• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM Jenis Rapat : PendapatAkhir Mini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIDANG ARSIP DAN MUSEUM Jenis Rapat : PendapatAkhir Mini"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jakarta. I 0270

RISALAH RAPAT PENDAPAT AKHIR MINI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN Tahun Sidang : 2003-2004 Masa Persidangan Rapat ke

Jenis Rapat : PendapatAkhir Mini Hari/tanggal : Rabu, 25 Agustus 2004

Pukul 16.20WIB

Acara

Ketua : IPING SOMANTRI, SH.

969

(2)

970 Sekretaris Rapat Hadir Anggota Hadir Pemerintah ANGGOTA F.PDI : 1. PROF.DR.PANDAPOTAN SIMANJUNTAK 2. DR.H. TUBAGUS SUWONDO 3. ARIFIN PANIGORO 4. DR. GUNAWAN SLAMET. Sp.B 5. DRS. HADI WASIKOEN 6 .. G.R.A.Y. KOESMURTIJAH

7. IR. DANIEL BUDI SETIAWAN, MM 8. DRS. ZONED MOERSNI

9. I. KETUT BAGIADA, SH · 10. RONY B.S. HUTAGAOL 11. DR. REKSO AGENG HERMAN

12. DRS.JACOBUSKAMARLO MAYONGPADANG 13. HJ. FAUZIAH ABDULLAH

14. DANIEL YOKU

(3)

ANGGOTA F.PG :

1. DRS. TJARDA MUCHTAR, MBA 2. DRS. H.M. IRSYAD DJUWAELI 3. DRS. H. MIARSO HADIJAYA

4. NY. HJ AISYAH HAMID BAIDLOWI 5. T. ARSEN RICKSON, SH

6. TISNAWATI KARNA, SH 7. DR. LAPEO MOEKOE

8. DR. MARIANI AKIB BARAMULI 9. DRA. HJ. YETJE LANASI

ANGGOTA F.PKB : 1. KI UMAR ANSHORI

2. DRS. K.H. AMANULLAH AR 3. HJ. SUGIHARTI M. KARIM, SH 4. KH. ABDUL WAHID KARIM

5. H. AHMAD MUBASYIR MAHFUD, SH 6. RODJIL GHUFRON, AH. SH

7. H. AHMAD SAYUTI

971

(4)

ANGGOTA F. PPP :

1. NY. HJ. NURDAHRI ABRAHIM NAIN 2. PROF. DR. TGK H. BAIHAQI. AK 3. KH. MUNIR TAMAM, MA

4. KH. ABDULLAH UBAB MAIMUN ZUBAIR 5. H. MUH. AUNUL HADI IC, SS

6. H. SUKARDI HARUN

ANGGOTA F. REFORMASI : 1. H. TIBRANI BASRI

2. DRA. HJ NURDIATI AKMA 3. KH. LUTFI ACH MAD 4. DRA. HJ. YOYOH YUSROH

ANGGOTA F. TNI/POLRI 1. MUSTOPO

2. DRG MOERYONO ALADIN, S.IP,MM 3. ROCIDvfULYATI, BSc

972

(5)

ANGGOTA F. KKI

1. BIRINUS JOSEPH RAHAWADAN 2. HJ. SITI CHATIDJAH, SKM

ANGGOTA F. PBB :

1. DRS. BONDAN ABDUL MADJID

ANGGOTA F.PDU :

1. DRS. H. YUNANIHASHAR. M. Si

KETUA PANSUS ( IPING SOMANTRI) : Bismillahirohman nirohim. Assalamualaikum Wr. Wb. Salam Sej ahtera bagi kita semua dan selamat siang.

Yang saya hormati Bapak Menteri Kesehatan RI beserta jajarannya, yang saya hormati unsur-unsur Pimpinan dan rekan-rekan Anggota Komisi VII DPR-RI.

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan taufik, rachmat dan hidayahNya sehingga siang hari ini kita dapat hadir di ruangan rapat Komisi VII DPR-Rl dalam rangka melaksanakan tugas pelaksanaan Pendapat Akhir Mini dalam rangka penuntasan Rancangan Undang-undang Praktik Kedokteran dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang suatu apapun.

(6)

Perlu kami laporkan bahwa daftar hadir telah ditandatangani oleh 26 darj 52 anggota yang ada, sehingga sudah memenuhi kuorum dan dari 19 Fraksi yang ada 8 fraksi sudah hadir, I mudah-mudahan menyusul, dengar demikian rapat saya nyatakan dibuka dan terbuka untul<. umum.

(KETOKIX)

Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, adapun acara yang akan kite laksanakan siailg hari ini adalah sebagai berikut yang pertama sambutan Pimpian Rapat yang sedang dilaksmiakan ini, yang kedua tanggapan min fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-UndangPraktik Kedokteran diurut dari Fraksi PDIP, Fraksi Golkar, Fraksi PPP/ Fraksi PKB/ Fraksi Reformasi. Fraksi 1Nl/Polri, Fraksi Bulan Bintang, Fraksi Perserik:atan Daulathul Ummah dan Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia/ selanjutnya pengambilan pada tingkat komisi dan yang keempat sambutan dari pemerintah yang akan disampaikan oleh Bapak Menteri Kesehatan RI dan penandatanganan naskah. Itulah bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian rencana kegiatan pada hari ini nanti setelah ada penandatangan naskah sebelum kata akhir pimpinan rapat kami mohon Profesor Baihaqi juga menyampaikan doa sebagai rasa syukur bahwa kita telah dapat menyelesaikan sampai pada tahap PendapatAkhir Mini.

Selanjutnya mengenai waktu rapat Insya Allah kita mulai sejak 14.20 tadi sampai, dengan 16.00 WIB, dan apabila belum selesai maka kita akan mengadakankesepakatan barn, tapi InsyaAllah, apabila Pendapat akhir mini ini tidak terlalu lama dibacakan mungkin tidak sampai jam 16.00 WIB, apakah . hal ini kita dapat laksanakan.

(KETOK 1 X)

Bapak-bapak, ibu-ibu sekalian yang sangat-sangat saya hormati berangkat dari persetujuan kita semua marilah kita menginjak pada acara kedua penyampaian tanggapan mini fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-undang Praktik Kedokteran, untuk kesempatan pertama kami persilahkan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan tempat kami persilahkan.

(7)

.JURU BICARAFRAKSI PDIP (DR.GUNAWAN SLAMET/ Sp.B) Terima kasih

Tanggapan akhir mini Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia terhadap rancangan Undang-undang Praktik Kedokteran, disampaikan oleh Dr. Gunawan Siamet Nomor AnggotaA-110.

Assalamualaikum Wr.Wb Salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhomat saudara ketua dan para wakil-wakil ketua komisi VII, yang terhormat saudara ketua dan para wakil ketua pansus, yang terhormat saudara Menteri Kesehatan Republk Indonesia, yang terhormat saudara-saudari Anggota Pansus Rancangan Undang-Undang Praktik Kedokteran

Hadirin yang kami muliakan Merdeka.

Marilah kita panjatkan syukur kahadiratAllah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan kesehatan kepada kita bersama, dengan rahmatnyalah kita bisa bertemu dan melaksanakan rapat Pansus ini untuk menyampaikan tanggapan mini fraksi tentang RUU Praktik Kedokteran, kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan rapat yang telah waktu kepada Fraksi PDIP untuk menyampaibn pendapat akhir mini fraksi terhadap RUU tentang Praktik Kedokteran.

