• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah S.W.T karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PT BIOFIT HEALTH CENTRE BANDUNG”. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta umatnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna meskipun penulis telah mengerjakan dengan segala kemampuan yang ada. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca yang berkepentingan.

Bandung, April 2012 Penulis,

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... v

UCAPAN TERIMA KASIH... vi

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xviii

BAB I: PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II: KERANGKA TEORETIS... 11

2.1 Kajian Pustaka... 11

2.1.1 Motivasi Kerja...………….……….. 11

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Kerja….…………... 11

2.1.1.2 Unsur Pengerak Motivasi Kerja…….………... 15

2.1.1.3 Jenis-jenis Motivasi...………. 17

2.1.1.4 Asas-asas Motivasi Kerja...……… 17

(3)

2.1.1.6Teori Motivasi...………... 19

2.1.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi...…… 2.1.2 Komitmen Pegawai...………... 31 33 2.1.2.1 Pengertian Komitmen Pegawai….………. 33

2.1.2.2 Model Pengukuran Komitmen Pegawai….……….... 36

2.1.2.3 Jenis-jenis Komitmen….……….... 36

2.1.2.4 Menumbuhkan Komitmen organisasi Pegawai….…. 37 2.1.2.5 Membangun Komitmen Pegawai... 40

2.1.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen….…. 40 2.1.3 Prestasi Kerja……….…………...………... 42

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Kerja………….……….. 42

2.1.3.2 Penilaian Prestasi Kerja……….…………... 42

2.1.3.3 Unsur-unsur dalam Penilaian Prestasi Kerja….……. 45

2.1.3.4 Prinsip Penilaian Prestasi Kerja….………... 2.1.3.5 Metode Penilaian Prestasi Kerja…….…………... 2.1.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja…. 46 48 50 2.1.4 Hubungan Motivasi dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja……….…………...………... 52

2.2 Penelitian Terdahulu………... 54

2.3 Kerangka Pemikiran………... 56

2.4 Hipotesis………. 65

BAB III: DESAIN PENELITIAN………. 66

(4)

3.2 Metode Penelitian……… 68

3.3 Operasional Variabel………... 70

3.3.1 Variabel Bebas………... 70

3.3.2 Variabel Terikat………... 70

3.4 Sumber Data……… 74

3.5 Populasi………... 74

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 76

3.7 Alat Pengumpulan Data………... 77

3.7.1. Uji Validitas………... 78

3.7.2. Uji Reliabilitas………... 80

3.8 Teknik Analisis Data………... 82

3.8.1 Teknik Analisis Data Deskrptif…….………. 84

3.8.2 Teknik Analisis Data Parametris….………... 86

3.8.2.1 Uji Homogenitas…….………... 87

3.8.2.2 Uji Linieritas………….………... 89

3.9 Pengujian Hipotesis……….……… 91

3.9.1 Merumuskan Hipotesis Statistik Secara Parsial... 92

3.9.2 Merumuskan Hipotesis Statistik Secara Simultan….…… 95

3.9.3 Membuat Persamaan Regresi Ganda………….………… 95

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 100

4.1 Hasil Penelitian………... 100

(5)

4.1.2 Visi dan Misi……….……….. 101

4.1.3 Struktur Organisasi……….……… 102

4.2 Gambaran Karakteristik Responden………... 107

4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin….…... 107

4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia……….………... 108

4.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan.... 108

4.3 Hasil Pengolahan Instrumen………... 109

4.3.1 Uji Validitas……….………... 110

4.3.2 Uji Reliabilitas……….………... 115

4.4 Deskripsi Variabel………... 115

4.4.1 Gambaran Motivasi Kerja……….……….. 115

4.4.2 Gambaran Komitmen Pegawai….……….. 125

4.4.3 Gambaran Prestasi Kerja Pegawai….………. 132

4.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data……….. 144

4.5.1 Uji Homogenitas……….……… 144

4.5.2 Uji Linieritas……….……….. 145

4.6 Uji Hipotesis………... 146

4.6.1 Uji Hipotesis Statistik Secara Parsial…….………. 147

4.6.1.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai... 147

4.6.1.2 Pengaruh Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Pegawai... 152

(6)

4.7 Pembahasan………. 163

4.7.1 Analisis Motivasi Kerja……….………. 163

4.7.2 Analisis Komitmen Pegawai….……….. 170

4.7.3 Analisis Prestasi Kerja Pegawai….………... 176

4.7.4 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai………... 182

4.7.5 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Prestasi Kerja Pegawai…………... 185

4.7.6 Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Prestasi Kerja Pegawai………... 188

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN………. 195

5.1 Kesimpulan………. 195

5.2 Saran……….. 198

DAFTAR PUSTAKA………. 200

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Hasil Penilaian Sistem Manajemen Unjuk Kerja Pegawai….…… 4

