• Tidak ada hasil yang ditemukan

Part 1. Dan inilah mereka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Part 1. Dan inilah mereka."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Part 1

Sebuah keributan terjadi di SMA Persada Bakti. 2 orang cewek terlihat sedang beradu mulut. Kontan saja hal itu menjadi perhatian anak-anak lain. Dalam sekejap terciptalah kerumunan yang menyaksikkan kejadian itu. Munculah lima sosok yang mencolok di antara kerumunan itu.

Mereka bukan Power Rangers yang hendak mengalahkan musuh-musuh mereka. Bukan pula Sailor Moon yang hendak menghukum dengan kekuatan bulan. Mereka juga bukan spesies berbahaya yang perlu ditakuti, meskipun ada sebagian anak yang ogah berurusan dengan mereka. Mereka hanya sekumpulan gadis yang membela kebenaran dan keadilan.

Dan inilah mereka.

Jingga, dia cewek yang paling tangguh dan cuek di antara ke lima Sailor moon itu. Mungkin karena dia merupakan kapten basket, jadi dia sedikit tomboy. Tapi Jingga memiliki kepribadian lain. Lho apa maksudnya? Di luar Jingga boleh berperilaku tomboy, dan tidak tahu aturan. Tapi begitu di dalam rumah dia akan berubah 180º menjadi cewek lembut. Statusnya yang merupakan keturunan kerajaan, membuatnya tidak bisa berperilaku seenaknya.

Priscil, cewek tercantik diantara mereka merupakan idola bagi semua cowok di sekolah. Tapi itu nggak ngebuat dia menjadi cewek yang senang gonta-ganti cowok. Dia masih betah menjomblo. Padahal banyak cowok yang menyatakan cintanya pada Priscil. Dia malah tergila-gila dengan Rado, kakak Jingga yang memang lumayan cakep.

(2)

Nala, cewek satu ini adalah yang paling Lola alias Loading Lama. Harus musti ekstra sabar dalam menghadapi Nala. Dan karena sifatnya ini, Priscil sering kesal di buatnya. Tapi mereka tidak pernah benar-benar bertengkar. Nala sering menjadi objek bercandaan teman-temannya itu.

Dera, cewek paling dewasa di antara Sailor moon itu kerap menjadi Ibu bagi mereka. Ketika seseorang punya masalah, Dera ini menjadi tujuan utama bagi mereka untuk bercerita. Karena selain pendengar yang baik, Dera pasti mempunyai solusi yang cerdas bagi masalah mereka. Dera juga yang paling perhatian dan pengertian diantara mereka.

Dan yang terakhir Natalie, dia adalah cewek yang pendiam dan nggak neko-neko. Dia mungkin nggak terlalu menonjol diantara yang lain karena sifat pendiamnya itu. Hobinya yang hanya membaca buku itu, membuatnya menjadi orang terpintar diantara mereka. Dan Natalie lah yang menjadi tujuan akhir bagi mereka jika sudah mepet ketika mengerjakan PR. Natalie pun dengan senang hati meminjamkan PR miliknya.

Persahabatan mereka dimulai dari bangku SMP sampai saat ini. Mereka sekarang berada di kelas 11. Meskipun berbeda kelas tapi mereka tetap bisa menjaga persahabatan mereka. Sebenarnya mereka tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai geng. Mereka bisa berteman baik dengan semua orang, tapi karena keseringan jalan ber lima makanya mereka dianggap sebagai geng. Mereka di sebut Sailor Moon bagi sebagian orang. Karena mereka menjadi kaki tangan guru BP dalam menyelesaikan masalah, seperti ini contohnya.

“Ada apa ini ribut-ribut?” teriakan Jingga membuat kerumunan itu terdiam. 2 orang cewek yang sedang beradu mulut itu pun terdiam.

“Dia nih kak ngerebut cowok aku,” jawab salah satu cewek. “Bukan, dia yang godain cowok aku,” sahut cewek yang lain.

