Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP
PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan
oleh:
AHMAD TAOZIRI 0907439
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
Ahmad Taoziri, 2013
AHMAD TAOZIRI
PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP
PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. NIP 196407071989012001
Pembimbing II
Suci Sundusiah, M.Pd. NIP 198212192008122002
diketahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas VIII C SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2013
Yang membuat pernyataan,
Ahmad Taoziri, 2013
PENGGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA
KELAS VII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh Ahmad Taoziri
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni
© Ahmad Taoziri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
i
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C
SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
oleh Ahmad Taoziri
ABSTRAK
ii
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
ii
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu KATA PENGANTAR
Ketukan nada, lantunan suara, dan hempasan doa kulimpahkan ke Hadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan penerangan dari kegelapan dalam penyusunan skripsi ini. Salawat dan salam penulis junjunkan kepada Paduka Alam, Habibi wa Habibana wa Nabiyana wa Maulana Muhammad Saw.
Skripsi dengan judul “Penggunaan Teknik Akrostik dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas VIII C SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013” merupakan karya ilmiah sebagai syarat menempuh ujian sarjana di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Isi skripsi ini adalah pemaparan hasil penelitian penulis terhadap penggunaan teknik akrostik dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas di SMP Pasundan 4 Bandung.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya para pendidik bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis sadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Bandung, Juni 2013
iii
Ahmad Taoziri, 2013
UCAPAN TERIMAKASIH
Skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa restu dari Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat serta Karunia kepada penulis juga Hamba-Nya. Kebahagiaan ini tidak akan pernah lengkap tanpa dikelilingi orang-orang yang penulis cintai. Keberhasilan yang penulis capai tidak terlepas dari doa, dorongan, motivasi, bimbingan serta bantuan dari seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;
2. Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. selaku pembimbing I. yang telah meluangkan waktunya serta banyak memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini;
3. Suci Sundusiah, M.Pd. selaku pembimbing II juga telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, gagasan serta masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini;
4. dosen-dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI yang telah membekali ilmu yang luar biasa banyaknya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan;
5. seluruh staf administrasi FPBS UPI, khususnya Mas Joko, Pak Aep, dan Pak Wawan yang telah memberikan banyak bantuan dan kemudahan dalam pelayanan administrasi;
6. Drs. Sena, M.Si. selaku Kepala SMP Pasundan 4 Bandung yang telah memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan skripsi;
7. May Maemunah, S.Pd., Dian Rusdiana, S.Pd., Evi Sumaryatun, S.Pd., Suhendi, S.Pd. selaku observer yang telah merelakan waktunya untuk menjadi seorang observer;
iv
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pernah lelah Ayah dan Ibu berikan. Kata terimakasih tak akan pernah habis tertuang untuk kalian berdua;
9. pacarku tercinta dr. Meta Siti Pajarwati yang selalu membantu dan memberikan semangat serta mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
10.kakak-kakak saya Dr. Ir. H.Saeful Samat, M.T., M.Sc. dan Dr. H.Wahab Jamaludin, S.T., M.T., M.Art. yang selalu mendidik dan memberikan semangat dalam menyelesaikan studi di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung;
11.siswa-siswi kelas VIII C SMP Pasundan 4 Bandung atas kerjasama selama proses penelitian serta proses PPL;
12.rekan-rekan PPL SMP Pasundan 4 Bandung yang selalu memotivasi dan memberikan bantuannya baik secara tindakan maupun perlakuan;
13.rekan-rekan kuliah jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang selalu memberikan kritikan dan sarannya, penulis anggap itu sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi;
14.rekan-rekan kosan 50E yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini;
15.pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan seluruhnya yang telah membantu penulis.
Semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah SWT, sesuai dengan yang dikerjakannya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini ada guna dan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca serta berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Amiiiin Yaa Robbalalamin.
