• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL INISIATIF BARU DIREKTORAT ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL INISIATIF BARU DIREKTORAT ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TEKNIS PENYUSUNAN

TEKNIS PENYUSUNAN

INISIATIF BARU

DIREKTORAT ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN

BAPPENAS

JAKARTA, FEBRUARI 2012

(2)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

OUTLINE

BAPPENAS

ƒ

Inisiatif Baru (Jenis, Timing)

(J

,

g)

ƒ

Penilaian Inisiatif Baru (Siapa, waktu 

pelaksanaan kriteria Pembobotan

pelaksanaan, kriteria, Pembobotan 

penilaian)

ƒ

Hasil Evaluasi IB TA 2012 (menunjukkan

ƒ

Hasil Evaluasi IB TA 2012 (menunjukkan 

proposal IB yang Baik Namun Tidak Lolos)

T k i P

IB

(3)
(4)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

KONSEP DASAR INISIATIF BARU

BAPPENAS

Kebijakan

Kebijakan baru atau perubahan kebijakan

berjalan yang menyebabkan adanya

konsekuensi anggaran baik pada anggaran

‐ Memberikan Fleksibilitas Pada Sistem

Perencanaan dan Penganggaran

‐ Menjaga Konsistensi Pencapaian Tujuan

konsekuensi anggaran, baik pada anggaran

baseline maupun anggaran ke depan. Inisiatif

Baru dapat berupa : Penambahan Program 

(Fokus Prioritas)/Outcome/Kegiatan/Output 

baru, Penambahan Volume Target, atau

P

P

i

T

Menjaga Konsistensi Pencapaian Tujuan

Pembangunan Nasional

‐ Meningkatkan Transparansi dan

Akuntabilitas

Melakukan Efisiensi

Percepatan Pencapaian Target.  

‐ Melakukan Efisiensi

INISIATIF 

BARU

DEFINISI

TUJUAN

SYARAT PENGAJUAN

LANDASAN

‐ Fleksibilitas dalam perencanaan dengan tetap 

menjaga akuntabilitas

P

b

i

i

d

h

Semua Inisiatif Baru harus sesuai dengan Arah

K bij k

& P i i

P

b

N i

l

BARU

SYARAT PENGAJUAN 

INISIATIF BARU

LANDASAN 

KONSEPTUAL

‐ Perencanaan berorientasi pada arah 

kebijakan

‐ Penerapan prinsip tata kelola yang baik 

(transparansi dan akuntabilitas)

Kebijakan & Prioritas Pembangunan Nasional

yang ditetapkan Presiden (di awal tahun

berjalan)

‐ Berorientasi pada pencapaian kinerja

(5)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

KETEGORI INISIATIF BARU

BAPPENAS

1. PROGRAM/OUTCOME/KEGIATAN/OUTPUT BARU

Berupa penambahan:

a.

Program Baru / Fokus Prioritas Baru

b.

Outcome Baru

c.

Kegiatan Baru

g

Perubahan/penambahan

KOMPONEN tidak

d.

Output Baru

Yang membawa konsekuensi dibutuhkannya penambahan anggaran atau

perubahan baseline

termasuk Inisiatif Baru

2. PENAMBAHAN VOLUME TARGET

Berupa penambahan volume target.

3. PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET

Berupa penambahan target baru yang bersifat percepatan, sehingga

membutuhkan penambahan anggaran, tetapi pagu baseline jangka

menengah awal tidak boleh berubah.

Semua Inisiatif Baru diatas harus sesuai dengan Arah Kebijakan & Prioritas

Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan)

(6)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

PENGUSULAN INISIATIF BARU

BAPPENAS

‰

Usulan Inisiatif Baru dapat dilakukan pada 3 kesempatan dalam siklus 

perencanaan/penganggaran, yaitu:

1 Sebelum Pagu Indikatif (Pengusulan I) Januari/Februari 1. Sebelum Pagu Indikatif (Pengusulan I) – Januari/Februari ƒ Diusulkan setelah dikeluarkannya SE Menteri PPN 2. Sebelum Pagu Anggaran (Pengusulan II) – Mei/Juni ƒ Diusulkan untuk mengakomodasi arahan presiden dan usulan yang muncul dalam  musrenbangnas musrenbangnas.  3. Sebelum Alokasi Anggaran (Pengusulan III) – Agustus/September ƒ Diusulkan untuk mengakomodasi arahan Presiden dan hal‐hal yang belum tertampung dalam dua  kali pengusulan sebelumnya

‰

Setiap K/L dapat mengusulkan proposal inisiatif baru  lebih dari satu proposal dimana setiap 

proposal hanya boleh diajukan satu kali dalam 3 kesempatan tersebut.

‰

Setiap K/L bisa mengusulkan Inisiatif Baru yang terkait dengan Arah Kebijakan dan Prioritas 

b

l

l

k

d

b

f

Pembangunan Nasional. Penetapan usulan yang akan disetujui sebagai Inisiatif Baru 

dilakukan  melalui sistem kompetisi dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran. 

Mekanisme Inisiatif Baru  : Penyesuaian perencanaan untuk tahun direncanakan

Mekanisme APBN­P       : Penyesuaian perencanaan untuk tahun berjalan

(7)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

PROSES PENGUSULAN INISIATIF BARU

(8)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

SUMBER PENDANAAN INISIATIF BARU

BAPPENAS

Sumber pendanaan Inisiatif Baru yang diusulkan oleh K/L dapat berasal dari:

1.

Tambahan Anggaran (On Top)

Merupakan tambahan alokasi yang dapat berupa Rupiah murni, Pinjaman

atau Hibah. Penambahan anggaran ini akan menyebabkan bertambahnya

anggaran baseline.

2

R l k i A

2.

Realokasi Anggaran

2.1   

Realokasi Tahun Direncanakan

Realokasi dengan mengambil anggaran dari program/kegiatan lain pada

tah n ang direncanakan tanpa mer bah total anggaran tah n

tahun yang direncanakan,  tanpa merubah total anggaran tahun

direncanakan. Syaratnya target program/kegiatan yang direalokasi tidak

boleh berubah.

2.2 Realokasi Antar Tahun

2.2   Realokasi Antar Tahun

Realokasi dengan mengambil anggaran program yang sama di tahun

selanjutnya. Syaratnya target jangka menengah tidak berubah. 

Pendanaan ini digunakan untuk mendanai usulan Inisiatif Baru jenis

Percepatan Pencapaian Target.

(9)
(10)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

PERANAN MASING­MASING 

INSTITUSI

BAPPENAS

INSTITUSI

A. Kabinet 

Presiden menetapkan Arah Kebijakan dan Prioritas 

Pembangunan  Nasional (di awal tahun) yang menjadi dasar  

pengusulan Inisiatif Baru.

Kabinet memutuskan usulan Inisiatif Baru yang layak didanai.

Sidang Kabinet Terbatas setidaknya diikuti oleh Presiden, Wakil 

Presiden, 3 Menteri Koordinasi, Kementerian 

,

,

Perencanaan/Bappenas dan Kementerian Keuangan.

B. Kementerian/Lembaga

/

g

KL merupakan pihak pengusul proposal Inisiatif Baru. Semua KL 

berhak mengusulkan proposal Inisiatif Baru, sepanjang sesuai 

dengan batasan yang telah diberikan.

(11)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

LANJUTAN...

BAPPENAS

C. 

