• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN LOGISTIK DAN TEKNOLOGI PT. POS INDONESIA KANTOR POS 40000 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN LOGISTIK DAN TEKNOLOGI PT. POS INDONESIA KANTOR POS 40000 BANDUNG."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Daftar FPEB: 81/UN40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN LOGISTIK DAN TEKNOLOGI PT. POS

INDONESIA KANTOR POS 40000 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran

OLEH:

EKO RIANTO NIM.0704717

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN LOGISTIK DAN TEKNOLOGI PT. POS

INDONESIA KANTOR POS 40000 BANDUNG

Oleh

EKO RIANTO

0704717

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Eko Rianto 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN LOGISTIK DAN TEKNOLOGI PT. POS

INDONESIA KANTOR POS 40000 BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Janah Sojanah, M.Si.

NIP. 19571219198403 2 002

Pembimbing II

Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.

NIP. 19740627200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd

(4)

ABSTRAK

PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN LOGISTIK DAN TEKNOLOGI PT. POS

INDONESIA KANTOR POS 40000 BANDUNG

Oleh:

Eko Rianto, 0704717

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. Janah Sojanah, M.Si. dan Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya etos kerja karyawan di bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor POS 40000 Bandung yang ditandai dengan masih kurangnya rasa kesadaran para pegawai serta belum optimalnya kinerja pegawai sehingga masih ada beberapa program kerja yang belum mencapai target.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran tunjangan kinerja, gambaran etos kerja karyawan dan seberapa besar pengaruh tunjangan kinerja terhadap etos kerja karyawan bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor POS 40000 Bandung ini terdiri dari dua Variabel yaitu Variabel tunjangan kinerja dan etos kerja karyawan.

Penelitian menggunakan metode deskriptif, berupa teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket, wawancara, dan studi kepustakaan. Adapun dalam penelitian ini menggunakan populasi yaitu seluruh karyawan di lingkup bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor POS 40000 Bandung. Angket yang digunakan adalah model skala likert. Serta teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi dan analisis regresi sederhana.

(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PERFORMANCE BENEFITS AGAINTS ETHOS WORK EMPLOYEES ON THE LOGISTIC AND TECHNOLOGY AT PT. POS

INDONESIA POST OFFICE 40000 BANDUNG

By:

Eko Rianto, 0704717

This thesis is guide by:

Dr. Janah Sojanah, M.Si. dan Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.

Problems review in this research is the low ethos employees at the Logistics and Technology at PT. POS Indonesia Post Office 40000 Bandung, it characterized by a lack of awareness of the employees as well as its optimal employee performance yet so there is still some work programs have not achieved the target.

This research is aimed to see how the outlook for performance benefits, describing the ethos work employees and how much influence performance benefits ethos work againts employees of the logistics and technology at PT. Pos Indonesia Post Office 40000 Bandung, it consist of two variables which is variable performance benefits and ethos work employees.

Research using descriptive methods, in form of technical data in scattering manner pool, and also from the literature study. And this research using a population that is all the employees in the scope of the Logistics and Technology at PT. Pos Indonesia Post Office 40000 Bandung. For the poll form is used the likert scale models and to analysis used a correlation coefficient and simple regression analysis.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not

defined.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Tunjangan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Etos Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi etos kerja ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.4 Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Etos Kerja Karyawan Error!

Bookmark not defined.

2.1.5 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

(7)

BAB III OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN Error! Bookmark not

defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Karakteristik Objek Penelitian (Responden) ... Error! Bookmark not

defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian .... Error! Bookmark not defined.

3.3.3 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Error! Bookmark not defined.

3.3.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.3.6 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3.7 Pengujian dan Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not

defined.

3.3.8 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1. Variabel Tunjangan Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2. Variabel Etos Kerja Karyawan... Error! Bookmark not defined.

4.2.3. Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Etos Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Negara yang sedang berkembang pada umumnya memiliki jumlah

penduduk banyak, yang secara potensial harus dikembangkan lagi agar dapat

menjadi modal dasar pembangunan yang efektif, peningkatan mutu modal dasar

insani tersebut mutlak perlu dikembangkan jika Negara tersebut ingin melihat

pembangunan yang sedang mereka upayakan berhasil mencapai tujuannya. Hal ini

juga berlaku di Indonesia yang jumlah penduduknya pada tahun 2010 mencapai

237 juta jiwa menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, yang sering secara

eksplisit dinyatakan bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan.

Perubahan masa depan yang akan terjadi di Indonesia, tidak hanya

menyangkut dimensi sosial, tapi juga politik, kultural, serta ekonomi dimana

Indonesia saat ini sudah memasuki era globalisasi yang penuh dengan perubahan

teknologi, informasi. Berbagai perubahan tersebut sangat berpengaruh terhadap

pendayagunaan manusia.

Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan kondisi masyarakat

sekarang ini, seringkali ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan banyak

organisasi mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan

beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang

baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut,

padahal harus diakui manusia adalah faktor penting yang turut menentukan

(10)

sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia yaitu

orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat kreativitas dan semangat bagi

organisasi serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional organisasi.

