• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penanaman modal asing, dan pertumbuhan ekonomi pada periode tahun 1991-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penanaman modal asing, dan pertumbuhan ekonomi pada periode tahun 1991-"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

(Didu, 2018) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan utang luar negeri, penanaman modal asing, dan pertumbuhan ekonomi pada periode tahun 1991-2016 di Asia Tenggara (Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam). Pemilihan model estimasi terbaik dilakukan terhadap ketiga jenis model dan model fixed effect dengan penimbang cross section SUR (Seemingly Uncorrelated Regression) adalah model estimasi terbaik. Berdasarkan hasil estimasi tersebut utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Tenggara. Hasil estimasi variabel penanaman modal asing juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan krisis ekonomi sebagai variabel dummy berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

(Amir, Hakim, & Novianti, 2018) Penelitian ini membahas tentang, Data dalam studi ini menggunakan data delapan negara anggota ASEAN pada periode 2006-2014. Variabel terikatnya yaitu pertumbuhan PDB per kapita, sedangkan variabel bebasnya merujuk pada Teori Pertumbuhan Solow yang menggunakan variabel jumlah tenaga kerja, total investasi dan sebagai indikator diversifikasi ekspor menggunakan variabel indeks. Observasi ini menggunakan Model pooled

(2)

Least Square (PLS) sebagai model terbaik. Berdasarkan hasil estimasi data dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas negara anggota ASEAN memiliki hubungan positif antara indeks diversifikasi ekspor dan pertumbuhan PDB per kapita. Pada saat krisis, indeks diversifikasi ekspor di ASEAN tidak memiliki dampak positif pada pendapatan nasional, dibuktikan dari koefisien negatif pada variabel dummy interaksi antara krisis global 2008 dan indeks diversifikasi ekspor.

(Astuti & Ayuningtyas, 2018) Penelitian ini membahas tentang menganalisis pengaruh ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Dunia 2000-2016. Hasil dari penelitian ini adalah variabel jangka panjang ekspor dan nilai tukar berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan impor tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, variabel ekspor dan impor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sedangkan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomian. Dalam jangka panjang, jumlah ekspor dan tingkat kurs rupiah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan jumlah impor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut sejalan dengan teori perdagangan internasional, apabila jumlah barang atau jasa yang di ekspor ke luar negeri semakin banyak maka di dalam negeri harus memproduksi barang dan jasa lebih banyak juga. Kenaikan barang impor akan menaikkan barang produksi yang diimpor dari luar negeri sehingga produktifitas dalam negeri semakin menurun yang akan menurunkan pertumbuhann ekonomi dalam negri.

(3)

(Yusoff & Nur, 2015) Dalam beberapa tahun terakhir ini ekonomi Thailand menjadi lebih terbuka untuk perdagangan luar negeri dan juga investasi asing langsung (FDI). Dengan demikian, tujuan utama adalah untuk memeriksa apakah FDI dan perdagangan internasional telah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Thailand. Hasil tes kausalitas Granger menunjukkan bahwa investasi asing memang menjadi penentu penting pertumbuhan di Thailand. Penanaman modal asing menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung, sedangkan kausalitas antara keterbukaan perdagangan dan pertumbuhan PDB per kapita riil adalah dua arah. Hasil analisis dekomposisi varians menunjukkan bahwa penanaman modal asing tampaknya menjadi penentu paling penting dari pertumbuhan PDB per kapita riil Thailand, diikuti oleh keterbukaan perdagangan. Ini menyiratkan bahwa pembuat kebijakan harus mendorong arus masuk penaman modal asing dan perdagangan luar negeri untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Thailand.

(Supiyadi & Anggita, 2020) Bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2007-2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan menggunakan metode time series pada tahun 2007-2016. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan perekonomian Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Teknik analisis yang digunakan dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ekspor berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan tingkat impor berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal

(4)

ini memberikan kontribusi bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia didorong oleh stabilitas pertumbuhan ekspor dan impor, fokus utma pemerintah adalah menggenjot produksi dalam negeri dengan orientasi ekspor dan selektif dalam menetapkan impor hanya untuk produk yang tidak dihasilkan di dalam negeri, pelaku impor dan ekpor harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

(Mogan & Saputra, 2016) Menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah, investasi dan inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap pembentukan produk domestik bruto di negara-negara yang termasuk dalam penelitian ini, dan variabel pengeluaran pemerintah yang memiliki peranan paling besar dalam mempengaruhi produk domestik bruto. Berdasarkan hasil estimasi, didapati bahwa variabel pengeluaran pemerintah, investasi dan inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembentukan produk domestik bruto.Dan variabel indpenden yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel dependen produk domestik bruto adalah pengeluaran pemerintah.

