PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Biologi
Oleh :
RIFKI RISMA MUNANDAR 0801313
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN
Oleh
Rifki Risma Munandar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Rifki Risma Munandar 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindugi undang-undang.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN
RIFKI RISMA MUNANDAR 0801313
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd. NIP. 195107261978032001
Pembimbing II,
dr. Hj. Rita Shintawati, M.Kes NIP. 19681201200112202
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Konsep Jaringan Tumbuhan”. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan desain Pretest Posttest Nonequivalent
Groups Design. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemampuan
berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa SMA pada konsep jaringan tumbuhan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC), menganalisis hubungan kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan konsep siswa. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pemberian pretest, memberikan perlakuan selama pembelajaran yaitu dengan menggunakan
model CIRC dan pemberian posttest. Setelah itu dilakukan penjaringan respon siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil uji hipotesis posttest berpikir kritis dan penguasaan konsep dengan uji U Mann Whitney secara umum menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan 5% (α=0,05) antara kelas kontrol dan eksperimen. Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan konsep menunjukkan memiliki hubungan yang kuat antara kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan konsep.
ABSTRACT
This study entitled "The Effect of Model Cooperative Learning Integrated Reading and Composition for Critical Thinking Skills and mastery of the concept Students at Plant Tissue Concept" This research is a quasy experimental design with Nonequivalent Groups Pretest Posttest Design. The purpose of this study was to analyze the critical thinking skills and mastery of the concept of high school students on the concepts of plant tissue using model cooperative learning Integrated Reading and Composition (CIRC), analyze the relationship between critical thinking skills and mastery of concepts students, Stages in the study include the provision of pretest, provide treatment during learning by using a model CIRC and posttest administration. After that networking students' response to the learning process. The results of hypothesis testing posttest critical thinking and mastery of concepts by Mann Whitney U test generally indicates there is no significant difference of 5% (α = 0.05) between the control and experimental classes. The relationship between critical thinking skills to demonstrate mastery of the concept of having a strong relationship between critical thinking skills with mastery of concepts.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Batasan Masalah ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Asumsi ... 8
G. Hipotesis ... 9
BAB II MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION, MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENGUASAAN KONSEP SISWA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN A. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition 10 B. Model Pembelajaran Jigsaw ... 14
C. Kemampuan Berpikir Kritis ... 15
D. Penguasaan Konsep ... 20
F. Hasil Penelitian yang Relevan ... 37
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional ... 39
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian... 40
C. Populasi dan Sampel ... 41
D. Lokasi Penelitian ... 41
E. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ... 42
F. Analisis Data Uji Coba Instrumen ... 45
G. Teknik Pengolahan Data ... 50
H. Prosedur Penelitian ... 51
I. Analisi dan Pengolahan Data ... 53
J. Alur Penelitian ... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 100
B. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 103
DAFTAR TABEL
2.1. Kemampuan Berpikir Kritis ... 18
3.1. Desain Penelitian ... 41
3.2. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ... 42
3.3. Kisi-kisi Instrumen penguasaan konsep ... 43
3.4. Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa ... 43
3.5. Kisi-kisi Wawancara Guru ... 44
3.6. klasifikasi Validitas Butir Soal... 45
3.7. Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 46
3.8. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 47
3.9. Interpretasi Reabilitas Tes ... 48
3.10. Rekapitulasi Hasil Analisi Butir Soal Penguasaan Konsep ... 48
3.11. Rekapitulasi Hasil Analisi Butir Soal Kemampuan Berpikir Kritis... 50
3.12. Kategori Indeks Gain ... 53
3.13. Aturan Koentjaranningrat... 56
4.1. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik Penguasaan Konsep ... 59
4.2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik kemampuan berpikir kritis ... 63
4.3. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik Aspek Kemampuan Memberikan Penjelasan Dasar ... 66
4.5. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik Aspek Kemampuan Menyimpulkan ... 71 4.6. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik Aspek Kemampuan Membuat