Kementerian Perencanaan

Mengkoordinasikan pengusulan Inisiatif Baru

M

l

k

S

Ed

i

h

l

I i i if B

Mengeluarkan Surat Edaran mengenai arah usulan Inisiatif Baru   

(diawal tahun)

Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif Baru, 

terutama dari sisi kebijakan (policy)  

Menyusun Daftar Usulan Inisiatif Baru

Menjaga konsistensi pencapaian target pembangunan nasional

D. 

Kementerian Keuangan

Melakukan penilaian atas kelayakan proposal Inisiatif Baru, 

terutama dari sisi anggaran 

Melakukan penilaian atas kemampuan penyerapan anggaran dan 

saving yang dilakukan KL. 

g y g

Melakukan pengecekan kepatutan sesuai dengan kebijakan 

anggaran

(12)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN & KEMENTERIAN PERENCANAAN

DALAM EVALUASI  & PEMBUATAN DAFTAR USULAN INISIATIF BARU

BAPPENAS

UTAMANYA

EVALUASI

RUMUSAN:

1. Tujuan

UTAMANYA

EVALUASI 

ANGGARAN

1. Tujuan

2. Masalah

3. Cakupan

4. Penerima

Manfaat

ANGGARAN

1. Kesesuaian

Anggaran

2. Kepatutan

A

Manfaat

5. Strategi

6. Indikator

Kinerja

7. Target

Anggaran

3. Sumber

Anggaran

7. Target

(13)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

KRITERIA PENILAIAN 

PROPOSAL

BAPPENAS

PROPOSAL

Terdapat 10 Aspek dan 25 Sub‐aspek, sebagai panduan

K/L

l

b ik

K/L menyusun proposal yang baik

Jml sub‐aspek dalam tiap aspek menunjukkan bobot

masing‐masing aspek

masing‐masing aspek

ASPEK JML SUB­

ASPEK BOBOT ASPEK JML SUB­ASPEK BOBOT ASPEK 1. Tujuan 2 8 % 2. Masalah 2 8 % ASPEK 6. Indikator Kinerja 2 8 % 7. Target 2 8 % 3. Cakupan 2 8 % 4. Penerima Manfaat 3 12 % 5 Strategi 4 16 % 8. Kesesuaian Anggaran 3 12 % 9. Kepatutan Anggaran 3 12 % 10 Sumber Pendanaan 2 8 % 5. Strategi 4 16 % 10. Sumber Pendanaan 2 8 %

(14)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

TEKNIS EVALUASI PROPOSAL

BAPPENAS

PENGUSULAN I

A   PENILAIAN PROPOSAL

A.  PENILAIAN PROPOSAL

PENILAIAN SUB‐ASPEK

Sub‐aspek akan dinilai: Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah

p

g

gg

gg

g

KONVERSI

Setiap nilai sub‐aspek tsb akan dikonversi dengan faktor pengali, yaitu:

“Sangat Tinggi” x 4 

g

gg

“Sedang” x 2

“Tinggi “

x 3

Kemudian dijumlahkan, didapat total nilai akhir proposal. 

NILAI AKHIR

Sedang

x 2

“Rendah “ x 1

NILAI AKHIR

Berdasarkan total nilai, proposal dikategorikan sebagai berikut:

> 70

: BAIK

> 50 ‐ <= 70 : CUKUP

> 50  <= 70 : CUKUP

<= 50

: KURANG

(15)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

Lanjutan . . .

BAPPENAS

B. PERANGKINGAN

1 Proposal yang membutuhkan dana tambahan (On Top 

1. Proposal yang membutuhkan dana tambahan (On Top 

dan Realokasi Antar Tahun).

Semua proposal (yang membutuhkan dana tambahan)

dengan nilai BAIK dan CUKUP kemudian dirangking

berdasarkan nilai akhir. Penentuan jumlah proposal yang

akan didanai berdasarkan pagu anggaran yang tersedia

(ruang gerak Inisiatif Baru + 20%).

Kategori hasil perangkingan adalah:

LAYAK = proposal akan didanai masuk dalam DUIB I

LAYAK = proposal akan didanai, masuk dalam DUIB I

DIPERTIMBANGKAN = proposal tidak cukup didanai dari

pagu anggaran yang tersedia

Sedangkan untuk proposal KURANG, otomatis masuk dalam

kategori TIDAK LAYAK

(16)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

ILUSTRASI PERANGKINGAN PROPOSAL YANG 

MEMBUTUHKAN TAMBAHAN ANGGARAN

BAPPENAS

Misal: Pagu anggaran tersedia (ruang gerak Inisiatif Baru) = 1000 M

Daftar proposal yang akan diajukan = 1000 + (20%)1000 = 1200 M

Kategori proposal LAYAK adalah A‐F,  yaitu proposal dengan nilai > 70 dan  masuk dalam pagu anggaran 

tersedia + 20% Proposal ini akan tersedia + 20%. Proposal ini akan  didanai. Kategori proposal g p p DIPERTIMBANGKAN adalah G‐M,  yaitu proposal dengan nilai > 50  tapi tidak bisa didanai dengan  anggaran tersedia. Proposal ini akan  diikutkan pada Pengusulan

diikutkan pada Pengusulan  selanjutnya.

Kategori proposal TIDAK LAYAK adalah Kategori proposal TIDAK LAYAK adalah  N – O, yaitu proposal dengan nilai < 50. 

(17)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

Lanjutan . . .

BAPPENAS

2. Proposal yang tidak membutuhkan dana tambahan

(Realokasi Tahun Direncanakan)

(Realokasi Tahun Direncanakan).

Semua proposal (Realokasi Tahun Direncanakan) dengan

p p

(

)

g

nilai BAIK kemudian dimasukkan dalam DUIB I. 

Sedangkan untuk proposal (Realokasi Tahun Direncanakan)

Sedangkan untuk proposal (Realokasi Tahun Direncanakan) 

CUKUP dan KURANG, otomatis masuk dalam kategori TIDAK 

LAYAK

(18)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

ILUSTRASI DAFTAR PROPOSAL YANG TIDAK 

MEMBUTUHKAN TAMBAHAN ANGGARAN (REALOKASI 

TAHUN DIRENCANAKAN)

BAPPENAS

TAHUN DIRENCANAKAN)

Kategori proposal LAYAK 

d l h A J

l

adalah A‐J, yaitu proposal 

dengan nilai > 70. Proposal 

ini disetujui sebagai Inisiatif 

Baru.

Kategori proposal TIDAK 

LAYAK adalah K‐N, yaitu 

proposal dengan nilai <70. 

Proposal ini tidak disetujui

Proposal ini tidak disetujui 

sebagai Inisiatif Baru.

(19)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan . . .

BAPPENAS

PENGUSULAN II & PENGUSULAN III

A.  PENILAIAN PROPOSAL

Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I

Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I

B.  PERANGKINGAN PROPOSAL

B.  PERANGKINGAN PROPOSAL

1. Proposal yang membutuhkan dana tambahan

(On Top dan Realokasi Antar Tahun). 