1.2 Rekapitulasi Kehadiran dan Ketidakhadiran Pegawai……...……. 5

2.1 Teori X dan teori Y Mc.Gregor... 25

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu……….……... 54

3.1 Operasional Variabel Penelitian………...…... 72

3.2 Skala Likerts...………... 75

3.3 Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likerts……… 84

3.4 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket……….... 84

3.5 Kriteria Analisis Deskripsi... 85

3.6 Model Tabel Uji Barlett...……….. 88

3.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi………... 94

3.8 Format Perhitungan Analisis Regresi Ganda………. 96

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 107

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….... 108

4.3 Karakteristik responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan………. 109

4.4 Jumlah Item Angket Untuk Uji Coba………. 110

4.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja………... 111

(9)

4.7 Hasil Uji Validitas Prestasi Kerja Pegawai...……... 113

4.8 Jumlah Item Angket Hasil uji Coba...……… 114

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Proses Motivasi...……… 15

2.2 Hierarki Kebutuhan Maslow……….. 23

2.3 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku Organisasi... 58

2.4 Paradigma Kerangka Pemikiran Pengaruh Motivasi dan

Komitmen terhadap Prestasi kerja... 65 3.1 Proses desain Penelitian... 67

4.1 Tanggapan Responden terhadap Variabel Motivasi Kerja...….. 118

4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebutuhan

Fisiologis……… 120

4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator kebutuhan Rasa

aman... 121

4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebutuhan Sosial....… 123

4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebutuhan

Penghargaan diri...………. 124

4.6 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebutuhan

Aktualisasi Diri ………... 126 4.7 Tanggapan Responden terhadap Variabel Komitmen

(11)

4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Komitmen

Berkelanjutan…... 131

4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Komitmen Normatif… 133

4.11 Tanggapan Responden terhadap Variabel Prestasi Kerja

Pegawai... 135

4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kualitas Kerja…...….. 136

4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kuantitas Kerja……... 138

4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tanggung

Jawab………... 140 4.15 Tanggapan Responden terhadap Indikator Inisiatif…….……... 141

4.17 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerjasama………... 143

4.18 Poligon Skor Masing-masing Indikator pada Variabel Motivasi

Kerja………... 167 4.19 Poligon Skor Masing-masing Indikator pada Komitmen

Pegawai………... 173

4.20 Poligon Skor Masing-masing Indikator pada Variabel Prestasi

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing. Perusahaan harus mampu merespon semua perubahan yang terjadi dan menciptakan daya saing yang optimal agar dapat bertahan dalam kondisi persaingan yang semakin ketat. Lebih dari itu perusahaan diharuskan untuk memiliki kemampuan lebih dan keunggulan dari para pesaingnya. Perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, agar dapat menciptakan keunggulan yang diharapkan. Dalam hal ini fungsi manajemen sangat penting dalam menunjang kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengurus. Secara singkat manajemen diartikan sebagai ilmu atau seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien dalam upayanya untuk mencapai suatu tujuan.

(13)

lebih dikenal dengan istilah pegawai atau karyawan yang bekerja di suatu organisasi baik organisasi perusahaan maupun organisasi pada umumnya. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya manusia yang terlibat di dalam organisasi tersebut.

Rendahnya kualitas sumber daya manusia kini dialami oleh berbagai organisasi baik perusahaan maupun non perusahaan, dan ternyata untuk mendapatkan sumber daya manusia yang benar-benar profesional memang tidaklah mudah. Sumber daya manusia yang bekerja secara profesional akan berdampak pada tinggi rendahnya prestasi kerja organisasi tersebut. Tinggi rendahnya prestasi kerja pegawai dalam suatu organisasi itu akan sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuannya. Dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, masalah pengelolaan pegawai sudah menjadi hal yang umum. Tidaklah wajar jika banyak pegawai yang sebenarnya secara potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak mampu berprestasi dalam kerja. Hal ini dimungkinkan karena rendahnya komitmen atau mungkin karena kurangnya motivasi dari tiap pegawainya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka sangatlah mungkin akan menurunkan prestasi kerja dari pegawai tersebut.

(14)

yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, sasaran keuangan dengan fokus kepada peningkatan nilai perusahaan melalui pencapaian prestasi kerja keuangan yang akan dapat mendukung tingkat prestasi kerja perusahaan. PT Biofit Health Centre menghadapi fenomena masih rendahnya prestasi kerja pegawai. Penulusuran awal menunjukkan rendahnya prestasi kerja disebabkan rendahnya motivasi dan komitmen pegawai. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan HR PT Biofit Health Centre Bapak Drs. Eddy Nawaksono pada tanggal 10 Maret 2012 bahwa prestasi kerja karyawan belum mencapai suatu titik yang optimal. Hal ini tercermin dari gejala yang terjadi berikut ini:

1. Masih cukup banyak karyawan yang belum mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimilikinya dalam upaya mewujudkan diri dalam bentuk prestasi kerja.

2. Masih banyak karyawan yang hanya bekerja dengan sungguh-sungguh bila ada perintah dari atasan atau pimpinan.

3. Masih banyak karyawan yang melanggar peraturan pekerjaan seperti melanggar ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan.

4. Masih banyak karyawan yang kurang memperhatikan upaya perbaikan dan kemajuan unit atau organisasi baik dalam hal kuantitas maupun kualitas pekerjaan.

