• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KPI DALAM MENANGANI MUATAN KEKERASAN TERHADAP PROGRAM SINETRON (STUDI KASUS PADA SINETRON GANTENG-GANTENG SERIGALA DI SCTV) Ditulis Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN KPI DALAM MENANGANI MUATAN KEKERASAN TERHADAP PROGRAM SINETRON (STUDI KASUS PADA SINETRON GANTENG-GANTENG SERIGALA DI SCTV) Ditulis Oleh:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KPI DALAM MENANGANI MUATAN KEKERASAN TERHADAP PROGRAM SINETRON

(STUDI KASUS PADA SINETRON GANTENG-GANTENG SERIGALA DI SCTV) Ditulis Oleh:

Sri Kayunisari Ningsih - 1501151073

Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University.

Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480. rikayunii@yahoo.com

Sri Kayunisari Ningsih, Ebnu Yufriadi,S.ip., M.si

Abstract

The purpose of this study was to determine how the role of the Indonesian federal communication commission of the broadcast program content that is charged violence, and to know the influence of the Indonesian federal communication commissionto control charged violence broadcast on soap operas.

The method used in this research is descriptive qualitative method that uses the approach of the technique of in-depth interviews with key informants and support that strengthens data collection.

Result collection of interviews with three informants who worked in the Indonesian Broadcasting Commission is soap Opera Ganteng - Ganteng Serigala have a lot of violations and the Indonesian Broadcasting Commission has given sanction in accordance with the applicable rules.

In conclusion, the research conducted on the Role of KPI in cargo handling violence in soap operas (case studies Ganteng - Ganteng serigala) is a television show has a very large role in influencing a person's interest toward something. The advice given is as

(2)

audience research we must also be able to choose which impressions are good or not, because it indirectly those impressions with audience. ( SKN)

Abstrak

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses dan peran Komisi Penyiaran Indonesia terhadap konten program siaran yang bermuatan kekerasan, serta mengetahui pengaruh Komisi Penyiaran Indonesia terhadap pengawasan siaran bermuatan kekerasan pada program sinetron.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan melalui teknik wawancara mendalam dengan key Informant dan informan pendukung yang menguatkan pengumpulan data.Hasil yang ditemukan dari Wawancara dengan ketiga informan yang bekerja di Komisi Penyiaran Indonesia ialah Sinetron Ganteng – Ganteng Serigala memiliki banyak pelanggaran dan Komisi Penyiaran Indonesia telah memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Kesimpulan, pada penelitian yang dilakukan terhadap Peran KPI dalam menangani muatan kekerasan dalam program sinetron (studi kasus Ganteng - Ganteng Serigala) ialah tayangan televisi mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap sesuatu hal. Saran yang diberikan peneliti adalah sebagai penonton kita juga harus bisa memilih tayangan mana saja yang baik atau tidak, karena secara tidak langsung tayangan tersebut akan mempengaruhi penonton. (SKN)

PENDAHULUAN

Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia seperti, ANTV, Global TV (GTV), Indosiar Visual Mandiri (Indosiar), Metro TV, Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), Trans7, Televisi Republik Indonesia (TVRI), RCTI, SCTV, dan lain sebagainya. Program-program yang ada di televisi dapat diakses oleh seluruh masyarakat, tidak hanya di Indonesia namun juga masyarakat dunia. Televisi juga menjadi sebuah sarana dimana banyak orang mengakses televisi untuk mendapatkan hiburan dan juga informasi.Televisi memiliki kelebihan tersendiri yaitu Audio dan visual

(3)

dimana televisi dapat menyajikan gambar dan suara secara bersamaan sehingga orang– orang yang memiliki keterbatasan indra sekalipun dapat tetap menikmati program– program yang ada di televisi.

Di Indonesia sinema elektronik (sinetron) merupakan salah satu program acara yang banyak disaksikan oleh masyarak. Sinetron memberikan cerita fiksi yang dibuat berdasarkan pengalaman kehidupan sehari–hari ataupun imajinasi dari penulis cerita itu sendiri.

PT Surya Citra Televisi (SCTV) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. SCTV berdiri pada tanggal 24 agustus 1990 sebagai stasiun televisi lokal di Surabaya, yang kemudian sekarang berkembang menjadi stasiun televisi terbesar kedua di Indonesia. Judul sinetron yang ada di SCTV sangat beragam seperti Emak Ijah Pengen ke Mekah, Cantik-Cantik Magic, Samson & Dahlia, Bidadari Takut Jatuh Cinta, Diam Diam Suka, dan Ganteng Ganteng Serigala.

