Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
LAPORAN TUGAS AKHIR
Prarancang Pabrik Butylene Oxide dari Butylene kapasitas 16.000 ton/ tahun Di susun Oleh :
Atik Nurgiyati ( I. 15 02 013 ) D a r u p i ( I. 15 02 016 )
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Industri kimia merupakan sektor industri yang sangat penting dan banyak memberikan pemasukan bagi negara. Sejalan dengan kemajuan zaman, maka kebutuhan bahan kimia pun semakin meningkat .Kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan membangun Industri kimia baru untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri .
Butylene Oxide merupakan bahan kimia yang masih diimpor saat ini. Butylene Oxide dimanfaatkan sebagai bahan intermediate dalam pembuatan polieter, butilen glikol, aminobutanol, epoxyresin, urethane polyols, dan nonionic surfactants. Butylene Oxide juga digunakan sebagai stabilizer untuk klorinasi hidrokarbon dan eter.
( Ref : www.BASF.com, 2004 ) Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, sampai saat ini Indonesia masih mengimpor keseluruhan kebutuhan Butylene Oxide dan diperkirakan kebutuhan Butylene Oxide pada tahun 2010 sebesar 15.249.404 kg. Sehingga perlu didirikan pabrik Butylene Oxide di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik karena prospek pemasarannya masih cukup luas dan menguntungkan.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Dalam menentukan kapasitas rancangan perlu dipertimbangkan beberapa faktor, diantaranya perkembangan kebutuhan Butylene Oxide di Indonesia dan ketersediaan bahan baku karena bahan baku masih impor.
Perkembangan konsumsi Butylene Oxide di Indonesia dapat dilihat dari data impor Butylene Oxide pada Tabel 1.1.
Table 1.1. Perkembangan Impor Butylene Oxide Tahun 1995 – 2002 Tahun Indeks Tahun Jumlah (kg)
1995 1 525.490 1996 2 677.940 1997 3 2.616.420 1998 4 4.011.860 1999 5 4.505.450 2000 6 6.126.420 2001 7 7.154.28 2002 8 7.298.460
( Sumber: Biro Pusat Statistik Indonesia, 1995 -2002 ) Untuk menentukan kapasitas pabrik pada tahun 2010 dipergunakan persamaan regresi linear y = ax + b,
di mana y = Jumlah kebutuhan Butylene Oxide (kg). x = Indeks tahun. x y x*y x2 1 525,490 525490 1 2 677,940 1355880 4 3 2,616,420 7849260 9 4 4,011,860 16047440 16 5 4,505,450 22527250 25 6 6,126,420 36758520 36 7 7,154,200 50079400 49 8 7,298,460 58387680 64
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
y = 1E+06x – 750569, dan dengan memasukkan harga indeks tahun (x ) ke persamaan tersebut dapat di perkirakan kebutuhan Butylene Oxide di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 15.249.404kg.
GRAFIK PERKEMBANGAN KEBUTUHAN BUTYLENE OXIDE di INDONESIA
y = 1E+06x - 750596 0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000 0 2 4 6 8 10 Indeks Tahun J u m la h ( k g )
Gb. 1.1 Grafik Perkembangan Kebutuhan Butylene Oxide di Indonesia
Kapasitas pabrik butylene di USA pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini :
Tabel 1.2. Produksi Butylene di USA tahun 2003
Produsen Lokasi Kapasitas (lb / tahun)
BP Chemicals Texas 125.000.000
ChevronPhillips Chemical Cedar Bayou, Texas 115.000.000
ExxonMobil Baytown, Texas 135.000.000
Shell Chemicals Geismar , Los Angles 140.000.000
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Total 830.000.000
( Sumber : www.the-inovation-group.com, 2003 ) Diperkirakan prodiksi Butylene di dunia mengalami peningkatan sebesar 2 % / tahun. Sehingga produksi yang ada masih mencukupi kebutuhan bahan baku untuk pembuatan Butylene Oxide.
Pabik Butylene Oxide yang akan didirikan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri , sehingga dipilih kapasitas rancangan sebesar 16.000 ton / tahun.
I.3. Lokasi Pabrik
Pabrik Butylene Oxide dengan kapasitas 16.000 ton / tahun ini direncanakan akan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur. Pertimbangan pemilihan lokasi adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku
Bahan baku Butylene masih harus diimpor dari USA, sehingga lokasi pabrik dipilih yang dekat dengan pelabuhan.
2. Fasilitas transportasi
Jalan raya dan rel kereta api sudah tersedia di daerah ini. Letak pelabuhan relatif dekat, sehingga pengangkutan bahan baku, alat-alat pabrik ataupun produk lebih mudah.
3. Ketersediaan utilitas
Penyediaan air untuk utilitas mudah dan murah karena kawasan ini dekat sungai besar. Sarana yang lain seperti bahan bakar dan listrik dapat diperoleh dengan cukup mudah
4. Pembuangan limbah
Limbah yang sudah diolah sampai dibawah ambang batas yang ditentukan dapat dibuang ke sungai.
5. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang memadai cukup tersedia dari daerah disekitarnya
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
I.4. Tinjauan Pustaka
I.4.1. Macam- macam Proses
Cara pembuatan Butylene Oxide yang dikenal selama ini ada empat macam, yaitu :
a. Oksidasi langsung dengan oksigen
Bahan baku berupa butylene cair direaksikan langsung dengan oksigen pada suhu dan tekanan tinggi (140OC, 50 atm). Konversi yang diperoleh sebesar 45 % terhadap butylene umpan. Selain Butylene Oxide sebagai hasil utama, juga diperoleh asam asetat dan Metil Asetat sebagai hasil samping. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
140OC, 50 atm
2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
Butylene oksigen Butylene Oxide 140OC, 50 atm C4H8( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l )
Butylene oksigen Asam Asetat 140OC, 50 atm 3C4H8( l ) + 4 O2( g ) 4 CH3COOCH3( l )
Butylene oksigen Metil Asetat
Katalis yang digunakan berupa Vanadium Naphthenate sebanyak 0,1 % berat umpan butylene. Fungsi atau kerja katalis (mekanisme reaksi) tidak jelas diketahui.
( Reff : Millidge, 1956 ) b. Oksidasi butylene dengan asam parasetat.
Mula-mula dibuat asam parasetat secara oksidasi acetaldehyde pada temperatur sekitar 30 -50OC dan tekanan 25 – 40 atm dengan katalis metal ion dan diperoleh asam parasetat 30 % dalam etil asetat cair. Kemudian asam ini direaksikan dengan butylene sehingga terbentuk Butylene Oxide dan asam asetat. Suhu reaksi sekitar 50 – 80OC dan tekanannya sebesar 130 – 180 psig. Pada proses ini tidak digunakan katalis. Reaksi yang terjadi adalah :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
30 – 50OC
CH3COH + O2( g ) CH3COOOH
25 – 40 atm
Asetaldehid oksigen Asam asetat
50 – 80OC
C4H8 + CH3COOOH C4H8O + CH3COOH
130 – 180 psig
Butylene Asam Parasetat Butylene Oxide Asam Asetat
c. Klorohidrinasi dari butylene dan dehidroklorinasi butylene chlorohidrin. Butylene diklorinasi pada temperatur 40 -90OC. Butylene dan klorin dimasukkan dengan jumlah mol yang sama sedangkan air harus berlebih untuk mengurangi terjadinya reaksi samping berupa reaksi pembentukan propilen diklorid dan mencegah pembentukan eter. Akan tetapi air yang berlebih juga memperlambat terjadinya reaksi antara butylene dan klorin. Kenaikan temperatur akibat reaksi sekitar 40OC. Tekanan reaksi sebesar 1 atm. Reaksi yang terjadi adalah :
40-90OC, 1 atm
C4H8 + Cl2 + H2O CH3CHOHCHClCH3 + HCl
Butylene klorin Air Butylene Klorohidrin Asam klorida 40-90OC, 1 atm
CH3CHOHCHClCH3 + MOH C4H8O + MCl
Butylene Klorohidrin Basa Butylene Oxide Asam Pada reaksi dehidroklorinasi, hampir separuh basa yang dikonsumsi digunakan untuk menetralkan hasil samping berupa HCl. Jadi harus digunakan basa berlebih.
d. Oksidasi dengan hidrogen peroksida. Reaksi yang terjadi adalah :
katalis
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Butylene Hidrogen peroxida Butylene Oxide Air
Hasil samping yang diperoleh hanya sedikit (yield kira-kira 80 %). Harga hidrogen peroksida relatif tinggi. Katalis yang digunakan adalah katalis asam.
