• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Efikasi diri dan Dukungan Sosial dengan Stres Akademik pada Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara Efikasi diri dan Dukungan Sosial dengan Stres Akademik pada Siswa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

250-261 :Abdus Salam Page 250

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

Hubungan antara Efikasi diri dan Dukungan Sosial dengan Stres Akademik pada Siswa

Abdus Salam1, Suharnan2, AndikMatulessy3

Abtract

Researchforstudiesbothsimultaneousorpartialcorelationofselfefficacy and socialsupportwithacademicstres.Thisstudy usedquantitativemethods,withdata collectionthrougha questionnaire thattake 100studententrantsawayinthe State High

School1Pamekasanpurposively.ResultsofregressionsanalysisshowedthevalueofF =

28,453andp=0,000(p<0,05).Meansselfefficacy andsocialsupportwithsupportwith academic streshas a highly significant correlation. The resultsof partial correlation betweentestselfefficacywithacademicstresstogetthevaluet=-0,145andp=0,000(p

<0,05),whichmeans thatbetweenselfefficacy withacademicstresshasasignificant

negative correlation.The

resultsofcorrelationbetweensocialsupporttostressobtained valuet=-0,561withp=0,081(p>0,05),meaning thatthesocialsupportwithacademic stress has asignificant negativecorrelation.

Keywords:academicstress, self efficacy, socialsupport

Abstrak Penelitianini mengkajihubungansimultandanparsialefikasidiridandukungan sosialdenganstresakademik.Penelitianinimenggunakanmetode kuantitatif,dengan pengumpulandatamelaluiangketyang 100siswaurbandiSMANegeri1Pamekasan secarapurposive.HasilanalisisujiregresimenunjukkannilaiF=28,453danp=0,000(p < 0,05).Berartiefikasidiridandukungansosialdenganstresakademikmemilikikorelasi yang sangatsignifikan.Hasilujikorelasiparsialantaraefikasidiridandukungansosial denganstresakademikmemperolehnilait=-0,145dandanp=0,000(p<0,05),yang berartibahwa antara efikasidiridenganstres akademikmemilikikorelasinegatifyang

sangatsignifikan.Hasilujikorelasiantaradukungansosialdenganstresdiperolehnilait =

-0,561denganp=0,081(p>0,05),yangartinya antara dukungansosialdenganstres akademik memiliki korelasi negatifyangsangat signifikan.

Kata kunci :Stres akademik, efikasi diri, dukungan sosial

1

SMAN 1 Galis PamekasanAbdussalam1579@gmail.com

2Fakultas Psikologiprof_suharnan@yahoo.com 3

(2)

250-261 :Abdus Salam Page 251

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

Pendahuluan

Pendidikan merupakan aset yang tidak ternilai bagi suatu bangsa, terutama bagiindividudan masyarakatsebagaipenggerak dan tonggak keberhasilanbangsa. Pendidikan merupakanproses yangesensial untukmencapai tujuan dan cita-citapribadi individu. Pendidikanpada dasarnyayaituusahasadaryang terencanadalammewujudkansuasana belajardanproses pembelajaranagar peserta didik secara aktif dalammengembangkan

potensidirinya untukmemilikikekuatanspiritualkeagamaan,pengendaliandiri, kepribadian,kecerdasan,akhlakmuliaserta keterampilanyangdiperlukandirinya, masyarakat,bangsadannegara(UUSisdiknasNo 20tahun2003). Halinimemberikan gambaranbahwa keberhasilandaripendidikantidakhanyaberpusatpada kemampuan kognitif, akan tetapi pengembangan sisi afektif,mental dan emosipesertadidik.

Menurut UU No 20 tahun 2003 fungsi pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa.Dengandemikian pendidikanmerupakanupayauntuk mengembangkansumberdayamanusiayang

berkualitas,sehinggapendidikandilakukandalamseting

formalsebagaiwujudnyatauntuk menghasilkan kualitas sumber dayamanusiayang berkualitas baik.

Secara kronologis,pesertadidikpadajenjang SMAberadapadarentang usia15-18 tahun atauberada dalam tahap perkembangan remaja. Masa remajamerupakan masa transisidarimasakanak-kanakkemasa dewasa.Masa terunikyangakandilewatisetiap individudalamfase kehidupannya. Menurut RitaEka Izzaty dkk (2008: 135) Pada masaremajadisebutmasabadai& topan(stormandstress)yaitumasayang

menggambarkanketeganganemosi,keadaanemosiremajayang tidakmenentu,tidakstabil danmeledak-ledak.Meningginya emosiremajadisebabkansalahsatunya olehmasalah- masalahsekolahsepertimasalah penyesuaiandiri,emosi,sosialdanpertentangandengan aturansekolah. MenurutHurlock(dalamRitaEkaIzzatydkk,2008:135)terdapatlimaperubahan padasetiap remajayaitumeningginyaemosi, perubahan tubuh, minatdanperan,perubahan pola perilaku,perubahannilai-nilaiserta sikapambivalenterhadapsetiapperubahanyang ditandaiadanyatuntutanakan kebebasan tetapi takut untuk bertanggung jawab. Dengan demikian, seiring dengan perubahan yang terjadi, remaja sangat rentan dengan permasalahandanstres.Remajamemilikimasaperkembangandiantaranyaperkemba ngan fisik, kognitif, emosi, sosial, dan moral.Perkembangan tersebut dipengaruhioleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu faktor eksternal yang berupa lingkungan,lingkungan tersebut khususnya pendidikan (RitaEkaIzzatydkk,2008:14). Pendidikan dapatdiperoleh melaluilingkungan keluarga, sekolahdanmasyarakat.Namun,dalampenelitianinipendidikanyang

(3)

250-261 :Abdus Salam Page 252

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

akandibahaslebih lanjutyaitu pendidikanyangdiperoleh melalui lingkungan sekolah.