Bandung, Juni 2013
v
Ahmad Taoziri, 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPAN TERIMAKASIH ...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...ix
DAFTAR BAGAN ...x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Malasah ...4
C. Batasan Masalah...4
D. Rumusan Masalah ...4
E. Tujuan Penelitian ...5
F. Manfaat Penelitian ...5
G. Definisi Operasional...6
BAB II PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DAN TEKNIK AKROSTIK ...7
A. Pembelajaran Menulis Puisi ...7
B. Puisi ...7
1. Pengertian Puisi ...7
2. Macam-Macam Puisi ...9
3. Unsur-Unsur Puisi ...11
4. Hakekat Puisi ...15
C. Menulis Puisi ...15
1. Pengertian Menulis Puisi ...15
2. Manfaat Menulis Puisi ...16
3. Tujuan Pengajaran Menulis Puisi ...17
vi
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Sejarah Teknik Akrostik ...18
2. Pengertian Teknik Akrostik ...19
3. Prosedur Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik...20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...21
A. Subjek Penelitian ...21
B. Prosedur dan siklus penelitian ...22
1. Perencanaan...23
2. Pelaksanaan ...24
a. Pelaksanaan Pengumpulan Data ...24
b. Pelaksanaan Pembelajaran ...24
1) Pendahuluan atau Apersepsi ...24
2) Tahap Penyajian Bahan Pembelajaran ...25
3. Pengamatan ...25
4. Refleksi ...25
C. Teknik Pengumpulan Data ...26
1. Teknik Analisis Data ...26
a. Observasi ...26
1) Lembar Observasi Aktivitas Guru ...26
2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...29
b. Jurnal Siswa ...31
c. Catatan Lapangan ...31
d. Tes ...32
BAB IV DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN ...42
A. Deskripsi Tempat Penelitian ...42
B. Deskripsi Hasil Penelitian ...42
C. Pelaksanaan Tindakan ...43
1. Siklus I ...43
a. Rencana Tindakan Siklus I...43
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I...43
1) Pembukaan ...43
vii
Ahmad Taoziri, 2013
3) Kegiatan Inti Pembelajaran ...44
4) Kegiatan Akhir Pembelajaran ...46
c. Pengamatan Tindakan Siklus I ...46
1) Analisis Hasil Data Observasi ...46
a) Aktivitas Guru selama Pembelajaran...46
b) Aktivitas Siswa selama Pembelajaran ...48
2) Catatan Lapangan ...50
3) Analisis Hasil Belajar Siklus I ...51
d. Refleksi Tindakan Siklus I ...71
2. Siklus II ...73
a. Rencana Tindakan Siklus II ...73
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...73
1) Kegiatan Awal ...73
2) Kegiatan Apersepsi ...73
3) Kegiatan Inti Pembelajaran ...74
4) Kegiatan Akhir Pembelajaran ...75
c. Pengamatan Tindakan Siklus II ...75
1) Analisis Hasil Data Observasi ...75
a) Aktivitas Guru selama Pembelajaran...75
b) Aktivitas Siswa selama Pembelajaran ...77
2) Catatan Lapangan ...79
3) Analisis Hasil Belajar Siklus II ...79
d. Refleksi Tindakan Siklus II ...93
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...93
1. Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi Bebas ...93
2. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi Bebas ...94
3. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Bebas ...95
4. Pendapat Siswa mengenai Pembelajaran Berdasarkan Jurnal ...103
5. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru ...103
6. Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa ...104
viii
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...107
A. Simpulan ...107
B. Saran ...109
DAFTAR PUSTAKA ...110
ix
Ahmad Taoziri, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format Observasi Aktivitas Guru ...27
Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa ...30
Tabel 3.3 Format Jurnal Siswa ...31
Tabel 3.4 Format Catatan Lapangan Pembelajaran ...32
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Tugas Menulis Puisi Bebas ...33
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian ...34
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian ...35
Tabel 4.1 Nilai Aktivitas Guru Siklus I ...47
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Aktivitas Guru ...48
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...49
Tabel 4.4 Hasil Menulis Puisi Siswa pada Siklus I ...68
Tabel 4.5 Persentase Kriteria Penilaian Menulis Puisi Bebas Siklus I ...70
Tabel 4.6 Hasil Persentase Kategori Penilaian Siklus I ...70
Tabel 4.7 Nilai Aktivitas Guru Siklus II ...76
Tabel 4.8 Kategori Penilaian Aktivitas Guru ...77
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...78
Tabel 4.10 Hasil Menulis Puisi Siswa pada Siklus II ...90
Tabel 4.11 Kriteria Persentase Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siklus II ...91
Tabel 4.12 Hasil Persentase Kategori Penilaian Siklus II ...91
Tabel 4.13 Hasil Menulis Puisi Siswa Siklus I dan II ...96
Tabel 4.14 Peningkatan Nilai Menulis Puisi Siswa dari Siklus I ke Siklus II ....98
Tabel 4.15 Persentase Hasil Menulis Puisi Siswa Siklus I dan II ...102
x
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Siklus Penelitian...22
Bagan 3.2 Persentase Penilaian ...34
Bagan 4.1 Hasil Persentase Nilai Menulis Puisi Bebas Siklus I ...71
Bagan 4.2 Hasil Persentase Nilai Menulis Puisi Bebas Siklus II ...92
xi
Ahmad Taoziri, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Dari Fakultas Lampiran 2 Surat Izin Observasi
Lampiran 3 Instrumrn Penelitian I a. Observasi
b. Tes
c. Jurnal Siswa d. Catatan Lapangan Lampiran 4 RPP Siklus I
Lampiran 5 Hasil Pembelajaran Siklus I Lampiran 6 Hasil Observasi Siklus I Lampiran 7 Hasil Catatan Lapangan
Lampiran 8 Foto – foto Pembelajaran Siklus I Lampiran 9 RPP Siklus II
Lampiran 10 Hasil Pembelajaran Siklus II Lampiran 11 Hasil Observasi Siklus II Lampiran 12 Hasil Jurnal Siswa Lampiran 13 Hasil Catatan Lapangan
1 Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli sekalipun. Hal ini disebabkan karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur diluar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan. (Nurgiantoro, 2001: 296)
Berdasarkan kutipan di atas, menulis membutuhkan kemampuan yang khusus. Oleh karena itu, perlu adanya latihan dan praktik yang teratur juga memerlukan waktu yang relatif lama dalam penguasaannya. Dengan demikian, keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang cenderung sulit dan membutuhkan ketelitian serta kecerdikan dalam pembelajaran.