(15)

Tabel 1.1

Hasil Penilaian Sistem Manajemen Unjuk Kerja Pegawai PT Biofit Health Centre Bandung

Tahun 2008-2011

Sumber : Bagian Kepegawaian Biofit Health Centre Bandung

Keterangan:

TME : Tidak Memenuhi Ekspektasi SDE : Sesuai Dengan Ekspetasi KSE : Konsisten Sesuai Ekspektasi MSE : Memenuhi Ekspektasi

Tabel 1.1 menunjukkan pada tahun 2011 hasil penilaian manajemen unjuk kerja pegawai yang memenuhi standar ekspektasi mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2010), hal ini mengindikasikan prestasi kerja karyawan mengalami penurunan.

Rendahnya prestasi kerja pegawai Biofit Health Centre Bandung dapat juga dilihat dari tingkat kehadiran seluruh pegawai, sebagaimana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Kriteria Penilaian

Nilai Skala

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

MSE c’ 12 27 13 29 14 31 12 27

KSE c 32 70 30 67 30 66 29 75

SDE b 1 3 2 4 1 3 2 4

TME a 0 0 0 0 0 0 2 4

(16)

Tabel 1.2

Rekapitulasi Kehadiran dan Ketidakhadiran Pegawai Biofit Health Centre Bandung Bulan Juni 2011-Februari 2012

Bulan Kehadiran

(%)

Ketidakhadiran (%)

Terlambat Masuk (%)

Pulang Cepat (%)

Jun2011 92,53 7,47 1,35 1,59

Jul 2011 94,27 5,83 1,55 2,54

Aug 2011 95,71 4,29 2,59 1,94

Sep 2011 93,37 6,63 2,15 2,59

Okt 2011 94,86 5,14 1,37 3,75

Nov 2011 94,85 5,15 4,25 2,31

Dec 2011 93,51 6,49 3,15 2,25

Jan 2012 90,16 9,84 1,34 1,94

Feb 2012 93,31 6,69 2,59 3,89

Sumber :Bagian Kepegawaian Biofit Health Centre Bandung

Berdasarkan data di atas dapat terlihat bahwa tingkat kehadiran pegawai masih belum dapat mencapai batas toleransi kehadiran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 97%. Hal ini terjadi karena masih ada beberapa pegawai yang tidak masuk kerja dikarenakan mengambil izin, cuti kerja dan tidak masuk tanpa keterangan (alpa). Fenomena-fenomena yang telah dikemukakan mengisyaratkan bahwa prestasi kerja karyawan masih belum optimal jika dilihat dari bagaimana kemauan, dorongan serta usaha karyawan mencapai target yang diinginkan. Apabila kenyataan di atas diabaikan dan dibiarkan secara terus menerus, maka dapat mengganggu pencapaian tujuan perusahaan.

(17)

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”. Pendapat lain menurut

Mangkunegara (2002:67) menyatakan “prestasi kerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Gibson, et al

dalam Srimulyo (1999:49) mengemukakan secara lebih komprehensif adanya tiga kelompok variabel sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja dan potensi individu dalam organisasi, yaitu :

1. Variabel individual, yang meliputi : kemampuan atau keterampilan (fisik), latar belakang (keluarga, tingkat sosial, pengalaman) dan demografi (umur, asal-usul dan jenis kelamin).

2. Variabel organisasional, meliputi : sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.

3. Variabel psikologis, meliputi : persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi.

Variabel yang akan menjadi fokus utama penelitian ini adalah variabel psikologis yang meliputi motivasi, sikap dalam bentuk komitmen atau tanggung jawab terhadap pekerjaannya, kepribadian, dan belajar. Motivasi atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Hal ini akan menunjukkan perbedaan-perbedaan dalam kemampuan mereka untuk melakukan sesuatu. Bila motivasi dikaitkan dengan prestasi, Mangkunegara (2005:103) menyatakan bahwa “motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan

dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi kerja dengan predikat terpuji”. Seorang karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan

(18)

Komitmen tersebut dapat dilihat dari kesediaan karyawan untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku di tempat kerjanya dalam hal ini komitmen sangat menunjang individu dalam mencapai prestasi kerja. Sebagaimana yang diungkapkan Davis dan William dalam Setyowati (1984:27) bahwa “komitmen yang tinggi ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pergantian karyawan, rendahnya tingkat kemangkiran, tingginya tingkat motivasi, puas dengan apa yang dikerjakan dan berusaha untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Drs. Eddy Nawaksono. dapat disimpulkan bahwa motivasi dan komitmen karyawan cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa karyawan yang tidak hadir kerja dengan berbagai alasan, mangkir pada saat jam kerja. Fenomena ini terlihat dari kosongnya meja-meja kerja, masih terdapat beberapa karyawan terlambat masuk kerja, pulang sebelum waktunya, istirahat melebihi waktu yang telah ditentukan, dan masih banyak karyawan yang hanya bekerja bersungguh-sungguh bila ada perintah dari atasan. Kondisi tersebut menunjukkan motivasi dan komitmen yang dilakukan oleh pegawai masih rendah dan jauh dari harapan perusahaan. Hal tersebut harus segera ditanggulangi agar pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai tercapai secara optimum dan perusahaan akan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawainya. Berdasarkan fenomena di atas, serta mengingat pentingnya motivasi, komitmen dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masalah tersebut dengan judul