(Ref : Schweitzer, 1953) Dari keempat cara di atas, dipilih cara yang pertama yaitu oksidasi langsung dengan oksigen karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
1. Lebih ekonomis, karena bahan baku relatif murah. 2. Hasil samping yang diperoleh bernilai ekonomis.
3. Walaupun konversi kurang begitu besar, namun dapat diupayakan pendaurulangan bahan baku sisa.
I.4.2. Kegunaan Produk
Butylene Oxide banyak dimanfaatkan sebagai bahan intermediate dalam pembuatan polieter, butilen glikol, amino butanol, epoxy resin, urethane polyols, dan nonionic surfactants.
Butylene Oxide juga digunakan sebagai stabilizer untuk klorinasi hidrokarbon dan eter.
( Ref : www.BASF.com, 2004 )
I.4.3. Sifat Fisis dan Kimia
I.4.3.1. Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku 1. Butylene
¨ Sifat Fisis :
Rumus molekul : 1-C4H8
Fasa ( 25OC, 1 atm ) : Gas tidak berwarna
Berat molekul : 56,1072 kg/kmol Titik didih normal : -6,717 OC
Densitas : 574,8470 kg/m3
Viskositas : 0,00013 Pa.s
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Kelarutan : Larut dalam alcohol, ether, dan benzene ¨ Sifat Kimia :
- Reaksi adisi radikal bebas
Penyerangan radikal bebas ke butylenes terjadi sehingga membentuk struktur atom karbon radikal yang lebih stabil.
- Reaksi polimerisasi
Reaksi polimerisasi, di mana reaksi adisi digunakan untuk menghasilkan produk pokok yang dibentuk secara langsung dari butylene, polibutilen, dan poli isobutilen.
( Ref : Kirk and Othmer, 1995 )
2. Udara Kering
Komposisi : 21% O2, 79% N2
Berat molekul : 28.85 Kg/kmol
Kapasitas panas : 1465.38 j/kg.K
I.4.3.2. Sifat Fisika dan Kimia Produk 1. Butylene Oxide
¨ Sifat Fisika :
Rumus molekul : C4H8O
Fasa ( 25OC, 1 atm ) : Cair
Berat molekul : 72,1066 kg/kmol Titik didih normal : 63,15 OC Densitas 25OC : 880,1460 Kg/m3 Viskositas 25OC : 0,00047 Pa.s Kapasitas panas : 1719,6653 j/kg.K
Kelarutan : Larut dalam alcohol, ether
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
¨ Sifat kimia :
Dapat membentuk polimer bila berkontak dengan asam, alkali, tin, aluminium, dan besi klorida.
(Ref : www.INCHEM.com, 1997)
2. Asam Asetat ¨ Sifat Fisika :
Rumus molekul : CH3COOH
Fasa ( 25OC, 1 atm ) : Cair
Berat molekul : 60,0524 kg/kmol Titik didih normal : 117,85 OC Densitas ( 25OC ) : 1041,9583 kg/m3 Viskositas ( 25OC ) : 0,0011 Pa.s Kapasitas panas : 2062,7814 J/kg.K
Kelarutan : Larut dalam air, alcohol, dan benzene
Komposisi : 99 %
¨ Sifat Kimia :
- Merupakan asam organik lemah dengan harga pKa sebesar 1,75x10-5
. - Reaksi kimia yang melibatkan asam asetat yaitu :
- Reaksi esterifikasi dengan alkohol/olefin.
ROH + CH3COOH CH3COOR + H2O
R’C=CR + CH3COOH R’CH – CH3COOR
- Reaksi dehidrasi asam asetat membentuk keton CH3COOH CH3 = CO + H2O
- Reaksi klorinasi.
CH3COOH + Cl2 Cl – CH2 – COOH + HCl
- Reaksi asam basa membentuk garam.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun - Reaksi elektrolisis. 2CH3COOH CH3 – CH3 + CO2 + C2H4 - Reaksi pembakaran. CH3COOH + 2O2 2CO2 + 2H2O
( Ref : Kirk and Othmer, 1995 )
3. Metil Asetat ¨ Sifat Fisika :
Rumus molekul : CH3COOCH3
Fasa (25OC, 1 atm) : Cair
Berat molekul : 74,0792 kg/kmol Titik didih normal : 56,89 OC Densitas (25OC) : 927,9769 kg/m3 Viskositas (25OC) : 0,00036 Pa.s Kapasitas panas : 1917,4394 j/kg.K
Kelarutan : Larut dalam air,alcohol, dan ether Komposisi : 99 %
¨ Sifat Kimia :
- Terdekomposisi pada pemanasan di bawah pengaruh udara, basa, oksida kuat, cahaya ultra violet, menimbulkan kebakaran dan ledakan. - Merupakan bahan pereduksi yang kuat dan bereaksi dengan oksidan. - Menyerang beberapa logam yang terdapat dalam air.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
I.4.4. Tinjauan Proses
Reaksi pembuatan Butylene Oxide dari butylene dengan menggunakan oksigen merupakan proses oksidasi fase cair. Reaksi yang terjadi terdiri dari reaksi utama dan reaksi samping, yaitu :
Reaksi utama :
140OC, 50 atm
1. 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
Butylene oksigen Butylene Oxide
Reaksi samping :
140OC, 50 atm 1. C4H8( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l )
Butylene oksigen Asam Asetat 140OC, 50 atm 2. C4H8( l ) + 4/3 O2( g ) 4/3 CH3COOCH3( l )
Butylene oksigen Metil Asetat
Reaksi berlangsung pada suhu 130 - 140OC dan tekanan 50 atm dengan menggunakan katalis Vanadium Naphthenate. Reaksi diatas berjalan cukup lambat karena untuk waktu reaksi 2,5 jam ,diperoleh konversi total sebesar 45% dan bersifat eksotermis. Reaktor yang digunakan berupa reaktor gelembung .