Menurut Schneiders (1964)kemampuan menyesuaikan diriberkaitandenganproses pembentukankeyakinan.Schneidersmenyebutkan bahwakondisipsikologismerupakan

salahsatufaktoryangmempengaruhipenyesuaiandiri. Kondisi psikologis meliputi keadaan mentalindividuyang sehat, individuyangmemilikimentalyang sehatmampu melakukan pengaturan terhadap dirinya sendiri dalam perilakunya secara efektif. Menurut Bandura(dalamSmet,1994)untukmengatur perilakuakandibentukatautidak, individutidakhanyamempertimbangkan informasidan keyakinantentangkeuntungan dan kerugian,tetapijuga mempertimbangkansampaisejauhmanaindividumampumengatur

perilakutersebut,kemampuaninidisebutdenganefikasi diri.MenurutBandura(1997),

efikasidiriadalahkeyakinanakankemampuandiriseseorangdalammengorganisasik an danmelakukanserangkaiantindakanyang sesuai untukmencapai suatu hasil yang diharapkan. Keyakinan tersebutmerupakan rasa percaya terhadap kemampuan diri sehinggamampumendorong seseoranguntukmeraihsegalasesuatuyangdiinginkannya. Aspek efikasidiri menurutBandura(1997)terdiridaria)level,b) generality,dan c) strength.Siswayangmemilikikeyakinanyangkuatterhadapkemampuanyangdimilik i

(4)

250-261 :Abdus Salam Page 253

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

akanlebih gigihberusahadantidak mudahmenyerahmeskipunmenghadapiberbagai kesulitandanrintangan.

Berdasarkan penelitian Uly Gusniati (dalam Desmita, 2009: 280) di SMU Plus Jakarta menemukan adanya fenomena stres akademik yang dialamisiswadisekolah, disebabkanolehsiswamerasaterbebanidengan keharusanmempertahankan peringkat sekolah, kecemasan dalam menghadapi ujian semester, ketakutan mendapatkan nilai ulangan yangjelek, bingung menyelesaikan PR yangterlalu banyak, lelah dan bosan mengikuti perpanjanganwaktu belajar di sekolah.

Fenomenastresakademikyangdialamisiswa tidakhanyadisebabkanolehtuntutan akademik,tetapijugaadanyakompetisi yangtinggidalamprosespenilaian,(Desmita,

2009:290).Dengan adanya penilaiantersebut,peserta didikberlomba-lomba untuk berkompetisimendapatkanhasilpenilaianyang terbaikuntukkepentinganmasa depannya baikmemasuki perguruantinggimaupununtukpenentuankarir.Selainitu,tuntutan akademiklainnyameliputi adanyajambelajaryanglebihlama,jumlah matapelajaranyang banyak,tekananuntuk menunjukkanberprestasidariorangtua, keluarga,guru,tetangga, temansebaya,siswa itu sendiri.MenurutAlbana(2007:6)peningkatanstatussosialdapat membuatstres,karena pendidikanselalumenjadisebuahsimbolstatussosial.Orang-orang dengankualifikasipendidikantinggi dihargai olehmasyarakat, sebaliknya orang-orang yang tidakberpendidikan tampak tertinggal. Anak yang berhasil dalam akademiknya diterimadengan baik, dikenal, dan dihargai oleh masyarakat umum, hal itu membuat kebanggaanbagiorangtua.Olehkarena itubisa dipahamimengapa banyakorangtuayang menginginkananaknyaberpendidikandan berprestasi, karenahal tersebut menunjukkan pada masyarakat bahwaorangtuayangberhasilyaituorangtuayangmampumemberi status terhadapanaknya.Namunanakyang tampak malas,lambatdansulitdi sekolah cenderung ditolakolehguru-gurunya,dicelaorangtuamereka,dandiejekataudiabaikan

olehtemansebaya.Kondisiatautekanansosialseperti itulahyang menyebabkan anak menjadistreskarenabagianak- anakakanberusahamemenuhisyaratsosialuntuk mendapatkanpenghargaandilingkungan masyarakat,tetapijika anaktidakmampu memenuhi syarat sosialtersebut makasemakin mudah mengalami stres.

Efikasi Diri

Individuyangyakinbahwadirinyamampudalammenghadapilingkungannya,maka

ketikasituasi dalam lingkungan yangb sedang dihadapi menekan, individu tetap akan merasatenang danmampuuntukdapatberpikir secarajernih.Efikasidiriberperansebagai sebuahmekanismekognitifyang mengendalikanindividuuntuk menghadapitekanan. Apabilasiswamerasatidakdapatmengendalikansituasidanlingkungan yangsedang dihadapinya(stresorakademiikdandirasamengancam,makasiswaakanmerasagelisah danstres. Sebaliknya,apabila siswa tersebuttidakakanmengalamistresyangberlebihan. Bandura(Nurlaila,2011)yang menjelaskanbahwaefikasidiriakanmeningkatkan kekebalanterhadapcemas,stres,depresi,serta mengaktifkanperubahan-perubahan biokemiayangdapat memengaruhi berbagai ancaman.