Menulis adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang dipelajari siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa diharapkan dapat menguasai ragam keterampilan menulis yang tercakup dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Dalam pembelajaran menulis hanya menekankan produk berupa hasil karya tanpa memperhatikan apakah pembelajaran menulis itu bermakna bagi siswa atau tidak. Hal ini terlihat dari hasil kesimpulan wawancara siswa dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2
Bahasa Indonesia.
Kasus yang sering ditemui selama ini adalah siswa yang kesulitan mendapatkan ide (inspirasi) dengan kata lain “buntu” untuk menulis puisi. Ada juga siswa yang sudah mendapatkan ide untuk menulis puisi tetapi tidak dapat menuliskannya menjadi bentuk puisi karena keterbatasannya dalam penguasaan kosakata, baik itu diksi, kata konkret, maupun bahasa figuratif atau gaya bahasa. Siswa perlu mengerti apa makna belajar menulis puisi, apa manfaatnya, dalam situasi apa, dan bagaimana mencapainya.
Selain siswa SMP Pasundan 4 Bandung, penulis juga mewawancarai guru Bahasa Indonesia yang ada di sekolah tersebut. Pengalaman yang dialami guru tersebut pada saat mengajarkan Bahasa Indonesia adalah siswa kurang berpartisipasi aktif dan tidak memiliki inisiatif serta konstributif baik secara intelektual maupun emosional. Ide pertanyaan dan mengemukakan pendapat kurang muncul, padahal belajar Bahasa Indonesia dituntut untuk menampilkan keterampilan berbahasa, yakni menulis, membaca, mendengarkan, dan berbicara. Ketidakmampuan dalam belajar Bahasa Indonesia terutama banyak ditemukan dalam belajar menulis puisi hal ini terlihat dari hasil belajar menulis puisi selama ini. Siswa masih belum bisa menyusun kata-kata menjadi sebuah barisan puisi yang indah, bahkan hasil atau pun produk puisi yang siswa masih relatif menggunakan kata-kata konkrit belum menggunakan variasi gaya bahasa.
3
Sebenarnya ide dalam menulis puisi mudah diperoleh dari hal-hal yang dekat dengan siswa, seperti dari pengalaman pribadi ataupun dari lingkungan sekitar siswa. Namun mereka belum mampu mewujudkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan dengan kata-kata yang puitis. Ketika sudah berhadapan dengan alat tulis, siswa merasa kesulitan dalam menentukan kata pertama untuk mengawali menulis puisi. Siswa belum mampu menentukan kata-kata yang puitis karena kosa-kata atau diksi yang dikenal oleh siswa masih terbatas dan sederhana. Ketika siswa mewujudkan idenya ke dalam bentuk bahasa puisi, siswa belum bisa memilih kata untuk mengawali penulisan puisi sehingga untuk menulis satu bait puisi saja membutuhkan waktu yang begitu lama. Hasilnya, diksi puisi yang diciptakan oleh siswa cukup sederhana serta tidak mengandung adanya citraan dan gaya bahasa atau majas. Selain itu, hubungan baris pertama puisi yang ditulis siswa dengan baris selanjutnya masih belum fokus terhadap tema dan keseluruhan isi puisi.
4
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka penulis mengadakan penelitian tersebut dengan judul “Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas VIII
C SMP Pasundan IV Bandung Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Menulis puisi merupakan salah satu materi yang harus dipelajari oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Namun, pada kenyataannya siswa masih banyak yang kurang efektif dalam menulis puisi, karena disebabkan oleh beberapa alasan :
1. Siswa kurang begitu menggemari dalam pembelajaran menulis puisi. 2. Siswa menganggap pembelajaran menulis puisi tidak penting.
3. Dalam penyajian materi menulis puisi, guru menjelaskannya begitu monoton, sehingga dapat menyebabkan kejenuhan dalam belajar.
C. Batasan Masalah
Penelitian dalam menulis puisi bebas cukup umum, untuk menghindari penafsiran dan pertanyaan yang terlalu jauh dan meluas, maka penulis membatasi masalah ini yaitu penggunaan teknik akrostik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas dari segi diksi, variasi gaya bahasa, dan harmonisasi rima akhir.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah berikut ini.
1. Bagaimana perencanaan penggunaan teknik akrostik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Pasundan IV Bandung ?
5
3. Bagaimana hasil penggunaan teknik akrostik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII C SMP Pasundan IV Bandung ?
E. Tujuan Penelitian
Berikut beberapa tujuan dalam penelitian ini.
1. Memaparkan perencanaan penggunaan teknik akrostik dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas.
2. Memaparkan atau memaparkan kemampuan menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik akrostik.
3. Memaparkan hasil kemampuan belajar menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik akrostik.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Siswa
1. Siswa dapat tertarik dan termotivasi dalam belajar Bahasa Indonesia, khususnya belajar menulis puisi bebas.
2. Siswa selalu semangat dalam pembelajaran menulis puisi bebas. 3. Siswa dapat menikmati kesenangan dari belajar menulis puisi
bebas.
