• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 22

ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN

KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI

(Studi Kasus : Banda Aceh – Pelabuhan Ulee Lheue)

Andi Setiawan1, Renni Anggraini2, Lulusi2 1)

Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2)

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Abstrack: The characteristics of the traveler at location needs to know because it is so closely

associated with trip generation and attraction zone study. The purpose of this study was to determine the factors that affect the characteristics of the traveler by attraction generation by passengers at Ulee Lheue port and calculate the needs of public transport routes Banda Aceh-Ulee Lheue port. The survey was conducted on respondents from Sultan Iskandar Muda airport and Ulee Lheue port. Survey traveler characteristics done by questionnaire to the respondent. The number of respondents in this study was determined by Slovin formula based on the error rate of 10%. The number of samples for the study were as many as 100 people. Characteristics of those surveyed include travel destinations, travel frequency and type of used vehicles leaving the study site. The results of the study found that: trip frequency is influenced by business/job purpose and tourism/recreation purpose is only done at certain times and therefore contributes to the low demand for transport Damri operating. Based on the calculation of the need for public transit routes Banda Aceh-Ulee Lheue port Damri needs 1 unit that operates 3 times a day.

Keywords: characteristics of the traveler, attraction generation

Abstrak: Karakteristik pelaku perjalanan suatu lokasi sangat perlu diketahui karena sangat

berhubungan erat dengan jumlah bangkitan dan tarikan suatu zona kajian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan oleh penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue serta menghitung kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Survey telah dilakukan terhadap responden di Pelabuhan Ulee Lheue. Survey karakteristik pelaku perjalanan dilakukan dengan metode kuesioner kepada responden. Jumlah responden pada penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin yang didasarkan atas tingkat kesalahan 10%. Jumlah sampel sebagai responden adalah sebanyak 100 orang. Karakteristik responden yang disurvey meliputi tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan dan jenis kendaraan yang digunakan meninggalkan lokasi penelitian. Hasil penelitian mendapatkan bahwa: frekuensi perjalanan dipengaruhi oleh tujuan perjalanan bisnis/ dinas dan tujuan wisata/ rekreasi yang hanya dilakukan pada saat tertentu sehingga berpengaruh terhadap rendahnya kebutuhan terhadap angkutan damri yang beroperasi. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan angkutan umum damri untuk rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue dibutuhkan 1 unit damri yang beroperasi 3 kali sehari.

(2)

23 - Volume 2, No.2, Mei 2013 PENDAHULUAN

Kota Banda Aceh saat ini terus mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat, hal ini akan mempengaruhi bertambahnya orang yang datang ke Banda Aceh baik melalui Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue. Maka untuk itu perlu dianalisis karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan penumpang untuk mengetahui kebutuhan angkutan damri dalam melayani orang yang akan menuju kota Banda Aceh dari Pelabuhan Ulee Lheue. Tujuan dari penelitian ini adalah : mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan oleh penumpang dan menghitung kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh- Pelabuhan Ulee Lheue.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Menurut Tamin (2008), sistem transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahan menjadi beberapa sistem yang lebih kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi. Perencanaan transportasi merupakan kegiatan untuk memilih atau memutuskan alternatif-alternatif pilihan pengadaan fasilitas transportasi untuk mencapai tujuan optimal, yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien (Miro, 2002).

Tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan perjalanan yang terjadi menuju ke lokasi tertentu setiap satuan waktu. Dalam hal

ini adalah berapa kali penumpang yang sama melakukan perjalanan tiba di bandara Sultan Iskandar Muda dan atau pelabuhan Ulee Lheue dalam sebulan. Jumlah perjalanan sebagai variabel terikat diperkirakan akan dipengaruhi oleh besar pengeluaran, jenis pekerjaan, tujuan bisnis/dinas, tujuan rekreasi, tujuan kunjungan sosial, dan tujuan pulang ke rumah.

Tarikan perjalanan ini berhubungan dengan penentuan jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah kawasan. Trip generation terbagi atas dua bagian yaitu trip

production (produksi perjalanan) dan trip attraction (tarikan perjalanan). Production adalah perjalanan yang berakhir di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah (home-base trip) atau berakhir ditempat asal (origin) pada perjalanan yang tidak berasal dari rumah (non home-based trip). Attraction adalah perjalanan yang berakhir tidak di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah atau berakhir di tempat tujuan (Levinson, 1976).

Metode uji Chi Square adalah uji independensi dimana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain (Sarwoko, 2007). Untuk mendapatkan nilai Chi Square, ditempuk beberapa langkah yakni (1) data frekuensi di tabulasi, (2) dihitung frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis), dan (3) menghitung nilai Chi Square berdasarkan rumus :

(3)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 24

    2 2 h h o f f f x dimana : χ 2 = Chi Square

fo = frekuensi yang diperoleh dari

sample (hasil observasi)

fh = frekuensi yang diharapkan atau

disebut juga frekuensi teoritis

Untuk menghitung nilai dari frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis), digunakan rumus : fh =



total

baris

f

kolom

f

dimana :

fh = frekuensi yang diharapkan

∑ f kolom = jumlah frekuensi kolom ∑ f baris = jumlah frekuensi baris Total = jumlah baris dan kolom (keduanya harus sama)

Selanjutnya berdasarkan data yang didapat, perhitungan dilakukan dengan menggunakan uji signifikan untuk mengetahui hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).

Secara statistik dinyatakan bahwa : H0 diterima bila : χ 2 ≤ χ2 α (derajat bebas tertentu) H1 diterima bila : χ 2 > χ2 α (derajat bebas tertentu)

Koefisien Kontingensi diguna kan untuk mengukur derajat hubungan, asosiasi, atau

dependensi dan klasifikasi-klasifikasi dalam tabel kontigensi. Derajat hubungan disini menunjukkan ada korelasi atau tidak antara kolom dan baris.

Tabel kontingensi untuk mendapatkan apakah hubungan tersebut kuat atau tidak kuat, rumus kontingensi adalah sebagai berikut :

n

x

x

C

2 2 dimana : C = Koefisien Kontingensi χ2

= Nilai Chi Square n = Besar Sampel

Nilai koefisisen kontingensi C berkisar antara nol hingga satu, jika C = 0 maka tidak dapat keterkaitan antara keduanya jika C = 1 maka terdapat keterkaitan yang sangat kuat diantara keduanya. Dan jika C > 0,5 maka terdapat keterkaitan antara keduanya dan keterkaitan tersebut dikatakan cukup kuat. Sedangkan jika C < 0,5 maka terdapat keterkaitan antara keduanya namum keterkaitan tersebut lemah.

Perencanaan jumlah armada yang tepat sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan adalah jumlah yang mendekati besarnya kebutuhan.

Hubungan dasar dari kedua variabel tersebut selanjutnya dinyatakan dalam sebuah hubungan matematis, yaitu:

k d

V

(4)

25 - Volume 2, No.2, Mei 2013 V = volume/jumlah kendaraan (unit) d = permintaan (orang)

k = kapasitas bus (29 tempat duduk)

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Slovin : n =

 

2

.

1

N

e

N

dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = persentase toleransi ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan peng ambilan sampel yang masih dapat ditolerir

dimana:

V = volume/jumlah kendaraan (unit) d = permintaan (orang)

k = kapasitas bus (29 tempat duduk)

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Slovin :

n =

 

2

.

1

N

e

N

dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = persentase toleransi ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan peng ambilan sampel yang masih dapat

ditolerir

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan dan kebutuhan angkutan umum damri. Objek penelitian ini diarahkan pada penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue.

Data primer didapat dengan melakukan metode survei kuesioner. Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan memberi daftar kuesioner yang meliputi seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan sosial ekonomi kepada responden, yaitu penumpang yang berada di Pelabuhan Ulee Lheue.

a. Kuesioner dibagikan pada tiap-tiap penumpang yang baru tiba untuk diisi yang kemudian akan diambil kembali pada hari yang sama.

b. Apabila ada kuesioner yang belum lengkap maka dilakukan tanya jawab langsung kepada responden yang bersangkutan.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi atau sumber tak langsung dan digunakan sebagai pendukung untuk memperoleh data primer. Pengumpulan data sekuder terdiri dari data jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dalam tahun 2011 dan informasi tentang kedatangan kapal penyeberangan yang beroperasi di Pelabuhan Ulee Lheue. Populasi yaitu jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dalam tahun 2011.

(5)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 26 Tabel 1. Jumlah Penumpang Yang Tiba di Pelabuhan Ulee Lheue Tahun 2011

No Bulan Jumlah penumpang

(orang) 1 Januari 17,673 2 Februari 9,390 3 Maret 9,596 4 April 11,129 5 Mei 12,271 6 Juni 15,054 7 Juli 13,649 8 Agustus 9,714 9 September 17,949 10 Oktober 9,665 11 Nopember 14,932 12 Desember 11,588 Total 152,610

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 2012

Penentuan jumlah sampel mengguakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan pada penelitian ini diasumsikan 10%, maka di peroleh jumlah sampel : n = 2

)

1

,

0

.(

610

.

152

1

610

.

152

= 99,93 bulatkan menjadi 100 sampel.

Untuk merumuskan karakte ristik pelaku perjalanan di Pelabuhan Ulee Lheeu ditetapkan beberapa variabel yang dianggap berpengaruh. Dalam studi penelitian ini hanya dibatasi pada 3 (tiga) variabel bebas yang digunakan adalah besar pengeluaran (X1), jenis pekerjaan (X2), tujuan kedatangan (X3). Sedangkan variabel terikatnya adalah tarikan pergerakan penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue (YP).

Setelah data primer yang diperlukan telah terkumpul perlu diadakan pengolahan data terlebih dahulu. Tujuannya adalah menyeder hanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang baik dan

rapi untuk kemudian dianalisis. Adapun pengolahannya dengan cara :

a. Editing, yaitu memeriksa kembali hasil pengisian kuesioner dari responden misal tentang kelengkapan pengisian jawaban, keserasian jawaban dengan pertanyaan. b. Coding, yaitu mengklasifi kasikan jawaban

responden menurut macamnya dengan memberikan kode tertentu.

Setelah mendapatkan semua data primer dan data sekunder, maka dilakukan analisis dengan meng gunakan teori-teori yang ada. Ada beberapa tahap analisis yang perlu dilakukan yaitu:

1.Analisis Bivariat

Yaitu analisis data dua variabel bertujuan untuk mencari keterkaitan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk masing-masing data variabel dengan cross tab (tabulasi silang). Analisis ini menggunakan uji chi square

(6)

27 - Volume 2, No.2, Mei 2013

dengan bantuan program SPSS dan taraf signifikansi α = 0.05. Rumusan hipotesis yang di analisis adalah :

a. Adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda.

b. Adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda.

c. Adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda.

d. Adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. e. Adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. f. Adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Kriteria pengujian adalah

H0 diterima bila : χ 2 Hitung ≤ χ2 Tabel H1 diterima bila : χ 2 Hitung > χ2 Tabel Untuk mengukur derajat keterkaitan hubungan variabel digunakan analisis koefisien kontingensi (C). Nilai koefisien kontingensi (C) antara nol hingga satu, jika nilai C > 0.5 keterkaitan hubungan cukup kuat dan jika nilai C < 0.5 keterkaitan hubungan lemah.

Selanjutnya variabel bebas yang mempunyai keterkaitan hubungan yang kuat dengan variabel terikat dimasukkan dalam analisis multivariat, sedangkan variabel yang keterkaitan lemah dalam hubungan tersebut tidak digunakan untuk analisis multivariat.

Dalam menganalisis kebutuhan angkutan

umum damri yang dibutuhkan untuk melayani rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue berdasar kan besarnya demand. Direncanakan jenis kendaraan yang akan digunakan sebagai angkutan umum adalah bus sedang dengan 29 jumlah tempat duduk.

HASILPEMBAHASAN

Dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Adapun hasil penelitian yang diperoleh diuraikan pada Tabel 2 sampai Tabel 8 berikut ini:

Tabel 2. Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Pelabuhan Jumlah %

1 Pria 39 39.00

2 Wanita 61 61.00

Jumlah Responden 100 100

Tabel 3. Frekuensi Responden Pengeluaran Per Bulan No Pengeluaran per bulan Pelabuhan Jumlah % 1 < Rp. 1 juta 13 13.00 2 Rp. 1 juta - Rp. 2 juta 29 29.00 3 Rp. 2 juta - Rp. 4 juta 46 46.00 4 Rp. 4 juta - Rp. 6 juta 10 10.00 5 > 6 juta 2 2.00 Jumlah Responden 100 100

(7)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 28 Tabel 4. Frekuensi Responden Menurut Jenis

Pekerjaan No Jenis pekerjaan Pelabuhan Jumlah % 1 PNS/ TNI 33 33.00 2 Wiraswasta/ pengusaha 21 21.00 3 Karyawan swasta 32 32.00 4 Profesional 5 5.00 5 Mahasiswa/ Pelajar 9 9.00 Jumlah Responden 100 100

Tabel 5. Frekuensi Responden Menurut Tujuan Kedatangan

No Tujuan kedatangan Pelabuhan Jumlah % 1 Bisnis/ dinas 21 21.00 2 Wisata/ rekreasi 31 31.00 3 Kunjungan sosial 17 17.00 4 Pulang ke rumah 31 31.00 Jumlah Responden 100 100 Tabel 6. Frekuensi Responden Menurut

Jumlah Perjalanan No Frekuensi perjalanan dalam sebulan Pelabuhan Jumlah % 1 1 kali sebulan 60 60.00 2 2 kali sebuan 21 21.00 3 3 kali sebulan 9 9.00 4 4 kali sebulan 10 10.00 Jumlah Responden 100 100

Tabel 7. Frekuensi Responden Menurut Kendaraan Yang Digunakan

No Jenis kendaraan Pelabuhan Jumlah % 1 Kendaraan pribadi 84 84.00 2 Kendaraan carteran 0 0.00 3 Bus Damri 0 0.00 4 Becak/ labi-labi 16 16.00 5 Taksi 0 0.00 Jumlah Responden 100 100

Tabel 8. Frekuensi Responden Menurut Perlu Tidaknya Pengadaan Bus Damri

No Perlu tidaknya pengadaan bus Damri Pelabuhan Jumlah % 1 Perlu 11 11.00 2 Tidak Perlu 89 89.00 Jumlah Responden 100 100

Karakteristik pelaku perjalanan di Pelabuhan Ulee Lheue meliputi :

a. Tujuan perjalanan pelaku perjalanan

Pergerakan yang terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue memiliki tujuan perjalanan yang berbeda-beda. Dari data hasil survey diperoleh bahwa tujuan perjalanan yang dilakukan tiap-tiap penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue dengan tujuan terbesar adalah wisata/rekreasi dan tujuan pulang ke rumah dengan persentase masing-masing 31%, sedangkan tujuan perjalanan terendah adalah kunjungan sosial dengan persentase sebesar 17%. Hal ini menunjukkan pelaku perjalanan memiliki tujuan wisata/rekreasi di Banda Aceh dan tujuan pulang ke rumah bagi yang berdomisili di Banda Aceh dan pelaku perjalanan kurang melakukan perjalanan untuk tujuan kunjungan sosial.

b. Frekuensi perjalanan pelaku perjalanan Dari hasil survey terhadap 100 responden di

(8)

29 - Volume 2, No.2, Mei 2013

Pelabuhan Ulee Lheue diketahui bahwa frekuensi perjalanan tertinggi adalah 1x sebulan dengan persentase 60% dan tujuan perjalanan terendah adalah 3x sebulan dengan persentase sebesar 9%. Hal ini menunjukkan hubungan frekuensi perjalanan dengan tujuan perjalanan wisata/rekreasi (31%) dan tujuan perjalanan pulang ke rumah (31).

c. Jenis kendaraan yang digunakan pelaku perjalanan

Jenis kendaraan yang diguna kan sangatlah berpengaruh terhadap besarnya tarikan pergerakan yang dapat terjadi. Dengan adanya kendaraan maka aksesibilitas seseorang untuk melakukan pergera kan akan jauh lebih mudah.

Dari hasil survey terhadap 100 responden di Pelabuhan Ulee Lheue diketahui bahwa jenis kendaraan pribadi yang paling banyak digunakana responden saat meninggal kan lokasi

Pelabuhan Ulee Lheue dengan persentase sebesar 84%. Hal ini dikarenakan jarak antara Pelabuhan Ulee Lheue dengan Banda Aceh tidak terlalu jauh sehingga penumpang yang tiba banyak dijemput dengan menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan becak/ labi-labi saat meninggalkan lokasi Pelabuhan Ulee Lheue. Kondisi ini menggambarkan belum diperlukan angkutan umum damri untuk menghubungkan Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue karena penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum.

2. Analisis Bivariat

Untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat untuk masing-masing data variabel menggunakan uji chi square dan tarf signifikansi α = 0,05.

a. Hubungan Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan

Tabel 9. Tabel Silang Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan

Tarikan Pergerakan Besar Pengeluaran Jumlah Rp.<1Jt Rp.1-2Jt Rp.2-4Jt Rp.4-6Jt Rp.>6Jt 1 kali sebulan 10 19 29 0 2 60 2 kali sebulan 0 5 10 6 0 21 3 kali sebulan 2 2 3 2 0 9 4 kali sebulan 1 3 4 2 0 10 Jumlah 13 29 46 10 2 100

Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 21,893 dimana

nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan 12 adalah 21,026 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka besar pengeluaran mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan.

(9)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 30 Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar

0,424 menunjukkan bahwa derajat hubungan

antara besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan adalah cukup lemah.

b. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Tarikan Pergerakan

Tabel 10. Tabel Silang Jenis Pekerjaan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan

Tarikan Pergerakan Jenis Pekerjaan Jumlah PNS/ TNI Wiraswasta /pengusaha Karyawan Swasta Profesional Mahasiswa/ Pelajar 1 kali sebulan 15 18 20 0 7 60 2 kali sebulan 11 0 6 4 0 21 3 kali sebulan 1 2 5 0 1 9 4 kali sebulan 6 1 1 1 1 10 Jumlah 33 21 32 5 9 100

Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 32,218 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan 12 adalah 21,026 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel.

Maka jenis pekerjaan mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan.

Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,494 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan adalah cukup lemah.

c. Hubungan Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan

Tabel 11. Tabel Silang Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan

Tarikan Pergerakan

Tujuan Kedatangan di Banda Aceh

Jumlah Bisnis/ Dinas Wisata/ Rekreasi Kunjungan

Sosial Pulang ke rumah 1 kali sebulan 13 31 15 1 60 2 kali sebulan 5 0 2 14 21 3 kali sebulan 2 0 0 7 9 4 kali sebulan 1 0 0 9 10 Jumlah 21 31 17 31 100

Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee

Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 70,373 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan

(10)

31 - Volume 2, No.2, Mei 2013

derajat kebebasan 9 adalah 16,919 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka jenis pekerjaan mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan.

Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,643 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan adalah cukup kuat.

3. Analisis Kebutuhan Angkutan Umum Damri

Berdasarkan hasil survey kuisioner diperoleh keinginan responden menggunakan angkutan umum damri adalah 11% dari 100 responden di Pelabuhan Ulee Lheue. Jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue pada tahun 2011 adalah 152.610 orang (Tabel 1), rata-rata penumpang per hari di Pelabuhan Ulee Lheue adalah 418 orang penumpang. Untuk perhitungan kebutuhan angkutan umum damri, hasil survey di Pelabuhan Ulee Lheue terhadap responden diperoleh 11% responden (Tabel 8)

berkeinginan diadakan angkutan umum damri ruta Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Diasumsikan 11% dari 418 orang penumpang berkeinginan diadakan angkutan umum damri, sehingga diperoleh nilai permintaan angkutan umum damri adalah 46 orang penumpang.

Perhitungan terhadap kebutuhan angkutan umum damri di Pelabuhan Ulee Lheue adalah :

VP =

seats

orang

29

46

= 1,58 unit ≈ 1 unit

Dari hasil perhitungan diperoleh angkutan umum damri yang dibutuhkan 1 unit angkutan umum damri untuk rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Untuk mengetahui berapa kali angkutan umum damri beroperasi setiap hari diperoleh dari jumlah kedatangan kapal penyeberangan per hari di Pelabuhan Ulee Lheue terhadap jumlah damri yang direncanakan. Jadwal kedatangan kapal penyeberangan dapat di lihat pada Tabel 12 berikut :

Tabel 12. Jadwal Kedatangan Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue

Kapal Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu

Kapal Cepat 2 2 2 2 2 2 2

Kapal Fery 1 1 2 1 1 2 2

Jumlah 3 3 4 3 3 4 4

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 2012

Berdasarkan data jadwal kedatangan kapal penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue setiap hari diperoleh rata-rata 3,428 kali kedatangan kapal penyeberangan dalam satu

minggu. Untuk mengetahui jumlah angkutan umum damri yang beroperasi diperoleh dari rata-rata kedatangan kapal penyeberangan di bagi dengan 1 unit damri yang beroperasi, sehingga

(11)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 32 diperoleh 3,428 kali ≈ 3 kali damri beroperasi

setiap harinya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Dari total responden di Pelabuhan Ulee Lheue 60% responden melakukan perjalanan 1 kali sebulan ke Banda Aceh dengan tujuan kedatangan wisata/rekreasi (31%) melalui Pelabuhan Ulee Lheue.

2. Variabel sosial ekonomi yang terdiri dari besar pengeluaran, jenis pekerjaan dan tujuan kedatangan memiliki hubungan terhadap tarikan pergerakan yang terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue.

3. Tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue memiliki derajat hubungan yang kuat dengan variabel tujuan kedatangan.

4. Kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh- Pelabuhan Ulee Lheue adalah 1 unit damri yang beroperasi 3 kali sehari.

Saran

1. Dari faktor-faktor yang ada bahwa pergerakan pelaku perjalanan di Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue akan terus bertambah di Provinsi Aceh khususnya di Banda Aceh melihat dari promosi visit Aceh 2013 yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh, maka dari itu penelitian terhadap karakteristik pelaku perjalanan dapat sering dilakukan.

2. Selain itu bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan dengan menggunakan variabel bebas lainnya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Levinson, H.S., 1976. Urban Travel Characteristics in Bearwaid, JE’ (eds.) transportation and Traffic Engineering Handbook. New Jersey: Prentice Hall.

Miro, F., 2002. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Sarwoko, 2007. Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tamin, O.Z., 2008. Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi. Bandung: ITB.

Gambar

Tabel 5. Frekuensi Responden Menurut  Tujuan Kedatangan
Tabel 9. Tabel Silang Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan
Tabel 11. Tabel Silang Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan
Tabel 12. Jadwal Kedatangan Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 1997, Kukovitskii et al., telah dilakukan sintesis material nanokarbon dari polimer polietilen (PE) sebagai sumber karbon dengan katalisi pelat nikel

Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan

Bentuk lain lagi dari saksi yang disebut token, yakni apabila kita mengambil benda atau barang kesayangannya agar anak mau mengubah tingkah laku buruknya beralih

Isi pokok mata kuliah ini meliputi: (1) peningkatan keterampilan menyimak, (2) peningkatan keterampilan berbicara, (3) peningkatan keterampilan membaca, (4) peningkatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham perusahaan Food and Beverages yang go public yang terdaftar di BEJ

Pembelajaran PAI merupakan pembelajaran agama Islam yang terdapat di sekolah umum. Kewajiban pihak sekolah untuk memberi pelajaran agama kepada siswa sesuai

Pasien didiagnosis dakriosistitis kronis pasca abses lakrimalis dengan fistula sakus lakrimalis, diberikan edukasi tentang penyakitnya, dan tindakan yang seharusnya

Selanjutnya penjelasan pasal 34 tersebut menyatakan : “Bahwa lembaga pengawasan jasa keuangan yang nantinya akan dibentuk, akan melaksanakan pengawasan seluruh sektor jasa