1 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan dalam Penelitian
Dalam sebuah penelitian tentunya ada satu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang utama dan terutama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Sasaran penelitian ini yaitu mereka yang berada pada bagian amplas dalam perusahaan. Dalam hal ini penulis sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu mencari informasi tentang struktur karyawan. Setelah bertanya, penulis mendapatkan informasi bahwa jumlah karyawan bagian amplas berkisar antara 36 orang.
4.2 Perijinan Penelitian
2 4.3 Pelaksanaan penelitian
4.3.1 Tahap Pengumpulan Data
Pada tanggal 20 Juni 2013 tepatnya hari Kamis Sekitar pukul 09.00-15.00 WIB, penulis melakukan penelitian tersebut, dengan jumlah subjek sebanyak 36 orang karyawan bagian amplas. Seluruh subjek dapat mengisi angket tersebut. Namun karena terbatasnya waktu yang diberikan pimpinan perusahaan kepada peneliti sehingga penelitian dilanjutkan kembali pada tanggal 27 Juni 2013 tepatnya hari Kamis dengan waktu yang sama mulai pukul 09.00-15.00 WIB. 4.3.2 Tahap Analisis Data
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam tahap analisis data adalah sebagai berikut:
a. Angket yang sudah disebar diperiksa kembali kelengkapannya.
b. Angket tersebut dinilai jawabannya sesuai dengan skor yang telah dibuat dalam bentuk skala likert.
c. Hasil penelitian dari angket stress kerja dengan produktivitas kerja dimasukkan kedalam komputer kemudian diolah dengan teknik korelasi product moment dengan menggunakan perhitungan program SPSS Version 11.5 For Windows.
3 4.4 Hasil Penelitian
4.4.1 Uji Asumsi a. Uji Normalitas
Sebelum melakukan penelitian terhadap hipotesis penelitian, terlebih dilakukan uji asumsi yakni uji normalitas dengan bantuan SPSS Version 11.5 For Windows. Uji normalitas yang digunaka dalam penelitian ini adalah uji normalitas
Kolmogrogorov-Smirnov. Dari hasil pengujian normalitas terlihat bahwa besarnya 0,763 dengan p=0,605 untuk data pada variabel stres kerja, dan 0,617 dengan p=0,842 untuk data pada variabel produktivitas kerja pada karyawan bagian amplas. Besarnya probabilitas pada kedua data tersebut adalah p>0,05 yang berarti bahwa data yang diperoleh pada kedua variabel berdistribusi normal. 4.5 Hasil Analisa Deskriptif
4 Tabel 9. Kategori Skor Produktivitas Kerja pada karyawan
CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara
Nilai Kategori Prosentase Frekuensi
30-52 53-75 76-98 99-121 122-144 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 0% 2,8% 25% 36,1% 36,1% 0 1 9 13 13
Jumlah 100% 36
Minim = 24 Max = 92 SD = 10,71 Mean = 75,06
Dari tebel 7 dapat diketahui bahwa rata-rata produktivitas kerja pada karyawan bagian amplas sebesar 75,06 yang berada pada kriteria tinggi. Frekuensi terbanyak ditunjukkan pada kategori tinggi hingga sangat tinggi sebanyak 13 dengan prosentase sebesar 36,1%. Hal tersebut menggambarkan bahwa produktivitas kerja karyawan cenderung tinggi.
5 Tabel 10. Komposisi Skor Stres kerja
Nilai Kategori Prosenta
se Frekuensi 30-48 49-57 58-76 77-95 96-114 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 8,3% 52,8% 33,3% 5,6% 3 19 12 2 0
Jumlah 100%
Min = 27 Max = 108 SD = 12,25 Mean = 61,25
Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa rata-rata stres kerja sebesar 61,25 yang berada pada kriteria sedang. Frekuensi terbanyak ditunjukkan pada kategori rendah sebanyak 19 dengan prosentase sebesar 52,8%. Hal tersebut menggambarkan bahwa stres kerjanya cenderung rendah.
4.6 Uji Hipotesa
Pada tabel 9 berikut disajikan koefisien korelasi stres kerja dengan produktivitas kerja karyawan bagian amplas.
Tabel 11. Correlations
STRES PRODUKTI
STRES Pearson correlation Sig. (1.tailed) N 1 . 36 -.494** .001 36 PRODUKTI Pearson correlation
Sig. (1-tailed) N -.494** .001 36 1 . 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
6 rendah. Demikian juga sebaliknya, jika stres kerja karyawan rendah, maka produktivitas kerja karyawan tinggi.
4.7 Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan Product Moment pada variabel stres kerja dan produktivitas kerja pada karyawan bagian amplas di dapatkan hubungan negatif yang signifikan 0,001 yang berarti P<0,005. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima.
Hasil yang diperoleh didukung oleh penelitian yang dilakukan Retnaningtyas (2006). Dimana penelitian tersebut menunjukkan semakin tinggi stres kerja maka produktivitas tenaga kerja semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah stres kerja maka produktivitas tenaga kerjanya semakin tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan stres kerja berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan bagian amplas. Hubungan yang muncul adalah hubungan yang signifikan dan negatif. Ketika stres kerja tinggi maka produktivitas kerjanya rendah. Begitu juga sebaliknya apabila stres kerjanya rendah maka produktivitas kerjanya tinggi.
7 Berdasarkan penelitian yang ada dapat dikatakan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi produktivitas kerja dan stres kerja. Pertama stres yang di alami karyawan tinggi menyebabkan konsentrasinya menurun. Sehingga stres kerja yang muncul menjadi penghambat terbesar ketika akan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dan semangat kerjanya menjadi tidak optimal sehingga mengakibatkan produktivitas kerjanya menurun.
Kedua, terkadang stres yang tinggi yang terus-menerus di alami karyawan sangat berpengaruh terhadap menurunnya rasa percaya diri karyawan. Sehingga tidak sedikit karyawan memilih untuk mengurung diri dari kehidupan sosial. Karena kurangnya kerja sama dengan karyawan lain mengakibatkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Hal tersebut mengakibatkan penurunan produktivitas kerja.
Ketiga, karyawan yang mengalami stres yang tinggi akan lebih memilih untuk menunda atau menghadiri pekerjaan dengan mencari kegiatan lain yang dapat menjadi pelampiasan stresnya. Seperti minum-minuman keras, secara berlabihan. Ketika seharusnya mereka bekerja dengan maksimal namun karena pengaruh minuman keras mengakibatkan kurang maksimalnya hasil yang didapatkan sehingga secara langsung mengakibatkan penurunan produktivita kerja.