• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Minuman Berenergi Dikalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Minuman Berenergi Dikalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2010"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MINUMAN BERENERGI DIKALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

KIRAN KAUR A/P HARBHAJAN SINGH 070100462

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN MINUMAN BERENERGI DIKALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010

Nama: KIRAN KAUR A/P HARBHAJAN SINGH NIM: 070100462

Pembimbing Penguji I

Prof. Dr. dr. Harun Al Rasyid, Sp.PD, Sp.GZ dr. Yunita Sari Pane, MSi

Penguji II

dr. Juliandi Harahap, M.A

Disetujui oleh,

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Penelitian dengan Judul:

Pengaruh Penggunaan Minuman Berenergi dikalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

Yang dipersiapkan oleh:

KIRAN KAUR A/P HARBHAJAN SINGH 070100462

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran.

Medan, 14 Nopember 2010 Disetujui,

Dosen Pembimbing

(4)

ABSTRAK

Konsumsi minuman berenergi semakin meningkat sejak tahun 1997. Pada tahun 2006, lebih daripada 500 minuman berenergi baru diperkenalkan di seluruh dunia. Sebuah penelitian terdahulu menunjukkan bahwa 51% mahasiswa mengkonsumsi lebih dari satu minuman berenergi dalam sebulan.

Penelitian tentang pengaruh pengunaan minuman berenergi dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan minuman berenergi serta efek samping yang timbul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi minuman berenergi di kalangan pengguna minuman berenergi supaya penyuluhan dapat diberikan tentang efek samping penggunaan minuman berenergi.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Jenis penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi penelitian adalah 94 orang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan, yang berusia 18-25 tahun. Sampel penelitian dipilih secara simple random sampling.

Dari penelitian yang dilakukan, 37,2% (35 orang) mahasiswa pernah mengkonsumsi minuman berenergi. Dari jumlah tersebut, 85% (17 orang) mahasiswa laki-laki yang pernah mengkonsumsi dan 24,3% (18 orang) mahasiswa perempuan yang pernah mengkonsumsi. Mahasiswa FKM sebanyak 94,3% mengkonsumsi minuman berenergi 1-4 kali sebulan. Mahasiswa didapati rata-rata menggunakan minuman berenergi supaya stamina tetap prima sewaktu berolahraga (25,7).

Efek yang paling sering dinyatakan timbul oleh mahasiswa adalah peningkatan tenaga tubuh (28,6%) dan penghilangan rasa capek (28,6%). Jenis minuman berenergi yang paling digemari dikalangan mahasiswa FKM adalah Extra Joss (51,4%). Sebahagian besar mahasiswa yang diteliti menyatakan bahwa tidak terdapat efek samping dari pengunaan minuman berenergi (60%).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan minuman berenergi di kalangan mahasiswa FKM USU, dapat dibuat kesimpulan bahwa pengunaan minuman berenergi yang paling sering adalah supaya stamina tetap prima sewaktu berolahraga. Efek yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa setelah mengkonsumsi minuman berenergi pula adalah peningkatan tenaga tubuh dan penghilangan rasa capek.

(5)

ABSTRACT

Energy drink consumption has continued to gain in popularity since 1997. In 2006, more than 500 new energy drinks were introduced worldwide. Research shows that 51% of university students consume more than one energy drink per month.

A research on the effect of energy drink consumption was done to study the energy drink consumption pattern and its effect on consumers. This research was conducted to determine the widespread of energy drinks consumption among users of energy drinks so that awareness of the side effects can be raised among students.

This is a qualitative descriptive study. The study was cross-sectional. The study population was 94 students of Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan, aged 18-25 years. Samples were selected using the simple random sampling method.

From research conducted, 37.2% (35 persons) of students have never consumed energy drinks. Of these, 85% (17 people) are male students and 24.3% (18 people) are females. As much as 94.3% of students consumed energy drinks 1-4 times a month. On the average, 25.7% of students use energy drinks to maintain their stamina throughout workout sessions.

The effects that most students expressed are the increase in body energy (28.6%) and overcome fatigue (28.6%). The most popular energy drink brand among students of this faculty is Extra Joss (51.4%). Most of the students surveyed stated that there were no side effects from the use of energy drinks (60%). Based on research that has been done on the effect of the use of energy drinks among college students of FKM USU, it can be concluded that the main use of energy drinks is to maintain the stamina while workout sessions. The most widely perceived effects after consuming energy drinks are increase in body energy and eliminating fatigue.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan KTI ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran USU Medan. Judul yang saya ambil untuk KTI ini adalah PENGARUH PENGUNAAN MINUMAN BERENERGI DIKALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa KTI ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian besar harapan saya agar KTI ini dapat menambah wawasan penulis dan juga pembaca KTI ini.

Dalam kesempatan ini saya ingin mengambil kesempatan untuk mengucapkan ribuan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. dr. Harun Rasyid, selaku Dosen Pembimbing KTI ini yang banyak memberi tunjuk ajar dalam menghasilkan KTI saya.