Organisasi tidak mungkin berjalan tanpa adanya sumber daya manusia,

walaupun aktivitas organisasi itu telah mempunyai modal yang cukup besar dan

teknologi modern, sebab bagaimanapun majunya teknologi tanpa ditunjang oleh

manusia sebagai sumber dayanya maka tujuan organisasi tidak akan tercapai,

Tujuan organisasi dapat tercapai secara optimal jika organisasi tersebut memiliki

karyawan yang ber etos kerja tinggi. Sebaliknya, jika karyawan tersebut memiliki

etos kerja yang rendah maka organisasi tersebut tidak bisa mempertahankan

eksistensinya di dalam suatu persaingan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan

Muhamad Surya (2003: 162-163) yang menjelaskan bahwa “Etos kerja, lebih

merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku ke arah

terwujudnya kualitas kerja yang ideal" dengan kata lain, kualitas kerja yang ideal

akan membantu pencapaian tujuan organisasi.

Jika kita melihat fakta bahwa Indonesia dianugerahi sumber daya alam

melimpah, ternyata hal ini tidak berdampak maksimal pada tingkat kualitas

masyarakat pada umumnya. Hal itu tercermin pada data United Nation

Development Program (UNDP) 2007-2008 yang menempatkan indeks

pembangunan manusia (IPM) Indonesia berada di peringkat 111 dari 180 negara.

Sebagai perbandingan, Singapura berada di posisi 23, disusul Brunei Darussalam

30, Malaysia 66, dan Thailand 87. Indikator yang dicakup IPM adalah bidang

(11)

Pernyataan diatas dipertegas oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Muhaimin Iskandar seusai membuka acara Aksi Semangat Indonesia-Menuju

Masyarakat Produktif yang digelar PT Kalbe Farma Tbk di halaman parkir timur

Plaza Surabaya, Jawa Timur (18 Juli 2010), bahwa: "Indonesia harus

meningkatkan etos kerja sehingga tingkat produktivitas kita yang masih tergolong

rendah bisa meningkat".

Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya

tujuan suatu organisasi, maka perlu adanya suatu motivasi agar karyawan mampu

bekerja dengan baik, dan salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi

keinginan-keinginan karyawan antara lain: gaji atau upah yang baik, pekerjaan

yang aman, suasana kerja yang kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang

dilakukan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang

wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat atau dengan

mengupayakan tunjangan kinerja yang besarannya proporsional dan juga bersifat

progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karir, karena tunjangan kinerja

sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada pada

tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing.

Menurut Gerry Dessler (2007:136) “tunjangan adalah pembayaran

keuangan dan bukan keuangan tidak langsung yang diterima karyawan untuk

kelanjutan pekerjaan mereka dengan perusahaan”.

Menurut Simamora (1997,663) “tunjangan karyawan (employee benefit)

adalah pembayaran-pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi

(12)

Penjelasan diatas juga diperkuat oleh pernyataan Zainun (1979:62) yang

mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja yaitu sebagai

berikut:

1. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan. 2. Kepuasan petugas terhadap tugas dan pekerjaannya.

3. Terdapat suasana iklim kerja yang bersahabat.

4. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan bersama pula.

5. Adanya tingkat kepuasan ekonomi dan kepuasan materiil lainnya yang memadai.

6. Adanya ketenangan jiwa.

Jika kepuasan ekonomi dan kepuasan material karyawan sudah tercapai

dengan baik maka etos kerja karyawan tersebut akan meningkat. Demikian juga

terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan melalui tunjangan. Tunjangan

diberikan dalam bentuk yang bermacam-macam disesuaikan dengan keadaan

karyawan dan juga kondisi perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.

PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung juga melaksanakan

pemberian tunjangan kinerja untuk memacu semangat kerja para karyawannya

dimana teknis pemberian tunjangan kinerja adalah sebagai berikut:

1. Tunjangan kinerja untuk setiap karyawan POS besarnya didasarkan pada

perhitungan antara gaji kotor dikalikan nilai KPI dibagi jumlah

keseluruhan gaji kotor dan nilai KPI kemudian dikalian dengan alokasi

tunjangan kinerja UPT, rumusnya adalah sebagai berikut:

(gaji Kotor X Nilai KPI) X Alokasi Tunjangan Kinerja

∑ (Gaji Kotor X Nilai KPI )

2. Kemudian nilai KPI setiap karyawan dinilai oleh kepala bagian

(13)

karyawan, jadi setiap karyawan mempunyai penilaian sesuai dengan yang

dilakukannya (job description).

3. Sesuai dengan rumus perhitungan besar tunjangan kinerja untuk individu,

pemberian tunjangan kinerja besarnya disesuaikan dengan alokasi

tunjangan kinerja UPT yang dibagikan sesuai besar alokasi untuk wilayah

POS masing-masing, contohnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Divisi Regional V Bandung 40004

Rekap Breakdown Tunjangan Kinerja SMT. I 2011

NO KANTOR NILAI SMKU BSU TKU

Sumber: Manajer LogistikPT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah tunjangan kinerja yang

dialokasikan untuk kantor Pos Bandung 4000 adalah sebesar Rp 121.517.193.

Tunjangan kinerja tersebut diberikan berdasarkan besaran TKU atau tunjangan

kinerja karyawan yang diberikan oleh Kantor Pos Pusat.

Berdasarkan hasil praobservasi dan wawancara penulis dengan bapak

(14)

di bagian logistik dan teknologi PT. Pos Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung

ditemukan beberapa masalah dan fenomena sebagai berikut:

1. Adanya kejenuhan dalam bekerja, hal ini dilihat lihat dari banyaknya

pelanggaran jam kerja karyawan. Berikut ini adalah data pelanggaran jam

kerja disiplin karyawan PT. Pos Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung.

