Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
Pengaruh Bionutrien AMA
1dan AMA
2Terhadap Tanaman Padi
(Oryza sativa L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Sains
Disusun Oleh :
GILANG GARNADI SURYADI NIM. 0706435
PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
Pengaruh Bionutrien AMA
1dan AMA
2Terhadap
Tanaman Padi (Oryza sativa L.)
Oleh
Gilang Garnadi Suryadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Gilang Garnadi Suryadi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TANAMAN PADI
(ORYZA SATIVA L.)
Diajukan oleh:
Gilang Garnadi Suryadi
NIM. 0706435
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Yaya Sonjaya, M.Si._ Moh. Nurul Hana , S.Pd , M.Pd
NIP: 196502121990031002 NIP : 197101191997021001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
I
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
ABSTRACT
A study concerning Plants Bionutrient AMA as the base material which is applied to rice plants (Oryza sativa L.) in order to obtain information about the effect on growth and yield. Bionutrient AMA1 and AMA2 obtained by extraction method.
The extract is then applied to the rice crop. AMA1 plant extracts and AMA2
applied by dividing the study bydose group and AMA2 AMA1 used, for
Bionutrient AMA1 2.5 mL / L, 5 mL / L, 10 mL / L,15 mL / L, 20 mL / L, 40 mL /
L , to Bionutrient AMA2 15 mL / L, 25 mL / L, 50 mL / L, 75mL / L, 100 mL / L,
150 mL / L, 13th group was the control and the 14 blank. Indicators used to study the potential Bionutrient AMA is the rate of growth and yield. The results at the application stage Bionutrient AMA gives good effects on the productivity of rice plantsin the group with a dose AMA1 2.5 mL / L, and the plants AMA2 a dose of
100 mL / L witheach has a higher growth rate constant of 0,0952 day-1 and 0.1030 day-1, the plant has a rate of 0,0789 day-1 and controls that generate higher growth rate constant of 0.1013 day-1 . The harvest of AMA1 applications with a dose of 15
mL / L and AMA2 a dose of 100 mL / L shows the results with the greatest mass
of the plant given application Bionutrient AMA1 and AMA2 with mass amounts of
each 32,416 grams and 37,017 grams, while the control has a number plant mass of 40,194 grams, and plantsform a significant mass 25,631 g.
i
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang tanaman AMA sebagai bahan dasar bionutrien yang diaplikasikan terhadap tanaman padi (Oryza sativa L.) dengan tujuan meneliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan, dan hasil panen. Bionutrien AMA1
dan AMA2 didapat dengan metode ekstraksi. Ekstrak yang dihasilkan kemudian
diaplikasikan pada tanaman padi. Ekstrak tanaman AMA1 dan AMA2
diaplikasikan dengan membagi penelitian berdasarkan kelompok dosis AMA1 dan
AMA2 yang digunakan, untuk bionutrien AMA1 2,5 mL/L, 5 mL/L, 10 mL/L, 15
mL/L, 20 mL/L, 40 mL/L, untuk bionutrien AMA2 15 mL/L, 25 mL/L, 50 mL/L,
75 mL/L, 100 mL/L, 150 mL/L. Indikator yang digunakan untuk mempelajari potensi bionutrien AMA tersebut adalah laju pertumbuhan dan hasil panen. Hasil penelitian pada tahap aplikasi bionutrien AMA memberikan pengaruh baik terhadap produktifitas tanaman padi pada kelompok tanaman AMA1 dengan dosis
2,5 mL/L dan kelompok tanaman AMA2 dengan dosis 100 mL/L dengan masing
masing memiliki konstanta laju pertumbuhan tinggi sebesar 0,0952 hari-1 dan 0,1030 hari-1, tanaman blanko memiliki laju 0,0789 hari-1 dan kontrol yang menghasilkan konstanta laju pertumbuhan tinggi sebesar 0,1211 hari-1. Hasil panen tanaman aplikasi AMA1 dengan dosis 15 mL/L dan AMA2 dengan dosis
100 mL/L menunjukan hasil terberat dari tanaman aplikasi yang diberikan bionutrien AMA1 dan AMA2 dengan jumlah bobot masing masing 32,416 gram
dan 37,017 gram, sedangkan tanaman kontrol memiliki jumlah bobot 40,194 gram dan tanaman blanko memiliki jumlah bobot seberat 25,631 gram