Penjelasan Lebih Lanjut ... 73 4.7. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik Aspek Kemampuan Strategi dan
Taktik ... 75 4.8. Koefisien korelasi kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan
DAFTAR GAMBAR
2.1. Jaringan Meristem ... 23
2.2. Jaringan epidermis pada daun ... 25
2.3. Jaringan Parenkim ... 26
2.4. Jaringan Kolenkim ... 27
2.5. Jaringan Pengangkut (xilem)... 28
2.6. Jaringan Pengangkut (Floem) ... 29
2.7. Jaringan Gabus ... 30
2.8. Penampang Akar ... 31
2.9. Jaringan Batang Dikotil dan Monokotil ... 33
2.10 Anatomi Daun ... 34
3.1. Alur Penelitian ... 57
4.1. Grafik Perbedaan Rata-rata Pretest dan Posttest Penguasaan Konsep Keseluruhan ... 60
4.2. Grafik Perbedaan Rata-rata Indeks Gain Keseluruhan ... 62
4.3. Grafik Perbedaan Rata-rata Indeks Gain Berpikir Kritis ... 65
4.4. Grafik Perbedaan Rata-Rata Indeks Gain Aspek Kemampuan Memberikan Penjelasan Dasar ... 68
4.5. Grafik Perbedaan Rata-Rata Indeks Gain Aspek Kemampuan Membangun Keterampilan Dasar ... 70
4.7. Grafik Perbedaan Rata-Rata Indeks Gain Aspek Kemampuan Membuat Penjelasan Lebih Lanjut. ... 74 4.8. Grafik Perbedaan Rata-Rata Indeks Gain Aspek Kemampuan Strategi
dan Taktik ... 76 4.9 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Jaringan Tumbuhan
Menggunakan Model Pembelajaran CIRC ... 78 4.10 Respon Siswa Terhadap Penguasaan Konsep Melalui Model
Pembelajaran CIRC ... 79 4.11. Respon Siswa Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Model
Pembelajaran CIRC ... 80 4.12. Respon Siswa Terhadap Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran
CIRC ... 81
DAFTAR LAMPIRAN
A.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas kontrol ... 107
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 121
B.WACANA Wacana ... 135
C.INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep ... 166
2. Soal Penguasaan Konsep ... 174
3. Kisi-kisi instrumen berpikir kritis ... 179
4. Soal berpikir kritis ... 185
5. Angket Respon Siswa ... 187
6. Hasil angket respon siswa ... 189
7. Angket wawancara guru ... 191
8. Hasil angket wawancara guru ... 193
D.ANALISIS BUTIR SOAL 1. Analisis Butir Soal Instrumen Penguasaan Konsep ... 195
2. Analisis Butir Soal Instrumen Penguasaan Konsep ... 199
E.ANALISIS STATISTIK 1. Analisis Tabulasi Hasil Penguasaan Konsep Siswa ... 202
2. Uji Normalitas Saphiro Wilk Test ... 203
3. Uji Homogenitas Levene Test ... 204
5. Analisis Tabulasi Hasil Kemampuan berpikir kritis ... 206
6. Uji Normalitas SaphiroWilk Test ... 207
7. Uji Homogenitas Levene Test ... 208
8. Perbandingan kemampuan berpikir kritis Keseluruhan Siswa ... 208
9. Analisis Tabulasi Hasil Kemampuan Memberikan penjelasan dasar .. 210
10. . Uji Normalitas SaphiroWilk Test ... 211
11. Uji Homogenitas Levene Test ... 212
12. Perbandingan kemampuan Memberikan penjelasan dasar Keseluruhan Siswa ... 212
13. Analisis Tabulasi Hasil Kemampuan Membangun keterampilan dasar ... 213
14. Uji Normalitas SaphiroWilk Test ... 214
15. Uji Homogenitas Levene Test ... 215
16. Perbandingan kemampuan Membangun keterampilan dasar Keseluruhan Siswa ... 215
17. Analisis Tabulasi Hasil Kemampuan Menyimpulkan ... 215
18. Uji Normalitas SaphiroWilk Test ... 217
19. Uji Homogenitas Levene Test ... 217
20. Perbandingan Kemampuan Menyimpulkan Keseluruhan Siswa ... 217
21. Analisis Tabulasi Hasil Kemampuan Membuat penjelasan lebih lanjut ... 218
22. Uji Normalitas SaphiroWilk Test ... 219
24. Perbandingan kemampuan Membuat penjelasan lebih lanjut
Keseluruhan Siswa ... 220
25. Analisis Tabulasi Hasil Kemampuan Strategi dan taktik ... 220
26. Uji Normalitas SaphiroWilk Test ... 222
27. Uji Homogenitas Levene Test ... 222
28. Perbandingan kemampuan Strategi dan taktik Keseluruhan Siswa ... 222
F. ADMINISTRASI PENELITIAN Surat Izin Penelitian ... 223
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran sains akhir-akhir ini para ahli mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari Piaget yang menggunakan kegiatan
hands-on serta memberikan kesempatan yang luas untuk melakukan dialog
dengan guru dan teman-temannya akan dapat meningkatkan pengembangan konsep dan keterampilan berpikir para siswa (Rustaman et
al., 2005).
Proses belajar anak yaitu dengan cara membangun pengetahuannya sendiri dan memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (Dahar, 1989). Sehingga perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan dilaksanankan di kelas karena tugas guru dalam mengajar adalah membantu mentransfer belajar dan membantu menerapkan hal-hal yang telah dipelajari pada situasi yang baru melalui penugasan dan diskusi kelompok supaya keterampilan, penguasaan konsep dan prinsip belajar yang diperlukan sudah dikuasai oleh siswa pada saat sedang belajar (Rustaman et al., 2005).
2
dengan mendorong berkembangnya kemampuan berpikir siswa. Menurut (Fachrurazi, 2011) penguasaan kemampuan berpikir tidak cukup dijadikan sebagai tujuan pendidikan semata, tetapi juga sebagai proses fundamental yang memungkinkan siswa untuk mengatasi ketidaktentuan masa mendatang.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Selain itu, melalui pemilihan model pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata pelajaran biologi.
