Jl. Sunan Kalijogo No. 27
Tuban - Jawa Timur
PENGADILAN AGAMA TUBAN
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2020
Jl. Sunan Kalijogo No. 27
Telp. 0356-321326 Fax. 0356-324939
Tuban - Jawa Timur 62314
Kata Pengantar | ii
LAPORAN KEUANGAN
PENGADILAN AGAMA TUBAN
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2020
BAGIAN ANGGARAN 005.01
BADAN URUSAN ADMINISTRASI
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
Kata Pengantar | i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015, Menteri / Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran / Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara / Lembaga yang dipimpinnya. Pengadilan Agama Tuban adalah salah satu Entitas Akuntansi di bawah Badan Urusan Administrasi yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tuban mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 222/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Pengadilan Agama Tuban. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance).
Tuban, 10 Januari 2021 Kuasa Pengguna Anggaran
Pengadilan Agama Tuban
UMI ROFIQOH, S.H., M.H. NIP. 19770424 199803 2 001
DAFTAR ISI| ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ...ii
DAFTAR TABEL ... v
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ... vi
RINGKASAN ... vii
LAPORAN REALISASI ANGGARAN ... ix
NERACA ... x
LAPORAN OPERASIONAL ... xi
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ... xii
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ... 1
A. PENJELASAN UMUM ... 1
A.1. Dasar Hukum ... 1
A.2. Profil Dan Kebijakan Teknis Pengadilan Agama Tuban ... 2
Visi dan Misi ... 2
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan ... 3
Kebijakan Akuntansi ... 4
A.4. Basis Akuntansi ... 3
A.5. Dasar Pengukuran ... 4
A.6. Kebijakan Akuntansi ... 4
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN ... 11
B.1 Pendapatan ... 11
B.2 Belanja Pegawai ... 14
B.3 Belanja Barang ... 14
B.4 Belanja Modal ... 15
DAFTAR ISI| iii
B.4.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan ... 16
B.4.3 Belanja Modal Jaringan ... 16
B.4.4 Belanja Modal Lainnya ... 17
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ... 18
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran ... 18
C.2 Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) ... 18
C.3 Piutang Bukan Pajak ... 19
C.4 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak ... 19
C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ... 20
C.6 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi(TGR) ... 20
C.7 Persediaan ... 20
C.8 Persediaan Yang Belum Diregister ... 21
C.9 Tanah ... 21
C.10 Peralatan dan Mesin ... 24
C.11 Gedung dan Bangunan ... 24
C.12 Jalan, Irigasi dan Jaringan ... 25
C.13 Aset Tetap Lainnya ... 25
C.14 Konstruksi Dalam Pengerjaan ... 26
C.15 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ... 26
C.16 Piutang Tagihan TP/TGR ... 27
C.17 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan TP/TGR ... 27
C.18 Aset Tak Berwujud ... 28
C.19 Aset Lain–Lain ... 28
C.20 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya ... 28
C.21 Utang kepada Pihak Ketiga ... 29
C.22 Pendapatan Diterima di Muka ... 29
C.23 Uang Muka dari KPPN ... 30
DAFTAR ISI| iv
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL ... 31
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak ... 31
D.2 Beban Pegawai ... 31
D.3 Beban Persediaan ... 32
D.4 Beban Barang dan Jasa ... 32
D.5. Beban Pemeliharaan ... 33
D.6 Beban Perjalanan Dinas ... 34
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi ... 34
D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih... 34
D.9 Surplus dari Kegiatan Non Operasional ... 35
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ... 36
E.1 Ekuitas Awal ... 36
E.2 Defisit LO ... 36
E.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap ... 36
E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi... 36
E.5 Koreksi Lain-lain ... 36
E. 6 Transaksi Antar Entitas ... 36
E.6.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL) /Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) ... 37
E.6.2 Transfer keluar ... 37
E.7 Ekuitas Akhir ... 37
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA ... 38
F.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca ... 38
F.2. Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI ... 38
DAFTAR TABEL| v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan ... 11
Tabel 2. Perbandingan Realisasi PNBP TA 2020 dan TA 2019 ... 12
Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja periode 31 Desember 2020 ... 12
Tabel 4. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2020 dan TA 2019 ... 13
Tabel 5. Perbandingan Belanja Pegawai per TA 2020 dan TA 2019 ... 14
Tabel 6. Perbandingan Belanja Barang per TA 2020 dan TA 2019 ... 15
Tabel 7. Perbandingan Belanja Modal per TA 2020 dan TA 2019 ... 15
Tabel 8. Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin per TA 2020 dan TA 2019 ... 16
Tabel 9. Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan per TA 2020 dan TA 2019 ... 16
Tabel 10. Perbandingan Belanja Modal Jaringan per TA 2020 dan TA 2019... 17
Tabel 11. Perbandingan Belanja Modal Lainnya per TA 2020 dan TA 2019 ... 17
Tabel 12. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 ... 18
Tabel 13. Rincian Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 ... 19
Tabel 14. Rincian Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 ... 19
Tabel 15. Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2020 ... 19
Tabel 16. Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 20 Tabel 17. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Rincian Bagian Lancar TagihanTuntutan Ganti Rugi Per 31 Desember 2020 ... 20
Tabel 18. Rincian Persediaan ... 21
Tabel 19. Rincian Saldo Tanah Per 31 Desember 2020 ... 23
Tabel 20. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ... 27
Tabel 21. Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya ... 29
Tabel 22. Perbandingan Rincian Pendapatan 31 Desember 2020 dan 2019 ... 31
Tabel 23. Perbandingan Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2020 dan 2019 ... 32
Tabel 24. Perbandingan Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2020 dan 2019 ... 32
Tabel 25. Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2020 dan 2019 ... 33
Tabel 26. Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2020 dan 2019 ... 33
Tabel 27. Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2020 dan 2019 ... 34
Tabel 28. PerbandinganRincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 31 Desember 2020 dan 2019 ... 34
Tabel 29. Rincian Beban Piutang tak Tertagih 31 Desember 2020 dan 2019 ... 35
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB| vi
Pengadilan Agama Tuban
Jl. Sunan Kalijogo No.27 Tuban
Telp. 0356-321326 Fax. 0356-324939 e-mail : [email protected]
___________________________________________________________________
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Badan Urusan Administrasi Semester II Tahun 2020 yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan sampai dengan 31 Desember 2020 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tuban telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Tuban, 10 Januari 2021 Kuasa Pengguna Anggaran
UMI ROFIQOH, S.H., M.H. NIP. 19770424 199803 2 001
RINGKASAN| vii
RINGKASAN
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tuban Semester II Tahun 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2020.
Realisasi Pendapatan Negara TA 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 0,00 dari estimasi pendapatan sebesar Rp 0,00 atau mencapai 0 persen.
Realisasi Belanja Negara TA 2020 adalah sebesar Rp 8.388.632.7810,00 atau mencapai 98,60 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 8.507.761.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2020.
Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp 20.385.743.929,00, yang terdiri dari : Aset Lancar sebesar Rp 232.215,00; Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp 20.385.511.714,00; Piutang Jangka Panjang (neto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp 0,00; dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp 0,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp 6.852.158,00 dan Rp 20.378.891.771,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus(defisit) dari operasi, surplus(defisit) dari kegiatan non operasional, surplus(defisit) sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus(defisit) -LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
RINGKASAN| viii
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 0,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp 8.572.724.386,00 sehingga terdapat defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp 8.572.724.386,00. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp 23.627,00 dan Rp 0,00 sehingga entitas mengalami defisit-LO sebesar Rp 8.572.700.759,00.
