• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPE PIRAMID DAN KEPE BELANDA, DUA BERSAUDARA YANG BELUM PERNAH BERJUMPA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPE PIRAMID DAN KEPE BELANDA, DUA BERSAUDARA YANG BELUM PERNAH BERJUMPA DI INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Oseana, Volume XXIV, Nomor 1, 1999 : 39-47 ISSN 0216-1877

KEPE PIRAMID DAN KEPE BELANDA, DUA BERSAUDARA YANG BELUM PERNAH BERJUMPA DI INDONESIA

oleh Yahmantoro dan Djuwariah 1)

ABSTRACT

Kepe Piramid and Kepe Belanda are two marine fish of the genus Hemitaurichthys, family Chaetodontidae. The names are given by ornamental fish sellers and fishermen of some cities in Indonesia. The scientific name of the fish is Hemitaurichthys polylepis for Kepe Piramid and H. zoster for Kepe Belanda. The genus Hemitaurichthys is represented only by four species and all are reported only from the Indo west Pacific waters. Of the four species, two species are recorded as inhabitants of Indonesian coral reef which were recorded from two widely separated waters i.e the east and west Indonesian waters. The two Indonesian species exhibit beautiful colour pattern attractive to the ornamental fish hobbyists so the price in the local and as well as international markets becomes relatively high.

PENDAHULUAN

Suku Chaetodontidae terdiri atas 10 marga namun FISHBASE (1996 dan 1998) walaupun menyebutkan 10 marga tetapi versi keduanya adalah 11 marga dan mencantumkan juga ada 19 nama marga yang valid dari suku ini. Ke sepuluh marga dari suku Chaetodontidae adalah Amphichaetodon, Chaetodon, Chelmon, Chelmonops, Coradion, Forcipiger, Hemitaurichthys, Heniochus, Parachaetodon dan Pragrathodes yang kesemuanya merupakan ikan hias laut komersial. Jenis-jenis yang termasuk dalam suku Chaetodontidae ini pada umumnya

mempunyai ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki warna-wani yang indah dan menarik serta memperlihatkan gerakan tubuh yang lemah gemulai. Marga Chaetodon dan Hemitaurichthys di Indonesia dikenal dengan sebutan ikan kepe-kepe.

Jumlah marga dari suku Chaetodontidae menurut ESCHMEYER adalah 11 dan jumlah jenisnya mencapai 124 jenis (FISHBASE, 1998). ALLEN et al. (1998) menyebutkan jumlah marga dari suku Chaetodontidae 10 buah. Marga Hemitaurichthys sekarang ini diketahui hanya mengandung empat jenis kesemuanya ditemukan di perairan karang yaitu H. multispinosus Randall, 1975,

1) Balitbang Biologi Laut, Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta.

(2)

H polylepis (BLEEKER, 1857), H. thompsoni FOWLER, 1923 dan H. zoster (BENNET, 1831). Dari empat jenis tersebut di atas di perairan karang Indonesia ditemukan dua jenis yaitu Kepe Piramid (H. polylepis) dan Kepe Belanda (H. zoster). Menurut LIESKE & MYERS, 1994; ALLEN et al. 1998 dan FISHBASE, 1998 sebaran geografis dari ke empat jenis ikan ini adalah sebagai berikut : H. polylepis ditemukan di Atol Cocos Keeling dan Pulau Christmas di Samudera Hindia dan perairan Asia Tenggara menyebar ke arah timur ke perairan Polynesia termasuk Hawaii dan Pitcairn dan ke utara sampai ke perairan India dan Jepang serta ke selatan mencapai Kaledonia Baru. H. multispinosus mempunyai sebaran geografis yang sempit yaitu hanya ditemukan di perairan Pulau Pitcairn di Pasifik Tengah bagian timur. H. thompsoni ditemukan di Kepuiauan Mariana, Samoa, Atol Johnston, perairan Hawaii, Pulau-Pulau Line dan Kepuiauan Tuamotu. H. zoster ditemukan mulai dari perairan Afrika Timur, Maurutius, India sampai ke laut Andaman. Tulisan ini menambahkan informasi tentang keberadaan ikan Kepe Belanda (H. zoster) di perairan kawasan barat Indonesia. Dari sebaran geografi tersebut di atas terlihat bahwa kemungkinan Ikan Kepe Piramid (H. polylepis) dan ikan Kepe Belanda (H. zoster) berada dalam satu kawasan perairan mungkin saja terjadi. Ikan kepe-kepe diduga dapat dipakai sebagai jenis indikator untuk mengetahui kondisi baik- buruknya suatu ekosistem terumbu karang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Oseanologi LIPI di berbagai kawasan perairan Indonesia menunjukkan bahwa Ikan Kepe Piramid hanya ditemukan pada perairan karang di kawasan timur Indo-nesia sedangkan ikan Kepe Belanda haya ditemukan di kawasan barat Indonesia sehingga keduanya belum pernah ditemui berada dalam suatu kawasan perairan di Indonesia.

