PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PROYEK PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU
YASRI Fakultas Ekonomi
Universitas `13 Juli 2013 Pasir Pegarayan,Rokan Hulu,Indonesia.
ABSTRAK
Yasri, 1025017,2013. Pengaruh Pengawasan Terhadap Produksitivitas Kerja Proyek Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu.Heffi Christya Rahayu, SE.M.Si.
Latar belakang masalah para pekerja proyek tidak sesuai jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan sehingga proyek tersebut tertunda,kurangnya pengetahuan kontraktor tentang pekerjaan proyek dan tidak bisa membaca gambar rencana yang dibuat oleh consultant,dalam pelaksanaan pekerjaan proyek masih kurang atau minimnya pengawasan yang telah dilakukan oleh pengawas proyek atau kegiatan yang ditunjuk oleh dinas.
Tujuan penilitian untuk mengetahui pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja proyek pada pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu.seluruh populasi akan penulis jadikan sebagai sampel penelitian. Sampel yang digunakan 3 metode yang gunakan observasi, angket, judul pustaka dan studi dokumentasi.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa pengawasan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu,
tergolong berada pada kategori sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan dalam menjalankan pengawasan dapat dikatakan sangat baik.
Kata Kunci : Pengawasan, Produktivitas
PENDAHULUAN
Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap pekerjaan baik dalam instansi pemerintah maupun swasta. Sebab dengan adanya pengawasan yang baik maka sesuatu pekerjaan akan dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Semakin lancar kerja dan disertai pengawasan yang baik maka pekerjaan itu akan berhasil dengan baik. Dengan pengawasan yang baik akan mendorong pegawai lebih giat dalam bekerja dan menghasilkan kerja yang baik pula terlebih apabila menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat yang baik.
Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, maka perlu adanya peningkatan produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari pada metode kerja hari kemarin, dan hasil yang dapat diraih esok hari harus lebih
banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini.
Produktivitas kerja sering diartikan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk menghasilkan barang atau jasa. Tujuan utama dari peningkatan produktivitas kerja pegawai adalah agar pegawai baik ditingkat bawah maupun ditingkat atas mampu menjadi pegawai yang efisien, efektif dan produktif.
Seorang pegawai yang produktif adalah pegawai yang cekatan dan mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai mutu yang ditetapkan dan waktu yang lebih singkat, sehingga akhirnya dapat tercapai tingkat produktivitas kerja pegawai yang tinggi. Dengan demikian penting bagi seorang manajer berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, agar instansi dapat berkembang dan dapat mempertahankan usahanya.
Pada instansi pemerintah Dinas Bina Marga dan Pengairan dibawah Departemen Pekerjaan Umum yang menangani pembangunan jalan dan jembatan, faktor pengawasan merupakan faktor yang penting bagi instansi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Handoko (2003 : 369) mengatakan bahwa pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Sedangkan menurut Maringan (2004 : 61) Pengawasan adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,kebijakan yang telah ditentukan.
Menurut Harahap (2005 : 10), menyatakan bahwa pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, prinsip yang dianut dan juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari.
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan merupakan suatu tindakan pemantauan atau pemeriksaan kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam mengatur pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik.
Tujuan dari pengawasan adalah agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Simbolon, 2004:62).
Berkaitan dengan tujuan pengawasan, Maman Ukas (2004:337) mengemukakan bahwa :
1. Mensuplai pegawai-pegawai manajemen dengan informasi-informasi yang tepat, teliti dan lengkap tentang apa yang akan dilaksanakan.
2. Memberi kesempatan pada pegawai dalam meramalkan rintangan-rintangan yang akan mengganggu produktivitas kerja secara teliti dan mengambil langkah - langkah yang tepat untuk menghapuskan atau mengurangi gangguan-gangguan yang terjadi.
3. Setelah kedua hal di atas telah dilaksanakan, kemudian para pegawai dapat membawa kepada langkah terakhir dalam mencapai produktivitas
kerja yang maksimum dan pencapaian yang memuaskan dari pada hasil-hasil yang diharapkan.