Tabel 1.2

Persentase Absensi Bagian Logistik PT. Pos Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung

(15)

Tabel 1. 3

Persentase Absensi Bagian Teknologi PT. Pos Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung

Tanggal 1 – 31 Januari 2012

Sumber: Manajer Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung

Berdasarkan tabel diatas kita dapat melihat bahwa rata-rata kehadiran

karyawan PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung adalah 47.7% untuk

bagian logistik dan 84.4% untuk bagian teknologi, hal ini jauh dari standar jam

kerja yang ditetapkan oleh PT. POS Indonesia Kantor Pos 4000 Bandung yang

berada pada 90%. Dari data diatas terlihat bahwa pada kedua bagian di PT. POS

Indonesia Kantor Pos 4000 Bandung masih belum tercapai dari target yang

ditetapkan oleh perusahaan, ternyata karyawan yang bekerja di PT. POS Indonesia

Kantor Pos 4000 Bandung masih banyak yang melanggar peraturan dari segi

kehadiran, ini menunjukan bahwa karyawan PT. POS Indonesia Kantor Pos 4000

Bandung masih belum mempunyai etos kerja yang tinggi, karena karyawan yang

memiliki etos kerja yang tinggi salah satunya dapat dilihat dari kesediaannya

untuk datang tepat waktu. Oleh karena itu dari hal ini menandakan bahwa etos

kerja yang dimiliki oleh karyawan di PT. POS Indonesia Kantor Pos 4000

(16)

2. Penilaian kinerja sangat dibutuhkan untuk melihat hasil kinerja karyawan

Tabel 1.4

Penilaian Kinerja Karyawan Bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000

No Nama Sumber : Manajer Logistik PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai kerja atau

KPI yang dimiliki oleh karyawan bagian logistik dan teknologi dari bulan Juli

2011 – september 2012 adalah sebesar 85,35% sedangkan target yang telah

(17)

dimiliki oleh setiap karyawan adalah 90,00%, dengan demikian targetan yang

seharusnya belum tercapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kriteria

penilaian karyawan di PT. Pos Indonesia dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut:

1. Prestasi kerja terdiri dari : pengertian akan tugas, keterampilan dalam tugas,

pengetahuan tentang peraturan, pengetahuan tentang tata usaha, kualitas hasil

pekerjaan, kuantitas hasil pekerjaan.

2. Hubungan kerja sama terdiri dari : sikap dan pergaulan dengan bawahan,

rekan sederajat, atasan, umum atau masyarakat, pengaruh pribadi terhadap

lingkungan kerja, sikap dinas di dalam perusahaan, sikap dinas di luar

perusahaan.

3. Sifat-sifat pribadi terdiri dari : budi pekerti, kerajinan, rasa pengabdian,

kecerdasan dan kecepatan, prakarsa (inisiatif), kemampuan mandiri,

kewibawaan, dan kemungkinan untuk berkembang.

Dengan berbagai fenomena yang terjadi di PT. POS Indonesia Kantor Pos

40000 Bandung, maka diperlukan adanya suatu dorongan untuk meningkatkan

etos kerja karyawan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan

memberikan tunjangan kinerja. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah

semangat kerja karyawan agar dengan demikian karyawan dapat bekerja lebih

semangat dan lebih produktif.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Edward Lawler yang membuat

sebuah model berdasarkan teori ekuitas yang mulai menjelaskan sebab-sebab

(18)

Menurut Lawler, menyatakan bahwa:

apabila para karyawan menyimpulkan dibayar terlalu sedikit, mereka akan sering absen atau mengundurkan diri yang berakibat terhadap penurunan kinerja. Dan jika mereka mereka dibayar mahal atau besar, maka mereka akan mengkompensasikannya dengan bekerja lebih keras yang berakibat terhadap peningkatan kinerja.

Sehingga terdapat beberapa hal-hal yang bersifat esensial yang perlu

dicermati, diantaranya :

a. Program kompensasi akan semakin disesuaikan dengan kebutuhan

individu karyawan, dengan alasan utama adalah meningkatanya diversitas

tenaga kerja.

b. Perhatian yang bersifat lebih besar harus diberikan terhadap gaji

berdasarkan kinerja, pengetahuan, dan keahlian.

c. Kebijakan, praktik, serta keputusan harus dapat diperbandingkan terhadap

pekerjaan, sebagai metode evaluasi pekerjaan yang diterkompensasi yang

diberika organisasi kepada karyawannya, digunakan untuk meningkatkan

diversitas tenaga kerja yang berarti bahwa peningkatan semangat dan etos

kerja karyawan untuk tetap meyakinkan diri untuk bekerja lebih keras dan

lebih bersemangat sehingga tujuan organisasi akan peningkatan kinerja

dapat tercapai.

Melihat permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahuinya lebih

banyak dan mendalam mengenai masalah-masalah tersebut, dan menuangkannya

dalam bentuk penelitian dengan judul “Pengaruh Tunjangan Kinerja terhadap Etos Kerja di Bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos

(19)

1.2Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, inti yang menjadi

kajian dalam penelitian ini adalah etos kerja karyawan yang ditinjau dari

tunjangan kinerja. Secara terperinci identifikasi masalah dalam penelitian ini

dibatasi dalam rumusan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tunjangan kinerja di bagian Logistik dan Teknologi

PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung?

2. Bagaimana gambaran tentang etos kerja di bagian Logistik dan Teknologi

PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung?

3. Bagaimana pengaruh tunjangan kinerja terhadap etos kerja di bagian

Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih dalam

mengenai pengetahuan yang telah penulis terima di bangku perkuliahan dan untuk

menambah pengalaman penulis dalam objek yang diteliti.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data, mengolah,

menganalisis dan kemudian menarik kesimpulan yang didasarkan atas hasil

analisis dan teori yang dikemukakan oleh para ahli yang menguasai bidangnya.