(19)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang akan menjadi kajian utama dalam penelitian ini adalah masalah prestasi kerja pegawai. Prestasi kerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika tujuan suatu organisasi dapat dicapai, maka prestasi kerja pegawai organisasi tersebut dapat dikatakan baik. Prestasi kerja pegawai yang baik dapat didukung oleh motivasi dan komitmen dari individu untuk melaksanakan setiap pekerjaannya.

Motivasi dan Komitmen yang perlu dimiliki oleh pegawai harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Motivasi dan komitmen yang baik akan membuat pegawai bersemangat dalam bekerja dan dapat mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi kerja seseorang yaitu motivasi dan komitmen pegawai.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tingkat motivasi kerja pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat komitmen pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung?

3. Bagaimana gambaran tingkat prestasi kerja pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung?

(20)

kerja pegawai PT Biofit Health Centre Bandung. baik secara parsial maupun secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data guna menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh gambaran mengenai tingkat motivasi kerja pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung.

2. Memperoleh gambaran mengenai tingkat komitmen pegawai PT Biofit Health Centre Bandung.

3. Memperoleh gambaran mengenai tingkat prestasi kerja pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung.

4. Mengetahui adakah pengaruh motivasi kerja dan komitmen pegawai dengan prestasi kerja pegawai PT Biofit Health Centre Bandung. baik secara parsial maupun secara simultan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Kegunaan penelitian ini berupa kegunaan teoretik dan kegunaan praktis, yaitu sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritik

(21)

Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan prestasi kerja pegawai yang ditimbulkan oleh pengaruh motivasi dan komitmen pegawai.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Bagi organisasi/perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam menetapkan kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai.

(22)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

Kerlinger dalam Simatupang dalam Indra Perwira (2009:36)

mengemukakan “Desain Penelitian atau Rancang Bangun adalah rencana dan

struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawab untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya”. Dalam pernyataan tersebut terangkum paparan mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari penulisan hipotesis dan implikasi operasional hipotesis tersebut, sampai pada analisis-akhir terhadap data. Berikut ini gambaran bagan langkah-langkah yang akan diambil oleh penulis, yaitu: melaksanakan analisis dari operasionalisasi variabel, populasi dan teknik sampling, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, melakukan serangkaian uji hipotesis dan melakukan penarikan kesimpulan.

Gambar 3. 1 Proses-proses Desain Penelitian Latar Belakang

Penelitian

Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian

Membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau dan

hipotesa untuk diuji

Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah

penelitian

Memilih prosedur dan tehnik sampling Memilih pengukuran

variabel-variabel

Menyusun alat serta tehnik untuk pengumpulan data Menganalisa dan

memproses Data

(23)

Sumber: Diadopsi dari Cakupan Proses-Proses Desain Penelitian Nasir yang dikutip oleh Indra Perwira (2009:37).

Desain penelitian ini dibuat untuk menjadikan peneliti mampu menjawab pertanyaan peneltian dengan sevalid, seobyektif, setepat dan sehemat mungkin.

1.1Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada PT Biofit Health Centre Bandung”.

Pengamatan dilakukan terhadap karyawan pada PT Biofit Health Centre Bandung. Adapun variabel-variabel yang akan diteliti adalah Motivasi Kerja (X1) dan Komitmen Pegawai (X2) sebagai variabel bebas atau independent dan Prestasi Kerja Pegawai (Y) sebagai variabel terikat atau dependent.

(24)

1.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Menurut Sugiyono (2009:2) “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran.

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan verifikatif.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) ”Pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pada

(25)

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”.

Adapun tujuan penelitian deskriptif menurut Husein Umar (2004:47) yaitu untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Pendekatan verifikatif menurut Sugiyono (2005:21) adalah: “metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan

mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Tujuan dari metode verifikatif yaitu merupakan pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif melalui suatu perhitungan statistik. Penelitian yang digunakan untuk menguji variabel X1 dan X2 pengaruhnya terhadap Y yang akan diteliti, sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Adapun obyek yang di uji dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung”.

(26)

yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis Regresi Berganda

(Multiple Regression).

1.3Operasional Variabel

Operasionalsasi variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel yang diteliti beserta pengukuran-pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu :

1.3.1 Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat), Sugiyono (2009:59). Variabel independent dalam penelitian ada 2 yaitu: Motivasi Kerja (X1) dan Komitmen Pegawai (X2).

1.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2009:59). Variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah Pretasi Kerja Pegawai.

