• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk.

DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 Juni 2010 DAN 2009

THE TEMPO GROUP

Kantor Pusat : Gedung Bina Mulia II, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, Indonesia Telepon : 5201858, Tromolpos 1308 Jkt, Teleks 62776 tempo ia. 62777 tempvt ia, Faksimili : 5201857

(2)

L

L

a

a

p

p

o

o

r

r

a

a

n

n

K

K

e

e

u

u

a

a

n

n

g

g

a

a

n

n

K

K

o

o

n

n

s

s

o

o

l

l

i

i

d

d

a

a

s

s

i

i

(3)

Daftar Isi

Ekshibit

Neraca Konsolidasi……….………...………… A

Laporan Laba Rugi Konsolidasi………...……….… B

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi………...……. C

Laporan Arus Kas Konsolidasi…………...…………...…...……….. D

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi………...…... E

(4)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25, Tambahan No. 148 tanggal 26 Maret 1971. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36, Tambahan No. 12177 tanggal 5 Mei 2009.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Gedung Bina Mulia II, lantai 5, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97, tambahan No. 10015 tanggal 5 Desember 1995, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham.

Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan Berita Negara No. 871/2006, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.

(5)

1. UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil Dian Paramita Tamzil

Komisaris Independen : Wisnu Katim Wisnu Katim

Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Dewan Direksi

Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi Handojo Selamet Muljadi

Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto Paulus Harianto

Direktur : Diana Wirawan Diana Wirawan

Direktur : Dewi Murni Sukahar Dewi Murni Sukahar

Direktur : Irawati Sutanto Irawati Sutanto

Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo Ratna Dewi Suryo Wibowo

Direktur : Dondi Sapto Margono Dondi Sapto Margono

Direktur : Phillips Gunawan Phillips Gunawan

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai pegawai tetap masing-masing sekitar 4.900 orang dan 5.200 orang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar, penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang disajikan dengan metode ekuitas (Catatan 2b), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).

Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan pada umumnya adalah Rupiah, kecuali untuk Anak perusahaan tertentu, yaitu, Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd., Tempo Pacific Holding Ltd., International Beauty Products Ltd., RT Beauty Care Ltd. dan Tempo Scan Pacific Philippines Inc. (Catatan 2b).

(6)

2. KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”), yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

Mulai Beroperasi Produk Utama secara

Nama Anak Perusahaan atau Kegiatan Kedudukan Komersial 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9 Dimiliki secara langsung/

PT Perusahaan Dagang Tempo - PTT Jasa distribusi Jakarta 1953 84,58 60,00 1.086.081 695.486 Tempo Pacific Holding Ltd. - TPHLM Penyertaan saham Labuan, Malaysia 2002 100,00 100,00 547.238 517.379 PT Supra Ferbindo Farma - SFF Produsen produk farmasi Jakarta 1987 100,00 100,00 145.123 135.954 PT Barclay Products - BP Pemasaran produk Jakarta 1977 100,00 100,00 150.173 123.685

perawatan kesehatan dan kosmetika

PT Rudy Soetadi - RS Produsen produk Jakarta 1977 99,51 99,51 122.791 109.498 kosmetika

PT Eres Revco - ER Pemasaran produk Jakarta 1989 99,51 99,51 104.500 108.658 kosmetika

PT Tempo Promosi - TP Jasa iklan dan promosi Jakarta 1999 100,00 100,00 56.430 74.766 PT Ageng Adi - AA Penyertaan saham Jakarta 1993 99,01 99,01 88.286 85.212 PT Tempo Nagadi - TN Produsen produk sabun Jakarta 1991 100,00 100,00 53.557 56.978 PT Pulau Mahoni - PM Pemasaran produk Jakarta 1971 96,00 96,00 51.502 60.327

kosmetika

PT Tempo Natural Products - TNP Produsen produk suplemen Jakarta 2006 99,98 99,97 35.143 31.616 kesehatan, herbal, makanan

dan minuman

PT Filma Utama Soap - FUS Produsen produk perawatan Surabaya 1974 100,00 100,00 35.763 33.941 kesehatan dan kosmetika