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020 adalah sebesar Rp 20.562.959.720,00 dikurangi defisit-LO sebesar Rp 8.572.700.759,00, kemudian ditambah dengan koreksi yang mengurangi ekuitas sebesar Rp 8.926.654.626,00 dan ditambah dengan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp 8.388.632.810,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp 20.378.891.771,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN| ix
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENGADILAN AGAMA TUBAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN
31 Desember 2020 DAN 2019
CATATAN ANGGARAN REALISASI
% REALISASI TERHADAP ANGGARAN ANGGARAN REALISASI % REALISASI TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN 1. Pendapatan B.1 - - - - 180.378,00 -Jumlah Pendapatan - - - - 180.378,00 -BELANJA 1. Belanja Pegawai B.2 6.779.444.000,00 6.662.914.369,00 98,28 7.541.432.000,00 7.537.952.077,00 99,95 2. Belanja Barang B.3 1.450.317.000,00 1.450.268.441,00 100,00 1.043.334.000,00 958.078.410,00 91,83 3. Belanja Modal B.4 278.000.000,00 275.450.000,00 99,08 100.000.000,00 99.597.280,00 99,60 Jumlah Belanja 8.507.761.000,00 8.388.632.810,00 98,60 8.684.766.000,00 8.595.627.767,00 98,97 URAIAN TA 2020 TA 2019
NERACA| x
NERACA
PENGADILAN AGAMA TUBAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2020 DAN 30 JUNI 2020
31 DES 2020 30 JUNI 2020
1 3 4
ASET
Aset Lancar C
Kas di Bendahara Pengeluaran C. 1 - 42.000.000
Persediaan C. 2 232.215 168.935
Jumlah Aset Lancar 232.215 42.168.935
Aset Tetap
Tanah C. 3 18.076.771.000 18.076.771.000
Peralatan dan Mesin C. 4 1.900.060.777 1.890.706.777
Peralatan dan Mesin Belum Diregister C. 5 -
-Gedung dan Bangunan C. 6 3.200.678.000 2.950.228.000
Aset Tetap Lainnya C. 7 5.167.570 5.167.570
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C. 8 (2.797.165.633) (2.576.618.461)
Jumlah Aset Tetap 20.385.511.714 20.346.254.886
Aset Lainnya
Aset Lain-Lain C. 9 -
-Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C. 10 -
-Jumlah Aset Lainnya -
-JUMLAH ASET 20.385.743.929 20.388.423.821
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Kepada Pihak Ketiga C. 11 6.852.158
-Uang Muka dari KPPN C. 12 - 42.000.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 6.852.158 42.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN 6.852.158 42.000.000
EKUITAS
Ekuitas C. 12 20.378.891.771 20.346.423.821
JUMLAH EKUITAS 20.378.891.771 20.346.423.821
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 20.385.743.929 20.388.423.821
NAMA PERKIRAAN CATATAN JUMLAH
LAPORAN OPERASIONAL| xi
LAPORAN OPERASIONAL
PENGADILAN AGAMA TUBAN LAPORAN OPERASIONAL
2020 DAN 2019
TA 2020 TA 2019
3 4
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK PENDAPATAN PERPAJAKAN
PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA - 180.000 PENDAPATAN HIBAH
JUMLAH PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK D. 1 - 180.000 BEBAN
BEBAN PEGAWAI D. 2 6.662.914.369 7.536.807.433 BEBAN PERSEDIAAN D. 3 16.916.569 14.067.935 BEBAN BARANG DAN JASA D. 4 1.029.747.510 632.829.980 BEBAN PEMELIHARAAN D. 5 344.242.983 248.293.431 BEBAN PERJALANAN DINAS D. 6 56.901.000 64.611.836 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI D. 7 462.001.955 621.037.030 BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH D. 8 - -JUMLAH BEBAN 8.572.724.386 9.117.647.645 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (8.572.724.386) (9.117.467.645)
KEGIATAN NON OPERASIONAL
SURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCAR
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar - -Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Jumlah Surplus/(defisit) Pelepasan Aset Non Lancar - -SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 38.317 64.788 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 14.690 12.430 Jumlah Surplus/(defisit) Dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya 23.627 52.358 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL D. 9 23.627 52.358 POS LUAR BIASA -
-` ` SURPLUS (DEFISIT) LO (8.572.700.759) (9.117.415.287) URAIAN 1 CATATAN 2
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS| xii
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PENGADILAN AGAMA TUBAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
31 Desember 2020 DAN 2019
3
4
E.
1
20.562.959.720,00
29.840.680.054,00
E.
2
(8.572.700.759,00)
(9.117.415.287,00)
(8.926.654.626,00)
-Selisih Revaluasi Aset Tetap
E.
3
-
-Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
E.
4
Koreksi lain-lain
E.
5
-
-E.
6
8.388.632.810,00
8.766.349.579,00
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS
(184.067.949,00)
(9.277.720.334,00)
E.
7
20.378.891.771,00
20.562.959.720,00
31 DES 2019
URAIAN
CATATAN
2
31 DES 2020
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
1
EKUITAS AWAL
SURPLUS / DEFISIT
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AKHIR
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
A.1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, untuk Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun
Standar;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2013 tentang Jurnal
Akuntansi Pemerintah Pada Pemerintah Pusat;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat;
12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012
tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar;
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM2 13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan
Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor : 90/PMMK.06/2014;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/PMK.05/2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2013 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat;
17. Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung No. 003/SEK/12/2012 mengenai
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Urusan Administrasi dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya.
