PT Multi Prima Sejahtera Tbk
dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2009 dan 2008
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Neraca konsolidasian 1 2 Laporan laba rugi konsolidasian 3 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian 4 Laporan arus kas konsolidasian 5 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 6 29 Catatan: Laporan Keuangan Konsolidasi yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, tidak diaudit oleh kantor Akuntan Publik. Jakarta, 30 April 2009
Neraca konsolidasian
Per 31 Maret 2009 dan 2008
(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Catatan 2009 2008 Aktiva Aktiva lancar Kas dan setara kas 3 Pihak hubungan istimewa 532.078 17.500 Pihak ketiga 14.651.194 60.336.068 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 237.970.300 dan Rp 185.750.299 pada tahun 2008 dan 2007) 4 9.729.172 10.947.056 Piutang lainlain 5.399.700 106.004 Investasi jangka pendek Pihak hubungan istimewa 5 14.000.000 Persediaan 7 27.143.610 23.762.672 Uang muka pajak 16a 1.797.670 1.396.360 Beban dibayar dimuka dan aktiva lancar lainnya 1.710.060 621.145 Jumlah aktiva lancar 74.963.484 97.186.805 Aktiva tidak lancar Aktiva pajak tangguhan – bersih 921.214 913.224 Piutang hubungan istimewa 6 1.460.839 733.050 Penyertaan saham 8 30.615.341 28.953.236 Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 7.916.604 pada tahun 2009 dan Rp 7.620.495 pada tahun 2008 9 1.243.610 1.853.919 Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih Anak Perusahaan – bersih 10 1.213.024 2.183.443 Tanah tidak digunakan dalam operasi 11 5.967.889 5.967.889 Biaya ditangguhkan 15 13.378.546 Aktiva lainlain 581.833 581.563 Jumlah aktiva tidak lancar 55.382.296 41.186.324 Jumlah aktiva 130.345.780 138.373.129
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Neraca konsolidasian (lanjutan)
Per 31 Maret 2009 dan 2008
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal saham dalam Rupiah)
Catatan 2009 2008 Kewajiban dan ekuitas Kewajiban lancar Hutang bank 13 20.904.701 19.861.771 Hutang usaha 14 1.029.319 10.766.094 Hutang lainlain 1.505.303 2.441.284 Biaya yang masih harus dibayar 15 22.245.361 18.390.587 Hutang pajak 16b 997.835 1.148.855 Hutang dividen 26.004 26.004 Jumlah kewajiban lancar 46.708.523 52.634.595 Kewajiban tidak lancar Kewajiban imbalan paskakerja 2.925.937 2.509.964 Jumlah kewajiban tidak lancar 2.925.937 2.509.964 Hak minoritas 49.850 Ekuitas Modal saham nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 85.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 21.250.000 lembar saham 17 10.625.000 10.625.000 Tambahan modal disetor – agio saham 60.237.500 60.237.500 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi 18 51.577.636 51.577.636 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (5.741.665) (5.741.665) Defisit (36.037.001) (33.469.901) Jumlah ekuitas bersih 80.661.470 83.228.570 Jumlah kewajiban dan ekuitas 130.345.780 138.373.129
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Laporan laba rugi konsolidasian
Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali laba rugi per saham dasar)
Catatan 2009 2008 Penjualan bersih 19 17.026.292 16.833.069 Harga pokok penjualan 20 12.184.272 11.874.277 Laba kotor 4.842.020 4.958.792 Beban usaha Umum dan administrasi 21 2.158.052 1.366.264 Penjualan 21 976.845 856.296 Jumlah beban usaha 3.134.897 2.222.560 Laba (rugi) usaha 1.707.123 2.763.232 Penghasilan (beban) lainlain Laba (rugi) kurs – bersih (2.760.943) 563.300 Penghasilan bunga 533.457 997.799 Laba penjualan aktiva tetap 47.000 Beban bunga dan provisi bank (275.785) (281.222) Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih Anak Perusahaan (242.605) (242.605) Lainlain bersih 322.013 155.190 Jumlah penghasilan (beban) lainlain, bersih (2.423.863) 1.239.462 Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi – bersih (438.552) 2.452.325 Laba (rugi) sebelum beban pajak (1.155.292) 6.428.019 Pendapatan (beban) pajak penghasilan : Tahun berjalan 16c (798.345) (1.054.701) Pajak tangguhan 11.933 15.409 Pendapatan (beban) pajak bersih (786.412) (1.039.293) Laba bersih (1.941.704) 5.388.726 Laba per saham dasar (91) 254
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali nominal saham dalam Rupiah)
Modal Tambahan Selisih transaksi Selisih nilai Defisit/ Ekuitas
ditempatkan modal disetor perubahan transaksi laba bersih
dan agio saham ekuitas anak restrukturisasi
disetor penuh perusahaan/ entitas