Pernyataandiatasdidukung olehbeberapa penelitiansebelumnya.Suhada(2012) menemukanbahwasalahsatufaktoryang memengaruhistresakademikpadasiswaadalah efeikasi diri. Hasil penelitian tersebut sependapat dengan hasil penelitian Wisantyo (Suhada,2012)yang membuktikanadanyahubungan negatifantaraefikasidiriakademik denganstresakademikpadasiswaSMAN3Semarang.Hubunganyang negatifantara efikasidiriakademikdenganstresmenunjukkanbahwa keyakinansiswa terhadap kemampuanakademiknyadapatmengurangistrespadasiswaSMAN3Semarang.Hasil

(5)

250-261 :Abdus Salam Page 254

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

penelitiantersebutdidukung oleh Jex, Bliesse,Buzzell, danPrimeau(Nurhasanah,2007), bahwa individu dengan efikasi diri yang tinggi mempunyai tingkat ketegangan yang rendah,dibandingkandenganindividuyang mempunyaiefikasidirirendah.Ketegangan yangdimaksudadalah keteganganyangdiakibatkan oleh rasasakit ataupunstresor.

Dukungan Sosial

Rook(dalamSmet,1994)mendefinisikandukungansosialsebagaisalahsatufungsi

pertalian sosialyangmenggambarkan tingkatdan kualitas umum dari hubungan interpersonalyang akanmelindungi individu dari konsekuensi stres. Dukungan sosialyang diterima dapatmembuatindividumerasa tenang,diperhatikan,timbulrasapercayadiridan kompeten.Menurut Pierce(dalam Kail and Cavanaug,2000)dukungansosialsebagai sumberemosional,informasionalataupendampingan yangdiberikanoleh orang-orang disekitarindividu untukmenghadapi setiap permasalahan dan krisisyangterjadi sehari-hari dalamkehidupan.MenurutSarafino(2006) bahwa dukungansosialmengacu pada memberikan kenyamananpadaorang lain,merawatnyaataumenghargainya.Pendapat senadajugadiungkapkanolehSaroson(dalamSmet,1994)yang menyatakanbahwa dukungansosialadalahadanyatransaksi interpersonalyang ditunjukkandengan memberikanbantuanpada individulain,dimana bantuanituumunyadiperolehdariorang yangberarti bagi individuyangbersangkutan.

Keluarga(terutama ayahdanibu) merupakan lingkunganpertama danutamayang memberikan banyakpengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan sosial anak, terutamadalamkaitannyadenganprosespembelajaran.Sikaporang tuayang terlalu mengekangdan membatasipergaulan anak didik akan berpengaruh terhadap perkembangandanprosespembelajarananak.Sebaliknyasikaporangtua yangterlalu bebas terhadap anaknyaakan menyebabkan anak tidak terkendali. Hal ini dikuatkan pendapatPiaget(dalamFatimah,2010)bahwainteraksi sosial/hubungan sosial anak pada tahunpertama sangatterbatas,terutama hanyadenganibu danayahnya. Pendapat tersebutmenguatkanbahwakepuasanpsikisyang diperolehanak dalamkeluargaakan sangatditentukanolehfaktorkeluarga terutamaayah danibuyang sekaligusmenentukan bagaimanaanakakanbereaksi terhadaplingkungannyaterutama lingkunganbelajarnya. House (dalamSmet,1994)membedakanempat jenis atau dimensi dukungan sosial, antaralain :

a.EmotionalSupport: individu membutuhkan simpati,cinta, kepercayaanserta kebutuhan

didengarkan. Individu dapatmerasakan bahwa orang di sekitarnya memberikan perhatianpadadirinya,mendengarkan,simpati terhadap masalah pribadimaupun pekerjaan.

b.AppraisalSupport:penilaianterhadapindividudengancara memberipenghargaanatau

memberipenilaianyangmendukung pekerjaan,prestasi,danperilakuseseorang dalam peranan sosial dan memberikan feedbackyangsalingtergantung.

c.Informational Support: menyediakan informasiyangbergunabagiseseoranguntuk

mengatasipersoalan pribadimaupunpekerjaan. Informasi inidapat berupanasehat, pengarahan, dan informasi lainyangsesuai dengan kebutuhan.

d.InstrumentalSupport:dukunganinstrumentjuga disebutdukungannyata ataudukungan

secara materi, seperti bantuan pinjamanuang, transportasi, membantu pekerjaan tugas, meluangkan waktudan lain-lain.

Berdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwa dukungansosialadalahdukungan ataubantuanyang berasaldariorangyangmemilikihubungansosialakrabdenganindividu yangmenerima bantuan berupa infomasi, tingkahlakutertentu,ataupunmateriyang

(6)

250-261 :Abdus Salam Page 255

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

dapatmenjadikanindividuyang menerimabantuanmerasadisayangi, diperhatikan dan bernilai.

Stres Akademik

MenurutBoutler(2008),kemampuanpenyesuaianakademikmerupakansalahsatu

faktor yang sangat penting terkait dengan kesehatan mental selama siswa menempuh proses studi. Seorang siswayang mampu menyesuaikan dirinyadenganlingkungandan tuntutan akademik akan mampu mengatasi berbagai kondisiyang menekan (stres). DemikianpulaCheng (2011)jugamengatakanbahwastresakademikjarang terjadipada siswaurbanyang memilikikemampuanpenyesuaianyang baikdalambidang akademik, meskipunsiswa harusmenempuhkegiatanbelajar dilingkunganbarudalambudayayang berbeda.