PENGENALAN JENIS IKAN KEPE-KEPE MARGA HEMITAURICHTHYS YANG ADA DI

INDONESIA Morfologi dan sistematika

Ikan Kepe Piramid (Hemitaurichthys polylepis) dan Kepe Belanda (H. zoster) secara sistematika termasuk ke dalam kelas ikan bertulang keras (Osteichthyes) dari anak kelas ikan bersirip jari (Actinopterygii), induk bangsa (superordo) Teleostei (ikan bersirip jari masa kini), bangsa (ordo) Perciformes. Sistematika selanjutnya dari ikan ini adalah induk suku Chaetodontidea, suku Chaetodontidae. Dalam tulisan ini hanya marga Hemitaurichthys yang disajikan dan di Indonesia terdapat dua jenis yaitu H. polylepis (Kepe Piramid) dan H. zoster (Kepe Belanda).

Kedua jenis ikan marga Hemitaurichthys memiliki ukuran dan bentuk tubuh hampir sama, komposisi warna yang menghiasi tubuhnya juga tidak jauh berbeda. Ikan ini menyenangi perairan tropis yang jernih, sesuai dengan keberadaan terumbu karang, dengan kondisi terumbu karang yang baik ditandai oleh banyaknya jenis-jenis karang hidup di perairan tersebut. Yang cukup menarik dari Kepe Piramid dan Kepe Belanda ialah bahwa mereka dijumpai dalam kawasan perairan yang berjauhan yaitu yang satu di perairan timur dan yang lainnya di perairan barat Indonesia. Keduanya belum pernah dijumpai berada bersamaan di dalam suatu kawasan perairan yang sama. Ke dua ikan ini dapat dibedakan dengan memperhatikan ciri-ciri seperti disebutkan dalam pembahasan selanjutnya. Ukuran panjang tubuh ikan disebutkan sebagai panjang total yaitu panjang seluruh tubuh mulai dari ujung mulut sampai dengan bagian ujung ekor, sedangkan yang dimaksud dengan panjang baku (panjang standar) adalah ukuran

(3)

panjang mulai ujung mulut sampai dengan pangkal ekor. Moncong mulut (snout) diukur mulai dari ujung paling depan dari rahang atas sampai dengan lingkar luar bulatan mata (pupil).

Kepe Piramid

Sebutan Kepe Piramid untuk

Hemitaurichthys polylepis adalah pemberian dari para nelayan kawasan timur Indonesia terutama Bunaken (Manado) tempat dimana ikan ini banyak dijumpai. Pedagang dan pecinta ikan hias kota-kota besar Indonesia seperti Bali dan Jakarta juga menyebut jenis ikan ini dengan nama yang sama. Ada pula pedagang ikan hias di Jakarta yang memberi nama Kepe Beha. Mengapa nama tersebut yang melekat pada jenis ini penulis tidak mengetahui asal-usulnya. Sedangkan para turis dari mancanegara yang berbahasa Inggris lebih mengenalnya dengan nama Pyramid Butterflyfish.

Ikan Kepe Piramid {Hemitaurichthys polylepis) mempunyai tubuh berbentuk bulat lonjong dan pipih menyamping (oval-compressed). Kepala berukuran pendek yaitu lebih kurang 1/4 kali dari panjang total

