PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
THE TEMPO GROUP
Kantor Pusat : Gedung Bina Mulia II, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, Indonesia Telepon : 5201858, Tromolpos 1308 Jkt, Teleks 62776 tempo ia. 62777 tempvt ia, Faksimili : 5201857
L
L
a
a
p
p
o
o
r
r
a
a
n
n
K
K
e
e
u
u
a
a
n
n
g
g
a
a
n
n
K
K
o
o
n
n
s
s
o
o
l
l
i
i
d
d
a
a
s
s
i
i
Daftar Isi
Ekshibit
Neraca Konsolidasi……….………...………...… A
Laporan Laba Rugi Konsolidasi………...………...… B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi………...……... C
Laporan Arus Kas Konsolidasi…………...…………...…...………... D
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi………...…... E
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25, Tambahan No. 148 tanggal 26 Maret 1971. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal
12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36, Tambahan No. 12177 tanggal 5 Mei 2009.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Gedung Bina Mulia II, lantai 5, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97, tambahan No. 10015 tanggal 5 Desember 1995, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock
split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari
75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham.
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan Berita Negara No. 871/2006, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.
1. UMUM (lanjutan)
c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil Dian Paramita Tamzil
Komisaris Independen : Wisnu Katim Wisnu Katim
Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Direksi
Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto Paulus Harianto
Direktur : Diana Wirawan Diana Wirawan
Direktur : Dewi Murni Sukahar Dewi Murni Sukahar
Direktur : Irawati Sutanto Irawati Sutanto
Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo Ratna Dewi Suryo Wibowo
Direktur : Dondi Sapto Margono Dondi Sapto Margono
Direktur : Phillips Gunawan Phillips Gunawan
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai pegawai tetap masing-masing sekitar 5.000 orang dan 5.200 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar, penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang disajikan dengan metode ekuitas (Catatan 2b), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).
Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan pada umumnya adalah Rupiah, kecuali untuk Anak perusahaan tertentu, yaitu, Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd., Tempo Pacific Holding Ltd., International Beauty Products Ltd., RT Beauty Care Ltd. dan Tempo Scan Pacific Philippines Inc. (Catatan 2b).
2. KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”), yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Mulai Beroperasi Produk Utama secara
Nama Anak Perusahaan atau Kegiatan Kedudukan Komersial 2 0 1 0 2 0 0 9 2010 2 0 0 9 Dimiliki secara langsung/
PT Perusahaan Dagang Tempo - PTT Jasa distribusi Jakarta 1953 84,58 84,58 1.001.245 885.622 Tempo Pacific Holding Ltd. - TPHLM Penyertaan saham Labuan, Malaysia 2002 100,00 100,00 549.142 510.581 PT Supra Ferbindo Farma - SFF Produsen produk farmasi Jakarta 1987 100,00 100,00 153.589 136.402 PT Barclay Products - BP Pemasaran produk Jakarta 1977 100,00 100,00 134.963 137.846
perawatan kesehatan dan kosmetika
PT Eres Revco - ER Pemasaran produk Jakarta 1989 99,51 99,51 123.212 84.808 kosmetika
PT Rudy Soetadi - RS Produsen produk Jakarta 1977 99,51 99,51 121.760 124.581 kosmetika
PT Ageng Adi - AA Penyertaan saham Jakarta 1993 99,01 99,01 98.565 77.374 PT Tempo Promosi - TP Jasa iklan dan promosi Jakarta 1999 100,00 100,00 58.113 67.805 PT Pulau Mahoni - PM Pemasaran produk Jakarta 1971 96,00 96,00 55.824 61.545
kosmetika
PT Tempo Nagadi - TN Produsen produk sabun Jakarta 1991 100,00 100,00 55.328 71.483 PT Filma Utama Soap - FUS Produsen produk perawatan Surabaya 1974 100,00 100,00 35.737 33.489
kesehatan dan kosmetika
PT Tempo Natural Products - TNP Produsen produk suplemen Jakarta 2006 99,98 99,97 34.672 32.037 kesehatan, herbal, makanan
dan minuman
PT Pritho - PTO Produsen kemasan plastik Jakarta 1978 100,00 100,00 32.922 28.559 PT Tempo Research - TR Jasa riset dan Jakarta 1997 99,99 99,99 20.567 15.930
pengembangan
PT Tempo Nagadi Trading - TNT Jasa pembelian Jakarta 1991 100,00 100,00 13.411 12.904 PT Global Eramas - GEM Usaha perdagangan Jakarta 1987 96,77 94,80 9.365 8.073 PT Tempo Mahoni - TM a) Usaha perdagangan Jakarta 2006 99,96 99,96 3.050 2.908 PT Tempo Rx Farma - TRF b) Pemasaran produk Jakarta 1968 99,96 60,33 1.512 2.597
farmasi dan alat kesehatan Dimiliki secara tidak langsung
PT Tempo Land - TL (4) dan (5) Pembangunan dan Jakarta 1994 100,00 100,00 383.482 343.310 pengusahaan gedung
PT Supra Usadhatama - SUT (2) Jasa distribusi Jakarta 1987 84,58 84,58 150.765 178.270 International Beauty Products Ltd. - IBP (5) Pemasaran produk kosmetika Bangkok, Thailand 1978 100,00 100,00 62.750 61.175 RT Beauty Care Ltd. - RTB (5) dan (6) Produsen produk kosmetika Bangkok, Thailand 1985 100,00 100,00 38.818 44.721 PT Tempo Data System - TDS Jasa sistem komputer Jakarta 1998 98,77 96,80 29.565 39.496