A.2. Profil Dan Kebijakan Teknis Pengadilan Agama Tuban
Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Agama Tuban
Visi dan Misi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban
Rencana Strategis Pengadilan Agama Tuban Tahun 2015-2019 merupakan lanjutan dari Renstra Pengadilan Agama Tuban Tahun 2010-2014 adalah menguraikan tentang Tujuan yang disinkronisasikan dengan Indikator Tujuan, Sasaran dengan Indikator Sasaran dan Target yang dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015-2019.
Visi dan Misi Pengadilan Agama Tuban
Dalam rangka mewujudkan harapan di masa depan Pengadilan Agama Tuban menetapkan visi sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA TUBAN YANG AGUNG”.
Misi Pengadilan Agama Tuban:
Untuk mencapai visi Pengadilan Agama Tuban yang telah ditetapkan tersebut maka ditetapkan pula misi Pengadilan Agama Tuban sebagai berikut :
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM3
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada para pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan dan profesionalisme aparatur Pengadilan Agama Tuban
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Tuban
Tujuan
Terkoordinasinya pembinaan dan pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, administrasi kepegawaian, finansial, perlengkapan dan ketatausahaan pengadilan di lingkungan Mahkamah Agung .
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Semester II Tahun 2019 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Agama Tuban. Laporan Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis Akuntansi
A.4. Basis Akuntansi
Pengadilan Agama Tuban menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM4
Dasar Pengukuran
Kebijakan Akuntansi
atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
A.5. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pengadilan Agama Tuban dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
A.6. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester II Tahun 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensikonvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Urusan Administrasi yang merupakan entitas pelaporan dari Pengadilan Agama Tuban. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tuban adalah sebagai berikut:
(1) Pendapatan – LRA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM5 (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRAdisajikan menurutklasifikasi sumber pendapatan.
(2) Pendapatan – LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Pengadilan Agama Tuban adalah sebagai berikut:
o Pendapatan persekot gaji;
o Pendapatan atas sewa tanah, gedung, dan bangunan;
o Pendapatan atas Tagihan Tuntutan ganti Rugi (TGR).
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM6
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila
telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal;
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut :
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM7
Kualitas Piutang
Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh
tempo
0.5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA. Nilai persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan :
Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah);
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM8 atau lebih dari Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah
atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM9
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan. Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa manfaat aset tak berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM10
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan.
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I. 70
Aset lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
(6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN UMUM11
(7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 11 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan Rp 0,-
Selama periode berjalan, Pengadilan Agama Tuban telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja antara lain :
Anggaran Awal Setelah Revisi Pendapatan Pendapatan Lain-lain - -Jumlah Pendapatan - -Belanja Belanja Pegawai 7.696.444.000 6.779.444.000 Belanja Barang 1.556.502.000 1.450.317.000 Belanja Modal 278.000.000 278.000.000 Jumlah Belanja 9.530.946.000 8.507.761.000 Uraian Tahun 2020 B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 0,00 dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 360.000,00.
Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi Pendapatan Pengadilan Agama Tuban adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
(dalam rupiah)
Estimasi Pendapatan Realisasi %
Kode Uraian 2017
NIHIL
Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak periode 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp 0,00 atau 0 persen dibandingkan realisasi periode 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan antara lain:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 12
Realisasi Belanja Negara Rp 8.388.632.810,00
Perbandingan realisasi PNBP Semester II TA 2020 dan TA 2019 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2. Perbandingan Realisasi PNBP Semester II TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
Rp %
425131 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
- 180.000,00 (180.000,00) (100,00) 425911 Penerimaan Kembali Belanja
Pegawai TAYL
- 378,00 (378,00)
180.378,00 (180.378,00) (100,00) Kenaikan (Penurunan)
Jumlah Pendapatan Netto
KODE Uraian Smt I TA 2020 Smt I TA 2019
Belanja
Realisasi Belanja Pengadilan Agama Tuban pada periode 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 8.388.632.810,00 atau 98,60% dari anggaran belanja sebesar Rp 8.507.761.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja periode 31 Desember 2020 tersaji sebagai berikut:
Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja periode 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja % 51 Belanja Pegawai 6.779.444.000,00 6.662.914.369,00 98,28 52 Belanja Barang 1.450.317.000,00 1.450.268.441,00 100,00 53 Belanja Modal 278.000.000,00 275.450.000,00 99,08 8.507.761.000,00 8.388.632.810,00 98,60 159,00 0,00 8.507.761.000,00 8.388.632.969,00 98,60 Jumlah Belanja Netto
Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Bruto
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 13 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
0 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 7.000.000.000 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Grafik
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Periode 31 Desember 2020
Anggaran
Realisasi belanja periode 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp 206.994.957,00 atau sebesar 2,41% dibandingkan realisasi periode 31 Desember 2019. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya penurunan belanja pegawai dan belanja barang pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Tuban. Rincian penyebab penurunan belanja akan dijelaskan dalam masing-masing jenis belanja.
