• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Anggaran Bahan Baku Sebagai Alat Bantu Manajemen Terhadap Perencanaan dan Pengendalian Penggunaan Bahan Baku pada Perusahaan "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Anggaran Bahan Baku Sebagai Alat Bantu Manajemen Terhadap Perencanaan dan Pengendalian Penggunaan Bahan Baku pada Perusahaan "X"."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Bahan baku dalam perusahaan manufaktur merupakan komponen yang sangat penting. Hal ini dikarenakan bahan baku merupakan bahan dasar untuk memproduksi barang jadi yang akan dipasarkan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan bahan baku tersebut supaya efisien dan efektif.

Perencanaan dan pengendalian penggunaan bahan baku itu dituangkan dalam bentuk anggaran yaitu anggaran bahan baku. Anggaran bahan baku yang dibuat perusahaan terdiri dari (1) anggaran kebutuhan bahan baku, (2) anggaran pembelian bahan baku, (3) anggaran persediaan bahan baku, (4) anggaran bahan baku yang habis digunakan selama proses produksi. Kemudian setelah anggaran tersebut dibuat, perusahaan menyusun suatu laporan kinerja untuk menilai apakah anggaran yang dibuat sesuai dengan realisasi yang terjadi. Laporan kinerja ini merupakan suatu bentuk pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitis deskriptif. Objek penelitian dilakukan pada perusahaan swasta yang bergerak dalam industri makanan khususnya roti dan kue kering yaitu perusahaan “X” yang berlokasi di Jl. Kopo Permai 3 Bandung. Data penelitian yang digunakan tahun 2006. data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa perusahaan “X” telah menyusun anggaran bahan baku, yang terdiri dari anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku. Sebagai alat perencanaan penggunaan bahan baku, anggaran yang dibuat oleh perusahaan “X” sudah cukup memadai karena dapat memberikan informasi yang cukup jelas mengenai jumlah produksi yang direncanakan, waktu serta jenis bahan baku yang digunakan. Sedangkan sebagai alat pengendalian belum cukup memadai karena perusahaan “X” belum membuat laporan kinerja untuk membandingkan antara anggaran dan realisasi yang terjadi, sehingga selisih yang terjadi tidak dapat dicari penyebabnya dan tidak ada tindak lanjutnya. Dari laporan kinerja yang dibuat penulis, banyak terjadi selisih yang tidak menguntungkan (unfavourable), dimana realisasi kuantitas penggunaan bahan baku lebih besar dari yang dianggarakan. Menurut informasi yang diperoleh, selisih penggunaan bahan baku yang terjadi karena kesalahan pegawai saat proses produksi dan juga faktor-faktor lain.

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Fakul-tas Ekonomi Jurusan Akuntansi UniversiFakul-tas Kristen Maranatha.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorong-an, semangat, dan nasehat kepada penulis, yaitu:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu ada pada saat aku membutuhkan-Nya. Terima kasih Yesus buat berkat dan kasih-Mu yang telah Kau berikan selama aku mengerjakan skripsi ini.

2. Papa, Mama dan Steffi ( fi^e). Terima kasih untuk cinta, doa dan dukungannya selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Yenni Carolina, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabarannya untuk memberikan petunjuk dan mengarahkan yang berharga dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Tatik Budiningsih, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

iii

5. Bapak Teddy Wahyusaputra, SE., M.M., selaku Pembantu Dekan di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

6. Ibu Se Tin, S.E., M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

7. Bapak Trimanto S. Wardoyo, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akun-tansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

8. Ibu Sinta Setiana, S.E., M.Si., selaku dosen wali dan seluruh staf dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat berarti dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Calvino Eka Debio selaku pimpinan dari perusahaan Ramona serta seluruh karyawan yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam menyusun skripsi.

