• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Guru Sekolah Dasar

Oleh

SITI NURJANAH

NIM 0903563

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Siti Nurjanah,2013

SITI NURJANAH

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Aan Kusdiana, M.Pd. NIP. 19551206 197502 1 001

Pembimbing II

Drs. Sumardi, M.Pd. NIP. 19570719 198403 1 001

Diketahui oleh : Ketua Program Studi PGSD

UPI Kampus Tasikmalaya

(3)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis)

Oleh Siti Nurjanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Siti Nurjanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)
(5)

ABSTRAK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis)

Penelitian ini dilaksanakan berawal dari pengamatan dan diskusi dengan guru yang menyatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2 Paledah sebagian besar kurang memahami dalam proses pembelajaran khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang. Hal ini dapat diketahui dari nilai akhir yang diperoleh siswa masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu 71 (KKM=71). Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data tentang cara mengefektifkan perencanaan pembelajaran melalui metode penugasan, mengefektifkan proses pelaksanaan pembelajaran melalui metode penugasan, dan meningkatkan pemahaman siswa melalui metode penugasan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc Taggart. PTK ini direncanakan dalam dua siklus. Setiap siklus menggunakan empat tahap penelitian yaitu perencanaan sampai tahap refleksi. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis yang mempunyai karakteristik pendiam ketika pembelajaran berlangsung, dan berjumlah 23 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan hasil tes. Teknik pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik análisis kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian mulai dari perencanaan sampai tahap refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian perencanaan pembelajaran IPS, lembar penilaian pelaksanaan kegiatan guru dan siswa, lembar penilaian proses pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian akhir belajar siswa dan lembar penilaian rekapitulasi yaitu penggabungan dari nilai proses dan nilai akhir belajar untuk mengukur hasil tes belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa melalui penerapan metode penugasan menjadi meningkat. Hal ini terbukti dari perolehan nilai siswa yang dilihat dari siklus 1 sampai dengan siklus 2, dengan persentase siklus 1 mencapai nilai rata kelas 74%, dan pada siklus 2 dengan persentase mencapai nilai rata-rata kelas 81%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode penugasan berhasil ditingkatkan dan nilai siswa seluruhnya telah mencapai KKM yang ditentukan.

(6)

Siti Nurjanah,2013

ABSTRACT

IMPROVING STUDENT UNDERSTANDING ABOUT ACTIVITIES OF PRODUCE GOODS

THROUGH THE ASSIGNMENT METHOD AT PRIMARY SCHOOL

(Classroom Action Research at Social Science Subjects in the Class IV of Paledah Elementary School 2 District of Padaherang Ciamis Regency)

The research was carried out starting from observations and discussions with teachers who stated that the fourth (IV) grade students of Paledah Elementary School 2 mostly do not understand the process of learning, especially about material activities produce goods It can be seen from the final value obtained by the students are still less than minimum completeness criteria (MCC) is determined by the school that is 71 (MCC=71). The purpose of this research was done to collect data about how to make effective lesson planning through deployment methods, streamline the implementation process of learning through the assignment method, and enhance student understanding through the assignment method This research was conducted using the model Classroom Action Research (CAR) with a model of Kemmis and Mc Taggart CAR is planned in two cycles. Each cycle uses four phases of research, that is planning phase to phase of reflection. As for the research subjects were fourth (IV) grade students of Paledah Elementary School 2 District of Padaherang Ciamis Regency which have taciturn characteristics when the learning takes place, and amount to 23 students made up of 15 boys and 8 girls Data collection using observation techniques and test results. The research data processing techniques using qualitative analysis techniques that aim to explain the results from the planning phase until the phase of reflection. The research instrument used was assessment sheet of Social lesson plan, assessment sheet of techers and student activities, assessment sheet of learning implementation process, final assessment sheet of student learning, and assessment sheet of recapitulation that the incorporation of the process value and the final value of study to measure student’s test results after implement the learning. The results showed that student learning outcomes through the application of assignment method has increased It proved from the acquisition value of students as seen from the cycle 1 to cycle 2, with the first cycle percentage reaches an average grade 74%, and in the second cycle percentage reaches an average grad 81%. Therefore can be concluded that the results of student learning in social studies through assignments method successfully improved and all of students value have achived the Specified of MCC.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA KRANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 9