tubuh (1/3 kali panjang baku); moncong (snout) pendek dan meruncing serta dapat digerakan maju mundur (protractile) dengan bukaan mulut sangat kecil. Gigi berukuran kecil dan pendek, tersusun rapih meyerupai sikat dengan rambut halus. Susunan seperti ini memberikan indikasi bahwa ikan ini tergolong jenis pemangsa zoo-plankton (MUNRO, 1967). Gurat sisi (garis lateral) melengkung mengikuti bentuk lengkungan (curva) dari garis tepi bagian punggungnya. Sisiknya berukuran kecil, tiap kepingan sisik bergerigi sehingga terasa kasar apabila diraba. Sirip punggung (dorsal) pertama dan kedua (bagian depan dan belakang) tidak memiliki celah, antara keduanya dihubungkan oleh selaput tipis yang disebut membran. Sirip dorsal pertama terdiri

atas 12 buah duri keras yang tidak beruas dan juga tidak bercabang. Duri-duri dorsal ini tampak kokoh, duri pertama berukuran paling pendek, semakin ke arah posterior (belakang) duri menjadi semakin tinggi dan mencapai puncaknya pada pertemuan dengan sirip dorsal ke dua yang berukuran paling tinggi. Sirip dorsal kedua mempunyai duri-duri lemah yang beruas-ruas dan bercabang, berjumlah antara 24 sampai 25 buah. Sirip dubur (anal) terdiri atas tiga buah duri keras yang dihubungkan oleh selaput tipis dengan jari-jari (duri) lemah dibelakangnya yang jumlahnya sekitar 19 buah. Sirip dada (pectoral) lebar, berbentuk seperti pisau berbilah lebar yang terpotong bagian ujungnya sehingga menyerupai pisau tukang sol sepatu. Sirip ekor (caudal fin) berbentuk tumpul atau melengkung membentuk setengah lingkaran pada bagian ujungnya (Gambar 1).

Warna tubuh ikan Kepe Piramid, Hemitaurichthys polylepis, didominasi oleh warna putih, kuning kehitaman, dan hitam atau gelap. Kombinasi warna-warni tersebut mulai dari bagian depan ke belakang sebagai berikut : Bagian depan mulai dari ujung moncong (snout) sampai tutup insang (operculum) berwarna hitam atau kuning kehitaman, kemudian diikuti oleh warna putih yang mendominasi bagian tengah tubuh (mulai dari penutup insang melebar ke atas sampai ke sirip punggung dan ke bawah sampai pada bagian perut terus ke belakang sampai pada bagian ekor) bagian sirip dorsal ke dua dan sirip anal berwarna kuning atau kuning kehitaman. Ekor berwarna putih dengan ujung bulat dan pada bagian tepinya bernoda kuning kehitaman mengikuti pola bagian ujungnya (Gambar 2).

Pada spesimen yang telah diawetkan dalam alkohol 70% warna warni yang menghiasi tubuh berubah, tidak lagi secerah seperti pada waktu ikan ini masih hidup. Warna putih berubah menjadi putih pucat, warna kuning hilang sedangkan warna hitam tinggal kelihatan sebagai warna gelap saja.

(4)

Gambar 1. Bentuk dasar tubuh Kepe Piramid (Hemitaurichthys polylepis) 1. Duri sirip punggung I.

2. Sirip punggung II. 3. Sirip perut 4. Sirip dubur 5. Sirip dada 6. Sirip ekor 7. Gurat sisi Kepe Belanda

Ikan Kepe Belanda (Hemitaurchthys zoster) juga sering disebut Black Pyramid Butterflyfish oleh orang-orang yang berbahasa Inggris, sedangkan nelayan ikan hias yang berasal dari perairan barat Indonesia seperti Sumatera Barat, Sibolga, Aceh, Sabang dan Gunung Sitoli (P. Nias) pada umumnya

menamakan ikan ini sebagai Kepe Belanda. Para pedagang dan eksportir ikan hias laut maupun pecinta ikan hias di Jakarta sering menyebutnya dengan Kepe Sumatera atau Kepe Sabang. Alasan mereka untuk memberi nama ini karena pemasok utama ikan jenis tersebut adalah kota Sabang, Pulau Weh.