Desmita (2011)menjelaskanbahwa siswa stresbelajar(stresakademik)pada siswa dapatdikurangidengan pemberian dukungansosial,dalamhalinidukungan keluarga menjadifaktoryangpaling penting.Feldman,et,al.,(2008)jugamemberikanketerangan yangsamabahwadukungan sosial memiliki peranan yangpentinguntuk mengurangi bebanstrespadapelajarselainkemampuanpelajaritusendiriuntuk menyesuaikandiri dengan tuntutan akademiknya.MenurutLazarus dalam Sarafino (2002) stres adalh kondisi individudengantuntutanfisikataupsikologidarisituasitertentudengansumber daya biologi, psikologis dan sosial.Stres melibatkan stresordan respon individu terhadap stresor (strain).Stres adalah respon non spesifik dari tubuh terhadap tuntutan apapun dalam diri individu.Setiap dari tuntutan tersebutakanmemberikanreaksi tertentu(Seyledalam Kalat, 2005). Teori yang diungkap Seyle mencakup semua proses yang berdampak pada perubahan dalam hidup individu.

Seyle (1983)membagistresmenjadidua tipe areayaitueutresdandistres.Eutres adalahpengalamanstresyang membahagiakan.Biasanyamunculsaatmendapat kemenangan dan kesuksesan.SedangkanDistres merupakan pengalaman stresyang menyakitkandantidakmenyenangkanyang artinyamengancamdanbiasanyaadasaat individu mendapat kesuksesan dan kemenangan.Menurut American Accreditation Health Care Commisison(2005)mengartikanstressebagai responterhadapkondisiataufaktor yang menimbulkanmotivasibagiindividuyangbersangkutan. Namun,bilastressudah melewati batas akan bisa mengganggu aktivitas lingkungannya yang mengarahkan individumempersepsikanadanya kesenjangan antara kehidupandankesehatanindividu. Lebihlanjut,dijelaskanbahwa anakbelajar untukmeresponstresdaripengalamanpribadi danobservasiterhadaplingkunganmereka.Kebanyakanstres yangdialamianak-anak dianggap tidak pentingoleh orangdewasa. Tetapikarenaanak-anakhanyamemiliki sedikit pengalamanuntukbelajar,makabahkansituasiyang menyebabkanperubahankeciljuga sudah menimbulkan efekterhadap perasaan anak.

Baumel(2000) stres diranah akademik padaanak munculsaatharapan untuk pencapaian prestasi terhadap akademik meningkat. Baik dariguru, orang tuamaupun temansebaya.Stresinididugamunculsetiaptahunnyaseiring dengantuntutanzaman terhadapanak-anakberprestasi.Berdasarkan uraian, disimpulkan bahwastres akademik merupakansuatukeadaandimana keteganganyangdialamisiswakarenaadanyatuntutan dengankemampuanmerekauntukmencapainya, sehinggasituasiyang demikian memberikan dampakrespon dalam diri siswabaik secarabiologis maupunpsikologi.

(7)

250-261 :Abdus Salam Page 256

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

Hipotesa penelitianyangditarikpadapenelitianini,adalah:1)Ada hubunganantara efikasidiri,dukungansosialdanstresakademikpadasiswa.2)Adahubungannegatif antaraefiaksi diridenganstres akademik. Semakin tinggiefikasi diri makasemakin rendah stres akademik. Sebaliknya semakinrendah efikasi diri maka semakin tinggi stres akademik.3)Ada hubungannegatifantara dukungansosial denganstresakademik. Semakintinggidukungansosialmaka semakinrendahstresakademik.Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial makasemakin tinggi stres akademik.

METODE

SubjekPenelitian

PopulasidalampenelitianinidilaksanakanpadasiswakelasXdiSMANegeri1

Pamekasan.Jumlah populasi sebanyak 100 siswa. Jumlah subyek diambil karena100 siswamerupakan16%daritotaljumlahpopulasi,yakni270siswasehingga100siswa dirasasudah cukupmampuuntukmerepresentasikanpopulasi.Seperti yangdikatakan Arikuntoro (2006) bahwajika responden lebih dari seratus makadapat diambil 10%-15%.

Teknikanalisisdatayang digunakanuntukmengujihipotesisdalampenelitianini adalah teknik Analisis Regresi (ANAREG) denganmenggunakan bantuanStatisticProduct

andService Solution(SPSS)forwindowsversi20.0,yaituAnalisisRegresi,ditambah dengan

teknik Korelasi Parsial untuk menguji korelasi variabel efikasi diri dengan variabel stres akademikdan korelasi variabel dukungan sosial denganvariabelstres akademik secaraterpisah.

Untukmengetahuinormalitassebaran,analisisyang digunakanadalahdenganmetode

Kolmogorov-Smirnov.Hasilanalisis uji normalitas menunjukkan normal. Menurut Priyatno

(dalamSujono,2012), Linierdantidaknyakorelasidisimpulkanjikasignifikansipada Linierity> 0.05makahubungankedua variabeltidaklinier,danjika signifikansipada Linierity< 0,05makahubungankedua variabeldinyatakanlinier.Ujilinieritashubungan dalampenelitianinimenggunakanbantuanSoftware SPSS(Statistic Package andSocial

Science)20.0forWindows.Kesimpulanhasilkomputasimenunjukkan hubungankedua variabel

(X1 dan Y) serta (X2 dan Y) adalah korelasi linier. Untuk mengetahuiada tidaknyamultikolinieritas,jikar2<R2 makadapatdisimpulkanbahwatidakterjadi multikolinieritasataujikatoleransilebihdari0,1danVIFkurangdari10maka tidak terjadi multikolinieritas (Priyatno,2010).Hasilanalisiskomputasimenunjukkantidak terjadi multikolinieritas.