PT Pritho - PTO Produsen kemasan plastik Jakarta 1978 100,00 100,00 29.416 24.723 PT Tempo Research - TR Jasa riset dan Jakarta 1997 99,99 99,99 22.735 17.379

pengembangan

PT Tempo Nagadi Trading - TNT Jasa pembelian Jakarta 1991 100,00 100,00 14.931 13.495 PT Global Eramas - GEM Usaha perdagangan Jakarta 1987 96,77 94,80 9.646 8.100 PT Tempo Mahoni - TM a) Usaha perdagangan Jakarta 2006 99,96 99,96 3.013 2.863 Dimiliki secara tidak langsung

PT Tempo Land - TL (4) dan (6) Pembangunan dan Jakarta 1994 100,00 100,00 388.063 346.977 pengusahaan gedung

PT Supra Usadhatama - SUT (2) dan (8) Jasa distribusi Jakarta 1987 84,58 100,00 173.369 215.794 International Beauty Products Ltd. - IBP (6) Pemasaran produk kosmetika Bangkok, Thailand 1978 100,00 100,00 59.606 61.175 PT Tempo Data System - TDS Jasa sistem komputer Jakarta 1998 98,77 96,80 31.238 52.640

(2) dan (6)

PT Tempo Logistics - Tlog (2) dan (5) Jasa distribusi Jakarta 2000 84,58 60,07 27.580 26.432 Tempo Scan Pacific Philippines Inc. Jasa distribusi dan pemasaran Manila, Philippines 2007 100,00 100,00 5.750 5.507

- TSPP (6)

PT Eurindo Combined - EC (b) Jasa distribusi Jakarta 1968 84,58 60,33 1.863 2.332

(2) dan (3)

Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. - TNA (1) Usaha perdagangan dan Singapura 1992 100,00 100,00 751 531 jasa pembelian

RT Beauty Care Ltd. - RTB (6) dan (7) Produsen produk kosmetika Bangkok, Thailand 1985 100,00 100,00 33.874 44.721 Jumlah Aset, Persentase Sebelum Eliminasi Pemilikan Efektif (dalam juta)

(7)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

a) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. b) EC tidak beroperasi untuk sementara.

(1) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNT. (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT. (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT. (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui SFF. (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui EC. (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM. (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP.

Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun dari TNA, TPHLM, IBP, RTB, TSPP dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

Akun neraca :

- Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan. Akun laporan laba rugi :

- Kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan.

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan akun-akun yang dijelaskan di atas, disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. Pada pelepasan Anak perusahaan asing tertentu, jumlah kumulatif selisih kurs yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.

Seluruh saldo akun dan transaksi material yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang terkonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada nilai aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.

Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Grup atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.

Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian Perusahaan atas nilai tercatat aset bersih Anak perusahaan karena perubahan ekuitas pada Anak perusahaan tersebut yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang terkait, dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi.

(8)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Selisih antara harga perolehan dengan nilai proporsional saham atas aset bersih Anak perusahaan yang diakuisisi diakui atau dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas pada neraca konsolidasi.

Pada tahun 2009, Perusahaan membeli 12.499 lembar saham SFF dari SUT dengan harga penjualan sebesar Rp 17,2 miliar. Transaksi tersebut tidak mengubah kepemilikan efektif Perusahaan di SFF yaitu sebesar 100%.

Pada tahun 2009, Perusahaan membeli 60.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh PTT dengan harga nominal. Setelah pembelian tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di PTT menjadi sebesar 84,58%.

Pada tahun 2009, Perusahaan menjual 59.999.999 lembar saham SUT kepada PTT dengan harga penjualan sebesar Rp 60 miliar. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di SUT menjadi sebesar 84,58%.

Sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, restrukturisasi entitas sepengendali dihitung dengan menggunakan metode “polling-of-interests”, dimana aset bersih dipindahkan sebesar nilai bukunya. Perbedaan antara harga pengalihan dengan nilai buku aset bersih, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas di neraca konsolidasi. Seluruh penyertaan saham lainnya yang dimiliki oleh Grup dengan persentase pemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).

c. Setara Kas

Call deposit, deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan tidak ditempatkan pada pihak hubungan istimewa dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Investasi pada SBI disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.

d. Investasi Jangka Pendek

Investasi pada efek hutang digolongkan sebagai efek “Tersedia untuk Dijual” dan dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba atau rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai pasar investasi efek hutang disajikan sebagai bagian yang terpisah dalam Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek”, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat realisasi.