(2) dan (5)
PT Tempo Logistics - Tlog (2) dan (3) Jasa distribusi Jakarta 2000 84,58 60,07 27.884 25.441 Tempo Scan Pacific Philippines Inc. Jasa distribusi dan pemasaran Manila, Philippines 2007 100,00 100,00 5.648 10.964
- TSPP (5)
Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. - TNA (1) Usaha perdagangan dan Singapura 1992 100,00 100,00 553 1.002 jasa pembelian
Jumlah Aset, Persentase Sebelum Eliminasi Pemilikan Efektif (dalam juta)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
a) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. b) Dahulu PT Eurindo Combined (EC).
(1) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNT. (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT. (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT. (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui SFF. (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM. (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP.
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun dari TNA, TPHLM, IBP, RTB, TSPP dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
Akun neraca :
- Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan.
Akun laporan laba rugi :
- Kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan.
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan akun-akun yang dijelaskan di atas, disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. Pada pelepasan Anak perusahaan asing tertentu, jumlah kumulatif selisih kurs yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
Seluruh saldo akun dan transaksi material yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang terkonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada nilai aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.
Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity
method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi
dengan bagian Grup atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Grup atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian Perusahaan atas nilai tercatat aset bersih Anak perusahaan karena perubahan ekuitas pada Anak perusahaan tersebut yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang terkait, dicatat dan disajikan sebagai “Selisih
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Pada tahun 2010, TRF (dahulu EC) menerbitkan 700.000 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh Perusahaan dengan harga nominal dan PTT menjual seluruh kepemilikan sahamnya di TRF kepada Perusahaan, dengan demikian kepemilikan efektif Perusahaan di TRF menjadi 99,96%. Transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Group.
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli 12.499 lembar saham SFF dari SUT dengan harga penjualan sebesar Rp 17,2 miliar. Transaksi tersebut tidak mengubah kepemilikan efektif Perusahaan di SFF yaitu sebesar 100%.
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli 60.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh PTT dengan harga nominal. Setelah pembelian tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di PTT menjadi sebesar 84,58%.
Pada tahun 2009, Perusahaan menjual 59.999.999 lembar saham SUT kepada PTT dengan harga penjualan sebesar Rp 60 miliar. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di SUT menjadi sebesar 84,58%.
Sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, restrukturisasi entitas sepengendali dihitung dengan menggunakan metode “polling-of-interests”, dimana aset bersih dipindahkan sebesar nilai bukunya. Perbedaan antara harga pengalihan dengan nilai buku aset bersih, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas di neraca konsolidasi.
Seluruh penyertaan saham lainnya yang dimiliki oleh Grup dengan persentase pemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
c. Setara Kas
Call deposit dan deposito berjangka, dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Investasi Jangka Pendek
Investasi pada efek hutang digolongkan sebagai efek “Tersedia untuk Dijual” dan dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba atau rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai pasar investasi efek hutang disajikan sebagai bagian yang terpisah dalam Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan)
Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek”, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan.
f. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Persediaan tidak dijaminkan atas Hutang Usaha ataupun pinjaman lainnya. h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
i. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah dan hak atas tanah tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
i. Aset Tetap (lanjutan)
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan, instalasi dan prasarana 4 - 30
Mesin dan peralatan 3 - 25
Peralatan dan perabot kantor 2 - 10
Kendaraan 2 - 8
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Aset tetap beberapa Anak perusahaan tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 10).