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku
1. Butylene
Rumus molekul : C4H8
Fasa : Cair
Berat molekul : 56,1072 kg/kmol
Titik didih normal : -6,717 OC
Kemurnian : 100 %
( Ref : Boc Gases, 1996 )
2. Udara
Komposisi : 21% O2, 79% N2
Berat molekul : 28,85 Kg/kmol
Kapasitas panas : 1465,38 j/kg.K
Spesifikasi Bahan Pembantu
Vanadium Naphthenate
Fasa : Padat
Berat Molekul : 178,862 Kg/kmol
Titik Lebur : 1750 OC
2.1.2. Spesifikasi Produk
a. Produk utama (Butylene Oxide ) Rumus molekul : C4H8O
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Fasa : Cair
Berat molekul : 72,1066 kg/kmol
Titik didih normal : 63,15 OC
Komposisi : Min. 99 %
( Ref : www.BASF.com, 2004 )
b. Produk Samping 1. Metil Asetat
Rumus molekul : CH3COOCH3
Fasa : Cair
Berat molekul : 74,0792 kg/kmol Titik didih normal : 56,89 OC Kemurnian : Min. 95 %
2. Asam Asetat
Rumus molekul : CH3COOH
Fasa : Cair
Berat molekul : 60,0524 kg/kmol Titik didih normal : 117,85 OC
Kemurnian : 99,8 %
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
2.2. Konsep Proses 2.2.1. Dasar Reaksi
Butylene Oxide dapat diperoleh dari reaksi oksidasi Butylene dengan oksigen yang berlangsung pada fase cair. Reaksi berlangsung pada suhu 130 – 140O C dan tekanan 50 atm. Katalis yang digunakan adalah Vanadium Naphthenate dengan jumlah 0,1 % berat umpan Butylene . Konversi total yang diperoleh sebesar 45 % terhadap Butylene umpan. Selain diperoleh Butylene Oxide sebagai hasil utama juga diperoleh hasil samping berupa Metil Asetat dan Asam Asetat.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 140OC, 50 atm
1. 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
Butylene oksigen Butylene Oxide 140OC, 50 atm 2. C4H8( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l )
Butylene oksigen Asam Asetat 140OC, 50 atm 3. 3C4H8( l ) + 4 O2( g ) 4 CH3COOCH3( l )
Butylene oksigen Metil Asetat
Ketiga reaksi di atas merupakan reaksi searah ( irreversible ) dan bersifat eksotermis.
2.2.2. Mekanisme Reaksi
Reaksi antara Butylene dengan oksigen merupakan reaksi heterogen. Langkah-langkah reaksi menurut teori 2 lapisan (lihat gambar) adalah sebagai berikut:
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun ) ( B Bi v G BG k a P P N = - ( 3 )
Dimana : NBG = Laju perpindahan massa O2 di fasa gas, kmol/m3.jam
kG = Koefisien perpindahan massa O2 di fasa gas, kmol/m2.atm.jam
av = luas spesifik interface gas-cair, m2/m3
PB = Tekanan parsial O2 di bulk gas, atm
PBi = Tekanan parsial O2 di interface gas-cair, atm
2. Kesetimbangan fasa O2 di interface
Terjadinya kesetimbangan fasa O2 di interface dianggap terjadi dengan
spontan.
Bi B
Bi H C
P = ( 4 )
Dimana : HB = Konstanta Henry O2, atm/(kmol/m3)
CBi = Konsentrasi O2 fasa cair di interface gas-cair, kmol/m3
3. Perpindahan massa O2 dari interface gas-cair ke bulk cair
) ( Bi B v L BL k a C C N = - ( 5 )
Dimana : NBL = Laju perpindahan massa O2 di fasa cair, kmol/m3.jam
kG = Koefisien perpindahan massa O2 di fasa cair, m/jam
CB = Konsentrasi O2 di bulk cair, kmol/m3
Asumsi : - Tahanan film di fasa gas dapat diabaikan
- Tidak ada akumulasi di interface dan film gas maupun cairan.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun B B Bi H P C = ) ( Bi B v L BL B N k a C C N = = -÷÷ ø ö çç è æ -= B B B v L B C H P a k N ( 6 )
Reaksi kimia di fasa cair
Reaksi antara Butylene ( C ) dan oksigen ( B ) dianggap berlangsung di film maupun bulk cairan.
( -rB ) = KB CB CC
Karena hasil reaksi berada di fasa cair maka tidak terjadi perpindahan massa hasil reaksi dari fasa cair ke fasa gas.
In te r fa c e G a s - C a ir F ilm G a s B u lk C a ir B u lk G a s PB PB i CB i CB NB F ilm C a ir
Gambar 1. Kontak Fase Gas dan Cair di Interface menurut Teori 2 lapisan
2.2.3. Tinjauan Kinetika
Nilai konstanta kecepatan reaksi oksidasi Butylene menjadi Butylene Oxide ditentukan oleh interpretasi data penggelembungan oksigen dalam Butylene cair. Untuk reaksi Butylene dengan oksigen diperlukan waktu 2,5 jam dengan bantuan katalisator Vanadium Naphthtenate sebanyak 0,1 %berat Butylene
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
umpan. Konversi total yang diperoleh sebesar 45 % ( Millidge, 1956 ), dengan konversi masing-masing :
1. 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
2. C4H8( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l )
3. 3C4H8( l ) + 3 O2( g ) 4 CH3COOCH3( l )
Asumsi - asumsi yang diambil :
1. Persamaan kecepatan reaksi berorde satu terhadap masing-masing reaktan. 2. Reaksi kontinyu dan sifat fisis campuran dianggap tetap.
Dengan asumsi-asumsi tersebut maka konstanta kecepatan reaksi dapat dihitung : Misal A = N2 D = C4H8O B = O2 E = CH3COOH C = C4H8 F = CH3COOCH3 (-rC) = Kc CB Cc ………...( 1 ) (-rB) = KB CB Cc ………...( 2 )
Dimana : (-rC) = Kecepatan reaksi C4H8
KC = konstanta kecepatan reaksi C4H8
(-rB) = Kecepatan reaksi O2
KB = Konstanta kecepatan reaksi O2
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer diperoleh : § Konstanta laju reaksi O2 = 6860,374 L/mol/jam
§ Konstanta laju reaksi Butylene = 6552,457 L/mol/jam
2.2.4. Tinjauan Termodinamika Reaksi :
1. 2C4H8 + O2 2C4H8O
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
3. 3C4H8 + 4O2 4CH3COOCH3
Data HOf untuk masing-masing komponen pada 298OK adalah : O2 = 0 Kcal/mol 1-C4H8 = - 0,03 Kcal/mol CH3COOCH3 = - 97,86 Kcal/mol C4H8O = - 40,16 Kcal/mol CH3COOH = -103,92 Kcal/mol DHOr = SDHO f produk - DHOf reaktan Reaksi : 1. DHO r = -40,16 - (-0,03 + 0) = -40,13 kcal/mol 2. DHOr = 2*(-103,92) – (-0,03 + 2*0) = -207,81 kcal/mol 3. DHOr = ((4/3)*-97,86) – (-0,03) = -130,44 kcal/mol
Panas reaksi total = -117.786 kcal/kmol. Panas reaksi bernilai negatif sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa reaksi pembentukan Butylene Oxide merupakan reaksi eksotermis.
2.2.5. Kondisi Operasi
Reaksi oksidasi Butylene menjadi Butylene Oxide dengan katalis Vanadium Naphthenate berlangsung pada suhu 140OC dan tekanan 50 atm. Dipilih kondisi tersebut karena reaksi oksidasi Butylene efektif dilakukan pada suhu 130 – 140OC dan tekanan tinggi ( 50 atm). Selain itu tekanan tinggi diperlukan untuk mempertahankan Butylene pada fase cair. Reaksi ini berlangsung pada fase cair di dalam reaktor gelembung.
2.2.6. Langkah Proses
Secara garis besar proses pembuatan Butylene Oxide dari Butylene dengan proses oksidasi dibagi menjadi tiga tahapan proses :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Sebelum diumpankan ke dalam Reaktor, umpan segar berupa Butylene cair dari Tangki Butylene ( T-01 ) bersama-sama dengan recycle Butylene dari Menara Distilasi -01 ( MD-01) dan katalis Vanadium Naphthtenate dari Centrifuge ( CF ) di campur di dalam mixer ( M ) kemudian tekanannya dinaikkan sampai 50 atm dan suhunya dinaikkan sampai 140OC dalam Heater-01 ( H-Heater-01 ). Udara sebelum dimasukkan ke dalam Reaktor ( R ) tekanannya dinaikkan dalam Kompresor ( KO ) sampai 50,29 atm dan didinginkan di Intercooler ( IC ) sampai 140OC.