International Labour Organization (ILO) yang dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan (2005: 127) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung. Sumber tersebut dapat berupa :
1) Tanah
2) Bahan baku dan bahan pembantu 3) Pabrik, mesin-mesin dan alat-alat 4) Tenaga kerja
Konsep produktivitas pada dasarnya dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasi. Pengkajian masalah produktivitas dari dimensi individu tidak lain melihat produktivitas terutama dalam hubungannya dengan karakteristik- karakteristik kepribadian individu.
Dalam konteks ini esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003:8.4).
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari variabel bebas menunjukkan bahwa pengawasan pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 91,1% (lihat tabel 36). Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan pada kantor tersebut sudah berjalan dengan sangat baik.
Untuk mengetahui adanya pengaruh pengelolaan kearsipan terhadap efisiensi kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka penulis menggunakan rumus :
r
XY= N ∑ XY −(∑ X )( ∑Y ) [N ∑ X 2 −(∑X )2 ][N ∑ Y 2 −(∑Y )2] Keterangan : Rxy : koefisien korelasi X : variabel bebas X : variabel terikat N : jumlah sampel
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut “ Diketahui : ∑X = 2389 ∑Y = 2032 ∑X2 = 168.5 57 ∑Y2 = 122366 ∑XY = 143.1 58
Keseluruhan hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus koefisien korelasi product
moment, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
r
xy=
N ∑ xy − (∑x)(∑y) [N ∑x2 −(∑x)2][N ∑y 2 −(∑y)2]r
xy = 34(143158) −(2389)(2032) [34(168557) −(2389)2 ] [34(122366) −(2032)2] R = 4867372 – 4854448 xy [23617] [31420] R = 12924 xy 742046140R = 12924 xy 27240,52
r
xy= 0,474Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien korelasi
product moment, maka dapat dilihat hasil
koefisien sebesar 0,474. Untuk menentukan signifikan antara pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja, maka harus diadakan perbandingan hasil perhitungan korelasi product moment dengan hasil r pada tabel (r tabel). Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan 5% untuk N = 34 diperoleh r tabel 0,339.
Jika dibandingkan antara nilai r yang diperoleh dari rumus koefisien korelasi
product moment yaitu 0,339 dengan r tabel,
maka dapat dilihat bahwa r yang dihasilkan melalui perhitungan koefisien korelasi
product moment lebih besar dibandingkan
dengan nilai r tabel (0,474 > 0,339), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan, Preservasi Pembangunan Jalan dan Jembatan . Ini berarti bahwa semakin tinggi pengawasan maka akan semakin tinggi pula produktivitas kerja pegawai.
PENUTUP
1. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa pengawasan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu, tergolong berada pada kategori sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan dalam menjalankan
pengawasan dapat dikatakan sangat baik.
2. Produktivitas kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu, sudah tergolong baik yaitu berada pada kategori tinggi. Oleh karena itu, masih diperlukan adanya dorongan bagi pegawai untuk bisa meningkatkan produktivitas kerja mereka.
3. Dari hasil perhitungan korelasi product moment antara pengawasan terhadap produktivitas kerja menunjukkan nilai hasil koefisien sebesar 0,474 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu. Dengan demikian hipotesa yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu dapat diterima.
4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu sebesar 22,46%, yang berarti selebihnya yaitu 77,54% lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini seperti faktor-faktor eksternal dan lain-lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
______________ 2003. Manajemen edisi II. Yogyakarta : BPFE.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Handoko, T.Hani. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Sistem
Pengawasan Manajemen. Jakarta :
Pustaka Quantum.
Husein Umar. 2003. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Maman Ukas. 2004. Manajemen: Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung : Penerbit Agnini.
Manullang M. 2003. Dasar-dasar
Manajemen. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada Press. Simamora, Henry. 2004 Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN.
Simbolon, Maringan Masri. 2004.
Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003.
Produktivitas, Apa dan Bagaimana.
Jakarta : Bina Aksara. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis
Manajemen Sumber Daya Manusia.