Pimpinan rapat dan hadirin yang terhormat, latar belakang dibuatnya RUU tentang Praktik kedokteran ini adalah karena tidak adanya keseimbangan antara dokter sebagai pelayan jasa medis dan pasien sebagai penerima jasa medis, sejak dahulu timbul persepsi bahwa dalam praktik kedokteran maka posisi dokter sebagai pelayanjasamedis selalu lebih tinggi atau lebih superior

dari

pa.da pasiei:i, pasien sebagai penerima jasa m.edis menjadi lebih in1perior, oleh karena itu perlu adanya suatu undang-undang yang lebih menjamin 975

(8)

kedudukan tersebut menjadi seimbang dimana mencakup masalah hak dan kewajibannya.

Setelah kita diskusikan bersama-sama baik dalam Pansus, Panja, Timus, Timsin dan Timcil secara marathon dan serius, maka AlhamduJillah secara bulat RUU tentang Praktik Kedokteran dapat disetujui bersama. Dalam RUU Praktik kedokteran ini telah secarajelas disebut dalam pasal-pasal maupun ayat-ayatnya yang kesemuanya menuju kepada perlindungan pasien terutama didalam peningkatan derajat kesehatanya, kepada para dokter didlam melayani pasien telah diperisiapkan rambu-rambunya sejak mulai pendidikan sampai kepada saat menjalankan praktiknya yang tercantum didalam tugas dan fungsi Konsil Kedokteran Indonesia.

Pimpinan dan hadirin yang terhomat dengan melihat tugas dan fungsi Konsil Kedokteran Indonesia maka sebagaian tugas dari Departemen Kesehatan sudah berkurang yaitu dalam hal-hal togas registrasi, hal tersebut sangat menguntungkan Departemen Kesehatan karena dapat lebih focus pada tugas utamanya terutama dalam meningkatkan Human Devolopment Indeks. Pimpinan Rapat dan hadirin yangterhormat dalam RUU ini telah didapat keseimbangan antara togas dokter dalam kualitas pengawasan dan pelayanan medis juga pasien sebagai penerima jasa medis berdasarkan pertimbangan di atas maka Fraksi PDIP menyetujui RUU ini selanjutnya untuk diputuskan pada tingkat yang lebih tinggi yaitu Pendapat Akhir Fraksi pada sidang Paripuma DPR-Rl untuk diSahkan menjadi undang-undang, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama berpartisipasi dalarn pembahasan RUU ini.

Sekian, Wassalamualaikum Wr.Wb Jakarta, 25 Agustus 2004

PIMPINAN PANSUS PRAKTIK KEDOKTERAN Fraksi PDIP

(9)

KETUA PANSUS :

Terima kasih kepada Pak dr. Gunawan yang telah menyampaikan Pendapat Akhir Mini dari Fraksi PDIP, untuk selanjutnya kami persilahkan juru bicara dari Fraksi Partai Golkar.

JURU BICARA FRAKSI GOLKAR ( DR. LAPOE MOEKOE)

Pendapat akhir mini Fraksi Golkar DPR-RI terhadap RUU tentang Praktik Kedokteran disampaikan oleh DR. Lapoe Moekoe nomor Anggota A-.367. Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat saudara Ketua dan para Wakil Ketua, yang terhormat saudara Menteri Kesehatan yangmewakili Pemerintah, yang terhormat para Anggota Komisi VII DPR-RI dan hadirin yang saya muliakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kahadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugrahnya kita dapat menghadiri rapat kerja dengan pemerintah yang diwakili oleh Menteri Kesehatan pada hari ini dalam rangka menyampaikan Pendapat Akhir Mini fraksi pada pembahasan RUU tentang Paktik Kedokteran.

Fraksi Golongan Kruya menilai bahwa pembicaraan selama pembahasan telah berlangsung cukup mendalam dna terlihat komitmen yang cukup tinggi terhadap masa depan bangsa dan kelangsungan pembangunan nasional yang ditunjukan oleh rekan-rekan dari semua fraksi dimana dalam berupaya untuk mencapai kesepakatan yang baik walaupun ada perbedaan-perbedaan pendapat dalam pembahasan namun senantiasa dilandasi semangat kekeluargaan dan kebersamaan hasil-hasil rumusan yang dicapai bukan sekedar penyesuaian pendapat namun benar-benar merupakan kajian yang mendalam dan bertanggungjawab.

(10)

Saudara Pimpinan rapat dan saudara Menteri, Anggota Komisi VII dan hadirin yang saya muliakan, hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan telah dicantumkan secara tegas dalam pasal 28 h UUD 11945, dokter dan dokter gigi merupakan komponen utama dalam memberikan pelayanan kesehatan tersebut. Landasan utama dokter dan dokter ggi dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan kompetensi yang dimilikinya melalui pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan. Praktik kedokteran yang dijalankan oleh dokter dan dokter gigi mempunyai karateristik yang khas dibandingkan dengan pekerjaan yang lain, salah satu karakteristik tersebut adalah pembenaran yang diberikan oleh hukum yaitu diperkenankannya dokter dan dokter gigi melakukan intervensi medis terhadap tubuh manusia dan upaya penyembuhan penyakit serta memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Dengan demikian maka keberadaan undang-undang tentang kedokteran yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankaii clan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi merupakan keniscayaan yang tidak dapat ditunda.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya atas pelayanan kesehatan , menyebabkan tuntutan terselenggaranya praktik kedokteran yang berkwalitas, transparan dan bertanggungjawab tindak dapat ditunda. Maraknya pemberitaan terjadinya mal praktik akhir-akhir ini merupakan tantangan besar bagi dokter dan dokter gigi dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk memperbaiki kualitas praktik kedokteran. Di pihak lain dokter dan dokter gigi serta penyelenggara pelayanan kesehatan harus dilindungi dari kekhawatiran dari tuntutan hukum atas tindakan medis yang dilakukan, dokter dan dokter gigi dengan perangkat ilmu pengetahuan teknologi dan kompetensi yang dimilikinya hanya berupaya untuk menyembuhkan, selama ini landasan hukum yang dipakai dokter, dokter gigi dan penyelengaran praktek kedokteran dalam melakukan aktivitasnya adalah UU No. 23/11992 te~tang kesehatan. PP No. 1/1989 tentang Ijin praktik, PP No.32 /11996 tentang tenaga kesehatan, peraturan MenteTI Kesehatan No. 585/1989 tentimg persetujuan, tindak dan medik dan peraturan Menteri Kesehatan No.749A/1989 tentangrekam medis.

(11)

Namun akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya atas pelayanan kesehatan yang berkualitas serta kompleksitas penyakit yang ada menyebabkan peraturan Perundang-undangan diatas tidak optimal lagi sebagai payung hukum yang koprehensip bagi praktik kedokteran, tidak terintegrasinya peraturan-peraturan yang mengatur praktik kedokteran ini menyebabkan aspek pembinaan dan pengawasan menjadi tidak jelas. Ketidakjelasanjuga muncul dalam hal perlindungan dan kepastian hukum, pemberdayaan potensi profesi melalui organisasi profesi dan sejauh mana peraturan menteri kesehatan mempunyai kewenangan dalam mengatur praktik kedokteran.

Oleh karena itu diharapkan dengan disahkannya Undang-undang tentang Praktik Kedokteran ini maka berbagai kelemahan yang disebutkan diatas akan dapat diatasi.

-Saudara Pimpinan rapat, -Saudara Menteri, Anggota Komisi VII, dan hadirin yang saya muliakan sebelum mengakhiri Pendapat Akhir Mini ini, selanjutnya apabila RUU tentang Praktik kedokteran telah disahkan meiijadi Undang-undang, Fraksi Golkar pada kesempatan ini menyampaikan harapan _dan saran kepada Pemerintah, pertama keberadaan konsil kedokteran Indo-nesia sebagai sebuah badan otonom mandiri non struktural dan bersifat independen yang terdiri dari Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi merupakan syarat yang dibutuhkan dalam menjamin keberhasilan pelaksanaan Undang-undang tentang Praktik kedokteran. Keberadaan Konsil Kedokteran ini yang terdiri dari devisi registrasi, devisi standar pendidikan profesi, devisi pembinaan akan mampu melakukan registrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dari dokter gigi dan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang kedua Undang-undang tentang praktik kedokteran ini diharapkan mampu menjawab aspek penting dalam pelayanan kesahatan dan praktik kedokteran antara lain aspek keterjangkauan bagi kalangan miskin, aspek perlindungan dan kepastian hukum untuk tindakan medis dalam kondisi darurat 979

(12)

dan aspek disiplin, etika dan pelaksanaan standar operating prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan dalam setiap praktik kedokteran.

Demikianlah hal-hal penting yang perlu kami ketengahkan dalam pembahasan akhir RUU tentang Praktik Kedokteran ini, semoga keberadaan Undang-undang ini dapat menjadi payung hokum bagi masyarakat, memberikan gardens kepada dokter dan dokter gigi, menjadi pilar yang kokoh bagi keberadaan profesi, sekaligus koridor bagi terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan yang bertanggung dan berkualitas. Setelah kita semuamempe]ajari, mencermati, mediskusikan, membahas RUU ini maka :fraksi Golongan Katya menyetujui RUU tentang Praktik Kedokteran untuk dibawa dalam forum paripuma pembicaraan tingkat II dan dapat disahkan menjadi Undang-undang. Fraksi Partai Golongah Karya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Fraksi PDIP, Fraksi PPP, Fraksi PKB, Fraksi Reformasi, Fraksi TNI/POLRI, fraksi PBB, Fraksi KKI, Fraks, PDU dan Pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan bersama Jajarananya, pihak sekretariat komisi VII serta berbagai pihak yang telah bekerja sama dengan penuh toleransi dan kesungguhan hati sehingga togas kita selesai dengan Ian.car. Demikian pula rasa terima kasih dan penghargaan kami sampaik:an kepada rekan-rekan dari mas media baik cetak maupun elektronika yang telah meliput seluruh pembahasan RUU ini.

Atas perhatian serta waktu yang diberikan kami ucapkan terimakasih.

KETUA PANSUS :

Terima kasih bapak Doktor Lapoe Moekoe yang telah menyampaikan pendapat akhir mini Fraksi, dari Fraksi Partai Golkar, untuk selanjutnya kami persilahkanjuru bicara dari Fraksl Partai Persatuan Pembangunan

(13)

.JURU BICARA F.PPP (PROF.DR.TGK.H.BAIHAQI. AK) Assalamualaikum Wr. Wb

Pendapat akhir mini fraksl PPP DPr-RI mengenai RUU tentang Praktik Kedokteran disampaikan pada rapat kerja komisi VII Rabu 25 Agustus 2004 olehjuru bicara Fraksi PPP DPR-RI BaihaqiAKAnggotaDPR-RINo.A-3. Saudara Pimpinan yang terhormatAnggota Komisi VII yang berbahagia dan saudara Menteri Kesehatan RI, hadirin yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiratAilah SWTyangtelah memberikan nikmat sehat walafiat kepada kita semua, sehingga hari ini kita dapat bersama-sama melaksanakan rapat kerja pembahasan RUU mengenai Praktik Kedokteran, salawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW semoga suri teladannya dapat menjadi contoh bagi kita semua.

Sidang yangterhormat, mengawali pendapat akhir mini Fraksi PPP DPR-RI mengani RUU tentang Praktik Kedokteran, bahwa telah menjadi komitmen dan tekad kita bersama untuk senantiasa berupaya mencari dan menemukan gagasan dan pemikiran yang terbaik dalam setiap pembahasan, irulah niat awal kita dari awal sampai terakhir pembahasan RUU ini. Upaya ini tidak lain dimaksudkan untuk lebih memacu pembangunan hukum kite khususnya berkaitan dengan masalah praktik-kedokteran sehingga terwujudnya masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran dan makmur dalam berkeadilan dengan mendahulukan prinsip persamaan dimuka hukum, keterbukaan dan demokarsi antara sesuatu yang niscaya dapat direalisasikan. Apa yang kita laksanakan pada hari ini adalah untuk membentuk perangkat Perundang-undangan dari sebuah sistem hukum-nasional agar lebih sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan khususnya dalam masalah praktik kedokteran.

Hadirin yang berbahagia sebagaimana kita ketahui bersama tujuan pembangunan kesehatan dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kesadaran, kemampuan, kemauan hidup sehat bagi setiap umat bangsa Indonesia. Upaya 981

(14)

ini tidak lain dalam rangka mewujtidkan derajat kesehatan yang optimal sehingga salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan UUD 11945 masalah kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hak az.asi manusia untuk itu perlu diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagi upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat perwujudannya dilakukan lewat penyelenggaraan kesehatan yang berlcwalitas dan terjangkau, dengan demikian penyelenggaran praktik kedokteran merupakan Inti dari berbagai kegiatan dalam berbagai upayakesehatan, upaya ini dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang memikiki keahlian clan

kewenangan. Upayanya antara lain dilakukan melalui pendidikan clan pelatihan yang berkelanjutan sertifikasi, registrasi, lisensi serta pembinaan pengawasan dan pemantauan yang demikian terns diselenggarakan agar penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetabuan clan

teknologi.

Sidang yang kami hormati sebagaimana yang telah kita lakukan sampai hari ini bahwa untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima pelayanan kesehatan maka dokter dan dokter gigi perlu dibutakan aturan hukumnya, untuk itu keberadaan Undang-undang tentang Prak-iik

Kedokteran sebagaimana yang kita bahas hari ini tidak lain untuk menjawab tuntutan itu.

Hadirin yang berbahagia setelah melalui pembahasan yang culmp lama dan menerima masukkan dari kelompok profesi maupun masyarakat malca pada forum rapat kerja kali ini RUU tentang praktik kedokteran mendekati penyelesaian, yang terakhir kalinya fraksi kami menilai bahwa sejauh pembahasan telah maksimal kita lakukan. Walaupun mungkinmasihjauh dari kata sempurna namun demikian dalam rancangan telah memberikan gambaran adanya perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima pelayanan kesehatan oleh dokter dan dokter gigi, untuk itu dengan mengucap Bismilahirohman nirohim kami atas nama Fraksi PPP DPR-RI menyetujui Rancangan Undang-undang tentang Praktik Kedokteran disahkan menjadiUndang-undang untuk selanjutnya dibawa pada foJUJll Paripuroa ·Dewan.

(15)

Sidang Dewan yang terhormat, demikianlah pendapat akhir mini kami, kami sampaikan semogaAllah SWT senantiasa meridhoi apa yang telah kita lakukan pada hari ini, menjadi amal soleh yang berguna bagi bangsa dan negara.

Wabilahitaufiqwalhidayah Wasalamualaikum Wr. Wb

KETUA PANSUS :

Terima kasih Bapak Prof. Baihaqi sebagaijuru bicara dari Fraksi PPP yang telah menyampaikan pendapat akhir mini fraksinya, selanjutnya kami persilahkan juru bicara dari Fraksi Kebangkitan Bangsa Bapak KH. Ahmad Sayuti, kami persilahkan.

JURU BICARA F.PKB ( H. AHMAD SAYUTI) :

PendapatAkhir Mini Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR-RI tentang RUU, dismapalkan oleh juru bicara F.PKB DPR-RI H. Ahmad Sayuti Anggota No.A-415.

Assalamualaikum Wr. Wb

Yang terhormat Saudara Pimpimm Rapat, yang terhormat saudara Menteri Kesehatan RI beserta jajarannya, yang terhormat saudara-saudara Anggota Dewan serta hadirin yang berbahagia.

Alhamdulillahhirobilalamin Washalatuwasalamu alaasrofil amjia iwalmursalin wa'alaahlihi washogbihi ajmain (Baca surahAlam Nasroh)

Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadiratAllah 8\VT karer1a dengar1 lin1pahan kemurahan dan kasih sa3rangNya hari ini kita dapat menghadiri rapat Komisi dalam rangka menyampaikan pendapat akhir

(16)

mini fraksi-fraksi terhadap RUU tentang Praktik Kedokteran Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia menemukanjalan lurus untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan di muka bumi ini.

Pimpinan rapat dan hadirin yang terhormat, salah satu bentuk keberhasilan pembangunan di sebuah negara ditentukan oleh keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan, keberhasilan pembangunan di bidang ini tidak hanya di ukur dari seberapa besar sumber daya manusia di bidang kesehatan yang dapat disediakan dan atau seberapa banyak bidang kesehatan di bangun dan didirikan, karena yang substansial dari itu adalah sejauh mana pelayanan di bidang kesehatan tersebut mampu diberikan dan diterima secara adil dan merata oleh kalangan masyarakat dengan tingkat kualitas yang maksimal serta mampu dijangkau oleh siapapun, disisi yang lain guna membangun sistem perlindungan yang maksimal terutama dalam pelaksanaan dan atau penggunaan pelayanan kesehatan maka tentunya harus dibangun sebuah sistim yang memungkinkan para pelaksana untuk melaksanakan profesinya secara profesional dan para pengguna kesehatan terhindar dari perlakuan atau tindakan yang kurang tepat dari pelaksana pelayanan kesehatan. Prinsip-prinsip dasar inilah menurut Fraksi Kebangkitan Bangsa yang hams terkandung baik secara materi maupun substansi dalam melaksanakan Undang-undang tentang Praktik Kedokteran yang pada hari ini akan dilakukan pengambilan keputusannya pada komisi ini.

Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang berbahagia terhadap beberapa ketentuan yang telah menjadi kesepakatan dalam pembahasan RUU tentang Praktik Kedokteran ini izinkanlah kami menyampaikan beberapa hal sebagai berikufpertama demi menjaga ketenangan dalam menjalankan fungsinya sebagai dokter dan tuntuk menjaga keselamatan pasien maka menurut kami asas dan tujuan RUU ini telah sejalan dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat untuk: terhindar dari tindakan salah yang dilakukan oleh dokter ketika menjalan fungsinya atau menerima pengobatan oleh pihak dokter, sehingga di satu sisi dokter akan lebih teliti dan berta11ggung jawab dalam melakukan proses pengobatan kepada pasiennya, sedangkan di sisi lain pihak

(17)

pasien akan merasa lebih terlindungi keselamatannya karena percaya akan kemampuan yang dimiliki pihak dokter, yangkedua bahwapembentukan konsil kedokteran Indonesia yang memiliki :fungsi, togas dan wewenang sebagaimana yang diatur dalam pasal 4,5,6 dan 7 RUU ini selain makin memberikan kepastian akan perlindungan pasien dari tindakan salah dokter juga meningkatkan kepastian dan kapabilitas para dokter dalam menjalankan profesinya sehingga dapat meminimaJkan tingkat tindakan salahnya dalam menangani pasien, ketigaterlcait dan keberadaan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia yang secara struktural berdiri sebagai lembaga otonom dari Konsil Kedokteran Indonesia kami berharap dan sekaligus menegaskan jangan sampai keberadaan instansi ini nantinya menjadi tempat bagi para dokter untuk meminta perlindungan atas tindakan salah yang dilakukannya dalam proses pengobatan dan pemulihan kesehatan, poisisinya yang secara fungsional bersifat independen memungkinkan kekhawatiran ini terjadi di masyarakat. Kekhawatiran ini disampaikan atas dasar kecenderungan yang sering terjadi kesalahpaham di masyarakat selama ini, dan jika dilihat dari komposisi unsuryang terdapat dalam Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dari 11 anggotanya, 8 atau 78% berprofesi sebagai dokter hanya 3 atau 27% orang anggota yang non dokter (sarjana hokum) maka sangat potensial kecenderungan ini bisa terjadi, oleh karena itu untuk menghindari meminimalisir hal tersebut terjadi maka dalam hal ini adanya pengaduan yang dilakukan oleh pasien yang merasa kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter dalam proses pengobatan ataupun kesehatannya kepada majelis kehormatan, maka ketika pengaduan yang dimaksudkan diproses oleh majelis sedapat mungkin dapat dihandari atau disaksikan dan atau melibatkan pihak yang mengadukan sehingga pihak yang mengadukan sehingga keputusannya akan diambil akan seobyektif mungkin.

Saudara Anggota Dewan dan hadirin yang terhormat, demikianlah Pendapat Akhir Mini Fraksi untuk dilanjutkan dalam pembahasan tingkat II Rapat Paripurna Dewan agar RUU ini dapat disahkan dan ditetapkan menjadi undang-undang.

(18)

Akhirnya atas perhatian Anggota Dewan, saudara Menteri, para rekan Wartawan dan hadirin yang kami muJiakan saya ucapkan terima kasih. Wawlohlimulakifar ... wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 25 Agustus 2004 Juru Bicara Fraksi PKB H. AHMAD SAYUTI

KETUA PANSUS :

Terima kasih bapak H. Ahmad Sayuti selaku juru bicara dari Frak.si Kebangkitan Bangsa yang telah menyampaikan Pendapat Akhir Mini Fraksinya, kami persilahkan selanjutnyajuru bicaradari Fraksi Reformasi.

JURU BICARA F. REFORMASI ( H. TIBRANI BASRI) : Pendapat Akhir Mini Fraksi Reformasi terhadap RUU tentang Praktik Kedokteran dibacakan oleh Tibrani Basri No AnggotaA-228.

Assalamualaikum Wr.Wb

Yang terhormat anggota Dewan, Ketua Sidang, saudara Menteri Kesehatan Rl serta hadirin yang kami muliakan.

Rancangan Undang-undang tentangPraktikKedokteran adalahkeniscayaan yang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam penyelenggaraan praktik pelayanan yang terkait dengan dunia kedokteran.

RUU ini amatlah penting mengingat pertimbangan sebagai berikut pertama memberikan standar pelayanan kesehatan serta kelayak.an hidup sehat yang dapat diberikan oleh negara kepada masyarak.at, dua prak.tik

(19)

kedokteran merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penvelenqaraan upaya kesehatan yang dilakukan oleh tenaga dokter yang memiliki keahlian dan kewenangan yang secara terus menerus agar ditingkatkan mutunya, tiga pertimbangan untuk melakukan penilaian yang obyektif ten tang ada tidaknya kesalahan atau kelalaian tenaga medis dalarn menyelenggarakan praktik kedokteran harus dilakukan secara bersama-sama antara ahli hukum dan tenaga medis. Belum adanya peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang praktik kedokteran dan penyelesaian sengketa yang timbul dalam praktik kedokteran, dengan adanya regulasi tentang praktik kedokteran ini maka berbagai bentuk penyelenggaraan praktik kedokteran dapat meberikan perlindungan kepada pasien, memberikan standar mutu pelayanan medis oleh dokter dan dokter gigi dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat serta dokter.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atasfraksl reformasi menyetujui RUU tentan praktik (kedokteran untuk dijadikan Undanq-undanq,

Demikianlah Pendapat Akhir Mini Fraksi Reformasi semoga apa yang kami kemukakan dapat bermanfaat bagi bangsa danUyegara.

Wassalamualaikum Wr. Wb Jakarta 25 Agustus 2004

Fraksi Reformasi

KETUA PANSUS :

987

(20)

Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak H.Tibrani Basri selaku juru bicara Fraksi Reformasi yang telah menyampaikan pendapat akhir mini fraksinya, selanjutnya kami persilahkan darijuru bicara Fraksi TNI/POLRI.

JURU BICARA FRAKSI TNl/POLRI :

Pendapat Ahir Mini Fraksi TNI/POLRI terhadap RUU Republik Indo-nesia tentang Praktik Kedokteran.

Assalamualaikum Wr. Wb

Salam sejahtera bagi kita semuanya

Yang terhormat Pimpinan Rapat, yang terhormat Menteri Kesehatan beserta jajarannya dan saudara-saudara, Anggota Komisi VII yang saya hormati; kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya kita dapat mengikuti rapat Komisi VII dalam rangka pengambi Ian ktjputusan terhadap RUU tentang Praktik Kedokteran pada hari ini dalam keadaan sehatwalafiat.

Fraksi lNI/POLRI DPR-RI menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kesehatan beserta jajarannya saudara-saudara Anggota Komisi VII DPR-RI serta sernua pihak yang telah melaksanakan pembahasan secara seksama dan mendalam dalam suasana kebersamaan sehingga RUU tentang Praktik Kedokteran tersebut dapat diselesaikan, silang pendapat, diskusi yang sengit antara anggota yang tergabung dalam Panja serta lamanya waktu penyelesaian RUU tersebut rnenunjukan keseriusan dan semangat para anggota guna mendapatkan suatu rumusan undang-undang yang tepat dan selanjutnya diharapkan dapat bermanfaat bagi upaya meningkatkan kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 11945.

Hadirin yang kami hormati, kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana diamanatkan dalam UUD 11945 pasal 28 h ayat l dan

(21)

Pemerintah bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak sesuai yang diamanatkan pada pasal 34 ayat 3 UUD 11945. Untuk mengimplementasikan kedua pasal tersebut perlu disusun suatu Undang-undang yang mengatur hak serta kewajiban masyarakat dan Pemerintah guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, salah satu wujud undang-undang yang mengatur upaya kesehatan masyarakat terse but adalah Undang-undang Praktek Kedokteran.

Menyikapi RUU tentang Praktik Kedokteran Fraksi TNI/Polri menyampaikan pokok-pokok pikiran sebagai berikut, pertama bahwa Praktik Kedokteran harus memuat hal-hal yang memberikan dasar hukurn kepada pelaksana-pelaksana atau pemberi pelayanan kesehatan, kedua bahwa UU Praktik Kedokteran harus dapat memelihara dan memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat sebagai penerima pelaya11an kesehatan, danjuga dokter atau dokter gigi sebagai pihakyang memberikan pelayanan kesehatan, ketiga bahwa UU Praktik Kedokteran harus mewadahi aturan-aturan yang jelas dan tegas sehingga semua pihak terkait dengan pelaksana pelayanan kesehatan dapat melaksnakan fungsi, tugas dan wewenangnya dengan sebaik-baiknya, empat bahwa dengan telah terwujudnya Undang undang tentang Praktik Kedokteran diharapkan dapat meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat.

Hadirin yang saya hormati, mencermati RUU tentang Praktik Kedokteran yang telah diselesaikan pembahasannya Fraksi TNI/POLRI berpendapat sebagai berikut pertama RUU tentang Praktik Kedokteran yang terdiri dari 12 BAB dan 88 pasal telah secara lengkap mengatur penyelenggaraan praktik kedokteran dan kedokterari gigi di Indonesia, dua dalam RUU tentang Praktik Kedokteran disebutkan dalam pasal-pasalnya tentang konsil kedokteran Indonesia sebaqaibahan otonom mandiri non struktural dan bersifat independent yang mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran sehingga diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan mutunya, tiga RUU tentang Praktik Kedokteran tersebut juga dapat mewadahi fungsi, tugas dan peran organisasi-organisasi profesi kedokteran dan kedokteran gigi yang sudah ada sehingga pelaksanaan

(22)

kerja organisasi-organisasi dan institusi kedokteran

dl/i~clokteran

gigi tersebut akan lebih optimal, empat

Undang-undangtentang}f~ik

Kedokteran pada bagian-bagian tertentu masih perlu menjabarant..<;falam peraturan-peraturan Pemerintah. Oleh karena itu diharapkan

Pem~fgtitiili

dapat secara cermat menjabarkannya tanpa menyimpang dari ketentu?t'i-ketentuan pasal

he::·

yang ada. \IF

' f ~.

PimpinanRapat, Menteri

Keseh~tan besertajajarand~nAnggotaKomisi

VII DPR-Rl serta hadirin yang kami hormati, mengacupada uraian di atas kami Fraksi TNI/POLRI DPR-Rl dengan ini menerima dan menyetujui RUU tentang Praktik Kedokteran untuk diajukan ke rapat ParipurnaDPR-Rl untuk selanjutnya mendapat pengesahan. Kami menyampaikan harapan dan himbauan kepada Pemerintah dan instan.si-instansi terkait lainnya untuk mensosialisasikan undang-undang ini guna tercapainya pemahaman yang sama. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati usaha-usaha baik kita agar bermanfaat bagi kepentingan rakyat.

Wassalamualaikum Wr. Wb KETUA RAPAT :

Terima kasih kami sampaikan pada pak Mustopo selaku juru bicara dari Fraksi TNI/POLRI yang telah menyampaikan pendapat mini fraksinya, selanjutnya kami persilakanjuru bicara dari Fraksi Partai Bulan Bintang

JURU BICARA FRAKSI PBB ( DRS. BONDAN ABDUL MADJID):

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Bulan Bintang atas RUU tentang Praktik Kedokteran.

Assalamualaikum Wr. Wb, Bismillahirohmannirohim

Yang terhormat Saudara Pimpinan, yang terhormat rekan-rekan sejawat Anggota DPR-Rl, serta bapak Menteri Kesehatan beserta staf yang kami honnati.

(23)

Bismillahirahmannirachim Arachmannirachim Malikiyaumidzin, Allahumasalliwasallim Allasyaidinamuhammad wa'alaahlihi Wasahbihiadzmain Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Pencipta, Pemelihara, Penyempurna seluruh alam pembalasan, salam dan shalawat kita kirirmKan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya termasuk kita yang hadir pada pertemuan ini.

Saudara-saudara yang kami hormati, RUU tentang Praktik Kedokteran merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dalam rangka memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima pelayanan kegiatan dokter dan dokter gigi,disamping itu RUU ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada pasien dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi.

Saudara-saudara yang kami hormati didalam rangka pelaksanaan RUU ini diperlukan adanya lembaga yang melakukan tugas itu yang disebut sebagai . Konsil Kedokteran Indonesia dan berwenang untuk melakukan registrasi dokter dan dokter gigi, mengadakan standar propesi dokter dan dokter gigi serta melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama-sama dengan lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Dengan adanya konsil kedokteran Indonesia yang terdiri dari konsil kedokteran dan kedokteran gigi diharapkan adanya perbaikan mutu dan peningkatan kualitas dokter dan dokter gigi sehingga lebih cepat dapat diwujudkan didalam kehidupan, karena masalah dokter dan dokter gigi adalah merupakan inti dari berbagai kegiatan dan tindakan upaya kesehatan yang bertuj uan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hid up sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Merupakan salah satu unsur terwujudnya kesejahteraan umum sebagaimana dimaksudkan dalam UUD Negara Kesatuan RI Tahun 11945. Saudara-saudara sekalian yang kami hormati, pada masa sekarang ini kehidupan bangsa Indonesia dalam mewujudkan Human Development Indeks ternyata negara Indonesia yang tercinta ini berada Pl:lda peringkat yang 135 dari negara-negara lain di dunia, ini berarti bahwa masalah kesehatan harus 991

(24)

ditangani dengan lebih sungguh-sungguh, sebab kesehatan yang merupakan inti dari Human Development Indeks itu bisa segera diperbaiki, maka dengan adanya RUU tentang Praktik Kedokteran ini yang merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan manusia Indonesia yang sehat,yang menumbuhkan adanya kemauan untuk meningkatkan pendidikannya dan menjadi tenaga kerja yang berkualitas, yang· sangat dibutuhkan dalam pembangunan negara ini karena pada intinya dalam pembangunan negara adalah manusia hams sehat, terdidik termasuk memiliki akhlak mulia serta mampu berkarya untuk mewujudkan kehidupan berbangsa menuju kearah yang dicita-cita kan.

Saudara-saudara sekalian yang kami hormati, berdasarkan paparan dan argumentasi di atas maka dengan ini Fraksi Bulan Bintang menyatakan menyetujui dan mendukung agar RUU tentang Praktik Kedokteran ini segera disahkan menjadi undang-undang

Terakhir kami ingin menyampaikan salam takzin dan ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembahasan RUU ini terutama pada rekan-rekan sejawat Anggota DPR yang telah begitu penuh tanggungjawab melakukan pembahasan.

Wabilahitaufikhalhidayah Wassalamualaikum Wr. Wb KETUA:

Terima kasih selanjutnya dari Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia JURU BICARA F.KKI ( HJ. SITI CHATIDJAH. SKM) : Terima kasih.

Pendapat akhir mini Fraksi KKI terhadap RUU tentang Praktik Kedokteran, disampaikan oleh Siti Chatidjah No. Anggota 462.

Yang terhormat Pimpinan Komisi VII DPR-RI, Menteri Kesehatan selaku wakil Pemerintah beserta jajarannya , rekan-rekan Anggota Komisi VII yang kami hormati.

(25)

Assalamualaikum Wr. Wb

Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia berpendapat bahwa pengesahan RUU Praktik Kedokteran harus segera dilaksanakan mengingat bahwa kasus mal praktik yang merugikan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan akhir-akhir ini semakin sering terjadi. Oleh karena itu untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak, yaitu masyarakat penerirna pelayanan kesehatan dan dokter atau dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus segera ada upaya hukum yang mengatur penyelenggaraan praktik kedokteran dimaskud.

Salam Sejahtera bagi kita semua.

Atas nama Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia kami menyampaikan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan ridhoNylah kita dapat menyelesaikan pembahasan RUU Praktik Kedokteran yang merupakan RUU usul inisiatifDPR-RI.

Pembahasan RUU ini memang memakan waktu yang cukup lama karena banyak hal-hal yang memerlukan penyamaan persepsi antara pihak DPR dan pihak Pemerintah.

Pimpinan Komisi VII DPR-RI, Menteri Kesehatan dan hadirin sekalian, pembangunan bidang kesehatan pada dasamya ditujukan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi semua orang untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana yang dimaksudkan dalam pembukaan UUD RI Tahun 11945 , untuk tercapainya tujuan ini, dokter dan dokter gigi sebagai komponen utama pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting karena terkait langsung dengan pemberian pelayanan yang diberikan dalam melakukan tindakan medis terhadap masyarakat yang dilayani, dokter dan dokter gigi harus menguasai pengetahuan dan teknologi serta kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Sementara itu dipihak lain masyarakat penerima pelayatiaii ke:Seliatafi pada umumuya menganggap bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan dokter dan dokter gigi diharapkan

(26)

sekali dapat mengatasi masalah kesehatan ataupun penyembuhan penyakit yang dideritanya sehingga apabila dokter dan dokter gigi pada suatu saat tidak berhasil menyembuhkan penyakit pasien langsung dianggap gagal, bahkan tidak jarang dokter atau dokter gigi akhimya hams berhadapan dengan tuntutan hukum yang diajukan oleh pasien yang ditolongnya. Kegagalan dalam memberikan pelayanan kesehatan ini dapat juga disebabkan karera dokter dan dokter gigi yang bersangkutan tidak mampu menerapkan standar mutu pelayanan yang ditentukan yang disebabkan karena kurang memadainya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tempatnya melakukan praktik kedokteran atau dapat juga terjadi karena dokter dan dokter gigi yang melakukan pelanggaran disiplin atau kode etik kedokteran.

Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia melihat RUU tentang Praktik Kedokteran . ini sudah memuat ketentuan yang bersifat konsepsional dan komprehensif sebagai perangkat hukum yang akan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang timbul antara lain dengan dibentuknya konsil kedokteran yang berfungsi sebagai regulator dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat penerima pelayanan kesehatan dan dokter, dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan propesi serta pembinaan terhadap doketer dan dokter gigi yang menyelenggarakan praktik kedokteran.

Pimpinan Komisi VII, Menteri Kesehatan besertajajarannya dan hadirin sekalian, setelah fraksi kami mengikuti pembahasan RUU tentang Praktik Kedokteran ini, maka Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia berkesimpulan dapat menerima draft akhir RUU tentang Praktik Kedokteran untuk selanjutnya setelah mendapat persetujuan dalam rapat ini dapat diteruskan dalam sidang paripurna DPR RI yang akan datang untuk mendapatkan pengesahan.

Demikianlah pendapat akhir mini Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indo-nesia kepada rekan fraksi, Pemerintah dan sekretariat Komisi VII DPR RI kami mengucapkafi terima kasih atas keija samanya dan saling pengertian__, selama pemabahasan RUU ini.

(27)

Wabilahiwalhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb KETUA:

Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Kesatuar Kebangsaan Indonesia yang telah menyampaikan pendapat akhir mininya, selanjutnya yang terakhir adalah juru bicara dari fraksi Perserikatran _,Daulatul Ummah, namun karena satu dan lain hal beliau tidak dapat hadir, namun beliau mengirimkan pendapat akhir mininya, yang intinya adalah Fraksi Perserikatan Daulatul Ummah menyatakan setuju agar Rancangan Undang-_,undang ini dapat disyahkan dalam sidang Paripurna yang akan datang.

J adi secara hukum 19 F oksi yang ada di komisi VII DPR-Rl telah sepakat menyetujui.

Baiklah bapak-bapak dan ibu-ibu selanjutnya kita perlu mengambil keputusan bahwa RUU tentang Praktik Kedokteran ini kita sepakati untuk terns diajukan ke Pimpinan untuk disahkan dalam rapat Paripurna DPR-RI.

( RAPAT : SETUJU )

Bapak-bapak dan lbu-ibu sekalian yang sangat saya hormati, selanjutnya marilah kita dengarkan bersama sambutan dari Pemerintah yang akan disampaikan oleh Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia untuk itu kami persilahkan.

MENTERI KESEHATAN ( dr. ACHMAD SU JUDI) : Assalamuaiaikmn Wr. \.Vb

(28)

Yang kami hormati Bapak Ketua Komisi VII, Bapak-bapak Wakil Ketua Komisi VII, bapak-bapak dan ibu-ibu para Anggota Komisi VII para hadirin yang saya muliakan.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Al-lah Subhanahuwata'ala pada siang dan sore hari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul kembali dapat menyelesaikan tugas yang cukup berat dalam pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Praktik Kedokteran.

Ijinkanlah kami dalam kesempatan yang berbahagia ini atas nama Pemerintah menyampaikan sambutan atas hasil kesepakatan pembahasan rapat kerja terhadap Rancangan Undang-undang tentang Praktik Kedokteran untuk selanjutnya dapat disetujui pada rapat Paripuma DPR-RI dan menjadi undang-undang, persetujuan akhir yang disampaikan oleh masing-masing fraksi dalam rapat kerja yang baru saja kita dengarkan merupakan suatu proses akhir sebelum disahkan dalam rapat paripuma, dengan demikian persyaratan sebagai mana diatur dalam pasal 20 UUD Negara RI Tahun 11945 bahwa · suatu Rancangan Undang-undang harus dibahas bersama oleh DPR dan Pemerintah untuk mendapat persetujuan bersama telah kita lalui bersama.

Yang saya hormati bapak Ketua, bapak Wakil Ketua, bapak-bapak dan ibu-ibu Anggota Dewan yang kami hormati. Rancangan Undang--.undang tentang Praktik Kedokteran yang telah kita bahas bersama merupakan usul inisiatif DPR diajukan Pimpinan DPR melalui surat Ketua DPR nomor RU.02114/96/DPR/2002 tanggal 13 Maret 2002, Pemerintah dalam merespon rancangan undang-undang usul inisiatif tersebut telah melakukan pembahasan dengan seksama yang pada akhirnya telah menyampaikan tanggapan sesuai dengan surat Presiden kepada ketua DPR nomor R.O 1/PU/I/2004 tanggal 6 Januari 2004 dan surat Sekretariat Negara nomor 6.03 tanggal 6 Januari 2004 yang menunjuk Menteri Kesehatan untuk mewakili Pemerintah. Pada dasamya Pemerintah menyambut baik usul inisiatif Anggota Dewan yang tekah sungguh-sungguh mengajukan pemikiran dan konsep berupa RUU yang pada intinya berupaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam rangka menyelenggarakan praktik

(29)

kedokteran, mempertahakan dan meningkatkan mutu pelayanan serta memberikan kepastian hukum.

Pembahasan antara Pemerintah dan DPR telah dilakukan sesuai dengan Tata Tertib DPR dan kesepakatan terutama mengenai jadwal waktu pembahasan. Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Praktik_, Kedokteran yang diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat, ini menggambarkan adanya kesatuan pandangan yang sangat mendasar antara DPR dan Pemerintah, kesatuan pandangan tersebut dibuktikan dalam pembahasan yang dilakukan dalam rapat kerja, dalam Panja, dalam Timus, Tim Sinkronisasi dan dalam Tim kecil dimana telah berjalan dalam suasana kebersamaan, namun dalam suasana kebersamaan terse but terhadap substansi yang perlu ditata tetap dilakukan pembahasan secara kritis dan cukup taj am, kesemuanya ini menunjukan keseriusan seluruh Anggota Dewan untuk menghasilkan suatu produk undang-undang yang berkualitas, meskipun dalam pembahasan ditemui perdebatan dan perbedaan-perbedaan pandang dalam membahas substansi yang cukup penting, namun semuanya itu tidaklah berarti sebuah kendala dengan semangat demokrasi, dan sikap sating menghargai, sating menghormati, keterbukaan maka semua perbedaan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-~ingginya kepada seluruh Anggota Dewan khususnya kepada Pimpinan Rapat kerja yang dengan penuh kearifan telah mengambil sikap bijaksana dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dalam setiap pembahasan.

Yangsayahormati bapakKetua, bapak-bapakwakil ketua, bapak-bapak dan ibu-ibu Anggota Dewan dalam kesempatan yang berbahagia ini ingin saya garis bawahi bahwa Rancangan Undang-Undang tentang Praktik Kedokteran itu adalah suatu undang-undang yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua pihak dalam upaya melengkapi undang-undang di bidang kesehatan yang sudah ada, pengaturan dalam bentuk undang-undang yang mengatur penyelenggaraan praktek kedokteran secara menyeluruh saat ini memang belum ada keberadaan Undang-undang ini diharapkan nantinya

ahn

dapat memberikan kepastian hukum kepada masyarakat serta landasan hukum yang

(30)

kuat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan praktek kedokteran. Undang-undang ini diharapkan dapat memberikan perlindunagn kepada masyarakat dan membimbing dokter dan dokter gigi, memberdayakan potensi seluruh masyarakat propinsi dan j uga Pemerintah daerah, patut dicatat dalam sejarah perundang-undang bidang kesehatan registrasi dokter dan dokter gigi yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah hanya bersifat administratif, dengan ketentuan undang-undang ini telah bergeser akan dilakukan oleh konsil kedokteran Indonesia, eksistensi konsil kedokteran Indonesia yang terdiri dari konsil kedokteran dan kedokteran gigi menujukan langkah maju untuk memberdayakan profesi dan masyarakat

dalam rangka berpartisipasi melakukan penilaian profesi dokter dan profesi dokter gigi, konsil kedokteran Indonesia mempunyai tugas untuk melakukan registrasi dokter dan dokter gigi mengesahkan standar kedokteran dan kedokteran gigi serta melakukan pembinaan bersama lembaga terkait dalam penyelenggaraan praktik kedokteran. Konsil kedokteran itu sendiri terdiri dari unsur-unsur profesi dan Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan Nasional, para pendidik penyelenggara pelayan dan tokoh masyarakat yang menggambarkan perwakilan yang menyeluruh dari profesi yang terkait dalam praktik kedokteran.

Selanjutnya terhadap materi muatan yang ada dalam undang-undang ini terlihat suatu pengaturan yang menyeluruh dan didasarkan pada proses pemberian pelayanan, untuk menjawab isu yang berkembang dalam masyarakat berkaitan dengan mal praktek Undang-undang ini memberikan kontribusi yang sangat berharga dengan tidak mengu-rangi ketentuan yang ada untuk tuntutan pidana dan gugatan perdata Undang-undang ini telah meletakkan dasar bagi ditaatinya standar profesi dengan adanya majelis kehormatan disiplin kedokteran, majelelis ini akan melakukan penilaian terhadap diterapkannya perangkat disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran. Penerapan perangkat hukum disiplin dokter dan dokter gigi ini tidak didasarkan pada ada tidaknya kerugian yang dialami pasien atau keluarganya tapi bagaimana pemberian perlindungan

(31)

dapat diberikan kepada masyarakat, dengan demikian perangkat hukum disiplin akan melengkapi penerapan etik profesi hukum perdata dan hukum pidana.

Akhimya apabila disimak dengan baik materi muatan yang ada dalam Undang-undang praktik kedokteran menunjukkan bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien, nilai-nilai terse but telah memberikan landasan yang kokoh dalam penyelenggaraan kedokteran di Indonesia, bertolak dari nilai tersebut diatas adanya Undang-undang praktik kedokteran akan memberikan kemaslahatan kepada masyarakat.

Bapak Ketua, bapak-bapak wakil ketua, bapak dan ibu Anggota Dewan yang kami hormati,demikianlah sambutan Pemerintan dan sekali dengan mengucapkanAlhamduliah hirobil alamin pembahasan Rancangan Undang-undang tentang praktik kedokteran ini dapat diselesaikan dengan baik dan dilaksanakan undang-undang ini nantinya bersama semua pihak yang terkait, semoga Allah SAW senantiasa membimbing dan meridoi ama] ibadah dim pengabdian kita. Terima kasih wabilahi taufiq walhidayah wassalamualaikum Wr.Wb

KETUA RAPAT :

Terima kasih kami sampaikan pada bapak Menteri Kesehatani Republik Indonesia yang telah menyampaikan kata sarnbutannya sekaligus menerima Rancangan Undang-undang Praktik Kedokteran ini untuk selanjutnya kita tindak lanjuti dalam rapat paripuma.

Acara selanjutnya adalah penanda tanganan naskah, untuk itu para petugas agar mernpersiapkan segala sesuatunya, sarnbil menunggu para petugas mempersiapkan penanda tang~,nan demi tertibnya yang pertama adalah perwakilan dari fraksi atau foksi untuk menandatangani di urut dari PDIP 999

(32)

seperti tadi urutannya berbicara kemudian F.Golkar, F.PPP, F.PKB, F.Reformasi, F.TNI/Polri, PBB, F.KKI selanjutnya pihak Pemerintah setelah itu baru unsur Pimpinan. Saya, Pak Sanoesi, Pak Surya Chandra, Pak Imam dan terakhir Pak Menteri, untuk itu kami mohon rekan-rekan dari foksi dari PDIP sampai ke F. KKI untuk menandatangani naskah yang telah dipersiapkan, untuk yang pertama kami persilakan Pak Gunawan mungkin untuk menandatangani.

KETUA RAPAT :

Baiklah kalau dipersispkan sebanyak itu saya kira secara bersama, silahkan Pak, mohon semua halaman ditandatangani.

Singkat acara kami mohon rekan-rekan untuk menempati tempat duduknya masing-masing.

Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, seperti kita ketahui bersama penandatanganan naskah sudah selesai, selanjutnya kaini mohon sebelum kata akhir dari Pimpinan rapat, bapak Profesor Baihaqi menibacakan doa sebagai tanda rasa syukur kita karena Rancangan Undang-,undang ini telah

. ' selesaikan kita kerjakan, kami persilakan Pak Profesor.

,- '· l

-~~~,~~

-·-<·i~~~-- -.

ANGGOTA (PROF. DR.TGK. H. BAIHAQI ~)': · _-.--.t·~)!J. ;_,-_~ .

Assalamualaikum Wr. Wb Burung bangau terbang beriring Burung dara terbang merapat Praktik dokter sangat penting Yang menyangkut kesehatan rakyat Di pinggir kolam mawar sekuntum

(33)

Di tengah kolam kembang teratai Hari ini kita tersenyum

Karena RUU ini sudah selesai Air mengalir kemuara

Para nelayan berlabuh di pelabuhan Kita tutup dengan doa

Mudah-mudahan dikabulkan Tuhan

A uzubillahhiminassyaiton N irohim,B is mi llahh iro h rnann iro him. Alharndulilah hirobil alamin hamdahyuafidah ya Rohanna lakalhamdhu

( bahasa Arab)

Ya Allah ya Robby ya Tuhan kami, RUU Praktik kedokteran telah selesai di tingkat Korn isl VII bersama dengan Menteri Kesehatan Rl dengan selamat, kami telah membahasnya dengan bersungguh-sungguh, teliti, tekun dan hersemangat,mudah-mudahanRUU ini menjadi berguna dan bermanfaat dan rnembuat bangsa Indonesia menjadi berbahagia dan sehat.

Pada Penyelesaian ini kami mohon ke hadirat MU, agar bangsa Indo-nesia semakan sehat serta mendapat kebaikan dunia dan akhirat, dan karena kami akanmemilih Presiden dalam dekat ini, kami bermohon yaAllah berilah Pemimpin yang bijaksana, adil dan mernperhatikan umat berilah kedalam hati kami kemampuan untukmemilih pemimpin yang tepat yang

Allah Robbana taqabal minainakatasyauf alim, watuf' alaina innaka antatawaf rochim, robanaatina fiduniyahhasanah,wa'filahrililhasanah waqinaajabanar, walhamduliilah hirobil alamin. Wasalamualaikum Wr. Wb

(34)

KETUA RAPAT :

Terima kasih, bapak Profesor Baihaqi yang telah menyampaikan pantun KEO

dan doanya, selanjutnya pada kesempatan bapak Menteri yang sangat-sangat saya hormati rekan-rekan anggota, Pimpinan dan Anggota

Komisi VII DPR-RI yang sangat-sangat saya hormati, tidak ada kata-kata yang dapat kami sampaikan kecuali terima kasih yang sebesar-besamya,' dimana bapak Menteri besertajajarannya, rekan-rekan Anggota Komisi VII semuanya yang dengan sungguh-sungguh dapat menyelesaikan dengan baik. Selanjutnya saya atas nama Pimpinan-beserta seluruh rekan Anggota Komisi VII memohon maafkepada Pak Menteri besertajajarannya apabila dalam pelaksanaan pembahasan ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan, selanjutnya perlu kami informasikan bahwa apabila tidak ada aral melintang Saya kira itu yang dapat kami sampaikan dengan mengucap Alhamdulillah hirobil ala min, Rapat Kerja saya nyatakan ditutup, sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb

RAPAT DITUTUP PUKUL: 15.30 WIB Jakarta, 25 Agustus 2004

a.n. Ketua Rapat ttd. Sekretaris Rapat

Referensi

Dokumen terkait

Jelaskan proses penyusunan dan penetapan APBN dan bandingkan dengan proses penyusunan dan penetapan APBD berbasis peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai dasar

Distilasi yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah distilasi campuran biner, dimana zat yang digunakan adalah campuran kloroform dan aseton dengan komposisi yang variasi.Suatu

Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Abduh dan rudi jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka.. Dari kejauhan,

Hasil penelitian dengan judul “ Pengaruh Status Gizi Bayi Usia 6 sampai 7 Bulan Terhadap Waktu Erupsi Gigi Incisivus Central Decidui Rahang Bawah di Posyandu

Daya Inhibisi Korosi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Kawat Thermal NiTi Ortodonti (Corrosion Inhibition of Starfruit Leaves Extract

Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat, wisatawan serta relawan dari Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam kampanye kebersihan pesisir pantai

Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak, terutama pada kutub temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis, memberikan tanda-tanda

Kemudian cetik niskala adalah meracun korban atau orang dengan sarana yang tidak kelihatan.Cetik ini hanya mampu dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu Leak yang sudah