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
j. Penurunan Nilai Aset
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
k. Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa digolongkan sebagai sewa dengan hak opsi (capital
lease) jika memenuhi kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.
a. Penyewa mempunyai opsi untuk membeli aset sewa pada akhir periode sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada awal perjanjian sewa;
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
k. Sewa (lanjutan)
b. Jumlah pembayaran berkala ditambah nilai sisa biaya perolehan dari aset yang disewa-guna-usahakan ditambah dengan bunga, merupakan keuntungan yang menyewakan (sewa yang dibayar penuh); dan
c. Periode sewa paling sedikit dua (2) tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aset sewa (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang bersangkutan yang diperoleh di bawah pemilikan langsung (Catatan 2i).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Selanjutnya, suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimun harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga yang konstan atas saldo kewajiban.
Beban penyusutan untuk aset sewaan dibebankan ke setiap periode akuntansi secara konsisten untuk aset yang dapat disusutkan yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaaan.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di Atas Nilai Wajar Aset Bersih Anak Perusahaan
Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Anak perusahaan tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan di luar negeri dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal perolehan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Merek Dagang, Hak Paten dan Formula
Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi.
n. Beban Ditangguhkan
Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya.
Aset tidak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “ Aset Tidak Lancar- Lain-lain” di neraca konsolidasi.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim. Pendapatan dari penjualan lokal atas barang/jasa (termasuk pendapatan kontrak jasa produksi) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp 8.924 dan Rp 9.681 per US$ 1; Rp 12.139 dan Rp 14.158 per EUR 1; dan Rp 6.774 dan Rp 6.841 per Sin$ 1; Rp 293 dan Rp 288 per THB 1; Rp 203 dan Rp 204 per PHP 1.
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan kewajiban pajak tangguhan
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
r. Imbalan Kerja Karyawan
Grup mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.
s. Pelaporan Segmen
Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan suatu produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan dengan segmen bisnis yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan berdasarkan komponen operasi pada lingkungan ekonomi yang berbeda.
t. Laba per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha per saham dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2010 dan 2009 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.
u. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi di masa yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9 Kas
Dalam Rupiah 3.977.215.126 4.305.985.488
Dalam Dolar AS 10.485.700 1.936.200
Dalam Euro 23.440.056 27.339.864
Dalam Mata Uang Asing Lainnya 30.651.364 30.046.128
Sub-jumlah 4.041.792.246 4.365.307.680
Bank
Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 21.108.644.460 28.895.108.692
PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.212.461.265 1.665.713.889
PT Bank Negara Indonesia Tbk 2.883.723.956 2.632.264.871
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 959.023.309 3.392.453.018 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 570.132.127 668.630.914
Dalam Dolar AS
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$ 326.555 pada tahun 2010
dan US$ 1.263.208 pada tahun 2009) 2.914.178.549 12.229.119.101 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$ 160.337 pada tahun 2010 1.430.843.461 774.167.110
dan US$ 79.968 pada tahun 2009)
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 916.379.658 1.786.012.259
Dalam Euro
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 530.059.999 828.001.008
Dalam Mata Uang Asing Lainnya
The Siam Commercial Bank
(THB 61.981.261 pada tahun 2010) 18.185.921.852 -Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 2.245.029.831 3.719.155.849
Sub-jumlah 54.956.398.467 56.590.626.712
Setara Kas
Call deposit dan deposito berjangka Dalam Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 359.638.000.000 347.445.000.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 317.030.000.000 230.770.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 201.630.000.000 15.440.000.000 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 146.735.000.000
-PT Bank Central Asia Tbk 72.055.000.000 35.680.000.000
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9 Setara Kas
Call deposit dan deposito berjangka Dalam Rupiah
Dalam Dolar AS
PT Bank OCBC NISP Tbk
(US$ 12.244.000 pada tahun 2010) 109.265.456.000 -PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$ 1.700.000 pada tahun 2010
dan US$ 4.100.000 pada tahun 2009) 15.170.800.000 39.692.100.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$ 5.000.000 pada tahun 2009) - 48.405.000.000 PT Bank Central Asia Tbk
(US$ 1.085.000 pada tahun 2010
dan US$ 9.287.500 pada tahun 2009) 9.682.540.000 89.912.287.500
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$ 507.000 pada tahun 2010)
(dan US$ 100.000 pada tahun 2009) 4.524.468.000 968.100.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 535.440.000
-Dalam Euro
PT Bank OCBC NISP Tbk
(EUR 3.902.000 pada tahun 2010) 47.365.909.760 -The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
(EUR 470.000 pada tahun 2010) 5.705.273.600 -PT Bank Central Asia Tbk
(EUR 10.077.000 pada tahun 2009) - 142.674.902.190
Dalam Baht Thailand
Citibank
(THB 30.070.427 pada tahun 2010
dan THB 53.739.957 pada tahun 2009) 8.822.911.119 15.495.916.624
The Siam Commercial Bank (THB 977.601 pada tahun 2010
dan THB 15.101.534 pada tahun 2009) 286.837.971 4.354.527.219 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 123.941.786 8.916.604
Sub-jumlah 1.298.571.578.236 1.020.271.750.137
Jumlah 1.357.569.768.949 1.081.227.684.529
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut :
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 5,8 % - 9,3% 6,0% - 13,5%
Dolar AS 0,4% - 2,3% 0,1% - 5,6%
Euro 0,1% - 0,8% 0,1% - 2,0%
4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH
Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar antara 11% sampai dengan 12%. Investasi jangka pendek pada SUN FR ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Laba bersih yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari SUN FR tersebut untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 adalah sekitar Rp 1,9 miliar dan laba bersih yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari SUN FR tersebut untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah sekitar Rp 0,6 miliar, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai
Pasar Investasi Jangka Pendek, Bersih” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi.