2. Reaksi
Campuran umpan segar berupa Butylene cair dari Tangki Butylene (
T-01 ) bersama-sama dengan recycle Butylene dari Menara Distilasi -T-01 ( MD-01) dan katalis Vanadium Naphthtenate dari Centrifuge ( CF ) yang sudah dinaikkan tekanannya sampai 50 atm dan dipanaskan sampai 140OC diumpankan ke dalam Reaktor ( R ). Bersamaan dengan masuknya umpan cair, dimasukkan udara dari dasar Reaktor ( R ) yang telah dikompresikan sampai 50,29 atm dalam Kompresor ( KO ). Reaksi berlangsung pada temperatur 140OC dan tekanan 50 atm. Panas reaksi yang timbul diambil dengan memasang koil pendingin dalam Reaktor ( R ).
3. Pemisahan Produk.
Hasil reaksi yang keluar dari Reaktor ( R ) diturunkan suhunya sampai 40OC dalam Cooler-01 ( C-01 ) dan Cooler-02 ( C-02 ) dan tekanannya diekspansikan sampai 5 atm dengan Expansion Valve-01 ( EV-01 ). Kemudian diumpankan ke dalam Centrifuge ( CF ) untuk memisahkan cairan produk Reaktor ( R ) dari katalis padatnya. Katalis padat direcycle kembali ke dalam Reaktor ( R ) sedangkan cairannya diumpankan ke Menara Distilasi-01 (MD-01) untuk pemisahan lebih lanjut.
Sebelum diumpankan ke Menara Distilasi-01 ( MD-01 ), suhu cairan dinaikkan sampai 69,32OC dengan Heater-02 ( H-02 ). Dalam MD-01 terjadi pemisahan cairan menjadi hasil atas yang kaya Butylene dan hasil bawah berupa campuran Metil Asetat, Butylene Oxide , dan Asam Asetat. Hasil atas dengan kadar Butylene 99,95 % direcycle kembali ke dalam Reaktor ( R ).
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Sedangkan hasil bawah setelah diturunkan suhunya sampai 69,74OC di dalam Cooler-03 ( C-03 ) dan tekanan diekspansikan sampai 1,1 atm kemudian diumpankan ke Menara Distilasi-02 ( MD-02 ).
Hasil atas pemisahan Menara Distilasi-02 ( MD-02 ) yang berupa Butylene Oxide dengan kadar 47.38 % dan Metil Asetat 52.47 % diumpankan ke dalam Extraktor ( E ) setelah suhunya diturunkan dari 59,8OC menjadi 35OC di Cooler-05 ( C-05 ). Sedangkan hasil bawah berupa Asam Asetat 99,84 % setelah diturunkan suhunya dari 122,23OC menjadi 35OC di Cooler-04 ( C-Cooler-04 ) disimpan dalam Tangki Asam Asetat ( T-02 ).
Di dalam Ekstraktor ( E ) terjadi pemisahan Butylene Oxide dan Metil Asetat dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Butylene Oxide yang tidak larut dalam air keluar sebagai rafinat dengan kadar 99,5 % dan langsung disimpan di dalam Tangki Butylene Oxide ( T-03 ). Sedangkan Metil Asetat dan Air keluar sebagai ekstrak , setelah dipanaskan sampai 83,62OC dengan Heater-03 ( H-03 ) diumpankan ke dalam Menara Distilasi-03 ( MD-03 ) untuk pemisahan lebih lanjut.
Hasil atas pemisahan Menara Distilasi-03 ( MD-03 ) yang berupa Metil Asetat dengan kadar 95 % setelah didinginkan menjadi 35OC di Cooler-06 ( C-Cooler-06 ) langsung disimpan dalam Tangki Metil Asetat ( T-04 ). Sedangkan hasil bawah yang kaya akan air setelah diturunkan suhunya dari 102,32OC menjadi 35OC dengan Cooler-07 ( C-07 ) langsung dialirkan ke Unit Pengolahan Limbah.
2.3. Diagram Alir Proses Diagram Alir Kualitatif
Diagram alir kualitatif dapat dilihat di gambar 2.1 Diagram Alir Kuantitatif
Diagram alir kuantitatif dapat dilihat di gambar 2.2 Diagram Alir Lengkap
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas 2.4.1. Neraca Massa
Basis : 1 jam operasi Satuan : dalam kg /jam Waktu produksi : 330 hari
Neraca Massa per Alat: 1. Reaktor
Tabel 2.1 Neraca Massa di sekitar Reaktor
Komponen Masuk Keluar
Arus 1 Arus 4 Arus 3 Arus 5
Butylene 7481,387 4114,763 Metil asetat 3,536 2288,598 Butylene Oxide 0,747 2012,155 Asam asetat 0,478 1078,280 Oksigen 5120,292 3112,644 Nitrogen 16866,334 16866,334 V. Naphthenate 7,481 7,481 Jumlah 7493,63 21986,627 19978,979 9501,277 TOTAL 29480,256 29480,256 2. Centrifuge
Tabel 2.2 Neraca Massa di sekitar Centrifuge
Komponen Masuk Keluar
Arus 5 Arus 6 Arus 7
Butylene 4114,763 4114,595 0,168 Metil asetat 2288,598 2287,340 1,258 Butylene Oxide 2012,155 2011,722 0,432 Asam asetat 1078,280 1077,800 0,480 V. Naphthenate 7,481 0,000 7,481 Jumlah 9491,457 9,820
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
TOTAL 9501,277 9501,277
3. Mixer
Tabel 2.3 Neraca Massa di sekitar Mixer
Komponen Masuk Keluar
Arus 1 Arus 7 Arus 8 Arus 2
Butylene 3370.941 0.168 4110.287 7481.387
Metil asetat 1.253 2.282 3.536
Butylene oxide 0.431 0.316 0.747
Asam asetat 0.480 2.042E-08 0.478
V. Naphthenate 7.481 0 7.481
Jumlah 3370.941 9.813 4112.885 7493.629
TOTAL 7493.638 7493,629
4. Menara Distilasi -01
Tabel 2.4 Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi -01
Komponen Masuk Keluar
Arus 6 Arus 8 Arus 9
Butylene 4114,595 4110,287 4,307 Metil asetat 2287,340 2,291 2285,049 Butylene Oxide 2011,722 0,317 2011,405 Asam asetat 1077,800 2,06E-08 1077,800
Jumlah 4112,895 5378,562
TOTAL 9491,457 9491,457
5. Menara Distilasi -02
Tabel 2.5 Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi -02
Komponen Masuk Keluar
Arus 9 Arus 10 Arus 11
Butylene 4,307 4,307 0,000
Metil asetat 2285,049 2283,985 1,063 Butylene Oxide 2011,405 2010,241 1,164 Asam asetat 1077,800 2,381 1075,419
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
TOTAL 5378,562 5378,562
6. Ekstraktor
Tabel 2.6 Neraca Massa di sekitar Ekstraktor
Komponen Masuk Keluar
Arus 10 Arus 12 Arus 14 Arus 13
Butylene 4.307 0.000 4.307 Metil asetat 2283.985 2278.331 5.654 Butylene oxide 2010.241 0.000 2010.241 Asam asetat 2.381 2.381 0.000 Air 1205.238 1205.238 0.000 Jumlah 4300.915 1205.238 3485.951 2020.203 TOTAL 5506.153 5506.153 7. Menara Distilasi -03
Tabel 2.7 Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi -03
Komponen Masuk Keluar
Arus 14 Arus 15 Arus 16
Butylene 0.000 0 0.000 Metil asetat 2278.331 2276.053 2.278 Asam asetat 2.381 0 2.381 Air 1205.238 118.697 1086.541 Jumlah 2394.750 1091.201 TOTAL 3485.951 3485.951
Neraca Massa Overall
Tabel 2.8 Neraca Massa Overall Komponen Masuk Keluar Butylene 3370.941 4.307 Metil asetat 0.000 2285.049 Butylene oxide 0.000 2011.405 Asam asetat 0.000 1077.800 Oksigen 5120.292 3112.644
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun Nitrogen 16866.334 16866.334 Air 1205.238 1205.238 TOTAL 26562.81 26562.78 Neraca Panas
Basis : 1 jam operasi Satuan : dalam KJ /jam Waktu produksi : 330 hari
1. Reaktor
Tabel 2.9 Neraca Panas di sekitar Reaktor
No Komponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan cair 504272.03 1 Hasil keluar 587646.29
2 Umpan gas 122291.27 2 Gas sisa 74341.27
3 Panas reaksi 6001964.96 3 Koil Pendingin 5811780.47
4 Panas Hilang 154760.23
TOTAL 6628528.26 6628528.26
2. Centrifuge