4. Siswa tidak lagi bosan dan mengeluh dalam matapelajaran Bahasa Indonesia.
b. Guru
1. Guru berhasil dalam melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis puisi bebas.
2. Guru dapat menikmati manfaat dari pelajaran yang ia sajikan. 3. Guru tidak lagi merasa terlecehkan oleh siswa dalam
matapelajaran Bahasa Indonesia
6
G. Definisi Operasional
Menulis puisi adalah mengekspresikan pengalaman batin mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa tulis yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
21
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pasundan IV Bandung. Sekolah tersebut berada di jalan Kebon Jati No. 31 Bandung. Dalam penelitian ini, penulis melihat secara kenyataan terhadap siswa yang belajar Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis puisi, masih banyak siswa yang kurang begitu paham terhadap penulisan puisi. Hal ini penulis melihat langsung dalam KBM materi menulis puisi secara langsung dari awal sampai akhir pembelajaran selesai. Dengan demikian, penulis akan membantu proses kegiatan ini dengan penelitian tindakan kelas terhadap penggunaan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi bebas.
Secara umum, para siswa yang menjadi subjek penelitian ini memiliki tingkat kecerdasan normal. Hal itu terlihat dari hasil ulangan Bahasa Indonesia dan hasil kenerja tugas harian mereka yang rata-rata berkisar antara 7-8, serta sikap prilaku ketika belajar di kelas condong bersikap yang wajar sebagaiman siswa SMP yang lainnya. Walaupun demikian, ada 1-5 orang yang memiliki keterlambatan dalam belajar. Siswa tersebut masih sulit dalam membaca dan menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. Itu pun penyebabnya bukan dengan kecerdasan mereka yang rendah, tetapi karena faktor kemalasan serta latar belakang keluarga yang memang orang tuanya kurang memperhatikan pendidikan siswa-siswa itu.
22
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
minatnya, karena mereka masih kebingungan dalam menentukan diksi yang tepat dalam puisi tersebut.
B. Prosedur dan Siklus Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tujuan untuk memperbaiki kemampuan belajar menulis puisi bebas dengan menggunakan tekni. PTK merupakan suatu proses yang menunjukkan siklus-siklus kegiatan berkelanjutan dan berulang-ulang. Proses penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Bagan 3.1 Siklus Penelitinan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Dan seterusnya
23
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Langkah-langkah kegiatan penelitian itu akan meliputi : 1) mengidentifikasi gagasan atau permasalahan umum; 2) melakukakn pengecekan di lapangan;
3) membuat perencanaan umum; 4) mengembangkan tindakan pertama; 5) mengimplementasikan tindakan pertama; 6) mengevaluasi; dan
7) merevisi perencanaan, untuk tindakan kedua.
Penjelasan di atas menggambarkan penelitian tindakan kelas harus benar-benar berawal dari suatu permasalahan pembelajaran. Dengan adanya permasalahan, penulis merasa yakin akan penelitian itu dapat mengatasai permasalahan yang ada dengan diadakannya penelitian ini.
Siklus umum dalam pelaksanaan penelitian inidalam rangka meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII C dalam menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik akrostik. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mencapai KKM 75. Apabila nilai sebagian besar siswa (75%) masih di bawah standar yang ditentukan (KKM 70), hal itu berarti pembelajarannya harus diulang dengan perbaikan-perbaikan pada aspek-aspek tertentu.
1. Perencanaan
Dalam penelitian ini penulis merencanakan kegiatan perbaikan pembelajaran ini dengan mempergunakan teknik akrostik untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII C dalam menulis puisi bebas. Metode tersebut akan penulis gunakan selama dua jam pelajaran atau satu pertemuan. Dalam tahap ini, penulis pun menyiapkan bahan-bahan berikut:
24
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
b. perangkat pengumpulan data, seperti lembar observasi dan alat tes, c. koordinasi dengan beberapa orang teman sejawat untuk membantu
pelaksaan kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan di kelas VIII C SMP Pasundan IV Bandung tahun pelajaran 2012-2013.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam pengumpulan data sebagai berikut :
a. Mengadakan tatap muka/hadir dikelas untuk memperkenalkan dirinya dan menjelaskan maksud kedatangan penulis serta menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Kemudian mempersiapkan alat peraga untuk memperjelas atau untuk mengingatkan siswa mengenai menulis puisi, mengadakan tanya jawab mengenai pengertian puisi, ciri-ciri puisi, dan langkah-langkah menulis puisi.
c. Langkah selanjutnya siswa diberi lembar kerja siswa, kemudian mengisi identitas dan setelah itu siswa membuat sebuah puisi dengan teknik akrostik dari nama masing-masing siswa, setelah selesai siswa diminta mengumpulkan kembali lembar kerja. d. Langkah selanjutnya yaitu kegiatan menganalisis hasil menulis
puisi dengan teknik akrostik dari para siswa, kemudian dibuatkan tabulasi guna memudahkan penulis mengkaji hasil analisis.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi Bebas dengan
Menggunakan Teknik Akrostik
1). Pendahuluan atau Apersepsi
25
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dahulu memeriksa kehadiran siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir, berapa jumlah siswa yang ada dikelas pada pertemuan itu, juga guru dapat membereskan hal-hal lain yang menyangkut ketertiban kelas.
