▸ Baca selengkapnya: sanggul yang berasal dari jakarta bernama
(2)1. Biodata
Namaku adalah Anggita Ratih Kristiyaningrum, dari nama itu sudah jelas keyakinanku adalah Kristen. Aku berasal dari suatu kota yang bernama kota Purbalingga dan lahir pada 22 November 1994. Hobby aku sebenarnya ada tiga, yaitu yang pertama bermain bulutangkis, apalagi jika bermainnya dengan ayah pasti seru dan menyenangkan, yang kedua mendengarkan lagu atau musik disaat mendengarkan lagu atau musik biasanya pikiran akan menjadi relax atau santai dan yang ketiga adalah tidur. Anak pertama dari dua bersaudara, jadi saudara kandungku hanya satu yang berjenis kelamin laki-laki. Aku berasal dari keluarga sederhana yang hangat, didalamnya ada ayah, ibu, adik dan tentunya aku. Ayahku sekarang adalah seorang pensiunan PNS dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang terkadang sibuk dengan organisasi desa yang beliau ikuti.
Ayahku adalah sosok yang disiplin terutama masalah ibadah, bertanggung jawab, meskipun dari luar tampak seperti orang yang kejam atau galak namun didalamnya beliau adalah sosok yang baik, hangat, penyayang binatang, dapat menjadi sahabat terkhusus untuk ku, selalu mendengarkan alasan dibalik sesuatu yang aku perbuat meskipun perbuatan yang aku buat tidak menyenangkan hati, mempunyai rasa toleransi yang sangat tinggi terhadap perbedaan keyakinan, selalu mengutamakan orang lain daripada dirinya dan mengajarkanku banyak hal, salah satu ajaran yang terakhir dipesan olehnya adalah harus selalu berusaha tidak menyakiti hati orang lain. Berbicara tentang ibuku, ibuku adalah sosok orang yang rajin, cerewet, tidak mau dengar kata nanti, perasa, bertanggungjawab, penyayang binatang, mentolaransi perbedaan keyakinan, supel, beliaupun tidak hanya menjadi ibu bagiku namun juga bisa menjadi sahabat ataupun kakak yang dapat berdiskusi segala sesuatu yang menjadi problem dalam hidupku. Sebenarnya aku anak yang lebih dekat dengan ayah, ya meskipun dekat juga dengan ibu.
Berbicara tentang saudara kandungku, adikku itu orangnya pemalu, mudah bosan, egois, tetapi dibalik itu dia orang yang pemaaf, murah senyum, tidak dendam, rasa ingin tahunya besar dan ketika rasa itu datang dia tidak berhenti bertanya kepada orang yang dia tuju. Kami berdua sering bertengkar apapun bisa jadi alasan buat bertengkar, namun saat salah satu tidak dirumah pasti didalam hati punya rasa kangen satu sama lain dan saling sayang.
Aku tinggal disebuah desa yang sejuk, lingkungannya juga dipenuhi dengan orang-orang yang ramah, tidak memandang segi sosial, keyakinan dan ekonomi. Desa yang kutinggali bernama Toyareka RT/RW 01/07 Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga Jawa tengah. Aku dan keluargaku awalnya hidup dikota disuatu perumahan namun ibu dan ayahku memutuskan untuk membuat rumah didesa, dan setelah rumah itu jadi kami sekeluarga langsung pindah ke desa.
Riwayat pendidikanku dimulai dari umur 5 tahun di Taman Kanak-Kanak (TK) yaitu TK Kristen Bina Harapan Purbalingga, dan di TK tersebut aku melewati dua tingkatan yang disebut kelas nol kecil dan kelas nol besar. Hal yang kuingat saat TK adalah dimana suatu hari ibu, ayah, om dan tante (paklek, dan bulek) datang semua menjemputku dan rasanya sangat senang.
