Presentasi Kasus
Dokter pembimbing
dr. Suzanna Ndraha, SpPD-KGEH, FINASIM
Ayu Natalia
112014318
Fakultas Kedokteran Ukrida
Universitas Kristen Krida Wacana
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
Periode 05 oktober - 12 desember 2015
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat /tanggal lahir : Jakarta, 8 maret 1995
Suku Bangsa : Betawi
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan swasta
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis
Tanggal : 09 oktober 2015
Jam : 10.00
Keluhan utama :
Bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari
Riwayat Penyakit
Sekarang
Sejak 2 hari SMRS pasien merasa seluruhnya tubuhnya bengkak.
Bengkak pertama kali dirasakan pada wajah, kemudian bengkak
juga dirasakan pada perut, tangan, kaki serta buah zakar. 1 hari
SMRS pasien merasa badannya lemas orang-orang disekitar
pasien juga mengatakan wajahnya pucat. Pasien menjadi sulit
berjalan karena kedua kakinya semakin bengkak. Pasien juga
merasa ‘engap’ dan mual karena perutnya yang semakin
membesar.
Tidak ada keluhan muntah dan nyeri perut. Tidak ada keluhan
demam, batuk, pilek. BAB dan BAK normal. Tidak ada riwayat
muntah berdarah, BAB berdarah, dan BAB hitam. Tidak ada
riwayat demam dan infeksi saluran nafas beberapa minggu
belakangan. Pasien mengaku tidak menggunakan obat-obatan
dalam waktu lama dan tidak pernah minum jamu-jamuan. Pasien
juga tidak memiliki riwayat maag, asma ataupun alergi obat.
Riwayat Penyakit
Dahulu
(-) Cacar (-) Malaria (-) Batu ginjal/Sal.kemih (-) Cacar Air (-) Disentri (-) Burut (Hemia)
(-) Difteri (-) Hepatitis (-) Rematik
(-) Batuk Rejan (-) Tifus Abdominalis (-) Wasir
(-) Campak (-) Skrofula (-) Diabetes
(+) Influenza (-) Sifilis (-) Alergi
(-) Tonsilitis (-) Gonore (-) Tumor
(-) Khorea (-) Hipertensi (-) Penyakit
Pembuluh
(-) Demam Rematik Akut (-) Ulkus Ventrikuli (-) Pendarahan
Otak
(-) Pneumonia (-) Ulkus Duodeni (-) Psikosis
(-) Pleuritis (-) Gastritis (-) Neurosis
(-) Tuberkulosis (-) Batu Empedu lain-lain : (-)
Operasi
(+)
Riwayat Keluarga
Hubungan Umur (Tahun) Jenis Kelamin Keadaan Kesehatan
Penyebab Meninggal
Kakek (ayah) - Laki-laki Meninggal -Nenek (ayah) - Perempuan Meninggal -Kakek (ibu) 75 tahun Laki-laki Baik -Nenek (ibu) 72 tahun Perempuan Baik
-Ayah - Laki-laki Meninggal
-Ibu 49 tahun Perempuan Baik
-Saudara 18 tahun Perempuan Baik
-Adakah kerabat yang
menderita
Penyakit
Ya
Tidak
Hubungan
Alergi
-
+
Asma
-
+
Tuberkulosis -
+
Artritis
-
+
Rematisme
-
+
Hipertensi
-
+
Jantung
-
+
Ginjal
-
+
Lambung
-
+
Anamnesis sistem
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut
(-) Keringat Malam (-) Petechie
(-) Kuku (-) Kuning/Ikterus (-) Sianosis
(+) Pucat
Kepala
(-) Trauma
(-) Sakit Kepala
Mata
(-) Nyeri
(-) Radang
(+) Konjungtiva
anemis
(-) Sekret
(-) Gangguan Penglihatan
(-) Kuning/Ikterus
(
) Ketajaman Penglihatan menurun
Telinga
(-) Nyeri
(-) Tinitus
(-) Sekret
(-) Gangguan Pendengaran
(-) Kehilangan Pendengaran
Hidung
(-) Trauma
(-) Gejala Penyumbatan
(-) Nyeri
(-) Gangguan Penciuman
(-) Sekret
(-) Pilek
(
) Epistaksis
Mulut
(+) Bibir kering
(-) Lidah kotor
(-) Gangguan pengecapan
(
) Gusi berdarah
(-) Selaput
(-) Stomatitis
Tenggorokan
(
) Nyeri Tenggorokan (-) Perubahan Suara
Leher
Dada ( Jantung / Paru – paru )
(-) Nyeri dada
(-) Sesak Napas
(-) Berdebar
(-) Batuk Darah
(-) Ortopnoe
(
) Batuk
Abdomen ( Lambung Usus )
(
) Rasa Kembung
(-) Perut Membesar
(-) Mual
(-) Wasir
(
) Muntah
(-) Mencret
(-) Muntah Darah
(-) Tinja Darah