2. dr. Dina Keumala Sari, selaku bekas Dosen Pembimbing KTI.

3. Mahasiswa FKM USU Medan atas kerjasama selaku responden untuk penelitian KTI saya.

4. Seluruh staf dosen pengajar Fakultas Kedokteran USU Medan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama saya menyusun KTI ini.

5. Kedua orang tua yang telah banyak memberi dukungan moral maupun material serta dukungan doa sehingga KTI ini dapat diselesaikan.

Dengan segala kerendahan hati, saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun untuk memperbaiki KTI ini.

Sekian, terima kasih.

(7)

DAFTAR ISI

2.6. Penggunaan minuman berenergi ketika berolahraga……….. 11

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep penelitian……… 12

3.2. Definisi operasional……… 12

(8)

4.2. Tempat dan waktu penelitian……….. 13

4.3. Populasi dan sampel……… 13

4.4. Teknik pengumpulan data……… 14

4.5. Pengolahan dan analisa data………. 14

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian……….. 15

5.2. Pembahasan……… 20

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan……… 22

6.2. Saran………. 22

DAFTAR PUSTAKA……… 23

(9)

DAFTAR ISTILAH

FKM Fakultas Kesehatan Masyarakat

USU Universitas Sumatera Utara

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Zat kandungan minuman berenergi dan efeknya terhadap tubuh 6

Tabel 2.2 Zat kandungan minuman berenergi menurut jenis 7

Tabel 5.1.3 Distribusi sampel mengikut jenis kelamin 16

Tabel 5.1.4 Distribusi konsumsi mengikut jenis kelamin 16

Tabel 5.1.7 Distribusi kekerapan penggunaan minuman berenergi 19

Tabel 5.1.8 Distribusi jenis minuman berenergi yang dikonsumsi 19

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

ABSTRAK

Konsumsi minuman berenergi semakin meningkat sejak tahun 1997. Pada tahun 2006, lebih daripada 500 minuman berenergi baru diperkenalkan di seluruh dunia. Sebuah penelitian terdahulu menunjukkan bahwa 51% mahasiswa mengkonsumsi lebih dari satu minuman berenergi dalam sebulan.

Penelitian tentang pengaruh pengunaan minuman berenergi dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan minuman berenergi serta efek samping yang timbul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi minuman berenergi di kalangan pengguna minuman berenergi supaya penyuluhan dapat diberikan tentang efek samping penggunaan minuman berenergi.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Jenis penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi penelitian adalah 94 orang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan, yang berusia 18-25 tahun. Sampel penelitian dipilih secara simple random sampling.

Dari penelitian yang dilakukan, 37,2% (35 orang) mahasiswa pernah mengkonsumsi minuman berenergi. Dari jumlah tersebut, 85% (17 orang) mahasiswa laki-laki yang pernah mengkonsumsi dan 24,3% (18 orang) mahasiswa perempuan yang pernah mengkonsumsi. Mahasiswa FKM sebanyak 94,3% mengkonsumsi minuman berenergi 1-4 kali sebulan. Mahasiswa didapati rata-rata menggunakan minuman berenergi supaya stamina tetap prima sewaktu berolahraga (25,7).

Efek yang paling sering dinyatakan timbul oleh mahasiswa adalah peningkatan tenaga tubuh (28,6%) dan penghilangan rasa capek (28,6%). Jenis minuman berenergi yang paling digemari dikalangan mahasiswa FKM adalah Extra Joss (51,4%). Sebahagian besar mahasiswa yang diteliti menyatakan bahwa tidak terdapat efek samping dari pengunaan minuman berenergi (60%).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan minuman berenergi di kalangan mahasiswa FKM USU, dapat dibuat kesimpulan bahwa pengunaan minuman berenergi yang paling sering adalah supaya stamina tetap prima sewaktu berolahraga. Efek yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa setelah mengkonsumsi minuman berenergi pula adalah peningkatan tenaga tubuh dan penghilangan rasa capek.

(14)

ABSTRACT

Energy drink consumption has continued to gain in popularity since 1997. In 2006, more than 500 new energy drinks were introduced worldwide. Research shows that 51% of university students consume more than one energy drink per month.

A research on the effect of energy drink consumption was done to study the energy drink consumption pattern and its effect on consumers. This research was conducted to determine the widespread of energy drinks consumption among users of energy drinks so that awareness of the side effects can be raised among students.

This is a qualitative descriptive study. The study was cross-sectional. The study population was 94 students of Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan, aged 18-25 years. Samples were selected using the simple random sampling method.

From research conducted, 37.2% (35 persons) of students have never consumed energy drinks. Of these, 85% (17 people) are male students and 24.3% (18 people) are females. As much as 94.3% of students consumed energy drinks 1-4 times a month. On the average, 25.7% of students use energy drinks to maintain their stamina throughout workout sessions.

