15
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Kegiatan penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi experimental design tipe Nonequivalent Control Group Design, karena dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok (kelas kontrol dan kelas eksperimen) yang tidak dipilih secara random. Pretest diberlakukan sebelum pendekatan pembelajaran berlangsung, pretest yang dilakukan kemudian dapat dibandingkan dengan perlakuan yang diberikan setelah pretest dengan bantuan posttest.
Kegiatan penelitian ini pada mulanya mengambil nilai Tes KBKM (Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis) yang dijadikan sebagai pretest (tes awal) yang diambil dari kelas kontrol serta kelas eksperimen. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan pendekatan pembelajaran Open Ended yang dimplementasikan pada eksperimen, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan pembelajaran yang biasanya diterapkan oleh guru. Implementasi yang telah diberlakukan pada kelas eksperimen kemudian diteruskan dengan pemberian posttest (tes akhir) pada kedua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen) guna melihat dampak implementasi pendekatan pembelajaran open ended terhadap kreativitas berpikir kreatif matematis siswa dalam pembelajaran matematika berdampak baik atau sebaliknya.
B.
Populasi dan Sampel
Peneltian dilakukan di SMP Negeri 3 Salatiga pada bulan April 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 7 SMP Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 9 kelas yang berjumlah 231 siswa.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas 7 SMP Negeri 3 Salatiga
Kelas Jumlah
7A 26
7B 27
7C 26
7D 26
7E 26
7F 26
7G 26
7H 24
16
Sampel penelitian ini adalah kelas 7A yang berjumlah 26 siswa dimana akan diberlakukan implementasi pendekatan pembelajaran open ended, sedangkan kelas 7B yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol. Pengambilan Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dikarenakan ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel, karena penelitian ini menitik beratkan pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa oleh karena itu berdasarkan saran dan hasil wawancara dari guru mata pelajaran yang bersangkutan maka digunakan dua kelas 7A dan 7B.
C. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variable, variable bebas serta variable terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini merupakan penyebab dalam munculnya variable terikat yang merupakan tujuan akhir dalam penelitian.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran open ended dimana pendekatan pembelajaran yang menggunakan open ended problem yang membebaskan siswa dalam menyelesaikan atau memilih cara dalam memperoleh jawaban yang diinginkan dalam open ended problem, sedangkan variable terikat adalah kemampuan berpikir kreatif matematis yang merupakan cara berpikir siswa dalam pendekatan pembelajaran guna menyelesaikan open ended problem. Pendekatan pembelajaran open ended diimplementasikan guna memunculkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design yang digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Desain penelitian
Keterangan:
O1 dan O3 = merupakan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum
diberi pendekatan pembelajaran open ended.
O
1
X O
2
17
O2 = merupakan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah
diberi pendekatan pembelajaran open ended.
O4 = merupakan kemampuan berpikir kreatif siswa yang
tidak diberi pendekatan pembelajaran open ended.
E.
Instrument Pengambilan Data
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes ini meliputi pretest dan posttest. Pretest merupakan tes awal yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest dan posttest ini terdiri dari 4 butir soal yang sama dengan materi bangun datar. Tabel 3.3 menunjukan kisi-kisi butir soal pretest yang akan diujuikan sebelum perlakuan pendekatan pembelajaran mengenai bangun datar, serta tabel 3.3 menunjukan juga kisi-kisi butir soal posttest setelah pendekatan pembelajaran dilaksanakan menggunakan perlakuan yang berbeda antara kelas VII A dan VII B.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Butir Soal Pretest dan Posttest
Aspek
- Mencetuskan banyak gagasan
dalam pemecahan masalah.
- Memberikan banyak jawaban
dalam menjawab suatu pertanyaan.
- Memberikan banyak cara atau
saran dalam melakukan berbagai hal.
- Bekerja lebih cepat dan
melakukan lebih banyak dari pada siswa yang lain.
1 1-5
Luwes (fleksibel)
- Menghasilkan gagasan
penyelesaian masalah atau jawaban suatu pertanyaan yang bervariasi.
- Dapat melihat masalah dari sudut
pandang yang berbeda.
- Menyajikan suatu konsep dengan
cara yang berbeda.
2 1-5
Orisinal (Originality)
- Memberikan gagasan yang baru
dalam menyelesaikan masalah
18
serta jawaban lain dari pemikiran umum dalam menjawab suatu pertanyaan.
- Membuat kombinasi-kombinasi
yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
Memperinci (elabarotion)
- Mengembangkan atau
memperkaya gagasan orang lain.
- Menambahkan atau memperinci
gagasan sehingga meningkatkan kualitas gagasan tersebut.
4 1-5
Skala Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (KBKM) siswa: 1 :Sangat rendah
19
Tabel 3.4
Bentuk validitas isi dan validitas muka Lembar Pertimbangan
Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (
Pretest
dan
Posttest
)
Validitas Nomor
G.
Teknik Analisis Data
-
Analisis Inferensial
a.
Gain Normalisasi (N-Gain)
Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru serta menghindari hasil kesimpulan bias penelitian. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan persamaan (Hake, 1998):
<�> =��� � −�� � �
����−�� � �
Keterangan:
g = gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua model Smax = skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir
Sposttest = skor tes akhir
Spretest = skor tes awal.
Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi; jika 0,7 > g ≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
b. Uji t-test sampel independen
20