BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar Latar BelakangBelakang Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah merupakan masalah kesehatan ykesehatan yang cukup ang cukup dominan di dominan di negara negara --negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah presen
presentasintasinya.Walya.Walaupun aupun demikidemikian an bukan bukan berartberarti i ancaman ancaman penyakipenyakit t hiperthipertensiensi dia
diabaibaikan kan begibegitu tu sajsaja.Ba.Bagi agi masmasyaryarakaaakaat t golgolongaongan n ataatas s hiphipertertensi ensi benbenar-bar-benar enar menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000).
menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000). Preva
Prevalensi penyaklensi penyakit hipertit hipertensi ensi di negara maju seperti Amerdi negara maju seperti Amerika Serikat ratika Serikat rata- a-rata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat. rata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat. Di negara Indonesia r
Di negara Indonesia rata-rata ata-rata 6-15 %.Presentasi 6-15 %.Presentasi ini mungkin masih ini mungkin masih tinggi karenatinggi karena ju
jumlamlah anak dih anak dibawabawah 15 tahh 15 tahun di neun di negargara Indoa Indonesinesia a leblebih kurih kurang 15 % ang 15 % dardarii populasi (Rahayu : 2000).
populasi (Rahayu : 2000). Be
Berdrdasasararkakan n pepenenelilititian an yayang ng didilalakukukakan n ololeh eh BuBudi di DaDarmrmojojo o babahwhwa a didi In
Indondonesesia ia 1,81,8-2-28,6 8,6 % % penpendudduduk uk yayang ng beberurusisia a > > 20 20 tatahun hun adadalalah ah penpendederiritata Hipertensi dan pada umumnya berkisar
Hipertensi dan pada umumnya berkisar antara 6 – 10 antara 6 – 10 % . Di % . Di provinsi Jawa Timur provinsi Jawa Timur angka kesakit
angka kesakitaan aan penyakipenyakit hipertenst hipertensi tahun 1998 –1999 : 12,42 % i tahun 1998 –1999 : 12,42 % (Data Pro(Data Provil).vil). Sedangkan dari laporan bulanan puskesmas Mojo terhitung dari bulan Januari Sedangkan dari laporan bulanan puskesmas Mojo terhitung dari bulan Januari 1998 sampai bulan Desember tahun 1999 yang berkunjung ke Puskesmas Mojo 1998 sampai bulan Desember tahun 1999 yang berkunjung ke Puskesmas Mojo ada
adalalah 19,1h 19,13 % 3 % .da.dan tahun tahun n 202000 : 47,1%00 : 47,1%. Men. Mengamgamatati data tei data tersrsebuebut t dapdapatat me
membemberirikan kan gamgambabararan n bahbahwa wa mamasasalalah h penpenyayakikit t hihipepertrtensensi i khukhusussusnynya a didi puskes
puskesmas Mojo mas Mojo perlu mendapat pengamatan, pengawasan serta perlu mendapat pengamatan, pengawasan serta perawatperawatan an yangyang komprehensip.
komprehensip. Hip
Hipertertensensi i mermerupakupakan an facfactor tor resresikoiko, , priprimer mer yanyang g menmenyebyebabkaabkan n penypenyakiakitt jantung dan stroke.Hipertensi disebut juga sebagai The Shilent Disease karena jantung dan stroke.Hipertensi disebut juga sebagai The Shilent Disease karena
tidak ditemukan tanda –tanda fisik yang dapat dilihat (Gede Yasmin : 1991). tidak ditemukan tanda –tanda fisik yang dapat dilihat (Gede Yasmin : 1991).
Ba
Banynyak ak ahlahli i beberaranggnggapaapan n bahbahwa wa hihipepertrtensensi i lelebibih h tetepat pat didisesebubut t sesebabagaigai Heterogenus Group of Disease dari pada single disease.Hipertensi yang tidak Heterogenus Group of Disease dari pada single disease.Hipertensi yang tidak tekontrol akan menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, mata dan tekontrol akan menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, mata dan jantung serta kelumpuhan anggota gerak. Namun kerusakan yang paling sering jantung serta kelumpuhan anggota gerak. Namun kerusakan yang paling sering
adalah
adalah gagal gagal jantung dan jantung dan stroke serstroke serta ta gagal ginjal gagal ginjal (Susi (Susi Purwati Purwati : : 2000).2000). Unt
Untuk uk mengmenghinhindardari i hal hal tertersebusebut t perlperlu u pengpengamatamatan an secasecara ra dindini. i. HipHipertertensensii sering
sering ditemditemukan pada uukan pada usia tusia tua/lanja/lanjut kira-ut kira-kira 6kira 65 tahun k5 tahun keatas (eatas (Sri RaSri Rahayu hayu :: 2000
2000 : : 7 7 ).). Un
Untutuk k memencncegaegah h kokompmplilikaskasi i didiatatas as sasangangat t didiperperlulukan kan peperarawawatatan n dadann pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita dan kematian akibat penyakit pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita dan kematian akibat penyakit
kard
kardioviovaskaskuleuler r dapadapat t dicdicegah egah jikjika a seoseoranrang g mermerubah ubah perperilailaku ku kebikebiasaasaan an yanyangg kura
kurang ng sehsehat at daldalam am menmengkongkonsumsumsi si makmakanan anan yanyang g menymenyebabebabkan kan terterjadjadinyinyaa hipertensi, selalu berolah raga secara teratur serta merubah kebiasan hidup lainnya hipertensi, selalu berolah raga secara teratur serta merubah kebiasan hidup lainnya yan
yang g dapadapat t menmencetcetus us terterjadjadinyinya a penypenyakiakit t hiphipertertensensi i sepseperterti i mermerokokokok, , minminum- um-mi
minunumaman n beberaralklkohoholol. . AdAdapapun un fafactctor or didietetik ik dadan n kekebibiasasaaaan n mamakakan n yayangng mempeng
mempengaruhi aruhi tekanatekanan daran yang meliputn daran yang meliputi, cara memperti, cara mempertahankan berat badanahankan berat badan ide
ideal, al, natnatriurium m klorklorid, id, KalKaliumium, , KalKalsiusium, m, MagnMagnesiesium, um, lemlemak ak dan dan alcalcoholohol. . (Dr(Dr.. Wendra
Wendra Ali Ali 1996 1996 : : 3, 3, 20, 20, 21).21).