(Wulandari, 2016) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, ekspor dan jumlah uang beredar terhadap risiko kredit di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Penulis menggunakan kredit macet sebagai variabel terikat dan memasukkan variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi, ekspor dan uang beredar sebagai variabel bebas. Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan analisis data panel yang merupakan penggabungan antara data time series dan cross section. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi (PDB) dan ekspor berpengaruh signifikan dan negatif terhadap risiko kredit di ASEAN, sedangkan

(5)

variabel inflasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap risiko kredit di ASEAN dan variabel jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit di ASEAN.

A. Landasan Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

Suatu perekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah barang dan jasa meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses dimana terjadinya kenaikan produk nasional bruto rill atau pendapatan nasional rill, jadi dapat disimpulkan suatu perekonomian dikatakan tumbuh dan berkembang jika terjadi pertumbuhan output rill. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenikan taraf hidup yang diukur dengan output rill perorang (Candra, Priyanto, & Maulana, 2018).

Nilai pendapatan nasional rill dijadikan acuan untuk memberikan gambaran tentang adanya pertumbuhan ekonomi dikarenakan tingkat pertumbuhan ekonomi terjadi pada kenaikan GDP harga konstan.

Pertumbuhan ekonomi juga merupakan tingkat kenaikan PDB atau PNB riil pada suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada umumnya pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan perbandingan “Gross Domestic Product” (GDP) atau “Product Domestic Regional Bruto” (PDRB) untuk daerah, dan “Gross National Product” (GNP) untuk skala nasional.

Untuk menghitang pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya dapat dilakukan dengan cara dan rumus di bawah ini:

(6)

𝐺

𝑡=(𝑃𝐷𝑅𝐵𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1

𝑡−1 𝑋 100%

Keterangan:

𝐺𝑡 = pertumbuhan ekonomi priode t (triwulan atau tahunan)

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡 = produk domestik bruto rill priode t (berdasarkan harga konstan)

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡 = produk domestik bruto satu priode sebelumnya

Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi bernilai negatif maka kegiatan ekonomi menunjuakan penurunan, sebaliknya jika tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai positif maka kegiatan perekonomian meningkat. Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang akan menentukan kenaikan output perkapita jangka panjang dan menjelaskan bagaimana proses faktor faktor tersebut berinterakso satu sama lain. Teori pertumbuhan dibagi menjadi 2 yaitu teori pertumbuhan klasik dan teori pertumbuhan neo klassik:

a. Teori Ekonomi Klassik

Seperti yang dikemukakan oleh adam smith mengenai pandangan pertumbuhan ekonomi bergantung kepada peranan pasar bebas, perluasan pasar dan spesialisasi dan kemajuan tehnologi. Menurut pandangan Adam Smith, kebijaksanaan sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh masyarakat. Dengan adanya spesialisasi akan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi atau mempercepat proses pembangunan ekonomi karena spesialisasi akan mendorong produktivitas tenaga kerja dan mendorong tingkat perkembangan teknologi. Menurut Adam

(7)

Smith ada dua aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi yang pertama pertumbuhan output total (GDP) kemudian yang kedua pertumbuhan penduduk. Dimana kedua aspek ini saling berkaitaan Menurut pandangan Adam Smith, kebijaksanaan Laissez-faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, dan perluasan pasar akan mendorong tingkat spesialisasi. Dengan adanya spesialisasi akan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi atau mempercepat proses pembangunan ekonomi karena spesialisasi akan mendorong produktivitas tenaga kerja dan mendorong tingkat perkembangan teknologi.

b. Teori Pertumbuhan Neo Klassik

Menurut teori neo klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi hanya dipengaruhi oleh faktor input produksi seperti modal dan tenaga kerja seta meningkatan teknologi (Solow, 1956)

Menurut teori Keynesia berpendapat pendapatan nasional merupakan indikator yang dapat digunakkan untuk mengukr lajunya tingkat pembangunan dan pengembangan kesejahteraan pada sutu negara dari satu waktu ke waktu. Tiga metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mengetahui jumlah atau nilai dari pendapatan nasional, yaitu denga pendekatan pendekatan produksi, pendekatan pendapataan, dan pendekatan pengeluaran.