(27)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Nomor

Kuesioner Sumber Data Motivasi Kerja Pegawai

(X1)

Merupakan sejumlah proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan

terjadi persistensi

kegiatan-kegiatan

sukarela (volunter)

yang diarahkan ke

tujuan tertentu,

baik yang bersifat

internal, atau eksternal bagi seorang indivudu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi. Abraham Maslow 1. Kebutuhan Fisiologis

- Tingkat terpenuhinya kebutuhan dasar

- Tingkat terpenuhinya kegiatan keagamaan

-Tingkat pemenuhan kebutuhan makan

Ordinal 1,2,3 Karyawan

PT Biofit Health Centre Bandung 2. Kebutuhan Rasa Aman

- Tingkat terjaminnya keamanan dalam bekerja

- Tingkat Keamanan fasilitas yang digunakan

- Tingkat Jaminan kesehatan yang diberikan kepada karyawan 4,5,6 3. Kebutuhan Sosial

- Tingkat rasa saling menghargai

- Tingkat kondisi kerja yang kondusif

- Tingkat kerja sama antar karyawan

7,8,9

4.Kebutuhan Penghargaan diri

- Tingkat pemberian penghargaan dan bonus atas prestasi

- Tingkat perhatian atau bimbingan dari atasan serta penilaian kinerja

- Tingkat pemenuhan penghargaan diri

10,11,12

5.Aktualisasi diri - Tingkat kewenangan dalam memberikan pendapat

- Tingkat kontribusi pelaksanaan tugas

(28)

aktualisasi diri

Komitmen Pegawai

(X2)

Kompetensi seseorang untuk menyamakan perilakunya dengan kebutuhan, prioritas, dan tujuan dari organisasi tempat ia berada. Spencer dalam Jurnal Eko Nurmianto dan Nurhadi 1.Komitmen Afektif

- Tingkat kebanggaan terhadap perusahaan

- Tingkat kebanggaan menjadi bagian / anggota perusahaan

- Tingkat kesenangan memilih perusahaan sebagai tempat bekerja

- Tingkat kemampuan melakukan usaha ekstra

Ordinal 1,2,3,4 Karyawan

PT Biofit Health Centre Bandung 2.Komitmen Berkelanjutan

- Tingkat Loyalitas pada perusahaan

- Tingkat Pengaruh jika meninggalkan perusahaan

- Tingkat kemampuan mempertimbangkan manfaat yang diperoleh jika bekerja dalam jangka waktu yang lama

5,6,7

1. Komitmen Normatif

- Tingkat Kecocokan nilai dengan perusahaan

- Tingkat penerimaan semua bentuk tugas

- Tingkat perusahaan merupakan yang terbaik sebagai tempat kerja

-Tingkat perusahaan sebagai sumber inspirasi 8,9,10,11 Prestasi Kerja Pegawai (Y) Hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dibandingkan

1.Kualitas Kerja - Tingkat Pelatihan dan pendidikan

- Tingkat kemampuan mengutamakan mutu

Ordinal 1,2 Karyawan

PT Biofit

Health

Centre 2.Kuantitas Kerja -Tingkat penyelesaian

tugas

(29)

kriteria yang telah

ditetapkan.

Robbins (2003)

- Tingkat Efektivitas waktu

Bandung

3.Tanggung Jawab - Tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaannya

- Tingkat kemampuan memecahkan masalah

5,6

4.Inisiatif - Tingkat inisiatif karyawan.

-Tingkat inisiatif karyawan terhadap rekan kerjanya

7,8

5.Kerjasama -Tingkat Kerja sama karyawan dengan rekan kerja dan atasan

-Tingkat Keharmonisan suasana kerja

9,10

Jenis skala pengukuran yang digunakan yaitu ordinal, menurut Zainal

Mustafa (2009:55) ”Skala ordinal merupakan suatu instrument yang menghasilkan

nilai atau skor yang bertingkat atau berjenjang (bergradasi)”.

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2009:134) adalah sebagai berikut:

”Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

(30)
[image:30.595.110.516.83.585.2]

Tabel 3.2 Skala Likers

No. Keterangan Skor

1. 2. 3. 4. 5.

Sangat Setuju Setuju

Kurang setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono (2009:134)

1.4Sumber Data

Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti, data tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua jenis data : 1.4.1 Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dan diolah secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Data primer ini diantaranya di dapat dari data hasil wawancara dan data hasil pengisian kuesinoner oleh pegawai PT Biofit Bandung.

1.4.2 Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain. Data sekunder ini didapat dari dokumen-dokumen yang dimiliki organisasi yang berkaitan dengan kajian penelitian.

1.5Populasi

(31)

yang menjadi objek penelitian yang dinamakan populasi. Hal ini senada dengan pendapat Menurut Sugiono (2005:57) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sudjana (2000:6) menyatakan

bahwa “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari

sifat-sifatnya”.

Jadi, dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan penelitian populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Surakhmad (1998:93) mengemukakan bahwa:

Adakalanya penelitian sampel itu ditiadakan sama sekali dengan memasukkan seluruh populasi sebagai sampel, yakni jumlah populasi itu diketahui terbatas. Untuk penyelidikan deskriftif seperti survey, sampel yang jumlahnya sebesar populasi seringkali disebut sampel total.