Lanjut dengan sekolah dasar, sekolah dasar ku ialah di SD Kristen Bina Harapan Purbalingga, sekolah dasar selesai dilanjut dengan sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri 5 Purbalingga, banyak hal yang aku pelajari dari SMP. Tidak hanya tentang pelajaran, di ektrakurikuler hal yang aku ingat adalah kebersamaan dengan teman-teman dalam organisasi PMR (Palang Merah Remaja), yang paling menyenangkan lagi ketika mengikuti lomba JUMBARA setingkat nasional, di lomba tersebut kami saling lebih mengenal satu sama lain, dapat berkenalan juga dengan orang-orang yang terlibat didalam lomba itu seperti
halnya panitia, peserta, dan juga guru-guru yang ikut mendampingi. Kami dapat bercengkrama bersama tanpa memperdulikan posisi sebagai panitia ataupun peserta namun tetap menghormati yang lebih tua, pelajaran hidup yang aku dapatkan saat SMP adalah tentang perbedaan keyakinan dan disitu aku sempat merasa fanatik (tidak suka dengan keyakinan yang lain) karena celetukan, kata-kata, sikap dan sifat dari beberapa orang. Namun dengan berjalannya waktu dan dengan nasehat dari orangtuaku akhirnya aku bisa sedikit demi sedikit menghilangkannya.
Setelah melewati SMP aku meneruskannya ke SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sekolah yang orangtua aku pilihkan adalah SMK Penerbangan Perwiratama Purbalingga karena sebelum lanjut SMK dan kuliah, aku termasuk orang yang manja dengan kedua orang tua ku. Sifat manjaku bukan hanya dengan kedua orang tua saja namun dengan kakek, nenek dan saudara yang membuatku merasa nyaman dan selalu ingin dekat dengan mereka. Baru pertama masuk di SMK, aku sudah direbus dengan ciri khas SMK tersebut yaitu semi militer dimana kami semua yang masuk ditangani oleh para TNI dan kakak angkatan yang disiplin, tidak ada kata salah, tegas dan bertanggungjawab.
Awalnya merasa terkejut, tidak terbiasa namun lama-lama terbiasa dan menjadi bagian yang unik. Disitu aku mendapatkan banyak hal seperti halnya kebersamaan sesama angkatan, beda angkatan, dengan guru-guru pun kami dekat. Kami tidak memandang keyakinan, sosial dan ekonomi yang melekat dengan kita. Salah satu patokan kami disitu adalah jiwa korsa dan solidaritas tinggi dimana salah seorang bertindak salah maka itu adalah kesalahan semuanya dan bila ada hukuman yang harus diterima tidak seseorang saja namun semuanya juga menerimanya. Kakak angkatan sering memunculkan kata “bila ada satu orang makan tempe, maka yang lain juga harus makan tempe walaupun disitu ada sate
ataupun makanan yang enak lainnya”. Suatu hal yang sangat aku sesali di SMK adalah membuat ayah sangat marah padaku dan membuat ibu menangis karena sesuatu hal yang tidak akan aku ulangi lagi.
Setelah lulus SMK kembali lagi orangtua menginginkan aku untuk melanjutkan kuliah dengan tempat yang beliau pilihkan walaupun aku sudah berjuang kesana kemari mendaftar, dan akhirnya aku menuruti keinginan dari orangtuaku yaitu kuliah di STT Telematika Telkom Purwokerto dengan jurusan S1 Informatika. Awalnya aku merasa sulit beradaptasi karena sifat orangnya berbeda, individual, dalam suatu acara dari yang kecil sampai besarpun terkadang waktunya tidak tepat. Namun sekarang aku bisa beradaptasi, menyesuaikan, dan mengikuti tradisi itu walaupun terkadang ingin menolaknya.
Di bangku kuliah inilah aku kehilangan ayahku, dimulai dari situlah aku semaksimal mungkin, sesering mungkin bertemu dengan keluarga dirumah, menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam ayah, berusaha selalu ada ketika keluarga membutuhkan bantuanku. Dari situ juga jika keluarga memintaku untuk pulang dari kontrakan maka aku segera pulang, karena tidak ingin lagi mempunyai penyesalan yang sama.