(

)

Langkah sama dengan pada PENGUSULAN I, hanya

perangkingan dilakukan terhadap semua proposal dengan

nilai BAIK dan CUKUP, ditambah daftar proposal

nilai BAIK dan CUKUP, ditambah daftar proposal

DIPERTIMBANGKAN dari pengusulan sebelumnya

(20)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

ALUR PENETAPAN PROPOSAL

BAPPENAS

(21)

EVALUASI PELAKSANAAN

EVALUASI PELAKSANAAN

(22)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

GAMBARAN UMUM INISIATIF 

BARU TA 2012

BAPPENAS

BARU TA 2012

ƒ

Jumlah K/L yang mengajukan Inisiatif Baru Æ 38 K/L

Masuk dalam sistem aplikasi Æ 36 K/L

p

/

Tidak masuk dalam sistem aplikasi Æ 2 K/L

ƒ

Jumlah proposal Inisiatif Baru Æ 398 Proposal

ƒ

Total nilai usulan Inisiatif Baru TA 2012 sebesar Rp 77,37 T, 

yang terbagi atas :

a. On Top Æ 74,91 T

p

,

b. Realokasi Æ 1,95 T

c. Kombinasi On Top & Realokasi Æ 0,51 T

D i t t l il i

l

t

b t

b i

b

k

Dari total nilai usulan tersebut, sebagian besar merupakan

(50,2%) merupakan penambahan volume target 

ƒ

Penilaian Inisiatif Baru Oleh Direktorat Sektor Bappenas

e a a

s at

a u O e

e to at Se to

appe as

Dilakukan Penilaian Æ 26 K/L

(23)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan....

BAPPENAS

ƒ

Terjadi perubahan total alokasi Inisiatif Baru pada SEB Pagu 

Indikatif dengan total alokasi pada pemutakhiran pagu indikatif 

g

p

p

p g

setelah dilakukannya Trilateral Meeting. 

ƒ

Alokasi Untuk Inisiatif Baru Tahap I setelah dilakukannya 

pemutakhiran pagu adalah sebesar Rp 8 9 T yang dialokasikan

pemutakhiran  pagu adalah sebesar Rp 8,9 T yang dialokasikan 

untuk 29 K/L

ƒ

Dari pagu Inisiatif Baru setelah dilakukannya pemutakhiran: 

ƒ

Terdapat 4 (empat) K/L yang alokasinya melebihi pagu SEB

ƒ

Terdapat 13 (tiga belas) K/L yang alokasinya lebih rendah dari SEB

ƒ

Perhitungan Forward Estimate untuk Inisiatif Baru yang 

g

y g

dilakukan oleh beberapa K/L belum dilakukan dengan baik.

ƒ

Adanya alokasi pendanaan untuk kegiatan yang belum pernah 

diusulkan melalui Inisiatif Baru

diusulkan melalui Inisiatif Baru

(24)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN 

INISIATIF BARU TA 2012

BAPPENAS

INISIATIF BARU TA 2012

ƒ

Proposal yang disampaikan kepada Bappenas dan 

Kemenkeu tidak seluruhnya menggunakan aplikasi yang

Kemenkeu tidak seluruhnya menggunakan aplikasi yang 

telah disediakan Æ Penilaian menggunakan aplikasi 

komputer

ƒ

Terdapat beberapa K/L yang menyampaikan proposal 

Inisiatif Baru oleh K/L kepada Bappenas dan Kemenkeu 

telah melebihi batas waktu yang diberikan sehingga tidak

telah melebihi batas waktu yang diberikan sehingga tidak 

dapat dilakukan penilaian. 

ƒ

Kualitas proposal yang disampaikan bervariasi Æ masih 

sangat tergantung dengan penyusun proposal (staff s/d 

pengambil kebijakan)

(25)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

DAFTAR K/L YANG 

MENGAJUKAN INISIATIF BARU

BAPPENAS

MENGAJUKAN INISIATIF BARU

NO BA KEMENTERIAN/LEMBAGALEMBAGA Prog  OC  JENIS PROPOSALKeg  OT  Penb  Perc PROPOSALPROPOSALJUMLAH  USULAN 2012  (Rp Juta) g

Baru Baru Barug Baru Vol Targ

1 010 Kementerian Dalam Negeri ‐ ‐ 1 25 4 0 30 2.294.677,6 

2 018 Kementerian Pertanian ‐ ‐ ‐ 8 12 2 22 9.078.913,0 

3 020 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral ‐ ‐ ‐ 16 3 ‐ 19 1.755.360,0 

4 022 Kementerian Perhubungan 4 3 ‐ 30 ‐ 37 5.394.396,1 

5 024 Kementerian Kesehatan ‐ ‐ 3 2 1 ‐ 6 3.233.970,0 

6 029 Kementerian Kehutanan ‐ ‐ ‐ 1 2 ‐ 3 565.644,3 

7 032 Kementerian Kelautan Dan Perikanan ‐ ‐ ‐ 5 3 ‐ 8 1.081.000,0 

8 033 Kementerian Pekerjaan Umum ‐ ‐ ‐ 3 25 ‐ 28 22.537.779,3 

9 034 Kemenko. Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan 1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1 110.674,2 

10 036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat ‐ ‐ ‐ 2 18 ‐ 20 20 450 0

10 036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat 2 18 20 20.450,0 

11 040 Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata ‐ ‐ ‐ ‐ 16 ‐ 16 575.751,0 

12 042 Kementerian Riset Dan Teknologi ‐ ‐ ‐ 5 3 ‐ 8 197.275,0 

13 044 Kementerian Kukm ‐ ‐ ‐ 1 11 ‐ 12 671.019,0 

14 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak ‐ ‐ 2 1 3 1 7 154.804,0 

15 048 Kementerian Pan Rb ‐ ‐ ‐ 2 ‐ ‐ 2 34.675,0 

16 056 Badan Pertanahan Nasional ‐ ‐ ‐ 2 4 ‐ 6 538.555,0 

17 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia ‐ ‐ 3 3 ‐ ‐ 6 12.532.019,4 

(26)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan….

BAPPENAS

NO BA KEMENTERIAN/LEMBAGA JENIS PROPOSAL PROPOSALJUMLAH  USULAN 2012  (Rp Juta) Prog 

Baru BaruOC  BaruKeg  BaruOT  Penb Vol TargPerc

19 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal ‐ ‐ 3 2 16 ‐ 21 696.500,0 

20 068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 1 1 318 415 1

20 068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ‐ ‐ 1 ‐ ‐ ‐ 1 318.415,1 

21 074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ 3 8.799,0 

22 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ‐ ‐ ‐ 1 ‐ ‐ 1 150.000,0 

23 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional ‐ ‐ ‐ 3 ‐ ‐ 3 7.800,0 

24 081 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi ‐ ‐ 5 9 2 1 17 260.600,0 

25 083 Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional ‐ ‐ ‐ 4 ‐ ‐ 4 1.075.940,1 

26 084 Badan Standardisasi Nasional ‐ ‐ 1 6 ‐ ‐ 7 40.260,0 

27 086 Lembaga Administrasi Negara ‐ ‐ ‐ 7 14 21 21.845,6 

28 087 Arsip Nasional Republik Indonesia ‐ ‐ ‐ 5 ‐ ‐ 5 261.420,9 

29 088 Badan Kepegawaian Negara ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ 3 94.843,8 

30 089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan ‐ ‐ ‐ 3 2 ‐ 5 542 135 0

30 089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan ‐ ‐ ‐ 3 2 ‐ 5 542.135,0 

31 091 Kementerian Perumahan Rakyat ‐ ‐ 3 ‐ 1 ‐ 4 9.080.880,9 

32 092 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga ‐ ‐ 3 ‐ 6 1 10 1.300.000,0 