B. Pengertian Metode ... 12

C. Pengertian Produksi dan Barang ... 19

D. Kerangka Pemikiran ... 20

E. Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Model Penelitian ... 22

B. Subjek Penelitian ... 24

C. Prosedur Penelitian ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

(8)

Siti Nurjanah,2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil Penelitian ... 28

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah ... 28

2. Hasil Perencanaan Tindakan Penelitian ... 32

3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 36

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 36

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

1. Perencanaan Pembelajaran ... 61

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 65

3. Pemahaman Siswa Belajar ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(9)
(10)

1

Siti Nurjanah,2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam interaksinya terhadap siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan belajar-mengajar bersifat untuk mendidik dan merubah tingkah laku siswa dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa siswalah yang harus berperan aktif dalam proses pembelajaran di bawah bimbingan guru.

Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berlangsung di Sekolah Dasar (SD) hendaknya merasakan adanya kebutuhan psikologis yang normatif. Siswa yang termotivasi dalam belajarnya dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku yang menyangkut minat, perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Hal tersebut terlihat karena adanya motivasi belajar dalam pembelajaran IPS, dan motivasi belajar itu salah satunya dapat dipengaruhi oleh seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang bisa menghantarkan siswa lebih aktif, kreatif dan merasa semangat dalam pembelajaranya. Pengajaran atau proses pembelajaran guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya pada gurulah tugas dan tanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai pengajaran di sekolah.

Menurut Team Dosen (2011:78) metode penugasan adalah: “Suatu penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang dikerjakanya”.

Team Dosen (2011:7) . Mengemukakan bahwa:

(11)

2

Dalam pembelajaran IPS tidak dapat menggunakan alat-alat konkrit yang dapat dimanipulasi (diotak-atik) siswa, sehingga mereka pasif dalam belajar; (3) Dengan pelajaran IPS tidak dapat dijadikan tolak ukur kecerdasan siswa, berbeda dengan pelajaran eksak seprti IPA dan MTK; (4) Pelajaran IPS tidak menjamin masa depan siswa kecuali pelajaran yang bersifat eksak.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS sangat membosankan apabila dalam kegiatan belajar-mengajar hanya menggunakan metode ceramah dan tidak ada alat konkrit yang tidak dapat dimanipulasi (di otak-atik) sehingga siswa pasif. Maka dari itu harus ada inovasi baru dalam pembelajaran IPS, bertujuan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran IPS lebih antusias lagi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Anggi Tia Setiadi, S.Pd. guru kelas IV SD Negeri 2 Paledah yang dilaksanakan pada 12 Januari 2013. Banyaknya kegiatan yang dilakukan guru disekolah maupun diluar sekolah menjadi salah satu penghambat dalam menentukan suatu metode yang tepat untuk proses pembelajaran IPS, sehingga guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya bersumber pada buku saja.

Proses pelaksanaan pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, kurang melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan proses belajar yakni dalam keaktifan, kereativitas dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. Berdasarkan temuan masalah dilapangan khususnya di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran adalah antusiasme siswa dalam belajar masih rendah, hal ini tampak ketika siswa memasuki ruangan kelas dan mulai belajar mata pelajaran IPS para siswa kurang bersemangat untuk mengikutinya, sehingga siswa cenderung tidak aktif dan tidak merasa menjadi bagian dari kelas.

(12)

3

Siti Nurjanah,2013

aspek kognitif (hafalan) membuat para siswa malas untuk memahami informasi-informasi baik yang terdapat dalam buku maupun yang disampaikan oleh guru, dan lingkungan yang kaku untuk belajar baik dalam tata cahaya maupun dalam penempatan tempat duduk yang monoton dan membosankan mengakibatkan pemahaman belajar siswa berkurang, khususnya pada mata pelajaran IPS.