Sinetron juga menjadi salah satu panutan mengenai gaya hidup seperti gaya berbusana, gaya berbicara, dan juga perilaku dari sebagian masyarakat yang menjadi penonton dari acara sinetron tersebut. Namun tidak semua tayangan yang sinetron yang di tayangkan di televisi memiliki unsur yang positif. sering kali ditemui program acara sinetron yang mengandung unsur kekerasan baik dari perkataan dan juga tindakan secara visual.

Dalam tulisan ini penulis ingin memfokuskan bahasan mengenai program sinetron Ganteng Ganteng Serigala yang ditayangkan di SCTV setiap hari Pukul 19:30– 21:00. Sinetron ini bercerita mengenai sekelompok manusia serigala dan vampire yang saling bermusuhan. sinetron ini juga mengangkat tema percintaan remaja. Sayangnya, sinetron ini menampilkan beberapa adegan adegan kekerasan yang tidak layak untuk ditayangkan di televisi.

Dengan adanya hal demikian, maka dibutuhkan kontrol dan perhatian yang serius dari pemerintah, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) maupun dari masyarakat. Komisi Penyiaran Indonesia merupakan sebuah lembaga independen berbadan hukum di Indonesia yang kedudukannnya setingkat dengan lembaga negara lainnya. KPI berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. Sesuai dengan visi dan misi Komisi Penyiaran Indonesia, KPI berusaha untuk mewujudkan sistem penyiaran

(4)

nasional yang berkeadilan dan bermartabat untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat yaitu dengan mengembangkan kebijakan pengawasan dan pengembangan Isi Siaran, melaksanakan kebijakan pengawasan dan pengembangan terhadap Struktur Sistem Siaran dan Profesionalisme Penyiaran, membangun kelembagaan KPI dan Partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran, dan meningkatkan kapasitas Sekretariat KPI. Komisi Penyiaran Indonesia berhubungan erat dengan industri penyiaran khususnya media televisi dan radio. KPI sebagai lembaga independen yang mengatur hal-hal isi siaran menurut undang-undang penyiaran dituntut untuk mengatur penyiaran nasional agar menjadi sistem penyiaran yang bermartabat. KPI bekerja sama dengan industri penyiaran yang ada di Indonesia dengan maksud untuk memberikan isi siaran yang berkualitas dan layak untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Dalam upaya memberikan isi siaran yang berkualtas dan layak untuk dinikmati oleh masyarakat sekitar maka KPI juga harus memantau setiap acara yang ada dan juga memberikan sanksi sanksi yang berlaku yang sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Satu hal yang menjadi perhatian penting KPI ialah adanya muatan kekerasan dalam tayangan yang ada di Televisi sehingga itu penulis memilih judul Peran KPI Dalam Menangani Muatan Kekerasan Terhadap Program Sinetron (Studi Kasus Pada Sinetron Ganteng Ganteng Serigala di SCTV).

Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus pada

penelitian ini adalah bagaimana proses KPI dalam menangani muatan kekerasan dalam sinetron Ganteng Ganteng Serigala.

Ruang Lingkup Penulis membatasi ruang lingkup masalah yaitu proses peran KPI dalam menangani muatan kekerasan yang terdapat pada program sinetron, dan juga mengetahui sanksi sanksi apa saja yang akan diberikan oleh KPI kepada Program

sinetron yang melakukan pelanggaran. KPI Pusat terletak di Gedung Sekretariat Negara BAPETEN lt.6, Jalan Gajah Mada No.8 Jakarta Pusat 10120.

(5)

a. Penulis dapat mengetahui batasan batasan kekerasan yang sesuai dengan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran b. Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan penulis

B. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat membantu penulis mengetahui seberapa besar peran Komisi penyiaran Indonesia dalam mengangani adegan kekerasan dalam program sinetron

b. penelitian ini dapat membantu stasiun televisi untuk menyediakan acara yang berkualitas dan tidak mengandung unsur kekerasan

C. Manfaat Umum

a. penelitian ini memberitahukan peran KPI dalam menangani dan mengontrol kekerasan dalam program sinetron di Indonesia

b. penelitian ini memberikan informasi yang berguna untuk penelitian selanjutnya

Pertanyaan Penelitian Adapun pertanyaan penelitian dari penelitian ini ialah 1. Bagaimana Proses KPI dalam menangani dan mengawasi masalah

kekerasan yang terdapat dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala

2. Apakah ada tindak lanjut yang diberikan oleh pihak KPI mengenai pelanggaran muatan kekerasan yang terdapat dalam sinteron Ganteng-Ganteng Serigala tersebut ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk memahami proses cara bekerja KPI dalam menangani pelanggaran mengenai kekerasan dalam sebuah tayangan di televisi sesuai dengan pedoman KPI dalam Pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran

(6)

Definisi Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico,communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).