perusahaan sepengendali asosiasi Saldo 1 Januari 2008 10.625.000 60.237.500 51..577.636 (5.741.665) (38.858.627) 77.839.844 Laba bersih 5.388.726 5.388.726 Saldo per 31 Maret 2008 10.625.000 60.237.500 51.577.636 (5.741.665) (33.469.901) 83.228.570 Saldo 1 Januari 2009 10.625.000 60.237.500 51..577.636 (5.741.665) (34.095.297) 82.603.174 Laba bersih (1.941.704) (1.941.704) Saldo per 31 Maret 2009 10.625.000 60.237.500 51.577.636 (5.741.665) (36.037.001) (80.661.470)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Laporan arus kas konsolidasian
Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali nominal saham dalam Rupiah)
2009 2008 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 19.473.596 18.869.511 Pembayaran kas kepada pemasok dan pelanggan 18.360.673 17.933.446 Kas yang dihasilkan dari (diguanakan untuk) operasi 1.112.923 936.065 Penerimaan bunga 533.457 997.745 Pembayaran pajak (1.962.387) (4.551.887) Penerimaan lainlain 322.013 449.956 Pembayaran kas lainnya (4.316.527) (996.627) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (4.310.521) (3.164.748) Arus kas dari aktivitas investasi Hasil penjualan aktiva tetap 47.000 Pembelian aktiva tetap Penempatan surat berharga Hasil penjualan investasi saham Penerimaan dividen Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 47.000 Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran hutang bank (900.000) (900.000) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (900.000) (900.000) Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (5.210.521) (4.017.748) Kas dan setara kas pada awal tahun 20.393.793 64.371.316 Kas dan setara kas pada akhir tahun 15.183.272 60.353.568
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
1. U m u m
a. Pendirian perusahaan
PT Multi Prima Sejahtera ("Perusahaan") d/h Lippo Enterprises Tbk didirikan pada tanggal 7 Januari 1982 berdasarkan akta No. 9 dari notaris Misahardi Wilamarta, S.H. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2 302.H.T.01.01TH.84 tanggal 14 Januari 1984 dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara No. 82, Tambahan No. 2417 tanggal 13 Oktober 1989. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 137 tanggal 27 Juni 2001 dari notaris yang sama, sehubungan dengan antara lain, perubahan nama Perusahaan menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C02583 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Juni 2001 dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara No. 8217, Tambahan No. 100 tanggal 14 Desember 2001.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi, antara lain:
Manufaktur busi dan suku cadang kendaraan bermotor.
Perdagangan barangbarang hasil produksi sendiri dan/atau perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.
Penyertaan dalam perusahaanperusahaan dan/atau badan hukum lain.
Perusahaan berkedudukan di Karawaci Office Park Blok M No. 3950 Lippo Karawaci, Tangerang, sedangkan pabriknya berlokasi di Jl. Kabupaten No. 454, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor Jawa Barat.
Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1987. b. Penawaran umum efek Perusahaan
Pada tahun 1990, Perusahaan mencatatkan 1.250.000 saham (yang merupakan 29,41% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh) dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham pada Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1991, Perusahaan menerbitkan 6.375.000 lembar saham baru yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta kepada masyarakat, sehingga jumlah saham Perusahaan yang tercatat menjadi 7.625.000 lembar saham. Dengan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham pada bulan Agustus 1996, jumlah saham yang tercatat adalah sebanyak 15.250.000 lembar saham.
Pada tanggal 2 Agustus 2000, Perusahaan mencatatkan 6.000.000 lembar sahamnya yang mewakili 28,24% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Pencatatan ini sesuai dengan Surat Bursa Efek Jakarta No. S1362/BEJEEM/052000 tanggal 11 Mei 2000 mengenai Kewajiban Untuk Mencatatkan Seluruh Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh untuk Perusahaan masuk bursa (Company Listing).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
7
1. U m u m (lanjutan)
b. Penawaran umum efek perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 21.250.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Pada tanggal 3 April 2002, Perusahaan mengumumkan kepada pemegang saham, konversi pencatatan saham ke catatan elektronik (scriptless) mulai tanggal 1 Mei 2002 sampai 29 Mei 2002. Perdagangan saham secara elektronik (scriptless) dimulai pada tanggal 30 Mei 2002.
