• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SIPROFLOKSASIN PADA BANGSAL BEDAH DI RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SIPROFLOKSASIN PADA BANGSAL BEDAH DI RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

SIPROFLOKSASIN PADA BANGSAL BEDAH DI

RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG

SKRIPSI SARJANA FARMASI

Oleh

ISRA RINI FARDHILA

No. BP : 0911012051

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

iii ABSTRAK

(3)

iv

ABSTRACT

(4)

1

I. PENDAHULUAN

Antibiotika merupakan obat yang berfungsi menghambat pertumbuhan

atau membunuh mikroorganisme. Penggunaannya dimaksudkan untuk

pencegahan dan penanganan terhadap infeksi mikroba. Penggunaan antibiotika

yang kurang bijak, baik diluar maupun dalam lingkup pelayanan kesehatan

memegang peranan penting dalam terjadinya resistensi antibiotika (Laras, 2012).

Penggunaan antibiotika sendiri di rumah sakit yang merupakan tempat

pelayanan kesehatan masyarakat dinyatakan lebih dari seperempat anggaran

rumah sakit dikeluarkan untuk penggunaan antibiotika. Penggunaan antibiotika

yang tidak rasional telah dilaporkan pada rumah sakit di Amerika pada tahun 1977

bahwa sekitar 34% dari seluruh penderita rawat inap mendapatkan antibiotika.

Sebanyak 64% dari jumlah tersebut tidak mempunyai indikasi atau tidak diberikan

dengan dosis yang tepat (Dertarani, 2008). Akibat dari penggunaan antibiotika

yang tidak tepat atau rasional akan menimbulkan terjadinya resistensi bakteri,

sehingga diperlukannya antibiotik baru yang mempunyai aktivitas spektrum yang

lebih luas. Tentu ketidakefektifan penggunaan antibiotika ini akan menambah

biaya perawatan pasien. Kemudian, infeksi yang tidak dapat diobati akan

meningkatkan angka morbiditas dan mortilitas. Hal ini menimbulkan

kekhawatiran akan kembali pada era post antibiotik, yaitu zaman sebelum

ditemukannya antibiotik untuk menangani infeksi.

Salah satu antibiotika yang sering digunakan dalam menangani infeksi

(5)

2

diperkenalkan pada tahun 1987, siprofloksasin merupakan golongan

fluorokuinolon yang paling banyak digunakan (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Menurut hasil penelitian dari Pickering dkk pada tahun 1994, peresepan

antibiotika siprofloksasin dengan perawatan yang lama hanya sekitar 25%

penggunaannya yang sesuai. Sekitar 23% yang diresepkan tidak sesuai dengan

indikasi dan 49% dijadikan antibiotika alternatif karena mempunyai efektivitas

yang bagus dan hargnya lebih. Penggunaannya yang kurang optimal berpotensi

dalam perkembangan resistensi bakteri dan dapat meningkatkan biaya perawatan

(Adjei, 2010). Antimicrobial Resistent In Indonesia (AMRIN-Study) telah

melakukan suatu penelitian untuk mengetahui resistensi antimikroba yang

dilakukan di RS Dr. Soetomo Surabaya dan RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun

2002. Hasil dari studi tersebut diketahui bahwa pada bangsal bedah penggunaan

antibiotika profilaksis yang rasional kurang dari 20% (Dertarani, 2008).

Pada bangsal bedah, antibiotika golongan fluorokuinolon salah satunya

digunakan dalam infeksi intra-abdominal. Infeksi Intra-abdominal ini umumnya

disebabkan oleh kombinasi antara bakteri aerob dan bakteri anaerob. Telah

dilaporkan bahwa, terjadinya resistensi pemakaian beberapa golongan

fluorokuinolon generasi yang lama, salah satunya siprofloksasin. Padahal

sebelumnya, secara kilinis tidak digunakan dalam terapi infeksi terhadap bakteri

anaerob (Dalhoff, 2012).

Tingginya jumlah pemakaian antibiotika pada bangsal bedah seharusnya

juga diikuti dengan tingginya penggunaan antibiotika yang rasional. Melihat

(6)

3

dan dikaitkan dengan pemakaian siprofloksasin yang saat sekarang menunjukkan

tingkat resistensi yang tinggi, maka perlu dilakukannya suatu kajian untuk

mengevaluasi penggunaan obat tersebut.

Evaluasi penggunaan obat merupakan kegiatan yang dilakukan secara

berkala dan berkelanjutan yang bertujuan untuk memperoleh jaminan mutu dari

suatu penggunaan obat, dimana kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan

pelayanan farmasi klinik di rumah sakit yang dilakukan oleh panitia farmasi klinik

dan terapi. Kegiatan yang meliputi penelusuran rekam medik pasien kemudian

dibandingkan dengan standar penggunaan sehingga bisa disimpulkan bagaimana

pola penggunaan obat tersebut dan selanjutnya dilakukan perencanaan bagaimana

meningkatkan mutu penggunaan obat tersebut (Departmen Kesehatan RI, 2011;

Siregar & Kumolosasi, 2004).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukannya suatu kajian terhadap

penggunaan antibitotika siprofloksasin pada pasien bangsal bedah di RSUP Dr.

M. Djamil Padang yang menggunakan siprofloksasin sebagai terapi. RSUP Dr. M.

Djamil Padang merupakan rumah sakit terbesar di Sumatera Barat dan rumah

sakit dengan rujukan tertinggi, yaitu semua pasien rujukan yang berasal dari

rumah sakit daerah dirujuk ke rumah sakit ini.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan obat

siprofloksasin pada bangsal bedah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Secara

khusus, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang analisa ketepatan

(7)

4

lamanya pemberian, kombinasi siprofloksasin dengan antibiotika yang lain, dan

interaksi yang terjadi dengan obat lain.

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi rumah sakit

dalam penggunaan antibiotika siprofloksasin pada bangsal bedah, sehingga dapat

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pembelajaran aktif dengan pendekatan saintifik dalam model pembelajaran inquiry leraning, discovery learning, problem based learning dan project based learning, peserta

(4) Narasumber dalam pelaksanaan Forum SKPD adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau unit kerja Kabupaten, Kepala dan para Pejabat Bappeda, Anggota DPRD

Perubahan yang terjadi pada mutan 4 sangat besar antara lain tinggi tanaman berkurang, daun mengecil, panjang tangkai bunga menjadi lebih pendek yaitu sekitar

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan di atas, maka rumusan masalah yang akan diungkap pada penelitian ini adalah “Bagaimana bentuk tes piktorialyang digunakan

Hasil perhitungan statistik berupa tabel Anova yang digunakan sebagai acuan pembahasan untuk dapat mengetahui pengaruh jumlah limbah padat crumb rubber dan

Tanggapan guru terhadap instrumen asesmen pengetahuan yang dikembangkan adalah sangat setuju Hal ini dapat diketahui dari hasil penilaian guru pada Gambar 2

ma tematika siswa kelas V SD N 1 Balingasal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Instrumen

Yang dulunya Etnis jawa memasuki program transmigrasi.Perkembangan yang terjadi di indonesia khususnya daerah yang di huni oleh masyarakat jawa, ternyata sering kali