• Tidak ada hasil yang ditemukan

Packaging dan Logo Coklat "Tario".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Packaging dan Logo Coklat "Tario"."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan zaman berjalan dengan sangat cepatbegitu juga perkembangan di negara kita ini Indonesia kemajuan dari berbagai bidak baik Ekonomi,politik teknologi maupun sosial. Kemajuan di bidang Ekonomi salah satunya dapat ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia yang bersaing dengan ketat dengan segala cara untuk memenangkan persaingan. Salah satu jenis perusahaan yang berkembang di negara kita saat ini adalah industri makanan salah satunya makanan coklat, yang cukup banyak konsumennya di negara kita ini.

Coklat merupakan salah satu makanan ringan yang digemari banyak orang. Para penggemar coklat tidak hanya dari kalangan tertentu saja melainkan dari berbagai kalangan, baik itu kalangan muda maupun tua dan dari segala lapisan masyarakat. Tidak jarang produk coklat menjadi sesuatu yang paling dicari untuk dikonsumsi.

Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia penghasil coklat setelah Ghana, Tidak dapat dipungkiri juga coklat dari negeri kita ini banyak diminati oleh perusahaan coklat di dunia, namun demikian kemunduran di bidang industri juga terjadi salah satunya di bidang industri coklat atau kakao. Menurut Piter jasman, ketua umum Asosiasi industri kakao (AIKI), Industri kakao sulit berkembang karena pemerintah Indonesia yang hanya mengenakan tarif bea masuk atas produk kakao olahan hanya 5% dan PPN 10% atas perdagangan biji kakao dalam negeri, sehingga impor kakao semakin menigkat.

Sangat disayangkan apabila industri kakao dinegara kita mengalami permasalahan seperti ini, Maka dari itu salah satu yang dapat mengangkat kembali industri di negara kita adalah dengan meningkatkan konsumsi coklat baik dari dalam maupun luar negri. Namun dalam hal ini juga kita mengalami sedikit permasalahan karena tidak adanya peningkatan konsumsi coklat di negara kita, maka untuk itu salah satu caranya untuk meningkatkan ketertarikan masyrakat akan produk ini dengan menanamkan daya tarik tersendiri akan produk coklat baik dari visual maupun produk dan untuk ini dibutuhkannya jasa desain produk untuk meningkatkan daya tarik visual secara kemasan pada produk coklat di indonesia.

(2)

ATSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

TAT I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Perancangan ... 7

1.5 Ruang Lingkup Perancangan ... 7

1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 8

I. Sumber Data ... 8

II.Teknik Pengumpulan Data ... 10

1.7 Tabel Kerangka Berpikir ... 11

TAT II TINJAUAN MASALAH 2.1 Tinjauan Masalah ... 12

2.1.1 Pengertian coklat kakao ... 12

2.1.2 Pengertian Pemasaran ... 23

2.1.3 Jenis-jenis Promosi / Metode Promosi ... 27

2.1.4 Tujuan Promosi ... 30

2.1.5 Pembagian Media Promosi ... 31

2.1.6 Pengertian Media ... 33

2.1.7 Pengertian Desain Grafis ... 36

(3)

2.2.2 Kondisi yang dihadapi TARIO... ... 42

2.2.3 Mengidentifikasikan Peluang Pemasaran STP... 43

TATIII OTJEK RANCANGAN : COKLAT TARIO 3.1 Objek Rancangan Coklat Tario ... ... 49

3.2 Ciri Khas Coklat TARIO ... ... 49

3.3 Target Konsumen... ... 50

3.4 Konsep Perancangan... .. 51

3.4.1 Konsep Visual... 51

3.4.2 Konsep Verbal... 53

3.4.3 Strategi Kreatif... 54

3.4.4 Strategi Pemilihan Media... 55

3.4.5 Pembagian Media Terpilih Berdasarakan Jenis... 57

3.4.6 Biaya Media / Budgeting... 58

3.4.7 Visualisasi Karya... 58

TAT IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan dan Saran ... 69

4.2 Saran ... 70

4.2.1 Diri Sendiri ... 70

4.2.2 Civitas Akademia ... 70

4.2.3 Pemerintah dan Masyarakat Umum ... 71

(4)