5. PIUTANG USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
Dalam Rupiah 476.232.906.510 402.427.820.578
Dalam Dolar AS
(USD 1.152.264 pada tahun 2010
dan USD 461.862 pada tahun 2009) 10.282.805.453 4.471.289.023
Dalam Baht Thailand (THB) (THB 36.164.993 pada tahun 2010
dan THB 52.228.690 pada tahun 2009) 10.611.170.661 15.060.142.808
Lain-lain (masing-masing dibawah 1 miliar) - 4.966.617.789
Sub-jumlah 497.126.882.623 426.925.870.198
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6)
Dalam Rupiah 238.933.387 494.824.913
Lain-lain 196.793.250 95.111.195
Sub-jumlah 435.726.637 589.936.108
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 441.030.972.491 351.264.574.474
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 43.896.083.912 52.784.074.142
31 - 60 hari 6.673.707.159 13.525.423.215
61 - 90 hari 2.333.404.498 3.917.364.618
Lebih dari 90 hari 3.628.441.200 6.024.369.857
Jumlah 497.562.609.260 427.515.806.306
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Grup.
Piutang dan hutang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Hutang Usaha” (masing-masing Catatan 5 dan 13), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada neraca konsolidasi.
Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,19% dan 0,23% dari penjualan bersih konsolidasi, sedangkan pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 1,12% dan 0,92% dari jumlah pembelian konsolidasi, masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama sembilan bulan kepada dan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah paling sedikit Rp 1 miliar adalah sebagai berikut:
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9
Penjualan:
PT Polari Limunusainti 4.722.623.861 3.678.958.964
PT Kendaga Isi Mulia 689.058.572 2.396.051.098
Jumlah 5.411.682.433 6.075.010.062
Pembelian:
PT Polari Limunusainti 22.397.970.393 15.399.314.334
PT Tri Nagaharda Satria - 1.087.368.528
PT Beiersdorf Indonesia 2.805.795.983 1.814.924.922
Jumlah 25.203.766.376 18.301.607.784
Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 24f, 24g dan 24h.
Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9
Aset Lancar
Piutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 849.083.794 1.012.897.604 0,02 0,03
Jumlah 849.083.794 1.012.897.604 0,02 0,03
Kewajiban Lancar
Hutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT Bogamulia Nagadi 3.558.016.781 2.651.781.775 0,39 0,36 PT Bina Mulia Manunggal 1.748.186.048 248.693.738 0,19 0,03 PT Tempo Centra Management 1.330.286.203 1.523.883.038 0,14 0,20
PT Tempo Realty 781.684.198 1.122.000.000 0,08 0,15
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 189.750.509 492.075.659 0,02 0,07
Jumlah 7.607.923.739 6.038.434.210 0,83 0,81
Kewajiban Sewa Guna Usaha PT Tempo Utama Finance (Catatan 10)
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 1.737.257.622 1.552.890.736 0,19 0,23
Bagian jangka panjang 3.917.863.930 5.655.121.553 0,43 0,78 Persentase Terhadap Jumlah
Aset/Kewajiban
Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali kewajiban sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF) yang dikenakan bunga yang disepakati seperti yang tercantum dalam perjanjian.