The effects that most students expressed are the increase in body energy (28.6%) and overcome fatigue (28.6%). The most popular energy drink brand among students of this faculty is Extra Joss (51.4%). Most of the students surveyed stated that there were no side effects from the use of energy drinks (60%). Based on research that has been done on the effect of the use of energy drinks among college students of FKM USU, it can be concluded that the main use of energy drinks is to maintain the stamina while workout sessions. The most widely perceived effects after consuming energy drinks are increase in body energy and eliminating fatigue.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Konsumsi minuman berenergi semakin meningkat sejak pertama kalinya muncul minuman Red Bull pada tahun 1997. Pada tahun 2006, lebih daripada 500 minuman berenergi baru diperkenalkan di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan bahwa 51% mahasiswa mengkonsumsi lebih dari satu minuman berenergi dalam sebulan (Malinauskas, 2007).

Minuman berenergi seperti Extra Joss, Pocari Sweat dan Kukubima

bertujuan untuk memberikan konsumer peningkatan energi yang segera dengan mengkombinasi zat- zat stimulan termasuk kafein, ekstrak herba seperti guarana, ginseng, gingko biloba, vitamin B, asam amino seperti taurine dan derivat gula. Menurut penelitian didapati bahawa kandungan kafein dalam minuman berenergi merupakan pemicu terjadinya efek peningkatan energi (Smit,2004).

Menurut penelitian, dikatakan bahwa dosis kafein yang minimal sebanyak 12,5-100 mg dapat menyebabkan peningkatan prestasi kognitif dan mood (Smit, 2000). Penelitian yang dilakukan oleh Riesenhuber (2006) menyatakan bahwa kafein dalam minuman berenergi menyebabkan diuresis dan natriuresis. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kafein yang akut menurunkan sensitivitas insulin (Lee, 2005) dan meningkatkan rata-rata tekanan darah arteri (Riesenhuber, 2006). Konsumsi kafein yang tinggi dihubungkan dengan nyeri kepala kronik harian terutamanya di kalangan wanita berumur kurang dari 40 tahun (Scher,2004).

(16)

seperti meningkatkan konsentrasi dan memori namun dapat menimbulkan banyak efek samping yang berbahaya.

Penelitian tentang pengaruh pengunaan minuman berenergi dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan minuman berenergi serta efek samping yang timbul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola asupan minuman berenergi di kalangan pengguna minuman berenergi supaya penyuluhan dapat diberikan tentang efek samping penggunaan minuman berenergi dalam jangka waktu yang panjang.

Walaupun sasaran utama minuman berenergi adalah masyarakat berumur 18 hingga 25 tahun (Miller, 2008), tidak banyak penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia untuk mengetahui asupan minuman berenergi dikalangan subjek umur ini. Mengingat pentingnya uraian diatas peneliti bermaksud untuk mengetahui pola asupan minuman berenergi di kalangan mahasiswa yang termasuk dalam golongan sasaran utama penjualan minuman berenergi serta efek yang ditimbulkannya.

1.2 Rumusan Masalah

(17)

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan mendapat pengaruh klinis minuman berenergi dikalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran secara umum Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan yang mengkonsumsi minuman berenergi.

2. Mengetahui frekuensi penggunaan minuman berenergi dalam sebulan pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

3. Mengetahui gambaran konsumsi minuman berenergi mengikut jenis kelamin di kalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

4. Mengetahui tujuan penggunaan minuman berenergi di kalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Bidang Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai konsumsi minuman berenergiselanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penelitian efek samping minuman berenergi.

2. Bidang Pendidikan

Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan metode yang baik dan benar.

3. Bidang Pelayanan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat tentang efek samping daripada penggunaan minuman berenergi.

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minuman berenergi dan zat-zat kandungannya

Minuman berenergi adalah minuman ringan yang mengandungi zat-zat seperti vitamin B kompleks dan kafein untuk menstimulasi sistem metabolik dan sistem saraf pusat. Menurut sebuah artikel sebanyak 500 minuman energi baru telah dilancarkan sedunia (Boyle, Castillo, 2006).

Minuman berenergi bertujuan memberi pengguna peningkatan energi yang segera melalui kombinasi zat stimulan seperti kafein, ekstrak herba contohnya guarana, ginseng dan gingko biloba, vitamin B, asam amino contohnya taurine, derivat asam amino seperti karnitin dan derivat gula seperti glukuronalakton dan ribose (Boyle, Castillo, 2006). Minuman berenergi biasanya mengandungi 80-141 mg kafein per 8 ouns. Terdapat dua jenis minuman berenergi yaitu yang mangandungi gula dan yang tidak mengandungi gula (Pronsky, 1997).

Gambar 2.1.a Contoh gambar minuman berenergi

D

A

B

(20)

Tabel 2.1.a Zat kandungan minuman berenergi dan efeknya terhadap tubuh

ZAT KANDUNGAN EFEK TERHADAP TUBUH Kafein

(70-200 mg)

Stimulasi sistem saraf pusat sehingga memberi efek ‘alert’. Meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Menyebabkan dehidrasi tubuh.