(5)

Gambar 2. Sekelompok Kepe Piramid sedang berenang di daerah luar tubir

Ciri-ciri ikan Kepe Belanda adalah sebagai berikut : Bentuk tubuh ikan Kepe Belanda seperti ikan-ikan kepe lainnya adalah bulat lonjong dan pipih menyamping. Kepala berukuran pendek yaitu hanya kurang lebih 1/4 kali panjang total atau 1/3 kali panjang baku. Moncong (snout) relatif pendek dan berbentuk meruncing bisa digerakan maju- mundur dengan bukaan mulut sangat kecil, memudahkan ikan ini menangkap mangsanya dengan cara menyedot. Gigi berukuran kecil dan pendek, tersusun rapih menyerupai sikat yang berambut halus memberikan indikasi lebih kuat bahwa Kepe Belanda adalah jenis ikan pemakan hewan-hewan kecil. Hemitaurichthys zoster mempunyai gurat sisi (lateral line) melengkung, mengikuti bentuk lengkungan garis tepi punggung. Sisik tersusun

rapih, tertanam cukup kuat, berbentuk lembaran-lembaran kecil bergerigi sehingga terasa kasar apabila diraba. Sirip punggung pertama tersusun oleh 12 buah duri keras, sedangkan sirip punggung kedua merupakan sirip berduri lemah yang berjumlah antara 24 sampai 25 buah. Sirip punggung bagian depan menyatu dengan sirip punggung bagian belakang yang dihubungkan oleh selaput tipis yang disebut membran. Sirip dubur (anal) terdiri atas tiga buah duri keras, yang menyatu dengan bagian belakang sirip yang tersusun oleh duri-duri halus berjumlah 19 atau 20 buah. Sirip dada ikan Kepe Belanda bermiripan dengan sirip dada ikan Kepe Piramid. Sirip ekor (caudal fin) berwarna putih, ujung berbentuk bulat dengan noda hitam menghiasi bagian tepinya (Gambar 3).

(6)

Gambar 3. Bentuk dasar tubuh Kepe Belanda Hemitaurichthys zoster 1. Duri sirip punggung I. 4. Sirip perut

2. Sirip punggung II. 5. Sirip dubur 3. Sirip dada 6. Sirip ekor

Warna tubuh Kepe Belanda didominasi oleh dua warna saja yaitu warna hitam dan putih (Gambar 4). Warna kuning hanya terlihat tipis saja, kelihatan transparans menghiasi sebagian dari selaput penghubung duri-duri sirip punggung. Kombinasi warna tubuh ikan ini dapat diperikan sebagai berikut : Warna hitam dibagian depan mulai dari ujung moncong sampai ke pangkal sirip dada, diikuti oleh warna putih mulai dari pangkal sirip dada melebar ke bagian sirip punggung dan bagian perut, terus ke belakang sampai di bawah pertengahan sirip punggung kedua. Dari pertengahan sirip punggung kedua sampai pangkal ekor terlihat berwarna hitam. Ekor berwarna putih, ujung ekor berbentuk tumpul atau membentuk setengah lingkaran, noda hitam (gelap) terlihat pada bagian tepi melengkung mengikuti bentuk garis tepi dari ekor.

TINGKAH LAKU DAN KEBIASAAN HIDUP

Ikan Kepe Piramid dan Kepe Belanda mempunyai kebiasaan hidup yang tidak banyak berbeda, keduanya sangat menyenangi perairan terumbu karang yang kondisinya masih baik yang ditandai dengan keragaman jenis kehidupan yang tinggi.

Kepe Piramid

Kepe Piramid banyak dijumpai di paparan terumbu mulai dari kedalaman tiga meter sampai ke daerah tubir dengan kedalaman mencapai lebih kurang 30 meter. Pada waktu siang hari saat matahari bersinar terang, keadaan laut tenang ikan ini sering dijumpai berenang berpasang-pasangan atau membentuk kelompok-kelompok kecil di

(7)

Gambar 4. Kepe Belanda sedang bermain-main diantara cabang-cabang karang

daerah luar tubir. Apabila ada makhluk lain misalnya seorang penyelam mendekat, atau terkejut oleh gerakan atau suara makhluk lain dengan serentak kelompok-kelompok kecil ini menjauh ke arah yang lebih dalam atau masuk ke celah-celah batu karang. Tidak lama apabila keadaan menjadi kembali tenang secara bersama-sama kelompok-kelompok kecil ikan ini muncul kembali. Sama seperti ikan kepe- kepe lainnya, ikan Kepe Piramid sangat jarang dijumpai berkeliaran sendirian.

Kepe Belanda

Sifat-sifat maupun tingkah laku dari ikan Kepe Belanda tidak jauh berbeda dengan ikan Kepe Piramid. Perbedaan yang dapat diamati oleh penulis ialah kedua jenis ikan ini belum pernah dijumpai dalam kawasan perairan yang sama.