10.To my beloved boyfriend Rhe-O, thanx for love and pray to me. Terima

kasih udah selalu ada buat aku, menemani aku selama penyusunan skripsi ini dan juga tiada hentinya memberi semangat buat aku (thanx juga yach….udah mau menemani aku ke perusahaan buat penelitian ^_^). 11.Grace .M (Cece), Fei_Syang, ^NuZz^, Aneke (Nana). Terima kasih buat

semua dukungan kepada penulis selama ini. Kebersamaan dengan kalian sungguh menjadi penghiburan yang menyenangkan disaat penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

(4)

iv

dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan banyak dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

13.Teman-teman akuntansi angkatan 2004: Indah, Ivana, Cimoy, Sukam, Yohanes, Agnes, Maria, Devi (Pinyong), Ivan (Mank) dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

14.Dhe-a, Epha, Rinoa, Mel-Kita, Vina, UphiliP, Robby.C, Roni, Edwin, Danie, Venty, Tika, Anton W.S dan teman-teman Purwokerto lainnya (Keep Our Friendship^^).

15.Semua pihak yang sudah memberikan bantuan serta dukungan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan-kesalahan penulis dalam proses penyusunan skripsi ini, dan semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan berkat atas kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kepentingan semua orang. God Bless and Love U.

Bandung, Februari 2008 Penulis,

(5)

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4.Kegunaan Penelitian ... 5

1.5.Rerangka Pemikiran ... 5

1.6.Metodologi Penelitian ... 10

1.7.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Anggaran ... 12

2.1.1. Pengertian Anggaran... 13

2.1.2. Karakteristik Anggaran ... 14

2.1.3. Jenis-Jenis Anggaran... 15

2.1.4. Manfaat Penyusunan Anggaran ... 18

2.1.5. Keterbatasan Anggaran ... 19

2.1.6. Jangka Waktu Anggaran ... 19

2.1.7. Prosedur Penyusunan Anggaran ... 21

2.1.8. Pendekatan dalam Proses Penyusunan Anggaran ... 22

2.1.9. Prinsip Penyusunan Anggaran ... 23

(6)

vi

2.3.Pengertian Bahan Baku………...25

2.4.Anggaran Bahan Baku………26

2.4.1. Pengertian Anggaran Bahan Baku ... 26

2.4.2. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku... 27

2.5.Klasifikasi Anggaran Bahan Baku………..28

2.5.1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku... 29

2.5.2. Anggaran Pembelian Bahan Baku ... 30

2.5.3. Anggaran Persediaan Bahan Baku ... 31

2.5.4. Anggaran Biaya Bahan Baku yang Digunakan………….33

2.6.Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku………..34

2.6.1. Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Perencanaan……….35

2.6.2. Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Pengendalian... 36

2.7.Laporan Kinerja………..37

2.8.Analisis Selisih………...38

2.8.1. Selisih Harga ... 39

2.8.2. Selisih Kuantitas ... 40

BAB 3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian………..42

3.1.1. Sejarah Perusahaan... 42

3.1.2. Struktur Organisasi ... 43

3.1.3. Uraian Tugas (Job Description)... 45

3.2.Metode Penelitian ... 50

3.2.1. Pengumpulan Data ... 50

3.2.2. Operasional Variabel... 51

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data... 51

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Pembahasan ... 53

(7)

vii

Perusahaan “X” ... 53

4.1.2. Tujuan Utama Penyusunan Anggaran pada Perusahaan “X” ... 53

4.1.3. Penyusunan Anggaran Penjualan dan Anggaran Produksi pada Perusahaan “X” ... 54

4.1.3.1.Penyusunan Anggaran Penjualan pada Perusahaan “X” ... 55

4.1.3.2.Penyusunan Anggaran Produksi pada Perusahaan “X” ... 57

4.1.4. Perencanaan Bahan Baku pada Perusahaan “X”... 59

4.1.4.1.Bahan Baku yang Digunakan dalam Proses Produksi Perusahaan “X”... 59

4.1.4.2.Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan “X”... 60

4.1.5. Prosedur Penyusunan Anggaran Bahan Baku pada Perusahaan “X” ... 61

4.1.5.1.Anggaran Kebutuhan Bahan Baku... 61

4.1.5.2.Anggaran Pembelian Bahan Baku ... 67

4.1.6. Pengendalian Bahan Baku pada Perusahaan “X” ... 69

4.1.6.1.Laporan Kinerja ... 70

4.2.Pembahasan... 77

4.2.1. Evaluasi terhadap Anggaran Bahan Baku pada Perusahaan “X” ... 77

4.2.2. Peranan Anggaran Bahan Baku sebagai Alat Bantu Manajemen untuk Perencanaan dan Pengendalian Penggunaan Bahan Baku pada Perusahaan “X” ... 79