Jingga mendesah, dan memandang teman-temannya yang lain. “Girls,” ucapnya. Teman-temannya sudah tahu apa yang harus dilakukan.

“Woi bubar semuanya, nggak ada yang perlu dilihat disini.” “Bubar-bubar.”

(3)

Teman-temannya itu berusaha membubarkan kerumunan. Natalie yang hanya terdiam membaca buku dari tadi, ikut-ikutan membubarkan kerumunan itu. Dia memukulkan bukunya kepada beberapa anak cowok yang masih tetap ingin melihat kejadian itu.

Jingga hanya menatap tajam 2 cewek itu, sampai kerumunan itu membubarkan diri. 2 cewek tadi hanya bisa tertunduk. Setelah keadaan mulai sepi, Jingga mulai bicara.

“Jadi lo berdua ribut hanya karena masalah cowok?” tanya Jingga. “Dia duluan yang mulai kak,” jawab salah seorang cewek.

“Dia tuh kak,” jawab cewek lain. “Udah diam!” bentak Jingga.

“Kalian berdua temenan kan?” tanya Jingga. “Ya,” jawab mereka serempak.

“Terus kenapa hanya karena masalah seorang cowok aja kalian berantem, dan mengorbankan pertemanan kalian? Sekeren apa sih cowok itu? Lo tahu cowok kayak gitu tuh cuma cowok sampah.”

“Miss Natalie!” panggil Jingga.

“Pelanggaran tata tertib kelas menengah: menciptakan keributan dan kerusuhan di sekolah, hukuman 3 hari skors dan yang terparah pengembalian kepada orang tua.” Hanya Natalie yang hafal tentang peraturan-peraturan sekolah serta sanksi-sanksi pelanggaran peraturan itu.

“Lo tahu apa arti pengembalian kepada orang tua? Itu artinya kalian harus keluar dari sekolah ini,” tegas Jingga.

“Ya kalau gue jadi kalian sih, gue bakal damprat tuh cowok sampah. Lo tahu dengan lo ribut kayak gini itu malah buat cowok kalian ngerasa menang dan bangga karena udah buat pertemanan kalian hancur. Jadi pikirin baik-baik kalau mau berantem sama temen lo sendiri, karena belum tentu lo bisa nemuin orang kayak temen lo ini,” jelas Jingga.

(4)

“Lo beruntung karena masalah ini nggak sampai di guru BP. Tapi sekali lagi gue denger lo ribut-ribut lagi, lo bakal gue kirim langsung ke kantor BP.”

Para Sailor Moon itu lalu melanjutkan perjalanan mereka ke kantin.

“Gila tuh ya, anak-anak sekarang pada nggak mutu banget masak berantem gara-gara ngerebutin cowok,” cerocos Priscil. Yang hanya di iyakan anggota lain dengan anggukan kepala.

“Nala pengen tahu kayak apa cowoknya, pasti nggak seganteng Kak Rado,” ujar Nala. “Kok lo banding-bandingin sama Kak Rado. Kak Rado kan punya gue,” sahut Priscil.

“Emang Kak Rado pernah nembak lo? Nggak kan? Itu artinya Kak Rado masih milik kita bersama,” ucap Nala.

“Hei..hei lupa sama apa yang lo omongin soal ngerebutin cowok tadi. Udahlah Rado tuh punya bokap sama nyokap gue,” tandas Jingga mengakhiri keributan kecil itu.

“Eh lihat tuh Janus, makin keren aja ya,” kata Priscil sambil mengedikkan kepalanya kearah pintu kantin. Jingga menoleh mengikuti arah pandangan Priscil. Tepat saat Jingga menoleh, seorang laki-laki melintas di depannya. Jingga menyipitkan matanya memandangi laki-laki itu dari atas kebawah. Jingga mengernyit sambil menggelengkan kepala lalu mengalihkan lagi pandangannya ke makanan yang ada di depannya.