Untuk pembelajaran pada materi kegiatan menghasilkan barang di kelas IV, wali kelas masih menggunakan pembelajaran konvensional. Karena itu nilai pada materi kegiatan menghasilkan barang belum mencapai KKM yakni 71 (KKM=71). Nilai KKM itu sendiri ditentukan atas kebijakan sekolah dengan himbauan pengawas. Nilai KKM 71 diberikan agar prestasi yang dicapai siswa memuaskan atau lebih dari cukup bahkan sangat memuaskan. Hal itu dikarenakan siswa dituntut mendapatkan nilai lebih dari KKM. Dalam penilaianya, wali kelas melakukan penilaian PR, ulangan harian dan keaktifan siswa.

Ketiga aspek penilaian tersebut didapat nilai akhir pada materi kegiatan menghasilkan barang menunjukan dari jumlah siswa 23 orang memperoleh nilai rata-rata sebesar 60%. Beberapa kondisi yang telah dikemukakan di atas, memberikan sebuah indikasi terhadap adanya suatu masalah yang cukup signifikan yaitu permasalahanya yang bermuara pada kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.

Menurut masalah di atas, hal itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri 2 Paledah dengan pemilihan metode penugasan dalam pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, untuk media transformasi pada pembelajaran IPS terhadap tujuan yang ingin dicapai pada bahan pelajaran yang disampaikan.

(13)

4

pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi karena siswa mengalami situasi atau pengalaman yang berbeda waktu menghadapi masalah-masalah baru. Pada saat melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di sekolah melalui kegiatan di dalam kelas itu.

Metode ini menjadi bahan penelitian agar guru tidak hanya memakai metode ceramah dalam mengajarkan IPS khususnya pada materi kegiatan menghasilkan barang yang menimbulkan kejenuhan dan minat belajar siswa menjadi berkurang. Metode ini melibatkan siswa secara langsung sehingga akan menimbulkan semangat belajar siswa, dan siswa mendapatkan peningkatan dalam segi perolehan nilai serta adanya perubahan sikap seperti yang diharapkan dalam fungsi dan tujuan IPS. Secara teoritis penggunaan metode penugasan akan sangat efektif dalam peningkatan minat siswa terhadap proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang sering menggunakan metode tersebut yaitu pembelajaran IPS pada jenjang anak SD.

Adapun judul dari penelitian ini adalah: “Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Kegiatan Menghasilkan Barang melalui Metode Penugasan di Sekolah Dasar”.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan data awal yang dilaksanakan peneliti dilapangan, maka permasalahan penelitian diidentifikasi seperti berikut ini.

a. Kurangnya persiapan guru dalam merancang perencanaan pelaksanaan pembelajaran IPS tentang materi kegiatan menghasilkan barang.

b. Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum terlaksana dengan baik.

(14)

5

Siti Nurjanah,2013

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, fokus penelitianya adalah: Bagaimana Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Kegiatan Menghasilkan Barang melalui Metode Penugasan di Sekolah Dasar ? permasalahan tersebut diperinci menjadi masalah-masalah yang lebih khusus supaya memudahkan jalanya penelitian seperti berikut ini.

a. Bagaimana mengefektifkan perencanaan pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis melalui metode penugasan?

b. Bagaimana mengefektifkan pelaksanaan pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis melalui metode penugasan?

c. Bagaimana peningkatan pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis melalui metode penugasan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan cara merumuskan perencanaan yang efektif dalam pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis melalui metode penugasan.

2. Untuk mendeskripsikan dalam pelaksanaan pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang yang efektif, di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis melalui metode penugasan.

(15)

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam pengembangan ilmu khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang dalam pembelajaran IPS dengan penggunaan metode yang tepat yaitu metode penugasan. Untuk menciptakan suasana belajar lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengalaman penelitian tindakan kelas dan meningkatkan kualitas keilmuan yang didapatkan selama ini, serta dapat diterapkanya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam pembelajaran IPS.

b. Bagi Kepala Sekolah

Merupakan bahan dalam supervisi untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas dan memotivasi guru lain untuk tersedianya media atau penerapan metode pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

c. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi guru, untuk lebih memperhatikan proses mengajar yang aktif, inovatif, kreatif dengan penggunaan metode penugasan.

d. Bagi Siswa

1) Dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan siswa.

2) Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran IPS sehingga hasil belajar meningkat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(16)

7

Siti Nurjanah,2013

selanjutnya lembar pengesahan, lembar pernyataan, lembar abstrak, lembar kelima berisi kata pengantar, kemudian lembar ucapan terimakasih. Selanjutnya lembaran-lembaran yang memuat halaman setiap isi atau lembar skripsi yaitu daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Setelah itu dijelaskan bab tentang isi dari skripsi yang berisi tentang pembahasan sesuai dengan fokus dari setiap bab, isi penelitian ini disampaikan dalam lima bab.

Bab I pendahuluan, pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II merupakan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Pada bab ini dipaparkan tentang pembahasan teori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Kemudian dipaparkan pula mengenai kerangka pemikiran dari penelitian terhadap permasalahan dan hipotesis penelitian.

Bab III merupakan metode penelitian, bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang peneliti tempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Beberapa komponen dalam bab III yaitu metode penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang diperoleh peneliti. Didalamnya berisi tentang pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Pada bab IV ini pula hipotesis dijawab.

(17)

8

Lembar daftar pustaka merupakan lembar selanjutnya setelah bab tentang isi dari skripsi. Daftar pustaka memuat data-data sumber tercetak dan elektronik yang digunakan sebagai kutipan. Penyusunan dan penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan pedoman daftar pustaka yang telah ditentukan.

(18)

22

Siti Nurjanah,2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Model penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto et.al. (2010:58) mengemukakan bahwa: “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran dikelasnya”. Pada intinya PTK terfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi dikelas. Ditetapkan PTK merupakan upaya kolaborasi antara guru, peneliti dan siswa guna mengadakan perubahan dan perbaikan pada proses pembelajaran.

PTK mempunyai banyak model sehingga peneliti dapat memiliki salah satu model sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam pemilihan model tidak ada pertimbangan baku dan peneliti dapat memilih salah satu model yang sesuai dengan tingkat kemampuan. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa, seorang peneliti dapat menggunakan lebih dari satu model. Peneliti melakukan hal ini dalam rangka membandingkan antara model yang satu dengan model yang lain dan mencari model mana yang paling efisien dengan hasil paling efektif.

(19)

23

Ada beberapa alasan mengapa penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, seperti berikuti ni.

1. PTK menawarkan cara baru dalam memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas.

2. PTK tidak membuat guru meninggalkan tugasnya, artinya guru tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa, namun pada saat bersamaan secara integrasi guru melakukan penelitian.

Demikian terlihat bahwa tindakan yang akan dilakukan terdiri dari dua siklus, namun hal itu tidak menutup kemungkinan adanya perubahan dalam pelaksanaan. Hal ini dipengaruhi oleh permasalahan yang harus dipecahkan. Artinya pelaksanaan PTK disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Siklus ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan, seperti siklus dibawah ini adalah skema pelaksanaan penelitian dengan berorientasi pada model Kemmis dan Mc Taggart yang dapat digambarkan seperti berikut ini.

Rencana Umum Refleksi 1

Pembelajaran 1 dan Observasi 1 Perbaikan Rencana Refleksi 2

Pembelajaran 2 dan Observasi 2

[image:19.595.116.509.282.654.2]

Keputusan Gambar 3.1

(20)

24

Siti Nurjanah,2013 B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis. Jumlah siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 23 orang, yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 15 orang dan siswa perempuan berjumlah 8 orang. Mempunyai karakteristik pendiam ketika pembelajaran berlangsung, pelaksanaan pembelajaranya masih kurang aktif saat proses pembelajaran IPS berlangsung.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian ditempuh langkah-langkah umum kegiatan penelitian seperti dibawah ini.

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan observasi dan identifikasi masalah seperti berikut ini.

a. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan guru dalam mengajarkan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

b. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan siswa dalam memahami IPS di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

c. Melakukan kegiatan orientasi terhadap program dan pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

d. Menentukan fasilitas pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

(21)

25

a. Penetapan Jumlah Siklus dan Waktu Tindakan Penelitian.

Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan terdiri dari dua siklus, namun hal itu tidak menutup kemungkinan adanya perubahan dalam pelaksanaan. Hal ini dipengaruhi oleh permasalahan yang harus dipecahkan. Artinya pelaksanaan PTK disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Waktu pelaksanaan tindakan penelitian dirancang sesuai jadwal mata pelajaran hari Rabu 3 (tiga) jam pelajaran. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April dan bulan Mei. b. Penetapan Bentuk Perencanaan Pembelajaran.

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan sekanario pembelajaran IPS tentang materi kegiatan menghasilkan barang untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui metode penugasan di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

c. Penyusunan Instrumen Penelitian.

Instrument penelitian yang disusun yaitu berupa lembar penilaian observasi untuk mengamati perencanaan pembelajaran IPS, lembar penilaian observasi untuk mengamati pelaksanaan kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran IPS, membuat lembar penilaian proses pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian akhir pembelajaran dan lembar penilaian rekapitulasi penggabungan dari penilaian proses dan penilaian akhir sebagai hasil dalam pemahaman siswa terhadap materi kegiatan menghasilkan barang melalui metode penugasan.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

(22)

26

Siti Nurjanah,2013

Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode penugasan disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan cara kolaboratif, yaitu mendiskusikan mengenai berbagai masalah yang terjadi pada tindakan pembelajaran tiap siklus. Hal yang direfleksi adalah perencanaan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru, pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan pemahaman siswa hasil dari belajar siswa. Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan tindakan selanjutnya.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dengan menggunakan instrument penelitian berupa lembar penilaian untuk mengamati perencanaan pembelajaran IPS, lembar penilaian untuk mengamati pelaksanaan kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran IPS, lembar penilaian proses pembelajaran, lembar penilaian akhir pembelajaran dan lembar penilaian rekapitulasi penggabungan dari penilaian proses pembelajaran dan penilaian akhir pembelajaran sebagai hasil dalam pemahaman siswa terhadap materi kegiatan menghasilkan barang melalui metode penugasan.

(23)

27

E. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan dalam penelitian selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis data seperti berikut ini.

1. Seleksi Data

Adapun kriteria data yang dapat dianalisis seperti berikut ini. a. Data yang masuk beridentitas lengkap dan jelas.

b. Data yang diperoleh dapat dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.

2. Pengelompokan Data

Data yang diperoleh dikatagorikan dan diklasifikasikan berdasarkan analisis yang nyata, logis dan mudah dipahami. Sehingga dapat memberikan penjelasan dan makna terhadap hasil penelitianya. Data hasil penelitian dan pengamatan selanjutnya diidentifikasi kelemahan dan kelebihanya serta dikonsultasikan kepada rekan kolaborasi.

3. Interpretasi Data

Memberikan nilai sesuai dengan alat ukur yang telah direncanakan dan ditetapkan pada bagian evaluasi perencanaan pembelajaran, kemudian dipersentasikan nilai rata-rata dengan idealnya.

4. Kesimpulan

(24)

70

Siti Nurjanah,2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Kegiatan Menghasilkan Barang melalui Metode Penugasan di Sekolah Dasar pada Kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis seperti barikut ini.

1. Perencanaan pembelajaran yang telah dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kegiatan menghasilkan barang melalui metode penugasan di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis pada pembelajaran siklus 1 dan pembelajaran siklus 2 pada dasarnya sudah memenuhi kebutuhan tindakan penelitian. Terdapat kekurangan dalam pembelajaran siklus 1 yaitu penggunaan kalimat pada soal evaluasi. Kekurangan tersebut adalah kurang dipahaminya kalimat dalam penggunaan bahasa pada soal evaluasi. Alternatif tindakan dilaksanakan pada pembelajaran siklus 2 yaitu diubahnya soal evaluasi dengan kalimat dan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa. Sehingga siswa dapat memahami kalimat dalam penggunaan bahasa pada soal evaluasi.

Secara lengkap perencanaan pembelajaran yang dirancang pada pembelajaran siklus 2 sebagai penyempurnaan perencanaan pembelajaran siklus 1 seperti berikut ini.

a. Kelengkapan Identitas

1) Nama Sekolah : SD Negeri 2 Paledah

2) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 3) Kelas/Semester : IV (empat)/ II (dua)

4) Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( satu kali pertemuan) b. Standar Kompetensi

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi.