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan...81

(8)

viii

DAFTAR PUSTAKA

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Anggaran Penjualan Perusahaan “X”………...57

Tabel 4.2. Anggaran Produksi Perusahaan “X”………58

Tabel 4.3. Standar Pemakaian Bahan Baku………...63

Tabel 4.4. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Bagelen Rumbutter………...63

Tabel 4.5. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Tawar Sandwich………...64

Tabel 4.6. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Roti Cherri A………64

Tabel 4.7. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku per Jenis Produk………65

Tabel 4.8. Ikhtisar Total Kebutuhan Bahan Baku per Bulan……….66

Tabel 4.9. Anggaran Pembelian Bahan Baku………68

Tabel 4.10.Laporan Kinerja Penggunaan Bahan Baku………..74

Tabel 4.11.Selisih Kuantitas Penggunaan Bahan Baku……….76

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Bagan Rerangka Pemikiran……….9 Gambar 2.2. Bagan Pembagian Anggaran……….17 Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perusahaan “X”……….44

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami ketidakstabilan hingga saat ini. Oleh sebab itulah, terjadi persaingan yang semakin ketat diantara para pengusaha. Persaingan ketat itu menuntut perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya, yaitu pelayanan yang memuaskan serta produk yang lebih bermutu. Selain untuk memenuhi harapan konsumen, perusahaan juga memiliki tujuan yang harus dicapai yaitu menghasilkan laba yang optimal dengan biaya yang efisien. Salah satu caranya dengan memanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin sumber daya yang mereka miliki melalui aktivitas perusahannya.

Aktivitas utama yang ada dalam perusahaan manufaktur yaitu aktivitas produksinya, sebab dari hasil produksi itulah, perusahaan melakukan penjualan yang kemudian mendatangkan laba bagi perusahaan. Dalam kegiatan produksi itu, terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang disebut biaya produksi. Biaya produksi terbagi menjadi tiga komponen utama yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Halim dan Supomo, 1997:172). Dari ketiga komponen diatas, biaya bahan baku menjadi komponen terbesar dalam biaya produksi.

(12)

Bab I Pendahuluan 2

baku sebagai komponen terbesar dari biaya produksi, harus diperhatikan dalam penggunaannya. Penggunaan bahan baku yang efisien dan efektif akan membantu perusahaan untuk menekan biaya dan dapat menghindarkan pemborosan. Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka produk tersebut dapat memiliki nilai lebih yaitu harga tanpa mengurangi tingkat kualitas dari produk itu sendiri. Untuk dapat menggunakan bahan baku secara efisien dan efektif, diperlukan suatu pedoman penggunaan bahan baku dalam proses produksi, agar tidak terjadi pemborosan. Oleh sebab itulah manajemen perusahaan perlu menyusun anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian penggunaan bahan baku.

Menurut Halim dan Supomo (1997:172), anggaran bahan baku yaitu:

“Anggaran bahan baku memuat taksiran bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang maupun kuantitas bahan baku”.

Adapun dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku dan standar pemakaian bahan baku (Nafarin, 2004:55).

Perencanaan penggunaan bahan baku tersebut dapat mencegah pemborosan sehingga efisiensi produksi dapat tercapai. Dengan tercapainya hal tersebut, maka akan memudahkan pengusaha untuk mengelola usahanya serta mengembangkan perusahaannya.

Melihat begitu pentingnya peranan anggaran bahan baku, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi roti dan kue kering. Usaha dalam bidang makanan, khususnya makanan kecil akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat

(13)

Bab I Pendahuluan 3

ditandai dengan banyaknya jenis roti dan kue kering yang beredar di pasaran. Masalah yang sering di hadapi oleh perusahaan ini adalah persediaan bahan baku yang sering tidak sesuai jumlahnya dengan yang dibutuhkan dalam proses produksi dan juga kelangkaan bahan baku. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu menyusun suatu anggaran bahan baku, sebagai usaha untuk mencapai efektifitas produksi sehingga bisa memenangkan persaingan dari perusahaan sejenis. Dalam hal ini, produk yang dihasilkan haruslah berkualitas baik dengan harga bersaing, sehingga harapan konsumen dapat terpenuhi.