(32)

angket yang disebar untuk pegawai PT Biofit Health Centre Bandung agar didapat gambaran yang objektif yang mendekati nilai yang sebenarnya.

Dari hasil survey pendahuluan, diperoleh data jumlah pegawai PT Biofit Health Centre Bandung sebanyak 45 orang. Jadi di sini penulis mengambil semua ukuran populasi untuk penarikan data melalui angket. Sesuai dengan pendapat

Arikunto (2002:120) yang menyebutkan “Jika responden < 100, maka populasi

yang diambil semuanya (tidak ada sampel) dan supaya dapat langsung

digeneralisasikan (disimpulkan)”.

1.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data. Adapun teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(33)

2. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden terhadap motivasi kerja, komitmen karyawan dan prestasi kerja karyawan yang berlangsung saat itu. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur berikut :

a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang

bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2002:128) “instrumen tertutup

yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih”.

c. Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat yang 6telah disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala

Likert. Menurut Sugiyono (2008:107),” Skala Likert mempunyai

(34)

3.7 Alat Pengumpul Data

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Menurut Sugiyono (2008:137) “valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

1.7.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.

Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian dijelaskan

sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keshahihan sesuatu instrumen”.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

]

)

(

][

)

(

[

)

)(

(

)

(

2 2 2 2 i i i i i i i i xy

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

Y

X

N

r

(35)

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i

X

 = Jumlah skor item ke i 2

1

X = Kuadrat skor item ke i 2

i

X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i

Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2

i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

(36)

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang dan k adalah banyaknya variabel bebas, sehingga diperoleh db = n-2 = 20-2 = 18 dan  = 5%.

[image:36.595.110.516.256.556.2]

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid

2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian.

1.7.2 Uji Reliabilitas

(37)

reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

             2 2 11 1 1 t i k k r 

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

N N X X 2 2 2 ) (    

(Suharsimi Arikunto, 1993:236) Keterangan :

11

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya bulir soal 2

i

 = Jumlah varians bulir 2

t

 = Varians total

X

 = Jumlah skor

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

(38)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi product

moment yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi

pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang dan k adalah banyaknya variabel bebas, sehingga diperoleh db = n-2 = 20-2 = 18 dan  = 5%.

[image:38.595.114.513.237.575.2]

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

(39)

1.8Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

(40)
[image:40.595.117.533.156.276.2]

Tabel 3.3

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5 1

2. Setuju/Sering/Positif 4 2

3. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3 3

4. Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 4 5. Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif 1 5 Sumber: Ating dan Sambas (2006:38)

[image:40.595.111.537.296.551.2]

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1. 2. N

Sumber: Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

1.8.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

(41)

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1, rumusan masalah no.2 dan rumusan masalah no.3, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi kerja pegawai, untuk mengetahui gambaran tingkat komitmen pegawai dan untuk mengetahui gambaran tingkat prestasi kerja pegawai pada PT Biofit Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.

[image:41.595.106.533.294.683.2]

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori (skala Likert), adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Analisis Deskripsi

Rentang Penafsiran

X1 X2 Y

1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Tidak Baik Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Rendah Tidak Baik Rendah

2,60 – 3,39 Sedang Cukup Sedang

3,40 – 4,19 Tinggi Baik Tinggi

(42)

Penelitian ini menggunakan data interval seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel di atas. Pengujian hipotesis pun menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data berbentuk interval. Data interval yang sudah didapat dari perhitungan kuesioner akan diintervalkan lagi dengan menggunakan

Metode Succesive Interval (MSI). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar hasil yang

didapat menjadi lebih akurat.

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

1.8.2 Teknik Analisis Data Parametris

(43)

nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no. 4 yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi kerja dan komitmen pegawai dengan prestasi kerja pegawai Biofit Bandung baik secara parsial maupun secara simultan.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap koefisien regresi. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

1.8.2.1Uji Homogenitas

(44)

kelompok peubah bebas yang bayaknya data per kelompok bisa berbeda dan diambil secara acak dari data populasi masing-masing yang berdisitibudi normal, berbeda atau tidak (Ruseffendi, (1998:297).

Dengan bantuan Microsoft Excel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85),

dengan rumus: , dimana:

= Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

[image:44.595.112.528.255.631.2]

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Model Tabel Uji Barlett Indikator db = n-1 Si2 Log

2

i

S db.Log Si2 db. Si2

1 2 3 4 N

Sumber : Sambas dan Maman (85:2009)

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

(45)

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai hitung2

< nilai tabel 2

, H0 diterima (variasi data dinyatakan

homogen).

 Nilai hitung2

> nilai tabel2

, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak

homogen)

1.8.2.2Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana yaitu:

Y  a b  (Sugiyono, 2007 : 244) Keterangan:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Konstanta.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

(46)

X b Y N X b Y

a  

 

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

 

2 2 ) .( X X N Y X XY N b     

 

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

 

n Y 2

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

  

        n Y X XY

b. .