AlatUkur

Skalastresakademikdisusunsendiriolehpeneliti.Stresakademikadalahkondisi

keteganganyang dialamisiswakarenaadanyakesenjanganantaratuntutanlingkungan terhadap prestasi akademik dengan kemampuanuntuk mencapainya. Situasi tersebut akan berakibatperubahanrspondalamdirisiswabaiksecara biologismaupunpsikososial. Stres akademik dalam penelitian ini memakai skala stres akademik dengan aspek yang didasarkanpada definsioperasionalyaitu:Aspekbiologisdengansubaspek:kegelisahan, pertahanan, dan kelelahan. Aspek psikososialdengan sub aspek: kognisi, emosi, dan tingkah laku.

Untukmemperolehdatatentang stresakademikdigunakanskalayang berisi50aitem pernyataan dandisusunpeneliti sendiri menggunakan model skalaLikertdengan jawaban favorabel (mendukung) dan Unfavorabelpenelitian.Pilihan jawaban untukmasing-masing aitempernyataanyaitu sangatsetuju(SS),setuju (S),cukupsetuju(CS),tidaksetuju(TS) dansangattidaksetuju(STS).Pengujianindeksdiskriminasiaitemterhadap50aitem

(8)

250-261 :Abdus Salam Page 257

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

pernyataanpadaskalastresakademikmenghasilkan35aitempernyataanyangshahihdan 15aitemyanggugur.Denganangkacronbach’salphasebesar0,925danbatasanindeks diskriminasi butiryangdipakai sebagaiacauan adalah 0,3.

Skalaefikasidiriadalahkeyakinanakankemampuandiriseseorang dalam mengorganisasikandanmelakukanserangkaiantindakanyangsesuai untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Keyakinan tersebutmerupakan rasapercayaterhadap kemampuan dirisehinggamampumendorongseseorang untukmeraihsegalasesuatuyang diinginkannya.Skalaefikasi diri akademik:berupaskalaLikertyangmengacupadatiga dimensi(Bandura, 1997)yaitu tingkat(level), keluasan(generality), dankekuatan (strength).

Pengujianindeksdiskriminasiaitemterhadap50aitempernyataanpada skalastres akademik menghasilkan 35 aitem pernyataan yang shahih dan 15 aitem yang gugur. Pilihanjawabanuntukmasing-masingaitempernyataanyaitusangatsetuju(SS),setuju

(S),cukupsetuju(CS), tidaksetuju(TS)dansangattidaksetuju(STS).Denganangka cronbach’s alphasebesar0,928dan batasan indeks diskriminasi butiryang dipakai sebagai acauan adalah 0,3.

Dukungansosialmerupakansalahsatufungsipertaliansosialyang menggambarkan tingkatdankualitasumumdarihubunganinterpersonalyangakanmelindungiindividu

darikonsekuensistres.Dukungansosialyang diterimadapatmembuatindividumerasa tenang, diperhatikan, timbul rasapercayadiridan kompeten.Dukungan sosial dalam penelitianinimemakaiskaladukungansosialberupaskalaLikertyangmengacupada

empatbentukaspekdukungan sosialyaitu:dukunganemosional,dukunganpenghargaan, dukungan instrumental,dukungan informative.

Untuk memperolehdatatentangdukungansosial digunakan skalayang berisi 50 aitem pernyataan dandisusunpeneliti sendiri menggunakan model skalaLikertdengan jawaban favorabel (mendukung) dan Unfavorabel penelitian.Pilihan jawaban untukmasing-masing aitempernyataanyaitu sangatsetuju(SS),setuju (S),cukupsetuju(CS),tidaksetuju(TS) dan sangat tidak setuju (STS).Pengujian indeks diskriminasi aitem terhadap 50 aitem pernyataanpadaskalastresakademikmenghasilkan39aitempernyataanyangshahihdan

11aitemyanggugur.Denganangkacronbach’salphasebesar0,940danbatasanindeks diskriminasi butiryangdipakai sebagaiacauan adalah 0,3.

HASIL

Korelasiefikasidiridanstresakademikadalahsebesar0,004(p<0,05),makadapat

disimpulkanbahwa efikasidirimemilikikeeratankorelasisecara signifikanterhadapstres akademik. Koefisien korelasiuntuk efikasidiridan stres akademik adalah-0,263, artinya terdapatkorelasiyang signifikan dengantarafkeeratan sangatlemah.Korelasidukungan sosialdanstresakademikadalahsebesar0,000(p<0,05),artinya terdapathubunganyang signifikanantara dukungansosialdanstresakademik.Dengandemikianmaka hipotesis diterima.Koefisienantara dukungansosialdenganstresakademikadalah0,608dengan koefisien R squaresebesar0,370yang artinyaadalah dukungan sosial memiliki sumbangan efektifterhadap stres akademik sebesar37,0%.

HasilouputanalisiskoefisienregresimenunjukkanhargaF=28,453 bahwadukungan sosialmemilikikeeratanyangsignifikandengan stresakademik,yang ditunjukkandengan nilaisignifikansi0,000(p< 0,05). Sedangkanvariabelefikasidirimemilikikeeratanyang lebih rendah dengan taraf signifikansi 0,081 (p > 0,05). Hal inistres akademik berhubungan denganefikasi diri dan dukungan sosial. Hasil analisis regresilinearberganda ketahuibahwanilaiR(koefisienkorelasi)adalah0,608dengantarafsignifikansi0,000(p

(9)

250-261 :Abdus Salam Page 258

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

<0,05),artinyaadahubunganyangsangatsignifikanantaraefikasidiridandukungan sosial dengan stres akademik padasiswa.