33 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 1 2 1 ‐ ‐ 4 800.000,0 

34 104 Bnp2tkip ‐ ‐ ‐ 15 ‐ ‐ 15 1.417.000,0 ,

35 106 Lkpp ‐ ‐ ‐ 1 1 ‐ 2 2.220,0 

36 108 (108) Komisi Pengawas Persaingan Usaha ‐ ‐ ‐ 33 2 ‐ 35 23.044,0 

TOTAL USULAN 8 0 38 167 180 5 398 77.376.311,8  Ket : Bappenas dan Kemenkeu tidak masuk dalam sistem aplikasi

(27)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

NILAI USULAN INISIATIF 

BERDASARKAN JENIS 

BAPPENAS

BERDASARKAN JENIS 

Penambahan   Volume  Penambahan   P   target;  Rp38.873.175  ; 50,2% Percepatan  Pencapaian  Target;  Rp606.500 ;  0,8% Penambahan   Volume  target;  180 ;  45,2% Percepatan  Pencapaian  Target;  5 ;  1,3% Program  Baru;  Rp2.373.645 ;  3,1% Outcome  Program  Baru;  8 ;  2,0% Outcome  Baru;  ­ ;  Baru; Rp0 ;  0,0% Kegiatan  Baru;  Rp21.097.969  ; 27,3% Output  Baru;  Rp14.425.023  ; 18,6% Baru;   ;  0,0% Kegiatan  Baru;  38 ;  9,5% Output   Baru;  167 ;  42,0% ; 27,3%

Total Nilai Usulan Rp 77,37 T

Jumlah Usulan IB  Sebanyak 

398 Proposal

(28)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

USULAN–PAGU INDIKATIF–PEMUTAKHIRAN 

INISIATIF BARU

BAPPENAS

Usulan Inisiatif

Baru

Lampiran C (Inisiatif Baru)

SEB Pagu Indikatif No. 

0091/M.PPN/05/2011 dan

Lampiran C (Inisiatif

Baru) 

Pemutakhiran Pagu

I dik tif RKP S

i H il

Rp 77,37 T

/

/ /

SE‐189.1/MK.02/2011 

Rp 17,20 T

Indikatif RKP Sesuai Hasil

Trilateral Meeting 

(29)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

ALOKASI INISIATIF BARU 

TAHAP I BERDASARKAN K/L

BAPPENAS

TAHAP I BERDASARKAN K/L

BA KEMENTERIAN/LEMBAGA Jumlah Usulan Inisiatif Baru SEB PAGU INDIKATIF PEMUTAKHIRAN Proposal (Rp Juta)Nilai  ProposalJumlah  (Rp Juta)Nilai  ProposalJumlah  (Rp Juta)Nilai 

010 Kementerian Dalam Negerig 30 2.294.677,6  1 250.320,0  1 250.320,0  018 Kementerian Pertanian 22 9.078.913,0  3 4.333.070,0  4 1.782.000,0  020 Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 19 1.755.360,0  3 288.000,0  1 288.000,0  022 Kementerian Perhubungan 37 5.394.396,1  1 1.198.975,7  ‐ ‐ 024 Kementerian Kesehatan 6 3.233.970,0  1 3.000.000,0  4 1.339.000,0  029 Kementerian Kehutanan 3 565.644,3  2 524.073,0  2 524.073,0  032 Kementerian Kelautan Dan Perikanan 8 1.081.000,0  4 730.000,0  6 870.000,0  033 Kementerian Pekerjaan Umum 28 22.537.779,3  10 5.090.610,0  2 2.355.591,0  034 Kemenko. Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan 1 110.674,2  1 110.674,2  1 110.674,2  036 Kemenko. Bidang Kesejahteraan Rakyat 20 20.450,0  ‐ ‐ ‐ ‐ 040 Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisatay 16 575.751,0 , 4 154.500,0 , 4 154.500,0 , 042 Kementerian Riset Dan Teknologi 8 197.275,0  ‐ ‐ ‐ ‐ 044 Kementerian Koperasi Dan Pengusaha Kecil Dan  Menengah 12 671.019,0  5 85.775,0  5 77.660,0  047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan  Perlindungan Anak 7 154.804,0  2 20.338,3  6 22.004,7 

048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan 2 34.675,0 1 15.000,0 1 15.000,0 048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan  Reformasi Birokrasi 2 34.675,0  1 15.000,0  1 15.000,0  055 Kementerian Perencanaan Pembangunan  Nasional/Bappenas 2 107.054,3  1 20.000,0  1 20.000,0  056 Badan Pertanahan Nasional 6 538.555,0  2 99.250,0  2 99.250,0  060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 6 12.532.019,4  2 150.000,0  2 124.000,0 

063 Badan Pengawas Obat Dan Makanan 6 497 644 5 1 92 230 0 6 92 142 8

(30)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

LANJUTAN…

BAPPENAS

BA KEMENTERIAN/LEMBAGA Jumlah Usulan Inisiatif Baru SEB PAGU INDIKATIF PEMUTAKHIRAN Proposal (Rp Juta)Nilai  ProposalJumlah  (Rp Juta)Nilai  ProposalJumlah  (Rp Juta)Nilai 

065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 21 696.500,0  4 176.500,0  6 199.500,0  068 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 1 318.415,1  1 214.833,6  1 107.416,8  074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 3 8.799,0  2 3.056,0  2 3.056,0  079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 1 150.000,0  1 115.500,0  1 50.000,0  080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 3 7.800,0  ‐ ‐ ‐ ‐ 081 Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 17 260.600,0  1 125.000,0  1 110.000,0  083 Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional 4 1.075.940,1  1 100.000,0  1 100.000,0  084 Badan Standardisasi Nasional 7 40.260,0  1 7.800,0  1 1.375,5  086 Lembaga Administrasi Negara 21 21.845,6  6 6.041,4  9 6.041,4  087 Arsip Nasional Republik Indonesia 5 261.420,9  2 42.857,4  2 23.429,4  088 Badan Kepegawaian Negara 3 94.843,8  1 61.502,0  2 37.706,0  089 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan 5 542.135,0  1 25.641,3  2 32.672,0  091 Kementerian Perumahan Rakyat 4 9.080.880,9  ‐ ‐ ‐ ‐ 092 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga 10 1.300.000,0  1 150.000,0  1 150.000,0  103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 4 800.000,0  ‐ ‐ ‐ ‐ 104 Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan  15 1.417.000,0  1 16.000,0  1 16.000,0  l h l d b h d l h l l Æ Tenaga Kerja Indonesia 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa  Pemerintah 2 2.220,0  2 2.220,0  2 2.220,0  108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 35 23.044,0  ‐ ‐ ‐ ‐ TOTAL 398 77.376.311,8  71  17.211.987,9  80 8.963.632,7 

ƒ Persentase jumlah proposal yang dibiayai terhadap jumlah proposal usulan Æ 20,10% ƒ Persentase Nilai Alokasi terhadap Nilai Usulan Æ 11,58%

(31)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

ALOKASI INISIATIF BARU 

MELEBIHI PAGU SEB

BAPPENAS

MELEBIHI PAGU SEB

Rp Juta

No Kementerian/Lembaga Usulan AlokasiSEB Pemutakhiran Pagu Bertambah

1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.081.000,0  730.000,0  870.000,0  140.000,0  2 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 

DAN PERLINDUNGAN ANAK

154.804,0  20.338,3  22.004,7  1.666,4  DAN PERLINDUNGAN ANAK 3 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 696.500,0  176.500,0  199.500,0  23.000,0  4 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN  PEMBANGUNAN 542.135,0  25.641,3  32.672,0  7.030,7  Total 171 697 1  Total 171.697,1 