7. PERSEDIAAN, BERSIH
Persediaan terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9
Barang jadi 532.033.090.456 477.425.186.501
Barang dalam proses 22.804.218.949 19.989.577.730
Bahan baku dan pembantu 93.498.885.310 98.775.731.350
Suku cadang 1.406.619.747 1.434.833.810
Barang dalam perjalanan 7.982.108.380 23.634.467.062
Jumlah 657.724.922.842 621.259.796.453
Penyisihan persediaan usang (889.637.253) (2.795.910.720)
Bersih 656.835.285.589 618.463.885.733
Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all
risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 735 miliar pada tanggal 30 September 2010, dimana
manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
8. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
Akun ini terutama merupakan biaya iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka.
9. PENYERTAAN SAHAM
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi
2 0 1 0 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat Metode Ekuitas
PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2.000 20,00 9.750.000.000 12.779.353.155 22.529.353.155
Metode Biaya Perolehan
PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5.000 1,44 24.588.968.870 - 24.588.968.870 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0,02 1.000.000 - 1.000.000
Jumlah 34.339.968.870 12.779.353.155 47.119.322.025
9. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi
2 0 0 9 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat Metode Ekuitas
PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2.000 20,00 9.750.000.000 10.711.901.087 * 20.461.901.087
Metode Biaya Perolehan
PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5.000 1,44 500.000.000 24.088.968.871 24.588.968.871 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0,02 1.000.000 - 1.000.000
Jumlah 10.251.000.000 34.800.869.958 45.051.869.958 *) Setelah dikurangi dividen kas yang diterima dari perusahaan asosiasi sejumlah Rp. 12,1 miliar dan 5,3 miliar untuk tahun 2010 dan 2009.
Rincian bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
PT Beiersdorf Indonesia 5.728.813.400 3.265.001.000
Jumlah 5.728.813.400 3.265.001.000 Dikurangi amortisasi selisih lebih biaya perolehan
saham di atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi
PT Beiersdorf Indonesia 297.269.946 297.269.946
Jumlah 297.269.946 297.269.946
10. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
Penambahan/ Pengurangan/
2 0 1 0 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 169.400.164.131 - - 169.400.164.131 Bangunan dan prasarana 245.574.684.344 5.395.148.070 97.450.000 250.872.382.414 Instalasi 64.671.874.962 1.847.194.094 (542.192.356) 67.061.261.412 Mesin dan peralatan 320.779.916.097 22.080.152.069 (6.439.825.556) 349.299.893.722 Peralatan dan perabot kantor 189.307.342.181 12.895.348.749 (410.817.451) 202.613.508.381 Kendaraan 156.770.874.060 30.768.663.437 16.465.556.005 171.073.981.492
Sub-jumlah 1.146.504.855.775 72.986.506.419 9.170.170.642 1.210.321.191.552
(948.385.490)
72.986.506.419 9.170.170.645 62.867.950.284
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 16.888.113 - - 16.888.113 Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Peralatan dan perabot kantor 174.552.166 - - 174.552.166 Kendaraan 2.198.537.944 - - 2.198.537.944
Sub-jumlah 11.010.456.623 - - 11.010.456.623
900.000.000
- - 900.000.000
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 975.967.386 6.963.833.353 2.838.640.447 5.101.160.292 Instalasi - - - -Mesin dan peralatan - 85.377.105 69.200.000 16.177.105 Peralatan dan perabot kantor - 55.202.644 55.202.644 -Kendaraan - - -
-Sub-jumlah 975.967.386 7.104.413.102 2.963.043.091 5.117.337.397
Jumlah Nilai Tercatat 1.158.491.279.784 80.090.919.521 12.133.213.733 1.226.448.985.572
7.104.413.099 2.963.043.091 3
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 79.752.239.189 11.511.741.937 76.415.000 91.187.566.126 Instalasi 22.310.860.937 1.846.102.581 (544.925.950) 24.701.889.468 Mesin dan peralatan 110.317.893.634 12.174.835.167 (6.370.625.556) 128.863.354.357 Peralatan dan perabot kantor 144.674.762.153 14.495.662.768 (786.318.442) 159.956.743.363 Kendaraan 83.879.238.308 13.995.785.148 9.985.670.255 87.889.353.201
Sub-jumlah 440.954.840.320 54.024.127.601 2.360.215.307 492.618.752.614
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 16.888.107 - - 16.888.107 Mesin dan peralatan 722.404.017 431.023.923 - 1.153.427.940 Peralatan dan perabot kantor 174.552.046 - - 174.552.046 Instalasi - - - -Kendaraan 1.619.288.888 317.063.061 - 1.936.351.949
Sub-jumlah 2.533.133.058 748.086.984 - 3.281.220.042
Jumlah Akumulasi Penyusutan 443.487.973.378 54.772.214.585 2.360.215.307 495.899.972.656
10. ASET TETAP (lanjutan)