Taurine Meregulasi denyut jantung, kontraksi otot dan tingkat energi. Merupakan inhibitor neurotransmitter yang ringan.

Guarana Merupakan zat stimulant yang meningkatkan ‘alertness’ dan energi. Mempunyai efek yang sama seperti kafein.

Vitamin B Membantu dalam konversi makanan kepada energi. Ginseng

(18-400 mg dalam 16 ouns)

Meningkatkan energi, mempunyai komponen anti-lelah, melegakan stress dan menguatkan ingatan. Menstimulasi hypothalamus dan kelenjar pituitary untuk mengsekresi adreno corticotropic hormone (ACTH).

Ginkgo biloba Membantu retensi ingatan, konsentrasi, sirkulasi, menpunyai efek anti-depresan, Kandungan dalam minuman berenergi terlalu rendah untuk menimbulkan efek yang baik.

L-Carnitine Merupakan asam amino yang biasanya diproduksi oleh hati dan ginjal. Bersifat termogenik dan membantu dalam pengurangan berat badan & meningkatkan daya tahan tubah sewaktu berolahraga.

Gula Sumber metabolisme karbohidrat tubuh untuk menghasilkan tenaga.

Anti-oxidant Membantu pemulihan tubuh daripada efek radikal bebas. Glucuronalactone Biasanya dijumpai dalam tubuh dan merupakan glukosa

yang dimetabolisme oleh hati. Membantu detoksifikasi, sekresi hormone dan biosintesa vitamin C. Dalam minuman berenergi dipercayai mencegah zat lain menggunakan cadangan glikogen dalam otot.

Creatine Membekalkan tenaga kepada otot.

(21)
(22)

2.2 Manfaat minuman energi

Sebuah penelitian yang mengkaji manfaat minuman berenergi dalam memberi peningkatan energi seperti yang diiklankan (Smit, 2004). Hasil penelitian yang dijalankan menunjukkan bahwa minuman energi dibandingkan dengan placebo memberi efek peningkatan energi pada kelompok subjek berumur 18 hingga 55 tahun.

Efek yang paling tinggi dapat dirasakan 30 hingga 60 menit selepas konsumsi dan efek ini dipertahankan selama sekurang-kurangnya 90 menit. Kafein diketemui penyebab utama efek ini. Walaupun tidak terdapat kebutuhan tubuh manusia untuk kafein, melalui hasil penelitian Smit dan Rogers (2000) dosis kafein yang rendah (12,5-100 mg) dapat mempertingkatkan prestasi kognitif dan mood.

2.3 Hubungan kafein dengan adenosine dan dopamine

Efek kafein terhadap tubah bervariasi pada setiap orang. Kafein bekerja dengan mensimulasi sistem saraf pusat. Apabila adenosine dihasilkan di otak, ia akan berikatan dengan reseptor adenosine. Pengikatan adenosine akan menyebabkan rasa mengantuk disebabkan oleh penurunan aktivitas sel saraf. Di otak, pengikatan adenosine pada reseptornya menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Pada sel saraf, kafein dan adenosine mempunyai struktur yang sama. Oleh itu, kafein berikatan pada reseptor adenosine dan meningkatkan aktivitas sel saraf. Kafein juga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah dengan menghambat kerja adenosine untuk mendilatasi pembuluh darah. Efek ini adalah sebab utama mengapa sesetengah obat penghilang nyeri kepala mengandungi kafein (Kirchheimer, 2004).

(23)

vasokonstriksi pembuluh darah pada permukaan kulit dan vasodilatasi pembuluh darah ke otot. Adrenalin juga meningkatkan tekanan darah, mengurangkan sirkulasi darah ke lambung, meningkatkan pelepasan gula ke darah untuk meningkatkan energi dan menyebabkan kontraksi dari otot (Kirchheimer, 2004).

Kafein meningkatkan kadar dopamin dengan cara yang sama seperti amphetamine. Dopamin merupakan neurotransmitter yang mengaktivasi pusat kesenangan di bagian tertentu otak. Heroin dan kokain memanipulasi kadar dopamine dengan mengurangkan kadar absorpsi dopamine. Walaupun efek kafein jauh lebih rendah berbanding heroin, namun mekanisme kerjanya sama. Diduga bahwa hubungan dengan dopamine menyebabkan ketergantungan kafein (Kirchheimer, 2004)

2.4 Manfaat kafein pada tubuh

Menurut beberapa penelitian, konsumpsi minuman yang mengandungi kafein ternyata mempunyai manfaat pada tubuh. Antara manfaat komsumsi kafein adalah orang yang mengkonsumsi kafein secara regular mengurangi risiko menderita penyakit Parkinson sebanyak 80%. Konsumsi 2 cawan kopi sehari juga dapat mengurangkan resiko kanker kolon sebanyak 20%. Pada orang yang menkonsumsi 2 cawan kopi sehari resiko sirosis hati berkurang sebanyak 80%. Konsumpsi 2 cawan kopi sehari pula mengurangkan pembentukan batu empedu sebanyak 50% (Kirchheimer, 2004).

