• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN NASIONAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KUMPULAN ABSTRAK JURNAL

KOLEKSI E-DEPOSIT

PERPUSTAKAAN

NASIONAL

TEMA AGAMA

2020

Penyusun: Maria Nurmalasari

Penyunting: Arsi Suparni

(2)

TAFSIR FEMINIS: SEJARAH, PARADIGMA DAN STANDAR VALIDITAS TAFSIR FEMINIS

Eni Zulaiha

ABSTRAK

Tafsir feminis merupakan sebuah genre tersendiri yang muncul di era kontemporer ketika isu gender menjadi isu global. Paradigma tafsir ini berawal dari asumsi, bahwa prinsip dasar Al-Qur'an dalam relasi laki-laki dan perempuan adalah keadilan (al-'adalah), kesetaraan (al-musawah), kepantasan (al-ma'ruf), musyawarah (syura). Apabila terdapat produk-produk penafsiran klasik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut akan dinilai tidak tepat, terutama ketika diterapkan dalam konteks kekininian, disebabkan situasi dan kondisinya jelas berbeda antara zaman dulu dan sekarang. Model analisis yang dipakai dalam paradigma tafsir feminis adalah analisis gender, yang secara tegas membedakan antara kodrat sebagai sesuatu yang tidak bisa berubah, dengan gender sebagai konstruksi sosial yang bisa berubah. Wajar jika kemudian pendekatan hermeneutik dengan metode tafsir tematik akhirnya menjadi pilihan dalam mengkaji ayat-ayat tentang relasi gender. Sebab dengan metodologi seperti itu, diharapkan produk tafsir akan lebih intersubyektif dan kritis melihat problem relasi gender.

Kata kunci: tafsir feminis, sejarah, tafsir tematik, Al-Qur'an

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 1 (2016)

(3)

TAFSIR TARBAWI

Badruzzaman M. Yunus

Tafsir pendidikan atau tafsir tarbawi lahir untuk memenuhi kebutuhan akademik dalam rangka pengayaan kurikulum lokal atau kurikulum Nasional di PTAI. Hal ini diharapkan mampu mempersiapkan calon pendidik dalam wilayah pendidikan Islam. Oleh karena itu, agar pendidikan Islam mampu mewarnai profesi yang disandang oleh pendidik secara professional, yaitu menuju pendidikan Islami yang mampu mengembalikan paradigma pendidikan kepada sumber dasar ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan hadis, maka lahirlah disiplin tafsir sebagai alternatif kajian yang mempunyai relasi dengan pendidikan. Namun persoalan yang kemudian timbul adalah apakah ini dianggap sebagai disiplin ilmu secara mandiri atau hanya merupakan sebuah metode pendekatan atau lebih spesifik lagi merupakan corak atau model penafsiran yang dikondisikan dengan kebutuhan. Tafsir pendidikan belum mempunyai perangkat, metode dan pendekatan yang proporsional, sebagaimana layaknya sebuah disiplin ilmu tafsir. Istilah tafsir pendidikan baru sebagai wacana dan manifestasi ijtihad para akademisi yang peduli dengan pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan akademik dalam rangka penyempurnaan kurikulum pada perguruan tinggi. Maka agak sulit rasanya jika memposisikan tafsir pendidikan sebagai bagian dari kajian tafsir yang sudah dianggap mapan, apalagi jika dibandingkan dengan tafsir- tafsir lain seperti tafsir ahkam dan lain-lain.

Kata kunci: tafsir tarbawi, pendidikan Islam, kajian tafsir, tafsir pendidikan

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 1 (2016)

(4)