(9)

e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan.

f. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

Persediaan tidak dijaminkan atas Hutang Usaha ataupun pinjaman lainnya.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.

i. Aset Tetap

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah dan hak atas tanah tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

i. Aset Tetap (lanjutan)

Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Tahun

Bangunan, instalasi dan prasarana 4 - 30

Mesin dan peralatan 3 - 25

Peralatan dan perabot kantor 2 - 10

Kendaraan 2 - 8

Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.

Aset tetap beberapa Anak perusahaan tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 10).

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

j. Penurunan Nilai Aset

Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.

k. Sewa

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa digolongkan sebagai sewa dengan hak opsi (capital lease) jika memenuhi kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.

a. Penyewa mempunyai opsi untuk membeli aset sewa pada akhir periode sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada awal perjanjian sewa;

(11)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

k. Sewa (lanjutan)

b. Jumlah pembayaran berkala ditambah nilai sisa biaya perolehan dari aset yang disewa-guna-usahakan ditambah dengan bunga, merupakan keuntungan yang menyewakan (sewa yang dibayar penuh); dan

c. Periode sewa paling sedikit dua (2) tahun.

Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aset sewa (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang bersangkutan yang diperoleh di bawah pemilikan langsung (Catatan 2i).

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Selanjutnya, suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimun harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga yang konstan atas saldo kewajiban.

Beban penyusutan untuk aset sewaan dibebankan ke setiap periode akuntansi secara konsisten untuk aset yang dapat disusutkan yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaaan.

Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

l. Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di Atas Nilai Wajar Aset Bersih Anak Perusahaan

Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Anak perusahaan tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.

Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan di luar negeri dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal perolehan.

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Merek Dagang, Hak Paten dan Formula

Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi.

n. Beban Ditangguhkan

Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya.

Aset tidak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “ Aset Tidak Lancar- Lain-lain” di neraca konsolidasi.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim. Pendapatan dari penjualan lokal atas barang/jasa (termasuk pendapatan kontrak jasa produksi) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.083 dan Rp 10.225 per US$ 1; Rp 11.087 dan Rp 14.432 per EUR 1; dan Rp 6.481 dan Rp 7.055 per Sin$ 1; Rp 280 dan Rp 301 per THB 1; Rp 196 dan Rp 212 per PHP 1.

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.

q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan kewajiban pajak tangguhan

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (lanjutan)

Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

r. Imbalan Kerja Karyawan

Grup mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.

s. Pelaporan Segmen

Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan suatu produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).

Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan dengan segmen bisnis yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan berdasarkan komponen operasi pada lingkungan ekonomi yang berbeda.

t. Laba per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha per saham dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2010 dan 2009 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.

u. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi di masa yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.

(14)

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Kas

Dalam Rupiah 3.794.336.825 2.942.403.410

Dalam Dolar AS 10.672.525 2.045.000

Dalam Euro 21.408.345 27.868.221

Dalam Mata Uang Asing Lainnya 29.349.705 30.647.592

Sub-jumlah 3.855.767.400 3.002.964.223

Bank

Dalam Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 22.285.340.857 15.764.819.174

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 897.410.999 1.056.912.800 PT Bank Negara Indonesia Tbk 3.756.042.630 1.634.270.753

PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.231.315.725 2.296.516.191

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 476.289.831 488.829.106

Dalam Dolar AS

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$ 290.500 pada tahun 2010

dan US$ 766.615 pada tahun 2009) 2.638.614.322 7.838.643.451 ABN-AMRO Bank N.V.