c. Struktur Perusahaan dan anak perusahaan
Laporan keuangan konsolidasian termasuk akunakun Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung:
Kedudukan Persentase Jumlah
dan tahun kepemilikan aktiva Anak perusahaan Kegiatan pokok mulai beroperasi
secara komersial 2009 2008 2009 2008 % % Dalam jutaan Rp PT Multi Usaha Wisesa (MUW) Perdagangan umum dan penyertaan Jakarta, 1982 100 100 45.872 42.971 PT Kymco Motor Sales (KMS) *) Perdagangan dan perindustrian umum Jakarta, 2000 100 100 1.644 1.616 PT Metropolitan Sinar Indah (MSI) Perdagangan dan perindustrian umum Jakarta, 100 100 16.811 19.328 PT Metropolitan Tirtaperdana
(MTP), Anak Perusahaan MSI Perdagangan dan perindustrian umum Jakarta, 100 100 4 316 PT Tritunggal Harum (TTH) Perdagangan umum dan penyertaan Jakarta, Pra operasi 99 14.228 PT Aggripina Usaha Langgeng (AUL) Perdagangan umum dan penyertaan Jakarta, Pra operasi 99 112 Melalui PT Tritunggal Harum :
PT South East Star Indonesia (SESI) Perdagangan dan perindustrian umum Kendari, Pra operasi 80 25 PT Bahagia Sukses Makmur (BSM) Perdagangan, industri, pertambangan Jakarta, Pra operasi 80 13.403 PT Asphalt Prima Buton Indonesia
(APBI) Perdagangan, industri, pertambangan Tangerang, Pra operasi 90 200 PT Multi Sarana Andalan (MSA) Perdagangan, industri, pertambangan Jakarta, Pra operasi 80 25 PT CR Indonesia (CRI) Perdagangan, industri, pertambangan Jakarta, Pra operasi 80 25 PT Tiara Mentari Persada (TMP) Perdagangan, industri, pertambangan Tangerang, Pra operasi 80 25 PT Bara Sukses Lestari (BSL) Perdagangan, industri, pertambangan Tangerang, Pra operasi 80 25
MUW diperoleh pada tahun 1990, sedangkan KMS, MTP dan MSI didirikan pada tahun 1995 dan diperoleh Perusahaan pada tahun 1996. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, MTP dan MSI masih dalam tahap pengembangan dan belum beroperasi secara komersial.
AUL didirikan pada tahun 2004, BSM dan TTH didirikan pada tahun 2005, SESI didirikan pada tahun 2007 dan diperoleh Perusahaan pada tahun 2008. BSL, APBI, MSA, TMP dan CRI didirikan oleh Perusahaan di tahun 2008, sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 AUL, TTH, SESI, BSM, APBI, MSA, CRI, TMP dan BSL masih dalam tahap pengembangan dan belum beroperasi secara komersial.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
1. U m u m (lanjutan)
d. Dewan komisaris, direksi dan karyawan
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 27 tanggal 19 Maret 2008, yang diaktakan dengan notaris Lily Harjati Soedewo, S.H, Mkn, Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Dewan Direksi 1. Paternus Mingkor Presiden Komisaris 2. Lee Tjauw Liang Komisaris 3. Ir. Hendra Sakti Natakusuma Komisaris Independen 1. Toto Trihamtoro Presiden Direktur 2. Hery Soegiarto Direktur 3. Made Seputra Djaya Direktur 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang dianut oleh Perusahaan dalam menyusun laporan keuangan ini. a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bapepam bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
b. Prinsipprinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung (lihat catatan 1c).
Seluruh saldo dan transaksi signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
9
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)
c. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan serta tidak digunakan sebagai jaminan hutang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Piutang usaha
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan piutang raguragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun.
e. Wesel tagih
Wesel tagih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi. Diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode wesel tagih. Wesel tagih disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah memperhitungkan penyisihan bagian yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
f. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode ratarata tertimbang. Penyisihan atas persediaan yang usang dan perputarannya lambat ditentukan, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan jika diperlukan.
h. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada usaha selama masa manfaat masingmasing biaya.
i. Investasi jangka pendek
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan"Akuntansi Investasi Efek Tertentu", yang mengklasifikasikan surat berharga dalam kelompok “Dimiliki hingga jatuh tempo” dimana investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi atau diskonto yang diamortisasi sampai jatuh tempo.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)
j. Penyertaan saham
Penyertaan saham oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama 20 tahun atas selisih lebih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi pemilikan Perusahaan dan Anak Perusahaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi pada tanggal perolehan.
Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar biaya perolehan (cost method), kecuali bila ada penurunan permanen.
k. Aktiva tetap
Aktiva tetap Perusahaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan pabrik 10 Perabot dan peralatan kantor 5 Alat pengangkutan 5 Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Penyusutan aktiva tetap PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap dengan tarif sebagai berikut:
Tahun Tarif
Perabotan dan peralatan kantor 5 8 25%
Alat pengangkutan 1 4 50%
Penyusutan bangunan dan prasarana PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 tahun.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
11
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan dan amortisasi dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Tanah tertentu milik Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tidak digunakan dalam operasi disajikan dalam akun “Tanah Tidak Digunakan dalam Operasi”.
Nilai aktiva disesuaikan dengan nilai wajarnya pada saat kejadiankejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali.
l. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih anak perusahaan Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih Anak Perusahaan pada tanggal perolehan diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method).
m. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal pelabuhan pengiriman (f.o.b shipping point). Beban diakui pada saat terjadinya.
n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi yang berlaku pada tanggal tersebut yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Kurs yang digunakan adalah sebesar Rp 11.575 untuk AS$ 1 pada tanggal 31 Maret 2009 dan Rp 9.217 untuk AS$ 1 pada tanggal 31 Maret 2008.