MODEL PEMBELAJARAN QIRAAH AL-KUTUB UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA KITAB TAFSIR

Eman Sulaeman

ABSTRAK

Penelitian ini berawal dari beberapa prestasi yang diraih oleh sejumlah santri di pondok pesantren Al-Ihsan dalam ajang Musabaqoh Qiraah al-Kutub (MQK), baik di tingkat lokal maupun nasional. Dalam perspektif pembelajaran, keberhasilan tersebut tidak dapat terpisahkan dari model pembelajaran yang diterapkan terutama dalam ketarampilan membaca (maharat al-Qira'ah). Sebagaimana layaknya penelitian model, maka yang menjadi fokus kajian penelitian ini terkait dengan komponen-komponen model itu sendiri yaitu mencakup sintak atau pelaksanaan pembelajaran, pola interaksi dalam pembelajaran, bentuk apresiasi serta sumber daya yang dimiliki. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa konsep pengembangan keterampilan membaca (maharat al-Qira'ah) khususnya dalam bidang tafsir berbasis model Qira'ah al-Kutub. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan instrumen data observasi, wawancara dan studi dokumentasi maka diperoleh hasil penelitian yang menunjukan faktor-faktor penunjang kemampuan santri dalam meraih berbagai juara d ajang Musabaqah Qiraah al-Kutub (MQK) di pondok pesantren Al-Ihsan.

Kata kunci: fahm al-maqru, qira’ah al-kutub, maharat al-qira'ah, kitab tafsir

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

(5)

PENDEKATAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN

M Solahudina

ABSTRAK

Pesan-pesan Al-Qur'an yang universal seringkali berhadapan dengan realitas kehidupan bermasyarakat yang beragam. Karenanya diperlukan berbagai pendekatan dalam merefleksikan nilai-nilai Al-Qur’an agar aktualisasi nilai-nilai Al-Qur'an di dalam masyarakat berjalan seiring dengan keuniversalannya. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan kinerja pendekatan tekstual dan kontekstual dalam memahami Al-Qur’an, sebagai upaya memahami teks dengan konteks yang harmoni dengan kehidupan masyarakat. Dalam pendekatan tekstual, praktik tafsir lebih berorientasi pada teks yang ada dalam dirinya. Sedangkan dalam pendekatan kontekstual melibatkan pemahaman ekstra-teks bukan intra-teks. Pendekatan tekstual biasanya memfokuskan pembahasannya pada kinerja gramatikal, melalui pemahaman harfiah, sehingga cenderung menggunakan analisis yang bergerak dari refleksi [teks] ke praksis [konteks]. Sedangkan kinerja pendekatan kontekstual berusaha memahami suatu teks dengan cara melacak konteks penggunaannya pada masa ketika teks itu muncul, termasuk situasi dan kondisi di mana ayat Al-Qur’an diturunkan, kemudian dipahami secara interdisiplin dengan ilmu-ilmu yang berkembang saat ini.

Kata kunci: tekstual, kontekstual, interdisiplin, tafsir Al-Qur’an

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

(6)

NUANSA FIQHIYAH DALAM ZAHRAH AL-TAFASIR KARYA MUHAMMAD ABU ZAHRAH

Syahrullah

ABSTRAK

Abu Zahrah adalah salah seorang mufasir kontemporer. Tulisan ini bersumber dari karya tafsirnya yang berjudul Zahrah al-Tafasir. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analisis, tulisan ini mengurai empat contoh persoalan fiqhiyah yang dibahas dalam karya tafsir tersebut. Simpulan dari tulisan ini adalah bahwa metode yang digunakannya terbilang sederhana dengan tidak banyak mengurai perbedaan pendapat ataupun terjerembab dalam uraian kebahasaan. Meski latar keilmuan penulisnya lebih banyak tentang syariah atau fikih, namun nuansa fiqhiyah tersebut tidak selalu tampak dalam penafsirannya.

Kata kunci: fiqhiyah, Zahrah al-Tafasir, Muhammad Abu Zahrah

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

Doi: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i2.1597

(7)