Apabila dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang menderita penyakit Apabila dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi, m
hipertensi, maka mungkin aka mungkin dapat tidapat timbul beberapa mbul beberapa masalah masalah seperti seperti :: 1
1.. KKeettiiddaak k ppaattuuhhaan n ddiiiit t rreennddaaaah h ggaarraam m ddaan n rreennddaah h lleemmaakk.. 2
2.. PPootteennssiiaal l tteerrjjaaddiinnyya a kkoommpplliikkaassi i bbaaggi i ppeennddeerriitta a .. 3
3.. SSuummbbeer r ddaayya a kkeelluuaarrgga a kkuurraanng .g . 4
4.. PPeerruubbaahhaan n ffiissiioollooggi i ((mmuuddaah mh maarraah h ddaan n tteerrssiinngggguunngg)) 5
5.. KKeeaaddaaaan n eekkoonnoommi i ((bbeerrttaammbbaahhnnyya a ppeennggeelluuaarraan n ddaann berkurangnya
berkurangnya pendapatan. pendapatan. Keluarga).Keluarga). Dal
Dalam am pelpelaksaaksanaan naan tugatugas–ts–tugas ugas keskesehatehatan an kelkeluaruarga ga memmempunypunyai ai perperanananan yang sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang yang sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Freedmen (1981) membagi lima (5) peran yang menderita penyakit hipertensi. Freedmen (1981) membagi lima (5) peran yang dil
dilakukakukan an kelkeluarguarga a yaiyaitu tu : : mengmengenal enal gejgejala ala hiphipertertensiensi, , mammampu pu menmengambgambilil ke
kepupututusasan n ununtutuk k memelalakukukakan n titindndakakan an yayang ng tetepapat t ununtutuk k memenonololong ng klklieienn hipertensi, mampu
hipertensi, mampu memberikan asuhan keperawatan pada memberikan asuhan keperawatan pada anggota anggota keluarga yangkeluarga yang me
mendndereritita a hihipepertrtenensi si dadalalam m memengngatatasasi i mamasasalalahnhnya ya dadan n memeniningngkakatktkanan produktivitas keluarga
produktivitas keluarga dalam meningkatkan dalam meningkatkan mutu hidup mutu hidup anggota keluarga, anggota keluarga, yangyang menderita
menderita penyakit penyakit hipertensi.hipertensi. Unt
Untuk uk memencancapapai i tutujujuan an peperarawatwatan an keskesehehatataaaan n kekeluluararga ga yayang ng opoptitimamal,l, sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit hipertensi antara lain : mampu mengenal asuhan keperawatan menderita penyakit hipertensi antara lain : mampu mengenal asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi, sebagai pengamat masalah pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi, sebagai pengamat masalah
dan
dan kebukebutuhtuhan an kelkeluaruarga, ga, sebsebagai koordiagai koordinatnator or pelpelayaayanan nan keskesehatehatan, an, sebsebagaiagai fasilitator, sebagai pendidik kesehatan, sebagai penyuluh dan konsultan dalam fasilitator, sebagai pendidik kesehatan, sebagai penyuluh dan konsultan dalam asuhan
asuhan perawatan dasar pada keluarga perawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit yang menderita penyakit hipertensi.hipertensi.
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
sebagai berikut : 1
1 MenMengagapa prpa prevevalalensensi peni penyayakikit hipt hiperertetensnsi tii tiap taap tahun mhun meneniningkagkat.t. 2
kard
kardioviovaskaskuleuler r dapadapat t dicdicegah egah jikjika a seoseoranrang g mermerubah ubah perperilailaku ku kebikebiasaasaan an yanyangg kura
kurang ng sehsehat at daldalam am menmengkongkonsumsumsi si makmakanan anan yanyang g menymenyebabebabkan kan terterjadjadinyinyaa hipertensi, selalu berolah raga secara teratur serta merubah kebiasan hidup lainnya hipertensi, selalu berolah raga secara teratur serta merubah kebiasan hidup lainnya yan
yang g dapadapat t menmencetcetus us terterjadjadinyinya a penypenyakiakit t hiphipertertensensi i sepseperterti i mermerokokokok, , minminum- um-mi
minunumaman n beberaralklkohoholol. . AdAdapapun un fafactctor or didietetik ik dadan n kekebibiasasaaaan n mamakakan n yayangng mempeng
mempengaruhi aruhi tekanatekanan daran yang meliputn daran yang meliputi, cara memperti, cara mempertahankan berat badanahankan berat badan ide
ideal, al, natnatriurium m klorklorid, id, KalKaliumium, , KalKalsiusium, m, MagnMagnesiesium, um, lemlemak ak dan dan alcalcoholohol. . (Dr(Dr.. Wendra
Wendra Ali Ali 1996 1996 : : 3, 3, 20, 20, 21).21).