Anggaran bahan baku berperan sebagai suatu alat bagi manajemen untuk menjalankan fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian (Robbins dan Coulter, 2002:148). Fungsi perencanaan yaitu suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut (www.Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia), sedangkan fungsi pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan sebelumnya (Maulana, 1992:5). Sebagai fungsi perencanaan, anggaran bahan baku digunakan nuntuk merencanakan pengadaan bahan baku yang diperlukan selama proses produksi dan mencegah terjadinya penundaan proses produksi akibat kekurangan bahan baku. Sedangkan sebagai fungsi pengendalian, anggaran bahan baku digunakan sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Jika ditemukan adanya penyimpangan antara anggaran dan realisasinya, maka perusahaan harus secepatnya mengambil tindakan korektif , agar lebih baik di masa mendatang.

(14)

Bab I Pendahuluan 4

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai :

“Peranan Anggaran Bahan Baku Sebagai Alat Bantu Manajemen Terhadap

Perencanaan Dan Pengendalian Penggunaan Bahan Baku Pada Peusahaan

‘X’ ”

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka identifikasi masalah yang menjadi pokok pembahasan :

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan “X”?

2. Bagaimana peranan anggaran bahan baku dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku pada perusahaan ”X”?

3. Apakah penyusunan anggaran bahan baku pada perusahaan “X” telah memadai?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran bahan baku yang dilakukan perusahaan “X”

2. Untuk mengetahui peranan anggaran bahan baku dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku pada perusahaan “X”

(15)

Bab I Pendahuluan 5

3. Untuk mengetahui apakah penyusunan anggaran bahan baku pada perusahaan”X” telah memadai.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis dan rekan mahasiswa lain, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan membandingkan antara teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktik di lapangan.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang pentingnya anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian guna perbaikan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi pihak lainnya, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi serta dapat menjadi bahan pembanding dan kajian.

1.5 Rerangka Pemikiran

Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba yang optimal. Dengan adanya laba maka kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat terjamin dan bahkan dapat terus berkembang. Masuknya era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan manajemen yang memadai. Perusahaan harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada sehingga tidak kehilangan keuntungan yang dapat mempengaruhi keberadaan perusahaan tersebut.

(16)

Bab I Pendahuluan 6

Perusahaan harus cermat terhadap keinginan konsumen saat ini. Konsumen menginginkan produk yang berkualitas dan harga yang bersaing. Perusahaan harus dapat menekan biaya produksi, dalam hal ini adalah biaya bahan baku sebagai komponen terbesar dalam biaya produksi, agar dapat memenuhi harapan konsumen tersebut.. Salah satunya melalui penyusunan anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

Menurut Nafarin (2004:9) anggaran yaitu

“Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan (Nafarin, 2004:9). Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan beberapa faktor diantaranya (Nafarin, 2004:9):

1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan

2. Data-data waktu yang lalu

3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi

4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing

5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah. 6. Penelitian untuk perkembangan perusahaan

Seperti yang telah dijelaskan diatas, untuk dapat menekan biaya produksi, perusahaan perlu menyusun anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan bahan baku. Melalui anggaran bahan baku, perusahaan dapat merencanakan pengadaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi dan mencegah terjadinya penundaan terjadinya penundaan proses produksi akibat kekurangan bahan baku. Anggaran bahan baku dibuat berdasarkan anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku dan standard kebutuhan bahan

(17)

Bab I Pendahuluan 7

baku (Nafarin, 2004:55). Dalam anggaran bahan baku direncanakan banyaknya bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi, besarnya persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan, besarnya pembelian bahan baku yang dilakukan perusahaan dan juga besarnya biaya bahan baku yang akan terjadi untuk suatu periode tertentu (Adisaputro dan Asri, 2004 : 214).