2. Idola
Mengenai idola, yang paling aku idolakan adalah kedua orangtuaku, karena mereka selalu ada bagi anak-anaknya, sesibuk apapun mereka pasti punya waktu luang untuk anak-anaknya. Nasehatnya, marahnya, senyumnya adalah hal-hal yang aku rindukan dan salah satu yang mendukungku untuk melakukan segala sesuatu yang aku inginkan dalam hal yang positif. Dan aku ingin menjadi mereka yang pasti lebih baik dari mereka namun aku mungkin tidak bisa menyaingi mereka.
BOB SADINO
Siapa yang tidak mengenal dengan pengusaha nyentrik satu ini, ya Bob Sadino. Bob Sadino mempunyai nama lengkap yaitu Bambang Mustari Sadino yang lahir pada 9 Maret tahun 1933. Beliau pebisnis dibidang peternakan dan pangan yang berasal dari Indonesia dengan suatu kebiasaannya yang menjadi ciri khas yaitu dengan menggunakan celana pendek dan kemeja pendek. Beliau mempunyai dua perusahaan yaitu Kem Food dan Kem Chicks.
Saya kagum dengan beliau karena beliau menganggap bahwa perusahaan yang dibangun beliau merupakan suatu keluarga juga yang saling menghormati, menghargai satu sama lain, dan saling bekerja sama. Ditambah dengan sikap beliau yang turun tangan langsung dalam menangani konsumen (customer), turut andil dalam menarik simpati konsumen (customer) bahkan tidak malu bersedia mendengarkan langsung semua keluhan dan saran dari para konsumen (customer) dan juga tidak menyalahkan orang lain namun mengevaluasi diri dan memperbaiki kesalahannya dalam memberikan mutu pelayanan yang sesuai.
Menurut saya, jarang ada sosok pebisnis seperti beliau, yang sering saya tahu adalah sosok – sosok pebisnis-pebisnis yang merasa dirinya memiliki banyak sekali ilmu sehingga menjadikannya arogan tak jarang juga membuat dirinya tidak ingin terjun langsung ke lapangan atau perusahaannya sendiri juga hal pertama yang selalu dipikirkan adalah dirinya sendiri bukan orang lain terlebih dahulu dan menganggap dirinya adalah atasan yang kedudukannya tertinggi dan memandang pekerja adalah bawahannya.
Bob Sadino salah satu contoh inspirator yang patut dicontoh karena dari kesopananya, sikapnya, cara pandangnya, cara pemikirannya, cara seperti itulah yang membuat beliau menjadi sosok yang sukses tetapi tidak arogan.
Meskipun berwirausaha atau berbisnis tidak selalu sukses dan menguntungkan namun tidak ada salahnya mencoba, serta memandang orang lain sama meskipun itu para pekerja dan mampu mengevaluasi dan memperbaiki setiap kesalahannya supaya dapat memuaskan stakeholder yang dituju dalam berwirausaha maupun dalam berbisnis.
3. Prestasi
Mengenai prestasi yang pernah ada adalah ketika ikut finalis yang masuk atau lulus masuk ke PIMNAS dalam kegiatan PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) yang dikerjakan bersama tim. Waktu itu kami ikut PKM dibidang GT (Gagasan Tertulis), judul yang kami ajukan adalah Pendaftaran SMK atau SMA Online.
4. Kelebihan dan kekurangan
Berbicara mengenai kelebihan sebenarnya aku tidak terlalu tahu hal itu namun menurut pendapat beberapa orang baik yang dekat maupun yang tidak adalah disiplin, dapat bekerja sama, rajin, memiliki toleransi yang baik dan bagus, peduli dengan orang lain, low profile, asyik, profesional.
Tentang kekurangan atau kejelekannya aku dari beberapa teman-temanku adalah pemarah, egois, cuek, jutek, pendiam, terkadang malas, keras kepala, terkadang manja.
Itulah kelebihan dan kekuranganku, sampai saat ini dan seterusnya masih berusaha untuk lebih baik lagi, dan yang sudah baik aku usahakan untuk menjadi panduan bukan untuk kesombongan.
Terimakasih teman-teman yang sudah bersedia menilaiku dan maafkanlah aku jika sering membuat sakit hati karena sifat jelek atau kekuranganku.