Adapunhasilujikorelasiparsialantara efikasidiridandukungansosialdenganstres akademikmemperolehnilait=-0,145dandanp=0,000(p<0,05),yangberartibahwa

antaraefikasidiridenganstresakademikmemilikikorelasinegatifyang sangatsignifikan. Hasilujikorelasiantaradukungansosialdenganstresdiperolehnilait =-0,561dengan p=0,081(p>0,05),yangartinyaantara dukungansosialdenganstresakademikmemiliki korelasi negatifyangsangat signifikan.

PEMBAHASAN

Korelasinegatifdansignifikanantaraefikasidiridenganstresakademikdenganhasil

korelasi (r) sebesar -0,263 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000(p<0,05). Hal ini berartisemakin tinggi efikasi diri siswa maka semakinrendahstresakademik,dan sebaliknyasemakin rendahefikasi dirisiswamakasemakin tinggi stres akademiksiswa.

Keyakinan diriyangdimaksud yaitukeyakinan terhadap dirinya sendiri atas kemampuan yang dimiliki untukbisamenyelesaikantugas-tugasdari sekolah.Keyakinan diri tersebut dapat juga disebut dengan efikasi diri yang dibatasi sebagai keyakinan individu terhadap kemampuannya sendiri dalam menghadapimasalah dan arah berpikir individudalammemandangmasalah, secara optimis atau pesimis, karena nantinya menentukancaramenghadapihambatanakademikyang akandihadapi.Siswayang mengalamistresakademikakanmemunculkanemosiyang negatifseperti cemas, takut, sedih, marah dan bingung dalam menghadapi tuntutan akademik diantaranya banyaknyapekerjaanrumah,bataspenyelesaian tugas dan ujian, jam belajar yang lebih lama, dan tingginya standar batas ketuntasan minimal pada setiap mata pelajaran. Oleh karena itu efikasi diri sangat berperan penting bagi siswa dalam mengurangitingkatstresakademik.Halitudiperkuatoleh teoriBandura(dalamFeistdan Feist,2010:213) yangmenyatakanefikasidiriyang rendahmengindikasikanmudah menyerah saat menghadapi kesulitan-kesulitan akademik dan mudah stres jika menemukan kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, sedangkan efikasidiriyangtinggi akanmenimbulkanpercayadiriuntukmampu mengerjakan tugassesuai dengan tuntutan, bekerjakeras, bertahan mengerjakan tugas sampai selesai.

Siswa yang mempunyai keyakinan yang tinggi bahwa dirinya mampu mengerjakan tugas akademik, akan menerimatugas yangdibebankan kepadanya dan berusahamengerjakan tugastersebutdenganbaikdandengansuasana hatiyangbaik. Ketikamenemuihambatan,siswa dengankeyakinandiriyangtinggiakanberusahalebih tekundangigih.Apabila mengalamikegagalan,siswa dengankeyakinandiriakademik yangtinggiakanmengatribusikankegagalanyang dialaminyapadakurangnyausaha, sehinggasiswatersebut semakin terpacu untukmeningkatkanusahanya.Usahadan ketekunanyangdimilikitersebutdidasariadanyakepercayaan bahwaapayang dikerjakan akanmemberikanhasilsepertiyang diharapkannya.Sementaraitu,siswayangtidak yakin akankemampuannya dalammengerjakantugasakademikcenderungmenghindari tugas-tugasakademik yangdirasanyaberat dan diluarbataskemampuannya. Siswa dengan keyakinandiriyangrendahtersebutcenderungmengurangiusahadanmudah

menyerahketikamenemuirintangan.Kegagalanyang dialamisiswa diatribusikanpada kurangnyakemampuanyang dimilikinya,sehinggapasrahpadaketerbatasanyang dirasakannya.

Adanyatuntutansekolah,disatusisimerupakanaktivitassekolahyang sangat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan siswa, namun di sisi lain tidak jarang

(10)

250-261 :Abdus Salam Page 259

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

tuntutantugasmenimbulkanperasaantertekandankecemasan.MenurutDesmita(2009:

292-296) adanya fenomena stres yang dirasakan oleh siswa remaja akibattuntutan tugas,akanmenimbulkan beberapareaksisepertiperasaancemasdanstresdikalangan remaja.Remajaumumnyalebihtertarikmelakukanaktivitaslaindaripadamengerjakan PR. Selain itu,remajayangmenghabiskan banyak waktunya untuk mengerjakan PR, mengalami perasaan-perasaan negatif, seperti merasa sedih, marah, dan bosan. Namun efikasidirimemilikiperanyangpentingdalammengurangistres,halitujugadiperkuat

olehDurand&David(2006:345)bahwa efikasidiridianggapsebagaisalahsatu kemampuanyang dapat mengurangistres.Berdasarkanuraiandiatasmaka dapatditarik kesimpulan bahwa efikasi diri memiliki hubungan terhadap stres akademik, semakin rendahefikasidirimakasemakintinggitingkatstresakademik,dansebaliknya semakin tinggiefikasi dirimakasemakin tinggi tingkat stres akademik.