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
v
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ... I
KATA PENGANTAR ... II
DAFTAR ISI ... V
DAFTAR GAMBAR ... IX
DAFTAR TABEL ... XII
DAFTAR LAMPIRAN ... XIII
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan ... 3
1.4. Manfaat ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tinjauan Tanaman Padi ... 5
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi ... 7
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Padi ... 7
2.3.1 Iklim ... 7
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
vi
2.4 Budidaya Tanaman Padi ... 8
2.4.1 Pembibitan ... 8
2.4.2 Penanaman ... 9
2.4.3 Pemupukan ... 9
2.5 Hama dan Penyakit ... 9
2.5.1 Wereng ... 10
2.5.2 Walang Sangit ... 10
2.5.3 Bercak Daun Coklat ... 11
2.6 Nutrisi Tanaman Padi ... 12
2.6.1 Nitrogen (N) ... 12
2.6.2 Fosfor (P) ... 13
2.6.3 Kalium (K) ... 14
2.7 Bionutrien ... 14
2.8 Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian ... 18
3.2. Alat dan Bahan ... 18
3.3. Alur Penelitian ... 18
3.3.1. Ekstraksi AMA1 dengan Teknik Maserasi ... 20
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
vii
3.4 Tahap Aplikasi ... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
4.1. Ekstraksi Bionutrien AMA ... 24
4.2 Aplikasi Bionutrien pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) ... 26
4.2.1 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-0 ... 26
4.2.2 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-2 ... 28
4.2.3 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-4 ... 31
4.2.4 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-6 ... 34
4.2.5 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-8 ... 36
4. 2.6 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-10 ... 38
4.2.7 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-12 ... 40
4.2.8 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-14 ... 42
4.2.9 Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman padi pada minggu ke-16 ... 44
4.2.10 Konstanta Laju Pertumbuhan Tanaman Padi ... 46
4.3 Pemanenan ... 49
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
5.1. Kesimpulan ... 59
5.2. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 61
1
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nutrien bagi tanaman telah menjadi salah satu komponen penting untuk meningkatkan produksi pertanian saat ini (Dwi, 2007). Penyediaan nutrisi bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk baik pupuk anorganik ataupun pupuk anorganik. Pupuk anorganik memiliki keunggulan yaitu, mudah diserap tanaman dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman yang tinggi. Namun, pertubuhan tanaman yang terlalu cepat tersebut mengakibatkan tanaman rentan terhadap organisme pengganggu (Tarigan, 2007).
Penggunaan pupuk organik sangat mendukung dalam upaya pelestarian lingkungan. Kandungan nutrisi pupuk organik lebih lengkap karena selain mengandung unsur nutrisi makro juga mengandung unsur nutrisi mikro, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Penggunaan pupuk organik tidak sekedar mampu memperbaiki kesuburan saja, tetapi juga dapat menyehatkan tanah dan mencegah degradasi lahan, sehingga menjamin terhadap kesehatan tanaman dan hasilnya, serta akan menyehatkan manusia yang mengkonsumsinya (Simanungkalit, 2006).
2
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
pupuk dan pestisida yang digunakan berasal dari alam di sekitar petani (Andoko, 2008).
Kajian Bidang Keahlian Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia mulai melakukan penelitian mengenai bionutrien. Bionutrien adalah nutrisi yang bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman serta meningkatkan kualitas tanaman tanpa merusak kesuburan tanah maupun menyebabkan pencemaran tanah dan air. Bionutrien ini didapatkan dari proses ekstraksi tanaman potensial (Nurzaman, 2010).