Kemungkinan Penyebab :

(32)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

ALOKASI INISIATIF BARU 

LEBIH RENDAH DARI PAGU SEB

BAPPENAS

No Kementerian/Lembaga Usulan AlokasiSEB PemutakhiranPagu Berkurang

LEBIH RENDAH DARI PAGU SEB

Rp Juta

g 1 KEMENTERIAN PERTANIAN 9.078.913,0  4.333.070,0  1.782.000,0  (2.551.070,0) 2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 5.394.396,1  1.198.975,7  ‐ (1.198.975,7) 3 KEMENTERIAN KESEHATAN 3.233.970,0  3.000.000,0  1.339.000,0  (1.661.000,0) 4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 22.537.779,3  5.090.610,0  2.355.591,0  (2.735.019,0) 5 KEMENTERIAN KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL DAN  MENENGAH 671.019,0  85.775,0  77.660,0  (8.115,0) 6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 12.532.019,4  150.000,0  124.000,0  (26.000,0) 7 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 497.644,5  92.230,0  92.142,8  (87,2) 8 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL 318.415,1  214.833,6  107.416,8  (107.416,8) 9 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 150.000,0  115.500,0  50.000,0  (65.500,0) 10 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 260.600,0  125.000,0  110.000,0  (15.000,0) 11 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 40.260,0  7.800,0  1.375,5  (6.424,5) 12 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 261.420,9  42.857,4  23.429,4  (19.428,0) 13 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 94 843 8 61 502 0 37 706 0 (23 796 0) 13 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 94.843,8  61.502,0  37.706,0  (23.796,0)

Total

(8.417.832,2)

Kemungkinan Penyebab :

1. Alokasi IB yang diberikan terlalu besar

2. Ada kebutuhan diluar IB yang perlu pembiayaan sehingga mengambil alokasi IB Æ TIDAK  DIPERKENANKAN

(33)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

Forward Estimate

BAPPENAS

PROGRAM/PROPOSAL INISIATIF BARU RENCANA 2012 PRAKIRAAN MAJU PROGRAM/PROPOSAL INISIATIF BARU RENCANA 2012

2013 2014 2015

Program Pengelolaan Sumber Daya Air

Kegiatan irigasi dan rawa dalam rangka peningkatan 7%  produksi padi nasional

1.956.486,0  6.580.409,3  6.909.172,9  7.254.631,6 

P  K f i  d  Al t K h t Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Pengembangan Bahan Baku Obat Uang Menunjang MDGs 10.000,0  33.312,6  36.210,8  36.210,8 

Program Kependudukan dan KB

Dukungan Penggerakan Pembangunan Kependudukan dan KB  di k b d k

107.416,8  272.165,2  328.759,1  384.570,8  di kabupaten dan kota

Program Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa  Pemerintah Beasiswa S3 Pengadaan 1.150,0  3.500,0  3.500,0  3.500,0  ƒ Prakiraan maju untuk tahun anggaran 2013 mengalami peningkatan lebih dari 100% dibandingkan  dengan rencana tahun anggaran 2012 Æ Penghitungan konsekuensi anggaran belum dihitung secara  realistis ƒ Total anggaran sebagai konsekuensi IB belum dibandingkan dengan total anggaran RPJMgg g g g gg J

(34)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

PROPOSAL YANG TIDAK PERNAH 

DISAMPAIKAN SEBAGAI INISIATIF BARU

BAPPENAS

No Kementerian/Lembaga Nama Proposal/Kegiatan (Rp Juta)Alokasi

018 KEMENTERIAN PERTANIAN Pe gelolaa Prod ksi Ta a a Serealia (SL PTT adi 3500 rib 150 000 0 018 KEMENTERIAN PERTANIAN Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia (SL‐PTT padi 3500 ribu

ha) 150.000,0 

Pengelolaan Sistem penyediaan benih tanaman pangan (BLBU 185  ribu ton)

200.000,0  020 KEMENTERIAN ENERGI DAN 

SUMBER DAYA MINERAL

Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan

T Li ik d b h di li ik

288.000,0  SUMBER DAYA MINERAL Tenaga Listrik dan pengembangan usaha penyediaan tenaga listrik

024 KEMENTERIAN KESEHATAN Pengembangan Bahan Baku Obat Uang Menunjang MDGs 10.000,0  063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN 

MAKANAN Kegiatan PIC/S 2.000,0 

Pembangunan Laboratorium Obat Kanker 10 000 0 Pembangunan Laboratorium Obat Kanker 10.000,0  065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN 

MODAL

Pengendalian Pelaksanaan penanaman Modal Wilayah II 30.000,0  086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Akreditasi Lembaga Diklat 1.149,8  Identifikasi Kualifikasi dan Kompetensi Widyaiswara 617,6  Laporan Penyelenggaraan Diklat TOT Assesor Widyaiswara 2.148,1  089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN 

DAN PEMBANGUNAN Pembangunan lanjutan gedung kantor perwakilan BPKP ProvinsiSumbar pasca gempa beserta mebeler (paket) 22.000,0  DAN PEMBANGUNAN Sumbar pasca gempa beserta mebeler (paket)

(35)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

PROPOSAL INISIATIF  BARU YANG 

BAIK NAMUN TIDAK LOLOS

(36)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan….

(37)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan….

(38)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan….

(39)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

REVIEW TERHADAP CONTOH 

PROPOSAL

BAPPENAS

PROPOSAL

‰

Penjelasan aspek tujuan kurang dijelaskan secara spesifik, terkait apa yang ingin 

direalisasikan dan target yang ingin dicapai

‰

Penerima manfaat masyarakat diperkotaan dan diperdesaan apakah untuk masyarakat

‰

Penerima manfaat masyarakat diperkotaan dan diperdesaan apakah untuk masyarakat 

miskin atau masyarakat yang tidak memiliki akses air minum.

‰

Aspek Strategi kurang dijelaskan secara lengkap terkait sub aspek yang ada, yaitu : 

1. Rencana Pelaksanaan Usulan Jelas

2. Jangka waktu usulan pelaksanaan

3. Kejelasan Output/Sub‐output

4. Realistik untuk diterapkan

‰

Terkait penerima manfaat masyarakat diperkotaan sebanyak 75 3% dan diperdesaan

‰

Terkait penerima manfaat masyarakat diperkotaan sebanyak 75,3% dan diperdesaan

65,8%,  apakah akan dicapai dalam satu tahun anggaran atau bersifat multiyears.

‰

Dalam Penjelasan Aspek Target, terdapat peningkatan target yg signifikan lebih dari 

100% dan terdapat pula penurunan target untuk foward estimate

‰

Pada aspek Rencana Anggaran  terjadi peningkatan lebih dari 300% dari alokasi 

sebelum IB dan setelah IB, hal ini tidak sinkron dengan peningkatan target yang ingin 

dicapai.

‰

Perhitungan komponen kurang dijabarkan secara lebih spesifik, terkait dengan jenis sub 

g

p

g j

p

g

j

komponen, volume dan unit cost

(40)

TEKNIS PEYUSUNAN INISIATIF 

TEKNIS PEYUSUNAN INISIATIF 

(41)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

I.  ASPEK TUJUAN

BAPPENAS

Deskripsi Aspek Tujuan : Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di

mana Kementerian/Lembaga bermaksud untuk mewujudkannya di waktu yang akan datang.