Siswaatauremajamembutuhkandukungandariorang lainsaatdiamemasukimasa krisisyaitupada usia 15–17tahun.Menurut Remplein(dalamMönks,dkk,1998)masa krisisadalah suatumasadengangejala-gejala krisisyangmenunjukkanadanya pembelokandalamperkembangan.Krisisyang dialamioleh remaja terutama berkaitan dengan prestasiakademikatau prestasi di sekolah. Untuk dapatmengatasi masakrisis ini remaja membutuhkanpengertiandanbantuandariorang-orang disekitarnya baik secara langsungmaupuntidaklangsung.Dukunganyangpaling diharapkanolehremajadalam menghadapikrisisdibidangakademikiniadalahdukungandarikeluarganya,terutama dari orangtuadan saudara(Hurlock, 1980).

Menurut Purnamaningsih (1993) adanya komunikasi dan hubungan yang hangat antara orangtua dengan anak akan membantu anak dalam memecahkan masalahnya. Namunpada kenyataannyadukungan sosial keluarga terutama orangtua dan saudara dalam membantu anak menyelesaikan tugas-tugasnya tidak selamanya berlangsung denganlancar.Kondisiyangadasekarang dimanakeduaorangtuasama-samadisibukkan olehpekerjaan-pekerjaandiluar rumahmenye-babkaninteraksiantara orangtua dengan remajaterbatas.Orangtuajugaseringmemiliki cita-cita yang tidak realistik terhadap prestasi akademik remaja.Tuntutan yang tidak realistik ini justru menghilangkan minat remaja pada pendidikan sehingga remaja kemudian bekerja di bawahkemampuannya.Remajayangdemikianmempunyaiprestasiyang lebihrendah dibawahkemampuanyang sebenarnya(Hurlock,1980). Selainituhubungandengan saudara yang tidak harmonis akanmembuat remaja merasa tidak mendapatkan penerimaandidalamkeluarga.Kegagalanremaja dalammenyelesaikantugas-tugas akademiknya akanmempengaruhikeyakinanremaja mengenaikemampuandirinyayang akan mempengaruhikeberhasilan remajatidak hanyadalam duniapendidikan,tetapijuga dalamkehidupansehari-hari.Ketikaremajamemandang bahwadirinyamempunyai kemampuan maka remaja tersebut mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai sukses,sebaliknya ketikaremaja tidakyakindengankemampuannya makaremaja tersebut tidak mempunyai dorongan untuk mencapai sukses.

Stresakademikmerupakantekananyangdialamisiswa saat beradadisekolah.Berdasarkantekanantersebut,siswa

dirasabelummampumenghadapisituasidankondisi

yangmemaksamerekauntukmenekanemosinya.Siswa memangbelumstabildikala merekabelum memahami hakikat dari penyelesaian masalah menghadapi konflik.

DijelaskanpuladalamRumianiolehMooremenyatakanstresyang dialamisiswa mempunyai penyebabataustressoryang berbagaimacam.Stressorsiswaberupakegiatan

(11)

250-261 :Abdus Salam Page 260

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

akademikyang berupabebantugasdanmasalahinteraksidengantemannya.kemunculan dari stressortersebut disebabkan stimulus eksteral (lingkungan) dan berupa stimulus

(12)

250-261 :Abdus Salam Page 261

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

internal(psikis)yang diterimadandialamiindividusebagaihalyang tidakmenyenangkan atau menyebabkan sertamenuntut penyesuaian dan atau menghasilkan efek, baik somatik maupun behavioral. Salah satu efek behavioral dari stres adalah berupakemunculan agresi.

Dalampembahasanini,penulismenyadaridalampenelitianyang telahdijalankan mempunyaibanyak keterbatasan dankekurangan.Keadaan dilapangan, studikepustakaan denganbiayamaupunwaktumerupakansalahfaktor kendala dalampenelitianini. Keterbatasanjugadirasakanpenelitisaatpengembanganalatukurpsikologisyang bersifat laten(tidakterlihat).Sehingga subyekbisa jadimenjawabdengantidakpada porsinya. Diharapkanpada penelitiselanjutnya memperhatikanfaktorlainuntukmencapai kesempurnaan dalam penelitian.

DAFTARPUSTAKA

Adeyemo, D.A. (2007). ModeratingInfluence of Emotional Intelligence on the Link

BetweenAcademicSelf-efficacyandAchievmenofUnivesityStudents.Psychology

Developing Societies. 19. 199.diakses melalui http://www.sagepublications.com.

Alvin. (2007).Stres Akademik.Jakarta: PT Raja.

Alwisol.(2014). Psikologi Kperibadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.

Arikuntoro, S. (2006). ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi.

Jakarta: RinekaCipta.

Asmarasari,N.(2010).HubunganDukunganSosialdanAdversity QuotientdenganStres

MenghadapiSNMPTNpadaLulusanSMUdiKabupatenCiamis(Tesisyang tidak

dipublikasikan).UniversitasIslamNegeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta,Indonesia.

Asrori,M.&Ali,M.(2006).PsikologiRemaja: Perkembangan Peserta

Didik.Jakarta:PTBumiAksara.

Azwar, S. (2004).MetodePenelitian.Yogyakarta: PustakaPelajar

Azwar, S. (2005). PenyusunanSkala Psikologi. Yogyakarta:PustkaPelajar. Bandura,A.(1995).ExerciseofPersonalandCollectiveEfficaryInchaningSocieties”.

England:CambridgeUniversityPress.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy, the exercise of control. New York: Freeman and Company.

Baron,R.A&Byrne,D. (2005).Psikologi Sosial, Jilid 2. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga. Collins, S. 2007. Staturory SocialWorkers : Stres, Job Staisfaction, Coping, Social

Support and Individual Difference.British Journal ofSocial Work.Vol. 3.No. 8.