(24)

2.5 Efek samping kafein

Konsumsi kafein ternyata mempunyai dampak yang besar terhadap kesehatan penggunanya. Menurut artikel di oleh Riesenhuber (2006), diketemui bahawa kafein yang terdapat dalam minuman berenergi menyebabkan diuresis dan natriuresis. Tambahan pula, konsumsi kafein yang akut menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan mean tekanan darah arteri.

Dalam penelitian yang berlainan Scher (2004) dikatakan konsumsi kafein berhubung dengan nyeri kepala kronik, terutamanya pada wanita muda berusia kurang dari 40 tahun dan antara mereka yang mendapat nyeri kepala episode kronis yang onset kurang dari 2 tahun. Pada konsumsi kafein kronis pula diketemui gejala sistem saraf pusat, kardiovaskular, gastrointestinal dan disfungsi renal (Carrillo, 2000). Kesimpulannya, walaupun konsumsi minuman energi menbawa manfaat pada penggunanya seperti peningkatan konsentrasi dan memori, kandungan kafein dalam minuman berenergi menyebabkan banyak efek samping pada kesehatan.

Kafein mempunyai waktu paruh selama 6 jam dan ini dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Sebaiknya kafein tidak digunakan pada penderita penyakit jantung. Penderita penakit ginjal harus mengurangi konsumsi kafein karena sifat kafein sebagai diuretik dapat memperparah kondisi penderita. Wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi kafein walaupun pada penelitian yang dilakukan, hubungan antara kafein dengan kelainan kongenital belum terbukti. Penderita ulkus lambung dan penyakit lambung lain harus berhati-hati dalam mengkonsumpsi kafein karena sifat asam dari kafein (Kirchheimer, 2004).

2.6 Penggunaan minuman berenergi ketika berolahraga

(25)

melalui keringat. Minuman berenergi mengandungi kafein yang menyebabkan dehidrasi tubuh melalui sifatnya sebagai diuretik.

Menurut penelitian Miller (2008) pengguna berumur 18 hingga 25 tahun menjadi sasaran pemasaran minuman berenergi. Mintel Energy Drink Report

2006 menyatakan bahwa 65% daripada pengkonsumsi minuman berenergi adalah masyarakat dalam golongan umur 13-35 tahun dan 65% daripada pengkonsumsi adalah pria. Menurut penelitian negeri yang dilakukan oleh

(26)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

3.2 Definisi Operasional

Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara berusia 18-25 tahun.

Usia subjek penelitian adalah umur yang diperoleh berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan hasil wawancara.

Minuman berenergi adalah minuman ringan memberi stimulasi metabolik melalui kandungan vitamin B-kompleks dan stimulasi sistem saraf pusat melalui kandungan kafein.

Cara ukur adalah dengan mewawancara Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat ukur yang akan digunakan adalah kuesioner berupa 9 pertanyaan yang mengambarkan konsumsi minuman berenergi di kalangan mahasiswa. Skala pengukuran dalam penelitian ini berupa skala numerik.

Asupan minuman berenergi

Mahasiswa Efek yang

(27)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bersifat kualitatif. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional. Jenis penelitian ini dipilih untuk mengetahui gambaran pengaruh pengunaan minuman berenergi dikalangan mahasiswa. Dengan sekali pengamatan, gambaran tersebut dapat diketahui.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan. Fakultas tersebut dipilih karena merupakan representasi yang baik untuk populasi pengkonsumsi minuman berenergi. Pengambilan data telah dilakukan pada Mei hingga September 2010 dan telah dilanjutkan interpretasi data pada bulan September 2010.

4.3 Populasi dan Sampel

(28)

Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin yaitu: n = N

1 + (Ne²) Dengan:

n= besar sampel

N= besar populasi =1200 orang

e= nilai kritis (batasan ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel) = 10%

n= 1200 1 + [1200 X (0.1)2] n= 92 orang

n≈ 100 orang

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data untuk asupan minuman berenergi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner semi terbuka. Data yang diperoleh adalah data primer karena langsung didapati dari subjek penelitian.

4.5 Pengolahan dan Analisa Data

Pada penelitian ini, prevalensi asupan minuman berenergi telah dianalisa secara statistik deskriptif. Efek yang diharapkan melalui konsumpsi minuman berenergi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisa statistik telah dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS.

BAB 5

(29)

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian jenis potong lintang (cross sectional) dilakukan terhadap 94 sampel mahasiswa fakultas tersebut.