Adapun tujuan penyusunan anggaran bahan baku adalah (Adisaputro dan Asri, 2004:214):

a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah.

b. Memperkirakan pembelian bahan mentah yang diperlukan.

c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah.

d. Sebagai dasar penyusunan product costing yakni memperkirakan harga pokok pabrik karena penggunaan bahan mentah dalam proses produksi.

e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah. Tanpa adanya suatu anggaran bahan baku dapat menimbulkan beberapa masalah dalam perusahaan, antara lain :

1 Tidak dapatnya menentukan bahan baku yang diperlukan dalam produksi.

2 Tidak dapatnya menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan 3 Tidak dapat menentukan harga pokok produk secara tepat.

4 Membuka peluang pemborosan dan penggelapan bahan baku yang disebabkan permintaan bahan baku secara berlebihan karena tidak terdapatnya suatu patokan atau standard penggunaan bahan baku. 5 Dengan adanya bahan baku maka efisiensi produksi tidak tercapai

sehingga harga pokok produk akan tinggi dan memungkinkan

(18)

Bab I Pendahuluan 8

perusahaan kalah dengan perusahaan sejenis yang lebih efisien biaya produksinya

Anggaran bahan baku dalam suatu perusahaan harus dapat menjadi alat perencanaan sekaligus alat pengendalian bagi aktivitas perusahaan. Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus alat pengendalian, penyusunan anggaran harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Partisipasi Manajer dalam penyusunan anggaran 2. Organisasi anggaran

3. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajemen dalam pelaksanaan anggaran

(Mulyadi,2001:513) Sebagai fungsi perencanaan, anggaran bahan baku merencanakan jumlah bahan baku yang diperlukan selama proses produksi dan untuk menghindari penundaan produksi karena kekurangan bahan baku. Sedangkan sebagai fungsi pengendalian, anggaran bahan baku dapat menjadi pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Hasil perbandingan itu dapat menilai apakah perusahaan itu sukses atau tidak, juga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi didalamnya serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hal ini berguna untuk penyusunan anggaran bahan baku periode selanjutnya

(19)

Bab I Pendahuluan 9

Anggaran bahan baku Laporan realisasi

Perbandingan antara

(20)

Bab I Pendahuluan 10

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode yang berusaha menganalisis, menyimpulkan serta menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan (Indriantoro dan Supomo, 1999:26).

Dalam penulisan skripsi ini, data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Lapangan ( Field Research )

Yaitu mencari data dengan jalan mengunjungi dan meninjau langsung perusahaan untuk memperoleh data–data yang diperlukan, yaitu dengan jalan :

a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan para petugas yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang sedang diteliti.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari dan menelaah teori-teori dari buku referensi, literatur, majalah, jurnal, buku-buku lain, dan

(21)

Bab I Pendahuluan 11

catatan-catatan yang penulis peroleh selama perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha yang berkaitan atau ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan untuk pengumpulan data sekunder yang merupakan landasan teori dan pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah.

Penulis menggunakan dua variabel, dalam penulisan skripsi ini yaitu : 1. Variabel bebas (Independent Variable)

Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas atau variabel yang mendahului variablel lainnya yang tidak bebas. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan huruf “X”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah peranan anggaran bahan baku.

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan huruf “Y”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah perencanaan dan pengendalian penggunaan bahan baku.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan ”X” yang berada di jalan Kopo Permai 3 Bandung yang bergerak dalam bidang produksi roti dan kue kering

(22)

Bab I Pendahuluan 12

Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat pengantar dari Universitas Kristen Maranatha sampai selesai.

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap anggaran bahan baku pada perusahaan “X”, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan “X” telah menyusun anggaran bahan baku yang terdiri dari anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku. 2. Prosedur penyusunan bahan baku pada perusahaan “X” dimulai dengan

penyusunan anggaran kebutuhan bahan baku yang disusun berdasarkan anggaran produksi dan berdasarkan anggaran kebutuhan bahan baku ini kemudian disusun anggaran pembelian bahan baku.

3. Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan “X” telah berperan dalam perencanaan pemakaian bahan baku. Hal ini didukung oleh beberapa fakta berikut:

• Perusahaan “X” telah membuat anggaran kebutuhan bahan baku

dan anggaran pembelian bahan baku.

