• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal : Pelaksanaan Kegiatan KAP Dalam Masa Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Terkait Pencegahan Penyebaran Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hal : Pelaksanaan Kegiatan KAP Dalam Masa Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Terkait Pencegahan Penyebaran Covid-19"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor:0721/IV/Int-IAPI/2020 Jakarta, 13 April 2020 Lampiran: 1. Surat OJK Nomor:S-37/D.01/2020.

2. Permenkes Nomor 9 Tahun 2020.

3. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020. 4. Pengumuman Kepala PPPK Nomor Peng-10/PPPK/2020. 5. OJK Update Selasa, 7 April 2020 Nomor : 08 - SPI/2020. Kepada Yth:

Bapak/Ibu Anggota IAPI

Yang Beraktivitas di Jakarta dan Sekitarnya Di tempat

Hal : Pelaksanaan Kegiatan KAP Dalam Masa Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Terkait Pencegahan Penyebaran Covid-19 Dengan hormat,

Sebagai kelanjutan dari surat Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Nomor:0720/IV/Int-IAPI/2020 tanggal 10 April 2020, dan dalam rangka memberikan pemahaman yang sama di kalangan anggota terkait dengan penerapan PSBB di lingkungan Kantor Akuntan Publik (KAP), maka bersama ini kami sampaikan hal-hal penting berikut ini:

1. Bahwa pada tanggal 2 April 2020 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah bersurat kepada pemerintah Republik Indonesia (surat ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri RI, Kepala Kejaksaan Agung RI, Kepala Kepolisian RI, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, para Gubernur, para Bupati/Walikota, para Kepala Kepolisian Daerah di seluruh Indonesia) sesuai surat OJK Nomor:S-37/D.01/2020 perihal Permohonan Operasional Lembaga Jasa Keuangan Dalam Masa PSBB yang surat tersebut ditembuskan kepada Asosiasi di Industri Jasa Keuangan, termasuk ke IAPI. Dalam surat tersebut dijelaskan oleh OJK bahwa diperlukan adanya pengecualian keluar masuk wilayah pemberlakukan PSBB bagi pegawai lembaga jasa keuangan, baik perbankan maupun lembaga keuangan non bank, maupun pegawai Bursa Efek Indonesia dan lembaga penunjangnya dalam memastikan transaksi investasi di pasar modal dapat tetap berjalan dengan baik, termasuk tenaga pihak ketiga pendukung lembaga jasa keuangan. Adapun teknis pelaksanaan pemberian akses bagi personil tersebut adalah dengan menunjukan tanda pengenal karyawan, sedangkan bagi vendor/pihak ketiga adalah dengan menggunakan surat tugas.

2. Bahwa pada tanggal 3 April 2020, Menteri Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (”Permenkes 9/2020”) yang memberikan pengecualian kepada beberapa sektor diantaranya sektor keuangan untuk tidak melaksanakan peliburan tempat kerja namun bekerja dengan jumlah minimum

(2)

karyawan dan tetap mengutamakan upaya pencegahan penyebaran penyakit sesuai dengan protokol di tempat kerja sebagaimana diatur dalam Permenkes 9/2020 tersebut. Lampiran Permenkes 9/2020 tersebut menjelaskan lebih lanjut kantor/tempat kerja mana saja yang dikecualikan dari kewajiban peliburan tempat kerja dengan menggantinya melalui bekerja dari rumah/tempat tinggal, yaitu diantaranya adalah lembaga keuangan dan layanan pasar modal sebagaimana ditentukan oleh Bursa Efek Jakarta.

3. Bahwa pada tanggal 9 April 2020, Gubernur DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Provinsi DKI Jakarta (”Pergub 33/2020”) yang mengatur lebih lanjut perihal pelaksanaan PSBB di lingkungan wilayah DKI Jakarta. Pasal 9 Pergub 33/2020 tersebut mengatur bahwa selama pemberlakuan PSBB, dilakukan penghentian sementara aktivitas bekerja di tempat kerja/kantor, diganti dengan aktivitas bekerja di tempat tinggal/rumah. Pergub 33/2020 mengatur lebih lanjut bahwa pimpinan tempat kerja yang melakukan penghentian sementara aktivitas bekerja di tempat kerja/kantor sebagaimana diatur pada Pasal 9 wajib:

a. menjaga agar pelayanan yang diberikan dan/atau aktivitas usaha tetap berjalan secara terbatas;

b. menjaga produktivitas/kinerja pekerja;

c. melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di lokasi dan lingkungan tempat kerja, yaitu dengan:

i. membersihkan lingkungan tempat kerja;

ii. melakukan disinfeksi pada lantai, dinding dan perangkat bangunan tempat kerja; dan

iii. menutup akses masuk bagi pihak-pihak yang tidak berkepentingan; d. menjaga keamanan lokasi dan lingkungan sekitar tempat kerja; dan

e. memberikan perlindungan kepada pekerja yang terpapar Covid-19 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pergub 33/2020 Pasal 10 memberikan pengecualian bagi beberapa tempat kerja/kantor, termasuk pelaku usaha, diantaranya adalah pelaku usaha yang bergerak pada sektor keuangan, namun pimpinan kantor wajib melakukan pembatasan interaksi dalam aktivitas kerja serta menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan pada Pasal 10 Pergub 33/2020 tersebut.