Penulis mencoba melakukan pendekatan pada siswa dalam suatu jalinan perkenalan yang juga merupakan salam pembuka. Mula-mula penulis memeriksa nama-nama siswa yang tercantum dalam daftar kelas. Setelah itu, penulis memperkenalkan diri pada siswa, setelah perkenalan, penulis langsung menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran di kelas tersebut. Penulis menjelaskan tujuan dan bahan pengajaran yang akan disampaikan setelah keseluruhan situasi kelas dipersiapkan, maka penulis segera pada langkah pelaksanaan pretes.
2). Tahap Penyajian Bahan Pembelajaran
Setelah mengadakan pretes segera penulis masuk pada langkah inti, yakni penyajian pembelajaran. Untuk bisa terwujudnya penyajian bahan menggunakan bahan teknik akrostik, maka penulis melakukan proses sebagai berikut :
(1) memberikan penjelasan tentang pengertian puisi. (2) menjelaskan ciri-ciri puisi.
(3) memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik puisi.
(4) memberikan penjelasan tentang teknik menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik.
3. Pengamatan
Objek pengamatan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
26
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
2) perilaku siswa dalam menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik akrostik
4. Refleksi
Refleksi yang penulis lakukan berdasarkan hasil observasi teman sejawat atas kinerja guru di dalam mengajar serta perolehan nilai siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi serta nilai siswa tersebut akan penulis jadikan sebagai dasar perbaikan pembelajaran pada siklus-siklus beriktunya. Refleksi tersebut penulis fokuskan pada masalah utama penelitian ini, yakni
1) cara guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik,
2) pencapaian hasil belajar siswa setelah guru menerapkan teknik akrostik.
Apabila nilai sebagian besar siswa (80%) masih di bawah standar yang ditentukan (KKM 70), hal itu berarti pembelajarannya harus diulang dengan perbaikan-perbaikan pada aspek-aspek tertentu. Aspek-aspek tersebut berdasarkan penelaahan kembali atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Analisis Data
Terdapat dua teknik yang penulis gunakan di dalam penelitian ini, yakni teknik observasi dan tes.
a. Observasi
27
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1). Lembar observasi aktivitas guru
Lembar observasi aktivitas guru berfungsi untuk mengamati dan mengevaluasi keterampilan guru dalam menyampaikan materi dan mengendalikan kelas selama proses belajar-mengajar berlangsung, adapun contoh formatnya adalah sebagai berikut.
Sekolah : SMP Pasundan IV Bandung Matapelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester: VIII/II Hari/Tanggal : Siklus :
Tabel 3.1 Format Observasi Aktivitas Guru
no Aspek yang dinilai
Nilai
1 2 3 4
1 Kemampuan membuka pelajaran a. menarik perhatian siswa b. memotivasi siswa
c. memberi acuan materi yang akan diajarkan
d. mengaitkan bahan ajar lama dengan bahan ajar yang baru 2 Sikap pengajar dalam proses
pembelajaran dengan teknik akrostik a. kejelasan suara dalam komunikasi
dengan siswa
28
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
c. antusiasme penampilan/mimik d. mobilitas posisi tempat dalam
kelas atau ruang praktik 3 Penguasaan materi
a. materi yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan
b. kejelasan dalam menerangkan materi
c. kejelasan dalam memberikan contoh
d. mencerminkan keluasan wawasan 4 Proses pembelajaran dengan teknik
akrostik
a. membangkitkan imajinasi siswa dengan tema yang sudah
ditentukan
b. menuliskan kata-kata yang berhubungan dengan tema dari hasil pengimajinasian siswa c. menugaskan siswa untuk menulis
puisi sesuai urutan nama siswa sendiri secara vertikal dari kata-kata yang sudah disediakan oleh siswa sendiri
5 Kemampuan dalam menggunakan teknik akrostik
29
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu penggunaan pembelajaran dengan teknik akrostik
b. tepat saat penggunaan teknik akrostik dalam proses
pembelajaran
c. terampil saat mengoperasikan teknik akrostik
d. membantu meningkatkan peroses pembelajaran
6 Kemampuan menutup pembelajaran a. meninjau kembali pokok bahasan b. memberikan kesempatan bertanya c. memberi tugas
d. menginformasikan bahan atau materi berikutnya
e. menugacapkan salam
2). Lembar Observasi Aktivitas siswa
30
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sekolah : SMP Pasundan IV Bandung
Matapelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester: VIII/II
Hari/Tanggal :
Siklus :
Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa
No Aktivitas Jumlah siswa
1 Aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar dengan teknik akrostik
a. siswa memperhatikan kejelasan guru b. siswa aktif dalam proses pembelajaran c. siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru 2 Perilaku siswa yang tidak sesuai dengan PBM
a. melamun
31
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Teknik ini ditujukan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan kinerja guru di dalam menerapkan metode diskusi kelompok. Observasi dilakukan oleh dua orang teman sejawatan. Pelaksanaannya ketika guru melakukan proses pembelajaran. Dengan observasi tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang tepat tidaknya guru di dalam menerapkan teknik tersebut di samping kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi guna bahan refleksi dan untuk memperoleh masukan-masukan di dalam perbaikan pembelajaran siklus berikutnya.