(-) Sukar Menelan
(-) Tinja Berwarna Dempul
(-) Nyeri Perut
(-) Tinja Berwarna Ter
Saluran Kemih / Alat Kelamin
(-) Disuria
(-) Kencing Nanah
(-) Stranguri
(-) Kolik
(-) Poliuria
(-) Oliguria
(-) Polakisuria
(-) Anuria
(-) Hematuria
(-) Retensi Urin
(-) Kencing Batu (-) Kencing Menetes
(-) Ngompol
Katamenia
(-) Leukore
(-) Pendarahan
(-) lain – lain
Saraf dan Otot
(-) Anestesi (-) Sukar Mengingat (-) Parestesi (-)Ataksia
(-) Otot Lemah (-) Hipo / Hiper-esthesi (-) Kejang (-) Pingsan
(-) Afasia (-) Kedutan (-) Amnesia (-) Pusing
(-) lain – lain (-) Gangguan bicara
Ekstremitas
(+) pitting edema pada keempat ekstremitas
(-) DeformitasBerat Badan :
Berat badan rata – rata (kg): 50kg
Berat tertinggi kapan (kg) : tidak diketahui
Berat badan sekarang
: 52 kg (dengan
edema)
Riwayat Hidup
Riwayat Kelahiran
Tempat Lahir: ( ) di rumah (√) Rumah Bersalin ( ) RS Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter (√) Bidan ( ) Dukun ( ) lain - lain Riwayat Imunisasi
(√) Hepatitis (√) BCG (√) Campak (√) DPT (√) Polio (√) Tetanus Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 3x/ hari Jumlah / hari : Cukup Variasi / hari : bervariasi Nafsu makan : baik
Pendidikan
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
Tinggi Badan
: 168 cm
Berat Badan
: 52 kg BB aktual 52-5.2kg : 46.8 kg
IMT
: (46.8)/(1.68)
2: 16.58 kg/m
2
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80 kali per menit
Suhu
: 36,1˚ C
Pernafasaan
: 20 kali per menit
Keadaan gizi
: kurang
Sianosis
: tidak ada
Edema umum
: Ada
Habitus
: Astenikus
Cara berjalan
: tegak
Mobilitas
: aktif
Kulit
Warna
: Sawo matang
Effloresensi
: Tidak dilakukan
Jaringan Parut
: Tidak ada
Pigmentasi
: Normal
Pertumbuhan rambut : Distribusi merata
Lembab/Kering
: Normal
Suhu Raba
: Afebris
Pembuluh darah
: Tidak tampak pelebaran
Keringat
: Umum (+)
Turgor
: Baik
Ikterus
: Tidak ada
Lapisan Lemak
: Normal
Kelenjar Getah Bening
Submandibula : Tidak teraba membesar Leher : Tidak teraba membesar
Supraklavikula : Tidak teraba membesar Ketiak : Tidak teraba membesar Lipat paha : Tidak teraba membesar
Kepala
Ekspresi wajah : Tenang Simetri muka : Simetris
Rambut : Beruban, distribusi merata
Pembuluh darah temporal : Teraba pulsasi
Mata
Exophthalamus : Tidak ada Enopthalamus : Tidak ada Kelopak : Oedem (-)
Lensa : Jernih
Konjungtiva: Anemis Visus : Tidak dilakukan Sklera : Ikterik (-)
Telinga
Tuli : Tidak tuli
Selaput pendengaran : Utuh, intak (+) Lubang : Lapang
Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : Ada, lunak kekuningan Pendarahan : tidak ada
Cairan : tidak ada
Mulut
Bibir : Lembab, tidak tampak pucat Tonsil : T2 - T2 sedikit hiperemis Langit-langit : tidak ada kelainan Bau pernapasan : tidak ada
Gigi geligi : Utuh, caries dentis (-) Trismus : Tidak ada
Faring : Tidak hiperemis Selaput lendir : Kemerahan Lidah : Tidak Kotor
Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP) : 5 -1 cmH2O
Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar Kelenjar Limfe : Tidak teraba membesar Deviasi trachea : Tidak ada
Dada
Bentuk : Simetris
Pembuluh darah : Spider nevi (-) Buah dada : Tidak dilakukan Paru – Paru
Depan Inspeksi
Kiri : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga tidak membesar Kanan : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga tidak
membesar
Palapasi : Tidak dilakukan Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi :
Kanan : vesikuler, wheezing (-), Rhonki (-), Kiri : vesikuler, Wheezing (-), Rhonki (-)
Belakang : Inspeksi