Tabel 2.10 Neraca Panas di sekitar Centrifuge
No Komponen Masuk No Komponen Keluar
1. Umpan masuk 295606.62 1 Hasil cair 295537.63
2 Hasil padat 68.98
TOTAL 295606.62 295606.62
3. Mixer
Tabel 2.11 Neraca Panas di sekitar Mixer
No Komponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan segar 116332.132 1 Produk mixer 294798.636
2. Recycle Centrifuge 68.722
3. Recycle MD-01 178397.782
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
4. Menara Distilasi -01
Tabel 2.12 Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi -01
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan masuk 897044.576 1 Hasil atas 180013.073
2 Steam pada 2 Hasil bawah 1149489.23
Reboiler -01 2571226.02 3 Cooling Water
pada Kondensor-01 2138768.30
TOTAL 3468270.598 3468270.598
5. Menara Distilasi -02
Tabel 2.13 Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi -02
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan masuk 471996.769 1 Hasil atas 289996.649
2 Steam pada 2 Hasil bawah 240428.799
Reboiler -02 2481677.504 3 Cooling Water
pada Kondensor-02 2423248.825
TOTAL 2953674.273 2953674.273
6. Ekstraktor
Tabel 2.14 Neraca massa di sekitar Ekstraktor
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan masuk 79436.24 1 Ekstrak 389692.67
2 Solven 345523.37 2 Rafinat 35266.95
TOTAL 424959.6137 424959.614
7. Menara Distilasi -03
Tabel 2.15 Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi -03
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan masuk 564990.827 1 Hasil atas 194911.743
2 Steam pada 2 Hasil bawah 387773.983
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
pada Kondensor-03 2035929.708
TOTAL 2618615.434 2618615.434
Neraca Panas overall :
Tabel 2.16 Neraca Panas Overall
No Komponen Masuk No Komponen Keluar
1 Umpan cair 504272.03 1 Hasil keluar 587646.29
2 Umpan gas 122291.27 2 Gas sisa 74341.27
3 Panas reaksi 6001964.96 3 Koil Pendingin 5811780.47 4 Umpan masuk 295606.62 4 Panas Hilang 154760.23 5 Umpan segar 116332.13 5 Hasil cair 295537.63 6 Recycle Centrifuge 68.72 6 Hasil padat 68.98 7 Recycle MD-01 178397.78 7 Produk Mixer 294798.64 8 Umpan masuk 897044.58 8 Hasil atas 180013.07
9 Steam pada 9 Hasil bawah 1149489.23
Reboiler -01 2571226.02 10 Cooling Water
10Umpan masuk 471996.77 pada Kondensor-01 2138768.30
11Steam pada 11Hasil atas 289996.65
Reboiler -02 2481677.50 12Hasil bawah 240428.80 12Umpan masuk 79436.24 13Cooling Water
13Solven 345523.37 pada Kondensor-02 2423248.82
14Umpan masuk 564990.83 14Ekstrak 389692.67
15Steam pada 15Rafinat 35266.95
Reboiler -03 2053624.61 16Hasil atas 194911.74
17Hasil bawah 387773.98
18Cooling Water
pada Kondensor-03 2035929.71
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan
2.5.1 Tata Letak PabrikTata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari seluruh bagian pabrik yang meliputi tempat kerja alat, tempat kerja karyawan, tempat penyimpanan barang, tempat penyediaan sarana utilitas, dan sarana-sarana lain yang dibutuhkan pabrik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tata letak pabrik : 1. Pertimbangan ekonomis : biaya konstruksi dan operasi
2. Kebutuhan proses 3. Pemeliharaan 4. Keselamatan
5. Perluasan di masa mendatang
Bangunan – bangunan yang ada di lokasi pabrik adalah sebagai berikut :
1. Peralatan-peralatan di area proses dengan luas
15.000 m
22. Area utilitas seluas 7.500 m2
3. Bengkel mekanik untuk pemeliharaan 4. Gudang
5. Pemadam kebakaran 6. Kantor administrasi
7. Musholla, kantin, dan poliklinik 8. Area parkir
Luas tanah total yang dibutuhkan diperkirakan 40.000 m2 ( 4 ha ) termasuk untuk pengolahan limbah dan perluasan pabrik. Tata letak bangunan disusun dengan mempertimbangkan pengangkutan bahan baku dan personel yang paling ekonomis. Tata letak pabrik secara umum disajikan dalam gambar 2.1.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pengaturan letak peralatan proses pabrik harus dirancang seefisien mungkin. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah :
1. Ekonomi
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin sehingga memberikan biaya kontruksi dan operasi yang minimal. Biaya kontruksi dapat diminimalkan dengan mengatur letak alat sehingga menghasilkan pemipaan yang terpendek dan membutuhkan bahan kontruksi paling sedikit.
2. Kebutuhan proses
Letak alat harus memberikan ruangan yang cukup bagi masing–masing alat agar dapat beroperasi dengan baik, dengan distribusi utilitas yang mudah. 3. Operasi
Peralatan yang membutuhkan perhatian lebih dari operator harus diletakkan dekat control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen harus diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh operator. 4. Perawatan
Letak alat proses harus memperhatikan ruangan untuk perawatan. Misalnya pada Heat Exchanger yang memerlukan ruangan yang cukup untuk pembersihan tube.
5. Keamanan
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak ada yang terperangkap di dalamnya serta mudah dijangkau oleh kendaraan atau alat pemadam kebakaran.
6. Perluasan dan Pengembangan Pabrik
Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang memungkinkan adanya perluasan.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Gambar 2.1 Tata Letak Peralatan Proses s AREA PARKIR AREA UTILITAS GUDANG PMK BENGKEL GEDUNG PERTEMUAN POLI KLINIK KANTIN MASJID LABORATORIUM KANTOR AREA TANGKI PENYIMPAN AREA PERLUASAN AREA PROSES
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan
2.5.1 Tata Letak PabrikTata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari seluruh bagian pabrik yang meliputi tempat kerja alat, tempat kerja karyawan, tempat penyimpanan barang, tempat penyediaan sarana utilitas, dan sarana-sarana lain yang dibutuhkan pabrik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tata letak pabrik : 6. Pertimbangan ekonomis : biaya konstruksi dan operasi
7. Kebutuhan proses 8. Pemeliharaan 9. Keselamatan
10. Perluasan di masa mendatang
Bangunan – bangunan yang ada di lokasi pabrik adalah sebagai berikut :
9. Peralatan-peralatan di area proses dengan luas
15.000 m
210. Area utilitas seluas 7.500 m2
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
12. Gudang
13. Pemadam kebakaran 14. Kantor administrasi
15. Musholla, kantin, dan poliklinik 16. Area parkir
Luas tanah total yang dibutuhkan diperkirakan 40.000 m2 ( 4 ha ) termasuk untuk pengolahan limbah dan perluasan pabrik. Tata letak bangunan disusun dengan mempertimbangkan pengangkutan bahan baku dan personel yang paling ekonomis. Tata letak pabrik secara umum disajikan dalam gambar 2.1.