Adapun aspek-aspek yang diobservasi adalah sebagai berikut: a. ketepatan guru dalam menjelaskan materi puisi;
b. kejelasan guru dalam menyampaikan penggunaan teknik akrostik dalam menulis puisi bebas;
c. kecakapan guru dalam menangani tanggapan-tanggapan siswa; d. kepiawaian guru dalam mengondisikan pembelajaran menulis
puisi bebas;
e. keterlibatan guru dalam menyelesaikan permasalahan belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik akrostik.
b. Jurnal Siswa
Jurnal dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data tersebut dapat membantu peneliti untuk melakukan proses belajar mengajar selanjutnya apabila pembelajaran yang sudah berlangsung kurang berhasil. Jurnal diberikan pada siswa diakhir pembelajaran. Jurnal siswa dimodifikasi sedemikian rupa agar siswa tidak merasa bosan dengan pengevaluasianyang dilakukan penulis.
Tabel 3.3 Format jurnal Siswa
32
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Kelas :
1. Apa yang telah Anda dapatkan dalam pembelajaran hari ini?
2. Kesan apa yang telah Anda dapatkan dengan pembelajaran seperti ini? 3. Kesulitan apa yang Anda temukan dengan menggunakan teknik
pembelajaran hari ini?
4. Apa saran Anda untuk pembelajaran yang akan datang?
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan harian yang ditulis oleh guru setelah proses pembelajaran berakhir. Catatan lapangan dimaksudkan untuk mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi dan sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.
Tabel 3.4 Format Catatan Lapangan Pembelajaran
Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Solusi/Saran
Perbaikan
d. Tes
33
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
oleh individu atau kelompok (1993:123). Tes ini berupa tes menulis puisi bebas dengan teknik akrostik. Penilaian menulis puisi menurut Burhan Nurgiyantoro dapat dilihat dari segi teks-teks kesastraan yang ditulis, yang paling lazim, seperti kebaruan tema dan kandungan makna, kekuatan imajinasi, ketepatan diksi, pendayaan pemajasan dan citraan (2010:487). Dari pendapat Nurgiyantoro dapat disimpulkan, bahwa penulisan puisi yang baik itu harus mencakup unsur batin maupun unsur fisik puisi. Dengan demikian, penilaian yang dipakai untuk mengukur karya kreatif siswa dapat menggunakan rubrik penililaian di bawah ini.
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Tugas Menulis Puisi Bebas
No Aspek yang dinilai
Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1 Kebaruan Tema dan Makna 2 Kekuatan imajinasi 3 Ketepatan Diksi 4 Pendayaan Majas dan citraan
Jumlah Skor
34
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
penilaian skala Likert ini, penulis memudahkan dalam pengambilan nilai terhadap penulisan puisi yang siswa buat.
Adapun yang penulis tinjau secara mendalam dari tes ini hanya tiga aspek, yakni :
a. Penggunaan pilihan kata atau diksi. b. Variasi gaya bahasa.
c. Harmonisasi rima akhir.
Kriteria dalam penilain tes menulis puisi dilihat dari tiga aspek, yakni: Penggunaan pilihan kata atau diksi, Variasi gaya bahasa atau majas, dan Harmonisasi rima akhir. Menurut Nurgiyantoro, penilai tes menulis puisi dari ketiga aspek ini dapat dilihat dari penafsiran, pemertimbangan, dan pengamatan (2010:7). Adapun penilaian yang harus diperhatikan dalam menulis puisi adalah aspek diksi dan variasi gaya bahasa, karena kedua aspek ini yang dapat memperindah karya puisi itu sendiri, sedangkan rima akhir hanyalah pemanis dalam karya. Sehinga persentase dalam penilaian puisi adalah sebagai berikut:
Bagan 3.2 Persentase Penilaian
Dari bagan di atas menjelaskan kriteria penilaian dari ketiga aspek dalam menulis puisi. Adapun penilaian yang seimbang nilainya adalah dari aspek gaya bahasa dan pilihan kata atau diksi, sedangkan rima akhir hanyalah pelengkap. Dengan demikian, Nurgiyantoro merumuskan kriteria penilaian menulis puisi sebagai berikut:
35
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian
No Aspek Penilaian nilai
1 Gaya Bahasa
a. menggunakan gaya bahasa yang selaras dan sesuai dengan tema.
b. keselarasan antara gaya bahasa dengan kata konkret.
c. ketercapaian pesan melalui gaya bahasa.
1-5
1-5
1-5 2 Pilihan kata atau diksi
a. kecakapan memilih, menjalin dan menggunakan kata-kata dalam penulisan puisi.
b. kesesuain pemilihan kata dengan makna. c. kecakapan dalam menggunakan diksi dalam
membangkitkan imajinasi pembaca.