o. Penghasilan atau beban pajak
Berdasarkan PSAK No. 46 beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)
aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
p. Informasi segmen
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokkan umum produk Perusahaan dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan wilayah pemasarannya (segmen geografis). Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
q. Laba (rugi) per saham dasar
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih, dengan jumlah ratarata tertimbang dari saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebesar 21.250.000 lembar saham pada tahun 2007 dan 2006.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 13 2. Kas dan setara kas Akun ini terdiri dari : 2009 2008 Kas 532.078 17.500 Pihak ketiga Bank Rekening Rupiah PT CIMB Niaga (d/h Bank Lippo Tbk) 7.383.269 4.187.729 PT Bank Central Asia Tbk 1.422.610 1.194.729 Rekening Dolar Amerika Serikat PT CIMB Niaga (d/h Bank Lippo Tbk) 345.315 1.554.018 Deposito berjangka – PT Bank Lippo Tbk Rupiah 5.500.000 53.400.000 Jumlah 14.651.194 60.336.068 Jumlah 15.183.272 60.353.568 Suku bunga tahunan atas rekening giro adalah sebagai berikut : 2009 2008 Rekening Rupiah 3%7,0% 3%7,0% Rekening Dolar Amerika Serikat 0%5,0% 0%5,0% Suku bunga tahunan deposito berjangka masingmasing berkisar 7,0% 9,75% dan 7,0% 9,75% pada tahun 2009 dan 2008. 3. Piutang usaha Akun ini terdiri atas tagihan kepada pihak ketiga sebagai berikut : 2009 2008 Federal Mogul Spark Plug Co. Ltd. (Guangzhou) 363.138 688.396 Rajawali Motor 128.610 PT TWM Medan 1.448.501 851.149 CV Cahaya Sejahtera Batam 1.110.997 Moein Suarabaya 602.000 114.750 Sudianto, Makasar 557.780 405.958 Berlian Jaya Perkasa 225.866 1.050.042 Herlina Banjarmasin 233.800 368.800 Harapan Motor 147.668 Jumlah dipindahkan 3.578.753 4.718.702
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 4. Piutang usaha (lanjutan) Akun ini terdiri atas tagihan kepada pihak ketiga sebagai berikut : 2009 2008 Jumlah pindahan 3.578.753 4.718.702 Natan Motor 147.000 216.000 PT Sakuramas Motorindo 184.067 PT Astra Komponen Indonesia 965.168 1.242.449 Sami Jaya Motor 138.880 Gunawan 189.440 PT Duta Oto Parma 147.398 Sukses Mandiri 107.204 U D Dua Jaya 193.340 Sumber Jaya 276.750 PT Makmur Motorindo Utama 205.405 331.400 UD Lili Motor 179.546 PT Aneka Prima Internusa 127.000 209.900 Indomotor Arjawinangun 221.706 Kusuma Motor 220.370 155.157 UD Dipta Pratama Palu 118.574 Stefanus Madiun 130.827 Sumber Karya Bandung 178.060 KGH Motor 109.491 Felix Sunarso 168.406 244.275 Union Jaya Motor Sulsel 253.538 170.050 IMG 198.000 Zainal 507.000 Nusantara Motor 114.000 SP (Titie) 191.560 Sugih Jaya 405.000 Wisma Motor 265.950 Hido Tof Motor 108.000 Jaya Abadi Motor 141.750 PT Kymco Surya Raya 175.000 Lainlain (masingmasing dibawah Rp 100 juta) 2.511.736 1.353.096 Jumlah 9.967.142 11.132.806 Penyisihan piutang raguragu (237.970) (185.750) Jumlah 9.729.172 10.947.056
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
15
Piutang usaha (lanjutan)
Piutang usaha Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk untuk PT Metropolitan Sinar Indah, Anak Perusahaan (lihat catatan 17).
5. Investasi jangka pendek
Saldo investasi pendek per 31 Maret 2009 sebesar Rp 14.000.000.000 merupakan investasi jangka pendek atas efek yang diperdagangkan baik dalam bentuk instrumen investasi yang tidak terbatas dalam bentuk obligasi, promes, surat berharga dan surat hutang yang dimiliki oleh PT Multi Usaha Wisesa (MUW) (Anak Perusahaan) sebesar Rp 9.000.000.000 dan PT Metropolitan Sinar Indah (MSI) (Anak Perusahaan) sebesar Rp 5.000.000.000. Manajer investasi yang ditunjuk oleh Anak Perusahaan sehubungan dengan kegiatan investasi tersebut adalah PT Ciptadana Securities. Tingkat bunga yang diberikan sebesar 14% per tahun.
6. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut umumnya merupakan hubungan di bawah pengendalian bersama dan/atau memiliki karyawan kunci yang sama.
A. Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
a. Pada 31 Maret 2009 dan 2008, PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan, mempunyai piutang dari PT Walsin Lippo Kabel (WLK), perusahaan asosiasi, masingmasing sebesar Rp 733.050 Piutang ini tidak dibebani bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Saldo piutang tersebut yang merupakan 0,56% dan 0,53% dari masingmasing jumlah aktiva konsolidasian pada 31 Maret 2009 dan 2008, disajikan sebagai bagian dari “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasian.