2.5.2 Tata Letak Peralatan Proses
Pengaturan letak peralatan proses pabrik harus dirancang seefisien mungkin. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah :
2. Ekonomi
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin sehingga memberikan biaya kontruksi dan operasi yang minimal. Biaya kontruksi dapat diminimalkan dengan mengatur letak alat sehingga menghasilkan pemipaan yang terpendek dan membutuhkan bahan kontruksi paling sedikit.
5. Kebutuhan proses
Letak alat harus memberikan ruangan yang cukup bagi masing–masing alat agar dapat beroperasi dengan baik, dengan distribusi utilitas yang mudah. 6. Operasi
Peralatan yang membutuhkan perhatian lebih dari operator harus diletakkan dekat control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen harus diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh operator. 7. Perawatan
Letak alat proses harus memperhatikan ruangan untuk perawatan. Misalnya pada Heat Exchanger yang memerlukan ruangan yang cukup untuk pembersihan tube.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak ada yang terperangkap di dalamnya serta mudah dijangkau oleh kendaraan atau alat pemadam kebakaran.
8. Perluasan dan Pengembangan Pabrik
Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang memungkinkan adanya perluasan.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Proses s AREA PARKIR AREA UTILITAS GUDANG PMK BENGKEL GEDUNG PERTEMUAN POLI KLINIK KANTIN MASJID LABORATO RIUM KANTOR AREA TANGKI PENYIMPAN AREA PERLUASAN AREA PROSES
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
1. Reaktor
Fungsi : Mereaksikan Butylene cair dan Oksigen menjadi Butylene Oxide, Metil Asetat, dan Asam asetat dengan bantuan katalisator Vanadium Naphthenate.
Jenis Alat : Reaktor gelembung . Kondisi Operasi : Isothermis
T = 140 OC P = 50 atm
Spesifikasi
Bahan : Stainless steel
Shell
Diameter :
Tinggi :
Tebal :
Head
Jenis : Elliptical Dished Head
Tebal : 0,06 m
Sparger
Diameter Orifice : 0,003 m Jumlah lubang : 34228 lubang Pitch : 0,009 m
Koil
Panjang : 1,5718 m Jumlah set : 2 set Jumlah putaran : 8 putaran Bahan Isolasi : Asbes
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Jumlah : 1 buah
2. Menara Distilasi –01
Fungsi : Memisahkan campuran produk cairan yang keluar dari reaktor.
Jenis Alat : Menara distilasi sieve tray. Kondisi Operasi : Umpan : P = 5,1 atm ; T = 69,32 OC Distilat : P = 5 atm ; T = 44 OC Bottom : P = 5,15 atm; T = 127,7 OC Spesifikasi Shell Diameter : 0,936 m Tinggi : 20,23 m Tebal : 0,0064 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,0064 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Plate
Jenis plate : Sieve tray Susunan hole : Triangular pitch Diameter hole : 0,0025 m
Jumlah tray : 43 tray Tray spacing : 0,4 m Jumlah lubang : 2663 hole
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
3. Menara Distilasi –02
Fungsi : Memisahkan Asam Asetat dari bottom product yang keluar dari Menara Distlasi -01
Jenis Alat : Menara distilasi sieve tray. Kondisi Operasi : Umpan : P = 1,1 atm ; T = 69,74 OC Distilat : P = 1 atm ; T = 60,55 OC Bottom : P = 1,15 atm ; T = 122,33 OC Spesifikasi Shell Diameter : 0,98 m Tinggi : 21,87 m Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Plate
Jenis plate : Sieve tray Susunan hole : Triangular pitch Diameter hole : 0,005 m
Jumlah tray : 48 tray Tray spacing : 0,4 m Jumlah lubang : 2919 hole
Jumlah : 1 buah
4. Menara Distilasi –03
Fungsi : Memisahkan Metil Asetat dari campuran ekstrak yang keluar dari estraktor.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Jenis Alat : Menara distilasi sieve tray. Kondisi Operasi : Umpan : P = 1,1 atm ; T = 83,62 OC Distilat : P = 1 atm ; T = 67,64 OC Bottom : P = 1,15 atm ; T = 102,32 OC Spesifikasi Shell Diameter : 0,9 m Tinggi : 8,36 m Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Plate
Jenis plate : Sieve tray Susunan hole : Triangular pitch Diameter hole : 0,005 m
Jumlah tray : 12 tray Tray spacing : 0,45 m Jumlah lubang : 2449 hole
Jumlah : 1 buah
5. Ekstraktor
Fungsi : Memisahkan campuran Butylene Oxide dan Metil Asetat dengan menggunakan pelarut Air ( H2O ).
Jenis : Packed tower dengan bahan isian. Kondisi Operasi :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Tekanan = 1 atm
Spesifikasi
Bahan : Carbon steel SA 285 grade C
Shell
Diameter dalam : 0,45 m Tinggi : 14,005 m
Tebal : 0,0048 m
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,0048 m
Packing
Jenis packing : Intallox Saddles. Susunan packing : Random.
Diameter packing : 1 in
Jumlah : 1 buah
6. Centrifuge
Fungsi : Memisahkan katalis padat ( Vanadium Naphthenate ) yang keluar bersama campuran cairan produk reaktor.
Jenis Alat : Helical conveyor . Kondisi Operasi :
Temperatur = 40 OC Tekanan = 5 atm.
Spesifikasi
Bahan : Carbon steel SA 283 grade C Diameter Bowl : 0,15 m
Kecepatan Putaran : 20 rpm Ukuran Motor : 5 Hp Panjang Bowl : 0,381 m Tebal Bowl : 0,01 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Jumlah : 1 buah
7. Mixer
Fungsi : Mencampur arus recycle dari MD-01 dengan umpan segar Butylene dari T-01 dan arus recycle dari centrifuge.
Jenis Alat : Tangki berpengaduk. Kondisi Operasi :
Temperatur = 40 OC Tekanan = 5 atm
Spesifikasi
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Shell
Diameter : 1,8 m Tinggi : 3,082 m
Tebal : 0,01 m
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,01 m
Pengaduk
Jenis : Marine propeller with 3 blades. Kecepatan : 230 rpm Diameter : 0,61 m Jumlah : 1 buah Motor : 10 Hp Jumlah : 1 buah 8. Accumulator-01
Fungsi : Menampung sementara hasil atas Menara Distilasi –01 yang keluar dari Kondensor –01 . Jenis Alat : Tangki silinder horisontal
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun Kondisi Operasi : Temperatur = 5 atm Tekanan = 43,8 OC Dimensi Diameter : 0,9395 m Panjang : 3,7579 m Tebal : 0,01 m Volume : 2,6037 m3 Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,01 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Jumlah : 1 buah
9. Accumulator-02
Fungsi : Menampung sementara hasil atas Menara Distilasi –02 yang keluar dari Kondensor –02 . Jenis Alat : Tangki silinder horisontal.