(25)

71

Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.

d. Indikator

1) Menjelaskan kegiatan menghasilkan barang.

2) Menyebutkan contoh kegiatan yang menghasilkan barang. 3) Memahami tujuan dari kegiatan yang menghasilkan barang. e. Tujuan Pembelajaran

1) Melalui metode penugasan, peserta didik dapat menjelaskan kegiatan menghasilkan barang dengan tepat.

2) Melalui metode penugasan, peserta didik dapat menyebutkan contoh kegiatan yang menghasilkan barang dengan tepat.

3) Melalui metode penugasan, peserta didik dapat memahami tujuan dari kegiatan yang menghasilkan barang dengan tepat.

f. Materi Pokok

1) Pengertian produksi/menghasilkan barang.

2) Contoh-contoh kegiatan yang dapat menghasilkan barang. 3) Tujuan dari kegiatan yang dapat menghasilkan barang. g. Karakter Peserta Didik yang Diharapkan

1) Disiplin.

2) Tanggung jawab. 3) Rasa ingin tahu. 4) Kerjasama. 5) Kreatif.

h. Metode Pembelajaran 1) Ceramah.

2) Tanyajawab. 3) Diskusi. 4) Penugasan.

5) Demonstrasi.

(26)

72

Siti Nurjanah,2013

1) Kegiatan Awal Pembelajaran (25 menit)

(a) Mengkondisikan siswa untuk siap belajar dengan menyuruh meluruskan tempat duduk.

(b) Mempersiapkan buku pelajaran. Alat peraga, dan materi pelajaran.

(c) Memberikan apersepsi dengan melakukan kegiatan:

Melalui bimbingan guru peserta didik dapat mengungkapkan tentang kegiatan yang dapat menghasilkan barang.

(d) Menyampaikan tujuan dan rencana pembelajaran. (e) Mengelompokan siswa.

2) Kegiatan Inti Pembelajaran (70 menit )

(a) Guru memaparkan materi tentang kegiatan menghasilkan barang.

(b) Guru memberi contoh kegiatan yang menghasilkan barang. (c) Guru menjelaskan untuk memahami tujuan kegiatan yang

menghasilkan barang dalam memanfaatkan sumber daya alam. (d) Peserta didik melakukan diskusi antar kelompok jika ada

permasalahan yang tidak mampu dipecahkan dalam diskusi kelompoknya.

(e) Guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi kegiatan menghasilkan barang yang belum dipahami. (f) Guru memberikan penguatan dan simpulan materi yang sudah

dipaparkan.

(g) Guru melakukan demonstrasi tentang membuat kerajinan bros yang dapat menghasilkan barang.

(h) Setiap kelompok dapat memberikan contoh dengan membuat kerajinan bros yang dapat menghasilkan barang.

(i) Peserta didik bersama kelompoknya melaporkan hasil kerja kelompok tentang pembuatan bros yang dapatmenghasilkan barang.

(27)

73

(a) Guru memberikan evaluasi dengan memberikan lembar soal. (b) Guru memberikan tindak lanjut dengan menyimpulkan materi

yang sudah dijelaskan sebelumnya, agar siswa lebih paham dan mengerti.

(c) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam. j. Alat Peraga dan Sumber Belajar

1) Alat peraga

Kain flannel, lem lilin, lilin, korek api, benang, jarum dan gunting.

2) Sumber belajar

Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 4. Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas.

k. Evaluasi Pembelajaran

1) Prosedur : Evaluasi proses belajar dan evaluasi akhir belajar. 2) Bentuk : Evaluasi proses berbentuk non-tes

(pengamatan) dan evaluasi akhir dengan tes 3) Jenis : Tulisan dan perbuatan.

4) Alat : Lembar pengamatan penilaian prosesbelajar (terlampir).

Lembar evaluasi hasil belajar siswa (terlampir) 2. Proses pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa

(28)

74

Siti Nurjanah,2013

Pembuatan kerajinan bros berbentuk spongbob dengan cara menyulam, siswa sempat merasa kesulitan. Hal ini dirasa cukup sulit oleh siswa karena cara pembuatanya dengan menyulam. Alternatif tindakan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran siklus 2 yaitu pada penyampaian materi pembelajaran tidak terlalu cepat dan bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Pembuatan kerajinan juga diubah dengan bentuk kura-kura, dan menggunakan teknik tempel dengan lem.