Apabila dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang menderita penyakit Apabila dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi, m
hipertensi, maka mungkin aka mungkin dapat tidapat timbul beberapa mbul beberapa masalah masalah seperti seperti :: 1
1.. KKeettiiddaak k ppaattuuhhaan n ddiiiit t rreennddaaaah h ggaarraam m ddaan n rreennddaah h lleemmaakk.. 2
2.. PPootteennssiiaal l tteerrjjaaddiinnyya a kkoommpplliikkaassi i bbaaggi i ppeennddeerriitta a .. 3
3.. SSuummbbeer r ddaayya a kkeelluuaarrgga a kkuurraanng .g . 4
4.. PPeerruubbaahhaan n ffiissiioollooggi i ((mmuuddaah mh maarraah h ddaan n tteerrssiinngggguunngg)) 5
5.. KKeeaaddaaaan n eekkoonnoommi i ((bbeerrttaammbbaahhnnyya a ppeennggeelluuaarraan n ddaann berkurangnya
berkurangnya pendapatan. pendapatan. Keluarga).Keluarga). Dal
Dalam am pelpelaksaaksanaan naan tugatugas–ts–tugas ugas keskesehatehatan an kelkeluaruarga ga memmempunypunyai ai perperanananan yang sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang yang sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Freedmen (1981) membagi lima (5) peran yang menderita penyakit hipertensi. Freedmen (1981) membagi lima (5) peran yang dil
dilakukakukan an kelkeluarguarga a yaiyaitu tu : : mengmengenal enal gejgejala ala hiphipertertensiensi, , mammampu pu menmengambgambilil ke
kepupututusasan n ununtutuk k memelalakukukakan n titindndakakan an yayang ng tetepapat t ununtutuk k memenonololong ng klklieienn hipertensi, mampu
hipertensi, mampu memberikan asuhan keperawatan pada memberikan asuhan keperawatan pada anggota anggota keluarga yangkeluarga yang me
mendndereritita a hihipepertrtenensi si dadalalam m memengngatatasasi i mamasasalalahnhnya ya dadan n memeniningngkakatktkanan produktivitas keluarga
produktivitas keluarga dalam meningkatkan dalam meningkatkan mutu hidup mutu hidup anggota keluarga, anggota keluarga, yangyang menderita
menderita penyakit penyakit hipertensi.hipertensi. Unt
Untuk uk memencancapapai i tutujujuan an peperarawatwatan an keskesehehatataaaan n kekeluluararga ga yayang ng opoptitimamal,l, sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit hipertensi antara lain : mampu mengenal asuhan keperawatan menderita penyakit hipertensi antara lain : mampu mengenal asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi, sebagai pengamat masalah pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi, sebagai pengamat masalah
dan
dan kebukebutuhtuhan an kelkeluaruarga, ga, sebsebagai koordiagai koordinatnator or pelpelayaayanan nan keskesehatehatan, an, sebsebagaiagai fasilitator, sebagai pendidik kesehatan, sebagai penyuluh dan konsultan dalam fasilitator, sebagai pendidik kesehatan, sebagai penyuluh dan konsultan dalam asuhan
asuhan perawatan dasar pada keluarga perawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit yang menderita penyakit hipertensi.hipertensi.
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
sebagai berikut : 1
1 MenMengagapa prpa prevevalalensensi peni penyayakikit hipt hiperertetensnsi tii tiap taap tahun mhun meneniningkagkat.t. 2
satu anggotanya menderita penyakit hipertensi. satu anggotanya menderita penyakit hipertensi. 3
3 BagBagaiaimamana perna peran pean perarawawat pust puskeskesmamas dals dalam meam mengangararahkhkan dan man dan memembanbantutu keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi.
keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi. 4
4 BaBagagaimimanana a peperarawawat t memembmbuauat t asasuhuhan an kekepeperrawawatatan an papada da kekelluauarrga ga yyanangg menderita penyakit hipertensi
menderita penyakit hipertensi B.
B. BataBatasan. Masasan. Masalahlah Oleh karena be
Oleh karena begitu banyagitu banyak aspek dan ruang link aspek dan ruang lingkup yang dapat ditgkup yang dapat ditemukan emukan daridari ma
masasalalah h didiatatas as sesertrta a keketeterbrbatatasasan an pepenunulilis s dadalalam m hahal l tetenanagaga, , kekemamampmpuauan n ,, p
pengengalalamamanan, , keketeterarampmpililan, an, wakwaktu tu dan dan pepengengetatahuhuan, an, mamaka ka penpenululis is memembmbatatasasii pe
permarmasalsalahanahannya nya hanyhanya a pada pada “Ba“Bagaigaimana mana AsuAsuhan han KepeKeperawrawataatan n yanyang g baibaik k dandan be
benar nar pada pada kelkeluaruarga ga yanyang g salsalah ah satsatu u angganggota ota kelkeluaruarganyganya a menmenderderita ita penpenyakyakitit hipertensi dengan masalah
hipertensi dengan masalah “Nutrisi“ m“Nutrisi“ melalui proses pendekatan keperawatan elalui proses pendekatan keperawatan .. Ruang lingkup
Ruang lingkup pembahasan penulis pembahasan penulis terbatas pada terbatas pada :: 1
1.. PPeennuulliis s hhaannyya a mmeennggaassuuh h ppaadda a ssaattu u kkeelluuaarrgga a ssaajjaa.. 2
2.. DDaallaam m aassuuhhaan n kkeeppeerraawwaattaan n ppeennuulliis s hhaannyya a mmeennggaammbbiil l ssaattuu penyebab masalah
penyebab masalah hipertensi yaithipertensi yaitu : u : Masalah NutrisiMasalah Nutrisi 3
3.. KKeelluuaarrgga ya yaanng tg teerrppiilliih bh beerrddaassaarrkkaan pn peennuunnjjuukkaan kn keeppaallaa puskesmas Mojo.
puskesmas Mojo. 4
4.. LLeebbiih h mmeenniittiikkbbeerraattkkaan n ppaadda a aassppeek k kkeeppeerraawwaattaan .n . Dengan pembat
Dengan pembatasan masalah tersasan masalah tersebut penulis menyebut penulis menyusun karya tuliusun karya tulis ini s ini dengandengan judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn IS yang anggota keluarganya menderita judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn IS yang anggota keluarganya menderita hipertensi dengan masalah nutrisi di RT V, RW VI Kelurahan Mojo wilayah kerja hipertensi dengan masalah nutrisi di RT V, RW VI Kelurahan Mojo wilayah kerja puskesmas Mojo Kota Madya Surabaya .
puskesmas Mojo Kota Madya Surabaya . C.
C. Tujuan Tujuan PenulisanPenulisan 1. Tujuan Umum 1. Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan Penulis mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kepera
keperawataan keluawataan keluarga tuan IS. di RT V, RW VI dengan penyakirga tuan IS. di RT V, RW VI dengan penyakit t hiperthipertensiensi yang disebabkan oleh akibat nutrisi melalui pendekatan proses keperawatan. yang disebabkan oleh akibat nutrisi melalui pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan khusus
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini agar penulis mampu : Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini agar penulis mampu : a.
a. MengumpuMengumpulkan lkan data data pada kpada keluargeluarga tuan a tuan IS.deIS.dengan pngan penyakienyakit hipt hipertensertensi.i. b.
b. MengMenganalanalisa disa data yata yang tang telaelah dikuh dikumpulmpulkan.kan. c.
c. MerMerumusumuskan kan masmasalaalah keh kesehsehataatan keln keluaruarga.ga. d.
d. MeneMenentuntukan kan pripriorioritas tas masmasalaalah.h. e.
e. MenMenententukaukan dian diagnognosa kepsa kepererawawatatan .an . f.
f. MeneMenentuntukan kan renrencana cana tintindakadakan ken keperperawatawatan an .. g.
h.
h. MengMengevalevaluasuasi hasii hasil tinl tindakadakan kepen keperawrawataatan.n. i.
i. MendMendokumokumententasiasikan kan hasihasil al asuhsuhan an kepekeperawrawataatan.n.