BAB I

PENDAHILIAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman berjalan dengan sangat cepat. Ini ditandai dengan

banyaknya perusahaan di Indonesia yang bersaing dengan ketat. Baik

dibidang ekonomi, politik, dan sosial. Kemajuan dibidang politik ditandai

banyaknya partai politik yang bermunculan serta adanya asas demokrasi

untuk penyampaian amanat rakyat. Dan kemajuan sosial ditandai adanya

kepedulian pemerintah untuk turun tangan terhadap penyakit “aves

influenza”, serta adanya penanggulangan korban bencana alam.

Kemajuan dibidang ekonomi ditandai dengan banyaknya penanaman

modal investor asing di Indonesia. Serta mulai banyaknya persaingan

produk di Indonesia. Salah satu contohnya adalah, banyaknya pesaing

produk “Deterjen pencuci pakaian” dari berbagai merek, mulai dari

merek deterjen “Daia”, sampai deterjen “attack”, semua mengalami

persaingan. Semakin banyak merek deterjen baru yang bermunculan

maka, persaingan antara perusahaan dagang pun semakin ketat. Jika

dilihat dari suatu fungsi atau kegunaan barang, tentunya deterjen

memiliki fungsi dan kegunaan barang yang sama, yaitu untuk mencuci

dan membersihkan pakaian. Hanya saja mungkin komposisi deterjennya

berbeda.

Namun ada pula bidang yang mengalami kemunduran. Antara lain

adalah bidang perindustrian, khususnya bidang perindustrian coklat

(5)

Industri Kakao Indonesia (AIKI), industri kakao sulit berkembang di

Indonesia yang dikarenakan oleh pemerintahan Indonesia yang hanya

mengenakan tarif bea masuk atas produk kakao olahan sebesar 5% dan

menerapkan PPN 10% atas perdagangan biji kakao dalam negeri,

sehingga impor kakao olahan semakin meningkat, dikutip dari :

www.sinarharapan.co.id. Dan akibatnya adalah impor kakao olahan

semakin meningkat. Masalah ini pada kemudian hari akan menimbulkan

masalah selanjutnya, antara lain:

1. Perindustrian kakao Indonesia akan mengalami kemacetan

perputaran perindustrian.

2. Menurunnya minat masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi

coklat produk nasional, karena banyaknya pesaing impor dari

merek-merek Cadbury, Hershey’s, Van Houten, dan lain-lain.

Sangat disayangkan apabila Indonesia sebagai negara penghasil biji kakao

terbesar kedua setelah Ghana, Negara Afrika Barat, harus mengalami

masalah yang rumit. Hal tersebut tidak seharusnya terjadi dalam

perindustrian kakao Indonesia, karena negara-negara pengimpor biji

kakao pun tidak mengenakan tarif atas produk mereka. Dan PPN itu

sendiri dianggap tidak memberikan manfaat bagi negara, PPN tersebut

hanya menggagu cashflow perusahaan. Untuk itu penulis memperkirakan

hipotesa awal dari pemecahan masalah perindustrian kakao Indonesia

dari segi desain, khususnya desain kemasan dan logo1.

1

(6)

Karena salah satu bentuk ketertarikan masyarakat akan suatu produk

adalah ketertarikan akan bentuk, atau visual suatu produk. Maka

dibutuhkannya jasa desain grafis.