b. Pada 31 Maret 2009, PT Multi Usaha Wisesa (MUW), Anak Perusahaan mempunyai piutang hubungan istimewa kepada PT Kymco Lippo Motor Indonesia (KLMI), perusahaan asosiasi, sebesar Rp 727.789 Piutang ini tidak dibebani bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Saldo piutang tersebut yang merupakan 0,56% dari jumlah aktiva konsolidasian pada 31 Maret 2009, disajikan sebagai bagian dari “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasian.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lanjutan)
B. Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut (lanjutan) :
Pihak hubungan istimewa Sifat hubungan Transaksi
PT Walsin Lippo Kabel Perusahaan asosiasi Pemberian pinjaman
PT Walsin Lippo Industries Perusahaan asosiasi Jasa konsultasi PT Kymco Lippo Motor Perusahaan asosiasi Pemberian uang jaminan
Indonesia pembelian motor dan jasa
konsultasi perjanjian distribusi motor
PT Lippo Melco Autoparts Perusahaan asosiasi Jasa konsultasi
PT Air Pacific Utama Perusahaan asosiasi Pemberian pinjaman
PT Tritunggal Harum Perusahaan asosiasi Pemberian pinjaman
PT Ciptadana Securities Perusahaan asosiasi Penempatan surat berharga PT Kyosa Indonesia (d/h PT Hitachi Chemical Electronics Products Indonesia)Perusahaan asosiasi Jasa konsultasi 7. Persediaan Saldo persediaan terdiri dari : 2009 2008 Barang jadi 8.662.141 10.643.336 Barang dalam proses 1.425.326 1.285.433 Bahan baku 14.064.138 9.435.383 Bahan pembantu dan pembungkus 332.451 395.542 Suku cadang dan asesoris 2.205.920 1.981.207 Barang dalam perjalanan 453.634 21.771 Jumlah 27.143.610 23.762.672
Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000,. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertangggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan tersebut.
Persediaan Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk untuk PT Metropolitan Sinar Indah, Anak Perusahaan (lihat catatan 17).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 17 8. Penyertaan saham Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2009
Bagian atas Dividen Penjualan
Saldo awal laba (Rugi) investasi Saldo akhir
Persentase nilai tercatat Perusahaan asosiasi nilai tercatat
kepemilikan bersih Metode ekuitas Saham biasa PT Walsin Lippo Kabel *) 30,00 903.592 903.592 PT Kymco Lippo Motor Indonesia 25,00 PT Walsin Lippo Industries 30,00 29.020.726 (438.552) 28.582.174 PT South East Star Indonesia 20,00 5.000 5.000 PT Bahagia Sukses Makmur 20,00 5.000. 5.000 PT Multi Sarana Andalan 20,00 5.000. 5.000 PT CR Indonesia 20,00 5.000. 5.000 PT Tiara Mentari Persada 20,00 5.000. 5.000 PT Bara Sukses Lestari 20,00 5.000. 5.000 Uang muka penyertaan saham: PT Walsin Lippo Kabel* 1.099.575 1.099.575 Jumlah 31.053.893 (438.552) 30.615.341 2008
Bagian atas Dividen Penjualan
Saldo awal laba (Rugi) investasi Saldo akhir
Persentase nilai tercatat Perusahaan asosiasi nilai tercatat
kepemilikan bersih Metode ekuitas Saham biasa PT Walsin Lippo Kabel *) 30,00 903.592 903.592 PT Kymco Lippo Motor Indonesia 25,00 PT Walsin Lippo Industries 30,00 24.297.744 2.452.325 26.950.069 Uang muka penyertaan saham: PT Walsin Lippo Kabel* 1.099.575 1.099.575 Jumlah 26.500.911 2.452.325 28.953.236 * ) Perusahaan dalam tahap pengembangan.
Tambahan penyertaan saham MUW pada PT Walsin Lippo Kabel (WLK) sebesar Rp 1.099.575.000 disajikan sebagai “Uang Muka Penyertaan Saham” selama WLK belum meningkatkan modal dasarnya.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
9.Aktiva tetap
Saldo dan perubahan aktiva tetap sebagai berikut :
2009
Saldo per Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo per
31122008 31032009 Harga perolehan Hak atas tanah 149.719. 149.719 Bangunan dan prasarana 689.966 689.966 Mesin dan peralatan pabrik 4.692.719 4.692.719 Perabot dan peralatan kantor 869.524 869.524 Alat pengangkutan 2.758.286 2.758.286 9.160.215 9.160.214 Akumulasi penyusutan Hak atas tanah 97.317 97.317 Bangunan dan prasarana 588.111 7.259 595.370 Mesin dan peralatan pabrik 4.534.964 15.010 4.549.974 Perabot dan peralatan kantor 640.062 12.708 652.770 Alat pengangkutan 1.921.459 99.714 2.021.173 7.781.913 134.691 7.916.604 Nilai buku 1.378.302 1.243.610 2008
Saldo per Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo per
31122007 31032008 Harga perolehan Hak atas tanah 149.719 149.719 Bangunan dan prasarana 689.966 689.966 Mesin dan peralatan pabrik 4.798.837 4.798.837 Perabot dan peralatan kantor 1.213.006 1.213.006 Alat pengangkutan 2.679.961 57.075 2.622.886 9.531.489 57.075 9.474.414 Akumulasi penyusutan Hak atas tanah 97.317 97.317 Bangunan dan prasarana 559.073 7.259 566.332 Mesin dan peralatan pabrik 4.555.676 15.010 4.570.686 Perabot dan peralatan kantor 861.062 12.708 873.770 Alat pengangkutan 1.469.751 99.714 57.075 1.512.390 6.997.246.523 134.691 57.075 7.620.495 Nilai buku 1.988.610 1.853.919
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, masingmasing sebesar Rp 134.691 dan Rp 134.691 dialokasikan sebagai berikut:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 19 Aktiva tetap (lanjutan) 2009 2008 Beban pokok penjualan (lihat catatan 26) 22.269 22.269 Beban umum dan administrasi (lihat catatan 27) 112.422 112.422 Jumlah 134.691 134.691
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan beberapa paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.861.350 pada tahun 2009 dan Rp 9.998.900 pada tahun 2008.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap.