Adapun prosedur yang telah ditempuh oleh guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 sebagai penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran siklus 1 agar pembelajaran efektif seperti berikut ini.

a. Kegiatan Awal Pembelajaran

Awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan sikap yang ramah, dengan merapihkan tempat duduk dan membersihkan ruangan agar siswa siap belajar, dan sebelum pembelajaran dimulai guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan buku pelajaran untuk mencatat materi tentang kegiatan menghasilkan barang, agar siswa bisa mempelajari dirumah, dan mempersiapkan alat peraga untuk membuat kerajinan yang dapat menghasilkan barang.

Sebelum masuk kegiatan inti pembelajaran, guru memberikan apersepsi dengan melakukan: melalui bimbingan guru siswa dapat mengungkapkan tentang kegiatan yang dapat menghasilkan barang. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru adalah: “Bagaimana, apakah kalian sudah mencari contoh kegiatan yang dapat menghasilkan barang yang ada disekitar lingkunganmu ? ”siswa pun serempak menjawabnya: “Sudah bu!” Guru kembali bertanya: “Apa saja coba sebutkan ? ”Siswa pun menjawabnya: “Bertani, berternak, bu”. Guru bertanya kembali: “Apa ada kesulitan ? ”Siswa menjawabnya: “Tidak ada bu”.

(29)

75

bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kebutuhan kita dalam melakukan kegiatan ekonomi”. Perencanaan dalam pembelajaran ini, guru menjelaskan materi tersebut, setelah materi disampaikan guru membentuk kelompok untuk menugaskan siswa membuat kerajinan. Sikap guru dalam pembelajaran dilakukan hal-hal berikut ini: Nada suara guru memiliki dinamika, terampil dalam memberikan penugasan dalam waktu pembelajaran, memberikan kepada siswa mengajukan gagasan, dan merespon pertanyaan siswa dengan baik.

Kegiatan awal pembelajaran ini, secara umum guru tampak lancar menyampaikanya. Awal pembelajaran pun sebagian siswa sudah merespon terhadap hal yang disampaikan oleh guru. Walau masih ada tiga siswa yang masih mengobrol sendiri pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran ini menggunakan rentang waktu 7.30 sampai dengan 7.55 selama 25 menit.

b. Kegiatan Inti Pembelajaran

Kegiatan inti pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada umumnya cukup lancar sesuai perencanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru seperti berikut ini.

1) Siswa memperhatikan guru memaparkan meteri tentang kegiatan menghasilkan barang.

2) Siswa memperhatikan contoh kerajianan bros tentang kegiatan yang bisa menghasilkan barang.

3) Siswa kembali untuk memahami tujuan dari kerajinan bros yang bisa menghasilkan barang.

4) Siswa melakukan diskusi antar kelompok jika ada permasalahan yang tidak mampu dipecahkan dalam diskusi kelompoknya.

5) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi kegiatan menghasilkan barang yang belum dipahami.

(30)

76

Siti Nurjanah,2013

7) Guru melakukan demonstrasi tentang membuat kerajinan bros kura-kura yang dapat menghasilkan barang, dengan cara menyulam.

8) Setiap kelompok dapat memberikan contoh dengan membuat kerajinan bros kura-kura yang dapat menghasilkan barang, dengan cara menyulam.

9) Siswa bersama kelompoknya melaporkan hasil kerja kelompok pembuatan kerajinan bros kura-kura yang dapat menghasilkan barang, dengan cara menyulam.

Kegiatan inti pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Pada penyampaian materi sudah tidak terlalu cepat. Bahasa atau kalimat yang digunakan pun sudah dipahami oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran sudah sedikit siswa yang menanyakan apa dari kalimat yang disampaikanya. Sebagian besar siswa pun sudah memahaminya, akan tetapi masih ada satu siswa yang belum bisa memahaminya. Karena siswa tersebut, menggambar tidak pada waktunya. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa tersebut kurang paham.