Aspek Tujuan memiliki 2 (dua) Sub Aspek :

1. Jelas dan Rasional

2. Hasil yang ingin dicapai jelas dan terkait Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan

Nasional

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:

1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Jelas dan Rasional sekurang‐kurangnya memuat Key 

Words :

‰

Tujuan adalah apa yang ingin direalisasikan dari pengajuan proposal Inisiatif Baru; atau

‰

Tujuan adalah apa yang ingin direalisasikan dari pengajuan proposal Inisiatif Baru; atau

‰

Tujuan merupakan pernyataan yang dapat menjelaskan pemecahan masalah yang ingin

dilakukan dengan langkah‐langkah yang logis (Rasional)

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III

Di R

h S ki

Di Rumah Sakit.

Tujuan :

Memperluas cakupan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan kelas III di rumah sakit

b i

k

i ki d

i k

k

50%

h

i d

Yang ingin direalisasikan Langkah‐langkah logis

bagi masyarakat miskin dengan peningkatan cakupan 50% per tahunnya sesuai dengan sasaran

dan prioritas nasional dalam bidang kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat tidak mampu.

(42)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan…

BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Hasil yang ingin dicapai jelas dan terkait Arah

Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional sekurang‐kurangnya memuat Key 

Words :

Words :

‰

Tujan Memiliki Pencapaian Target Yang Spesifik; atau

‰

Tujuan secara logis berhubungan dan berkontribusi terhadap pencapaian Arah

Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III

Di Rumah Sakit.

Tujuan :

Pencapaian Terget yang Spesifik

Tujuan :

Memperluas cakupan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan kelas III di rumah sakit

bagi masyarakat miskin dengan peningkatan cakupan 5% per tahunnya sesuai dengan sasaran

dan prioritas nasional dalam bidang kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat tidak mampu

Pencapaian Terget yang Spesifik

masyarakat tidak mampu.

Kontribusi Terhadap Pencapaian Arah Kebijakan dan Prioritas

(43)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

II. ASPEK MASALAH

BAPPENAS

Deskripsi Aspek Masalah : Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus

dipecahkan, atau dapat dikatakan merupakan kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan

suatu yang diharapkan. 

y g

p

Aspek Masalah Memiliki 2 (dua) sub Aspek :

1. Definisi Masalah Jelas

2. Tidak dapat diselesaikan dengan program yang ada

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:

1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Definisi Masalah Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key 

Words :

‰

Masalah ditetapkan secara sistematis dengan latar belakang, kondisi saat ini, intervensi 

dilakukan sejauh ini, kesenjangan antara hasil saat ini dan yang diharapkan, serta dampak

dilakukan sejauh ini, kesenjangan antara hasil saat ini dan yang diharapkan, serta dampak 

negatif jika tidak ditangani tepat; atau

‰

Definisi masalah harus didukung oleh informasi yang akurat dan valid yang dapat 

menunjukkan kondisi nyata.

(44)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah Sakit. 

ditetapkan secara sistematis Pernyataan Masalah :  Program Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menyediakan asuransi kesehatan untuk masyarakat  miskin dan tidak mampu sebanyak 76.400.000 penduduk. Data dasar mengacu pada target data BPS. Cakupan  itu belum mencakup semua orang miskin dan kurang beruntung di Indonesia. Masyarakat miskin tidak  t k l h k t J k k dit l h J k d ditetapkan secara sistematis tercakup oleh kuota Jamkesmas akan ditanggung  oleh program Jamkesda.  Pada tahun 2010, penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda  sejumlah 139.424.348 atau 59,07% dari total populasi.  Dari penduduk yang belum termasuk dalam Jaminan Kesehatan, masih miskin dan tidak mampu yang tidak  mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak termasuk dalam data keanggotaan Jamkesda dan Jamkesmas p p gg J J itu sendiri. Orang miskin dan tidak mampu tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan ketika  memerlukan dan membutuhkan layanan tersebut.   Dibutuhkan pendanaan tambahan dana dan jaminan kesehatan lebih lanjut untuk memberikan pelayanan  kesehatan dasar dan rawat inap bagi masyarakat miskin untuk memastikan mereka akan memperoleh  perbaikan tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi perbaikan tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi  beban masyarakat secara umum.

Didukung oleh informasi yang  akurat dan valid 

(45)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

Lanjutan….

BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek tidak dapat diselesaikan dengan program 

yang ada sekurang kurangnya memuat Key Words :

yang ada sekurang‐kurangnya memuat Key Words :

‰

Inisiatif baru yang diusulkan adalah terkait dengan masalah yang tidak 

pernah ditangani oleh kebijakan yang ada sehingga dibutuhkan 

penanganan baru/tambahan untuk mampu memecahkannya ; atau

p

g

/

p

y ;

‰

Inisiatif baru ini diusulkan berdasarkan kondisi masalah tersebut saat ini, 

dengan menggunakan pendekatan dan/atau perspektif yang berbeda 

dalam mendefinisikan itu.

(46)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah Sakit.  Pernyataan Masalah :  Program Asuransi Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menyediakan asuransi kesehatan untuk  masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 76.400.000 penduduk. Data dasar mengacu pada target data BPS.  Cakupan itu belum mencakup semua orang miskin dan kurang beruntung di Indonesia. Masyarakat miskin tidak  t k l h k t J k k dit l h J k d tercakup oleh kuota Jamkesmas akan ditanggung  oleh program Jamkesda.  Pada tahun 2010, penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda  sejumlah 139.424.348 atau 59,07% dari total populasi.  Dari penduduk yang belum termasuk dalam Jaminan Kesehatan, masih miskin dan tidak mampu yang tidak  mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak termasuk dalam data keanggotaan Jamkesda dan Jamkesmas itu p p gg sendiri. Orang miskin dan tidak mampu tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan ketika memerlukan dan  membutuhkan layanan tersebut.   Dibutuhkan pendanaan tambahan dana dan jaminan kesehatan lebih lanjut untuk memberikan pelayanan  kesehatan dasar dan rawat inap bagi masyarakat miskin untuk memastikan mereka akan memperoleh perbaikan  tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi beban masyarakat tingkat hidup bagi dirinya dan keluarganya di masa datang yang lebih lanjut akan mengurangi beban masyarakat  secara umum.

Tidak pernah ditangani oleh Program  yang ada sehingga Dibutuhkan

Menggunakan Persepektif

yang berbeda yang ada sehingga Dibutuhkan

Penambahan Penanganan

(47)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

III. CAKUPAN

BAPPENAS

Definisi Cakupan :

Cakupan adalah lingkup kebijakan Inisiatif Baru yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini ruang

li k

d

t d l

k l

i

l t

h

di d

h t t t

kh

lingkup dapat dalam skala nasional atau hanya di daerah tertentu yang secara khusus

disebutkan dengan jelas.  Cakupan wilayah ini akan terkait dengan informasi karakteristik

input dan output dari kebijakan yang akan diusulkan

Aspek Cakupan ini Memiliki 2 (dua) Sub Aspek:

1. Cakupan usulan Nasional atau Lokal

2. Alasan pemilihan cakupan/daerah jelas

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:

1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Cakupan Usulan Nasional atau Lokal sekurang‐

kurangnya memuat Key Words:

‰

Usulan Inisiatif Baru dapat dilaksanakan baik secara nasional atau hanya di daerah 

tertentu; atau

‰

Spesifikasi cakupan (nasional atau lokal) adalah penting untuk kemungkinan

prospek inputs dan outcomes dari Inisiatif Baru

(48)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 

Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Cakupan : 

Program ini mencakup semua orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas, 

Jamkesda dan jaminan lainnya) dirawat di kelas III Rumah Sakit, terutama di kantong kantong 

kemiskinan di kota besar dan daerah tertinggal dan terpencil seperti  di pedalaman Papua, NTT, 

NTB, Sumatera dan Maluku.