4. Bahwa Pusat Pembinaan Profesi Keuangan – Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 10 April 2020 telah menerbitkan Pengumuman Nomor Peng-10/PPPK/2020 tentang Pemberian Jasa oleh Profesi Keuangan dalam Wilayah PSBB, yang pada pokoknya menyatakan bahwa KAP merupakan pelaku usaha di sektor keuangan yang memiliki izin usaha dari Menteri Keuangan sebagai profesi keuangan penunjang industri jasa keuangan, yang dalam situasi pandemi Covid-19 diminta agar mematuhi seluruh peraturan yang ditetapkan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

(3)

5. Bahwa terkait dengan ketentuan yang tercantum pada lampiran Permenkes 9/2020 yang menyatakan bahwa kantor/tempat kerja dalam lingkup ”layanan pasar modal sebagaimana ditentukan oleh Bursa Efek Jakarta” mendapatkan pengecualian untuk tidak menerapkan ketentuan peliburan tempat kerja sebagaimana diatur dalam Permenkes 9/2020 tersebut, Dewan Pengurus IAPI telah melakukan komunikasi dengan pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengonfirmasikan lebih lanjut bagaimana teknis pelaksanaan ketentuan tersebut. Terhadap ketentuan tersebut, pihak BEI telah memberikan arahan, setelah BEI berkoordinasi dengan OJK, yaitu bahwa:

a. profesi penunjang pasar modal mustinya termasuk pihak yang dimaksud dalam surat OJK sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatas;

b. untuk alasan kepraktisan dan mempercepat proses implementasi di lapangan staf KAP agar dilengkapi dengan: (1) copy surat dari OJK sebagaimana dimaksud pada angka 1, (2) surat tugas dari masing-masing KAP yang menugaskan karyawannya dengan mencantumkan identitas karyawan dan persetujuan pimpinan KAP, dan (3) identitas staf tersebut; dan

c. jumlah staf yang di tempat kerja/kantor minimal sehingga dapat menjaga keselamatan semua pihak.

Arahan dari pihak BEI tersebut sejalan dengan arahan dari Bapak Nursigit Warsidi, Direktur Standar Akuntansi dan Keterbukaan OJK yang memberikan penjelasan bahwa semua profesi penunjang pasar modal diberikan dispensasi dan memberikan arahan agar staf KAP yang ditugaskan dilengkapi dengan copy STTD pasar modal dari OJK, serta publikasi ”OJK Update Selasa, 7 April 2020 Nomor : 08 - SPI/2020” yang menyatakan bahwa OJK meminta lembaga penunjang profesi di Industri Jasa Keuangan harus tetap bekerja dengan jumlah minimum karyawan, mengutamakan work from home dan tetap mengutamakan upaya pencegahan penyebaran penyakit Covid-19 berdasarkan protokol kesehatan di tempat kerja sesuai arahan pemerintah, serta untuk teknis pemberian akses adalah dengan menunjukkan tanda pengenal karyawan bagi karyawan yang harus bekerja di kantor.

Sehubungan dengan pengaturan PSBB dan penjelasan sebagaimana tercantum diatas, serta mempertimbangkan bahwa:

1. pada saat ini banyak KAP yang sedang dalam proses/finalisasi audit atas laporan keuangan tahun buku 2019 yang laporan tersebut diperlukan oleh investor pasar modal, wajib pajak terkait dengan dukungan penerimaan negara melalui kewajiban melampirkan laporan keuangan audited dalam SPT pajak badan tahun 2019 yang harus dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pajak paling lambat 30 April 2020, pemegang saham, pemerintah serta termasuk pengguna laporan keuangan audited lainnya;

2. Akuntan Publik adalah merupakan profesi penunjang pasar modal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Undang-Undang Nomor 21 tentang Otoritas Jasa Keuangan beserta ketentuan pelaksanaannya; dan

3. Akuntan Publik diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 yang termasuk dalam sektor keuangan, sehingga masuk dalam lingkup pembinaan dan pengawasan oleh Menteri Keuangan;

(4)

Maka disampaikan kepada anggota bahwa KAP yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta agar melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pergub 33/2020 tersebut yaitu melakukan aktivitas di tempat kerja/kantor secara terbatas, menjaga produktivitas/kinerja pekerja dan menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pada Permenkes 9/2020, surat OJK sebagaimana dimaksud pada angka 1, pengumuman dari PPPK dan penjelasan dari BEI.