10.Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih anak perusahaan
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih PT Multi Usaha Wisesa, Anak Perusahaan. 2009 2008 Saldo awal tahun 1.455.629 2.426.048 Dikurangi amortisasi, yang disajikan dalam “Penghasilan (Beban) Lainlain” dalam laporan laba rugi konsolidasian (242.605) (242.605) Saldo akhir 1.213.024 2.183.443 11.Tanah tidak digunakan dalam operasi Tanah tidak digunakan dalam operasi terdiri dari : Letak Luas tanah (meter persegi) Harga perolehan Cikarang, kecamatan Lemahabang 11.250 4.860.000 Citeureup, Bogor, Jawa Barat 2.625 1.107.889 Jumlah 13.875 5.967.889
Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan atas tanah yang berlokasi di Desa Tlajung Udik, Bogor seluas 4,955 meter persegi. Seluruh hak tersebut telah atas nama Perusahaan dan akan berakhir pada tahun 2029, namun dapat diperbaharui.
Tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat seluas 2,625 meter persegi belum digunakan dalam operasi dan disajikan sebagai “Tanah Tidak Digunakan Dalam Operasi” dalam neraca konsolidasian.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tanah tidak digunakan dalam operasi (lanjutan)
Tanah milik Anak Perusahaan yang berlokasi di Cikarang seluas 11,250 meter persegi belum digunakan dalam operasi dan disajikan sebagai “Tanah Tidak Digunakan Dalam Operasi” dalam neraca konsolidasian. Sampai dengan tanggal penyusunan laporan keuangan, pengurusan sertifikat hak atas tanah atas nama Anak Perusahaan tersebut masih dalam proses.
Hak atas tanah dan bangunan milik Perusahaan dijadikan jaminan atas hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk untuk PT Metropolitan Sinar Indah, Anak Perusahaan (lihat catatan 17). 12. Biaya ditangguhkan Terdiri dari : 2009 2008 Uang muka persekot kerja 4.500.000 Konsultan (Tse Wai Lam) Beijing China 3.525.238 Penelitian 1.042.786 - Perjalanan dinas 3.482.415 - Lain-lain 828.107 Jumlah 13.378.546
Biaya ditangguhkan tahun 2009 meliputi biaya ditangguhkan atas konsultan, penelitian, perjalanan dinas dan lainlain merupakan biaya ditangguhkan milik PT Bahagia Sukses Makmur (BSM) (Anak perusahaan TTH) (Cucu Perusahaan) dalam rangka persiapan eksplorasi pertambangan. 13. Hutang bank Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh PT Metropolitan Sinar Indah (MSI), Anak Perusahaan, dari PT Bank Pan Indonesia Tbk sebagai berikut: 2009 2008 Dolar Amerika Serikat (AS$ 1.806.021,66 dan AS$ 2.154.906,31 pada tahun 2009 dan 2008) 20.904.701 19.861.771 Jumlah 20.904.701 19.861.771 Pinjaman dalam Dollar Amerika Serikat dibebani suku bunga tahunan sebesar 7% .