Karena menurut Suyanto, seorang penulis buku “Step By Step Web Design Theory and Practice”, mengatakan, bahwa :

desain grafis didefinisikan sebagai " aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri". dikutip dari

http://dosen.palcomtech.ac.id

Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk,

menciptakan identitas2 visual untuk institusi, produk dan perusahaan,

dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual

menyempurnakan pesan dalam publikasi. Produk coklat yang akan

dipublikasikan selayaknya adalah coklat yang memiliki kualitas yang

bagus dan layak untuk dikonsumsi. Menurut survey biji coklat dengan

kualitas bagus adalah biji coklat yang berjenis Trinitario3. Dari masalah

perindustrian kakao hingga sampai pada pemecahan masalah, penulis

akan membahasnya dalam sebuah karya Tugas Akhir Desain Komunikasi

Visual dengan judul ” LOGO DAN PACKAGING COKLAT “TARIO”.

2 Identitas adalah menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S Poerwadarminta,

1987) arti kata identitas yaitu keadaan, sifat atau ciri-ciri khusus seorang atau suatu benda. Identitas pada konteks ini diartikan sebagai aplikasi dari penerapan logo.

3

(7)

1.2 Batasan Masalah

Keadaan perindustrian Indonesia menurut survey yang dilakukan oleh

World Economic Forum (WEF), bahwa Indonesia ditempatkan pada

peringkat 60 dalam hal indeks daya saing bisnis tahun 2001 lalu. Rangking

itu masih tergolong rendah dibandingkan negara tetangga. Dan fakta

dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag)

mengemukakan masalah mengenai perindustrian Indonesia yang

semakin terpuruk karena dihambat berbagai permasalahan seperti,

terpuruknya kinerja industri yang disebabkan oleh masalah

pengangguran, dan menurunnya tingkat ekspor Indonesia. Salah satu

contoh kasusnya terjadi di dalam perindustrian Indonesia khususnya

industri coklat atau kakao. Dalam kasus perindustrian kakao, seperti yang

sudah di jelaskan di atas, bahwa masalah yang dihadapi adalah tentang

PPN dan bea masuk yang rendah terhadap kakao olahan yang ditujukan

para negara importir. Sehingga menyebabkan impor kakao olahan

semakin meningkat. Selain itu negara Indonesia sendiri sudah kalah

bersaing dengan serbuan coklat impor.

Pemerintah sendiri sudah berupaya dalam menetapkan sasaran jangka

pendek pengembangan industri nasional periode 2005-2009, demi

memajukan perindustrian di Indonesia antara lain:

1. Menciptakan lapangan kerja baru.

2. Menyelesaikan program revitalisasi.

3. Konsolidasi dan restrukturisasi industri.

4. Mengoptimalkan pasar dalam negeri.

5. Membangun industri komponen lokal.

(8)

Sasaran ini diharapkan oleh pemerintah mampu memperbaiki keadaan

perindustrian Indonesia. Perindustrian kakao di Indonesia tengah

mengalami permasalahan yang cukup serius, namun permasalahan

persaingan perindustrian tersebut bisa diselesaikan dengan memperbaiki

sistem promosi pemasaran yang meliputi beberapa poin utama yaitu

harga, tempat, product, dan promosi. Namun salah satu metode promosi

lebih difokuskan pada kemasan, serta logo. Karena ketertarikan akan

visual untuk first impression akan lebih berpengaruh dalam proses

penjualan. Dalam hal ini, ketertarikan bentuk visual akan suatu produk

tertentu, di dalam desain grafis disebut dengan ketertarikan akan

kemasan atau packaging. Dikarenakan banyaknya bentuk packaging yang

menarik, yang dibentuk dan didesain sedemikian rupa, demi memajukan

produk dari perusahaan dan target laba tertentu yang mempengaruhi

persaingan perindustrian.

Berdasarkan uraian dan pembatasan masalah di atas, maka

permasalahan yang muncul, setelah dibatasi ruang lingkup pemecahan

masalahnya, dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Dengan gelar Indonesia yang menyandang negara penghasil biji kakao

terbesar setelah Ghana, Afrika Barat. Seharusnya kita mampu

bersaing dengan negara luar.