Komunikasi adalah topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga di kalangan awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang berlainan.

Definisi Komunikasi Massa

Menurut buku yang ditulis oleh Nurudin (2007) Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik).

menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) disebutkan, “Komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan–pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonym, dan heterogen“.

Definisi Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi secara fungsional dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.

Definisi tradisional (fungsionalis dan objektif) komunikasi organisasi cenderung menekankan kegiatan penanganan – pesan yang terkandung dalam suatu “batas organisasional (organizational boundary)“.

(7)

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang telah ditetapkan sebelumnya disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran normatif dalam

hubungannya dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan dalam penegakan hukum mempunyai arti penegakan hokum secara total enforcement yaitu penegakan hukum penuh Soejono Soekanto, (1987:220).

Teori Peran

Menurut Kozier Barbara peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan besifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain, komonitas sosial atau politik.

Etika Komunikasi Kekerasan

Menurut P. Lardellier,(2003) dijelaskan bahwa Kekerasan bisa didefinisikan sebagai prinsip tindakan yang mendasari diri pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan Dalam kekerasan terkandung unsur dominasi terhadap pihak lain dalam berbagai bentuknya: fisik, verbal, psikologis, atau melalui gambar.

Menentukan Batas-Batas Kekerasan

Kesulitan utama dalam regulasi ialah bagaimana menentukan batas-batas kekerasan dalam media yang masih bisa ditoleransi. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran

Komisi Penyiaran Indonesia berpegang teguh terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) dimana di dalam P3SPS terdapat pasal-pasal yang mengatur penyiaran yang ada di Indonesia, dan juga membatasi

(8)

konten yang ada didalam program siaran sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Termasuk di dalamnya terdapat pasal yang mengatur mengenai unsur kekerasan, seperti yang terdapat di P3SPS tentang peraturan penyiaran Indonesia tentang Standar Program Siaran (SPS) bab XIII mengenai pelanggaran dan pembatasan kekerasan Bagian Pertama Pelarangan Adegan Kekerasan pasal 23 yang mengatur bahwa program siaran yang memuat adegan kekerasan dilarang: a. menampilkan secara detail peristiwa kekerasan, seperti: tawuran, pengeroyokan, penyiksaan, perang, penusukan, penyembelihan, mutilasi, terorisme, pengrusakan barang-barang secara kasar atau ganas, pembacokan, penembakan, dan/atau bunuh diri;

b. menampilkan manusia atau bagian tubuh yang berdarah-darah, terpotong-potong dan/atau kondisi yang mengenaskan akibat dari peristiwa kekerasan; c. menampilkan peristiwa dan tindakan sadis terhadap manusia;

d. menampilkan peristiwa dan tindakan sadis terhadap hewan; dan/atau e. menampilkan adegan memakan hewan dengan cara yang tidak lazim.

1.3 Kerangka Pemikiran

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai Lembaga Independen Negara melakukan pengawasan program siaran televisi dengan berpegang teguh pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Apabila sebuah program melakukan pelanggaran, maka KPI berusaha untuk memberikan solusi agar stasiun televisi tidak melakukan kesalahan yang sama. Peneliti melakukan penelitian ini karena peneliti ingin menunjukkan peran KPI terhadap pengawasan program siaran agar stasiun televisi menghasilkan program–program yang berkualitas dan layak untuk ditonton serta dapat memberikan informasi, dan pengetahuan tambahan bagi khalayak luas

Metodologi Penelitian

(9)

Pendekatan atau Paradigma adalah pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti, yang berisi bagaimana peneliti mempelajari fenomena, cara– cara yang digunakan dalam penelitian, dan cara – cara yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan.

Penelitian Studi Kasus

Salah satu jenis penelitian kualitatif adalah penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study).

Triangulasi Data

Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan (kredibilitas/validitas) dan konsistensi (reliabilitas) data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan. Triangulasi menurut Mantja (2007:84) dapat juga digunakan untuk memantapkan konsistensi metode silang, seperti pengamatan dan wawancara atau penggunaan metode yang sama, seperti wawancara dengan beberapa informan. Kredibilitas (validitas) analisis lapangan dapat juga diperbaiki melalui triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data.