Pembuatan kerajinan bros berbentuk spongbob dengan cara menyulam, diubah menjadi membuat bros berbentuk kura-kura dengan cara dilem. Diubahnya bentuk dan cara pembuatanya, siswa lebih mudah mengerjakanya dan dalam pembuatanya pun sudah efektif dan efisien.

Waktu yang telah digunakan dalam pelaksanaan kegiatan inti pelajaran adalah dari jam 7.55 sampai dengan 9.05 selama 70 menit. c. Kegiatan Akhir Pembelajaran

Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan dengan baik oleh guru dengan kegiatan memberikan soal, memberikan tindak lanjut dengan membimbing siswa melakukan simpulan terhadap materi kegiatan menghasilkan barang, dan menutup pembelajaran.

(31)

77

akhir pembelajaran dilakukan siswa dengan suasana yang tertib. Waktu yang telah digunakan untuk mengakhiri pembelajaran adalah 10 menit sehingga pembelajaran berakhir kurang lebih jam 9.15.

3. Hasil siswa dalam memahami meteri kegiatan menghasilkan barang dengan penggunaan metode penugasan pada pembelajaran siklus 1 ke pembelajaran siklus 2 ada peningkatan. Berdasarkan grafik 4.1 di atas, hasil siswa dalam memahami meteri kegiatan menghasilkan barang dengan penggunaan metode penugasan pada pembelajaran siklus 1 ke pembelajaran siklus 2 ada peningkatan.

Nilai rata-rata kelas pada siklus 1 mencapai 74.34 dengan persentase 74%. Siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 15 siswa mencapai 65%, dan yang belum memenuhi KKM 8 siswa mencapai 35%. Sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus 2 mencapai 81.41 dengan persentase 81%. Siswa yang memenuhi KKM 22 siswa mencapai 96%, dan yang belum memenuhi KKM 1 siswa mencapai 4%. Dilihat dari hasil data tersebut, sudah dapat disimpulkan bahwa banyak sekali peningkatan dari pembelajaran siklus 1 ke pembelajaran siklus 2. Untuk itu diharapkan pada pelaksanaan pembelajaran lebih ditingkatkan lagi.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat diungkapkan pada bagian ini. Saran-saran dimaksud seperti berikut ini.

(32)

78

Siti Nurjanah,2013

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai media dan metode pembelajaran khususnya penerapan metode penugasan dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS.

(33)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan Kesembilan Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. et.al. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Bumi Aksara.

Djahiri, K. (1982). (Modul 1 Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS). Edisi ke Satu. Bandung : UPI PRESS.

Hermawan, A.H. et.al. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung : UPI PRESS.

Hisnu, T.P. Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan. Muhamad. (2011). Pengertian Pemahaman. [online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertian pemahaman/#ixzz2WZywlcjq. 18 Juni 2013.

Multiyaningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Roestiyah, N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Cetakan keenam. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Rosyada, D. (2008). Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada.

Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu dan

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sapriya. et.al. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

(34)

80

Siti Nurjanah,2013

Gambar

Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Potret living hadis dalam pantang larang bermain di waktu Magrib ini, sesungguhnya mudah dimengerti mengingat watak agama Islam yang.. fleksibel, sehingga mampu menyatu

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pemodelan Regresi Komponen Utama dan Lasso Terboboti Geografis (Global dan Lokal) (Studi Kasus: Data Produk

2006 2006 © © © surya@fisika.ui.ac.id surya@fisika.ui.ac.id surya@fisika.ui.ac.id Arus Bolak-Balik (AC) dalam Induktor • Induktor memiliki sifat yang berbeda.

Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman pada materi anatomi tubuh manusia mata

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (qualitative approach), dengan metode studi kasus (case study). Proses pengumpulan data dilakukan

Proses pemesanan dan penjualan tiket bus pada saat ini masih memiliki sistem penjualan tiket secara manual, sehingga sering terjadinya kesalahan dalam pendataan, serta membuat

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum gaya belajar yang dimiliki siswa adalah kombinasi dari tiga gaya belajar, yaitu: visual, auditori,

Selain citra toko yang dapat mempengaruhi niat pembelian, banyak toko eceran yang melakukan berbagai macam strategi promosi untuk menarik niat pembelian calon