Penambahan/ Pengurangan/
2 0 0 9 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 173.316.756.403 1.237.077.750 1.462.570.900 173.091.263.253 Bangunan dan prasarana 208.228.254.393 8.050.027.424 373.342.418 215.904.939.399 Instalasi 62.973.800.649 836.086.670 118.856.609 63.691.030.710 Mesin dan peralatan 284.008.703.564 39.000.871.734 6.440.119.348 316.569.455.950 Peralatan dan perabot kantor 173.830.355.469 16.359.396.952 3.761.093.821 186.428.658.600 Kendaraan 146.390.723.451 19.672.160.615 16.970.508.308 149.092.375.758
Sub-jumlah 1.048.748.593.929 85.155.621.145 29.126.491.404 1.104.777.723.670 Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.100 - - 122.138.100 Mesin dan peralatan 2.895.478.400 5.725.000.000 - 8.620.478.400 Peralatan dan perabot kantor 308.948.517 - - 308.948.517 Kendaraan 2.115.383.993 320.645.200 - 2.436.029.193
Sub-jumlah 5.441.949.010 6.045.645.200 - 11.487.594.210 Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 4.806.030.554 12.944.958.206 7.157.069.930 10.593.918.830 Instalasi - 32.504.000 32.504.000 -Mesin dan peralatan - 229.555.770 228.905.770 650.000 Peralatan dan perabot kantor - 417.291.035 417.291.035 -Kendaraan - 14.000.000 14.000.000
-Sub-jumlah 4.806.030.554 13.638.309.011 7.849.770.735 10.594.568.830
Jumlah Nilai Tercatat 1.058.996.573.493 104.839.575.356 36.976.262.139 1.126.859.886.710
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 65.889.270.691 9.975.103.492 - 75.864.374.183 Instalasi 20.011.709.137 1.800.820.978 118.856.609 21.693.673.506 Mesin dan peralatan 96.031.106.861 10.889.593.923 716.177.231 106.204.523.553 Peralatan dan perabot kantor 128.956.302.616 16.203.873.775 3.540.523.831 141.619.652.560 Kendaraan 80.757.910.229 12.091.328.955 10.887.512.432 81.961.726.752
Sub-jumlah 391.666.145.633 50.960.721.123 15.263.070.103 427.363.796.653 Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.094 - - 122.138.094 Mesin dan peralatan 402.149.775 176.579.475 - 578.729.250 Peralatan dan perabot kantor 308.948.397 - - 308.948.397 Instalasi - - - -Kendaraan 1.433.909.122 308.055.062 - 1.741.964.184
Sub-jumlah 2.267.145.388 484.634.537 - 2.751.779.925
Jumlah Akumulasi Penyusutan 393.933.291.021 51.445.355.660 15.263.070.103 430.115.576.578
10. ASET TETAP (lanjutan)
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing adalah sejumlah Rp 54.772.214.585 dan Rp 51.445.355.660, yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Beban pabrikasi 17.522.569.790 15.948.416.968
Beban penjualan 20.421.823.995 19.157.282.795
Beban umum dan administrasi 16.700.215.161 15.874.301.269
Lain-lain 127.605.639 465.354.628
Jumlah 54.772.214.585 51.445.355.660
Nilai buku aset tetap PM, SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 6,32% dan 6,60% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasi pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Grup memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 3 sampai dengan 29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 892 miliar pada tanggal 30 September 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Grup di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Grup tersebut.
11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN SAHAM DI ATAS NILAI WAJAR ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN, BERSIH
Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 Biaya perolehan
Saldo awal tahun 123.791.218.290 200.751.519.944
Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b) - (76.604.288.136) 123.791.218.290
124.147.231.808
Akumulasi Amortisasi
Saldo awal tahun 91.241.630.516 129.985.970.705
Pengurangan selama periode berjalan (Catatan 2b) - (44.685.834.736)
Amortisasi periode berjalan 5.000.382.363 4.625.227.331
Saldo akhir periode 96.242.012.879 89.925.363.300
12. HUTANG BANK
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Hutang Bank
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (termasuk US$ 6.000.000 pada tahun 2010
dan US$ 1.000.000 pada tahun 2009) 103.544.000.000 19.681.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 39.400.000.000 7.500.000.000
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta 14.000.000.000
-Jumlah 156.944.000.000 27.181.000.000
Hutang bank di atas dibebani suku bunga berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 9,5% - 10,2% 10,3% - 14,0%
Dolar AS 2,3% - 2,3% 2,4% - 3,0%
Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman milik PTT dari fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan PTT dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Pada bulan April 2010, jumlah fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman PTT tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2011.