1-5
1-5 1-5
3 Rima
variasi rima akhir yang sesuai dengan pola. 1-5
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian
No Kriteria yang ditinjau Nilai Keterangan 1 Gaya Bahasa
a. menggunakan gaya bahasa yang selaras dan sesuai dengan tema.
5
4
Siswa sangat mampu menggunakan gaya bahasa yang sesuai denan tema.
36
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
b. keselarasan antara
Siswa cukup mampu menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan tema.
Siswa mampu menggunakan gaya bahasa tapi tidak sesuai dengan tema.
Siswa tidak mampu menggunakan gaya bahasa.
Siswa sangat mampu menyelaraskan gaya baha dengan kata konkret.
Siswa mampu menyelaraskan gaya bahasa dengan kata konkret.
Siswa cukup mampu menyelaraskan gaya bahasa dengan kata konkret.
Siswa kurang mampu menyelaraskan gaya bahasa dengan kata konkret.
Siswa tidak mampu menyelaraskan gaya bahasa dengan kata konkret.
Siswa sangat mampu menyampaikan pesan dengan menggunakan gaya bahasa.
37
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3
2
1
dengan menggunakan gaya bahasa.
Siswa cukup mampu menyampaikan pesan dengan menggunakan gaya bahasa.
Siswa kurang mampu menyampaikain pesan dengan menggunakan gaya bahasa.
Siswa tidak mampu menyampaikan pesan dengan menggunakan gaya bahasa.
2 Pilihan Kata atau Diksi a. kecakapan menjalin dan menggunakan kata-kata dalam menulis puisi.
Siswa mampu dalam memilih, menjalin dan menggunakan kata-kata dalam menulis puisi.
Siswa cukup mampu dalam memilih, menjalin dan menggunakan kata-kata dalam menulis puisi.
38
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
b. kesesuaian menjalin dan menggunakan kata-kata dalam menulis puisi.
Siswa sangat mampu menyesuaikan pilihan kata dengan makna puisi.
Siswa mampu menyesuaikan pilihan kata dengan makna puisi.
Siswa cukup mampu menyesuaikan pilihan kata dengan makna puisi
Siswa mampu memilihan kata tetapi tidak sesuai dengan makna puisi.
Siswa tidak mampu memilih kata yang sesuai dengan makna puisi.
Siswa sangat mampu menggunakan diksi dalam membangkitkan imajinasi pembaca.
Siswa mampu menggunakan diksi dalam membangkitkan imajinasi pembaca.
39
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2
1
diksi dalam membangkitkan imajinasi pembaca.
Siswa kurang mampu menggunakan diksi dalam membangkitkan imajinasi pembaca.
Siswa tidak mampu menggunakan diksi dalam membangkitkan imajinasi pembaca.
Siswa sangat mampu memvariasikan rima akhir sesuai dengan pola pada puisi.
Siswa mampu memvariasikan rima akhir sesuai dengan pola pada puisi. Siswa cukup mampu memvariasikan rima akhir sesuai dengan vola pada puisi.
Siswa kurang mampu memvariasikan rima akhir pada puisi.
Siswa tidak mampu memvariasikan rima akhir pada puisi.
2. Hasil Analisis Data
40
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
diperoleh dari hasil observasi teman sejawat atas kinerja guru di dalam mengajar dan (2) data yang berupa nilai siswa atas kemampuannya dalam menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik akrostik.
a. Data Hasil Observasi
Data ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantiatif berupa skor yang diberikan teman sejawat atas kinerja guru berasarkan aspek-aspek yang telah ditentukan, yakni mulai dari 1-4. Skor tersebut dijumlahkan dan dirata-ratakan. Berdasarkan skor tersebut dapat diketahui kinerja umum guru di dalam menerapkan teknik akrostik dalam meningkatkan keefektifan menulis puisi bebas serta keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik.
Adapun kulitatif berupa komentar teman sejawat terhadap aspek-aspek yang telah ditentukan itu, sebagai penjelas atas skor yang diberikannya. Peneliti berharap setiap aspeknya itu ada komentar teman sejawat, baik itu berupa kritik ataupun saran. Hal itu sangat penting dalam refleksi dan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
b. Data Hasil Jurnal Siswa
Hasil dari data jurnal siswa yaitu berupa respon siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Baik mengenai dari pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan maupun pesan dari pembelajaran seorang siswa secara individu. Dan hasilnya akan dikomulatifkan secara keseluruhan.
c. Data Hasil Catatan Lapangan
Hasil dari catatan lapangan merupakan data kualitatif seorang observer untuk mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi dan sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.
d. Data Hasil Tes
41
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menilai dilakukan berdasarkan kriteria penilaian yang berlaku, yaitu dengan menggunakan standar mutlak atau penilaian acuan patokan (PAP). Untuk itu, akan ditentukan atau dibandingkan skor maksimal atau skor total yang mungkin dicapai siswa. Unsur penilaian menulis puisi ini terdiri atas unsur-unsur : Penggunaan pilihan kata atau diksi, variasi gaya bahasa, dan harmonisasi rima akhir. Untuk unsur diksi diberikan bobot nilai 15, variasi gaya bahasa diberikan bobot nilai 15, dan harmonisasi rima akhir diberikan bobot nilai 5. Jadi total skor 35 sedangkan maksimal standar nilai 100.