D.
D. MetodelMetodelogiogi
Metode yang digunakan penulis
Metode yang digunakan penulis dalam karya tuldalam karya tulis ini is ini adalah adalah :: 1
1.. MMeettoodde e ppeennyyuussuunnaann Deskriptif
Deskriptif
Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan pada Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan pada pe
pemecamecahan han masmasalaalah h yanyang g dihdihadapadapi i saasaat t ini ini dan dan hasihasilnylnya a dapadapat t diedievalvaluasiuasi pada saat ini juga.
pada saat ini juga. a.
a. SStutudi di pupuststakakaa Yai
Yaitu tu menmencarcari i imfimformormasiasi-inf-informormasi asi melmelalualui i bebebeberaprapa a liliterteratuature re yanyangg berasal
berasal dari dari buku-buku buku-buku ilmiah, ilmiah, majalah imajalah ilmiah slmiah serta merta media cetak edia cetak lainnyalainnya ya
yang ng adada a didipeperprpusustatakakaan an ununtutuk k didijajadidikakan n lalandndasasan an teteorori i dadalalamm memberikan
memberikan pelayanan maupun penulisan pelayanan maupun penulisan kaarya tulis kaarya tulis ini ini .. b
b.. StStududi i lalapapangnganan Yaitu me
Yaitu memberimberikan asuhan keperkan asuhan keperawatan secaawatan secara nyata dira nyata dilapangalapangan n untuk untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang perkembangan suatu subyek memperoleh gambaran sebenarnya tentang perkembangan suatu subyek melalui
melalui proses proses keperawatan keperawatan (Teli (Teli zedahan zedahan Ndraha Ndraha 1985 1985 : : 105).105). 2
2. . LLookkaassi i ddaan n wwaakkttuu Lokasi yan
Lokasi yang digunakan sebagag digunakan sebagai sumber bahan karyi sumber bahan karya a tulitulis adalah diwilas adalah diwilayahyah kerja pusk
kerja puskesmas Mojesmas Mojo. o. KegiatKegiatan ini dilaksan ini dilaksanakan mulaanakan mulai tanggal 25 Aprii tanggal 25 Aprill sampai tanggal 30 Juni 2001.
sampai tanggal 30 Juni 2001. 3
3. . TTeehhnniik k ppeenngguummppuullaan n ddaattaa
Dalam pengumpulan data dipakai tehnik sebagai berikut : Dalam pengumpulan data dipakai tehnik sebagai berikut :
a.Oservasi a.Oservasi b
b.. WWaawwaannccaarraa c.Pemeriksaan fisik c.Pemeriksaan fisik 4
4.. JJeenniis s ddaattaa a
a Data Data primer primer diperoleh dari diperoleh dari wawancara dan wawancara dan observasi observasi langsung.langsung. b. Data sekunder.
b. Data sekunder.
E. Sistimatika penulisan . E. Sistimatika penulisan .
Dalam penyusunan karya
Dalam penyusunan karya tulis ini tulis ini penulis menggunakan sistpenulis menggunakan sistimatika imatika sebagaisebagai berikut:
berikut:
Bab pertama pendahuluaan menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan Bab pertama pendahuluaan menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
Bab kedua tinjauan pustaka yang menguraikan tentang konsep dasar yang terdiri dari keperawatan kesehatan, kesehatan keluarga, factor yang mempengaruhi sehat-sakit,defenisi hipertensi, patofisiologi, nutrisi dan dampak masalah , keperawatan kesehatan keluarga serta asuhan keperawatan yang terdiri dari: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi .
Bab ketiga yaitu tinjauan kasus yang menguraikan tentang asuhan keperawatan kesehatan keluarga dilapangan, mulai dari pengkajian sampai pada evaliasi.
Bab keempat pembahasaan yang menguraikan tentang kesenjangan antara bab kedua dan bab ketiga dengan mengacu pada tujuan.
Bab kelima penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran sebagai hasil dari jawaban terhadap tujuan penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran–lampiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A . Konsep Dasar
1. Keperawatan Kesehatan Keluarga a. Defenisi keluarga
1) Menurut Depkes. RI. 1988
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.
Menurut S .G . Bailon dan Aracelis Maglaya 1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan ( Nasrul Effendi ,1998 : 33 ). Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
1.1. Unit terkecil dari masyarakat. 1.2. Terdiri atas dua orang atau lebih.
1.3. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah. 1.4. Hidup dalam satu rumah tangga.
1.5. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga. 1.6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
1.7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.
1.8. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan 2) Keperawaatan kesehatan keluarga
Menurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur (Nasrul Effendi,1998:39)
Terdiri dari :
1) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.
2) Keluarga besar (extended family) a dalah k eluarga i nti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
3) Keluarga berantai (serial f amily) i alah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4) Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama–sama. 6) Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi
satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga . c. Keluarga sebagai unit keperawatan
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah sebagai berikut :
1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat .
2) Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya
3) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain. 4) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya yang menderita hipertensi.
5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.
d. Factor yang mempengaruhi sehat - sakit
Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu
Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara menghindari adanya stres
2) Faktor social budaya
a). Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :
(1) Kebiasaan merokok
(2) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
(3) Pola diet tidak teratur
(4) Bila sakit tidak segera berobat
b) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus hipertensi adalah :
(1) Menghindari kebiasaan merokok.
(2) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .
(3) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur
(4) Melakukan konril yang teratur 3) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi
4) Faktor keturunan
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic e. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
Menurut Freedman ( 1981) keluarga mempunyai lima (5 ) tugas memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi yaitu :
1) Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang gejala hipertensi
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluarga yang menderita penyakit hpertensi 3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi
4) Mempertahankan suasana di rumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepada anggota keluarganya
kesehatan yang dapat mengatasi penyakit hipertensi.
f. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat diperlukan sebagai berikut :
1) Pengenal tentang gejala hipertensi
Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .
2) Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi . Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
3) Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi .
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi
4) Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .
5) Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
6) Penyuluh dan konsultasi
Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.
2. Hipertensi
a. Pengertian
Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya
kompilikasi penyakitt kardiovaskuler ( Soekarsohardi,1999 : 151 ) Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar dihubungkan dengan usia ( Gede Yasmin,1993 : 191 ).
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.
b. Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
1) Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.
Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia , factor psikologis , dan keturunan.
Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya .
2) Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )
c. Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan cardiac
output dan tekanan perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin -Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, , glandula supra renal juga menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon
.Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE )
Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat . Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output. (Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 ).
d. Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung koroner, gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan
kerusakan pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).
e. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut : 1) Pengaturan diit
2) Berolah raga
3) Obat-obatan penurun takanan darah antara lain : ga secara teratur
4) Menghilangkaan rasa takut
a) Diuretik : Hidrochlortiasid,Furosemid dll. b) Betabloker :Proparnolol, dll.
c) Alfabloker : Prazosin dll.
d) Penghambat ACE : Kaptopril dll.
e) Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)
f. Nutrisi
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi.
Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan
makanan. Makan biasa ( untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari ). Sebagian besar natrium berasal dari
garam dapur.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal
mempertahankan tekanan darah yaitu : 1) Diet rendah garam
Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a) Jangan menggunakan garam dapur
b) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.
c) Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.
d) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
e) Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait
2) Diet rendah kolesterol / lemak.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi
pada hypertensi adalah :
a) Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.
b) Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan. c) Gunakan susu full cream.
d) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
e) Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.
f) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.
g) Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.
3) Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
b) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
c) Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan. Contoh menu untuk penderita hypertensi :
1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).
e. Dampak masalah.
1) Terhadap individu.
a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita. Kurangnya pengetahuan klien
terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa gejala yang khas.
Pada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan bila berlangsung lama disertai mual-mual dan
muntah.
c) Psikologi.
Penderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan tersinggung.
d) Pola tidur dan istirahat
Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit kepala dan tegang pada leher bagian belakang.
e) Pola persepsi dan pengetahuan.
Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur pengobatan yang lama ,diet, olah raga, merokok, minuman beralkohol.
f) Pada pola tata nilai dan kepercayaan
Klien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa tidak berdaya dengan keberadaan sekarang.
2) Terhadap keluarga
a) Merepotkan dalam memberikan perawatan ,pengaturan diet, mengantar kontrol dan manambah beban biaya hidup yang terus –menerus.
b) Produktifitas menurun. Apabila hipertensi mengena kepala keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ,maka akan menghambat kegiatannya sehari-hari untuk kegiatan seperti semula. c) Psikologi .
Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.
3) Terhadap masyarakat
Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat memungkinkan terjadi perubahan peran dalam masyarakat Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya. . 4) Pelayanan kesehatan
Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat,maka akan terjadi beban pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.
B. Asuhan Keperawatan
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,melaksanakan asuhan keperawatan ,serta implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang telah direncanakan /dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan .
1. Pengkajian
a. Penjajakan pertama
Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh keluarga.
1) Pengumpulan data
Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga .
a) Struktur dan sifat anggota keluarga
(1) Anggota –anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga.
(2) Data demografi : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam keluarga.
(3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,
(4) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat berkumpul atau menyebar.
(5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan.
(6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.
(7) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan waktu senggang
b) Faktor sosial budaya dan ekonomi
(1) Pekerjaan
(2) Penghasilan
(3) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer (4) Jam kerja ayah dan ibu
(5) Siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya
(1) Perumahan
(a) Luas rumah
(b) Pengaturan dalam rumah (c) Persediaan sumber air (d) Adanya bahan kecelakaan (e) Pembuangan sampah (2) Macam lingkungan / daerah rumah (3) Fasilitas social dan lingkungan (4) Fasilitas transportasi dan kesehatan
d) Riwayat kesehatan
(1) Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluarga (2) Upaya pencegahan terhadap penyakit
(3) Sumber pelayanan kesehatan
(4) Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari petugas kesehatan.
(5) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.
e) Cara pengumpulan data
(1) Oservasi langsung :
dapat mengetahui keadaan secara langsung.
(a) Keadaan fisik
dari tiap anggota keluarga.
(b) Komunikasi dari
tiap anggota keluarga
(c) Peran dari tiap
anggota keluarga
(d) Keadaan rumah
dan lingkungan
(2) Wawancara
Dapat mengetahui hal-hal :
(a) Aspek fisik
(b) Aspek mental (c) Sosial budaya (d) Ekonomi (e) Kebiasaan (f) Lingkungan (3) Studi dokumentasi antara lain
(a) Perkembangan kesehatan anak (b) Kartukeluarga (c) Catatan kesehatan lainnya (4) Dilakukan terhadap
angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan keperawatan antara lain :
(a) Tanda-tanda
penyakit
(b) Kelainan organ
tubuh 2. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.
Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
b) Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Contoh :
(1) Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi
(2) Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan
diet
c) Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
Contoh:
(1) Adakah didalam keluarga yang menderita
penyakit hipertensi
(2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi
d) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun
sumber daya mereka. Contoh :
Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi. 3. Penentuan prioritas masalah
Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan sistim scoring berdasarkan tipologi masalah dengan pedoman sebagai berikut
K riteria Bobot
1. Sifat masalah
Skala : ancaman kesehatan Tidak/kurang sehat Krisis 2 3 1 1
2. Kemungikan masalah dapat diubah Skala : Dengan mudah
Hanya sebagian Tidak dapat 2 1 0 2
3. Potensia masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah 3 2 1 1 4. Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1 0
1
Skoring :
1.Tentukan skor untuk tiap kriteria
2.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skor X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
b. Penjajakan pada tahap kedua
Tahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.
Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk melaklasanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah yang dihadapi .
Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara umum pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi antara lain :
1) Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang
gejala hipertensi
2) Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan
dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3) Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi . 4) Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah
yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan tadak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi.
5) Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS.,dana sehat dan tidak memahami manfaatnya. Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien hipertensi adalah :
1) Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.
2) Ketidak sanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.
klien hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang tepat.
4) Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung garam
5) Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat tersebut.
2 Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 )
Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan khusus diet pada klien hipertensi adalah :
a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar. 1) Tujuan
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
2) Kriteria hasil
a).Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita
hipertensi.
b) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai anjuran.
3) Rencana tindakan
a) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan makan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .
4) Rasional
menimbulkan peresepsi yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi untuk mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensi
b)Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang rendah garam.
b.Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet
1) Tujuan
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi
2) Kriteria hasil
a) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hiperetensi
b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi
3) Rencana tindakan
a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi.
) Beri penjelasan kepada keluarga jenis
untuk klien hipertensi.
4) Rasionalisasi
a) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensi
b) Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi.
c.Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar . 1) Tujuan
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.
2) Kriteria hasil
a) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.
yang tepat bagi klien hipertensi. 3) Rencana tindakan
a) Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan makanan untuki klien hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien hipertensi.
c) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat makanan dengan jumlah yang tepat.
4) Rasionalisasi.
a) Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga dapat cara pengolahan makanan untuk klien hipertensi.
b) Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.
c) Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah yang tepat kilen dan keluarga mampu menjalankan /melaksanakaannya sendiri.
d. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
1)Tujuan
Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah garam.
2) Kriteria hasil
a) Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garam
b) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak mengandung garam.
c) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
3) Rencana tindakan.
a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan terhadap klien hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak mengandung garam.
c) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari padea niat dan keinginan untuk merubah.
4) Rasional
a) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh garam terhadap klien hipertensi
b) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung garam.
c) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya dari yang tidak sehat menjadi sehat
e.Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna dari tanaman obat keluarga.
1) Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat keluarga.
2) Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk pengobatan hipertensi
3) Rencana tindakan
a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.
b) Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan /tanaman yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
c) Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki tanaman obat keluarga .
4) Rasional
a) Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.
b) Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah.
mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan saja diperlukan.
3 Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai rencana yang telah disusun.
Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan antara lain :
a. Deteksi dini kasus baru.
b. Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
c. Melakukan rujukan
d. Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)
4 Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat
meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
a. Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.
b. Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
c. Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
d. Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Proses penyusunan tinjauan kasus dengan asuhan keperawatan keluaraga yang menderita hipertensi dengan masalah nutrisi pada Tuan IS .di RT V RW VI Kelurahan Mojo dimulai tanggal 25 April sampai 30 Juni 2001 di wilayah kerja puskesmas Mojo melalui proses pendekatan keperawatan sebagai berikut :
A Pengkajian
1. Penjajakaan tahap pertama
a Pengumpulan data
Pengumpulaan data dimulai tanggal 6 Mei 2001 Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Struktur dan sifat keluarga
a) Identitas kepala keluarga
Nama tuan Is. umur 65 tahun ,pendidikan SLTA,pekerjaan pensiunan PNS,agama Islam,keadaan fisik sehat tidak pernah menderita penyakit kronis.
b) Identitas anggota keluarga
Nama Sunarsih 62 tahun istri ,pendidikan SLTP,pekerjaan ibu rumah tangga,agama Islam ,penyakit yang diderita yaitu hipertensi sejak tahun 1990 sampai sekarang.
Anak pertama Sunaryo 37 tahun,pendidikan sarjana,pekerjaan swasta,tinggal pisah dengan orang tua.
Anak kedua Kusmiati 31 tahun ,pendidikan SLTA,pekerjaan ibu rumah tangga,status kawin,tinggal pisah.
Anak ketiga Sugeng 28 tahun,pendidikan SLTA,pekerjaan wiraswasta,belum menikah ,tinggal bersama orang tua.
Anak keempat Sri rahayu umur 24 tahun,pendidikan SLTA ,pekerjaan karyawan swasta,belum menikah,tinggal bersama orang tua.
Tipe keluarga adalah keluarga inti .
Yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah. Hubungan antar anggota keluarga harmonis.
c) Kegiatan keluarga sehari hari
(1) Kebiasaan tidur anggota keluarga sehari kira-kira 7 sampai 8 jam per hari. Sedangkan nyonya Sunarsih bila tekanan darahnya naik
rata-rata tidur sehari 5 sampai 6 jam . (2) Kebiasaan makan
Makan 3 (tiga ) kali sehari dengan makan pokok beras.Keadaan fisik anggota keluarga tidak terlalu gemuk kecuali nyonya S. Dalam menyiapkan dan menyajikan makan secara bersama dan bergabung dengan nyonya S. yang menderita penyakit hipertensi.
Dalam makanan yang disajikan cukup banyak mengandung garam.
(3) Kebiasaan penggunaan waktu senggang.
Penggunaan waktu senggang oleh Tuan Is dan nyonya S ,hanya membaca Koran dan jarang berolah raga sedangkan anak-anak sibuk dengan pekerjaannya.
(4) Situasi social budaya dan ekonomi.
Penghasilan tuan Is.sebulan rata-rata Rp.500.000 sebulan Sedangkan
penghasilan anak-anak rata-rata Rp.1.400.000
sebulan.Penggunaannya sebagian untuk kebutuhan hidup sehari-hari dansisany ditabung.Sisa belanja disimpan untuk kebutuhan tak terduga yang sifatnya mendadak.
2) Faktor situasi lingkungan. a) Perumahan.
Ukuran 6 X 8 m2 terdiri dari dua kamar tidur, dapur, ruang tamu,ruang makan dan kamar mandi serta kamar wc.
b) Sarana sanitasi .
Sumber air minum PDAM,ada saluram pembuangan air limbah,ada tempat sampah.
3) Riwayat kesehatan keluarga
a) Tn .Is dan ny.S. tidak ingat lagi jenis imunisasi yang didapatkan oleh anaknya.
b) Ibu tidak pernah mengikuti program KB.buatan tapi menggunakan KB alamiah.
c) Penyakit yang diderita oleh anggota keluarga.