3
Dalam penelitian ini kami mencoba mengkaji penerapan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition atau pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Dalam model pembelajaran cooperative integrated reading and composition ini siswa akan diberikan sebuah wacana/kliping yang harus dikerjakan secara berkelompok. Dalam pembelajaran ini dibentuk kelompok kecil, para siswa diberi suatu teks/bacaan kemudian siswa latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita (Slavin, 2005).
4
Penelitian tentang model pembelajaran cooperative integrated reading and composition telah dilakukan mengenai kemampuan interpretasi
siswa pada konsep sistem reproduksi hasilnya bahwa dengan menggunakan model ini siswa mampu menghubung-hubungkankan hasil pengamatan, menemukan pola suatu pengamatan, dan menyimpulkan hasil pengamtan (Suryani, 2011).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan suatu penelitian pendidikan yaitu pengaruh model pembelajaran cooperative integrated
reading and composition terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
konsep jaringan tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pengaruh model pembelajaran cooperative integrated reading and composition terhadap kemampuan
berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada konsep jaringan
tumbuhan?”
Rumusan masalah ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model pembelajaran
cooperative integrated reading and composition pada konsep jaringan
5
2. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw pada konsep jaringan tumbuhan?
3. Adakah perbedaan rata-rata peningkatan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada konsep jaringan tumbuhan antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and
composition pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran jigsaw
pada kelas kontrol?
4. Bagaimanakah respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran
cooperative integrated reading and composition pada konsep jaringan
tumbuhan?
5. Bagaimanakah hubungan kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan kosep siswa pada konsep jaringan tumbuhan?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh penggunaan model pembelajaran cooperative
integrated reading and composition terhadap kemampuan berpikir
kritis dan penguasaan konsep siswa pada konsep jaringan tumbuhan. 2. Menganalisis pengaruh penggunaan model pembelajaran jigsaw
6
3. Menganalisis perbedaan rata-rata peningkatan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada jaringan tumbuhan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
4. Mengungkap respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran
cooperative integrated reading and composition yang digunakan saat
proses pembelajaran pada konsep jaringan tumbuhan.
5. Menganalisis hubungan kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan konsep siswa pada konsep jaringan tumbuhan.
D. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi pada masalah :
1. Kemampuan berpikir kritis yang dianalisis adalah merujuk pada aspek keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985)
7
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain:
1. Bagi siswa diharapkan dapat:
a. Menemukan pola belajar baru untuk berpikir tingkat tinggi yakni berpikir kritis yang diharapkan berimplikasi pada penemuan pola pemecahan masalah sehari-hari.
b. Membangun kesadaran penggunaan model pembelajaran CIRC sebagai alternatif untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
2. Bagi guru diharapkan dapat:
a. Memperoleh informasi tentang peningkatan berpikir kritis dengan penggunaan model pembelajaran cooperative integrated reading
and composition sehingga guru dapat terus mengembangkan
inovasi dalam pembelajaran. 3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat:
8
F. Asumsi
Berikut adalah asumsi-asumsi yang menjadi landasan dalam penelitian ini:
1. Berpikir kritis adalah aktivitas terampil, yang bisa dilakukan dengan baik atau sebaliknya, dan pemikiran kritis yang baik akan memenuhi beragam standar intelektual, seperti kejelasan, menuntut interpretasi dan menilai hasil observasi, mengemukakan pendapat (Fisher, 2009). 2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe
cooperative integrated reading and composition, kemampuan interpretasi siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan CIRC pada konsep sistem reproduksi menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model ini siswa mampu menghubung-hubungkankan hasil pengamatan, menemukan pola suatu pengamatan, dan menyimpulkan hasil pengamatan Penelitian (Suryani, 2011).
G. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:
1. Pada kelas eksperimen menggunakan model cooperative integrated
reading and composition yaitu meliputi lima fase. Fase pertama yaitu
orientasi fase kedua yaitu organisasi, fase ketiga yaitu pengenalan konsep, fase keempat yaitu fase publikasi, fase kelima yaitu fase penguatan dan refleksi.
2. Pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran jigsaw langkah-langkah adalah sebagai berikut: (a) Kelas dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim, (b) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (c) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, (d) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (e) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
38
yaitu: 1. Memberikan penjelasan dasar, 2. Membangun keterampilan dasar, 3. Menyimpulkan , 4. Membuat penjelasan lebih lanjut, 5. Strategi dan taktik, yang diukur dengan menggunakan soal essay kontekstual sebanyak 10 soal.
4. Penguasaan konsep adalah menjawab soal- soal penguasaan konsep diukur menggunakan tes objektif. Tipe soal yang digunakan berdasarkan taksonomi Bloom yang diuji dengan tes pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan ranah kognitif dari C1 samapai C5.