1. Pendekatan produksi suatu kegiatan yang menciptakaan nilai tambah. Pada pendekatan ini hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor

(8)

produksi. Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu.

2. Pendekatan pendapatan merupakan pendekatan yang diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses produksi. Merupakan pendapatan nasional hasil dari jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

3. Pendekatan pengeluaran suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi yaitu rumah tangga, pemerintah, perusahaan dan masyarakat luar negri suatu negara pada periode tertentu. Jenis-jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari:

•Pengeluaran untuk konsumsi (C) •Pengeluaran untuk investasi (I) •Pengeluaran untuk pemerintah (G)

•Pengeluaran untuk ekspor (X) dan Impor (M)

Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut: Y= C + I + G (X-M)

Pada penelitian ini menggunakan meode pendekatan pengeluaran guna menjelaskan variabel-variabel yang digunakan.

(9)

2. Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Ini dapat diartikan bahwa tidak ada negara di dunia ini yang mampu memisahkan dirinya dengan negara lain terutama dalam memenuhi kebutuhannya. Suatu negara dapat saja memenuhi salah satu kebutuhannya, namun dilain pihak ada kebutuhan lain yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negri karena alasan-alasan tertentu seperti keterbatasan dalam sumber daya alam, kekurangan modal, skill yang belum memadai dan lain-lain. Kebutuhan demikian ini biasanya diperoleh dari negara lain melalui kegiatan perdagangan. Jadi telah terbentuk saling ketergantungan antara negara-negara yang ada di dunia ini.

Dengan adanya saling ketergantungan dan semakin terbukanya perekonomian dunia, maka kegiatan perdagangan internasional menjadi kian penting peranannya. Perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional memegang peranan penting dalam usaha peningkatan pendapatan perkapita dan semua negara telah melaksanakan perdagangan internasional. Bahwa perdagangan merupakan mesin pertumbuhan. Surplus yang diperoleh oleh

(10)

negara yang melakukan perdagangan internasional berpeluang untuk meningkatkan aktivitas perekonomiannya.

Manfaat lain yang diperoleh dari perdagangan, khususnya bagi negara-negara berkembang mancakup 3 hal, yaitu:

a. Perdagangan internasional memperluas pasar, merangsang inovasi dan meningkatkan produktivitas

b. Perdagangan internasional meningkatkan tabungan dan akumulasi kapital c. Perdagangan internasional memiliki efek mendidik dalam hadorongan atau

keinginan terhadap hal-hal yang baru maupun selera baru dan transfer teknologi, skill dan enterprenership.

Salah satu komponen dalam perdagangan internasional; yaitu ekspor, sering disebut juga sebagai komponen pembangunan utama (export-leddevelopment) artinya ekspor memegang peranan utama dan signifikan terhadap proses pembangunan suatu bangsa. Salah satu alasannya barangkali adalah pengalaman beberapa negara yang mempunyai pertumbuhan ekspor yang tinggi dalam beberapa dekade dan kemudian menjadi negara dengan kekuatanekonomiyangbesar.

3. Teori Ekspor

Definisi ekspor adalah perdagangan atau pengiriman barang dagangan dari dalam keluar negri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Ekpor adalah kegiatan perdaganganyang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negri yang menyababkan timbulnya

(11)

industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dengan lembaga sosial yang efisien (Todaro, 2006)

Ekspor memegang penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Ekspor akan menhgasilkan devisa, Ekpor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada negara lain dengan kentuan pemerintah dengan mengharapkan pembayaraan dalam valuta asing. Jadi hasil yang diperoleh dari kegiataan mengekspor adalah berupa sejumlah uang dalam valuta asing atau bisa disebut dengan istilah devisi yang merupakan salah satu sumber pemasukan negara.