Janus menjadi cowok favorit di sekolah dari hari pertama dia menginjakkan kaki di sekolah itu 2 tahun lalu. Dengan tinggi 180 cm, ditunjang dengan tampang blasteran, Janus sukses membuat para cewek di sekolah itu memujanya. Apa lagi ketika melihat matanya yang berwarna coklat, dan alis tebal yang menaungi mata indah itu, semua cewek di sekolah itu akan langsung meleleh. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Jingga, dia mati-matian membenci Janus, sejak hari pertama mereka bertemu setahun lalu. Tepatnya ketika Jingga mengikuti seleksi masuk tim basket. Waktu itu, Jingga yang merupakan siswa baru, mendaftarkan diri ke dalam ekskul basket. Janus yang merupakan ketua ekskul basket bertugas untuk menyeleksi para murid baru. Dan Jingga mendapat giliran terakhir mengikuti seleksi.

“Diandra Jingga!” panggil Janus dengan nada tak acuh sambil melihat kearah kertas yang dipeganggnya.

(5)

Jingga melangkah dengan pasti ke arah Janus. Laki-laki itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Jingga. Dia melihat Jingga dari atas kebawah. Janus tersenyum mengejek. Jingga mendesah, dia tahu apa yang dipikirkan lelaki itu.

“Kamu yakin mau masuk ke ekskul ini?” tanya Janus dengan nada datar.

Benar saja tebakannya. Memang tinggi badan Jingga termasuk standar, hanya 160 cm. Dengan tinggi seperti itu, banyak yang tidak mempercayai jika Jingga pernah menjadi kapten tim basket di SMP-nya dulu.

“Yakin. Saya pernah jadi kapten basket,” ucap Jingga. Janus mengangguk sambil mencibir, “Really? Prove it!”

“Lempar bola itu dari area 3 angka.” Janus menunjuk bola yang ada di bawah kaki Jingga.

Jingga mengambil bola itu lalu berjalan kearah area yang dimaksudkan oleh Janus. Dia berdiri sesaat disana dan memandang ring yang ada di depannya. Dia mulai mengatur nafasnya, dan mengukur arah tembaknnya. Jingga kemudian melempar bola basket itu. Bola meluncur dan masuk ke dalam ring dengan mulus.

Janus terperangah melihat ketepatan Jingga dalam memasukkan bola ke dalam keranjang. Dia lalu memandang Jingga, gadis itu menunjukkan muka tak acuhnya. Janus kemudian mengmbil bola lain dan melemparkannya pada Jingga.

“1 on 1. You first,” ucap Janus. Jingga merasa tertantang mendengar ucapan Janus itu. Dia lalu berlari menyeberangi lapangan, Janus yang bisa membaca langkah Jingga, langsung berlari dan menghadangi Jingga. Dan begitulah pada akhirnya setelah kurang lebih 5 menit pertandingan itu berlangsung, Jingga yang lebih banyak mencetak angka.

“Kamu bisa pulang sekarang. Pengumuman yang lolos seleksi bakal diumumin besok,” ujar Janus.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan kinerja pendekatan tekstual dan kontekstual dalam memahami Al-Qur’an, sebagai upaya memahami teks dengan konteks yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan benih tanaman F1 dari hasil persilangan galur pelestari atau pemulih kesuburan dengan varietas unggul yang mempunyai sifat-sifat

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus karena skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Kompensasi, Corporate Governance terhadap Manajemen Laba (Studi

Tongkol jagung yang telah disimpan selama 30 hari, menunjukkan bahwa pada tingkat kadar air awal sebesar 11%, penyimpanan dengan cara dihamparkan memberikan nilai

Penelitian berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran,

2.1 Measurement in classical fringe analysis 7 2.2 Schematic diagram of Michelson interferometer 16 2.3 Schematic diagram of Mach-Zehnder interferometer 17 2.4

Karyawan yang menilai pelatihan kerja kurang baik, menilai sarana dan metode yang digunakan serta intensitas pelatihan kerja yang diberikan perusahaan kepada

Dengan menggunakan metode deskriptif penulis akan dapat menganalisa jenis, bentuk dan makna majas perbandingan yang terkandung dalam lirik lagu untuk mendapatkan