Selain itu, setiap peneliti pasti memiliki tujuan yang dapat mengarahkan

penelitian yang sedang dilaksanakan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tunjangan kinerja di bagian

(20)

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran etos kerja bagian Logistik dan

Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh tunjangan kinerja terhadap etos kerja di

bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000

Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai keilmuan di bidang organisasi dan manajemen perkantoran

khususnya mengenai tunjangan kinerja yang dapat berpengaruh bagi pelaksanaan

kerja karyawan .

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan kajian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih mendalam

di kemudian hari.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan :

a) Bagi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung, dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan etos kerja

karyawannya.

b) Bagi Peneliti, dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk

mencoba ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan

(21)

BAB III

OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri

atas dua variabel yaitu variabel tunjangan kinerja, dan variabel etos kerja.

Variabel tunjangan kinerja merupakan variabel bebas dan variabel etos kerja

merupakan variabel yang terikat. Adapun yang dijadikan responden dalam

penelitian atau objek dari penelitian ini adalah karyawan bagian logistik dan

teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung dan waktu pelaksanaan

penelitian berlangsung pada bulan November 2011 sampai dengan selesai.

3.1.1 Karakteristik Objek Penelitian (Responden)

Dibawah ini merupakan karakteristik objek penelitian berdasarkan jenis

kelamin, usia, jenjang pendidikan.

1.1.1.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik responden

dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 19 86%

Wanita 3 14%

Total 22 100%

Sumber: Data Penyebaran Angket

Hasil pengolahan data dari 22 responden terdapat 19 orang berjenis

(22)

dilihat dari persentasenya jumlah karyawan didominasi oleh laki-laki yaitu dengan

persentase 86% sedangkan perempuan hanya 14%. Hal ini dikarenakan tuntutan

dalam pekerjaan yang harus dilakukan oleh laki-laki

1.1.1.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Hasil pengumpulan data 22 responden dari segi usia diperoleh rincian

sebagai berikut:

Tabel 3. 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1. 25-30 5 23%

2. 31-35 5 23%

3. 36-40 0 0%

4. 41-45 4 18%

5. 46-50 6 27%

6. 51-55 2 9%

Total 22 100%

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Berdasarkan tabel dan gambar di atas bahwa hasil pengolahan data

karakteristik responden berdasarkan usia menunjukan bahwa mayoritas responden

berada pada kelompok usia 46-50 tahun yang berjumlah 6 orang dengan

persentase sebanyak 27 %.

1.1.1.3Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pengumpulan data karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan

(23)

Tabel 3. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan No. Jenjang

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Dari tabel yang memperlihatkan 22 responden, diperoleh gambaran bahwa

pada jenjang pendidikan SLTA yakni sebanyak 15 orang dengan persentase

sebesar 68%.

1.2 Metode Penelitian

Metode yang dipilih dalam suatu penelitian harus berhubungan erat

dengan prosedur, alat dan desain penelitian. Sebelum penelitian dilaksanakan,

urutan kerja, alat pengukur yang digunakan dan bagaimana penelitian

dilaksanakan harus benar-benar diperhatikan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Winarno Surachmad (1985:140), sebagai berikut:

Metode merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.

Sementara itu, Poerwadarminta (1985:649) mengemukakan bahwa:

(24)

Suatu penelitian ilmiah akan efektif dan dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya bila proses penelitiannya menggunakan suatu metode yang sesuai

dengan kajian penelitian. Metode penelitian merupakan langkah yang sangat

penting dalam pelaksanaan penyelidikan, di mana metode ini merupakan cara

kerja untuk memahami suatu objek dengan tujuan memperoleh data yang

berhubungan dengan masalah pokok yang akan dipecahkan. Metode penelitian

merupakan tahapan proses penelitian yang digunakan untuk memecahkan

masalah, yang disusun dengan mengacu kepada latar belakang penelitian dan

tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono

(2005:1), yaitu:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.

Jadi, metode penelitian adalah suatu metode yang dilakukan untuk

meneliti dan menyelesaikan suatu masalah yang terjadi, untuk menyusun skripsi

ini penulis membutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat dan

permasalahannya, agar data yang diperoleh cukup lengkap untuk membahas

permasalahan yang ada.

Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah

(25)

antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Pernyataan tersebut sesuai

dengan pendapat David Cline (1980) yang dikutip oleh Sugiyono (1997:43),

mengemukakan bahwa:

Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif.

Konsekuensi metode penelitian ini memerlukan operasionalisasi variabel

yang dapat diukur secara kuantitatif sedemikian rupa untuk dapat digunakan

model uji hipotesis dengan metode statistika.

Berdasarkan pedoman tersebut, penulis melakukan pengamatan untuk

memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

mendeskripsikan dan menganalisis tunjangan kinerja kinerja di PT. POS

Indonesia kantor Pos 40000 Bandung, untuk mendeskripsikan dan menganalisis

etos kerja karyawan bagian logistik di PT. POS Indonesia kantor Pos 40000

Bandung, dan berapa besar pengaruh tunjangan kinerja terhadap etos kerja

karyawan bagian logistik dan teknologi PT. POS Indonesia kantor Pos 40000

Bandung.

