9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Reviu Peneliti Terdahulu
Pradyptha (2016) meneliti tentang pegaruh sistem informasi akuntansi terhadap efektivitas kinerja keuangan Koperasi Kopertis wilayah IV Jabar. Penelitian ini menggunakan metode non probabilitas sampling (Saturation Sampling) yang menjadikan seluruh populasi menjadi sampel yaitu sebanyak 57 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Dalam penelitian ini diketahui bahwa system informasi akuntansi memiliki pengaruh yang besar terhadap efektivitas kinerja keuangan koperasi dan memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari indikator hardware, software, brainware, prosedur, data base, dan jaringan komunikasi yang dapat membuat pekerjaan karyawan lebih efektif dan efisien.
Penelitian kedua oleh Idrus et al. (2019) yang meneliti tentang penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja keuangan pada PT PLN (persero) area Makassar Selatan. Karakteristik dari sampel penelitian ini adalah manajer, akuntan, dan karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji F dan T. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Penelitian ketiga oleh Mirosea et al. (2019) yang meneliti tentang Pengaruh Maturitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah (Studi Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota Kendari). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari yang berjumlah 153 Orang. Hasil uji parsial diperoleh bahwa pemahaman sistem informasi akuntansi berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pengelola keuangan pemerintah. Hasil uji simultan diperoleh bahwa maturitas sistem pengendalian internal dan pemahaman sistem informasi akuntansi pemerintah berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian keempat adalah penelitian internasional oleh Saeidi et al. (2014) yang meneliti tentang the impact of accounting information system on financial performance – a case study of TCS India. Populasi dari penelitian ini adalah 40 pekerja eksekutif di bagian keuangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif dan negatif antara sistem informasi akuntansi dan faktor-faktor yang mempengaruhi berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
B. Tinjauan Pustaka 1. Grand Theory
Pada penelitian ini menggunakan stewardship theory dan tehnology Acceptance Model (TAM) dalam penggunaan Grand theory. Teori stewardship mengasumsikan hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan kinerja perusahaan, sehingga fungsi utilitas akan maksimal. Ketika terjadi benturan antara kepentingan dua pihak tersebut, steward akan berusaha bekerja sama daripada menentangnya kerena steward lebih melihat pada tujuan organisasi bukan pada tujuan individu (Raharjo, 2007). Teori stewardship mengasumsikan hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan kinerja perusahaan, sehingga fungsi utilitas akan maksimal. Ketika terjadi benturan antara kepentingan dua pihak tersebut, steward akan berusaha bekerja sama daripada menentangnya kerena steward lebih melihat pada tujuan organisasi bukan pada tujuan individu (Raharjo, 2007).
Implikasi teori stewardship dalam penelitian ini yaitu stewards dalam hal ini adalah para pengelola anggaran diharapkan akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan principal yaitu masyarakat dan instansi mereka sehingga Pemerintah Kabupaten Malang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat, merencanakan dan melaksanakan anggaran yang diamanahkan kepadanya, dengan demikian tujuan pengelolaan anggaran dapat tercapai secara maksimal. Untuk
melaksanakan tanggung jawab tersebut maka stewards diharapkan mengerahkan semua kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusianya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi, Komitmen semua pegawai yang terlibat dalam pengelolaan anggaran sehingga diharapkan dapat mencapai pengelolaan anggaran yang makin efektif.
Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu teori yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana pengguna teknologi dalam pekerjaan penggguna. Menurut Wijaya (2005) menyatakan bahwa TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor yang secara dominan yang mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan faktor kedua tersebut mempengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi. Pada umumnya pengguna teknologi akan memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan. Persepsi negatif akan muncul sebagai dampak dari penggunaan teknologi informasi tersebut. Sehingga model TAM dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap efektivitas kinerja keuangan.
Implikasi teori Technology Acceptance Model (TAM) dalam penelitian ini yaitu pengguna teknologi cenderung menggunakan teknologi apabila mudah digunakan dan bermanfaat baginya. Tujuan dikembangkannya konsep TAM adalah untuk dapat menggambarkan perilaku penggunaan teknologi (Kurniawan, 2013). Kurniawan juga menyebutkan bahwa manfaat yang dirasakan adalah dengan
menggunakan teknologi dapat meningkatkan kinerjanya. Tentu saja hal tersebut sejalan dengan penelitian ini yang salah satu variabelnya membahas tentang pengarung penggunaan teknologi informasi terhadap efektivitas kinerja keuangan.