5.1.2 Karekteristik Individu

Jumlah sampel yang direncanakan untuk penelitian ini adalah 100 orang. Sampel dipilih secara acak tetapi memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut adalah sampel merupakan mahasiswa FKM USU yang berumur antara 18 hingga 25 tahun. Namun, hanya 94 sampel yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dan dilanjutkan ke penelitian. Hal ini digambarkan pada gambar rajah di bawah:

Kriteria inklusi: Responden yang mengisi kuesioner dengan lengkap.

Kriteria eksklusi: Responden yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Jumlah sampel=100 orang

Memenuhi kriteria inklusi

Jumlah= 94 orang

Tidak memenuhi kriteria inklusi Jumlah=6 orang

(30)

5.1.3 Gambaran secara umum mahasiswa FKM USU yang diteliti.

Pada penelitian ini, karekteristik sampel berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 5.1.3 Distribusi sampel mengikut jenis kelamin

Jenis kelamin N %

Laki-laki 20 21,3

Perempuan 74 78,7

Jumlah 94 100

Tabel 5.1.3 menunjukkan bahwa 20 orang (21,3%) sampel adalah laki-laki. Sampel perempuan pula adalah sebanyak 74 orang (78,7%). Dalam hal ini ada perbedaan yang nyata antara sampel laki-laki dan perempuan.

5.1.4 Gambaran konsumsi minuman berenergi mengikut jenis kelamin Tabel 5.1.4 Distribusi konsumsi mengikut jenis kelamin

Jenis kelamin N N0 % (N)

Laki-laki 17 3 85

Perempuan 18 56 24,3

Jumlah 35 59 37,2

Tabel 5.1.4 menunjukkan bahwa 37,2% (35 orang) mahasiswa pernah mengkonsumsi minuman berenergi. Dari jumlah tersebut, 85% (17 orang) mahasiswa laki-laki yang pernah mengkonsumsi dan 24,3% (18 orang) mahasiswa perempuan yang pernah mengkonsumsi.

(31)

20.0%

26%

11.4%

20% 22.9%

Kurang tidur

Tidak mudah capek

Tidak mudah mengantuk

Stamina tetap prima

Iseng-iseng

Gambar 5.1.5 Distribusi tujuan konsumsi minuman berenergi

Tabel 5.1.5 menunjukkan distribusi tujuan konsumsi minuman berenergi dikalangan mahasiswa. Dari penelitian, tujuan utama adalah agar stamina tetap prima sewaktu berolahraga yaitu sebanyak 25,7% (9 orang) mahasiswa. Sebanyak 22,9% (8 orang) mahasiswa mengkonsumsi minuman berenergi untuk mengatasi keletihan tubuh akibat kurang tidur. Sebanyak 20% (7 orang) mengkonsumsi dengan tujuan agar tidak mudah capek. Sebanyak 11,4% (4 orang) mahasiswa mengkonsumsi minuman berenergi agar tidak mudah mengantuk. Dari penelitian, 20% (7 orang) mahasiswa tidak mempunyai tujuan khusus mengkonsumsi minuman berenergi.

(32)

8.6%

28.6%

11.4% 22.8%

28.6%

Peningkatan tenaga tubuh

Rasa lebih terjaga

Peningkatan konsentrasi

Menghilangkan rasa capek

Tiada efek

Gambar 5.1.6 Distribusi efek mengkonsumsi minuman berenergi

(33)

5.1.7 Gambaran kekerapan penggunaan minuman berenergi

Tabel 5.1.7 menunjukkan distribusi kekerapan penggunaan minuman berenergi. Sebanyak 94,3% (33 orang) mahasiswa mengkonsumsi minuman berenergi 1-4 kali sebulan. Terdapat 5,7% (2 orang) mahasiswa yang mengkonsumsi sebanyak 5-10 kali sebulan. Dari penelitian ini, tidak ada mahasiswa yang mengkonsumsi minuman berenergi lebih dari 11 kali sebulan.

5.1.8 Gambaran jenis minuman berenergi yang dikonsumsi

Tabel 5.1.8 Distribusi jenis minuman berenergi yang dikonsumsi

(34)

Tabel 5.1.9 Distribusi efek samping mengkonsumsi minuman berenergi.

Tabel 5.1.9 mengambarkan distribusi efek samping dari mengkonsumsi minuman berenergi. Sebanyak 20% (7 orang) mahasiswa menyatakan bahwa sering buang air kecil setelah minum minuman berenergi. Efek jantung berdebar pula dirasakan oleh sebanyak 17,1% (6 orang) mahasiswa. Sebanyak 2,9% (1 orang) mahasiswa merasakan nyeri kepala setelah minum minuman berenergi. Sejumlah 21% (60 orang) mahasiswa menyatakan bahwa tidak terdapat efek setelah mengkonsumsi minuman berenergi.