2. Dengan lebih memilih mengekspor biji kakao dari pada menjual di

dalam negeri dan mengolahnya menjadi suatu pabrik coklat.

Menyebabkan perindustrian coklat Indonesia tidak dikenal oleh

negara lain.

3. Dari kedua hal di atas bila tidak diselesaikan akan menimbulkan

masalah krisis kepercayaan masyarakat mengenai perindustrian

(9)

1.3 Rumusan Masalah

Dari materi yang akan dibawakan maka diperlukan beberapa rumusan

masalah yang nantinya akan menjadi acuan proses perancangan4 sistem

promosi untuk mengatasi masalah yang telah terindentifikasi

sebelumnya, yaitu:

1. Untuk menghasilkan first impression yang baik, hal apa sajakah yang

harus diperhatikan dalam membuat coklat merek baru?

2. Logo dan packaging seperti apa yang akan mencerminkan image5

Indonesia, dan mampu menarik daya beli masyarakat?

3. Bentuk promosi seperti apa yang akan diterapkan untuk

mendongkrak pembelian coklat dalam negeri yang sesuai dengan

segmentasi pasarnya?

4. Apa dan bagaimana kecenderungan perilaku target pasar yang akan

dituju?

4

Perancangan adalah merencanakan; mengatur segala sesuatu lebih dahulu (Kamus Umum Bahasa Indonesia; W.J.S Poerwadarminta, Balai Pustaka: 1997). Bila ditinjau dari sisi desain, perancangan dapat diartikan sebagai semua proses yang terjadi dalam memecahkan suatu masalah, mulai dari riset, analisis data, proses kreatif, sampai dengan hasil karya desain.

(10)

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan sesuai dengan rumusan masalah adalah sebagai

berikut:

1. Menemukan ciri khas bangsa Indonesia, yang akan diaplikasikan pada

packaging coklat dalam bentuk visual. Mendesain logo produk coklat

dan packaging coklat, berdasarkan target pasar/segmentasi, visi, misi

penciptaan karya dan produk. Menciptakan suatu logo coklat yang

rasionil, dengan adanya pendekatan marketing management, dan

branding management di dalam produk coklat tersebut. Terciptanya

logo coklat dan produk coklat baru, pada perindustrian Indonesia.

Sehingga boleh menggangkat citra Indonesia di bidang perindustrian

dan ekonomi.

2. Mengembalikan kepercayaan diri dan ketertarikan masyarakat untuk

lebih mengkonsumsi produk barang Indonesia, sehingga boleh

memajukan bangsa Indonesia sendiri untuk mau bersaing dalam

perindustrian antara negara terdekat.

3. Menerapkan promosi berupa periklanan dan promosi penjualan

berbentuk visual yang sesuai dengan tujuan perancangan.

1.5

Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup perancangan yang akan dipilih sesuai dengan proses

perancangan yang berupa perancangan logo, item-item promosi dan

aplikasi seperti :

Media Branding

• Visual Identitas : - Logo : Business Suite

- Kendaraan distribusi

(11)

- Signboard ditempat

• Merchandise, cinderamata

• Packaging : - Kemasan kecil

- Kemasan medium

- Kemasan Event

• Media pers : - Majalah

- Koran

• Media Elektronik : - Television/Website

- Handphone, wallpaper

• Media outdoor : - Billboard

- Signboard

• Display counter

1.6 Sumber & Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian akan dibagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan

data dan analisis hasil pengumpulan data.

i. Sumber Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi Langsung

Menurut Moh. Nazir (1985; 212), seorang penulis buku “Metode

Penelitian”, mengatakan, bahwa :

“Observasi langsung, yaitu cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”

Observasi dapat dilakukan tidak terbatas pada orang tapi juga pada

objek-objek lainnya. Observasi yang dilakukan adalah observasi

terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis

(12)

2. Wawancara

Menurut Prof DR Suharsimi Arikunto(1998; 145), seorang guru besar

dari Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan, bahwa:

“Wawancara atau Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara"

Interview atau wawancara dengan teknik ini peneliti dapat

mengetahui hal-hal dari responden dengan lebih mendalam.