2. Penggunaan Teknologi Informasi
Teknologi merupakan inovasi yang datang dari efek yang timbul dari pekembangan zaman. Teknologi sendiri berhasil menghilangkan kebiasaan yang sudah eksis sebelumnya dengan cara menawarkan kepraktisan, kemudahan, kenyamanan, dan lebih efektif serta efisien. Teknologi meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan komponen sistem terkait yang digunakan organisasi untuk menciptakan sistem informasi terkomputerisasi. (Simkin dan System, 2013)
Ketika mulai diciptakannya teknologi seperti komputer hampir semua bidang terkena dampaknya seperti mulai adanya pemakaian dokumen elektronik dalam kegiatan suatu perusahaan. Menurut Mustaqim (2019) pengaruh signifikan teknologi sangat ditentukan oleh besarnya peran indikator yang membentuk yakni:
1. Ketersediaan perangkat teknologi informasi
2. Sistem pelaporan akuntansi yang terkomputerisasi 3. Pemeliharaan perangkat
4. Perbaikan atau penggantian perangkat
5. Pelaksanaan tugas dengan menggunakan aplikasi akuntansi 6. Pengolahan data berdasarkan peraturan perundang-undangan
7. Ketersediaan sistem keamanan komputer
8. Ketersediaan jaringan internet sebagai penghubung antar unit kerja 9. pelaporan yang dihasilkan berdasarkan sistem terintegrasi.
3. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan kegiatan sebuah organisasi dengan cara memproses data dan transaksi (Krismiaji, 2005). Agar informasi yang dihasilkan dapat akurat dan diperlukan oleh pembuat keputusan maka para pemakai sistem informasi akuntansi harus mengumpulkan data kemudian memproses dan menyimpan data untuk keperluan di masa yang akan datang.
Susanto (2013) menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah gabungan dari bagian-bagian dalam bentuk fisik maupun tidak yang saling berkaitan satu sama lain untuk mengolah data transaksi yang berguna untuk laporan keuangan dan pengambilan keputusan. Susanto (2013) juga menjelaskan fungsi sitem informasi akuntansi adalah (1) mendukung kegiatan perusahaan sehari-hari (2) mendukung untuk pengambilan keputusan (3) mendukung perusahaan untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Menurut Romney dan Steinbart (2011) sistem informasi memiliki 5 komponen, yaitu:
1. Orang-orang yang menggunakan sistem tersebut dan melakukan beragam fungsi.
Orang-orang yang dimaksud adalah pemakai dari system informasi akuntansi. Para pemakai sistem informasi akuntansi ini memiliki tujuan dirancang sedemikian rupa sehingga harus menghasilkan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi setiap pihak yang berkepentingan.
2. Prosedur
Menurut Mulyadi (2010), Prosedur adalah urutan kegiatan yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu organisasi yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
3. Data tentang proses-proses bisnis perusahaan
Menurut Vardiansyah (2008) data adalah suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Data yang dimaksud adalah data yang berisi tentang proses bisnis untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik dan benar.
4. Software yang dipakai untuk memproses data perusahaan
Perangkat yang digunakan dalam memproses data dalam perusahaan baik perangkat lunak atau perangkat keras.
5. Infrastruktur teknologi informasi, dimana termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan komunikasi jaringan
Infrastruktur Teknologi Informasi adalah sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci (Laudon dan Laudon, 2018)
Perusahaan membutuhkan peran dari sistem informasi dalam menjalankan aktivitasnya. Sistem informasi akuntansi juga termsuk aktivitas pendukung yang termasuk dalam infrastruktur perusahaan yang dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Romney dan Steinbart (2011) mengatakan bahwa hal-hal yang dapat dilakukan oleh Sistem Informasi Akuntansi yaitu:
1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa
2. Memperbaiki efisiensi
3. Memperbaiki pengambilan keputusan 4. Berbagi pengetahuan
4. Kualitas Pelaporan Kinerja keuangan
Menurut Yadiati (2017:32) kualitas pelaporan keuangan adalah Kegiatan melaporkan informasi keuangan guna memenuhi kebutuhan pengguna sekaligus memberikan perlindungan kepada pemilik dengan mendasarkan pada karakteristik kualitatif informasi keuangan dan pengungkapan secara penuh dan wajar. Baik buruknya kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari sehat atau tidaknya perusahaan tersebut. Perusahaan yang sehat akan memiliki laporan keuangan yang berkualitas
baik tanpa adanya penyimpangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan
keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan. Laporan keuangan memiliki kemampuan untuk menyajikan secara jelas kesehatan keuangan suatu perusahaan guna memberikan keputusan bisnis yang informatif, laporan keuangan sangat penting bagi manajemen perusahaan yang khususnya untuk pengambilan keputusan dan penyusunan perencanaan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah tingkat baik buruknya suatu laporan keuangan pemerintah daerah dengan mendasarkan pada karakteristik kualitatif informasi keuangan dan pengungkapan secara penuh dan wajar.