Ekspor akan memberikan efek yang positif atas kegiatan ekonomi suatu negara, karena merupakan pengeluaran penduduk negara lain ke atas barang-barang yang dihasilkan dalam negri.

Menurut teori Heckscher-Ohlin menjelaskan pola perdagangan dengan baik, negara-negara cendrung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relative melimpah secara insentif. Menurutnya suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komprativ yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Suatu negara akan cendrung melakukan ekspor hasil produksi dengan penggunaan faktor dengan harga murah serta berlimpah.

4. Teori Investasi

Penanaman modal atau lebih sering disebut investasi mempunyai banyak pengertian yang berada diantara para pakar ekonomi. Investasi merupakan suatu

(12)

istilah dari beberapa pengertian yang berpengaruh dengan keuangan dan ekonomi yang merupakan bentuk aktivitas dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan datang. Pada dasarnya negara-negara berekembang seperti ASEAN membutuhkan investasi khususnya investasi asing

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan aliran modal asing yang berasal dari luar negri yang mengalir ke sektor swasta baik yang melalui investasi langsung (Direct investment) atau investasi tidak langsung (Suyatno, 2017). Dalam teori neoklasik dan pertumbuhan endogen, penanaman modal asing mempunyai peran positif bagi negara berkembang. Adanya investasi asing di harapkan mengisi kesenjangan antara persedian tabungan, cadangan devisa, penerimaan pemerintah dan tingkat persediaan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu target pertumbuhan ekonomi.

Investasi asing langsung (FDI) adalah jenis invetasi secara langsung yang dilakukan oleh luar negri. FDI sendiri merupakan salah satu bentuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan luar negri dengan cara menanamkan modalnya dengan nilai yang cukup besar dan dalam waktu yang cukup panjang. Pada garis besarnya FDI melibatkan dua negara sekaligus. ASEAN sangat diminati dikarenakan adanya potensi yang cukup tinggi untuk melakukan FDI sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi negara-negara yang ingin menanamkan modalnya. Negara berkembang akan memaksimalkan FDI yang masuk dan keluar dari negaranya, hal ini dikarenakan FDI memiliki peran penting dalam tercapainya PNB setiap tahunnya. FDI merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena dapat memberikan kontribusi pada ukuran ekonomi-ekonomi nasional.

(13)

Dengan demikian bahwa investasi memiliki peran penting dalam menentukan jumlah output dan pendapatan. Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biyaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak. Dari berbagai pendapat tentang definisi mengenai investasi, dapat, disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana pemerintah dan pengusaha guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit dimasa yang akan datang. Investasi merupakan unsur GDP yang paling sering berubah ketika pengeluaran atas barang dan jasa turun selama resesi, sebagian besar dari penurunan itu berkaitan dengan anjloknya pengeluaran investasi.

Namun ada dampak negatif pengaruh penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi seperti kalangan yang cenderung menentang kegiatan investasi asing mendasarkan sikapnya pada pemikiran dan keyakinan akan pentingnya pengawasan nasional terhadap aktivitaas perekonomian domestik serta usaha mengurangi dominasi dari hubungan ketergantungan antara pemerintah negara-negara Dunia Ketiga dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang sangat kuat tersebut Salah satunya adalah menurut (Fry, 1997) yang termuat dalam suntingan Todaro dan Smith mengungkapkan bahwa kenaikan investasi asing langsung cenderung diiringi oleh hal-hal yang tidak menguntungkan, yakni penurunan tingkat investasi domestik, penurunan tabungan nasional, peningkatan defisit neraca transaksi berjalan, serta pada akhirnya penurunan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

(14)

Jelas dengan demikian bahwa investasi memainkan peran penting dalam menentukan jumlah output dan pendapatan. Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak,serta harapan mengenai masa depan (Samuelson, 1996)

Kesimpulan dari argumen di atas adalah Investasi/Penanaman modal asing bisa menjadi pendorong kegiatan penambahan stok modal atau barang modal secara langsung (direct investment) oleh sektor produsen (swasta) yang berasal dari luar negri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan akan tetapi perusahaan multinasional harus sejalan dengan peraturan yang ada di negara-negara berkembang tersebut, dan apablila perusahaan multinasional hanya memanfaatkan keuntungan tanpa memperdulikan dampak jangka panjang yang di timbulkan dari aktivitas bisnisnya terhadap perekonomian dan sosial di negara berekembang yang menjadi tujuan mereka, maka negara berkembang yang ditanami modal asing tidak akan berkembang.