Kondisi Operasi : Temperatur = 122,469 OC Tekanan = 1 atm Dimensi Diameter : 0,7968 m Panjang : 3,1873 m Tebal : 0,0048 m Volume : 1,5887 m3 Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
10. Accumulator-03
Fungsi : Menampung sementara hasil atas Menara Distilasi –03 yang keluar dari Kondensor –03. Jenis Alat : Tangki silinder horisontal.
Kondisi Operasi : Temperatur = 59,6 Tekanan = 1 atm Dimensi Diameter : 0,671 m Panjang : 2,683 m Tebal : 0,0048 m Volume : 0,9479 m3 Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11.
Jumlah : 1 buah.
11. Tangki Penyimpan-01
Fungsi : Menyimpan persediaan bahan baku Butylene untuk keperluan produksi selama 30 hari.
Jenis Alat : Vertical vessel. Kondisi Operasi : Temperatur = 40 OC Tekanan = 4,5 atm Volume : 5636,65 m3 Dimensi Tangki Diameter : 27,432 m Tinggi : 10,668 m Tebal shell : 0,0048 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11.
Jumlah : 1 buah.
12. Tangki Penyimpan-02
Fungsi : Menyimpan campuran bottom product Menara Distilasi-02 ( MD-02 ) yang mengandung Asam Asetat 99,8 %.
Jenis Alat : Vertical tank, flat bottom, conical roof. Kondisi Operasi : Temperatur = 35 OC Tekanan = 1 atm Volume : 1039,168 m3 Dimensi Tangki Diameter : 15,24 m Tinggi : 7,315 m Tebal shell : 0,0064 m
Bahan : Low alloy steel SA 203 grade B
Jumlah : 1 buah.
13. Tangki Penyimpan-03
Fungsi : Menyimpan hasil rafinat Ekstraktor yang mengandung Butylene Oxide 99,5 %.
Jenis Alat : Vertical tank, flat bottom, conical roof Kondisi Operasi : Temperatur = 35 OC Tekanan = 1 atm Volume : 2157,021 m3 Dimensi Tangki Diameter : 21,3360 m Tinggi : 7,3152 m Tebal shell : 0,0064 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Bahan : Low alloy steel SA 203 grade B
Jumlah : 1 buah.
14. Tangki Penyimpan-04
Fungsi : Menyimpan campuran hasil distilat Menara Distilasi–03 yang mengandung Metil Asetat 95%.
Jenis Alat : Vertical tank, flat bottom, conical roof Kondisi Operasi : Temperatur = 35 OC Tekanan = 1 atm Volume : 2157,213 m3 Dimensi Tangki Diameter : 21,336 m Tinggi : 7,315 m Tebal shell : 0,0048 m
Bahan : Low alloy steel SA 203 grade B
Jumlah : 1 buah.
15. Kondensor –01
Fungsi : Mengkondensasikan uap hsil atas Menara Distilasi-01.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Uap hasil atas Menara Distilasi-01 44 – 43,8 OC Tube side : Air 30 – 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,489 m; Baffle spaces = 0.2447 m; passes = 1 ; Pressure drop = 0,0538 psia. Tube side : OD = 0,00254 m; Nt = 152 buah; 16 BWG
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
: Passes = 1; Pressure drop = 1,2766 psia Luas Transfer Panas : 14,485 m2
Dirt Factor : 0,00348
Jumlah : 1 buah
16. Kondensor –02
Fungsi : Mengkondensasikan uap hsil atas Menara Distilasi-02.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Uap hasil atas Menara Distilasi-02 60,546 – 59,797 OC
Tube side : Air 30 – 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,53975 m; Baffle spaces = 0.27 m; passes = 1 ; Pressure drop = 0,02113 psia. OD = 0,00254 m; Nt = 188 buah; 16 BWG Tube side : L = 12 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
: Passes = 1; Pressure drop = 0,5853 psia Luas Transfer Panas : 14,485 m2
Dirt Factor 0,00348
Jumlah 1 buah
17. Kondensor –03
Fungsi : Mengkondensasikan uap hsil atas Menara Distilasi-03.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Uap hasil atas Menara Distilasi-01 67,64– 59,60
O
C
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Ukuran
Shell side : ID = 0,53975 m; Baffle spaces = 0.27 m; passes = 1 ; Pressure drop = 0,0122 psia. OD = 0,00254 m; Nt = 188 buah; 16 BWG Tube side : L = 12 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
: Passes = 1; Pressure drop = 0,5450 psia Luas Transfer Panas : 54,8687 m2
Dirt Factor 0,00533
Jumlah 1 buah
18. Reboiler –01
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Menara Distilasi-01.
Jenis Alat : Kettle reboiler. Kondisi Operasi
Shell side : Bottom product MD-01 127.696 – 145.218 OC; P = 5 atm
Tube side : Steam 171.11 – 171,11 OC, P = 117,93 psia
Ukuran
Shell side : ID = 0,53975 m; passes = 2
Tube side : OD = 0,019 m; Nt = 106 buah; 16 BWG L = 16 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Passes = 1; Pressure drop = 0,5450 psia Luas Transfer Panas : 30,928 m2
Dirt Factor : 0,00434
Jumlah : 1 buah.
19. Reboiler –02
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Menara Distilasi-02.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Kondisi Operasi
Shell side : Bottom product MD-01 122,378 – 122,519 OC; P = 1 atm
Tube side : Steam 171.11 – 171,11 OC, P = 117,93 psia
Ukuran
Shell side : ID = 0,3048 m; passes = 2
Tube side : OD = 0,019 m; Nt = 80 buah; 16 BWG L = 16 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Passes = 1; Pressure drop = 1,9164 psia Luas Transfer Panas : 23,926 m2
Dirt Factor : 0,00559
Jumlah : 1 buah.
20. Reboiler –03
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Menara Distilasi-03.
Jenis Alat : Kettle reboiler. Kondisi Operasi
Shell side : Bottom product MD-01 102,323 – 103,4736 OC; P = 1 atm
Tube side : Steam 171.11 – 171,11 OC, P = 117,93 psia
Ukuran
Shell side : ID = 0,254 m; passes = 2
Tube side : OD = 0,019 m; Nt = 49 buah; 16 BWG L = 16 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Passes = 1; Pressure drop = 1,9307 psia Luas Transfer Panas : 14,026 m2
Dirt Factor : 0,00630
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
21. Bag Filter
Tugas : Menyaring pengotor yang berupa debu yang terbawa oleh udara segar.
Jenis Alat : Bag house filter. Dimensi
Diameter : 0,2032 m
Tinggi : 2,438 m
Jumlah : 1 buah
22. Silika Gel
Tugas : Menampung udara umpan Kompresor dan mengeringkan dengan silika gel.
Jenis Alat : Menara bahan isian. Dimensi Volume : 80,737 m3 Diameter : 3,952 m Tinggi : 7,903 m Jumlah : 1 buah 23. Conveyor
Tugas : Mengangkut Vanadium Naphthenate dari Hopper ke Mixer.
Jenis Alat : Screw Conveyor. Dimensi
Diameter screw : 0,0762 m
Panjang : 2,4384 m
Daya motor : 0,083 hp
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
24. Hopper
Tugas : Mengumpan katalis ke Mixer.
Jenis Alat : Hopper
Dimensi
Diameter : 1 m
Tinggi : 0,5 m
Jumlah : 1 buah
25. Kompresor
Tugas : Menaikkan tekanan udara dari 1 atm sampai 50,29 atm
Jenis Alat : Centrifugal compressor. Jumlah stage : 4
Ratio tekanan : 2,663 / stage Kapasitas : 22579,3 m3/jam
Daya Motor : 565 hp
Jumlah : 1 buah.