Menurut PSAK 01 dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), sub indicator dalam kinerja kuangan adalah:
a. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami apabila disajikan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Pengguna diasumsikan mempunyai pengetahuan mengenai kegiatan operasi entitas pelaporan.
Informasi dalam laporan keuangan dikatakan andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Informasi yang andal memenuhi karakteristik.
c. Relevan
Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini
d. d. Dapat diandalkan
informasi dalam laporan keuangan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan disusun dengan menerapkan basis akrual. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi pemerintahan lainnya.
Informasi keuangan di dalam laporan keuangan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Meningkatkan akuntabilitas untuk para manajer (kepala daerah dan para pejabat pemda) ketika mereka menjadi bertanggung jawab tidak hanya
pada kas masuk dan kas keluar, tetapi juga pada aset dan utang yang mereka kelola.
b. Meningkatkan transparansi dari aktivitas pemerintah. Pemerintah umumnya mempunyai jumlah aset yang signifikan dan utang, pengungkapan atas informasi ini merupakan suatu elemen dasar dari transparansi fiskal dan akuntabilitas.
c. Memfasilitasi penilaian posisi keuangan dengan menunjukkan semua sumber daya dan kewajiban;
d. Memberikan informasi yang lebih luas yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
Menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada :
1. Masyarakat
2. para wakil rakyat dan lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman, dan pemerintah.
C. Pengembangan Hipotesis
Pemanfaatan penggunaan teknologi informasi akan memberikan peningkatan efisiensi dan efektivitas jika digunakan dengan baik oleh penggunanya. Meski demikian di lain sisi, dengan adanya teknologi itu juga perlu diantisipasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan hal yang berdampak negatif. Agar penggunaan terknologi dapat memberikan dampak
positif terhadap kinerja keuangan maka teknologi tersebut harus dimafaatkan dan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Salah satu jenis pekerjaan yang berpengaruh dalam hal teknologi adalah pemrosesan pelaporan keuangan. Karakteristik (pelatihan, pengalaman komputer, dan motivasi) akan mempengaruhi kemudahan dan kualitas menggunakan teknologinya (Jogiyanto, 2007).
Implikasi stewardship theory yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan teknologi terhadap kualitas pelaporan kinerja keuangan adalah para pengelola anggaran akan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan teknologi yang menunjang penyusuan laporan keuangan sehingga Pemerintah Kabupaten Malang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat, merencanakan dan melaksanakan anggaran yang diamanahkan kepadanya, dengan demikian tujuan pengelolaan anggaran dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, dan juga penelitian terdahulu oleh Idrus et al. (2019) yang memberikan hasil bahwa penggunaan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Maka dapat dirumuskan bahwa penggunaan teknologi informasi merupakan variable yang mempengaruhi kualitas pelaporan kinerja keuangan
H1= Penggunaan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas pelaporan kinerja keuangan
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi yang telah sesuai dengan aturan akan mempengaruhi kualitas kinerja pelaporan keuangan yang bertindak sebagai objek yang dihasilkan dalam system perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan tentunya akan menambah kompetensi dari karyawan dalam mengolah laporan keuangan itu sendiri. Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi. Sedangkan kinerja keuangan harus dilibatkan dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum (Sucipto, 2003).
Implikasi stewardship theory yang berkaitan dengan pengaruh sistem informasi akuntansi adalah para pengelola anggaran akan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk kepentingan principal yaitu masyarakat dan instansi mereka sehingga Pemerintah Kabupaten Malang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat, merencanakan dan melaksanakan anggaran yang diamanahkan kepadanya, dengan demikian tujuan pengelolaan anggaran dapat tercapai secara maksimal. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut maka stewards diharapkan mengerahkan semua kemampuan dan keahlian dalam bidang sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, dan juga penelitian terdahulu oleh Pradyptha (2016) maka dapat dirumuskan bahwa penggunaan Sistem Informasi Akuntansi merupakan variable yang mempengaruhi kualitas pelaporan kinerja keuangan.
Penggunaan teknologi Sistem informasi akuntansi Kualitas Pelaporan Kinerja keuangan
H2= Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas pelaporan kinerja keuangan