Dilaksanakan secara nasional

(49)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Alasan Pemilihan Cakupan/Daerah Jelas

sekurang‐kurangnya memuat Key Words :

‰

Ketika inisiatif yang diusulkan akan dilaksanakan di wilayah tertentu, 

spesifikasi wilayah penting untuk kemungkinan prospek inputs dan

outcomes dari Inisiatif Baru; atau

‰

Alasan mengapa inisiatif ini akan dilaksanakan secara nasional atau 

dilaksanakan di wilayah tertentu harus diterangkan secara spesifik dan

jelas.

(50)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 

Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Cakupan : 

Program ini mencakup semua orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan (Jamkesmas, 

Jamkesda dan jaminan lainnya) dirawat di kelas III Rumah Sakit, 

terutama di kantong kantong kemiskinan di kota besar dan daerah tertinggal dan terpencil 

seperti di pedalaman Papua, NTT, NTB, Sumatera dan Maluku.

Spesifikasi Wilayah tertentu

(51)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

IV. PENERIMA MANFAAT

BAPPENAS

Deskripsi Aspek Penerima Manfaat:

Penerima Manfaat adalah orang perseorangan, lembaga, kelompok, atau masyarakat yang 

menerima atau mungkin menjadi layak untuk menerima manfaat

menerima, atau mungkin menjadi layak untuk menerima manfaat.

Aspek Penerima Manfaat Memiliki 3 (tiga) Sub Aspek : 

1. Penerima manfaat jelas

2. Penerima manfaat tepat sasaran

3. Data pendukung jelas

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:

1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Penerima Manfaat Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key 

j

p

J

g

g y

y

Words :

‰

Penerima manfaat adalah perorangan, lembaga, kelompok atau masyarakat yang secara 

langsung atau nantinya menerima manfaat dari Inisiatif Baru ; atau 

‰

Secara khusus penerima manfaat perorangan lembaga kelompok atau masyarakat yang

‰

Secara khusus, penerima manfaat perorangan lembaga, kelompok atau masyarakat yang 

memiliki masalah yang dijelaskan pada aspek point 2, dimana format usulan tersebut 

mengarah pada penciptaan Inisiatif Baru; atau

‰

Dalam usulan Inisiatif Baru, pihak yang akan diuntungkan dari pelaksanaan Inisiatif Baru 

h

dit

k

d

j l

harus diterangkan dengan jelas. 

(52)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 

Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Penerima Manfaat : 

Seluruh masyarakat tidak mampu yang  tidak tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesda dan jaminan 

lainnya, yang dapat dirawat Rumah Sakit di kelas III di tiap wilayah nasional.  Berdasarkan data 

BPS, sasaran penerima manfaat ini adalah masyarakat miskin dan tak mampu sejumlah 12 juta 

jiwa pada tahun 2012, dan cenderung menurun pada tahun berikutnya sebesar 5% per tahun 

sejalan dengan  membaiknya kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan.

Penerima manfaat adalah yang memiliki masalah Penerima manfaat adalah yang memiliki masalah 

yang dijelaskan pada aspek point 2 pihak yang akan diuntungkan diterangkan 

d j l

Perseorangan/Masyarakat

(53)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Manfaat Tepat Sasaran sekurang‐kurangnya

memuat Key Words :

‰

D l

ti

b h

i

f t

k

t

t t j

‰

Dalam pengertian bahwa penerima manfaat yang merupakan target tujuan 

(objektif) dan pencapaian dari Inisiatif Baru harus memiliki keterkaitan 

langsung dengan permasalahan yang telah dijabarkan dalam aspek point 2; 

atau

‰

Penerima manfaat harus sesuai dengan arah kebijakan K/L dan prioritas 

(54)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 

Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Penerima Manfaat : 

Seluruh masyarakat tidak mampu yang  tidak tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesda dan jaminan 

lainnya, yang dapat dirawat Rumah Sakit di kelas III di tiap wilayah nasional.  Berdasarkan data 

BPS, sasaran penerima manfaat ini adalah masyarakat miskin dan tak mampu sejumlah 12 juta 

jiwa pada tahun 2012, dan cenderung menurun pada tahun berikutnya sebesar 5% per tahun 

sejalan dengan  membaiknya kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan.

Penerima manfaat adalah yang 

memiliki masalah yang 

dijelaskan pada aspek point 2

Sesuai dengan arah Kebijakan K/L dan

(55)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Data Pendukung Jelas sekurang‐kurangnya 

memuat Key Words :

‰

S

ifik i P

i

M f t h

did k

l h i f

i

k

t d

‰

Spesifikasi Penerima Manfaat harus didukung oleh informasi yang akurat dan 

kredibel yang dapat menunjukkan situasi sebenarnya; atau 

‰

Proposal harus menjelaskan tentang penerima manfaat dengan menggunakan 

informasi (data)

informasi (data). 

(56)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal : Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 

Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Penerima Manfaat : 

Seluruh masyarakat tidak mampu yang  tidak tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesda dan jaminan 

lainnya, yang dapat dirawat Rumah Sakit di kelas III di tiap wilayah nasional.  

Berdasarkan data BPS, sasaran penerima manfaat ini adalah masyarakat miskin dan tak mampu 

sejumlah 12 juta jiwa pada tahun 2012, dan cenderung menurun pada tahun berikutnya sebesar 

5% per tahun sejalan dengan  membaiknya kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang 

diberikan.

Didukung oleh informasi yang akurat dan kredibel 

serta menggunakan informasi (data)

(57)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

V. STRATEGI

BAPPENAS

Deskripsi Aspek Strategi

Strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk ke arah masa depan yang diinginkan, 

seperti pencapaian tujuan atau solusi atas permasalahan. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai 

p

p

p

j

p

j g

p

g

seni dalam ilmu perencanaan dan pengelolaan sumber daya untuk penggunaan yang paling 

efisien dan efektif.

Aspek Strategi Memiliki 4 (empat) Sub Aspek :

Aspek Strategi Memiliki 4 (empat) Sub Aspek : 

1. Rencana Pelaksanaan Usulan jelas

2. Jangka waktu usulan rasional

3. Kejelasan Output/Sub‐output

j

4. Realistik untuk diterapkan

Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:

1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Pelaksanaan Usulan Jelas sekurang‐kurangnya memuat Key 

Words :

‰

Strategi bukan merupakan langkah‐langkah yang nyata dan spesifik, serta rencana

pencapaiannya harus benar‐benar realistis utamanya untuk mewujudkan tujuan Inisiatif

Baru; atau

‰

Strategi harus diterangkan secara jelas sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami 

bagaimana Inisiatif Baru akan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuannya. 

(58)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah Sakit.  Pernyataan Strategi:  Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas  III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena  tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan  jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut akan dilaksanakan hingga tahun 2014  dengan langkah sebagai berikut;

dengan langkah sebagai berikut; ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada  setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak  terdaftar ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan  Tidak Mampu ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) p g y ( j ) di tiap daerah. ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi  masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III. ƒ Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III.