ANALISIS SEMANTIK PADA KATA AHZAB DAN DERIVASINYA DALAM AL-QUR’AN

Ecep Ismail

ABSTRAK

Dengan melihat kepentingan terhadap pemaknaan Al-Qur'an yang tepat dan sesuai dengan maksud dan tujuan pemberi wahyu agar Al-Qur'an dapat dipahami oleh manusia, dalam hal ini pemaknaan yang tepat terhadap kata ahzab dalam Al-Qur'an, maka menjadi sangat urgen untuk meneliti secara keseluruhan kata-kata yang berbicara tentang ahzab agar memperoleh makna ahzab secara utuh. Metode penelitian ini menggunakan analisis komponen semantik dan analisis kombinasi semantik ahzab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kata ahzab dalam Al-Qur'an berdasarkan tinjauan semantik. Dalam penelitian ini, kata ahzab dianalisis berdasarkan teori semantik, baik dari segi kontekstual maupun makna-maknanya dengan menginventarisir derivasinya dalam Al-Qur’an. Kata ahzab dalam Al-Qur’an diulang sebanyak 17 kali dalam 13 surat dalam berbagai bentuk gramatikalnya. Kata ahzab jika dilihat dari penggunaanya dalam Al-Qur'an dengan bentuk dan gramatikal yang bervariasi, ini memunculkan makna kata yang berbeda pula, sehingga menyebabkan adanya tendensi makna yang beragam. Diantara makna ahzab dan derivasinya dalam Al-Qur’an adalah: ahzab dengan pengertian golongan yang ekslusif, ahzab dengan pengertian golongan yang bersekutu, ahzab dengan pengertian golongan yang berserikat, ahzab dengan pengertian sekutu, ahzab dengan pengertian pengikut agama.

Kata kunci: ahzab, Al-Qur’an, semantik

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

Doi: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i2.1598

(8)

KAJIAN HERMENEUTIKA DALAM ‘ULUM AL-QUR’ĀN

Mokhamad Sukron

ABSTRAK

Tulisan ini berusaha untuk menunjukan bahwa hermeneutika sebagai tawaran dalam penafsiran Al-Qur’an, telah ada dalam ‘ulum al-qur’an. Hermeneutika merupakan teori hasil dari barat dalam mengungakap teks yang mempunyai makna dan maksud tertentu. Teori tersebut telah digunakan dalam kajian Bible yang hasil kesimpulannya ialah Bible itu tidak asli, lalu bagaimana dengan Al-Qur’an sebagai objek kajian hermeneutika yang ditawarkan oleh pemikir barat. Peneiitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis untuk menunjukan kedudukan dan fungsi ‘ulumal-quran serta hermeneutika. Sehingga penelitan ini mampu menjawab bagaimana fungsinya ‘ulum al-qur’an sebagai pokok dalam menafsirkan Al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa kajian ‘ulum al-qur’an dapat membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah Kalam Allah Swt, yang (lafazh dan maknanya) diturunkan kepada Rasulullah Saw dengan perantara malaikat Jibril yang diriwayatkan secara mutawatir, diawali dengan surat al-Fatihah diakhiri dengan surat al-Nas yang dijamin keasliannya oleh Allah Swt. Hal ini menunjukan Al-Qur’an berbeda dengan Bible ataupun Injil yang telah banyak mengalami tahrif (perubahan secara fundamental). Oleh karena itu, hermeneutika bukan merupakan tawaran baru, melainkan mengupas kembali dan sadar atas metode salaf dan khalaf yang merupakan inti dari kajian hermeneutik tersebut, walaupun di masa itu tidak diistilahkan hermeneutik yang dipakai, tetapi tafsir ataupun takwil.

Kata kunci: tafsir Al-Qur’an, teori hermeneutika, ‘ulum al-Qur’an

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

Doi:https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i2.1657

(9)

FENOMENA NABI DAN KENABIAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Eni Zulaiha

Bahasan kenabian dalam Islam adalah jantung bagi pemahaman ajaran agama Islam lainnya. Wacana tentang kenabian biasanya menjadi pembahasan pada kajian filsafat. Padahal wacana ini juga bisa didekati dengan kajian ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis. Jika filsafat kenabian membahas masalah ini dengan sangat kritis dari sisi epistemologisnya, maka dalam Al-Qur’an pembahasan tentang kenabian lebih pada persoalan istilah yang digunakan juga misi kenabian yang dibawa oleh masing-masing nabi dan rasul tersebut. Kenabian dalam Al-Qur’an menggunakan istilah nabi dan Rasul. Istilah nabi berkaitan dengan kata naba’ yang maknanya berita, kabar, warta atau cerita. Sedangkan rasul, secara harfiah berarti pesuruh atau diutus. Kata jamaknya adalah rusul. Al-Qur'an sering pula menyebut para rasul itu dengan istilah al-mursalin, yaitu mereka yang diutus. Perdebatan para ulama ada pada seputar pembahasan nabi dan rasul, jumlah mereka dan persamaan atau keunggulan para nabi.

