• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hpk 1 Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hpk 1 Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

HAK PASIEN DAN KELUARGA

(2)

RS GRAMEDIKA 10

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAMEDIKA 10 PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

DI RUMAH SAKIT GRAMEDIKA 10 NOMOR : 01/SK/XXI/2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAMEDIKA 10

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya menunaikan tanggung jawab Rumah sakit dalam memenuhi hak pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan, maka diperlukan adanya Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga di Rumah Sakit Gramedika 10 b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Gramedika 10.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien

(3)

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

GRAMEDIKA 10 TENTANG PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA.

KEDUA : Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga sebagaimana dimaksud diktum pertama dipergunakan menjadi acuan dalam pelaksanaan pemenuhan hak pasien dan keluarga selama dirawat di RS Garamedika 10.

KETIG : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sleman

Pada Tanggal : 11 November 2016 DIREKTUR RS GRAMEDIKA

d r. Anggia Fitria Agustin NIP :

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk–Nya, sehingga Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga ini dapat diselesaikan dan dapat diterbitkan.

Pedoman ini dibuat untuk menjadi acuan kerja bagi semua staf dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit Gramedika 10. Dalam Pedoman ini, antara lain berisi tentang tatalaksana yang harus pahami dan dilaksanakan oleh staf terkait dalam memenuhi hakpasien dan keluarga selama dirawat dirumah sakit.

Untuk peningkatan mutu pelayanan, diperlukan pengembangan kebijakan, pedoman, dan prosedur. Untuk tujuan tersebut pedoman ini akan kami evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk pengembangan pedoman ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Yogyakarta, 11 November 2016 Direktur ( dr. Anggia Fitria Agustin ) NIP : 20157010

(5)

DAFTAR ISI

Hal: SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI A. DEFINISI B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP D. TATA LAKSANA ii iii 1 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Saat sekarang ini masyarakat sudah semakin cermat dan kritis terhadap produk jasa yang diperolehnya termasuk pelayanan yang diberikan dalam bidang kesehatan. Hal ini tentunya memacu instansi rumah sakit khususnya rumah sakit swasta untuk meningkatkan kualitas pelayanannya mulai dari pra sampai pasca pelayanan. Pelayanan yang prima akan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap rumah sakit tersebut.

DAFTAR ISI

Halaman: SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II: HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN A. Definisi Hak

B. Hak Pasien

C. Definisi Kewajiban D. Kewajiban Pasien

BAB III: PENATALAKSANAN HAK PASIEN BAB IV: PENUTUP

i ii 1 2 3 3 5 5 7 8

(6)

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit). Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan yang meliputi preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam hubungan hukum perjanjian terapeutik dengan pasien sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Melalui mottonya, Melayani dengan Penuh Amanah, RS Gramedika 10 berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis yang terbaik kepada masyarakat, memberikan penjelasan medis yang komprehensif kepada seluruh pasien dan menjunjung tinggi keselamatan pasien, serta hak dan kewajiban pasien.

Pelaksanaan hak dan kewajiban antara rumah sakit dan pasien merupakan sebuah tanggung jawab yang lahir dari hubungan hukum diantara keduanya. Setiap upaya pelayanan medis seperti pengobatan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit terhadap pasien merupakan wujud pelaksanaan dari kewajiban rumah sakit dalam memenuhi hak-hak pasien.

B. Tujuan

Setelah membaca pedoman ini, diharapkan mampu memahami dan memenuhi hak-hak pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan.

(7)

BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN A.Definisi Hak

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, hak merupakan sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.

(8)

Dalam pelayanan kesehatan, pasien memiliki hak-hak yang telah diatur dalam Undang Undang RI No. 44 Tahun 2009 Pasal 32 tentang Rumah Sakit, yaitu : 1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan

yang berlaku di Rumah Sakit.

2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. 3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa

diskriminasi.

4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.

6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.

8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.

9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

10. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

(9)

14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.

15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas prilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.

16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.

17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.

18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 53 menyebutkan beberapa hak pasien, yaitu hak atas informasi, hak atas second opinion, hak atas kerahasiaan, hak atas persetujuan tindakan medis, hak atas masalah spiritual dan hak atas ganti rugi.

Menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4 – 8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkat, menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat, info dan edukasi kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab, dan informasi tentang data kesehatan dirinya. Hak-hak pasien dalam UU No.36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi:

1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak sadar, penyakit menular berat, gangguan jiwa berat).