Merupakan langkah‐langkah nyata dan spesifik

serta mudah untuk dipahami

(59)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

2. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Jangka Waktu Usulan Rasional sekurang‐kurangnya 

memuat Key Words :

‰

f

b

k

k

k

b

h

k

k

k

‰

Inisiatif Baru bisa untuk jangka waktu terbatas setahun maupun untuk jangka waktu 

lebih dari setahun. Jangka waktu memiliki dampak besar dan langsung terhadap 

sumber daya yang diperlukan untuk inisiatif, dan tujuan (target) realisasi; atau

‰

Inisiatif Baru untuk waktu terbatas tertentu setahun atau yang melebihi periode

‰

Inisiatif Baru untuk waktu terbatas tertentu setahun atau yang melebihi periode 

(60)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah Sakit. 

Memiliki Jangka waktu yang jelas (bersifat multiyears) Pernyataan Strategi:  Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas  III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena  tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan  Memiliki Jangka waktu yang jelas (bersifat multiyears) jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut akan dilaksanakan hingga tahun 2014  dengan langkah sebagai berikut; ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada  setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia M hi k j j l h k d d d k i ki d f d id k ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak  terdaftar ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan  Tidak Mampu Tidak Mampu ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa)  di tiap daerah. ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi  masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III

masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.

(61)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

3. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Kejelasan Output/Sub­Output sekurang‐kurangnya 

memuat Key Words :

‰

Bisa menjelaskan tentang hubungan logis antara input output (termasuk sub‐output)

‰

Bisa menjelaskan tentang hubungan logis antara input, output (termasuk sub output), 

(62)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah Sakit. 

Pern ataan Strategi   Pernyataan Strategi: 

Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas  III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena  tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan  jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai  berikut; ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada  setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak g g j g j y y g terdaftar ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan  Tidak Mampu ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa)  di tiap daerah. ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi  masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III. ƒ Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III. Pernyataan dengan garis bawah merupakan langkah strategis yang akan menghasilkan output yang ada

(63)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

4. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Realistik Untuk Diterapkan  sekurang‐kurangnya 

memuat Key Words :

‰

kk

b

f

d

d

l

k

‰

Harus menunjukkan bagaimana Inisiatif Baru dapat  dicapai secara realistik serta 

ditunjukkan langkah apa yang harus diambil untuk mewujudkannya dengan 

mempertimbangkan adanya beberapa keterbatasan sumber daya.

‰

Kinerja saat ini dan sebelumnya terhadap target harus diukur secara akurat dan dapat

‰

Kinerja saat ini dan sebelumnya terhadap target harus diukur secara akurat dan dapat 

(64)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III Di Rumah Sakit. 

Pernyataan dengan garis bawah merupakan langkah strategis yang realistik  Pernyataan Strategi:  Dengan memperluas cakupan asuransi kesehatan melalui jaminan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kelas  III tidak akan ada masyarakat yang kesulitan untuk mencari pengobatan di Rumah Sakit Kelas III hanya karena  tidak termasuk dalam database peserta asuransi atau jaminan kesehatan yang terdaftar.  Perluasan cakupan  dilaksanakan jaminan pelayanan kesehatan pada rumah sakit kelas III tersebut dilaksanakan dengan langkah sebagai  berikut; ƒ Memperbaharui data peserta JAMKESMAS, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang terdaftar pada  setiap wilayah propinsi, kabupaten dan kota di Indonesia M hi k j j l h k d d d k i ki d f d id k ƒ Menghitung kesenjangan antara jumlah masyarakat dan penduduk miskin yang terdaftar dan tidak  terdaftar ƒ Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Kelas III di setiap wilayah ƒ Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penerbitan Kartu Keluarga Miskin dan  Tidak Mampu Tidak Mampu ƒ Melakukan pendataan dan estimasi tingkat kesehatan masyarakat miskin dan KLB (Kejadian Luar Biasa) di  tiap daerah. ƒ Memperbaiki dan meningkatkan mekanisme penggantian dan alokasi dana jaminan kesehatan bagi 

masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III masyarakat miskin dan tidak mampu pada Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit Kelas III.

(65)

KEMEN PPN/ BAPPENAS

VI. INDIKATOR KINERJA

BAPPENAS

Deskripsi Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah Uraian ringkas dengan menggunakan kuantitas dan kualitas yang mengindikasikan

i t t t j t l h di k ti d dit t k I dik t ki j k

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan. Indikator kinerja merupakan pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tujuan‐tujuan dan sasaran khusus. Ada beberapa jenis indikator kinerja, yaitu input, keluaran, hasil dan dampak. Dalam kasus mengukur kegiatan, indikator yang digunakan adalah keluaran, sedangkan untuk program ini adalah hasil. Dalam memilih indikator kinerja dari inisiatif baru, "logika model" harus diterapkan.

Aspek Indikator Kinerja Memiliki 2 (dua) Sub Aspek :  1. Indikator kinerja logis dan sesuai tupoksi

2. Keterkaitan indikator dengan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional 2. Keterkaitan indikator dengan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional Adapun penjelasan dan contoh dari masing‐masing Sub‐Aspek adalah sebagai berikut:

1. Dalam Menjelaskan Sub Aspek Indikator Kinerja Logis dan Sesuai Tupoksi sekurang‐kurangnya memuat Key Words :

memuat Key Words :

‰ Indikator kinerja yang  akan digunakan harus tepat dan menunjukkan kerangka logis yang jelas serta  akan digunakan dalam pengimplementasiannya. 

(66)

KEMEN PPN/

BAPPENAS

LANJUTAN…..

BAPPENAS

Contoh Proposal :  Perluasan Cakupan Jaminan Kesehatan Melalui Jaminan Kesehatan Kelas III 

Di Rumah Sakit. 

Pernyataan Indikator Kinerja: 

‰

Jumlah masyarakat yang dilayani di Kelas III rumah sakit

‰

Rasio Jumlah orang miskin dan tidak mampu yang dilayani di Rumah Sakit kelas III secara 

i

l d

i

l dib di k

d

j

l h

i ki d

tid k

nasional dan regional dibandingkan dengan jumlah orang miskin dan tidak mampu yang 

mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kelas III. 

I dik J l S d h d M d h k Di i Indikator Jelas, Sederhana dan Mudah untuk Dimengerti

Referensi

Dokumen terkait

Seleksi fitur dua tahap dengan IG dan ABC serta kategorisasi teks dengan SVM menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan PSO-SVM dalam aspek Precision, Recall

Manfaat penghitungan BOSP yang rinci bagi masyarakat/orangtua adalah sebagai informasi yang transparan dan mudah dimengerti tentang (1) biaya operasional yang harus

Abstraksi : Persyaratan mutu mencakup kadar bagian yang hilang pada pemanasan 950 derajat Abstraksi : Persyaratan mutu mencakup kadar bagian yang hilang pada pemanasan 950

Proses mediasi dilakukan di kantor Bank Indonesia yang terdekat dengan domisili nasabah, pelaksanaan fungsi mediasi perbankan oleh Bank Indonesia dilakukan sampai

Berdasarkan latar belakang dalam uraian diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah pada whitening lotion yang memiliki nomor registrasi BPOM yang dijual di

Para kader PKK yang juga para istri camat dan lurah ini harus verbal atau berbicara di depan umum den- gan baik.. “Bagaimana kita bisa memobilisasi warga untuk menjaga

Sebaran Mangrove Hutan mangrove di Segara Anakan dapat tumbuh subur dikarenakan pada wilayah tersebut merupakan muara dari sungai-sungai yang cukup besar,

SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan tambahan uang persediaan