26. Intercooler –01
Fungsi : Mendinginkan gas keluar Kompresor stage 1. Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Campuran gas 127,728 – 45,05 OC Tube side : Air 30 - 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,635 m ; Baffle spaces = 0,635 m ; passes = 1 ; pressure drop = 1,2306 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 196 buah; 16 BWG; L = 2,438 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Luas Transfer Panas : 28,587 m2 Dirt Factor : 0,0079
Jumlah : 1 buah
27. Intercooler –02
Fungsi : Mendinginkan gas keluar Kompresor stage 2. Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Campuran gas 147,63 – 45,05 OC Tube side : Air 30 - 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,635 m ; Baffle spaces = 0,635 m ; passes = 1 ; pressure drop = 1,2306 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 196 buah; 16 BWG; L = 2,438 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,3657 psia Luas Transfer Panas : 28,587 m2
Dirt Factor : 0,0079
Jumlah : 1 buah
28. Intercooler –03
Fungsi : Mendinginkan gas keluar Kompresor stage 3. Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Campuran gas 147,63 – 39,12 OC Tube side : Air 30 - 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,635 m ; Baffle spaces = 0,635 m ; passes = 1 ; pressure drop = 1,2916 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Triangular pitch; Pressure drop = 0,3401 psia Luas Transfer Panas : 41,13 m2
Dirt Factor : 0,0063
Jumlah : 1 buah
29. Heater –01
Fungsi : Memanaskan umpan reaktor dari 42,09 OC menjadi 140 OC .
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Steam 170 – 170 OC; P = 791,7 kPa
Tube side : Produk keluaran mixer 42,09 – 140OC; P= 5 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,99 m ; Baffle spaces = 0,495m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,0007 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0015 psia Luas Transfer Panas : 514,7 m2
Dirt Factor : 0,0037
Jumlah : 1 buah
30. Heater –02
Fungsi : Memanaskan produk centrifuge dari 40 OC menjadi 69,32 OC untuk diumpankan ke Menara Distilasi -01.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Steam 170 – 170 OC; P = 791,7 kPa
Tube side : Produk keluaran centrifuge 40 – 69,32 OC; P = 5,1 atm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Ukuran
Shell side : ID = 0,7874 m ; Baffle spaces = 0.3937 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,0004 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 728 buah; 16 BWG; L = 4,877 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0051 psia Luas Transfer Panas : 212,416 m2
Dirt Factor : 0,00428
Jumlah : 1 buah
31. Heater –03
Fungsi : Memanaskan ekstrak dari 35 OC menjadi 83,62
O
C untuk diumpankan ke Menara Distilasi -03 . Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Steam 170 – 170 OC; P = 791,7 kPa Tube side : Ekstrak 35 – 83,62OC; P= 1,1 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,3937 m ; Baffle spaces = 0,194 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,0007 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0015 psia Luas Transfer Panas : 20,133 m2
Dirt Factor : 0,00621
Jumlah : 1 buah
32. Cooler –01
Fungsi : Menurunkan suhu produk Reaktor dari140OC menjadi 82OC sebelum diumpankan ke Centrifuge.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 45 OC; P = 1 atm
Tube side : Produk centrifuge 140 - 82OC; P= 5 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,99 m ; Baffle spaces = 0,489 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,02138 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m Triangular pitch; Pressure drop = 0,002 psia Luas Transfer Panas : 514,7 m2
Dirt Factor : 0,0046
Jumlah : 1 buah
33. Cooler –02
Fungsi : Menurunkan suhu produk Reaktor dari 82OC menjadi 40OC sebelum diumpankan ke Centrifuge.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 35 OC; P = 1 atm
Tube side : Produk centrifuge 82 - 40OC; P= 5 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,99 m ; Baffle spaces = 0,489 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,00393 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0014 psia Luas Transfer Panas : 514,7 m2
Dirt Factor : 0,00451
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
34. Cooler –03
Fungsi : Menurunkan suhu bottom product MD-01 dari 127,7OC menjadi 69,74OC sebelum diumpankan ke MD-02.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40 OC; P = 1 atm
Tube side : Bottom product MD-01 127,7 – 69,74OC; P= 1,15 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,94 m ; Baffle spaces = 0,47 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,00916 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1044 buah; 16 BWG; L = 6,096 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0006 psia Luas Transfer Panas : 380,78 m2
Dirt Factor : 0,00436
Jumlah : 1 buah
35. Cooler –04
Fungsi : Menurunkan suhu bottom product MD-02 dari 122,3OC menjadi 35OC untuk disimpan.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 45 OC; P = 1 atm
Tube side : Bottom product MD-02 122,3 - 35OC; P = 1,15 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,838 m ; Baffle spaces = 0,419 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,00068 psia
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 830 buah; 16 BWG; L = 4.877 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0002 psia Luas Transfer Panas : 242,178 m2
Dirt Factor : 0,00356
Jumlah : 1 buah
36. Cooler –05
Fungsi : Menurunkan suhu distilat MD-02 dari 59,8OC menjadi 35OC untuk diumpankan ke Ekstraktor. Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40 OC; P = 1 atm
Tube side : distilat MD-02 59,8 - 35OC; P= 1 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,787 m ; Baffle spaces = 0,3937 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,00019 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 830 buah; 16 BWG; L = 4,877m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0005 psia Luas Transfer Panas : 242,178 m2
Dirt Factor : 0,00385
Jumlah : 1 buah
37. Cooler –06
Fungsi : Menurunkan suhu distilat MD-03 dari 59,6OC menjadi 35OC untuk disimpan.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40 OC; P = 1 atm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Ukuran
Shell side : ID = 0,539 m ; Baffle spaces = 0,269 m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,0003 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 250 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0013 psia Luas Transfer Panas : 109,417 m2
Dirt Factor : 0,00421
Jumlah : 1 buah
38. Cooler –07
Fungsi : Menurunkan suhu bottom product MD-03 dari 102,32OC menjadi 35OC untuk dialirkan ke Unit Pengolahan Limbah.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube. Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40OC; P = 1 atm
Tube side : Bottom product MD-03 102,32 - 35OC; P= 1,15 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,489 m ; Baffle spaces = 0,244m ; passes = 1 ; pressure drop = 0,02138 psia Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 250 buah; 16 BWG; L = 2,44 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,00028 psia Luas Transfer Panas : 36,47 m2
Dirt Factor : 0,00507
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
39. Pompa-01
Tugas : Memompa umpan segar butylene dari tank truck
ke tangki penyimpan 1.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, mixed flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 1,83 gpm
Ns = 345,20 rpm, BHP = 7,76 hp
H = 10 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 10 hp
Jumlah : 2 buah
40. Pompa-02
Tugas : Memompa umpan segar butylene dari tangki
penyimpan 1 ke mixer.
Alat : Pompa sentrifugal, multi stage, radial flow
Ukuran :
N = 1750 rpm, Q = 18,28 gpm
Ns = 138,79 rpm, BHP = 1,188 hp
H = 62,073 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 1,5 hp
Jumlah : 2 buah
41. Pompa-03
Tugas : Memompa umpan segar butylene dari mixer ke reaktor.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Ns = 78,61 rpm, BHP = 11,298 hp
H = 568,47 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 20 hp
Jumlah : 2 buah
42. Pompa-04
Tugas : Memompa filtrat centrifuge untuk diumpankan ke
menara distilasi-01.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow.
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 39,38 gpm
Ns = 1871,04 rpm, BHP = 5,264 hp
H = 8,132 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 10 hp
Jumlah : 2 buah
43. Pompa-05
Tugas : Memompa reflux MD-01
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 29,48 gpm
Ns = 390,90 rpm, BHP = 1,063 hp
H = 54,081 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 1,5 hp
Jumlah : 2 buah