Wawancara dapat melakukan secara terstruktur, yaitu dengan

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan secara sistematis ,

maupun secara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas.

3. Kuisioner Tertutup

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan daftar

pertanyaan atau pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada

responden untuk dijawab. Sifat kuisioner yang akan dilakukan adalah

tertutup, yaitu untuk tiap pertanyaan disediakan pilihan jawaban

sehingga jawaban dari responden dapat dibatasi dan diarahkan. Ini

dilakukan untuk menjaga agar pokok yang diteliti tidak meluas dan

memudahkan dalam mengolah data.

4. Studi Kepustakaan

Menurut Moh. Nazir, Ph.D(1985; 111), seorang penulis buku “

Metode Penelitian”, mengatakan, bahwa :

“Studi kepustakaan adalah membaca, mempelajari dan

(13)

Studi kepustakaan yang akan dilakukan adalah meliputi segala

informasi yang sudah dibukukan dan segala wacana dari media cetak

dan elektronik mengenai logo, sejarah coklat, packaging coklat,

definisi maupun istilah, serta efek-efek yang ditimbulkan oleh coklat

product baru serta data lainnya yang dapat membantu dan

menunjang penelitian ini.

5. Studi Banding

Studi banding akan dilakukan terhadap item-item promosi pada

pemasaran yang dilakukan dan dirancang dalam media cetak maupun

media elektronik yang sudah ada.

ii. Teknik Pengumpulan Data

Analisis hasil pengumpulan dan pengolahan data dibagi menjadi dua,

yaitu:

1. Analisi terhadap pengumpulan data di luar keperluan karya

Analisis terhadap data ini akan dilakukan lewat hasil studi

kepustakaan yang dianggap dapat menunjang, membantu,

memperjelas dan mempermudah proses penelitian akan dianalisis

secara kualitatif, sesuai dengan teknik dan modus penelitian sesuai

dengan batasan masalah yang ditetapkan sebelumnya.

2. Analisis terhadap pengumpulan data yang berhubungan dengan visualisasi karya

Analisis terhadap data ini akan diwujudkan dalam bentuk visualisasi

karya yang berupa item-item desain yang dirancang selaras dengan

hasil analisis pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan

sistem komputerisasi berbasis Windows, dengan SoftwareCorel

(14)
(15)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

T.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan finalisasi desain, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

Perkembangan industri dalam negeri khususnya dalam bidang

perindustrian kakao, memiliki prospek yang positif dan baik karena

Indonesia merupakan negara penghasil biji kakao terbanyak setelah

khana, dan ini merupakan salah satu nilai positif dan hal yang

menggembirakan yang bisa dibanggakan, dimiliki oleh Indonesia.

Sehingga dengan adanya hal tersebut boleh mengembalikan

kepercayaan diri negara Indonesia untuk mulai bersaing dengan

negara tetangga, sehingga persaingan dalam bidang industri pun akan

semakin cepat berkembang.

2. Namun ternyata perkembangan industri kakao yang memiliki prospek

yang sangat baik ini, mengalami suatu permasalahan dalam bidang

perpajakan di dalam negeri. Yaitu mengenai PPN 10% atas

perdagangan biji kakao olahan dalam negeri, dan rendahnya tarif bea

masuk kakao olahan yang ditujukan bagi negara luar.