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = Y JKReg[b\a] JKReg[a]

2  

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus: RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes = 2 Re  n JK s

(47)

JKE =

 



 

k n

Y Y

2 2

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes–JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = k2

JKTC

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

k n

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung = E TC

RJK RJK

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel 15. Membuat kesimpulan.

 Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

 Jika Fhitung ≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

1.9Pengujian Hipotesis

(48)

pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

1.9.1 Merumuskan hipotesis statistik secara parsial

Hipotesis parsial dijelaskan ke dalam bentuk statistik sebagai berikut :

1. H0 :1= 0: Tidak ada pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai.

H1 :1> 0: Ada pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai.

2. H0 :2= 0: Tidak ada pengaruh komitmen pegawai terhadap prestasi kerja

pegawai.

H1 :2> 0: Ada pengaruh komitmen pegawai terhadap prestasi kerja pegawai.

Setelah merumuskan hipotesis parsial dan dilakukan uji linearitas ternyata data berpola linear, maka langkah selanjutnya yaitu membuat persamaan regresi dengan rumus persamaan regresi linear sederhana untuk masing-masing hipotesis parsial sebagai berikut :

ˆ a + b(X)

X b Y N

X b Y

a  

 

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

 

2 2

) .(

X X

N

Y X XY

N b

  

 

(49)

1. Menentukan rumusan hipotesis H0dan H seperti yang sudah dikemukakan 1

sebelumnya

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F,

Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji signifikasi yaitu sebagai berikut : a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus

JKReg[a] =

n Y)2 (

b) Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] = b XY ( X)( Y)

n         

 

c) Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus: JKRes = Y JKReg[b\a] JKReg[a]

2  

d) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ((RJKreg(a))dengan rumus

:

) ( )

(a reg a reg JK

RJK

e) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus: RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

f) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes = JKRes

n-2

g) Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

s a b g RJK RJK F Re ) / ( Re 

3. Menentukan nilai kritis (α) yaitu 5%, dengan derajat kebebasan untuk a

regb

db / =1 dan dbresn2.

4. Membandingkan nilai uji Fhitung terhadap nilai F(,dbregb/a,dbres)

5. Membuat kesimpulan

Jika nilai Fhitung≥ nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:

(50)
[image:50.595.110.512.224.523.2]

Harga koefisien korelasi kemudian dikonsultasikan pada tabel Guilford tentang batas-batas (r) untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan Variabel Y.

Tabel 3.7

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Sangat Kuat Kuat

Sedang/Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber : Sugiyono, 2001:183

Untuk menguji signifikasi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka diuji signifikannya. Rumus uji signifikan korelasi product moment yaitu sebagai berikut :

2 1

2

r n r t

 

 (Sugiyono, 2008:214)

Selanjutnya menentukan nilai t tabel db = n-2 dan a = 5%. Setelah menentukan nilai t hitung dan t tabel maka membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

 Nilai t hitung < nilai t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

(51)

1.9.2 Merumuskan hipotesis statistik secara simultan

Hipotesis statistik secara simultan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0:  = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara motivasi kerja dan

komitmen pegawai terhadap prestasi kerja pegawai pada PT Biofit Health Centre Bandung.

H1:  > 0 : Terdapat pengaruh yang positif antara motivasi motivasi kerja dan

komitmen pegawai terhadap prestasi kerja pegawai pada Biofit Health Centre Bandung.

1.9.3 Membuat Persamaan Regresi Ganda

Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X) dua atau lebih. Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat).

Persamaan regresi ganda untuk dua variabel bebas yaitu Ŷ = ab1X1b2X2

Nilai-nilai pada persamaan regresi ganda untuk dua variabel bebas dapat ditentukan sebagai berikut:

(52)

2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 ) ( ) )( ( ) )( ( ) )( ( x x x x y x x x y x x b                             n X b n X b n Y a 2 2 1 1

Sebelum rumus-rumus di atas digunakan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan-perhitungan yang secara umum berlaku rumus:

n X X x i i i 2 2

2 ( )

    n Y Y y 2 2

2  ( )

n Y X Y X y x i i i       n X X X X x

xi j  i j  ij

[image:52.595.114.502.272.592.2]

Untuk mempermudah proses perhitungan, tempatkan skor hasil tabulasi dalam sebuah tabel pembantu di bawah ini:

Tabel 3.8

Contoh Format Tabel Pembantu Perhitungan Analisis Regresi Ganda untuk Dua Variabel Bebas

No.Resp X 1 X 2 Y

2 1

X X22

2

Y X1Y X2Y X1X2

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 2 n Jumlah 1 X

 X2 Y

2 1 X  2 2 X  2 Y

 X1YX2YX1X2

Rata-rata 1

X X 2 Y

(53)

Keterangan:

Kolom 1 : Diisi nomor, sesuai dengan banyaknya responden

Kolom 2 : Diisi skor variabel X yang diperoleh masing-masing responden 1

Kolom 3 : Diisi skor variabel X yang diperoleh masing-masing responden 2

Kolom 4 : Diisi skor variabel Y yang diperoleh masing-masing responden

Kolom 5 : Diisi kuadrat skor variabel X 1

Kolom 6 : Diisi kuadrat skor variabel X 2

Kolom 7 : Diisi kuadrat skor variabel Y

Kolom 8 : Diisi hasil perkalian skor variabel X dengan skor variabel 1 Y

Kolom 9 : Diisi hasil perkalian skor variabel X dengan skor variabel 2 Y

Kolom 10 : Diisi hasil perkalian skor variabel X dengan skor variabel 1 X 2

Sedangkan untuk pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu: 2

2 2 1

S S F

Untuk menentukan nilai Uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996:91): Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus:

y

x

b

y

x

b

y

x

b

(54)

Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus: ) (Re 2 2 ) (Re ) ( g s JK n Y Y JK       

Menghitung nilai F dengan rumus:

1 ) (Re ) (Re    k n JK k JK F s g hitung

Dimana: k = banyaknya variabel bebas

Menentukan nilai kritis (α) atau nilai F tabel dengan derajat kebebasan untuk

1

db = k, dan db = n-k-1. 2

Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria pengujian:

jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0

Membuat kesimpulan.

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap variabel Y dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1

1

.

.

.

2

x x x x y x y x y x y x y x x

r

r

r

r

r

r

R

Keterangan: y x

r1 = koefisien korelasi antara X1 dengan Y

y x

r2 = koefisien korelasi antara X2 dengan Y

2 1x

x

(55)

Untuk menguji signifikasi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka diuji signifikannya. Rumus uji signifikan korelasi product moment yaitu sebagai berikut :

2

1

1

s s

r

k

n

r

t

(Sudjana, 1996:130)

Selanjutnya menentukan nilai t tabel dengan db = n-k-1 dan a = 5%. Setelah menentukan nilai t hitung dan t tabel maka membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

 Nilai t hitung < nilai t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

(56)
(57)

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil pembahasan tentang pengaruh motivasi kerja dan komitmen pegawai terhadap prestasi kerja pegawai maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa skor rata-rata jawaban responden untuk variabel motivasi kerja pada pegawai PT Biofit health Centre Bandung yaitu sebesar 3,50. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka tersebut berada pada 3,40 – 4,19 atau berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai di PT Biofit Health Centre Bandung, berada pada kategori tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa motivasi kerja sebagian besar pegawai Biofit Bandung sudah tinggi.

(58)

sebesar 3,63 dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 atau berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi kerja di PT Biofit Health Centre Bandung, berada pada kategori tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa prestasi kerja sebagian besar pegawai PT Biofit Health Centre Bandung sudah tinggi.

(59)

motivasi kerja pegawai dan kualitas komitmen pegawai tinggi maka prestasi kerja pegawai pun akan tinggi dan sebaliknya jika motivasi kerja pegawai dan kualitas komitmen pegawai rendah maka prestasi kerja pun akan rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi ganda sebesar 0,7332 yang menunjukkan korelasi yang berada pada kategori tinggi. Pengaruh variabel motivasi kerja (X1) dan variabel komitmen pegawai (X2) terhadap variabel prestasi kerja (Y) sebesar 53,76%. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel motivasi kerja dan komitmen pegawai memberikan pengaruh yang kuat terhadap prestasi kerja pegawai.

1.2Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

(60)

Biofit Health Centre yaitu menumbuhkan rasa cinta pegawai terhadap perusahaan karena ketika pegawai sudah mulai nyaman dengan lingkungan kerjanya, maka tidak menutup kemungkinan akan tumbuh rasa cinta dan bangga terhadap perusahaan. Cara lain yang bisa di pilih untuk meningkatkan komitmen afektif pegawai yaitu dengan cara memberikan tunjangan, fasilitas yang kompetitif, dan reward atas prestasi yang telah dicapai pegawai.

3. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel prestasi kerja, indikator kualitas kerja memiliki persentase terendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas kerja yaitu pihak PT Biofit He

Gambar

Gambar
Tabel 1.1 menunjukkan pada tahun 2011 hasil penilaian manajemen unjuk
Gambar 3. 1 Proses-proses Desain Penelitian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sayasenang mendapatkan tambahan pekerjaan sehingga porsi tugas saya menjadi lebih banyak dibandingkan dengan rekan yang lain.. Saya selalu berusaha meningkatkan

Berdasarkan hasil Rapat Pimpinan LPTK Rayon 204 Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegurutin UIN Maulana Malik Malang pada tanggal 26 Nopember 2013, dengan ini kami sampaikun

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal tanpa memperhatikan permintaan pasar, dapat diketahui dengan cara mengatahui produk apa yang harus dikurangi hasil produksi dengan

Hasil pengamatan terhadap serangan penyakit busuk phytophthora pada 28 hari setelah aplikasi (Tabel 4) menunjukkan bahwa tanaman yang diberi perlakuan rizobakteri

Universitas Negeri

[r]

Kemudian diperoleh hasil harga diri responden setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensori menggambar mengalami peningkatan harga diri yang

keseimbangan moneter di Indonesia, bank Islam juga dapat ikut berperan dengan melakukan investasi dalam pasar uang syariah dengan menggunakan instrumen pasar uang