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 21 14.Hutang usaha Saldo hutang usaha terdiri dari : 2009 2008 Pihak ketiga Champion ( Federal Mogul) Jepang 593.658 5.106.059 Champion (Federal Mogul) Guangzhou China 339.816 Champion (Federal Mogul) (Shanghai) Automotive Parts Co, Ltd 4.707.502 PT Sinar Makmur Printing 155.016 238.571 Intiroda 120.715 CV Megasari 137.943 Lainlain 159.930 236.603 Jumlah 1.029.319 10.766.094 15.Biaya masih harus dibayar Akun ini terdiri dari: 2009 2008 Beban bunga 17.156.693 13.819.004 Beban provisi 2.209.834 1.910.651 Royalti 1.798.090 1.549.714 Bonus untuk dealer 415.680 415.680 Konsultan hukum Jasa profesional 97.000 112.850 Lainlain 568.064 582.688 Jumlah 22.245.361 18.390.587 16. Perpajakan a. Uang muka pajak Akun ini terdiri dari: 2009 2008 Pajak pertambahan nilai 1.204.037 979.133 Pajak Penghasilan pasal 22 90.529 323.526 Pajak Penghasilan pasal 23 107.382 53.857 Pajak penghasilan pasal 25 395.722 39.844 Jumlah 1.797.670 1.396.360
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) Perpajakan (lanjutan) b. Hutang pajak Akun ini terdiri dari: 2009 2008 Taksiran hutang pajak penghasilan 800.796 1.054.701 Pajak penghasilan Pasal 21 175.571 74.090 Pasal 23 20.064 Pasal 25 Pasal 26 21.468 Jumlah 997.835 1.148.855 c. Beban pajak kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 2008 Rugi sebelum penghasilan (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian (1.155.294) 6.428.020 Rugi (laba) Anak Perusahaan dan bagian (laba) Rugi bersih perusahaan asosiasi sebelum penghasilan (beban) pajak (3.841.172 2.825.681 Laba (rugi) perusahaan sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak 2.685.878 3.602.339 Perbedaan temporer Penyusutan 39.779 51.362 Penyisihan piutang raguragu Kesejahteraan karyawan Perbedaan permanen Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (6.171) (79.697) Penyusutan Lainlain Taksiran pajak penghasilan Perusahaan 2.719.486 3.574.004 Anak Perusahaan Taksiran pajak penghasilan 2.719.486 3.574.004
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 23 Hutang pajak (lanjutan) c. Beban pajak kini (lanjutan) Perhitungan taksiran beban pajak dan taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 2008 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan (dibulatkan) 2.719.486 3.574.004 10% x Rp 50.000 5.000 5.000 15% x Rp 50.000 7.500 7.500 30% x Rp 2.619.486 785.845 30% x Rp 3.474.004 1.402.201 Jumlah taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 798.345 1.054.701 Anak Perusahaan Taksiran beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian 798.345 1.054.701 17.Modal saham
Rincian pemegang saham dan kepemilikan saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sharestar Indonesia, Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :
2009
Jumlah
lembar saham Persentase
Pemegang saham beredar kepemilikan Jumlah
Pacific Asia Holdings Limited, Cook Islands 5.312.200 25,00 2.656.100.000 PT Lippo ENet Tbk (dahulu PT Asuransi Lippo ENet Tbk) 1.000.000 4,71 500.000.000 Masyarakat (masingmasing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 14.937.800 70,29 7.468.900.000 Jumlah 21.250.000 100,00 10.625.000.000 2008 Jumlah Lembar Saham Persentase
Pemegang Saham Beredar Kepemilikan Jumlah
Pacific Asia Holdings Limited, Cook Islands 5.312.200 25,00 2.656.100.000 PT Lippo ENet Tbk (dahulu PT Asuransi Lippo ENet Tbk) 1.000.000 4,71 500.000.000 Masyarakat (masingmasing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 14.937.800 70,29 7.468.900.000 Jumlah 21.250.000 100,00 10.625.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
18.Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi
Pada tahun 2000, uang muka penyertaan saham dari PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP), Anak Perusahaan, pada PT Kymco Lippo Motor Indonesia (KLMI), perusahaan asosiasi telah direklasifikasi menjadi penyertaan saham setelah KLMI mendapat persetujuan BKPM atas peningkatan modal dasarnya. Karena penambahan penyertaan saham di atas tidak sebanding dengan kepemilikan MTP pada KLMI, persentasi kepemilikan MTP pada KLMI mengalami penurunan dari 40% pada tahun 1999 menjadi 35,79% pada tahun 2000. Penyesuaian sebesar Rp 2.586.248 yang timbul karena perubahan ekuitas perusahaan asosiasi tersebut disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi” dalam neraca konsolidasian. Pada bulan Mei 2002, PT Kymco Lippo Motor Indonesia (KLMI), perusahaan asosiasi, telah meningkatkan modal dasarnya. PT Metropolitan Tirtaperdana (MTP), Anak Perusahaan, sebagai salah satu pemegang saham tidak melakukan penambahan penyertaan saham sehingga persentase kepemilikan MTP pada KLMI turun dari 35,79% pada tahun 2001 menjadi 25% pada tahun 2002. Penyesuaian sebesar Rp 25.869.264 yang timbul karena perubahan ekuitas perusahaan asosiasi tersebut disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi” dalam neraca konsolidasian.
Pada tahun 2002, PT Walsin Lippo Industries (WLI), perusahaan asosiasi, melakukan perubahan mata uang pelaporan dan pencatatan dari Rupiah menjadi dollar Amerika Serikat. Hasil dari perubahan ini menyebabkan peningkatan jumlah ekuitas WLI. Pada tanggal 31 Desember 2002, penyertaan saham Perusahaan di WLI adalah sebesar 30% dan Perusahaan melakukan penyesuaian atas perubahan ekuitas WLI tersebut sebesar Rp 19.022.374 dan disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi” dalam neraca konsolidasian.