5. Konsep jaringan tumbuhan yang dimaksud adalah jaringan tumbuhan, organ tumbuhan, transportasi tumbuhan.
6. pelaksanaan pembelajaran 6 x 45 menit (tiga pertemuan) B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk ―quasy
experimental design‖ karena banyak faktor dan subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol atau dikendalikan. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian materi dengan menggunakan model pembelajaran
CIRC dan jigsaw, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan
konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa (Sugiyono, 2011). 2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini yaitu Pretest Posttest Nonequivalent Groups
Design (Sugiyono, 2011). Digunakan untuk mengetahui perbedaan antara
39
kelompok yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition, sedangkan pada
kelompok yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Pretest Posttest Nonequivalent Groups Design
kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X1 T2
kontrol T3 X2 T4
Sumber: (Sugiyono, 2011)
Keterangan:
T1 dan T3 : Pretest kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep T2 dan T 4 : Posttest kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep
X 1 : Perlakuan kegitan pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen
X2 : Perlakuan kegitan pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw pada kelas kontrol
C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Y kelas XI tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari lima kelas.
2. Sampel
40
D. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA ―Y‖ Cisarua, semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes pengukuran berpikir kritis yang digunakan berdasarkan indikator yang diutarakan oleh Ennis (1985). Soal yang diberikan berupa soal uraian (essay) sebanyak 10 butir soal (dapat dilihat pada Lampiran C.4). Adapun kisi–kisi soal kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Kisi – Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Aspek
kemampuan berpikir kritis
Sub keterampilan berpikir
kritis Indikator No. Soal
Memberikan penjelasan dasar
Memfokuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan
1
Menganalisis argumen Mengidentifikasi alasan
yang dinyatakan 2
Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Mengapa? 3 Membangun keterampilan dasar Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak?
Kemampuan memberikan
alasan 4
Menyimpulkan Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
Menginterpretasikan
pernyataan 5
Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi Menggeneralisasi 6 Membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan Mempertimbangkan
alternatif 7
Membuat penjelasan lebih lanjut
Mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan definisi
Konten (isi)
8
Mengidentifikasi asumsi Asumsi yang diperlukan:
rekonstruksi argumen 9 Strategi dan
taktik
Memutuskan suatu tindakan Merumuskan
alternatif-alternatif untuk solusi 10
41
2. Tes pengukuran tingkat penguasaan konsep dengan menggunakan soal tes objektif berdasarkan taksonomi Bloom sebanyak 20 soal (dapat dilihat pada Lampiran C.2)
Tabel 3.3. Kisi – Kisi Tes Penguasaan Konsep
konsep Jenjang soal pada tes hasil belajar jumlah
C1 C2 C3 C4 C5
Jaringan meristem pada
tumbuhan 1 2 3 3
Macam – macam jaringan
dewasa pada tumbuhan 6 4,5 8,9 7 5
Struktur anatomi organ penyusun tumbuhan
15,16, 18
12,13,17,
19 11, 14 10 9
Proses transportasi pada
tumbuhan 20 3
jumlah 5 7 5 2 1 20
3. Angket Respon Siswa
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran CIRC yang digunakan pada saat proses pembelajaran, baik dari segi penyampaian materi maupun kebermaknaan proses pembelajaran (dapat dilihat pada Lampiran C.5).
Table 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa No.
Aspek Nomor Pernyataan
Positif Negatif
1 Pembelajaran materi konsep jaringan tumbuhan melalui model pembelajaran CIRC
8,4 11,12
2 Penguasaan konsep melalui model pembelajaran CIRC
1 7
3 Keterampilan berpikir kritis melalui model pembelajaran CIRC
2 6
4 Motivasi belajar melalui model pembelajaran CIRC
5 9
5 Materi konsep jaringan tumbuhan 3 13
42
4. Wawancara guru
Wawancara guru yang dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Instrumen wawancara berisi pertanyaan yang ditujukan kepada guru bidang studi biologi (dapat dilihat pada Lampiran C.7). Wawancara terhadap guru dilakukan untuk mendapatkan data secara deskriptif mengenai pembelajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading And Composition. Berikut kisi-kisi pertanyaan wawancara terhadap
guru.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru Mengenai Model Pembelajaran CIRC
No Aspek yang dijaring Pernyataan Jumlah Nomor
1 Pendekatan yang sering digunakan dalam
proses pembelajaran 1 1
2 Frekuensi guru dalam menggunakan model
pembelajaran kooperatif 2 2,3
3
Keefektifan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition terhadap hasil belajar dan berpikir kritis
3 4,5,6
4
Kendala yang dialami saat menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition beserta
kelemahannya
3 7,12,13
5
Keunggulan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Compotition
2 10,11
6
Kecocokan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition terhadap konsep biologi
2 8,9
7
Saran terhadap penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition dalam rangka meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa
1 14
43
F. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen
Tujuan utama dari analisis pokok uji adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas tes yang dipakai dan mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek agar dapat diperbaiki. Untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan digunakan, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Validitas Butir Soal
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2007).