3. Pengaruh Investasi Terhadap Perekonomian

Investasi dalam berbagai bentuknya akan memberikan banyak pengaruh

terhadap perekonomian suatu Negara atau dalam cakupan yang lebih kecil. Karena dengan terciptanya suatu investasi akan membawa suatu Negara/daerah pada kegiatan ekonomi tertentu. Investasi akan berlanjut dengan suatu proses produksi akan menciptakan lapangan kerja, menciptakan barang dan jasa untuk dipasarkan kepada konsumen. Dan interaksi terhadap produsen. Dalam hal ini investor dan konsumen dalam menawarkan dan mengkonsumsikan barang atau jasa pada gilirannya akan menciptakan kemajuan perekonomian dalam suatu

(15)

Negara/daerah. Pengeluaran investasi merupakan hal yang sering dibahas dalam ekonomi makro karena pengeluaran investasi menentukan tingkat pertambahan stok kapital dalam perekonomian, dimana stok perekonomian ini sangatlah menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu Negara dalam jangka panjang.

Investasi yang ditanamkan di dalam suatu perekonomian salah satunya ditentukan oleh adanya permintaan (demand) dari masyarakat, yaitu berupa konsumsi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga merangsang tumbuhnya investasi baru. Seperti yang kita ketahui bahwa pendapatan yang diperoleh masyarakat akan digunakan untuk konsumsi dan mungkin sebagian lagi untuk ditabung. Sehingga apabila penggunaan pendapatan untuk konsumsi di lambangkan dengan C, dan penggunaan pendapatan untuk ditabungkan dilambangkan dengan I, sedangkan pendapatan yang diterima dilambangkan dengan Y, maka investasi merupakan bagian dari output aggregate, yaitu perumusannya menjadi Y = C + I.

Khusus untuk kondisi Negara yang sedang berkembang, dimana pendapatan masyarakat relative rendah, akan menyebabkan kemampuan dalam pemupukan modal juga relative rendah yang disebabkan oleh lemahnya kemampuan menabung dari masyarakatnya yang tentu saja akan menciptakan kondisi yang diskondusif bagi terciptanya lembaga-lembaga keuangan. Padahal faktor-faktor tersebut sangat diperlukan di dalam proses pembangunan guna memacu pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal juga berarti pembentukan keahlian, karena keahlian kerapkali berkembang sebagai akibat pembentukan modal. Pembentukan keahlian jelas merupakan salah satu dampak dari adanya

(16)

perkembangan investasi dimana investasi terus berkembang akan menuntut perkembangan teknologi yang ada. Dalam konteks yang lain, penciptaan investasi juga membawa pengaruh kepada perkembangan suatu daerah. Dampak tersebut disebut dengan apread effect yaitu apabila suatu investasi yang ditanamkan di dalam suatu daerah membawa perkembangan baik positif bagi daerah lainnya seperti tumbuhnya industri industri pelengkap atau penunjang bagi industri utama di daerah pusat investasi

C. Kerangka Pemikiran

Pembagunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Dari sekian banyak sumber-sumber yang menjadi peneriman sumber negara, maka kegiatan ekspor termaksud yang paling penting dan dominan dalam membentuk jalanya pembangunan ekonomi di suatu negara.

Ekspor berfungsi sebagai engine of growth, yang didasarkan pada sumbangan dan peranannya dalam mempercepat proses pertumbuhan ekonomi, terutama sumbangannya dalam mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, memperluas pasar produksi dalam negeri dan mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.