Namun demikian untuk memperkuat pendapat ini, masih dibutuhkan waktu lebih banyak untuk dilakukan pengamatan di perairan yang belum terjangkau dalam kegiatan penelitian selama ini. Mungkin saja di antara perbatasan kedua perairan, kawasan barat dan kawasan timur Indonesia, kedua ikan ini dapat dijumpai bersama-sama dalam satu kawasan.

SEBARAN KEPE PIRAMID DAN KEPE BELANDA DI INDONESIA Kepe Piramid

Para peneliti dari Balitbang Biologi, Puslitbang Oseanologi-LIPI telah melakukan pengamatan ikan-ikan karang di berbagai kawasan terumbu karang Indonesia. Jenis-jenis ikan karang, termasuk kelompok ikan kepe-kepe, yang

(8)

dijumpai didata dan dilaporkan dalam berbagai bentuk laporan dan publikasi. Ikan Kepe Piramid pada umumnya dijumpai hidup berpasangan, atau kadang-kadang berkelom- pok (schooling) di rataan terumbu karang. STEENE (1978) mengatakan bahwa ikan ini hidup pada kedalaman antara lima meter di daerah paparan terumbu sampai ke daerah tubir dengan kedalaman air 25 meter.

Ikan kepe-kepe jenis Hemitaurichthys polylepis ini ditemukan di beberapa paparan terumbu karang kawasan bagian timur Indo-nesia mulai dari perairan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, perairan Taka Bonerate, Pangkajene Kepulauan (Sulawesi Selatan), Perairan Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Perairan Banggai (Sulawesi Tengah Perairan Gorontalo dan Bunaken (Sulawesi Utara), perairan Pulau Wetar dan Pulau-Pulau Tiga / Lucipara (Maluku), sampai ke perairan Teluk Cenderawasih di Irian Jaya (Gambar 5). Sedangkan untuk kawasan barat Indonesia para peneliti Puslitbang Oseanologi LIPI belum pernah menjumpai ikan Kepe Piramid.

Kepe Belanda

Kepe Belanda, Hemitaurichthys

zoster, mempunyai tingkah-laku yang tidak berbeda jauh dengan Kepe Piramid. Ikan ini biasanya hidup berpasangan namun kadang- kadang dijumpai juga dalam kelompok- kelompok besar. YAHMANTORO (1997) melaporkan bahwa ikan ini hidup di rataan terumbu karang pada kedalaman antara tiga meter sampai ke daerah tubir yang mencapai kedalaman air 30 meter. Dalam laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Puslitbang Oseanologi LIPI, diperoleh kejelasan bahwa ikan Kepe Belanda ditemukan di beberapa paparan terumbu karang kawasan barat Indonesia namun belum pernah dijumpai di kawasan timur Indonesia.

Daerah-daerah yang telah diamati dan berhasil mencatat keberadaan ikan Kepe Belanda adalah perairan Pulau Sumatera yang bersentuhan dengan Samudera Hindia, mulai dari perairan Sumatera Barat bagian utara, Pulau Nias, Sumatera Utara, Pulau-Pulau

(9)

Banyak, dan perairan Pulau Weh di Daerah Istimewa Aceh. Di perairan kawasan timur Indonesia yang pemah mencakup banyak lokasi kegiatan seperti dapat dilihat dari informasi sebaran ikan Kepe Piramid, pengamatan yang dilakukan oleh para peneliti Puslitbang Oseanologi LIPI, belum pernah dilaporkan keberadaan ikan Kepe Belanda ini.

Beberapa catatan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membuat pembagian wilayah sebaran seperti uraian di atas, dapat memberikan gambaran bahwa kedua ikan kepe-kepe ini mempunyai wilayah sebaran geografis yang berbeda. Ikan Kepe Piramid, Hemitaurichthys polylepis, hanya dijumpai di perairan kawasan timur Indonesia, sedangkan ikan Kepe Belanda, Hemitaurichthys zoster, hanya dijumpai di perairan kawasan barat Indonesia dan keduanya belum pernah ditemukan berada bersama dalam satu kawasan perairan. Namun demikian pendapat sementara ini tentunya masih perlu dikaji lebih lanjut, dengan memperbanyak pengamatan baik waktu maupun wilayah yang berbeda-beda termasuk di kawasan perbatasan antara kawasan barat dan kawasan timur Indonesia.