1.3 Desain Penelitian

3.3.1 Operasional Variabel Penelitian

Dibawah ini merupakan rincian operasionalisasi variabel X dan variabel Y

(26)

Tabel 3.4

Operasional Variabel X (Tunjangan Kinerja)

(27)

Tunjangan diberikan per

Sumber: Diadaptasi dari surat Dirut tanggal 15 Agustus 2011 nomor 867/Dirut/0811 PT. Pos Indonesia Kantor Divisi Regional V Bandung dan Simamora (1997:665)

Tabel 3.5

Operasional Variabel Y (Etos Kerja Karyawan)

Konsep Indikator Ukuran No

1. Kesadaran 1) Tingkat kesadaran

bahwa pekerjaan

2. Semangat 1) Tingkat Frekuensi

kehadiran dalam

bekerja

(28)

2) Tingkat Pemanfaatan

3. Kemauan 1) Tingkat penyelesaian tugas secara tepat

untuk lebih berkreatif dalam bekerja

4. Komitmen 1) Tingkat kebanggaan menjadi bagian dari

(29)

masalah

3) Tingkat kepatuhan dalam mengerjakan sesuatu tanpa disuruh oleh atasan

20 Ordinal

Sumber: Siregar (2000:25)

3.3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan

dengan variabel X yaitu tunjangan kinerja dan variabel Y yaitu etos kerja

karyawan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Sumber data primer merupakan sumber data dimana data tersebut diperoleh

secara langsung dari lapangan melalui penyebaran kuesioner, observasi, dan

wawancara pada pihak-pihak yang dilibatkan dalam penelitian. Menurut Sambas

dan Maman (2007:17) menyatakan “Data primer adalah data yang didapat dan

diolah langsung dari objeknya”. Dalam hal ini, data diperoleh langsung dari

karyawan Bagian Logistik dan Teknologi di PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000

Bandung.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder disebut juga dapat sumber penunjang data

primer. Sambas dan Maman (2007:17) menyatakan “Data sekunder merupakan

data yang tidak langsung diperoleh dari objek penelitian, tetapi hasil dari

pengumpulan dan pengolahan pihak lain”. Sumber sekunder dalam penelitian

(30)

karya ilmiah, internet, maupun dokumen yang memiliki keterkaitan dengan

penelitian ini.

3.3.3 Populasi

Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Ridwan (2004:55)

menyatakan bahwa “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian”. Pendapat lain mengenai populasi dikemukakan juga oleh Sugiyono

(2006:90) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan beberapa

pendapat di atas, maka populasi tidak hanya berkaitan dengan orang, tetapi juga

obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar menyangkut

jumlah obyek/subyek, namun meliputi sifat dari obyek/subyek tersebut.

Jumlah populasi karyawan Bagian Logistik dan Teknologi di PT. POS

Indonesia kantor pos 40000 Bandung berjumlah 22 orang, maka keseluruhan

karyawan tersebut dijadikan unit analisis dalam penelitian ini.

3.3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur dan merupakan prasyarat bagi

pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan cara

dan teknik tertentu, sehingga data dapat terkumpul dengan baik. Teknik

pengumpulan data menurut Sambas dan Maman (2007:19) yaitu cara yang

(31)

penelitian. Teknik pengumpulan data yang tepat, dan sesuai dengan karakteristik

penelitian yang digunakan akan memberikan gambaran yang akurat mengenai

suatu kondisi tertentu. Hal ini akan mempermudah peneliti dalam menyusun suatu

informasi yang berguna dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Wawancara

Teknik wawancara ini penulis melakukan pada saat kegiatan pra penelitian

pada tanggal 15 Juni 2011 dengan Bapak Kuslana (Manager Logistik) untuk

dijadikan landasan dalam membuat latar belakang masalah. Sambas dan Maman

(2007:21) mengungkapkan:

Teknik wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber data (responden).

Wawancara ini dilakukan secara bebas dan terbuka dengan menggunakan

pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Pedoman wawancara berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai objek dalam penelitian, seperti gambaran etos

kerja karyawan pada perusahaan dan gambaran tunjangan kinerja yang ada di

perusahaan. Wawancara ini dilakukan kepada Manajer Logistik yang ada di PT.

POS Indonesia kantor Pos 40000 Bandung.

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala

(32)

dalam dua jenis yaitu angket tentang variabel tunjangan kinerja dan angket etos

kerja karyawan. Angket tersebut dimaksudkan untuk mengetahui gambaran

empirik subjek penelitian dan agar dapat kesinambungan informasi dan data.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ini bersumber dari membaca buku, catatan kuliah,

internet, artikel, jurnal, skripsi, maupun bacaan lainnya yang sekiranya dapat

menunjang data primer dan mendukung kebenaran dari data yang penulis peroleh.

3.3.5 Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi,

sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel (statistik). (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali

Muhidin, 2011 : 158)

Analisis data menurut Uep dan Sambas (2011:158) yaitu “Upaya mengolah

data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat

dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan penelitian”. Tujuan dilakukannya analisis data antara

lain untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga

(33)

telah diperoleh. Kesimpulan ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan

pengujian hipotesis.

Teknik analisis data dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu teknik

analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial (Arikunto, 1990).

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakuakan melalui statistika

deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Termasuk dalam

teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel,

grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakuakan dengan statistik

inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah

digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t atau uji f). Hasil dari

perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari

sampel bagi populasi. Berkaitan dengan statistika inferensial sebagai salah satu

teknik analisis data penelitian Arikunto (1990:388) menjelaskan bahwa: “Statistik

inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi

populasi. Sesuai dengann fungsi tersebut maka statistik inferensial cocok untuk

penelitian sampel”. Untuk kepentingan generalisasi dan menjawab permasalahan

sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang

(34)

Adapun langkah-langkah yang digunakan yaitu:

1. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( )dengan rumus:

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi | ( | ) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:

4. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan

rumus:

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( )dengan

rumus:

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

7. Mencari nilai uji F dengan rumus:

| |

(35)

3.3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Proses selanjutnya dalam rangka kegiatan pengumpulan data adalah

melakukan pengujian terhadap instrumen (alat ukur) yang akan digunakan.

Kegiatan pengujian instrumen penelitian ini meliputi dua hal, yaitu pengujian

validitas dan realibilitas.

1. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto ( 2006:168) memberikan definisi uji validitas sebagai:

“Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item

kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan cara mencari

korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban

responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan

jawaban lebih dari dua pilihan. Dalam uji validitas penulis menggunakan teknik

Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Adapun

formulanya sebagai berikut :

(Sambas dan Maman, 2007:31)

Keterangan :

= Koefisien korelasi

N = Jumlah responden

X = Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor –skor pada item ke i yang akan di uji validitasnya

Y = Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ ∑ ∑

(36)

∑ = Jumlah skor pertama, dalam hal ini åX merupakan jumlah seluruh skor pada item ke i

∑ = Jumlah total skor kedua, dalam hal ini åY merupakan jumlah seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ = Jumlah hasil perkalian skor pertama dengan skor kedua

∑ = Jumlah hasil kuadrat skor pertama

∑ = Jumlah hasil kuadrat skor kedua

∑ = Kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i

∑ = Kuadrat jumlah seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan di uji validitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji

coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang

mensyarakatkannya, namun demikian disarankan sekitar 20-30 orang

responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan

(37)

Tabel 3.6

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas

No

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah di isi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap

bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel

pembantu perhitungan korelasi. Untuk membuat tabel pembantu

perhitungan korelasi, perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus

korelasi yang digunakan. Unsur-unsur tersebut selanjutnya akan

digunakan sebagai judul kolom pada tabel.

Tabel 3.7

Contoh format tabel perhitungan korelasi No.

Kemudian angka-angka diatas dimasukan ke dalam rumus koefisiensi

Karl Pearson.

∑ ∑ ∑

(38)

7. Menentukan nilai tabel koefisiensi korelasi pada derajat bebas (db).

Dan =5% atau sama dengan 0,05

8. Membuat kesimpulan

a. Uji Validitas Variabel Tunjangan Kinerja ( Variabel X)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X (Tunjangan Kinerja)

terdiri atas empat indikator, yaitu : 1) Besarnya tunjangan, 2) Bentuk tunjangan,

3) Prinsip tunjangan, dan 4) Sifat tunjangan.

Berikut adalah Rekapitulasi pengolahan data dalam uji validitas variabel X

(Tunjangan Kinerja) dengan menggunakan software Microsoft Excel:

Tabel 3. 8

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Tunjangan Kinerja)

Sumber : Hasil pengolahan data.

Keterangan : yang tidak valid dihilangkan (dihapuskan).

(39)

Berdasarkan tabel 4.2 pengujian validitas terhadap 13 item untuk variabel

X (Tunjangan Kinerja) dinyatakan valid 11 dan 2 item yang dinyatakan tidak

valid. Dengan demikian 11 item dari variabel X dapat digunakan sebagai

instrument data.

b. Uji Validitas Variabel Y (Etos Kerja)

Uji validitas yang gunakan untuk Variabel Y terdiri dari lima indikator,

yaitu 1) Kesadaran, 2) Semangat, 3) Kemauan, 4) Komitmen dan 5) Inisiatif.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil pengolahan data dalam uji

validitas Variabel Y (Etos Kerja) dengan menggunakan software Microsoft Excel :

Tabel 3. 9

(40)

19 0,763 0,444 Valid

20 0,533 0,444 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data.

Keterangan : yang tidak valid dihilangkan (dihapuskan).

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh bahwa 20 item pertanyaan angket

variabel Y (Etos kerja), menunjukan sebanyak 18 item valid, dan sebanyak 2 item

dinyatakan tidak valid. Dengan demikian dapat digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data variabel Y (Etos kerja) berjumlah 18 item.

Dengan demikian secara keseluruhan jumlah angket hasil uji coba tampak

pada tabel berikut :

Tabel 3. 10

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No. Variabel

untuk mengukur indikator yang dimaksud.

2. Uji Reliabilitias

Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas

instrumen.Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk

(41)

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang di ukur

dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap

adanya toleransi terhadap perbedaan berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti

tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa

kali pengukuran.

Formula yang digunakan penulis untuk menguji reliabilitas instrumen

dalam penelitian ini adalah Koefisiensi Alfa ́ dari Cronbach (1951), yaitu

(Suharsimi Arikunto, 1993: 236)

Dimana:

Rumus varians =

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen/ korelasi alfa

k = banyak bulir soal

Σi2 = jumlah varians bulir

t2 = varians total

N = jumlah responden

X = skor – skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau jumlah skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung varians total

ΣX2

= jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

(ΣX) 2 = kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

(42)

Berikut langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur

reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3.11

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reabilitas

No

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah di isi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

Gunakan tabel pembantu berikut.

(43)

7. Menghitung nilai koefisiensi alfa. Berdasarkan langkah-langkah

sebelumnya.

8. Membuat kesimpulan

Dengan software Microsoft Excel diperoleh hasil uji reliabilitas angket

sebagaimana tercantum dalam lampiran. Hasil uji reabilitas tampak pada tabel

berikut:

Tabel 3. 12

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y (Tunjangan Kinerja dan Etos kerja)

No. Variabel

r

hitung

r

tabel Keterangan

1. Tunjangan Kinerja 1,019 0,444 Reliabel

2. Etos Kerja 1,053 0,444 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa pada variabel Tunjangan Kinerja

diperoleh rhitung = 1.019 dan dari tabel r product moment diperoleh

nilai rtabel = dengan n = 20 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar rtabel = 0.444. Hal

ini berarti rhitung lebih besar rtabel (1.019 > 0.444) dengan demikian angket

untuk variabel Tunjangan Kinerja dinyatakan reliabel.

Pada variabel Etos Kerja diperoleh rhitung = 1.053 dan dari tabel r product

moment diperoleh nilai rtabel dengan n = 20 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar

rtabel = 0.444. Hal ini berarti rhitung lebih besar rtabel (1.053 > 0.444) dengan

(44)

3.3.7 Pengujian dan Persyaratan Analisis Data 3.3.7.1 Uji Normalitas

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:289) menyatakan:

“Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji

statistik yang akan dipergunakan.”

Penulis menggunakan uji normalitas dengan metodeliliefors. Langkah kerja

uji normalitas dengan metode liliefors sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi

harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik.

Menggunakan formula Sn (Xi) = fki : n

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.

Formula:

Dimana:

̅ ∑

(45)

dan

6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan empirical proportion dengan Theoritical Proportion,

kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua

proporsi.

8. Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.

9. Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila dengan

derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel

penelitian mengikuti distribusi normal.

10. Memasukkan besaran seluruh langkah tersebut ke dalam tabel distribusi

sebagai berikut:

Tabel 3.13

Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test

X F FK Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) Sn (X1) - Fo (Xi)

(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006: 289-292)

3.3.7.2 Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas data, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan uji homogenitas data. Seperti yang dinyatakan Ating Somantri dan

Sambas Ali Muhidin (2006:289) bahwa “Pengujian homogenitas varians ini

mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen”.

(46)

Uji statistik yang akan digunakan dalam uji homogenitas ini adalah uji

Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2 > nilai tabel,

maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya

diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:294)

Keterangan :

= varians tiap kelompok data

= n -1 = derajat kebebasan tiap kelompok B = nilai Barlett ( ) ∑

= varians gabungan ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas data

varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk

tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan,

dengan model tabel sebagai berikut:

(47)

4. Menghitung log dari varian gabungan.

5. Menghitung nilai Barlett.

Nilai B

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k - 1.

8. Membuat kesimpulan. Karena nilai hitung X2 < dari nilai tabel X2,

artinya diterima atau variasi dinyatakan homogen.

(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:295-296)

3.3.7.3 Uji Linieritas

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,

regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:297) yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus:

 2

1 2

. 10

(ln B dbLogS X

∑ ∑

(48)

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi | ( | ) dengan rumus:

4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan

rumus:

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan

rumus:

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:

| |

∑ ( | ) ( | ) ∑ ∑ ∑

(49)

Untuk menghitung urutkan dara x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besarberikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan

rumus:

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

12. Mencari nilai uji F dengan rumus:

Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka

distribusi berpola linier.

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5%

menggunakan rumus dimana db TC= K-2

dan db E= n-k

14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat

kesimpulan. yakni berarti linier.

(50)

3.3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan, yaitu

menolak atau tidak dapat menolak hipotesis nol (Ating dan sambas, 2006:160)

Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian

populasi atau sesnsus maka langkah-langkah untuk pengujian hipotesisnya(Uep,

Tatang Sotani dan Sambas Ali Muhidin, 2010:83) yaitu:

1. Menenutkan rumusan hipotesis

 artinya tunjangan kinerja tidak berpengaruh terhadap etos

kerja karyawan di PT POS Indonesia Kantor Pos 40000

Bandung.

 artinya tunjangan kinerja berpengaruh terhadap etos kerja karyawan. Di PT POS Indonesia Kantor Pos 40000

Bandung.

2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α (level significance α).

3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data yang

digunakan.

4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis atau daerah penolakan .

5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan atau di

daerah penolakan.

(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan dan rekomendasi, yaitu sebagai berikut:

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan Bagian Logistik

dan Teknologi PT. POS Indonesia Kantor Pos 40000 Bandung untuk mengetahui

pengaruh tunjangan kinerja terhadap etos kerja karyawan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tunjangan kinerja di bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia

Kantor Pos 40000 Bandung yang ditunjukkan oleh hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa tunjangan kinerja yang terdiri dari indikator besarnya

tunjangan dan sifat tunjangan berada pada kategori sedang, .terutama pada

indikator bentuk tunjangan yang memperoleh skor tertinggi. Adapun skor

terendah yaitu pada indikator prinsip tunjangan.

2. Gambaran etos kerja bagian Logistik dan Teknologi PT. POS Indonesia

Kantor Pos 40000 Bandung yang ditunjukkan oleh hasil penelitian

menunjukkan bahwa indikator Kesadaran, Semangat, Kemauan, Komitmen

dan Inisiatif berada pada kategori sedang, .terutama pada indikator kesadaran

yang memperoleh skor tertinggi. Adapun skor terendah yaitu pada indikator

(52)

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tunjangan kinerja

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap etos kerja karyawan,

artinya jika pelaksanaan tunjangan kinerja baik maka etos kerja karyawan

pun akan tinggi dan sebaliknya jika tunjangan kinerja rendah maka etos kerja

karyawan pun akan rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang

menunjukkan korelasi berada pada kategori sedang atau cukup kuat. Dan juga

bahwa variabel tunjangan kinerja memberikan pengaruh yang sedang

terhadap kinerja karyawan

1.2Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang dikemukakan mengacu kepada

indikator yang memiliki terendah di antara indikator yang lain untuk

masing-masing variabel.

1. Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa indikator prinsip tunjangan adalah

indikator terendah pada variabel tunjangan kinerja. Berdasarkan hal tersebut

disarankan untuk PT Pos Indonesia meninjau kembali besaran anggaran

tunjangan kinerja yang harus diberikan kepada para karyawan yang belum

sesuai dengan kebutuhan karyawannya. Tunjangan kinerja yang diberikan

harusnya kepada seluruh karyawan yang bekerja di PT. Pos Indonesia sersuai

dengan hasil kinerja dan tingkat jabatannya, karena tunjangan kinerja hanya

diberikan kepada karyawan tetap PT. Pos Indonesia.

2. Hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat etos kerja pada indikator kemauan

(53)

perusahaan khususnya manajer untuk memberikan penghargaan kepada

karyawan yang berprestasi dan memberikan pelatihan kesetiap karyawan

sehingga karyawan memiliki kemauan berkreatif dan berinovatif lebih baik.

Dengan demikian, karyawan akan berusaha memberikan yang terbaik bagi

perusahaan dengan cara menyelesaikan tugas secara tepat waktu mencapai

atau menyelesaikan tugas tanpa menunda-nunda. Hal ini akan menjadi

motivasi serta menanamkan tingkat kesadaran kepada para karyawan bahwa

berkreatif dan berinovatif dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan dan

(54)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Abdullah, Taufik. 1988.Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES

Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman, 2007, Analisis Korelasi , Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, Bandung: CV Pustaka Setia

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Bachrun, Saifuddin. 2011. Menghitung Tunjangan, Insentif, Bonus dan Fasilitas Dalam Praktek. Jakarta: PP Manajemen

Dessler, Garry. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi kesepuluh jilid 2). Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Metode Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Luthans, Fred. 1985. Organizational Behavioral. Fifth Edition. California: McGraw Hill International

Nazir, Mohamad. 2003. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Poerwadarminta. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Riduwan. (2006). Metode dan Teknik Menyusun Tesis.Bandung: Alfabeta.

Ruky, Achmad S. 2002. Manajemen Penggajian & Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi kedua). Yogyakarta: STIE YKPN.

(55)

Siregar, S. 2000. Sumber Daya Manusia (Konsep Universal Etos Kerja). Jakarta: PT. Gramedia.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, (2006), Aplikasi Staistika dalam Penelitian, Bandung : CV Pustaka Setia

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

---. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Surya, Muhamad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Susanto, Astrid S. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Bina Cipta.

Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Djambatan

Tasmara, Toto. 1995. Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.

---. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Press.

Tatang, Uep dan Sambas Ali Muhidin. 2011. Desain Penelitian Kuantitatif.Bandung: Karya Andika Utama.

Ya’qub, Hamzah. 2003. Etos Kerja Islami. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.

Zainun, Buchari. 1979. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.

Sumber Skripsi

(56)

Yuliarti Jamil, Widiya. Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Etos Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Garut. Fakultas Pendidikan Jurusan Psikologi, Univesritas pendidikan Indonesia. Bandung (tidak diterbitkan).

Priyatna, Aris. Pengaruh Kemampuan Human Relations Pimpinan terhadap Etos Kerja Pegawai Penunjang Akademik Di Politeknik Negeri Bandung. Prodi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung ( tidak diterbitkan)

Sumber Internet

Binham, Rona. Meningkatkan Etos Kerja. 21 Mei 2005.

http://www.cafemotivasi.com/meningkatkan-etos-kerja/

Maruli Tua, Sahat. 2011. Pengaruh Tunjangan Penghasilan terhadap Kinerja Karyawan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(Studi pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat). Skripsi. Medan. Departemen ilmu administrasi negaraFakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas sumatera utara. Tersedia: www.google.com

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Karyawan Negeri. Tersedia: www.google.co.id

Permana Dewi, Henny Dan Noppi Chrisopras. 2006. Analisa Pengaruh Tunjangan Terhadap Kepuasan Kerja Para Caddy Bukit Darmo Golf Surabaya. Skripsi. Surabaya. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Tersedia: www.google.com

(57)

Pendapatan Daerah di Pati. Skripsi. Surakarta. Fakultas Ekonomi Univ. Muhamadiyah Surakarta. Tersedia: www.google.com

Simanjuntak, Payman. J. 2005. Reformasi Sistem Pengupahan nasional. 4(10),112-115. Oktober 29, 2005. http://www.nakertrans.go.id

Gambar

Tabel 1.1 Divisi Regional V Bandung 40004
Tabel 1.2 Persentase Absensi Bagian Logistik
Tabel 1. 3 Persentase Absensi Bagian Teknologi
Tabel 1.4 Penilaian Kinerja Karyawan Bagian Logistik dan Teknologi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa human relations berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada bagian logistik di PT BADJATEX Bandung..

skripsi berjudul “ PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi PT. Jamu Air

Peneliti menentukan judul “PENGARUH GENDER , KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengambangan karir individu dan kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Pada Kantor Pusat Bandung, menunjukkan hasil yang baik, dan terdapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sistem rekrutmen dan penempatan kerja memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT..

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan., terdapat pengaruh yang signifikan dari etos

Etos Kerja Islami Karyawan PT Asuransi Takafijl Keluarga Elga Andina... ADLN Perpustakaan

“Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT.. Inko Java