bentuk punggung normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga tidak membesar, tidak terdapat kelainan pada tulang belakang
Palapasi :
Tidak ada benjolan, sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-)
Perkusi :
Kanan: sonor di seluruh lapang paru Kiri : sonor di seluruh lapang paru Auskultasi:
Kanan : vesikuler, wheezing (-), Rhonki (-), Kiri : vesikuler, Wheezing (-), Rhonki (-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-II murni reguler, Murmur (-), Gallop (-) Pembuluh Darah
Arteri Temporalis : pulsasi teraba Arteri Karotis : pulsasi teraba Arteri Brakhialis : pulsasi teraba Arteri Radialis : pulsasi teraba Arteri Femoralis : pulsasi teraba Arteri Poplitea : pulsasi teraba Arteri Tibialis Posterior : pulsasi teraba Arteri Dorsalis Pedis : pulsasi teraba
Perut
Inspeksi : membuncit, bekas operasi (-), penonjolan massa (-), dilatasi
vena (-)
Palpasi
Dinding perut
: Supel, tidak ada distensi, nyeri tekan (-)
Hati
: Tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Limpa
: Tidak teraba, nyeri tekan(-)
Ginjal
: Tidak teraba, ballottement (-), nyeri ketok CVA
(-)
Perkusi
: Timpani pada abdomen, shifting dullness (+), undulasi (+)
Auskultasi
: Bising usus normal, normoperistaltik
Refleks dinding perut
: Baik
Lengan KananKiri
Otot : tidak atrofiTidak atrofi
Tonus : normotonus Normotonus Massa : Eutrofi Eutrofi
Sendi : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Gerakan : aktif aktif
Kekuatan : 5 5 Oedem : ada ada
Tungkai dan Kaki KananKiri
Luka : tidak ada Tidak ada Varises: Tidak ada Tidak ada
Otot : Tidak atrofi Tidak atrofi Tonus : Normal Normal
Massa : Tidak ada Tidak ada
Sendi : Pergerakan Normal Pergerakan Normal Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : 5 5 Oedem : ada ada
Lain-lain : Tidak ada Tidak ada Petechie : Tidak ada Tidak ada
LABORATORIUM & PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA
Tanggal 7 Oktober 2015, jam 12.45, ketika pasien datang ke IGD RSUD Koja
Hematologi : Darah Rutin
Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemoglobin
*8.1
g/dL 13.5 - 18.0 Leukosit 8.83 103/uL 4.00 - 10.50 Hematokrit *24.0 % 42.0 - 52.0
Trombosit *391 103/uL 163 - 337
Kimia klinik : Elektrolit
Natrium 139 mEq/L 135 - 147 Kalium *2.74 mEq/L 3.5 - 5.0 Klorida 107 mEq/L 96-108 Ureum 19.0 mg/dL 16.6 – 48.5 Kreatinin *1.32 mg/dL 0.67 – 1.17 Glukosa sewaktu 96 mg/dL
RINGKASAN (RESUME)
Laki-laki 20 tahun datang ke IGD RSUD Koja
dengan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari SMRS.
Bengkak diawali dari muka kemudian perut,
tangan, kaki dan skrotum. Keluhan lain lemas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/80 mmHg, pernafasan 20 kali per
menit, edema pada wajah,, perut membesar,
shiftting dullness (+) , undulasi (+), dan pitting
edema pada kedua tungkai.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan, Hb: 8.1
g/dL, Ht: 24%, trombosit: 391x10
3/uL, kalium: 2.74
mEq/L, kreatinin 1.32 mg/dL. Albumin 0.98 g/dL
USG abdomen : Asites, efusi pleura kiri minimal
MASALAH
1. Edema anasarka
2. Anemia
1.
Edema anasarka
Dipikirkan edema anasarka sebagai salah
satu manifestasi sindroma nefrotik, dengan
ditemukannya pitting edema pada
ekstremitas, dan asites pada pemeriksaan
fisik. Untuk menegakkan diagnosis perlu PP
lebih lanjut
DD: glomerulonefritis akut, sirosis hepatis,
1. EDEMA ANASARKA
Rencana diagnostik :
Pemeriksaan USG abdomen, balans cairan, urinalisis lengkap, kolesterol lengkap, biopsi
ginjal untuk memastikan kelainan sindroma nefrotik.