Ny.S.menderita penyakit hipertensi sejak tahun 1990 sampai sekarang sedangkan anggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit kronis.
d) Ny.S pergi berobat kesarana kesehatan bila timbul gejala kepala pusing dan susah tidur.
e) Peran petugas kesehatan
Saran petugas kesehatan agar selalu berobat teratur dan mengikuti diet yang telah dianjurkan.
Genogram
Keterangan : = Laki-laki = Perempuan
=Klien
b. Analisa data
Masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga tuan Is.disebabkan oleh factor ketidaktahuan dan kurang pengetahuan tentang manfaat diet bagi klien hipertensi.
Dari factor tersebut menimbulkan ketidakmampuan keluarga untu mengatasi,masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh keluarga.
Kondisi seperti ini mengakibatkan masalah kesehatan yang berkepanjangandan berlarut-larut bagai suatu siklus myang tadak
ada habisnya dalamj hidup keluarga.
Dari hasil pengumpuan data masalah yang dihadaapi oleh keluarga adalah sebagai berikut.
1) Keluarga tidak mengetahui cara pengaturan diet bagi klien hipertensi.
2) Keluarga dan klien mengkonsumsi makanan yang cukup memngandung garam .
3) Cara pengolahan makan disatukan antara klien dan anggota keluarga yang lain.
4) Klien jarang kontrol kesarana kesehatan. 5) Ketidaksanggupan merawat klien hipertensi.
Dari masalah tersebut diatas akan timbul hal antara lain :
a) Ancaman kesehatan (keluarga tidak mengetahui cara pengaturan diet untuk klien hipertensi ).
b) Kurang atau tidak sehat (adanya klien hipertensi dalam keluarga)
Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis sebagai berikut: (1) Kelompok data pertama
(a)Data subyektif : Klien dan keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pengaturan diet bagi klien hipertensi.
(b) Data obyektif
:-(c)Kemungkinan penyebab : kurang pengetahuan tentsng cara pengaturan diet untuk klien hipertensi
(d) Masalah kesehatan :ancaman kesehatan yaitu cara pengaturan diet yang salah
` (2) Kelompok data kedua
(a) Data subyektif : Klien dan keluarga mengatakan mengkonsumsi makanan yang cukup mengadung garam.
(b) Data obyektif : Tekanan darah 180/110 mmhg.BB. 68 kg, TB,164 cm.
(c) Kemungkinan penyebab :kurang pengetahuan klien dan keluarga akibat kelebihan natrium dalam tubuh.
(d) Masalah kesehatan :ancaman kesehatan bagi klien hipertensi.
(3) Kelompok data ketiga
(a) Data subyekti klien dan keluarga mengatakan pengolahan makan disatukan dengan klien hipertensi dan anggota keluarga yang lain
(b) Data obyektif : Jumlah dan jenis makan sama dengan anggota keluarga yang lain
(c) Kemugkinan penyebab :Kurang penegetahuan klien dan keluarga cara pengoalahan makanan untuk klien
hipertensi.
(d) Msalah kesehatan : Ancaman kesehatan .(4) Kelopok data keempat
(a) Data subyektif : Klien mengatakan pergi kontrol kesarana kesehatan bila timbul gejala pusing dan tengkuk terasa tegang.
(b) Data obyektif : Klien berobat rata-rata satu kali sebulan
(c) Kemungkinan penyebab masalah : Kekurang tahuan klien dan keluarga tentang komplikasi yang akan terjadi akibat hipertensi.
(d) Masalah kesehatan : ancaman kesehatan bagi klien hipertensi.
c. Proritas masalah
Untuk mengatasi masalah keluarga tuan Is.secara keseluruham tidak mungkin,oleh karena itu perlu dilakukan proritas masalah kesehatan,mana masalah kesehatan dan keperawatan yang mengancam kehidupan dan mengancam kesehatan keluarga .
Untuk membuat prioritas masalah tersebut berdasarkan scoring. 1) Mengetahui cara pengaturan diet untuk klien hipertensi.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/2 x 1 1 Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
2/2 x 2 2 Sumber-sumber dan tindakan untuk
dapat memecahkan masalah
kesehatan dapat dijangkau keluarga. 3. Potensi untuk
mencegah masalah
3/3 x 1 1 Untuk menghindari terjadinya
hipertensi dapat dicegah dengan makan makanan yang rendah garam dan mengiuti diet
4. Menonjolnya masalah
2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan segera mengatasi masalah tersebut.
Total Skor 5
2) Klien mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup garam
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat.
masalah dapat diubah
pengetahuan dapat memecahkan kesehatan.
3. Potensi untuk mencegah
masalah
3/3 x 1 1 Untuk menghindari terjadinya
peningkatan tekanan darah salah satu faktornya dengan diet rendah garam 4. Menonjolnya
masalah
2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan perlu segera diatasi .
Total Skor 5
3) Pengolahan makanan disatukan dengan klien
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat.
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
1/2 x 2 1 Kurangnya pengetahuan klien dan keluarga cara pengolahan makanan
3. Potensi untuk mencegah
masalah
2/3 x 1 2/3 Tingkat pengetahuan dan kesadaran klien dan keluarga masih kurang
4. Menonjolnya masalah
0 x 1 0 Tidak mengikuti anjuran yang
diberikan dan tidak dianggap suatu masalah.
Total Skor 2 2/3
2 Penjajakan tahap kedua
Dimulai tanggal 6 Mei sampai 11 Mei 2001 Dari hasil analisa data diagnosa yang ada yaitu :
1) Ketidaktahuan keluarga masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinyan hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang cara pengaturan diet yang benar
2) Ketidak sanggupan keluarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet bagi klien hipertensi dan selalu mengkonsumsi makan
yang cukup mengandung garam
3) Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makan yang benar untuk klien hipertensi
Dari diagnosa diatas dapat dirumuskan untuk mendapatkan perencanaan selanjutnya untuk diintervensi sesusai diagnosa.
1. Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi
a. Tujuan
Keluarga mampu mengenal adaanya maslah cara pengaturan diet bagi klien hipertensi
b. Kriteria hasil
1) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan diet bagi klien hipertensi.