Fasilitas pinjaman bank dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan fasilitas gabungan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2010.
Berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dari HSBC yang disebutkan di atas, Perusahaan mengeluarkan “corporate guarantee” atas fasilitas yang digunakan oleh Anak perusahaan tertentu.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu memperoleh fasilitas pinjaman dari ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta yang merupakan fasilitas gabungan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta.
13. HUTANG USAHA
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Nutricia Indonesia Sejahtera 136.376.676.213 99.938.942.470
PT Roche Indonesia 57.053.776.828 39.426.233.604
PT Boehringer Ingelheim 56.285.588.626 46.242.056.310
PT Merck Indonesia Tbk 29.651.189.359 22.992.395.094
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 8.540.850.817 12.864.196.224
PT Surya Citra Televisi 7.170.329.520 10.602.965.752
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 3.951.296.640 922.113.263
PT Asian Agro Agung Jaya 3.779.420.200 235.287.850
PT Televisi Transformasi Indonesia 3.203.141.760 6.605.076.096
PT Pura Barutama 3.099.660.933 7.573.902.878
PT Kangar Consolidated Indonesia 2.225.472.535 6.624.062.225
PT Dainippon 2.082.495.799 714.627.950
PT Multi Saka Abadi 2.047.293.004 1.612.159.271
PT Dynaplast Tbk 1.948.639.150 1.198.099.268
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia 1.828.201.576 1.825.286.398
CV Mediatama Perkasa 1.019.508.234 1.974.551.825
PT Flexipack 893.369.072 2.103.044.155
PT Phyto Kemo Agung Farma 803.177.622 1.100.649.950
PT Cahaya SAM Perindasa 667.894.975 1.270.454.745
PT Supernova Flexible Packaging 637.835.550 2.296.998.528
PT Capsugel Indonesia 415.277.500 1.213.992.656
PT Indosiar Visual Mandiri 266.205.120 5.709.860.640
PT Uniflex Kemasindah 23.237.280 1.214.260.634
PT Aventis Pharma - 25.478.621.913
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 56.660.839.430 61.532.723.013
Dalam Dolar AS
Eli Lilly Export S.A.
(US$ 1.954.829 pada tahun 2010
dan US$ 1.389.716 pada tahun 2009) 17.444.893.995 13.453.842.048
Alcon Pharmaceuticals Ltd. (US$ 588.994 pada tahun 2010
dan US$ 441.308 pada tahun 2009) 5.256.180.671 4.272.305.459
PT Cognis
(US$ 175.212 pada tahun 2010
dan US$ 118.705 pada tahun 2009) 1.570.423.210 1.149.185.332
PT Essence Indonesia
(US$ 128.526 pada tahun 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
Dalam Dolar AS
PT Symrise
(US$ 147.319 pada tahun 2010
dan US$ 168.123 pada tahun 2009) 1.314.674.756 1.627.603.108
Shasun Pharmaceuticals Ltd.
(US$ 146.880 pada tahun 2009) - 1.421.945.280 PT Menjangan Sakti
(US$ 28.552 pada tahun 2010
dan US$ 107.310 pada tahun 2009) 254.801.439 1.038.871.997
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 20.477.776.560 29.038.540.687
Dalam mata uang asing lainnya
Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd (SGD 708.414 pada tahun 2010
dan SGD 697.309 pada tahun 2009) 4.799.133.291 4.770.451.901
Revlon Manufacturing Ltd.