Perbandingan realisasi belanja periode 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Perbandingan Realisasi Belanja Semester II TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah) SMT II 2020 SMT II 2019 (Rp) % 51 Belanja Pegawai 6.662.914.369,00 7.537.952.077,00 (875.037.708,00) (11,61) 52 Belanja Barang 1.450.268.441,00 958.078.410,00 492.190.031,00 51,37 53 Belanja Modal 275.450.000,00 99.597.280,00 175.852.720,00 176,56 8.388.632.810,00 8.595.627.767,00 (206.994.957,00) (2,41) Kode Jenis
Belanja Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja Kenaikan/ (Penurunan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 14 Belanja Pegawai Rp 6.662.914. 369,00 B.2 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai periode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 6.662.914.369,00 dan Rp 7.537.952.077,00. Realisasi Belanja Pegawai mengalami penurunan sebesar Rp 875.037.708,00 atau 11,61% dibandingkan dengan realisasi Belanja Pegawai periode 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan antara lain :
Terdapat penurunan jumlah pegawai dikarenakan ada 6 orang hakim dan 4 orang pegawai yang mutasi keluar.
Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) %
Belanja Gaji Pokok PNS 1.941.856.840,00 2.081.488.820,00 (139.631.980,00) (6,71) Belanja Pembulatan Gaji PNS 23.680,00 28.033,00 (4.353,00) (15,53) Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 182.105.400,00 192.722.730,00 (10.617.330,00) (5,51) Belanja Tunj. Anak PNS 55.340.466,00 63.299.070,00 (7.958.604,00) (12,57) Belanja Tunj. Struktural PNS 34.920.000,00 40.320.000,00 (5.400.000,00) (13,39) Belanja Tunj. Fungsional PNS 3.573.245.000,00 4.126.180.000,00 (552.935.000,00) (13,40) Belanja Tunj. PPh PNS 480.938.322,00 606.902.500,00 (125.964.178,00) (20,76) Belanja Tunj. Beras PNS 99.287.820,00 107.254.020,00 (7.966.200,00) (7,43) Belanja Uang Makan PNS 292.607.000,00 317.723.000,00 (25.116.000,00) (7,90) Belanja Tunjangan Umum PNS 2.590.000,00 2.035.000,00 555.000,00 -Belanja Uang Lembur - - - -Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) - - - -Realisasi Belanja Bruto 6.662.914.528,00 7.537.953.173,00 (875.038.645,00) (11,61) Pengembalian (159,00) (1.096,00) 937,00 (85,49) Realisasi Belanja Netto 6.662.914.369,00 7.537.952.077,00 (875.037.708,00) (11,61)
Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja Kenaikan/(Penurunan)
Belanja Barang Rp 1.450.268.441. ,00
B.3 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang periode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 1.450.268.441,00 dan Rp 958.078.410,00. Realisasi Belanja Barang mengalami kenaikan sebesar Rp 492.190.031,00 atau 51,37% dibandingkan dengan realisasi Belanja Barang periode 31 Desember 2019. Kenaikan ini diakibatkan adanya peningkatan pagu anggaran belanja barang.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 15 Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 6. Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) % Belanja Barang Non Operasional - - - #DIV/0! Belanja Barang Operasional 659.940.982,00 398.967.188,00 260.973.794,00 65,41 Belanja Barang Persediaan 38.920.324,00 33.667.785,00 5.252.539,00 15,60 Belanja Jasa 372.278.669,00 232.610.360,00 139.668.309,00 60,04 Belanja Pemeliharaan 322.227.466,00 228.221.241,00 94.006.225,00 41,19 Belanja Perjalanan Dinas 56.901.000,00 64.611.836,00 (7.710.836,00) (11,93) Realisasi Belanja Bruto 1.450.268.441,00 958.078.410,00 492.190.031,00 51,37 Pengembalian - - - -Realisasi Belanja Netto 1.450.268.441,00 958.078.410,00 492.190.031,00 51,37
Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja Kenaikan/(Penurunan)
Belanja Modal Rp 275.450.000. ,00
B.4 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal periode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 275.450.000,00 dan Rp 99.597.280,00. Realisasi Belanja Modal mengalami kenaikan sebesar Rp 175.852.720,00 atau 176,56% dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal periode 31 Desember 2019. Peningkatan ini dikarenakan adanya kenaikan pagu anggaran belanja modal.
Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 7. Perbandingan Belanja Modal per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 25.000.000,00 99.597.280,00 (74.597.280,00) (74,90) Belanja Modal Gedung dan Bangunan 250.450.000,00 - 250.450.000,00 -Belanja Modal Jaringan - - - -Belanja Modal Lainnya - - -
-Realisasi Belanja Bruto 275.450.000,00 99.597.280,00 175.852.720,00 176,56 Pengembalian - - - -Realisasi Belanja Netto 275.450.000,00 99.597.280,00 175.852.720,00 176,56
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 16 B.4.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin periode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 25.000.000,00 dan Rp 99.597.280,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin mengalami penurunan sebesar Rp 74.597.280,00 atau 74,89% dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin periode 31 Desember 2019.
Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 8. Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 25.000.000,00 99.597.280,00 (74.597.280,00) (74,90) Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola
Teknis Peralatan dan Mesin
- -
-Realisasi Belanja Bruto 25.000.000,00 99.597.280,00 (74.597.280,00) (74,90) Pengembalian - - - -Realisasi Belanja Netto 25.000.000,00 99.597.280,00 (74.597.280,00) (74,90)
Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja Kenaikan/(Penurunan)
B.4.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan periode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 250.450.000,00 dan Rp 0,00.
Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 9. Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) %
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 250.450.000,00 - 250.450.000,00
-Realisasi Belanja Bruto 250.450.000,00 - 250.450.000,00 -Pengembalian - - - -Realisasi Belanja Netto 250.450.000,00 - 250.450.000,00
-Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja Kenaikan/(Penurunan)
B.4.3 Belanja Modal Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jaringan periode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS LRA 17 Rincian Belanja Modal Jaringan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 10. Perbandingan Belanja Modal Jaringan per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) %
Belanja Modal Jaringan - - -
-Realisasi Belanja Bruto - - - -Pengembalian - - - -Realisasi Belanja Netto - - -
-Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja Kenaikan/(Penurunan)
B.4.4 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnyaperiode 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00.
Rincian Belanja Modal Lainnya disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 11. Perbandingan Belanja Modal Lainnya per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019
(dalam rupiah)
31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) %
Belanja Modal Lainnya - - -
-Realisasi Belanja Bruto - - - -Pengembalian - - - -Realisasi Belanja Netto - - -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 18 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 0,00 Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) Rp0,00
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 42.000.000,00, terjadi penurunan sebesar 42.000.000,00 atau 100,00%. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca.
Tabel 12. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2020 dan 2019
(dalam rupiah)
No. Keterangan 31 Desember TA 2020 30 Juni TA 2020
1. Uang Persediaan per 30 Juni 2019 0,00 42.000.000,00
Jumlah 0,00 42.000.000,00
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Pengadilan Agama Tuban per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :
No. Uraian Jumlah
1 Kuitansi yang belum di GU kan Rp
-2 Kas Tunai Rp -3 Di rekening Rp -Total Rp -Ls Bendahara Rp -Pajak Rp -Pengembalian LS Remun Rp -Rp Kas di Bendahara Pengeluaran
C.2 Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)
Saldo Belanja Dibayar Dimuka per tanggal 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Belanja dibayar dimuka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari telah dibayarkannya secara penuh belanja dan membebani anggaran Tahun Anggaran berjalan namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 19
Piutang Bukan Pajak Rp 0,00
Tabel 13. Rincian Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020
(dalam rupiah)
No Jenis 31 Desember 2020 30 Juni 2020
Nihil
C.3 Piutang Bukan Pajak
Nilai Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan Pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan dan belum diselesaikan pembayaran atau serah terimanya pada akhir Tahun Anggaran per tanggal pelaporan.