2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin yang bersangkutan, kepentingan yang bersangkutan, kepentingan masyarakat).

(10)

3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan penyelamatan nyawa atau cegah cacat).

Pada UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi :

1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3).

2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.

3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis. 4. Menolak tindakan medis.

5. Mendapatkan isi rekam medis.

Terkait rekam medis, Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 pasal 12 menyebutkan :

1. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. 2. Isi rekam medis merupakan milik pasien.

3. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam medis.

4. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.

Hak pasien lainnya :

1. Pasien berhak mendapatkan pelayanan kerohanian.

2. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kebutuhan privasinya.

(11)

3. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap harta yang dimilikinya.

4. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik. 5. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kerahasiaan

informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

6. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan edukasi tentang pelayanan. 7. Pasien berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.

8. Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar.

9. Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan.

10. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent)

11. Pasien berhak mendapatkan pelayanan tahap terminal di akhir kehidupannya.

C. Definisi Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).

D. Kewajiban Pasien

Selain hak, pasien juga memiliki kewajiban yang telah diatur dalam UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran terutama pasal 53 UU, yang meliputi :

1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.

2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi.

3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan. 4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

(12)

Kewajiban Pasien lainnya :

1. Memberikan data pribadi Anda secara lengkap dan akurat, seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi. 2. Memberikan data keluarga yang dapat dihubungi bila Anda dalam

keadaan darurat.

3. Bertanya bila Anda tidak mengerti diagnosa atau rencana pengobatan yang akan Anda jalani. Anda dan keluarga Anda bertanggung jawab untuk memberitahu pihak rumah sakit apabila Anda tidak mengerti prosedur yang akan dijalankan.

4. Memberitahukan perubahan yang terjadi atas kondisi dan kesehatan Anda.

5. Berpartisipasi aktif dalam pengobatan Anda, termasuk pemberian keputusan mengenai rencana perawatan kesehatan Anda termasuk pengambilan obat-obatan dan pembuatan janji konsultasi dengan dokter pada kunjungan berikutnya.

6. Menginformasikan pihak rumah sakit apabila Anda mengalami hambatan dengan rencana pengobatan yang diberikan.

7. Bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang ada apabila Anda menolak pengobatan medis atau meninggalkan rumah sakit tanpa persetujuan dokter.

8. Memperlakukan petugas rumah sakit, pasien lainnya dan pengunjung dengan sopan.

9. Datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Jika Anda tidak bisa hadir sesuai dengan perjanjian, silahkan memberitahu pihak rumah sakit sebelumnya.

10. Menghormati privasi pasien lainnya.

11. Bertanggung jawab atas keamanan barang berharga dan barang-barang pribadi Anda selama berada di rumah sakit.

12. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar tata krama dan etika yang berlaku.

(13)

13. Menggunakan dan menjaga properti dan fasilitas rumah sakit dengan baik.

BAB III

PENATALAKSANAN HAK PASIEN

A. Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan peraturan RS Gramedika 10

Pada tahap awal pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran rawat jalan dan rawat inap harus memberikan penjelasan mengenai tata tertib dan peraturan RS Gramedika 10 (formulir pendaftaran dan persetujuan umum terlampir).

(14)

Selain memberikan penjelasan mengenai tata tertib dan peraturan RS Gramedika 10 pada tahap awal pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran rawat jalan dan rawat inap juga harus memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pasien.

C. Pasien berhak mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskrimasi.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, semua petugas RS Gramedika 10 harus menghormati pasien dan melayaninya dengan penuh amanah tanpa melihat perbedaan baik ras, umur, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan, kedudukan sosial maupun ketidakmampuan fisik.

D. Pasien berhak mendapatkan layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

Semua petugas medis yang memberikan pelayanan di RS Gramedika 10 telah memenuhi standar profesi yang ditetapkan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan regulasi rumah sakit yang telah ditetapkan yaitu kebijakan dan standar prosedur operasional.

E. Pasien berhak mendapatkan layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.

RS Gramedika 10 menerapkan kendali mutu dan kendali biaya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, seperti:

1. Penggunaan SIMRS yang dapat memantau pemberian pelayanan kesehatan setiap hari baik dari segi biaya maupun tindakan medis.