PEMANFAATAN BIOTA Ikan Kepe Piramid dan Kepe Belanda banyak digemari pecinta ikan hias, sebab di dalam aquarium kedua jenis ikan ini dapat tahan hidup lebih lama dibandingkan dengan jenis-jenis ikan hias laut lainnya. Selain itu kemudahan untuk mendapatkan pakan mungkin termasuk dalam pertimbangan pemilik aquarium untuk memelihara Kepe Piramid dan Kepe Belanda (informasi ini diperoleh dari pedagang ikan hias).

Pedagang ikan hias di Jakarta mendapatkan pasokan kedua jenis ikan ini dari para penampung atau langsung dari nelayan penangkap dengan harga berkisar antara Rp. 20.000,- sampai Rp. 30.000,- per ekor.

Selain melayani pembeli lokal, para pedagang jugamemenuhi permintaan dari negara-negara tetangga, antara lain Singapura, Hongkong dan Taiwan. Umumnya eksportir melakukan pengiriman ke negara tujuan sekali sepekan.

Kedua jenis ikan kepe ini biasanya dikirim bersama ikan hias laut lainnya dan biota penghias aquarium seperti jenis-jenis karang dan cacing-cacing karang sesuai permintaan. Harga jual di Taiwan dan Hongkong untuk ikan Kepe Piramid den Kepe Belanda cukup tinggi yaitu berkisar antara US $ 5 sampai US $ 10 per ekor.

DAFTAR PUSTAKA

ALLEN, G.R.;R STEENE & M. ALLEN, 1998. A

Guide to Angelfishes & Buterflyfishes. Odyssey Publishing/Tropical Reef Research: 250 pp.

FISHBASE, 1996.- CD-rom ICLARM, Philippines.

FISHBASE, 1998.- CD-rom ICLARM, Philippines.

LIESKE, E. & R. MYERS, 1994. Reef Fishes of the World. Periplus Editions: 400 pp.

MUNRO, I.S.R., 1967.- The fishes of New Guinea. Department of Agriculture, Stock and Fisheries Port Moresby, New Guinea: 651 pp.

STEENE, R.C., 1978.- Butterfly and angelfishes of the world. A Wiley lnterscience Publication John Wiley & Sons, New York Volumes 1 & 2: 352 PP WEBER, M. & L. F. de BEAUFORT, 1936.-

The fishes of the Indo-Australian Archipelago. E.J. Brill. Leiden 9: 607 pp. YAHMANTORO, 1997.- Beberapa catatan

mengenai kepe Belanda (Hemitaurichthys zoster). Warta Puslitbang Oseanologi 9: 7 - 11.

Gambar

Gambar 1. Bentuk dasar tubuh Kepe Piramid (Hemitaurichthys polylepis)  1.  Duri sirip punggung I
Gambar 2. Sekelompok Kepe Piramid sedang berenang di daerah luar tubir
Gambar 3. Bentuk dasar tubuh Kepe Belanda Hemitaurichthys zoster  1. Duri sirip punggung I
Gambar 4. Kepe Belanda sedang bermain-main diantara cabang-cabang karang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah kausalitas, yaitu untuk membuktikan apakah corporate governance yang terdiri dari dewan komisaris independen, komite

An, M.Kes, sebagai dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan

gali nustatyti, kad tokiu atveju reikia laikyti, jog darbo sutartis arba darbo santykiai baigiami arba darbuotojo, arba darbdavio iniciatyva. Angelos Konstantinidis taip pat Uwe

Variasi kadar campuran yang digunakan adalah 6%, 8%, dan 10% se- men dan 5% pasir pada setiap variasi campuran semen dengan variasi waktu pemeraman 7 hari, 14 hari, dan 28 hari

Selanjutnya, data tentang hasil belajar fisika dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistic inferensial karena dalam penelitian ini untuk mengetahui untuk

do w n", artin ya karena daJam waktu y ang sarna pemerintah pusat melalui jalur departemen (sektoral) jugamenyusun rencana pembang llnan sektoral masing-masing

Pengumpulan data dilakukan dengan mendeskripsikan langkah pengembangan dengan model ADDIE dengan mengintegrasikan matakuliah Bioteknologi berbasis bioinformatika

Faktor penting yang dapat mempengaruhi kemampuan resiliensi penyandang disabilitas adalah dukungan sosial dan penerimaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui