 01 /XIII/ Januari 2013 2. Pengangguran Tertinggi yang
ditamatkan 2010-2012
Sekunder Badan Pusat Statistik ( Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010-2012 ) 3. Perbandingan Jumlah
Wirausaha di Negara Berkembang
Sekunder Kompas 13 November 2012
4. Tingkat Pengangguran Terbuka Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011–2012
Sekunder Badan Pusat Statistik No.75/11/Th. XV, 5 November 2012
5. Data Penelusuran Tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012
Sekunder BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013
6. Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 1 Kota Bandung
Sekunder
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Data Jenis
Data Sumber Data
Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012
2013 7. Data Penelusuran Tamatan
SMK Pasundan 1 Kota
BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013
8. Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 1 Kota Bandung Berdasarkan Program
Keahlian Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012
Sekunder BK dan BKK SMK Negeri 1 Kota Bandung 2013
9. Tanggapan responden terhadap Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Kota Bandung
Primer
Siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung 10. Tanggapan responden
terhadap Sikap Kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Kota Bandung
Primer
Siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Kota Bandung Sumber: diolah dari berbagai data 2012-2013
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
subjek penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung berukuran 151 siswa dan XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung berukuran 193 siswa.Jadi keseluruhan populasi berukuran 344 siswa.
3.2.4.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2012:62) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dalam menentukan ukuran sampel berdasarkan rumus Slovin dibutuhkan uji normalitas. Imam Ghozali (2012: 160) menjelaskan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dialnggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data obsevasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
b. Analisis Statistik
Menurut Ghozali (2012:164) uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
HO : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,594 dan 0,873 artinya memiliki distribusi d atau normal.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual dan One Sample Kolmogrov-Smirnov test menunjukkan bahwa penelitian memenuhi hasil uji asumsi, plot data menyebar di sekitar garis lurus melintang.
Penentuan ukuran sampel diambil berdasarkan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= Ukuran sampel keseluruhan = Ukuran Populasi
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini berukuran 77 responden. Untuk memperoleh jumlah sampel berukuran 77 orang responden dari 344 orang siswa, maka peneliti melakukan penarikan sampel pada siswa di setiap sekolah sesuai dengan jumlah siswanya. Dikarenakan terdapat dua sekolah, maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Harun Al-Rasyid (2003:29) Dimana : = jumlah sampel setiap sekolah
= jumlah sampel keseluruhan
= jumlah populasi sekolah
= jumlah populasi seluruhnya
Dengan demikian untuk menentukan ukuran sampel. Diperoleh hasil sebagai berikut : 1. SMK Pasundan 1 Kota Bandung =
dibulatkan menjadi 34
2. SMK Negeri 1 Kota Bandung =
dibulatkan menjadi 43
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan teknik simple random sampling, Dalam Sugiyono (2012:64) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak.
Teknik simple random sampling dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Diambil secara Random
GAMBAR 3.1
TEKNIK SIMPLE RANDOM SAMPLING
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Penyusunan instrumen penelitian merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang sangat penting dalam penelitian, karena data yang digunakan untuk menjawab masalah diperoleh melalui instrumen. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Populasi homogen/
relatif homogen
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto (2010:151) menyatakan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Skala penilaian angket yang digunakan adalah skala numerik (numerical scale), karena digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala numerik menggunakan angka-angka dari angka-angka 1 sampai dengan angka-angka 7.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Menurut Sugiyono (2010:172), “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah. (Suharsimi Arikunto, 2010:168).
Dapat diketahui rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment
Qanita, 2014
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total
= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:
1. Nilai r dibandingkan dengan harga rtabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α = 0,05.
2. Jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid. 3. Jika rhitung < rtabel maka soal tersebut tidak valid.
X
Y
2X