(US$ 111.752 pada tahun 2010

dan US$ 144.800 pada tahun 2009) 1.015.046.051 1.480.578.671 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(US$ 183.122 pada tahun 2010 1.663.295.219 137.233.509 dan US$ 13.421 pada tahun 2009)

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.225.720.240 1.173.952.088

Dalam Euro

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (EUR 41.626 pada tahun 2010

dan EUR 4.286.967 pada tahun 2009) 461.509.982 61.869.889.380 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 53.691.100 129.845.225

Dalam Mata Uang Asing Lainnya

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.373.349.061 1.345.557.761

Sub-jumlah 37.077.626.016 95.217.048.109

Setara Kas

Call deposit dan deposito berjangka

Dalam Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 567.126.000.000 360.475.000.000

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 296.245.000.000 181.066.000.000

PT Bank OCBC NISP Tbk 220.000.000 241.185.000.000

PT Bank Central Asia Tbk 66.905.000.000 25.565.000.000

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 5.200.000.000 20.620.000.000 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 145.405.000.000

(15)

-3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

2 0 1 0 2 0 0 9

Setara Kas

Call deposit dan deposito berjangka

Dalam Dolar AS

PT Bank Central Asia Tbk (US$ 2.276.000 pada tahun 2010

dan US$ 8.285.000 pada tahun 2009) 20.672.908.000 84.714.125.000 PT Bank OCBC NISP Tbk

(US$ 12.260.000 pada tahun 2010) 111.357.580.000 -PT Bank CIMB Niaga Tbk

(US$ 1.714.000 pada tahun 2010

dan US$ 5.410.000 pada tahun 2009) 15.568.262.000 55.317.250.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(US$ 115.000 pada tahun 2009) - 1.175.875.000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

(US$ 526.000 pada tahun 2010

dan US$ 100.000 pada tahun 2009) 4.777.658.000 1.022.500.000

Dalam Euro

PT Bank OCBC NISP Tbk (EUR 8.546.784 pada tahun 2010

dan EUR 1.000.000 pada tahun 2009) 94.758.195.840 14.432.090.000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

(EUR 5.076.594 pada tahun 2009) - 73.265.854.718

Dalam Baht Thailand

Citibank

(THB 30.024.565 pada tahun 2010

dan THB 41.060.984 pada tahun 2009) 8.406.878.112 12.339.646.942 The Siam Commercial Bank

(THB 51.102.070 pada tahun 2010

dan THB 29.916.235 pada tahun 2009) 14.308.579.513 8.990.426.972 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 118.084.668 125.857.653 Sertifikat Bank Indonesia - 32.145.378.018

Sub-jumlah 1.351.069.146.134 1.112.440.004.303

(16)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah 5,8 % - 9,3% 6,0% - 13,5%

Dolar AS 0,7% - 2,3% 0,2% - 5,6%

Euro 0,1% - 0,8% 0,1% - 2,0%

Baht Thailand 0,5% - 0,8% 0,4% - 2,4%

4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH

Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar antara 11% sampai dengan 12%. Investasi jangka pendek pada SUN FR ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Laba bersih yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari SUN FR tersebut untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sekitar Rp 1,4 miliar dan rugi bersih yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari SUN FR tersebut untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sekitar Rp 0,4 miliar, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Bersih” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi.

5. PIUTANG USAHA

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak ketiga

Dalam Rupiah 510.339.607.131 393.123.205.128

Dalam Dolar AS

(USD 1.068.620 pada tahun 2010

dan USD 1.332.156 pada tahun 2009) 9.706.274.930 13.621.297.963 Dalam Bath Thailand (THB

(THB 28.445.236 pada tahun 2010

dan THB 55.381.381 pada tahun 2009) 7.964.666.184 16.669.795.755 Lain-lain (masing-masing dibawah 1 miliar) - 5.160.953.128

Sub-jumlah 528.010.548.245 428.575.251.974

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6)

Dalam Rupiah

Lain-lain 657.549.311 688.871.929

Sub-jumlah 657.549.311 688.871.929

Jumlah 528.668.097.556 429.264.123.903

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha.

(17)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Belum jatuh tempo 487.585.140.119 379.550.974.535

Lewat jatuh tempo :

1 - 30 hari 30.702.307.511 22.593.405.159

31 - 60 hari 5.354.447.842 12.069.239.975

61 - 90 hari 713.376.387 2.937.878.392

Lebih dari 90 hari 4.312.825.697 12.112.625.842

Jumlah 528.668.097.556 429.264.123.903

6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN

ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Grup.