Tabel 14. Rincian Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020
(dalam rupiah)
No Jenis 31 Desember 2020 30 Juni 2020
Nihil
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih–
Piutang Bukan Pajak Rp0,00
C.4 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan sebesar Rp 0,00.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Piutang Jangka Pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang/debitur.
Tabel 15. Rincian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
No. Jumlah Debitur Kualitas Nilai Bagian Lancar Penyisihan Nilai Penyisihan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 20 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Rp 0,00 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Rp 0,00 Persediaan Rp 232.215. ,00
C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Bagian Lancar TagihanTuntutan Ganti Rugi (TGR) pada Pengadilan Agama Tuban per tanggal 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) merupakan Tagihan TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.
Tabel 16. Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020
(dalam rupiah)
No
Uraian
31 Desember 2020
30 Juni 2020
Nihil
C.6 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan sebesar Rp 0,00. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang/debitur.
Tabel 17. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Rincian Bagian Lancar TagihanTuntutan Ganti Rugi Per 31 Desember 2020
(dalam rupiah)
No. Jumlah Debitur Kualitas Nilai Bagian Lancar Penyisihan Nilai Penyisihan
NIHIL
C.7 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 232.215,00 dan Rp 220.350,00, terjadi kenaikan sebesar Rp 11.865,00 atau 5,38%.
Persediaan merupakan jenis Aset Lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 21
Persediaan yang belum diregister (Rp 0,00)
kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 18. RincianPersediaan
(dalam rupiah)
No Uraian 30 Juni 2020 Mutasi 31 Des 2020
1 Barang Konsumsi 103.395,00 63.280,00 166.675,00
2 Bahan Untuk Pemeliharaan 65.540,00 - 65.540,00
3 Persediaan lainnya - -
-168.935,00
63.280,00 232.215,00 Jumlah
Nilai persediaan diatas berdasarkan Berita Acara Opname Fisik Persediaan Nomor : W13-A6/1027/PL.07/6/2020. Jumlah persediaan yang rusak/usang yaitu atas barang konsumsi senilai Rp. 0,00 dan tidak disajikan dalam neraca pada persediaan.
C.8 Persediaan Yang Belum Diregister
Nilai Persediaan yang belum diregister per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00.
Adapun rincian atas persediaan yang belum diregister adalah sebagai berikut :
No.
Uraian
Jumlah
Nihil
Tanah Rp 18.076.771.000,00
C.9 Tanah
Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Badan Urusan Administrasi per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah masing-masing sebesar Rp 18.076.771.000,00 dan Rp 18.076.771.000,00.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 22 Mutasi nilai Tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
(dalam rupiah)
Saldo per 30 Juni 2020 18.076.771.000,00
Mutasi tambah: 0,00
Mutasi kurang: 0,00
Revisi Revaluasi: 0,00
Jumlah Mutasi 0,00
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 23
Tabel 19. Rincian Saldo Tanah Per 31 Desember 2020
NO DAN TANGGAL
SERTIFIKAT
ALAMAT LOKASI TANAH
KEPEMILIKAN ATAS
NAMA
Tanah Bangunan
Kantor Pemerintah
1
Nomor 19 Tahun 1992
Jl. Sunan Kalijogo No. 27
Tuban Jawa Timur
Pemerintah RI cq.
Mahkamah Agung RI
1.015
5.988.906.000,00
Tanah Bangunan
Rumah Negara
Golongan II
1
Nomor 4 GS 46 Tahun 1987 Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo
No. 37 Tuban Jawa Timur
Pemerintah RI cq.
Mahkamah Agung RI
300
1.139.635.000,00
Tanah Bangunan
Kantor Pemerintah
2
Nomor 00045
Jl. Teuku Umar Tuban Jawa
Timur
Pemerintah RI cq.
Mahkamah Agung RI
2.580
10.948.230.000,00
3.895 18.076.771.000,00
Jumlah Halaman I
JENIS BMN
NUP
LUAS
TANAH
(m2)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 24 Peralatan dan Mesin Rp 1.900.060. 777,00 Peralatan dan Mesin Belum Diregister Rp 0,00 Gedung dan Bangunan Rp 2.950.228 000,00
C.10 Peralatan dan Mesin
Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah Rp 1.900.060.777,00 dan Rp 1.890.706.777,00, terjadi kenaikan sebesar Rp 9.354.000,00.