5.2. Pembahasan

(35)

Berdasarkan data penelitian ini, rata-rata mahasiswa menggunakan minuman berenergi supaya stamina tetap prima sewaktu berolahraga. Selain itu, mahasiswa juga mengkonsumsi minuman berenergi untuk mengatasi keletihan tubuh akibat kurang tidur. Sebahagian besar mahasiswa turut menyatakan minum minuman berenergi agar tidak mudah capek. Hal ini sama dengan penelitian Malinauskas (2007) di mana menurut penelitian tersebut, majoritas mahasiswa mengkonsumsi minuman berenergi untuk meningkatkan tenaga tubuh. Ini disebabkan kandungan kafein dalam minuman berenergi menghilangkan rasa mengantuk dan menstimulasi sekresi hormon yang meningkatkan kadar gula darah. Peningkatkan kadar gula darah akan menjadi bahan bakar untuk metabolism tubuh untuk menghasilkan tenaga (Kirchheimer, 2004).

Efek yang paling sering dinyatakan timbul oleh mahasiswa adalah peningkatan tenaga tubuh dan penghilangan rasa capek. Hal ini disebabkan oleh kafein dalam minuman berenergi yang memberi efek stimulasi kognitif. Dosis kafein yang kecil (12,5 hingga 50 mg) dikatakan dapat meningkatkan prestasi kognitif dan perasaan (Smit, 2000) dan dosis 200 mg dapat meningkatkan konsentrasi dikalangan dewasa muda (Anderson, 2006). Walaupun demikian, kandungan kafein dalam minuman bernergi jauh lebih tinggi daripada jumlah yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi kognitif (Kohler, 2006).

Jenis minuman berenergi yang paling digemari dikalangan mahasiswa FKM adalah A. Sebahagian besar mahasiswa yang diteliti (60%), menyatakan bahwa tidak terdapat efek samping dari pengunaan minuman berenergi. Sebahgian mahasiswa turut menyatakan bahwa efek samping yang sering dirasakan adalah sering buang air kecil (20%) dan jantung berdebar (17,1%). Hal ini sesuai menurut Riesenhuber bahwa kafein dalam minuman berenergi menyebabkan diuresis.

(36)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan minuman berenergi di kalangan mahasiswa FKM USU, dapat dibuat kesimpulan seperti berikut:

1. Penggunaan minuman berenergi adalah baik jika dikonsumsi dalam batas yang tertentu.

2. Penggunaan minuman berenergi yang berpanjangan menyebabkan banyak efek samping yang membahayakan tubuh.

6.2. Saran

1. Penelitian ini akan lebih baik jika dilakukan pada populasi yang seimbang perbandingan laki-laki kepada perempuan untuk mendapatkan distribusi sampel yang lebih luas.

2. Petugas kesehatan seharusnya memberi penyuluhan mengenai efek samping dari penggunaan minuman berenergi kepada golongan remaja dan dewasa muda.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Babu, K.M., Church, R.J., Lewander, W., 2008. Energy Drinks: The New Eye-Opener for Adolescents, Clinical Pediatric Emergency Medicine.

Bichler, A., Swenson, A., Harris, M.A., 2006. A combination of caffeine and taurine has no effect on short term memory but induces changes in heart rate and mean arterial blood pressure. Amino Acids, 31:471-6

Boyle, M., Castillo, V.D., 2006. Monster on the loose. Fortune, 154: 116-122 Brain, M., Bryant, C.W., How does caffeine work in the brain? Available

from: April 2010].

Bridler, L., Remic, J., Duffy, E., 2004: Is caffeine excess part of your differential diagnosis? The Nurse Practicioner, 29:39-44

Carrillo, J.A., Benitez, J., 2000. Clinically significant pharmacokinetic interactions between dietary caffeine and medications. Clin Pharmacokinet, 39:127-153

Lee, S.J., Hudson, R., Kilpatrick, K., Graham, T.E., Ross, R., 2005. Caffeine ingestion is associated with reductions in glucose uptake independent of obesity and Type 2 diabetes before and after exercise training. Diabetes Care, 28:566-572

Malinauskas, B.M., Aeby, V.G., Overton, R.F., Aeby, T.C., Heidal, K.B., 2007. A survey of energy drink consumption patterns among college students.

(38)

Miller, K.E., 2008. Energy Drinks Linked To Risk-taking Behaviors Among College Students. ScienceDaily. University of Buffalo. Available from http://www.sciencedaily.com/releases/2008/07/080724150438.htm.