(THB 12.852.830 pada tahun 2010
dan THB 10.997.966 pada tahun 2009) 3.771.148.762 3.171.263.418 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 4.411.737.309 8.815.008.132
Sub-jumlah 441.263.552.315 434.055.136.965
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 6)
PT Polari Limunusa Inti 4.492.225.179 6.878.247.539
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.176.399.257 950.866.389
Sub-jumlah 5.668.624.436 7.829.113.928
Jumlah 446.932.176.751 441.884.250.893
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, analisa umur hutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 396.420.192.263 344.034.766.278
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 38.677.340.599 77.506.751.665
31 - 60 hari 4.804.181.941 12.141.036.942
61 - 90 hari 5.634.820.388 3.955.481.614
Lebih dari 90 hari 1.395.641.560 4.246.214.394
__________________________________________________________________________________________
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2 0 1 0 2 0 0 9
Iklan dan promosi 8.261.047.961 11.906.600.357
Biaya pengangkutan 4.120.799.709 2.679.981.385
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.015.202.948 3.253.116.650
Royalti 2.775.495.601 3.109.877.236
Jasa profesional 1.439.533.424 1.069.770.491
Lain-lain 4.639.776.678 5.569.474.120
Jumlah 24.251.856.321 27.588.820.239
__________________________________________________________________________________________ 15. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Grup mencatat kewajiban diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 138,2 miliar dan Rp 119,9 miliar masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai akun “Kewajiban Tidak Lancar - Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di neraca konsolidasi. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
Analisa atas mutasi saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 127.262.374.418 110.984.516.569
Penyisihan imbalan kerja karyawan,
bersih (Catatan 2r) 10.971.363.453 8.877.470.576
Saldo akhir periode 138.233.737.871 119.861.987.145
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:
Tingkat mortalita : TMI2
Tingkat diskonto : 12% pada tahun 2010 dan 2009
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 7% pada tahun 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG PAJAK 2 0 1 0 2 0 0 9 Pajak Penghasilan Badan 34.412.613.994 22.309.541.365 Pasal - 21 2.745.206.862 4.287.801.963 Pasal - 23 1.725.874.514 852.108.557 Pasal - 26 536.710.004 380.278.569
Anak perusahaan asing 950.598.621 715.978.487
Pajak Pertambahan Nilai (PPn) - 4.572.457.277
Jumlah 40.371.003.995 33.118.166.218
__________________________________________________________________________________________ 17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu (Catatan 2b).
__________________________________________________________________________________________
18. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:
PT Bogamulia Nagadi 95,04% 4.276.614.818 213.830.740.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4,96% 223.385.182 11.169.259.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Bogamulia Nagadi 95,06% 4.277.747.818 213.887.390.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4,94% 222.252.182 11.112.609.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 2 0 0 9 Pemegang Saham
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
Anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
Komisaris:
Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000 Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000
Direksi:
Dondi Sapto Margono 0.0162 % 730.000 36.500.000 Diana Wirawan 0.0113 % 510.500 25.525.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0092 % 415.500 20.775.000 Irawati Sutanto 0.0087 % 390.500 19.525.000 Phillips Gunawan 0.0073 % 327.500 16.375.000 Paulus Harianto 0.0071 % 320.000 16.000.000 Dewi Murni Sukahar 0.0068 % 308.000 15.400.000
Jumlah 0,0810 % 3.652.000 182.600.000
2 0 1 0
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
Komisaris:
Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000 Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000
Direksi:
Dondi Sapto Margono 0.0141 % 635.000 31.750.000 Diana Wirawan 0.0056 % 253.000 12.650.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0051 % 230.500 11.525.000 Dewi Murni Sukahar 0.0044 % 200.000 10.000.000 Irawati Sutanto 0.0044 % 200.000 10.000.000 Paulus Harianto 0.0044 % 200.000 10.000.000 Phillips Gunawan 0.0044 % 200.000 10.000.000
Jumlah 0,0568 % 2.568.500 128.425.000
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 270.000.000.000 atau Rp 60 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2009) dari laba bersih Perusahaan tahun 2009 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan September 2010. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 225.000.000.000 atau Rp 50 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2008) dari laba bersih Perusahaan tahun 2008 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Juli 2009.
19. AGIO SAHAM, BERSIH
Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil bersih yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.
20. INFORMASI SEGMEN USAHA
a. Informasi segmen primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Grup diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Produk Konsumen dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
Produk Konsumen dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern 1.177.269.846.370 827.583.294.222 1.752.824.710.790 3.757.677.851.382 - 3.757.677.851.382 HASIL Laba kotor 762.375.969.638 453.108.517.670 183.267.283.583 1.398.751.770.891 - 1.398.751.770.891 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 488.497.774.806 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.802.574.209.417 744.783.686.414 1.298.656.270.304 5.846.014.166.135 (2.218.325.162.157) 3.627.689.003.978 Jumlah kewajiban konsolidasi 410.372.117.158 290.998.296.323 826.482.396.339 1.527.852.809.820 (616.475.153.403) 911.377.656.417 Pengeluaran modal
Berwujud dan tidak
berwujud 36.665.200.227 28.873.077.812 23.887.969.068 89.426.247.107 (412.277.120) 89.013.969.987 Penyusutan dan
amortisasi 27.352.912.327 16.602.164.891 17.306.362.859 61.261.440.077 - 61.261.440.077