Kegiatan ekspor juga mampu mendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena kegiatan ekspor dapat menentukan apakah Negara tersebut termasuk Negara berkembang, maju atau tertinggal. Kegiatan ekspor ini sangat

(17)

penting dalam perdagangan berskala internasional. Hubungan ekspor dan pertumbuhan ekonomi merupakan suatu persamaan identitas dikarenakan ekspor adalah bagian dari tingkat pendapatan nasional. Ekspor bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan beberapa cara yaitu pengaruh langsung ekspor jadi dengan adanya perbaikan teknologi di masing-masing negara yang melakukan kegiatan perdagangan internasional.

Penanaman modal merupakan salah satu sumber dalam rangka mengisi kelangkaan modal, teknologi, dan keahlian manajemen dalam negri. Penanaman modal asing mendorong pertumbuhan ekonomi yang semula tertinggal dalam beberapa sektor menjadi maju dan lebih baik lagi. Penanaman modal asing memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Meningkatkan perekonomian suatu negara diperlukan dana yang cukup besar, baik bersumber dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang berupa investasi (PMA dan PMDN) guna menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin besar jumlah ekspor dan investasi (PMA dan PMDN) secara tidak langsung memper cepat proses pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya investasi yang digunakan untuk pembentukan modal dan meningkatnya ekspor untuk peningkatan pendapatan (devisa). Setelah dilihat dari argument di atas, penelitian ini brtujuan untuk mengetahui apakah eskpor, dan investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara berkembang, penelitian ini dilakukan menggunakan public data yang diambil dari negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Thailand dari tahun 2010-2018. Dalam penelitian ini Y digunakan untuk (pertumbuhan ekonomi),

(18)

sedangkan X1 digunakan untuk (ekspor), selanjutnya X2 dignakan (investasi). Sehingga apakah ekspor dan investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

(19)

Secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

1. Teori Kynesia, Pendapatan nasional merupakan indikator yg dapat digunakan untuk mengukur pengembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara (Pendekatan produksi, Pendekatan pendapataan, Pendekatan pengeluaran 2. Teori David Ricardo, menyatakan ekspor

dapat terjadi apabila terdapat perbedaan keunggulan komparatif dan kompetitif dari setiap negara.

3. Teori Neo Klasik, Investasi mempunyai peran positif bagi negara berkembang, karena dapat mengisipersedian tabungan, devisa

Terdapar pengaruh yang signifikan antara ekspor serta Investasi (PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN 2010-2018

Diolah Menggunakan E-Views Model Regresi Linier Berganda Regresi Panel Data Apakah terdapat pengaruh ekspor dan investasi (PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN 2010-2018

1. (Didu, 2018), Hasil estimasi variabel penanaman modal asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi , meningkatnya penanaman modal asing secara tidak langsung digunakan untuk pembentukan modal hal ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. 2. (Astuti & Ayuningtyas, 2018), Hasil dari

penelitian ini ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi . Jumlah barang dan jasa yang di ekspor tinggi maka dalam negri akan memproduks barang dan jasa lebih banyak juga.

1. Adanya pengaruh signifikan dan positif antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Bertambah nya jumlah ekspor maka eskpor semakin mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi

2. Adanya pengaruh signifikan dan positif anata investasi (PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi hal ini dapat pembentukan modal yang digunakan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

(20)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian, yang kebenarannya masi perlu dibutuhkan atau diuji secara empiris. Berdasarkan kajian teorotis dan beberapa penelitian terdahulu maka diduga hipotesis penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di ASEAN pada tahun 2010-2018

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penanamam modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN pada tahun 2010-2018

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi harga BBM memberi pengaruh signifikan secara negatif terhadap penjualan pedagang tradisional Perumnas Simalingkar Medan. Hal ini

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk melihat faktor- faktor yang memungkinkan terjadinya diare di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas izinNya dan segala kemudahan serta limpahan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyeleseaikan Penulisan Hukum

80.000/jepit Dari kedua saluran pemasaran yang ada di Kelurahan Girian Atas yang terbaik pemasarannya yaitu saluran 1, karena produsen memasarkannya langsung ke konsumen

Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Profesi Psikologi pada tanggal :.. 5

Pemungutan Pajak Parkir Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan” ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat menyelesaikan studi di Program.. Studi Diploma III

(Fatkhiyah.. sebatas rancangan proses training, hasil dari proses training berupa bobot akhir yang dipergunakan dalam proses penentuan kualitas air minum kemasan. Proses training