Keterangan
SS = Skor siswa SN = Skor Nilai ST = Skor Total N = Nilai
Contoh : Salah satu siswa dalam mengerjakan tes menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik mendapatkan skor 35.
Maka :
X 100 = 100
Adapun format penilaian tes menulis puisi bebas sebagai berikut :
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
1 2 3
Keterangan Aspek penilaian :
1. Penggunaan pilihan kata atau diksi
Rumus :N =
42
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
2. Variasi gaya bahasa
107 Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik yang diterapkan, terbukti cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai hasil menulis puisi siswa kelas VIII C SMP Pasundan 4 Bandung, mulai dari siklus 1 sampai dengan siklus II. Berdasarkan rumusan masalah penelitian serta pembahasan serangkaian analisis data-data yang diperoleh mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran menulis puisi selama ini di sekolah yaitu, siswa kurang mendapatkan stimulus yang baik selama pembelajaran menulis puisi oleh guru mereka. Guru selama ini hanya menekankan teorinya saja, sehingga siswa kurang dapat menuangkan apa yang mereka rasakan ke dalam bentuk tulisan puisi. Selain itu siswa pun memiliki kendala dalam pembelajaran menulis puisi yaitu sulitnya mencetuskan ide ke dalam bentuk tulisan serta sulitnya menentukan pilihan kata atau diksi dalam penulisan puisi.
108
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
mengalami peningkatan yang cukup tinggi dalam kemampuan menulis puisi.
3. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dilakukan selama dua siklus proses tindakan serta sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam prosesnya guru harus berperan aktif dalam menumbuhkan motivasi serta pengaruh positif agar siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pemanfaatan media contoh puisi yang digunakan dengan teknik akrostik cukup membantu siswa dalam berimajinasi dan mencetuskan idenya ke dalam bentuk puisi, walaupun hasilnya masih kurang memuaskan. Siklus II menggunakan media pembelajaran yang berbeda yaitu, menggunakan media video dengan menayangkan video sepucuk surat dari ibu dan ayah untuk mendapatkan pilihan kata yang akan digunakan dalam berimajinasi pengkhayalannya lebih serius dan dalam mencetuskan ide ke dalam bentuk tulisannya lebih baik. Dalam siklus II kemampuan menulis puisi mengalami peningkatan yang signifikan dan dapat dikatakan berhasil pembelajaran menulis puisi dengan penerapan teknik akrostik.
4. Hasil dari observasi selama proses tindakan berlangsung membuat perbaikan-perbaikan dalam kinerja guru di kelas serta keseriusan dan keaktifan anak dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan adanya catatan lapangan, guru dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Sehingga dengan observasi yang dilakukan mampu menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan baik. 5. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik dapat
109
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10,26%, kategori baik 2,56%, kategori nilai cukup 23,08%, kategori nilai kurang 28,2%, dan nilai kategori sangat kurang 35,9%. Siklus II yang mendapatkan nilai sangat baik 33,3%, nilai kategori baik 38,9, nilai kategori cukup 27,8%, dan untuk kategori kurang dan sangat kurang tidak ada siswa yang mendapatkan nilai yang termasuk kategori kurang dan sangat kurang.
B. Saran
Pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik dirasakan efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan dalam pembelajaran menggunakan teknik ini.
1. Menulis merupakan keterampilan yang kompleks. Pelaksanaannya membutuhkan beberapa kali pembelajaran yang intensif. Guru harus memiliki strategi khusus dalam menumbuhkan semangat serta kreatif siswa dalam pembelajaran menulis khususnya menulis puisi.
2. Proses pembelajaran dengan penerapan teknik akrostik harus diperhatikan kembali. Semua ini karena proses pembelajaran yang relatif masih tetap sama dari siklus I dan siklus II, dikhawatirkan siswa akan merasakan jenuh dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik ini. Oleh karena itu semua didukung dengan pemanfaatan media pembelajaran yang variatif.
110
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. (1995). Pengantar Apresiasi Karya sastra. Bandung: Sinar Biru.
Atar semi. Moch. (1993). Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
Djoko Pradopo, Rahmat. (2000). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Esten. Mursal. (1987). Kritik Sastra Indonesia. Padang. Angkasa Raya.
Luxemburg, Jan van. dkk (1992). Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Madden, Thomas L (Penerjemah Ivonne Suryana ). (2000). Fire Up Your Learning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
Rose, Colin. (penerjemah Femmi Syahrani ). (2008). Accelerated Learning. Bandung: Kaifa.
Rosyid, Abdul. (2011). “Pengertian Puisi dan Unsur-unsur Puisi”. [tersedia]. http// blog. Hobiku menulis.com. [9 Desember 2012 jam 20.45 WIB].
Situmorang, B.P (1983). Puisi dan Metodologi Pengarang. Ende Flores: Nusa Indah.
111
Ahmad Taoziri, 2013
Penggunaan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas Viii C SMP Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Supriyadi. dkk (1997). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syamsudin, A.R dan Damaianti, S. Vismaia. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henri Guntur. (1984). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henri Guntur. (2009). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.