Bagi KAP yang melakukan aktivitas kantor/tempat kerja di wilayah DKI Jakarta dihimbau untuk melakukan:

1. mengoptimalkan proses pekerjaan audit atau pekerjaan jasa lainnya melalui work from home (WFH), sebagai berikut:

a. mengurangi kegiatan di kantor agar seminimal mungkin hanya untuk kegiatan-kegiatan penting yang benar-benar tidak dapat dilakukan melalui WFH;

b. untuk keperluan diskusi internal tim dan klien agar menggunakan teknologi informasi sehingga dapat dilakukan secara online, tidak dilakukan pertemuan fisik secara langsung;

c. mengurangi jumlah staf yang hadir fisik di kantor pada level minimal, menjaga jarak satu dengan yang lain, tidak menimbulkan kerumunan staf, misal maksimal paling banyak 5 orang;

d. personil diwajibkan untuk memakai masker selama di kantor;

e. menghindari penggunaan kendaraan umum, agar menggunakan kendaraan pribadi dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah;

f. menjaga kebersihan kantor, dinding, lantai dan peralatan;

g. membatasi jam kerja di kantor, tidak berlama-lama di kantor, dan segera kembali ke rumah ketika keperluan selesai;

2. memberikan arahan kepada staf untuk melakukan pencegahan penularan Covid-19 yang maksimal, membiasakan pola hidup sehat dan bersih;

3. menerapkan prosedur kesehatan sesuai protokol dalam Pergub 33/2020 dan Permenkes 9/2020;

4. setiap personil KAP wajib membawa dokumen sebagai berikut: a. salinan Surat OJK S-37/2020 tanggal 2 April 2020;

b. Surat Tugas dari pimpinan KAP yang menugaskan karyawannya dengan mencantumkan identitas karyawan dan persetujuan pimpinan KAP;

c. kartu identitas karyawan tersebut (yang masih berlaku);

d. salinan STTD KAP dan/atau STTD AP pasar modal dari OJK, jika ada.

5. bagi KAP yang sedang mengaudit bank, lembaga keuangan lainnya, atau

pihak-pihak lain yang mendapatkan pengecualian dari aturan PSBB, dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak tersebut, misalnya dengan meminta surat tugas khusus yang dikaitkan dengan masa pandemi Covid-19, sehingga kiranya dapat melakukan penyelesaian pekerjaan audit secara optimal dengan tetap mematuhi protokol Covid-19.

Terlampir dalam surat ini Surat OJK Nomor S-37/2020 tanggal 2 April 2020, Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 tahun 2020, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2020, Pengumuman dari PPPK tanggal 10 April 2020, serta OJK Update Selasa, 7 April 2020 Nomor : 08 - SPI/2020.

(5)

Dewan Pengurus IAPI akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Daerah lain yang menerapkan PSBB sesuai arahan dari PPPK-Kementerian Keuangan sebagaimana tertuang dalam Pengumuman Nomor Peng-10/PPPK/2020.

Demikian hal ini kami sampaikan, dengan harapan Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan auditnya secara tepat waktu. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Tarkosunaryo, MBA, CPA Ketua Umum

Tembusan:

Yth. Bapak/Ibu Anggota IAPI yang beraktivitas di luar DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan pelabuhan perikanan adalah pengelolaan PPSNZJ yang berbasis Eco Port memiliki dokumen AMDAL dan UKL/UPL,

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perbedaan waktu penyinaran Light Emitting Diode (LED) terhadap kekerasan under-surface resin komposit bulk-fill...

Melalui kegiatan pengamatan gambar atau memperhatikan video macam-macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya, murid dapat menyajikan karya (dapat berupa gambar, audio

https://www.instagram.com/pem- kotdepok/?hl=id.. Peran Masyarakat Sipil dalam Mengahadapi COVID1-19: Pusat Penelitian Politik. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor.4 Ta- hun

Bahwa dampak penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah mengakibatkan terjadi keadaan tertentu dengan peningkatan yang sangat fluktuatif, sehingga perlu

dipublikasikan oleh pihak terkait tetapi dapat diambil gambaran bahwa sejak penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) awal april tahun 2020,

Proposal tugas akhir yang berjudul “Analisis Framing Berita Larangan Mudik Saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ditengah Pandemi Covid-19 Di Detik.com” ini

Di samping juga dapat men- jadi salah satu pijakan dalam upaya pemerintah bersama para pemangku kepentingan terkait untuk memulihkan ekonomi nasional yang ter- dampak