Pemeriksaan ureum-kreatinin, ASTO, urinalisis untuk menyingkirkan kemungkinan
glomerulonefritis akut.
Pemeriksaan USG hati, untuk melihat adanya sirosis hati.
Pemeriksaan elektrokardiografi, rontgen thoraks, ekokardiogram untuk menyingkirkan
kelainan gagal jantung
Rencana pengobatan : Medika mentosa
Furosemide 2 x 20 mg
Albapure 100 cc 3 kali 3 hari berturut-turut Aminefron 3x500 mg
KSR 1x1 amp untuk hipokalemi Non medika mentosa
Balans cairan Pasang venflon Pasang DC
Rencana edukasi: Restriksi cairan
Menghindari obat-obatan nefrotoksik (OAINS, aminoglikosida, dan sebagainya). Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah garam dan rendah lemak
2. Anemia
Dipikirkan anemia berdasarkan adanya rasa
lemas, konjungtiva anemis dan wajah pucat
pada pemeriksaan fisik, serta pada
pemeriksaan penunjang yang menunjukkan
Hb 8.1 g/dL.
Anemia ini mungkin disebabkan oleh
defisiensi besi, anemia defisiensi as. Folat,
perdarahan saluran cerna bagian dalam
Rencana diagnostik :
Periksa kadar SI, TIBC, dan ferritin untuk
menegakkan anemia defisiensi besi
Periksa indeks eritrosit dan kadar asam folat serum
untuk menyingkirkan anemia defisiensi asam folat
Rencana pengobatan :
Transfusi PRC 2x250 cc pre lasik
Rencana edukasi :
Perlu penjelasan bahwa pasien mengalami kurang
KESIMPULAN DAN
PROGNOSIS
Laki-laki 20 tahun dengan edema anasarka
dan anemia.
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Tanggal 10 Oktober 2015
Jam 7.30
1. Edema anasarka
S Bengkak seluruh tubuh tetap
O Kesadaran : CM, TD : 110/ 80 mmHg, suhu : 36.5 ˚ C. Asites (+),
pitting edema ektremitas (+), edema skrotum (+).
Balans cairan tanggal 9 oktober : input 1200 output 700 = +500 Tanggal 9 oktober 2015 Jam 11:56
Kolesterol total 441 mg/dL < 200
Kolesterol HDL 18.3 mg/dL 41.5 – 67.3 Kolesterol LDL 339 mg/dL < 130
Trigliserida 418 mg/dL < 200
A Edema anasarka belum ada perbaikan, dengan balance cairan yang
masih positif. Dengan adanya hasil hiperkolesterolimia, sindroma nefrotik belum dapat ditegakkan, karena belum dilakukannya
pemeriksaan laboratorium protein urin kuantitatif 24 jam.
P Menunggu dilakukannya pemeriksaan protein urin kuantitatif24jam Terapi furosemide dinaikan menjadi 3 x 20 mg i.v
Terapi simvastatin 1x1o mg
2. Anemia
S Badan masih terasa lemas
O Kesadaran : CM, TD : 110/ 80 mmHg, wajah pucat,
konjungtiva anemis.
A Transfusi PRC belum dilakukan. Anemia masih
berlanjut.
P Transfusi PRC 2x 250 cc pre lasik
Periksa darah rutin untuk mengetahui kadar Hb
pasien
Edukasi pasien untuk mengkonsumsi makanan kaya
Tanggal 11 Oktober 2015
Jam
11.00
1. Edema anasarka
S Bengkak seluruh tubuh berkurang
O Kesadaran : CM, TD : 120/ 80 mmHg, asites (+), pitting edema ektremitas (+) Balans cairan tanggal 10 oktober : input 1250 output 900 = +350
Tanggal 10 oktober 2015 Jam 13:03
Protein urin kuantitatif 11.8 g/24 jam < 0.15 Albumin 1.06 g/dL 3.50 – 5.20
A Edema anasarka sudah ada perbaikan, dengan balans cairan yang masih positif. Sindrom nefrotik sudah dapat ditegakkan setelah didapatkan 4 kriteria sindrom nefrotik yaitu edema anasarka, hipoalbuminemia < 3.5 g/dL, hiperkolesterolimia, dan proteinuria masif ≥ 3.5 g/24 jam.
Sudah ada peningkatan albumin setelah diberikan albumin 100 cc dari 0.98 menjadi 1.06
P Terapi furosemide dinaikan menjadi 3 x 20 mg i.v. Sementara terapi lainnya dilanjutkan.
Pemeriksaan albumin ulang setiap post koreksi. Edukasi pasien untuk mengurangi asupan cairan.