Rumus yang digunakan:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arikunto, 2007)
Keterangan: ∑ = Jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut
∑ = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes N = Jumlah seluruh siswa
X = Skor tiap siswa pada item tersebut Y = Skor total tiap siswa
rxy = Koefisien korelasi = validitas
Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan
validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut: Tabel 3.6. Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai Arti
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah
44
2. Tingkat Kesukaran
Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah:
(Arikunto, 2007)
Keterangan: P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
[image:30.595.114.516.197.755.2]Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut:
Tabel 3.7. Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Rentang Arti
0, 70 < TK < 1,00 Mudah
0,30 < TK < 0,70 Sedang
0,00 < TK < 0,30 Sukar
(Arikunto, 2007) 3. Daya Pembeda (indeks diskriminasi)
Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah (Arikunto, 2007).
Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks deskriminasi adalah sebagai berikut:
(Arikunto, 2007)
Keterangan: D = Daya pembeda
JA = Jumlah kelompok atas JB = Jumlah kelompok bawah
BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
45
[image:31.595.114.513.190.762.2]Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut:
Tabel 3.8. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Nilai P Kriteria
Negatif Soal di eliminasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2007) 4. Kualitas Pengecoh (Distraktor)
Pola jawaban soal (distraktor) menentukan baik buruknya suatu instrumen penelitian. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika dipilih paling sedikit 5% oleh pengikut tes (Arikunto, 2007).
5. Realibilitas (Keajegan)
Rumus untuk menghitung reliabilitas tes hasil belajar dengan metode pembelahan ganjil-genap adalah sebagai berikut:
r11 =
⁄ ⁄ ⁄ ⁄
(Arikunto, 2007)
Keterangan: r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
⁄ ⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes (untuk data ini sebesar 0,90)
Rumus untuk menghitung reliabilitas tes berpikir kritis adalah sebagai berikut:
( ) ∑
(Arikunto, 2007)
Keterangan: r11 = reliabilitas yang dicari
46
Tabel 3.9. Interpretasi Reliabilitas Tes
Nilai Arti
0,80 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < ≤ 0,60 Cukup
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
0,00 < ≤ 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2007) Dengan perhitungan rumus di atas, reliabilitas dari instrumen yang diujicobakan untuk hasil belajar adalah 0,68 (Tinggi) sedangkan reliabilitas dari instrumen yang diujicobakan untuk berpikir kritis adalah 0,69 (tinggi). Soal yang diambil dari 40 soal yang diujicobakan yaitu sebanyak 20 soal.
Perhitungan dan analisis butir soal yang meliputi validitas item, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan program Anates Uraian Versi 4.0™ Pilihan ganda untuk analisis soal
penguasaan konsep dan program Anates Uraian Versi 4.0™ Uraian untuk
analisis soal pencapaian berpikir kritis. Data hasil pengolahan software
Anatest kemudian diinterpretasikan dengan kriteria interpretasi yang
dikembangkan oleh Arikunto (2007). Hasil rekapitulasi analisis butir soal secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep
N o
Validitas Tk.
Kesukaran
Daya
Pembeda Distraktor (Kualitas Pengecoh) Ket.
Nilai Ket. Nilai Ket. Nilai Ket. a b c d e
1 0,004 Sangat
rendah 0,8 Mudah 0,25 Cukup 1+ 0-- 3-- 2+ 24**
Eliminasi
2 0,107 Sangat
rendah 0,333 Sedang 0,375 Cukup 0-- 0** 3+ 2+ 4++
Eliminasi
3 0,223 Rendah 0,7 Sedang 0,375 Cukup 21** 2++ 0-- 1- 6--- Revisi
4 0,451 Cukup 0,533 Sedang 0,5 Baik 7-- 16** 3++ 2+ 2+ Dipakai
5 0,318 Rendah 0,466 Sedang 0,25 Cukup 14** 0-- 1-- 2- 13--- Dipakai
6 0,447 Cukup 0,466 Sedang 0,75 Baik
sekali 9--- 0-- 14** 1-- 6+ Dipakai
7 0,076 Sangat
rendah 0,2 Sukar 0,00 Jelek 6** 0-- 3- 1-- 20--- Eliminasi
47
N o
Validitas Tk.
Kesukaran
Daya
Pembeda Distraktor (Kualitas Pengecoh)
Ket.
Nilai ket. Nilai ket. Nilai ket. a b c d e
9 0,188 Sangat
rendah 0,233 Sukar 0,00 Jelek 5++ 3+ 8+ 7++ 7**
Eliminasi
10 0,505 Cukup 0,366 Sedang 0,625 Baik 3+ 0-- 13--- 11*
* 3+ Dipakai
11 -0,123 - 0.1 Sukar -
0,125 - 14--- 3** 3- 8++ 2-
Eliminasi
12 0,093 Sangat
rendah 0,233 Sukar -0,125 - 19--- 2- 7** 1-- 1-- Eliminasi
13 0,024 Sangat rendah 0,366
Sedang
-0,25 - 1--- 11** 2- 2- 4++ Eliminasi
14 0,255 Rendah 0,4 Sedang 0,25 Cukup 2- 8-- 1-- 12*
* 7- Revisi
15 0,512 Cukup 0,5 Sedang 0,75 Baik
sekali 15** 3++ 7-- 1- 4++ Dipakai
16 0,091 Sangat rendah 0,4
Sedang 0,375 Cukup 2- 12** 11--- 4++ 1-- Eliminasi
17 0,026 Sangat rendah 0,4
Sedang
-0,125 - 12** 12--- 1-- 0-- 5++ Revisi
18 0,270 Rendah 0,43 Sedang 0,25 Cukup 7- 4++ 13** 6+ 0-- Revisi
19 0,490 Cukup 0,1 Sukar 0,25 Cukup 3** 2- 18--- 7++ 0-- Dipakai
20 0,320 Rendah 0,5 Sedang 0,375 Cukup 0— 8--- 15** 2+ 5+ Dipakai
21 0,177 Sangat
rendah 0,133 Sukar 0,00
Jelek
13-- 4** 8++ 4+ 1-- Revisi
22 -0,096 - 0,1 Sukar 0,00 Jelek 3** 4+ 4+ 9+ 10+ Eliminasi
23 0,422 Cukup 0,3 Sukar 0,375 Cukup 2- 1-- 9** 15--- 3+ Dipakai
24 0,544 Cukup 0,3 Sukar 0,50 Baik 5++ 9** 3+ 2- 11--- Dipakai
25 0,636 Tinggi 0,2 Sukar 0,625 Baik 5++ 8++ 7++ 6** 4+ Dipakai
26 0,164 Sangat rendah 0,166
Sukar 0,00 - 4+ 3- 11-- 7++ 5** Eliminasi
27 0,674 Tinggi 0,033 Sukar 0,125 Jelek 19--- 6++ 1-- 1** 3- Dipakai
28 0,359 Rendah 0,566 Sedang 0,375 Cukup 1- 17** 6-- 5- 1- Dipakai
29 0,206 Rendah 0,4 Sedang 0,50 Baik 2- 4++ 12**
10--- 2- Revisi
30 -0,200 - 0,166 Sukar -0,125 - 2- 6++ 12-- 5** 5++ Revisi
31 0,130
Sangat
rendah 0,533 Sedang 0,00 Jelek 6- 16** 6- 2+ 0-- Eliminasi
32 0,166 Sangat
rendah 0,2 Sukar -0,125 - 7++ 5++ 10- 6** 2- Eliminasi
33 0,456 Cukup 0,566 Sedang 0,75 sekali Baik 4++ 1- 17** 0-- 8--- Dipakai
34 -0,261 - 0,033 sukar -0,125 - 4+ 1** 15--- 7++ 3- Eliminasi
35 0,431 Cukup 0,6 Sedang 0,625 Baik 3++ 18** 8--- 1- 0-- Dipakai
36 0,076 Sangat
rendah 0,2 Sukar -0,125 - 6** 6++ 5++ 11-- 2- Eliminasi
37 -0,128 - 0,033 Sukar 0,00 Jelek 10+ 5+ 2- 1** 12-- Eliminasi
38 0,367 Rendah 0,433 Sedang 0,375 Cukup 0-- 13** 8-- 1-- 8-- Dipakai
39 0,351 Rendah 0,666 Sedang 0,50 Baik 2++ 20** 3++ 1-- 4- Dipakai
40 0,407 Cukup 0,633 Sedang 0,50 Baik 2+ 19** 6--- 3++ 0-- Dipakai
Reliabilitas: 0,68 (Tinggi)
Keterangan : Ket. = Keterangan Tk. = Tingkat ** = Kunci jawaban
Tabel 3.11. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Essay (Kemampuan Berpikir Kritis)
No Validitas Tingkat Kesukaran Keterangan Nilai Ket. Nilai Ket.
1 0,526 Cukup 0,791 Mudah Dipakai
2 0,638 Tinggi 0,708 Mudah Dipakai
3 0,697 Tinggi 0,666 Sedang Dipakai
4 0,600 Tinggi 0,708 mudah Dipakai
5 0,552 Cukup 0,583 Sedang Dipakai
6 0,307 Rendah 0,125 sukar Dipakai
7 0,798 Tinggi 0,500 Sedang Dipakai
8 0,375 Rendah 0,708 mudah Dipakai
9 0,370 Rendah 0,041 sukar Direvisi
10 0,646 Tinggi 0,333 sedang Dipakai
Reliabilitas 0,69 (Tinggi)
Untuk melihat hasil analisis pengolahan uji instrumen yang lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran D
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pretest untuk menjaring data penguasaan konsep dan berpikir kritis awal dari siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition.
50
3. Data sampel yang diambil dan diolah merupakan data tes siswa yang mengikuti pretest dan posttest, baik untuk penguasaan konsep maupun berpikir kritis siswa.
4. Melakukan penjaringan respon melalui angket mengenai proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative integrated
reading and composition.
5. Malakukan wawancara terhadap guru mengenai proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and
composition.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan kajian pustaka dan merumuskan masalah penelitian.
b. Penyusunan proposal penelitian diikuti dengan seminar proposal penelitian.
c. Melakukan perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing.
51
e. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran dan meminta
judgement rencana pelaksanaan pembelajaran kepada dosen ahli.
f. Meminta pertimbangan instrumen pada dosen ahli, kemudian dilakukan perbaikan.
g. Observasi terhadap sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian, menentukan dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, serta mengurus surat izin penelitian
h. Melakukan uji coba instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan pretest kepada kedua kelas eksperimen untuk menjaring data kemampuan awal siswa.
b. Masing-masing kelas eksperimen, yakni kontrol dan eksperimen diberikan perlakuan. Pada kelas kontrol, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, sedangkan pada kelas eksperimen, menggunakan model pembelajaran cooperative integrated
reading and composition setelah dilakukan perlakuan (kegiatan
pembelajaran), siswa diberi posttest untuk menjaring data dari kemampuan akhir siswa.
c. Penjaringan tanggapan siswa mengenai proses kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition
52
3. Tahap Akhir
a. Mengolah data hasil penelitian kemudian dibuat pembahasannya b. Menarik kesimpulan
I. Analisis dan Pengolahan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pretest dan
posttest yang diberikan. Sebelum melakukan analisis dan pengolahan data,
nilai yang diperoleh baik dari soal pilihan ganda (instrumen penguasaan konsep) dan soal uraian (instrumen kemampuan berpikir kritis) dengan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2007) Selanjutnya dilakukan perhitungan N-gain untuk melihat peningkatan yang diperoleh siswa untuk memperoleh data tambahan.
[image:37.595.117.513.242.631.2]
(Hake, 1999) Tabel 3.12. Kategori Indeks Gain
Keterangan Arti
G > 0,7 Tinggi
0,3 < G ≤0,7 Sedang
G ≤ 0,3 Rendah
Analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program/software analisis statistik SPSS™ 16.0. Taraf
53
1. Pengolahan dan Analisis Data Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis
a. Dilakukan perhitungan nilai pretest dan posttest yang diperoleh dari masing-masing kelas eksperimen yang diperoleh dari nilai instrumen penguasaan konsep, instrumen kemampuan berpikir kritis keseluruhan aspek kemampuan dan instrumen kemampuan berpikir kritis masing-masing aspek kemampuan. Seluruh data pretest, posttest dan N-gain telah diperoleh diolah dengan menggunakan software SPSS™ 16.0.
b. Dengan menggunakan software SPSS™ 16.0, dilakukan uji prasyarat
terlebih dahulu. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji prasyarat, dilanjutkan dengan uji hipotesis. Seluruh data perhitungan dari pengujian normalitas dan pengujian homogenitas dapat dilihat pada Lampiran E.
c. Uji Normalitas
Uji Shapiro-Wilk (Shapiro-Wilk Test), uji normalitas yang sangat direkomendasikan untuk jumlah sampel kecil (n<50). Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah ―jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal‖ (Sulistyo, 2012).
d. Uji homogenitas
54
e. Uji Perbedaan Rata-rata
Uji hipotesis atau uji perbedaan rata-rata dilakukan menggunakan
Independent Sample T-test jika data berdistribusi normal. Namun jika
terdapat data yang tidak berdistribusi normal, dilakukan uji U
Mann-Whitney.
Hipotesis pengujian uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut (Sulistyo, 2012).
H0: μ1= μ2 (Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen)
H1: μ1≠ μ2 (Terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen)
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka kriteria pengujiannya adalah ―jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H0 diterima‖. Artinya jika H0 diterima, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata.
2. Pengolahan Angket Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition
Data kualitatif yang pertama dalam penelitian ini adalah angket respon siswa. Angket respon siswa ini terdiri atas 14 pertanyaan, digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang diterapkan. Angket yang digunakan mengacu pada skala Guttman (Sugiyono, 2011), dibuat dengan format checklist (√) dengan kriteria pilihan ―ya‖ atau ―tidak‖. Untuk jawaban siswa dengan kriteria ―ya‖ diberi nilai 1, demikian juga untuk
55
dapat dilihat pada Lampiran C.6). Setelah semua data dijumlahkan, data tersebut diubah ke dalam bentuk persen (%). Perhitungan persentase skor dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Sudjana, 2010) Setelah dilakukan perhitungan persentase skor tiap jawaban siswa
kemudian dilakukan interpretasi jawaban angket berdasarkan kategori sebagai berikut:
6. Tabel 3.13. Aturan Koentjaraningrat
Persentase Kategori
0% Tidak ada
1% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir seluruhnya
50% Separuhnya
51% - 75% Sebagian besar
76% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
(Koentjaraningrat, 1990) 3. Pengolahan Hasil Wawancara Guru
Wawancara guru digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative
integrated reading and composition. (untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran C.8).
Jumlah jawaban “ya”/“tidak” pada tiap item
Jumlah total siswa
[image:40.595.120.510.206.607.2]56
J. Alur Penelitian
Penyusunan Proposal
Revisi Proposal Seminar Proposal
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian
Perizinan Penelitian
Pengolahan Data dan Pembahasan Pelaksanaan Uji Coba dan Revisi Instrumen
Judgement Instrumen
Penentuan Sampel Penelitian Perizinan Penelitian Sekolah
Kesimpulan dan Pelaporan
Studi Kepustakaan
Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran jigsaw.
Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition.
Penjaringan respon siswa, wawancara guru
Respon siswa, hasil wawancara Posttest
[image:41.595.116.526.106.734.2]BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh model pembelajaran cooperative integrated reading and composition terhadap kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada materi jaringan tumbuhan, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran cooperative
integrated reading and composition memberikan pengaruh yang sama
terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep jika dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran jigsaw. Penggunaan model pembelajaran cooperative integrated reading and
composition tidak menunjukan perbedaan peningkatan rata-rata kemampuan
97
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru
Dengan berbagai kelebihan model pembelajaran cooperative integrated
reading and composition dan model pembelajaran jigsaw, guru dapat
menjadikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative integrated reading and composition atau model pembelajaran
jigsaw ini sebagai suatu kebiasaan, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa untuk menciptakan generasi penerus yang lebih baik. Namun wacana yang digunakan harus diarahkan berdasarkan kebutuan materi yang diterima oleh siswa.
2. Bagi Sekolah
Sekolah dapat menjadikan model pembelajaran cooperative integrated
reading and composition sebagai salah satu model pembelajaran alternatif
dan digunakan pada setiap pelajaran yang terkait dalam rangka usaha meningkatkan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.
3. Bagi peneliti lain.
98
b. Dalam penelitian ini, konsep yang digunakan adalah konsep jaringan tumbuhan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian pada konsep atau materi yang lain sebagai pembanding.
c. Instrumen yang digunakan sebagai alat ukur harus lebih sesuai agar dapat menjaring secara lebih aktual.
d. Pengujian penguasaan konsep berdasarkan taksonomi Bloom, dapat dilakukan dari C1 sampai C6 dan berdasarkan ranah kognitif.
99
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,A.(2007) “Memahami Berpikir Kritis: kajian berpikir kritis.” Makalah pendidikan, Bandung
Amprasto (2008). “E-Learning Anatomi Tumbuhan”. FPMIPA.UPI
Arikunto,S.(2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Pratik (Edisi revisi VI). Jakarta: Rhineka cipta.
________. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Aryulina,D. et al., (2004). Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Pedoman Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Badar.(2010).GambarJaringanpadaTumbuhan[online]:tersedia:http://www.crayo npedia.org/Struktur_dan_Fungsi_Jaringan_Tumbuhan (23 Juli 2012). Boediono & Koster,W. (2004). Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Campbell et al., (2004).Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Ennis,R.H. (1985).”Goals For A Critical Thinking Curiculum” In A.L.Costa (ed)
Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking, Alexandra: ASCD.
Fachrurazi.(2011).“Penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa sekolah dasar”. ISSN 1412-565X. edisi khusus (1), 76-89
100
Koentjaraningrat. 1990. Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia. Lambertus. (2009). “Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam
Pembelajaran Matematika di SD” .Forum kependidikan.(28),136-142 Lestari et al., (2009). Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidkan Nasional
Rustaman, N. et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: JICA. Samadhi,T.M.A A. (2009) “Pembelajaran Aktif”. Jurnal Teaching and learnning.
Teaching improvment workshop.
Sianturi,H.S(2010)Metode Latihan Terbimbing Sebagai Upaya Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis-Kreatif Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen. UPI Bandung: tidak diterbitkan\
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.E (2005). Cooperative learning. Jakarta : Nusamedia
Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta Bandung
Sulistyo, J. (2012). 6 Hari Jago SPSS 16. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Suryani.N. (2011). Kemampuan Interpretasi Siswa Setelah Pembelajaran Dengan
Menggunakan Circ Pada Konsep Sistem Reproduksi. Skripsi FPMIPA UPI Bandung, tidak diterbitkan
Suyitno, A. (2005). Mengadopsi Pembelajaran CIRC dalam Meningkatkan
Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita. Seminar Nasional
F.MIPA unnes. [online] tersedia :http://suyitno.com/model pembelajaran kooperatif tipe circ « hijau daun.html (14 maret 2012)
Umar.E.(2011). “Peningkatan hasil belajar siswa sekolah dasar Melalui belajar kooperatif tipe jigsaw.” INOVASI, Volume 8, Nomor 3.