Pada tahun 2007, PT Multi Usaha Wisesa (MUW), perusahaan anak mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Kymco Motor Sales (KMS), Anak Perusahaan dan PT Metropolitan Sinar Indah (MSI), Anak Perusahaan kepada Perseroan sehingga persentase kepemilikan Perseroan pada PT KMS naik dari 17,20% menjadi 99,99% dan pada PT MSI naik dari 91,22% menjadi 99,99%. Penyesuaian sebesar Rp 4.099.750 yang timbul karena perubahan ekuitas Anak Perusahaan tersebut disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi” dalam neraca konsolidasian.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 25 19.Penjualan bersih 2009 2008 Lokal 16.741.237 16.609.509 Ekspor 356.809 275.798 Penjualan kotor 17.098.046 16.885.307 Retur dan diskon (71.754) (52.238) Jumlah 17.026.292 16.833.069
Pada tahun 2009 dan 2008 tidak terdapat pembeli dan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan bersih. 20.Beban pokok penjualan Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2009 2008 Bahan baku yang digunakan 6.766.558 8.006.280 Upah buruh langsung 1.012.073 834.129 Beban pabrikasi 1.122.307 866.447 Jumlah beban produksi 8.900.938 9.706.856 Persediaan barang dalam proses Awal tahun 1.393.286 1.266.929 Akhir tahun (1.425.326) (1.285.433) Beban pokok produksi 8.868.898 9.688.352 Persediaan barang jadi Awal tahun 11.571.309 6.820.827 Pembelian 406.206 6.008.434 Akhir tahun (8.662.141) (10.643.336) Beban pokok penjualan 12.184.272 11.874.277
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) 21.Beban usaha Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2009 2008 Beban umum dan administrasi Gaji, bonus, dan kesejahteraan karyawan 917.911 734.416 Jasa profesional 952.007 96.979 Sewa 92.587 Penyusutan 112.422 112,422 Lainlain 175.712 329.860 Jumlah beban umum dan administrasi dipindahkan 2.158.052 1.366.264 Beban penjualan Royalti (lihat catatan 28a) 434.331 470.884 Iklan dan promosi 81.750 382 Angkutan dan transportasi 157.579 Lainlain 303.185 385.030 Jumlah beban penjualan 976.845 856.296 Jumlah beban usaha 3.134.897 2.222.560 22.Informasi segmen Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha. Segmen primer
Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari pabrik busi dan distribusi lampu mobil, minyak goreng, motor dan lainlainnya. Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik tes 10% maupun tes 75% seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan.
Informasi segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) Informasi segmen (lanjutan) Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Pabrik Distribusi Lampu
Busi Mobil Lainlain Jumlah Kantor Pusat Eliminasi Konsolidasian
Penjualan bersih 15.414.558 76.779 1.534.955 1.611.734 17.026.292 Beban pokok penjualan 11.009.730 60.390 1.114.152 1.174.542 12.184.272 Hasil Hasil segmen 4.404.828 16.389 420.803 437.192 4.842.020 Beban Perusahaan yang tidak dapat dialokasi 3.134.897 3.134.897 Laba (rugi) usaha 4.404.828 16.389 420.803 437.192 (3.134.897) 1.707.123 Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi – bersih (438.552) (438.552) Laba penjualan aktiva tetap Laba (rugi) kurs – bersih (599.279) (2.161.664) (2.760.943) Penghasilan (beban) bunga 6.171 527.286 533.457 Beban bunga dan provisi bank (275.785) (275.785) Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih Anak Perusahaan (242.605) (242.605) Laba penjualan saham Lainlain bersih 287.491 34.522 322.013 Beban (penghasilan) pajak (786.412) (786.412) Laba (Rugi) bersih 4.099.211 16.389 420.803 437.192 (6.478.107) (1.941.704)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) Informasi segmen (lanjutan) Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut: Pabrik Distribusi Lampu
Busi Motor Lainlain Jumlah Kantor Pusat Eliminasi Konsolidasian
Penjualan bersih 16.183.708 72.199 577.162 649.361 16.833.069 Beban pokok penjualan 11.394.933 48.222 431.122 479.344 11.874.277 Hasil Hasil segmen 4.788.775 23.977 146.040 170.017 4.958.792 Beban Perusahaan yang tidak dapat dialokasi 2.222.560 2.222.560 Laba (rugi) usaha 4.788.775 23.977 146.040 170.017 2.222.560 2.736.232 Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi – bersih 2.452.325 2.452.325 Laba penjualan aktiva tetap 17.000 30.000 47.000 Laba (rugi) kurs – bersih 107.162 456.139 563.300 Penghasilan (beban) bunga 79.697 918.102 997.799 Beban bunga dan provisi bank (281.222) (281.222) Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas aktiva bersih Anak Perusahaan (242.605) (242.605) Laba penjualan saham Lainlain bersih 131.816 23.374 155.190 Beban (penghasilan) pajak (1.039.293) (1.039.293) Rugi bersih 5.124.450 23.977 146.040 170.017 94.260 5.388.726
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
Informasi segmen (lanjutan)
Segmen sekunder
Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aktiva atau operasi Perusahaan, yakni lokal dan luar negeri. Segmen yang dilaporkan memenuhi baik tes 10% maupun test 75% seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan. Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: Penjualan (berdasarkan lokasi pelanggan) 2009 2008 Lokal 16.669.483 16.557.271 Ekspor 356.809 275.798 Jumlah 17.026.292 16.833.069 Seluruh aktiva Perusahaan dan Anak Perusahaan berlokasi di Indonesia.