Kata kunci: wahyu, ilham, nabi, siddiqah, rasul

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

Doi: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i2.1599

(10)

KAIDAH KEBAHASAAN DALAM KAJIAN TAFSIR

Ali Muttakin

ABSTRAK

Tulisan ini berusaha untuk menunjukkan bahwa Al-Qur’an mempunyai keindahan bahasa Arab yang tinggi, serta menunjukan teks sebagai pesan yang perlu ditafsirkan. Sebab itu, perlu dipahami dengan bahasa Arab sebagai bahasa turunnya Al-Qur’an, yang menunjukan pesan-pesan ilahiah kepada manusia. Peranan penting bahasa Arab telah dijewantahkan dalam kaidah kebahasaan. Maka dalam kajian tafsir terdapat kaidah kebahasaan yang mempunyai kedudukan tersendiri yang sangat vital. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis untuk menunjukan kedudukan kaidah-kaidah kebahasaan yang digunakan. Sehingga penelitan ini diharapkan mampu menjawab bahwa kaidah bahasa Arab yang telah dicetuskan oleh ulama terdahulu masih relevan dan masih diperlukan sebagai penunjang memahami Al-Qur’an dalam meminimalisir terjadinya kekeliruan.

Kata kunci: Bahasa Arab, kaidah kebahasaan, kajian tafsir

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

Doi: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i2.1594

(11)

PENAFSIRAN ALI AL-SHABUNI TENTANG AYAT-AYAT YANG BERKAITAN DENGAN TEOLOGI

Aji Fatahilah, Ahmad Izzan, Erni Isnaeniah

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji penafsiran Ali al-Shabuni tentang ru’yatullah dan sifat-sifat Allah yang dianggap anthrofomorphisme. Ali al-Shabuni ketika menafsirkan tentang ru’yatullah dalam surat al-Qiyamah [75]: 22-23, ia sepaham dengan teologi ahlu al sunnah yang berpendapat bahwa Tuhan bisa dilihat di akhirat kelak. Dalam menafsirkan surat an-Nisa [4]: 164 tentang Allah berbicara dengan Musa, ia pun cenderung dengan teologi Asy’ari, bahwasannya Allah berbicara dengan Musa secara langsung. Demikian pula ketika menafsirkan masalah anthropomorfhisme dalam surat as-Sajdah [32]: 4, Ali al-Shabuni sepaham dengan teologi Asy’ari. Dalam menafsirkan kata 'biyadayya’ pada surat Shaad [38]: 75, cenderung berwarna ahlu al-sunnah karena dalam memahami ayat seperti ini ahlu al-sunnah menggunakan dua metode, yaitu tafwidh dan takwil. Demikian pula ketika memahami perbuatan Tuhan dan manusia yaitu surat al-Saffat [37]: 96, sepaham dengan teologi Asy’ari yang mengatakan bahwa Allah yang menciptakan kalian dan perbuatan kalian. Secara umum, dalam menafsirkan ayat-ayat teologi cenderung mengikuti teologi ahlussunnah Asy’ariah.

Kata kunci: teologi, anthrofomorphisme, ru’yatullah, Ali Shabuni, Shafwah

al-Tafasir

Nama Jurnal: Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Volume: Vol. 1 No. 2 (2016)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sedimen di daerah Bayah berhubungan dengan seri magma dengan afinitas rendah mulai toleitik hingga kalk- alkalin sedang

Upacara Garebeg selalu identik dengan Pareden (Gunungan), artinya bahwa Keraton Yogyakarta menjaga tradisi dan budaya nenek moyang. Pelestarian tradisi ini dilakukan

AP1000 sebagai desain PWR berdasarkan teknologi teruji dari desain PWR lainnya yang dibuat oleh Westinghouse dengan penguatan pada sistem keselamatan pasif

Hasil menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian autentik oleh guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X dapat dikatakan baik; hal

Metode takhrij yang digunakan dalam penelitian ini adalah Takhrij al hadis bil lafz dan akhrij al hadis bil maudhu’.. Hal yang amat penting dalam pendidikan anak yaitu

Penelitian dilakukan di desa Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.Pengambilan data mengunggunakan

Tafsir tema holistik merupakan tafsir yang didasarkan pada relasi klasifikasi tafsir tersebut, yakni: tafsir Al-Qur'an berbasis problem realitas, sesuai dengan kosa

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan valid dan praktis; (2) dari hasil analisis