Profil Komisi Penyiaran Indonesia

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang lahir atas amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002, terdiri atas KPI Pusat dan KPI Daerah (tingkat provinsi). Anggota KPI Pusat (9 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan KPI Daerah (7 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selain itu, anggaran program kerja KPI Pusat dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan KPI Daerah dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).

(10)

Profil PT Surya Citra Televisi (SCTV)

SCTV (singkatan dari Surya Citra Televisi) adalah sebuah stasiun

televisi swasta nasional di Indonesia. SCTV merupakan stasiun televisi swasta kedua (berdasarkan waktu mengudara) di Indonesia setelah RCTI. SCTV lahir pada tanggal 24 Agustus 1990sebagai stasiun televisi lokal di Surabaya yang berpusat di Jl. Darmo Permai, Surabaya, Jawa Timur. Meski tanggal itu ditetapkan sebagai tanggal lahir SCTV, namun baru tanggal 1 Januari 1993, SCTV mendapatkan izin sebagai stasiun televisi nasional diJakarta. Kantor operasional SCTV pun secara bertahap dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta, namun studio SCTV tetap berada di Surabaya. Awalnya, mayoritas saham SCTV dimiliki oleh Bimantara Citra melalui anak usahanya, Sindo Citra Media (kini menjadiSurya Citra Media).

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diperoleh hasil penelitian bahwa sesuai dengan amanat Undang–Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 KPI memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan program siaran terutama program sinetron yang mengandung unsur kekerasan. KPI berusaha untuk memberikan tayangan yang berkualitas bagi masyarakat agar masyarakat dapat memilih tayangan acara yang baik untuk dikonsumsi. Lembaga penyiaran juga harus memberikan perhatian lebih terhadap konten dan klasifikasi siaran dari program yang ditayangkan karena khalayak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Program siaran juga harus lebih kreatif dalam membuat sebuah program acara tetapi tidak boleh memalsukan fakta dari sebuah informasi. KPI sendiri memberikan harapan besar bagi lembaga–lembaga penyiaran agar lembaga penyiaran lebih mematuhi pedoman yang ada dalam menghasilkan program yang berbobot serta memberikan tayangan–tayangan yang lebih mendidik dan juga menghibur, bukan

(11)

tayangan yang menipu publik sehingga tidak membawa generasi muda Indonesia ke jalur yang negatif.

Kesimpulan Peran KPI sesuai amanah Undang–Undang penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Pasal 30 sampai Pasal 32 dalam mengatur agar tayangan–tayangan sinetron yang mengandung unsur kekerasan. KPI berusaha untuk memberikan khalayak tontonan yang aman untuk dikonsumsi dengan konten–konten yang layak untuk ditampilkan termasuk dalam program sinetron yang mengandung unsur kekerasan, karena KPI ingin mendorong tayangan yang mampu memberikan konten hiburan namun tidak membuat khalayak berpikir negatif. Hal ini dilakukan KPI agar masyarakat dapat memilih tontonan secara bijak, mana yang baik untuk dikonsumsi, mana yang tidak terutama bagi kalangan remaja dan anak.

1. Saran Peneliti menyarankan agar KPI untuk selalu menindak tegas stasiun penyiaran bila terdapat program siaran yang melangar aturan, dan harus lebih agresif lagi untuk menilai suatu program.

Referensi

Dokumen terkait

bukti fisik, dan proses memiliki hubungan yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap kepuasan nasabah. 2).bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk,

Sejumlah variabel penjelas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang yang relatif berperan penting atau dinyatakan berpengaruh nyata secara statistik terhadap tingkat kunjungan

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B7, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012,

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pengangguran pada 2016 mencapai 5,5 persen atau sekitar 7,02 juta orang atau lebih rendah dibanding 2015 yakni sebesar 5,81 atau setara

In 2009 at the International Scientific Congress and Exhibition “GEO - Siberia”, Novosibirsk, Russia, through intermediary and encouragement of ISPRS, a Memorandum of

Harga cabai akhir-akhir ini mencapai Rp 150.000,00 nilai uang merosot bila dibandingkan dengan nilai cabai (iflasi) bagaimana dampak inflasi

Adalah semua hal-hal yang berkaitan dengan pemberian dorongan kepada seluruh karyawan yang berada pada tingkat pelaksana baik berbentuk fisik ataupun non fisik yang berasal

Ketujuh ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi pernah diteliti oleh Wigati (2014) dimana hasil penelitian yang didapat adalah ukuran perusahaan memperkuat hubungan antara