3. Dengan adanya PPN10% dan rendahnya tariff bea masuk untuk

negara luar, mengakibatkan banyaknya produk negara luar yang

dengan mudah masuk ke Indonesia dan bersaing di dalam negeri,

serta membuat perkembangan industri dalam negeri semakin lambat

untuk berkembang. PPN 10% ini juga mengakibatkan para

(16)

ke luar negeri dari pada harus mengolahnya menjadi suatu pabrik

coklat di dalam negeri. Sehingga menyebabkan masyarakat kita

sendiri lebih silau dengan produk coklat dari luar dari pada coklat dari

dalam negeri. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat akan

produk dalam negeri, maka akan dilakukan suatu pemecahan yang

berupa pendekatan desain grafis dengan diikuti promosi.

Untuk promosi sendiri dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan

diri masyarakat Indonesia dan mengajak untuk menggunakan produk

dalam negeri.

5. Selain memperluas promosi, ada pula penentuan target pasar yang

ditujukan, yaitu umur 18tahun ke atas, dan juga disesuaikan dengan

target pasar menengah dengan menyesuaikan dengan gaya hidup

mereka.

T.2 Saran

T.2.1 Diri Sendiri

• Agar lebih mampu dalam mengatur waktu bekerja.

• Agar mampu mengatasi masalah-masalah yang akan datang, dengan

memikirkan sebuah solusi secara grafis yang tepat disertai survei yang

lebih mendalam.

• Menjadi lebih cepat dan sigap dalam mendesain

.

T.2.2 Civitas Akademia

Supaya Universitas Kristen Maranatha dapat lebih memperbaiki sistem

administratif yang kurang berjalan dengan baik, terutama dapat

menelaah ulang sistem yang berlaku di universitas secara umum dengan

(17)

T.2.3 Pemerintah dan Masyarakat Umum

• Supaya pemerintah dapat melihat kondisi, keperluan, kemampuan

dan kekayaan masyarakat Indonesia dan bangsa Indonesia, sehingga

pemerintah boleh mendukung, dan juga menghargai serta

melakukan suati tindakan yang berpengaruh besar tehadap industri

kakao dalam negeri.

• Supaya masyarakat umum dapat melihat bahwa musik klasik dapat

dijadikan salah satu alternatif pilihan menikmati musik yang

(18)

D A F T A R P U S T A K A

Kotler,Philip,1997,MANAJEMEN PEMASARAN ANANALISI, PERENCANAAN,

IMPLEMENTASI,DAN KONTROL, Edisi Sembilan , PT Prehallindo , Jakarta

Hampshire, Mark, Stephenson, Keith, PACKAGING, DESIGN, SUCCESFUL, PACKAGING

FOR SPECIFIC CUSTOMER GROUPS

Garrafe, M, Joseph, STRUCTURAL PACKAGING, Page one

Referensi

Dokumen terkait

Allah mengemukakan satu misal Perbandingan (yang menyatakan tidak ada manfaatnya) bagi orang-orang kafir (berhubung rapat Dengan orang-orang mukmin selagi mereka tidak beriman

Hasil penelitian secara simultan juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Tuasikal (2007) dan Pangastuti (2008), bahwa tingkat pemahaman sistem akuntansi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam data yang mempunyai struktur hirarki, dua unit level-1 pada unit level-2 yang sama cenderung mempunyai karakteristik yang hampir

Nama Field Jenis Panjang Keterangan KodeBrg Varchar 5 Kode barang NamaBrg Varchar 20 Nama Barang Satuan Varchar 1 1=KG 2=Ton 3=Liter 4=Kubik Master Pengelola

Berdasarkan studi ini memberikan jaminan untuk menggunakan simulasi numerik dalam evaluasi pola aliran udara sebagai pengganti metode yang lain yang sering digunakan

Pada layar ini yang tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.5, ditampilkan general life table yang memuat angka harapan hidup saat lahir hingga tua untuk laki-laki dengan

Satu dekade terakhir, banyak negara Asia Tenggara yang berusaha merancang ulang sistem pendidikan mereka dalam rangka menghasilkan peserta didik-peserta didik