• Anggaran kebutuhan bahan baku yang disusun oleh perusahaan

(24)

Bab V Simpulan dan Saran 82

• Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan “X” sudah

cukup memadai sebagai perencanaan karena sudah memberikan informasi yang cukup jelas mengenai tingkat yang direncanakan, waktu, jenis produk yang ada, dan jenis bahan baku yang digunakan oleh masing-masing produk.

4. Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan “X” belum berperan secara maksimal dalam proses pengendalian pemakaian bahan baku karena perusahaan “X” belum membuat laporan kinerja yang membandingkan antara anggaran dan realisasi dari anggaran tersebut, baik untuk pemakaian atau pembelian bahan baku, sehingga jika terdapat selisih perusahaan tidak mengetahuinya dan tidak dapat mengambil tindakan perbaikan.

5. Perusahaan “X” belum menyusun anggaran persediaan bahan baku secara khusus, hal ini menyebabkan jumlah pembelian bahan baku hanya berdasarkan pada jumlah yang dibutuhkan pada proses produksi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dan juga kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis juga ingin mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Saran-saran tersebut diantaranya:

(25)

Bab V Simpulan dan Saran 83

bahan baku untuk setiap bulannya. Dari laporan kinerja tersebut kemudian dapat dibuat analisis selisih untuk selisih yang materiil, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan, setelah itu diambil tindak lanjut yang dapat mencegah terjadinya selisih yang merugikan perusahaan. Untuk menetapkan selisih itu materiil atau tidak, perusahaan “X” harus menetapkan batas toleransi.

2. Sebaiknya perusahaan membuat anggaran persediaan bahan baku agar dalam melakukan pembelian bahan baku, perusahaan menghitung persediaan bahan baku yang ada sehingga jumlah pembelian dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk produksi dan persediaan bahan baku yang ada. Dengan demikian persediaan bahan baku yang ada tidak terlalu besar.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, Marwan Asri. 2004. Anggaran Perusahaan, Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Anthony, Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System, 12 th Edition. New York: The Mc Graw-Hill Companies,Inc.

Garisson, Noreen. 2003. Akuntansi Manajerial, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdul, Bambang Supomo. 1997. Sistem Pengendalian Manajemen.

Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, Foster, Datar. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 11th Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Hammer, Carter, Milton .F Usry. 1994. Cost Accounting, Planning and Control. Cincinnathi Ohio USA : South Western Publishing Company.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM

Mc Leod, Schell. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

(27)

Nafarin. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Robbins, Coulter. 2002. Manajemen. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Shim, Siegel. 1994. Budgeting. Jakarta: Erlangga.

Supriyanto. 1995. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Supriyono. 2000. Akuntansi Manajemen 3, Edisi 1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Tunggal, Amin Widjaya. 1995. Activity Based Costing. Jakarta: Harvindo.

Welsch, Hilton, Gordon. 1988. Budgeting: Planning and Controlling. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Rerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Selama tahap pertumbuhan dan pembentukan tulang serta guna mencapai PBM, pria membutuhkan lebih banyak kalsium daripada wanita selama 20 tahun pertama kehidupan mereka

Analisis jalur (Path Analysis) merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan

Berdasarkan teori batas tengah maka nilai rata- rata gerak maju pada tabel 4.3a, 4.3b, 4.3c digunakan sebagai waktu standar operasi dalam mengoperasikan mesin dengan

ur.flkFhg

Memberikan informasi tentang pengaruh Mg(OH)2.5H2O terhadap efektifitas kinerja katalis semikonduktor TiO2 pada fotodegradasi zat warna rhodamine B dan memberikan

Pilar-pilar kontekstual yang tampak yaitu terbentuknya masyarakat belajar ( learning community ), yaitu siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil, pemodelan ( modelling

Remarks: Blank soil plots consist of indigenous microorganisms: Control = non contaminated soil (No additional GP treatment), P1 = GP-contaminated soil (with additional GP

Catatan : Yang hadir dalam klarifikasi dan verifikasi ini harus Direktur atau Surat Kuasa Direktur dengan ketentuan yang ada di akta perusahaan, Jika tidak dihadiri pihak yang