Berdasarkan penelitian-penelitian bionutrien yang sudah dilakukan, terbukti bahwa bionutrien dapat mendorong laju pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, bionutrien memungkinkan untuk menjadi pupuk organik alternatif yang lebih ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu berbahaya terhadap lingkungan. Sementara itu, untuk mengembangkan tanaman lain yang berpotensi sebagai bionutrien, maka dilakukan eksplorasi tanaman potensial lainnya yang berpotensi sebagai bionutrien. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bionutrien adalah tanaman AMA. Tanaman AMA merupakan tanaman yang mempunyai daun subur, berwarna hijau mengkilap dengan lebar daun 3-8 cm, panjangdaun 6-13 cm, memiliki bau yang khas dan tidak terserang hama penyakit. Secara tradisional tanaman AMA sering digunakan sebagai obat kanker, sakit pinggang, diare, ambeien.
Kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi pembuatan bionutrien dari tanaman AMA sampai pengaplikasiannya terhadap tanaman padi (Oryza
3
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
tanaman cabai merah keriting (Capsicum Anmum L.) sebesar 0.1980 hari-1 (Ginanjar, G., 2012). Untuk aplikasi digunakan tanaman padi (Oryza Sativa L.) karena padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meski sebagai bahan makanan pokok, namun juga padi dapat digantikan oleh bahan makanan lainnya. Akan tetapi, padi memiliki nilai lebih dibandingkan bahan makanan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, masalah yang akan diteliti
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh dari penggunaan bionutrien AMA1 dan AMA2
terhadap laju pertumbuhan tanaman padi (Oryza Sativa L)?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan bionutrien AMA1 dan AMA2 terhadap
produksi buah tanaman padi (Oryza Sativa L) ?
1.3 Tujuan
Ditinjau dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai :
1. Mengetahui pengaruh penambahan bionutrien AMA1 dan AMA2 terhadap
pertumbuhan tanaman padi (Oryza Sativa L).
2. Mengetahui pengaruh dari penggunaan bionutrien AMA1 dan AMA2
4
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
1.4 Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian mengenai tanaman AMA sebagai
bionutrien, diharapkan tanaman AMA ini dapat menjadi suatu pupuk organik
alternatif yang digunakan petani dalam usaha pertanian yang lebih ramah
18
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi pengambilan sampel tanaman AMA di daerah Sumedang.Penelitian berlangsungsekitar8bulan dari bulan Oktober 2011 sampai bulanMei 2012. Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap sintesis dan tahap aplikasi. Tahap sintesis dan aplikasi dilakukan di Laboratorium Riset (Bioflokulan) Kimia FPMIPA UPI Bandung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain: corong kaca, gelas
ukur 10 mL,gelas kimia 250mL, gelas kimia 1 L, saringan kain, kompan,
semprotan, set alat refluks, set alat maserasi, set alat destilasi, neraca analitik,
termometer.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tumbuhan AMA,
metanol teknis , larutan ekstraktan, pupuk NPK, pupuk kandang.
3.3 Alur Penelitian
19
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
sampel tanaman potensial AMA dihomogenkan, kemudian ditambahkan larutan ekstraktan kemudian campuran dipanaskan, didinginkan dan disaring.
-Dicuci - Dicuci -Dikeringkan selama 2 minggu - Dirajang -Dimaserasi dengan metanol - Dimasukan ke dalam
selama 1 minggu labu dasar bulat
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
Tumbuhan AMA Tumbuhan AMA
20
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) 3.3.1 Ekstraksi AMA1 dengan Teknik Maserasi
Pembuatan bionutrien dari tumbuhan AMA diawal dengan mengeringkan tanaman AMA sebanyak 10 kg. Pengeringan tumbuhan AMA dilakukan selama 3 minggu, pengeringan ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Massa tumbuhan AMA kering adalah ±30% dari massa tumbuhan AMA basah yaitu 3 kg. Tumbuhan AMA yang telah kering kemudian dipotong secara
homogen dan dimaserasi dengan pelarut meatnol sebanyak 20 L. Proses maserasi
ini dilakukan selama 1 minggu, kemudian setelah 1 minggu perendaman, maserat
AMA disaring. Filtrat hasil penyaring kemudian dikisatkan dengan cara
penguapan sampai volumenya menjadi 20% dari volume awal.