Paddock, R., 2008. Energy Drinks’ Effects on Student-Athletes and Implications [Accessed 20 November 2010]

for Athletic Departments. Available from:

Pronsky, Z.M.,1997. Food Medication Interactions. 10th edition. Edited by Crowe, J.P..Pottstown, 1997:274

Riesenhuber, A., Boehm, M., Posch, M., Aufricht, C., 2006. Diuretic potential of energy drinks. Amino Acids, 31:81-83

Scher, A.I., Stewart, W.F., Lipton, R.B., 2004. Caffeine as a risk factor for chronic daily headache: A population-based study. Neurology, 63:2022-2027

Smit, H.J., Cotton, J.R., Huges, S.C., Rogers, P.J., 2004. Mood and cognitive performance effects of “energy” drink constituents: caffeine, glucose and carbonation. Nutritional Neuroscience, 7:127-139

Smit, H.J., Rogers, P.J., 2000. Effects of low doses of caffeine on cognitive performance, mood and thirst in low and higher caffeine consumers. Psychopharmacology, 152:167-173

(39)

LAMPIRAN

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :Kiran Kaur a/p Harbhajan Singh Tempat/ Tanggal Lahir: Perak, Malaysia/ 14 Nopember 1988 Agama : Sikh

Alamat : 27 Jalan Kledang Raya 15, Taman Germuda, 30100 Ipoh, Perak.

Riwayat Pendidikan : 1. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan

2. Foundation in Science, AIMST University, Kedah 3. SMK (P) Methodist Ipoh

Riwayat Pelatihan : 1.Pelatihan Resusitasi Jantung-Paru-Otak (RJPO) TBM USU

(40)

LAMPIRAN

Lampiran 1

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Medan yang terhormat,

Saya adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian mengenai “Gambaran Asupan Minuman Berenergi dikalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Tahun 2010”. Karena itu, saya meminta kesediaan Anda untuk mengisi beberapa pertanyaan terkait penelitian tersebut. Informasi yang diberikan akan saya jaga kerahasiaannya dan data pribadi Anda tidak akan dipublikasikan. Saya berharap Anda bersedia mengikuti penelitian ini.

Terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan sebaik-baiknya.

PERRNYATAAN RESPONDEN

1. Saya bersedia untuk mengikuti penelitian ini dengan mengisi kuesioner dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya.

2. Saya mengikuti proses penelitian ini dengan sadar dan atas keinginan sendiri dengan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Medan, tanggal ____bulan __________ tahun 2010 Responden,

Nama Responden

( )

(41)

Identitas Responden (wajib diisi dengan jujur)

a. Nama Responden :

b. NIM :

c. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

d. Tanggal lahir :

e. Umur : tahun

Catatan:

Beri tanda √ pada pilihan Anda

1. Apakah Anda pernah mengkonsumsi minuman berenergi dalam 1 bulan terakhir ini?

Pernah Tidak Pernah

2. Jika jawaban di atas PERNAH, dalam 1 bulan terakhir ini berapa hari Anda mengkonsumsi minuman berenergi?

1-4 kali 5-10 kali

Lebih dari 11 kali

3. Apakah jenis minuman berenergi yang anda minum?

Extra Joss

Kratingdaeng/ Red Bull Kukubima

Lipovitan Enerjos

(42)

4. Apakah bentuk minuman berenergi yang Anda konsumsi?

Sachet Kaleng Botol

5. Kapan saja Anda mengkonsumsi minuman berenergi?

Siang (sebelum makan tengah hari)

Soreh (selepas makan tengah hari & sebelum makan malam) Malam (setelah makan malam)

6. Tujuan Anda mengkonsumsi minuman berenergi adalah (jawaban bisa lebih dari satu):

Mengatasi keletihan tubuh akibat kurang tidur

Tetap segar bugar sepanjang hari/ tidak mudah capek Agar mampu bergadang (tidak mudah mengantuk) Agar stamina tetap prima selama berolahraga Iseng-iseng (tidak mempunyai tujuan khusus)

Lain-lain (sila namakan) ……….

7. Apakah efek yang Anda rasakan setelah minum minuman berenergi?

Peningkatan tenaga tubuh Rasa lebih terjaga

Peningkatan konsentrasi Menghilangkan rasa capek

(43)

Lain-lain (sila namakan) ………

8. Berapa kaleng/sachet (porsi) yang Anda minum untuk menimbulkan efek yang Anda inginkan?

1 kaleng/sachet/porsi 2-3 kaleng/sachet/porsi

Lebih dari 3 kaleng/sachet/porsi

9. Apakah efek samping yang Anda rasakan setelah minum minuman berenergi?

Sering buang air kecil Jantung berdebar Nyeri kepala

Tidak merasakan apa-apa efek samping di atas

Gambar

Gambar 2.1.a Contoh gambar minuman berenergi
Tabel 2.1.a Zat kandungan minuman berenergi dan efeknya terhadap tubuh
Tabel 2.1.b Zat kandungan minuman berenergi menurut merek
Tabel 5.1.3 Distribusi sampel mengikut jenis kelamin
+5

Referensi

Dokumen terkait

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan yang sedang melakukan penelitian berjudul “ Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media sosial yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra Dalam bidang Ilmu Sejarah pada Fakultas Sastra USU Medan.. Pada :

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat konsumsi kalori, makronutrien dan serat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010..

kantong plastik dan styrofoam di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas. Sumatera Utara

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan yang sedang melakukan penelitian berjudul “ Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media sosial yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2016”, Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara khususya