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
(dalam rupiah) 1.890.706.777 9.354.000 9.354.000 9.354.000 1.900.060.777 1.900.060.777
Saldo per 31 Desember 2018
Jumlah Mutasi Tambah
Transfer Keluar Pembelian
Nilai Buku
Akumulasi Penyusutan Saldo per 31 Desember 2018 Jumlah Mutasi
Jumlah Mutasi Kurang
Mutasi tambah yang terjadi pada Pengadilan Agama Tuban antara lain :
1. Pembelian
a. Pengadaan PC berdasarkan SP2D No. 201661304002001 dicatat sebagai penambah
Peralatan dan Mesin senilai Rp 9.354.000,00;
C.11 Peralatan dan Mesin Belum Diregister
Peralatan dan Mesin Belum Diregister per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah Rp. 0,- dan Rp. 0,-.
C.12 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah Rp 3.200.678.000,00 dan Rp 2.950.228.000,00.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 25
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 0,00
Mutasi nilai Gedung dan Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
(dalam rupiah) 2.950.228.000,00 250.450.000,00 250.450.000,00 3.200.678.000,00 3.200.678.000,00
Saldo per 30 Juni 2019 Jumlah Mutasi Tambah
Nilai Buku
Akumulasi Penyusutan Saldo per 31 Desember 2019 Jumlah Mutasi
Jumlah Mutasi Kurang
Terjadi penambahan niali mutasi gedung dan bangunan dikarenakan pada tahun anggaran 2020 Pengadilan Agama Tuban mendapatkan anggaran untuk renovasi rumah dinas senilai Rp. 250.450.000,00
C.13 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringanper 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00.
Mutasi nilai Jalan, Irigasi, dan Jaringan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
(dalam rupiah)
Saldo per 30 Juni 2020
Jumlah Mutasi Tambah
Nilai Buku
Akumulasi Penyusutan Saldo per 31 Desember 2020
Jumlah Mutasi Jumlah Mutasi Kurang
Aset Tetap Lainnya Rp 5.167.570,00
C.14 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah Rp 5.167.570,00 dan Rp 5.167.570,00. Aset tetap Lainnya tidak mengalami perubahan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 26 Mutasi nilai Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
(dalam rupiah) 5.167.570,00 5.167.570,00 5.167.570,00
Saldo per 30 Juni 2020
Jumlah Mutasi Tambah
Nilai Buku
Akumulasi Penyusutan Saldo per 31 Desember 2020 Jumlah Mutasi
Jumlah Mutasi Kurang Pembelian Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 0,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp 2.797.165. 633,00
C.15 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah masing-masing Rp 0,00 dan Rp 0,00. Konstruksi Dalam Pengerjaan merupakan pembangunan gedung tempat kerja yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca.
Rincian Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan Badan Urusan Administrasi pada tanggal pelaporan, disajikan pada tabel dibawah:
Saldo per 30 Juni 2020
Jumlah Mutasi Tambah
Saldo per 31 Desember 2020
Jumlah Mutasi Jumlah Mutasi Kurang
Perolehan KDP
C.16 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah masing-masing Rp 2.797.165.633,00 dan Rp 2.576.618.461,00, terjadi penurunan sebesar Rp 220.547.172,00 atau 8,56%.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN | PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA 27 berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2020 disajikan pada tabel di bawah :
Tabel 20. RincianAkumulasi Penyusutan Aset Tetap
(dalam rupiah)
No Uraian Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 1.673.889.007 (1.445.963.821) 227.925.186
2 Gedung dan Bangunan 2.947.697.000 (904.845.857) 2.042.851.143 3 Jalan,Irigasi, dan Jaringan -
-4 Aset Tetap Lainnya 202.000 - 202.000
4.621.788.007 (2.350.809.678) 2.270.978.329 Jumlah Piutang Tagihan TP/TGR Rp 0,00 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan TP/TGR Rp 0,00 C.17 Piutang Tagihan TP/TGR
Nilai Piutang Tagihan TP/TGRper 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah Rp 0,00 dan Rp 0,00.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada Bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian Negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan Bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Negara karena kelalaianya.
Rincian saldo Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) adalah sebagai berikut :
No
Uraian
31 Des 2020
30 Juni 2020
Nihil
C.18 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan TP/TGR
Saldo Penyisihan Piutang Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2020 adalah Rp 0,00 dan Rp 0,00.
No. Jumlah Debitur Kualitas Nilai Bagian Lancar Penyisihan Nilai Penyisihan