2. Memberikan pelayanan perjanjian rawat jalan dimana pasien dapat membuat perjanjian konsultasi dengan dokter beberapa hari sebelumnya dan pasien dapat diberikan informasi nomor urut dan perkiraan jam kedatangannya sehingga pasien tidak menunggu lama di ruang tunggu. Dengan adanya pelayanan perjanjian rawat jalan diharapkan semua

(15)

pasien dapat melakukan perjanjian dengan mudah dan dapat meningkatkan kepuasan dokter dan pasien. Hal ini telah diatur dalam pedoman perjanjian rawat jalan.

Dengan adanya pelayanan perjanjian rawat jalan ini diharapkan semua pasien dapat melakukan perjanjian dengan mudah dan dapat meningkatkan kepuasan dokter dan pasien.

F. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

Untuk meningkatkan kepuasan pasien, RS Gramedika 10 memberikan beberapa fasilitas pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh pasien. Adapun fasilitas pengaduan yang diberikan adalah :

1. Formulir Survei Kepuasan Pasien

2. Formulir Saran dan Masukan di setiap Kotak Saran 3. SMS Gateway ke nomor +62 812-2667-7160

Hal ini telah diatur dalam pedoman penanganan komplain.

G. Pasien berhak mendapatkan kebebasan untuk memilih dokter dan kelas perawatan yang sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.

RS Gramedika 10 menyediakan leaflet jadwal praktik dokter yang mudah terlihat oleh pasien dan pada saat pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran selalu menanyakan nama dokter yang diinginkan dan kelas perawatannya sehingga pasien bebas untuk menentukan dokter yang akan merawatnya dan kelas perawatan yang diinginkan.

H. Pasien berhak mendapatkan kebebasan untuk meminta second opinion mengenai penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar

(16)

RS Gramedika 10 sangat mendukung hak pasien untuk meminta second opinion kepada dokter lain dan hal ini telah diatur dalam panduan permintaan second opinion.

I. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, RS Gramedika 10 senantiasa berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan penyakit yang diderita pasien, seperti :

1. Semua petugas non medis (petugas pendaftaran rawat jalan, dan pendaftaran rawat inap) diwajibkan untuk melakukan sumpah yang diselenggarakan oleh RS Gramedika 10.

2. Setiap pasien yang menjalankan perawatan kesehatannya di RS Gramedika 10 wajib mengisi formulir pelepasan rahasia kedokteran dimana pasien tersebut menunjuk 2 (dua) orang yang dipercayainya untuk menerima informasi kesehatannya.

3. RS Gramedika 10 menerapkan aturan hak akses kepada berkas rekam medis pasien. Hal ini telah diatur dalam pedoman pelayanan instalasi rekam medis.

J. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

1. Dokter penanggung jawab pasien akan memberikan edukasi kepada setiap pasien baru dan dokter ruangan akan memberikan edukasi kepada pasien setiap hari. Tenaga medis lainnya seperti apoteker, ahli gizi, fisioterapis akan memberikan edukasi kepada setiap pasien sebelum memberikan pelayanan. Setelah memberikan edukasi, dokter penanggung jawab pasien, dokter ruangan, tenaga medis lainnya dan pasien yang bersangkutan akan menandatangani formulir edukasi.

(17)

2. Pasien dapat menghubungi petugas rumah sakit (administrasi rawat inap dan kasir setiap saat apabila membutuhkan informasi mengenai biaya pengobatan.

K. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

Sebelum memberikan tindakan kepada pasien, petugas medis akan memberikan informasi tindakan kepada pasien dan meminta persetujuan dari pasien. Apabila pasien setuju dengan tindakan yang akan diberikan, pasien akan menandatangai formulir persetujuan tindakan dan bila pasien menolak tindakan maka pasien akan menandatangani formulir penolakan tindakan (formulir persetujuan dan penolakan terlampir). Hal ini diatur dalam Pedoman persetujuan tindakan kedokteran.

L. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

Kebutuhan pasien dalam keadaan kritis tidak hanya pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin. Untuk memenuhi kebutuhan ini, RS Gramedika 10 telah mengatur tata cara pelayanan kepada pasien tahap terminal atau kritis dalam Pedoman pasien terminal, salah satunya adalah mengijinkan pasien untuk didampingi oleh keluarganya.

M. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

RS Gramedika 10 memberikan kebebasan kepada pasiennya untuk menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya dan RS PKU Muhammadiyah Gamping memberikan pelayanan kerohanian jika pasien menginginkannya.

(18)

N. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan untuk pasien selama dalam perawatan di Rumah Sakit.

RS Gramedika 10 senantiasa memberikan keamanan dan keselamatan untuk pasien selama perawatan. Adapun upaya yang dilakukan, antara lain :

1. Petugas medis, non medis dan keamanan RS Gramedika 10 harus mengidentifikasi pasien/pengunjung/karyawan dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama berada di rumah sakit.

2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di RS PKU Muhammadiyah Gamping harus menggunakan tanda pengenal berupa tanda identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau kartu pengenal karyawan.

3. Setiap pelayanan medis yang diberikan kepada pasien harus sesuai dengan regulasi RS yaitu kebijakan dan standar prosedur operasional. O. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku

Rumah Sakit terhadap dirinya.

Untuk meningkatkan kepuasan pasien, RS Gramedika 10 memberikan beberapa fasilitas pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh pasien. Adapun fasilitas pengaduan yang diberikan adalah :

1. Formulir Survei Kepuasan Pasien

2. Formulir Saran dan Masukan di setiap Kotak Saran 4. SMS Gateway ke nomor +62 812-2667-7160

Tata laksana penanganan masukan dan saran terdapat di dalam Panduan penanganan komplain.

P. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, yaitu menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya, RS Gramedika 10 memberikan pelayanan kerohanian. Namun setiap pelayanan kerohanian yang diberikan, RS

(19)

Gramedika 10 harus meminta persetujuan terlebih dahulu dengan pasien yang bersangkutan.

Q. Menerima secara terbuka terhadap pasien yang menggugat atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak terlepas adanya komplain yang terjadi antara pasien dan rumah sakit. Dalam setiap komplain yang diberikan oleh pasien terhadap RS Gramedika 10 selalu ditanggapi dengan baik dan diselesaikan dengan cepat. Namun bila pasien tetap ingin menggugat atau menuntut rumah sakit, RS Gramedika 10 tidak melarang dan mempersilahkan pasien tersebut untuk menggugat dan manajemen RS Gramedika 10 akan menjelaskan bahwa hak pasien mengenai kerahasiaan data rekam medis akan gugur dengan sendirinya apabila kasus ini sudah berada di pengadilan.

R. Mempersilahkan pasien untuk mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. RS Gramedika 10 mempersilahkan pasien untuk mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik apabila pasien belum merasakan puas atas tindak lanjut manajemen RS Gramedika 10 terhadap keluhannya.

S. Pasien berhak mendapatkan pelayanan kerohanian.

Untuk memudahkan pasien menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan yang dianutnya, RS Gramedika 10 menyediakan pelayanan kerohanian sesuai dengan permintan pasien. Hal ini telah diatur dalam Panduan pelayanan kerohanian (formulir permintaan pelayanan

(20)

T. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kebutuhan privasi pasien.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, RS Gramedika 10 sangat menghormati kebutuhan privasi pasien, seperti :

Setiap pasien di RS Gramedika 10 berhak menolak kunjungan tamu yang akan menjenguk. Petugas keamanan RS Gramedika 10 akan mengkonfirmasi kepada pasien mengenai tamu yang akan menjenguknya melalui perawat dan perawat yang akan mengkonfirmasinya langsung kepada pasien.

U. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap harta yang dimilikinya.

1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus mendapatkan perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama berada di rumah sakit.

2. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus berusaha menjaga harta benda pribadi.

3. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien/pengunjung/karyawan masuk dalam rumah sakit atau selama berada dalam lingkungan rumah sakit.

Tata laksana perlindungan harta benda pasien telah diatur dalam Pedoman perlindungan harta benda.

V. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik. RS Gramedika 10 senantiasa memberikan perlindungan kepada pasien terhadap kekerasan fisik. Adapun upaya yang dilakukan, antara lain :

(21)

1. Petugas medis, non medis dan keamanan RS Gramedika 10 harus mengidentifikasi pasien/pengunjung/karyawan dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama berada di rumah sakit.

2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di RS Gramedika 10 harus menggunakan tanda pengenal berupa tanda identitas pasien, kartu visitor/pengunjung.

Tata laksana perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik terdapat dalam Pedoman perlindungan terhadap kekerasan fisik.

W. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kerahasiaan informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

RS Gramedika 10 menjaga kerahasiaan informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan pasien dan hanya membuka informasi kondisi kesehatan pasien kepada orang yang telah dtunjuk oleh pasien. Apabila ada pihak lain yang meminta informasi kondisi kesehatan pasien harus meminta surat pernyataan pelepasan rahasia kedokteran dari pasien yang bersangkutan. X. Pasien berhak mendapatkan edukasi tentang pelayanan.

Setiap pelayanan yang diberikan di RS Gramedika 10 harus diinformasikan kepada pasiennya dan setiap edukasi yang dilakukan disertai dengan tanda tangan pemberi edukasi dan pasien yang menerima edukasi pada formulir edukasi. Hal ini telah diatur dalam pedoman pelayanan promosi kesehatan rumah sakit.

Y. Pasien berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.

RS Gramedika 10 bersikap terbuka apabila pasien menolak atau tidak melanjutkan pengobatan setelah petugas medis memberikan informasi medis mengenai dampak negatif yang akan berakibat pada keselamatan pasien. Pasien yang menolak atau tidak melanjutkan pengobatan harus mengisi formulir penghentian pengobatan yang akan diberikan oleh

(22)

Z. Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar.

RS Gramedika 10 bersikap terbuka apabila pasien menolak atau

memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar yang tata laksananya terdapat didalam Pedoman jangan lakukan resusitasi (do not resuscitate).

AA. Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan.

Selama perawatan di RS Gramedika 10, pasien dan keluarga selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan khususnya pelayanan yang memiliki resiko tinggi terhadap pasien. Hal ini diatur dalam Pedoman persetujuan tindakan kedokteran.

AB. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent).

Sebelum memberikan tindakan kepada pasien, petugas medis akan memberikan informasi tindakan kepada pasien dan meminta persetujuan dari pasien. Apabila pasien setuju dengan tindakan yang akan diberikan, pasien akan menandatangai formulir persetujuan tindakan dan bila pasien menolak tindakan maka pasien akan menandatangani formulir penolakan tindakan (formulir persetujuan dan penolakan terlampir). Hal ini diatur dalam Pedoman persetujuan tindakan kedokteran.

AC. Pasien berhak mendapatkan pelayanan tahap terminal di akhir kehidupannya.

RS Gramedika 10 sangat memperhatikan kebutuhan pasien bahkan saat pasien berada pada tahap terminal. Tata laksana pelayanan pasien pada tahap terminal terdapat dalam Pedoman pasien terminal.

(23)

BAB IV PENUTUP

RS Gramedika 10 berupaya memenuhi hak-hak pasien. Dalam pelaksanaan hak pasien lainnya, petugas pendaftaran memberikan leaflet pelayanan pada pasien yang berisikan penjelasan mengenai hak dan kewajiban pasien. Pasien dan penanggung jawab pasien dapat mengajukan permintaan khusus yang berkaitan dengan hak pasien dengan mengisi formulir permintaan hak pasien dan keluarga yang telah disediakan di pendaftaran.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi masalah degradasi kemampuan motor DC, ataupun ketiadaan datasheet dari sebuah motor DC yang ingin digunakan, dan juga mendapatkan parameter-parameter

3.11 Robot yang tidak bergerak lebih dari 10 detik harus diangkat dari lapangan, dan boleh diletakkan lagi di titik start setelah 30 detik. Pengangkatan dilakukan atas

Oksida serium yang merupakan penyusun utama mantel gas yang menghasilkan cahaya  putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalis hidrokarbon dalam oven

447/Kpts-II/2003 dan Konvensi Perdagangan Internasional tentang jenis flora dan fauna liar yang terancam punah (CITES). Peraturan-peraturan tersebut masih sebatas

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi

Oleh karena itu, komputerisasi hanya dapat dilakukan pada bidang yang bersifat administrasi dan financial dengan tujuan mempermudah tenaga manusia dalam melaksanakan tugasnya

Perlakuan ukuran polibag pada pepaya Dampit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dibandingkan kontrol, namun dengan kombinasi hormon menyebabkan perlakuan ukuran polibag

Dengan demikian fungsi transportasi udara untuk berbagai kegiatan sangat diperlukan, salah satu kebutuhan moda ransportasi udara dapat dilayani di Bandar Udara Kelas