3.3.2 Ekstraksi AMA2 dengan Teknik Refluks
Tanaman potensial AMA dihomogenkan kemudian ditimbangkan menggunakan neraca analitik sebesar 70 gram. Kemudian ditambahkan larutan ekstraktan basa dengan konsentrasi 1M. Kemudian campuran dipanaskan dengan suhu 95 °C dengan waktu 60 menit kemudian didingkan dan disaring. Filtrat dari ekstraksi ini kemudian diaplikasikan pada tanaman padi dengan cara disiram.
3. 4 Tahap Aplikasi
Tahap aplikasi dilakukan terhadap tanaman padi(Oryza Sativa L) di
Laboratorium Riset Kimia Lingkungan kota Bandung. Perlakuan terdiri atas
pemberian bionutrien AMA dengan variasi dosis pada tiap kelompok tanaman
sebagai berikut:
Kelompok P1, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA1 dosis 2.5mL/L air.
21
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
Kelompok P3, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA1 dosis 10mL/L air.
Kelompok P4, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA1 dosis 15mL/L air.
Kelompok P5, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA1 dosis 20mL/L air.
Kelompok P6, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA1 dosis 40mL/L air.
Kelompok P7,yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA2 dosis 15 mL/L air. Kelompok P8, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA2 dosis 25 mL/L air. Kelompok P9, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA2 dosis 50 mL/L air. Kelompok P10, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA2 dosis 75 mL/L
air.
Kelompok P11, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA2 dosis 100 mL/L
air.
Kelompok P12, yaitu 3 tanaman diberi bionutrien AMA2 dosis 150 mL/L
air.
Kelompok P13, yaitu 3 tanaman diberi metanol saja sebagai blanko
Kelompok P14, yaitu 3 tanaman diberi perlakuan standar petani sebagai
kontrol positif.
Adapun denah lahan untuk keperluan penelitian dapat dilihat pada gambar
22
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) Gambar 3.2 Denah Perlakuan Tahap Aplikasi
Benih tanaman padi yang digunakan adalah jenis Meckongga. Lahan yang akan ditanami benih diberi pupuk kandang (Kotoran ayam dan Kotoran kambing). Pemupukan tanaman padi tidak langsung dilakukan ketika padi dipindahkan tetapi menunggu sampai padi dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Pemberian bionutrien dilakukan tujuh hari sekali dimulai pada saat padi berusia 32 hari.
Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dilakukan secara berkala setiap tujuh hari sekali terhadap semua perlakuan dan semua tanaman didalamnya sampai siap panen. Adapun variabel-variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi:
(1) Tinggi batang, diukur dari pangkal akar sampai bagian atas daun, (2) Jumlah anakan yang dihasilkan per tanaman,
59
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Berdasarkan laju pertumbuhannya, tanaman yang sangat baik ditunjukan oleh kelompok tanaman yang diperlakukan oleh bionutrien AMA1 dosis 2,5 mL/L
sebesar 0,0952 hari-1 dan bionutrien AMA2 dosis 100mL/L sebesar 0,0103
hari-1
2. Kuantitas massa buah hasil panen yang sangat baik ditunjukan oleh tanaman bionutrien AMA1 dengan dosis 15 mL/L sebesar 32,416 gram dan bionutrien
60
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) 5.2 Saran
Dari penelitian ini telah diketahui potensi dari tumbuhan AMA ini,. Untuk penelitian selanjutnya disarankan beberapa hal berikut, antara lain:
1. Dilakukan optimasi pemberian bionutrien dengan waktu pemberian bionutrien yang divariasikan.
2. Dilakukan optimasi pemberian bionutrien pada lahan pertanian atau lahan yang belum digunakan untuk pertanian ataupun pada lahan bukaan baru. 3. Dilakukan pengujian dan penambahan unsur mikronutrien, sehingga
59
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. (2008). Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Depok
Budiharsanto, A.S.(2006). Mikrohabitat daan Relung Ekologi Hama Walang Sangit (Heteroptera:Leptocorisa sp) dan belalang (Orthoptera:Locus sp) Pada Tanaman Padi Sawah. Universitas malang.
Dobberman, A. & Fairhurst, T. (2000). Rice: Nutrient Disorder & Nutrient Management. Potash & Phosphate Institute (PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute (IRRI).
Fahmuddin Agus, Diah Setyorini, dan Ai Dariah. (Tanpa tahun). Pelestarian Sumber Daya
Lahan tanaman Padi. Sukamandi : balai penelitian Tanah.
Fatahyani, R.N.(2011).Kajian Potensi Tumbuhan RSR Sebagai Bionutrien Untuk
Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum Annuum Var. Longum). Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Firmanto, B.H.,(2011). Sukses Bertanam Padi Secara Organik. Bandung : Angkasa Bandung Ginanjar, G (2012). Kajian Tentang Potensi Tanaman Ama Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Bionutrien Yang Diaplikasikan Pada Cabai rawit (Capsicum Annum L). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI BANDUNG: tidak diterbitkan
Hamid, A.(2004).Penentuan Jumlah Benih Padi Sebar Langsung untuk Menentukan Jumlah
Pertumbuhan Gulma. Buletin teknik pertanian vol.9 nomor 1.
Hasbulloh, B.H., Pertiwi, S., dan Makarim, A.K. (2009). SIPAPRODI : Sistem Informasi
Panen dan Produktivitas Padi. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Informatika
Pertanian Indonesia 2009 Isbn : 978 – 979 – 95366 – 0 - 7
Kurniasih, E. (2009). Kajian Tentang Potensi Tanaman RSP-GE Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Bionutrien yang Diaplikasikan pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI BANDUNG: tidak diterbitkan.
Sembiring, S.(2009). Pertumbuhan dan produksi beberapa varietas padi gogo pada jarak tanam dan persiapan tanah yang berbeda. Univ Sumatera utara : medan.
Hasbulloh, B.H., Pertiwi, S., dan Makarim, A.K. (2009). SIPAPRODI : Sistem Informasi
Panen dan Produktivitas Padi. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Informatika
60
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
Lingga, P. (1995). Petunjuk Penggunaan Pupuk . Jakarta : Penebar Swadaya.
Nirsal, L.O.(2006). Perbedaan Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Antara
Varietas Cisantana dan Varietas Way Apoburu Di Kelurahan Ngkaringkari Kecamatan Bungi Kota
Bau-Bau.[online].Tersedia:http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789123/45630387/6/
Cover.pdf [November 2011].
Prasetyo, B.H., J. Sri Adiningsih, K. Subagyono, dan R.D.M. Simanungkalit. (2004).
Mineralogi, kimia, fisika, dan biologi tanah sawah. 2004. Hal 29-82 Dalam F. Agus,
A.M. Fagi, Sarwono, A. Abdurachman, W. Hartatik (eds.). Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Reed, D. (tanpa tahun).Growth Kinetics And Quantitative Measurements Of
Growth.[online].tersedia:http://generalhorticulture.tamu.edu/HORT604/LectureSuppl/
GrowthKinetics/GrowthKinetics05.pdf [Desember 2011].
Simanungkalit, R.D.M dan R. Saraswati. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati.Bandung: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Sembiring, S.(2009). Pertumbuhan dan produksi beberapa varietas padi gogo pada jarak
tanam dan persiapan tanah yang berbeda. Univ Sumatera utara : medan.
Soepardi.(1992). Ledakan Hama Wereng dan Keimbangan Hara dalam Tanaman–Tanah.
IPB:bogor
Suryani, N.(2010). Ekstraksi dan Karakterisasi Senyawa-Senyawa dalam CAF. Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wareing, P.F. and Philips, I.D.J.1981. Growth and Differentiation in Plants.[Online] Tersedia:
http://generalhorticulture.tamu.edu/HORT604/LectureSuppl/GrowthKinetics/Growthk inetics05.pdf. [Febuari, 2012]
Zaenaldi, A. (2011). Kajian Tentang Potensi Tanaman Ama Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Bionutrien Yang Diaplikasikan Pada Cabai Merah Keriting (Capsicum Annum L). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI BANDUNG: tidak
61
Gilang Garnadi Suryadi, 2013
PENGARUH BIONUTRIEN AMA1 DAN AMA2 TERHADAP TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)
Ginanjar, G (2012). Kajian Tentang Potensi Tanaman Ama Sebagai Bahan Dasar