2) Keluarga dapat memahami dan mampu mengambil tindakan sesuai anjuran
c. Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita hipertensi
2) Mengukur tekanan darah klien
d. Rasionalisasi
1) Dengan diberikan penjelasan menimbulkan persepsi yang positip sehingga diharapkan dapat memberi motivasi kepada keluarga untuk mengenal masalah nutrisi
2) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga mengerti sehingga menyajikan makanan yang rendah garam.
3) Mengevaluasi keadaan klien.
2. Ketidak saanggupan keuarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam pengturan diet bagi ,klien hipertensi.
a. Tujuan
Klien dan keluarga dapat memahami manfaat pengaturan diet untuk penderita hipertensi
b. Kriteria hasil
1) Keluarga mampu menjelaskan mamnfaat
pengaturan diet bagi klien hipertensi.
Keluarga dapat menyiapkan makanan khusus untuk klien hipertensi.
c. Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada klien dan
2) Beri penjelasan kepada keluarga jenis makanan untuk klien hipertensi
d. Rencana tindakan
1) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensi
2) Diharapkan keluarga mengetahui jenis makanan untuk klien hipertensi
3. Ketidaksanggupan keluarga untuk penyediaan diet khusus bagi klien.
a. Tujuan
Klien dan keluarga mampu mengolah makanan dalam jumlah yang tepat. b. Kriteria hasil
1) Klien dan keluarga mampu menyebut jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien
2) Keluarga menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat untuk klin.
c. Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang cara pengolahan makanan untuk klien .
2) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien
3) Berikan contoh sederhana kepada klien dan keluarga tentang cara membuat makanan dalam jumlah yang tepat
d. Rasionalisasi
1) Diharapkan klien dan keluarga dapat memahami cara pengolahan makanan untuk klien.
2) Klien mengkonsumsi makanan sesuai diet yang dianjurkan.
3) Dengan diberikan contoh yang sederhana cara membuat makanan dalam jumlah yang tepat,klien dan kelaurga dapat melaksanakannya dengan sendiri.
Pelaksanaan
Pelaksanaan intervensi keperawatan sesuai rencana yang telah disusun 1. Diagnosa pertama
Tanggal 4 Juni 2001
a. Memberi penjelasan kepada keluarga dan klien tantang cara pengaturan diet yang benar bagi klien hipertensi,seperti :
potong ikan panggang (50 gr),satu potong tahu goring isi sayur (50 gr),empat senduk capcay dan satu buah pisang ambon.
2) Untuk makan siang
Satu piring nasi putih (100 gr),satu potong daging (50 gr),satu mangkok sup (130 gr),satu potong tempe (50 gr),satu potong pepaya(100 gr)
3) Untuk makan malam
Satu piring nasi putih (100 gr),satu potong ikan (100 gr),satu mangkok sayur (130 gr),satu potong tempe (100 gr),satu buah pisang ambon (125 gr).
Jumlah zat gizi
Kalori :1,701 kal,protein 79 gr,karboidrat 25 gr,lemak 57,1 gr,vitamin A 1757 RE,vitamin C 90,7 mg,Calsium 793 mg,Ferum 21,3 gr dan natrium 528mg.
b. Mengukur tekanan darah klien (ny.S) 2. Diagnosa kedua
a. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang manfat pengaturan diet bagi klien hipertensi
b. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang dikonsumsi oleh klien.
3. Diagnosa ketiga
a. Menberi penjelasan kepada klien dan keluarga tentang cara pengolahan makanan untuk klien hipertensi.
b. Memberi penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang dikonsumsi oleh klien.
c. Memberi contoh sederhana kepada klien dan keluarga,cara membuat makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien.
Evaluasi
Untuk menilai suatu keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan,perlu dilakukan evaluasi yang mempunyai batas waktu tertentu.
Evaluasi dari hasil asuhan keperawatan pada keluarga tuan Is.ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juni dan 30 Juni 2001.
Adapun hasil dari asuhan keperawatan tersebut dapat dilihat pada perubahan sikap dan perilaku serta pengetahuan klien dan keluarga.
mengkonsumsi makanan rendah garam dengan jumlah 9500 kalori per hari.Pengolahan makanan sudah terpisah dengan klien dan anggota keluarga lain.Tekanan darah 160/100 mmHg.
Tanggal 30 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan telah mengkonsumsi makanan yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.Klien dan keluarga telah memahami manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi dan berusaha untuk mengikuti anjuran yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan.
Tensi 170/100 mmHg ,klien juga mengatakan ingin berobat secara teratur serta kontrol yang terus menerus dan perawatan selanjutnya dirujuk ke puskesmas Mojo.
BAB IV PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengkajian dan melakukan asuhan keperawatan pada keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit hipertensi dengan masalan nutrisi ,maka pada bab ini penulis membandingkan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
Dalam sistimatika penulisan Bab II dan Bab III pada prinsipnya sama yaitu langkah-langkah proses keperawatan keluarga dari pengkajian sampai evaluasi.
A. Pengkajian
Berdasarkan landasan teori pada analisis data merupakan merupakan teori yang sudah baku dan sesuai typology masalah keperawatan keluarga sedangkan pada tinjuan kasus dikelompokan berdasarkaan sumber data yaitu data subyektif
dan obyektif sesuai masalah yang ada pada keluarga
Pada Bab II dianalisis data ada tiga kemungkinan masalah yang akan timbul yaitu ancaman,kurang/tidak sehat dan krisis sedangkan pada kasus hanya ditemukan dua masalah yaitu ancaman dan kurang atau tidak sehat.
Diagnosa keperawatan pada Bab II yang berhubungan dengan pangaturan diet bagi klien hipertensi adalah sebaagai berikut
1. Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah nutrisi
sebagai salah satu penyebab penyakiy hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara penganturan diet yang benar.
2. Ketidaksanggupan keluarga memilih tindakan yang
tepat dalam pengaturan diet bagi klien hipertensi.
3. Ketidakmampuan keluarga untuk penyediaan
khusus bagi klien hipertensi.
4. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah
garam bagi klien hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari mengkonsumsi makanan yang mengandung garam .
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber
pemanfaatan obat keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan manfaat tanaman obat keluarga.
Sedangkan pada Bab III adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut
1. Ketidaktahuan keluarga memngenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya penyakit hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.