Desmita.(2009). Perkembangan Peserta didik.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dimatteo,MR.(1991).PsychologyofHealth,Illness&MedicalCare.California:Books/

ColePublishingCompany.

FaridahNurmaliyah,.(2014).MenurunkanStresAkademikSiswadenganMenggunakanTeknik Self-Instruction.SMA LaboratoriumUM Malang. Jurnal Pendidikan

Humaniora.Vol.2No.3,Hal273-282.

Feist, J. &Feist, G.J. (2013).Teor Kepribadian.Jakarta: SalembaHumanika.

Haditono,S.R.(2006).PsikologiPerkembangan.Yogyakarta:GadjahMadaUniversity Press.

Kaul &Cavanaug. (2000). Human Development:a lifespan view. USA: Wadswoth.

Moh. Hadi Mahmudi, Suroso (2014).Efikasi Diri, Dukungan Sosial dan PenyesuaianDiri dalam Belajar.Jurnal Psikologi Indonesia. Vol.3 No.02, Hal 183-194

(13)

250-261 :Abdus Salam Page 262

AL-IMAN: Jurnal Keislaman dan

Kemasyarakatan

Vol.3

No. 2

2019

Niken Widanarti, Aisah Indati (2002). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga denganSelfEfficacy PadaRemajaDiSMUNegeri9Yogyakarta.JurnalPsikologi. No. 2 Hal 112-123

Perdana, N. A. R. (2014).HubunganDukungan Sosialdan Selfefikasit Terhadap Prestasi

BelajarPadaSiswaKelasXI SMANegeri1KraksaanProbolinggo.(Tesisyangtidak

dipublikasikan). UniversitasIslamNegeri MaulanaMalikIbrahim Malang,Indonesia. Rahma,A.N.(2011).HubunganEfikasiDiridanDukunganSosialdenganPenyesuaian

Diri Remaja di Panti Asuhan.Psikoislamika, 8 (2), 231-246.

Reber,A.S.&Reber,E.S.(2010).ThePenguinDictionary ofPsychology.Yogyakarta: PustakaPelajar.

RitaEkaIzzaty,dkk.(2008).Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press Saifuddun Azwar. (2013).Realibitas&Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Saini, Sangeeta, dkk. (2013). Academicstressinrelationtoself-efficacyand mindfulnessamongseniorsecondary school students.Indian JournalofHealthand

Wellbeing. 4(1), 194-196

Santrock,J.W.(2003).Adolescence,Perkembangan Remaja.Penerjemah:Shinto B. Adelar &Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. (2012). LifeSpan Development.Jakarta: Erlangga Smet, B. (1994).Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo

Suhada,RC.(2012).HubunganantaraEfikasiDiridanDukunganSosialOrangTua

denganTsresAkademikPadaSiswaRSBI diKotamadyaSemarang.Tesis(Tidak Diterbitkan). Semarang: MagisterSains Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Taufik&Ifdil,.(2013)KondisiStresAkademikSiswaSMANegeridiKotaPadang.

JurnalKonseling dan Pendidikan.Vol. 1 No. 2.143-150.

Taylor,S.E.,Peplau,L.A,Sears,D.O.(2012).PsikologiSosialEdisi KeduaBelas.Jakarta: Kencana.

UU Sikdisnas No 20 Tahun 2003

Veronica Kurnia Nesti Noviari.(2013).IdentifikasiFaktor PenyebabStres Akademik padaSiswaKelasVII diSMPN8Yogyakarta.JurnalBimbingandanKonseling.8(2),

1-10

Wijaya,I.P.(2012).EfikasiDiriAkademik,Dukungan SosialOrangtua dan Penyesuaian diriMahasiswadalamPerkuliahan.JurnalPsikologiPersona.Volume01,Nomor01, Juni 2012.

Wijaya,N.(2007).HubunganAntara KeyakinanDiriAkademikdengan PenyesuaianDiri Siswa Tahun Pertama Sekolah Asrama SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.

Skripsi.Semarang:Universitas Diponegoro.

Yulia Ayriza.(2011).EfikasidiriditinjaudariGender danKelas,serta Hubungandengan PrestasiAkademik.PenelitianMandiri,tidak dipublikasikan.UniversitasNegeri Yogyakarta

http://www.sagepublications.com

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Belief Adjustment dan Locus Of Control Terhadap Teknik Penganggaran Modal dan Pengambilan Keputusan Proyek. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar

Motivasi, Kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu

dalam bahasa Jerman dan padanannya dalam bahasa Indonesia ” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan. penjiplakan

pentingnya karakter ini sehingga beliau, dalam pidatonya 1 Juni 1945, mengatakan: “hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap -tiap orangnya dapat menyembah

dengan adanya kematian, khususnya kematian yang disebabkan karena kecelakaan lalu lintas,.. maka arwah dari yang meninggal ini masih dapat dijumpai di tempat terjadinya

Setelah dilakukan beberapa kali pengambilan suara di ruangan ini,suara yang terdengar di berbagai titik cukup jelas.Namun jika sumber suara makin jauh,makin kurang

telah ditetapkan maupun yang belum ditetapkan, yang TMT pensiunnya mulai berlaku 1 Februari 2014 sampai dengan 1 Desember 2015 yang mencapai BUP minimal 56 (lima puluh

Variabel peran guru sekolah merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku kesehatan gigi pada murid kelas VI MDIM Muhammadiyah Sei Kidaung Kota