Piutang dan hutang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Hutang Usaha” (masing-masing Catatan 5 dan 13), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada neraca konsolidasi.

Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,19% dan 0,24% dari penjualan bersih konsolidasi, sedangkan pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 1,03% dan 0,86% dari jumlah pembelian konsolidasi, masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama enam bulan kepada dan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah paling sedikit Rp 1 miliar adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Penjualan:

PT Polari Limunusainti 3.026.369.163 2.463.759.305

PT Kendaga Isi Mulia 310.719.161 1.916.421.842

Jumlah 3.337.088.324 4.380.181.147

Pembelian:

PT Polari Limunusa Inti 14.192.423.364 8.929.543.017

PT Tri Nagaharda Satria - 1.087.368.528

PT Beirsdorf Indonesia 1.546.181.472 949.370.932

Jumlah 15.738.604.836 10.966.282.477

Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 24e, 24g dan 24h.

(18)

6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN

ISTIMEWA (lanjutan)

Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9

Aktiva Lancar

Piutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 368.927.652 917.360.960 0,01 0,03

Jumlah 368.927.652 917.360.960 0,01 0,03

Kewajiban Lancar

Hutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

PT Bogamulia Nagadi 2.107.256.709 6.014.385.920 0,20 0,76 PT Tempo Centra Management 1.057.432.603 1.306.963.438 0,10 0,16 PT Bina Mulia Manunggal 3.030.051.398 1.624.191.928 0,29 0,20 PT Tempo Realty 872.468.074 1.164.365.785 0,08 0,15 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 181.749.891 186.250.617 0,02 0,02

Jumlah 7.248.958.675 10.296.157.688 0,70 1,29

Kewajiban Sewa Guna Usaha PT Tempo Utama Finance (Catatan 10)

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 1.688.812.627 836.081.432 0,16 0,11 Bagian jangka panjang 4.369.688.339 1.012.784.327 0,42 0,13 Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban

Percentage to Total Assets/ Liabilities

Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali kewajiban sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF) yang dikenakan bunga yang disepakati seperti yang tercantum dalam perjanjian.

(19)

7. PERSEDIAAN, BERSIH

Persediaan terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Barang jadi 513.797.643.747 433.492.299.105

Barang dalam proses 23.311.990.611 20.274.765.737

Bahan baku dan pembantu 88.670.820.377 95.379.935.811

Suku cadang 1.512.567.451 1.524.845.510

Barang dalam perjalanan 7.111.083.652 7.956.697.693

Jumlah 634.404.105.837 558.628.543.856

Penyisihan persediaan usang (4.181.010.175) (3.061.345.761)

Bersih 630.223.095.664 555.567.198.095

Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 570 miliar pada tanggal 30 Juni 2010, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

8. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA

Akun ini terutama merupakan biaya iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka.

(20)

9. PENYERTAAN SAHAM

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi

2 0 1 0 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat Metode Ekuitas

PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2,000 20.00 9,750,000,000 11,170,699,937 20,920,699,937

Metode Biaya Perolehan

PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5,000 1.44 24,588,968,870 - 24,588,968,870 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0.02 1,000,000 - 1,000,000

Jumlah 34,339,968,870 11,170,699,937 45,510,668,807

Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi

2 0 0 9 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat Metode Ekuitas

PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2,000 20.00 9,750,000,000 9,381,594,269 19,131,594,269

Metode Biaya Perolehan

PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5,000 1.44 500,000,000 24,088,968,871 24,588,968,871 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0.02 1,000,000 - 1,000,000

Jumlah 10,251,000,000 33,470,563,140 43,721,563,140

Rincian bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi

PT Beiersdorf Indonesia 4.021.070.200 1.835.604.200

Jumlah 4.021.070.200 1.835.604.200

Dikurangi amortisasi selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi

PT Beiersdorf Indonesia 198.179.964 198.179.964

Jumlah 198.179.964 198.179.964

(21)

10. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:

Penambahan/ Pengurangan/

2 0 1 0 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat

Pemilikan Langsung

Tanah dan hak atas tanah 169.400.164.131 - - 169.400.164.131 Bangunan dan prasarana 245.574.684.344 3.736.554.570 97.450.000 249.213.788.914 Instalasi 64.671.874.962 919.390.024 (542.192.356) 66.133.457.342 Mesin dan peralatan 320.779.916.097 7.234.985.337 (6.446.972.606) 334.461.874.040 Peralatan dan perabot kantor 189.307.342.181 7.212.999.079 (595.912.287) 197.116.253.547 Kendaraan 156.770.874.060 19.446.897.973 14.850.316.098 161.367.455.935

Sub-jumlah 1.146.504.855.775 38.550.826.983 7.362.688.849 1.177.692.993.909

1.146.504.855.778

38.550.826.983 7.362.688.852 1.177.692.993.909

Aset Sewa

Bangunan dan prasarana 16.888.113 - - 16.888.113 Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Peralatan dan perabot kantor 174.552.166 - - 174.552.166 Kendaraan 2.198.537.944 - - 2.198.537.944

Sub-jumlah 11.010.456.623 - - 11.010.456.623

11.010.456.623

- - 11.010.456.623

Aset dalam Penyelesaian

Bangunan dan prasarana 975.967.386 4.657.387.240 2.153.725.447 3.479.629.179 Instalasi - - - -Mesin dan peralatan - 1.637.904.140 69.200.000 1.568.704.140 Peralatan dan perabot kantor - 55.202.644 55.202.644 -Kendaraan - - -

-Sub-jumlah 975.967.386 6.350.494.024 2.278.128.091 5.048.333.319

Jumlah Nilai Tercatat 1.158.491.279.784 44.901.321.007 9.640.816.940 1.193.751.783.851

975.967.389

6.350.494.021 2.278.128.091 5.048.333.319

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 79.752.239.189 7.600.693.930 76.415.000 87.276.518.119 Instalasi 22.310.860.937 1.225.596.973 (544.925.950) 24.081.383.860 Mesin dan peralatan 110.317.893.634 7.913.270.571 (6.370.625.556) 124.601.789.761 Peralatan dan perabot kantor 144.674.762.153 9.617.007.981 (895.702.188) 155.187.472.322 Kendaraan 83.879.238.308 8.917.293.900 8.521.797.647 84.274.734.561

Sub-jumlah 440.954.840.320 35.273.863.354 786.958.953 475.441.744.721 Aset Sewa

Bangunan dan prasarana 16.888.107 - - 16.888.107 Mesin dan peralatan 722.404.017 287.349.282 - 1.009.753.299 Peralatan dan perabot kantor 174.552.046 - - 174.552.046 Instalasi - - - -Kendaraan 1.619.288.888 209.448.292 - 1.828.737.180

Sub-jumlah 2.533.133.058 496.797.574 - 3.029.930.632

Jumlah Akumulasi Penyusutan 443.487.973.378 35.770.660.930 786.958.953 478.471.675.353

(22)

10. ASET TETAP (lanjutan)

Penambahan/ Pengurangan/

2 0 0 9 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Pemilikan Langsung

Tanah dan hak atas tanah 173.316.756.403 1.237.077.750 - 174.553.834.153 Bangunan dan prasarana 208.228.254.393 1.964.220.257 - 210.192.474.650 Instalasi 62.973.800.649 493.061.230 - 63.466.861.879 Mesin dan peralatan 284.008.703.564 24.513.378.573 - 308.522.082.137 Peralatan dan perabot kantor 173.830.355.469 11.231.394.559 3.552.438.996 181.509.311.032 Kendaraan 146.390.723.451 15.712.824.981 15.008.341.719 147.095.206.713

Sub-jumlah 1.048.748.593.929 55.151.957.350 18.560.780.715 1.085.339.770.564

Aset Sewa

Bangunan dan prasarana 122.138.100 - - 122.138.100 Mesin dan peralatan 2.895.478.400 - - 2.895.478.400 Peralatan dan perabot kantor 308.948.517 - - 308.948.517 Kendaraan 2.115.383.993 - - 2.115.383.993

Sub-jumlah 5.441.949.010 - - 5.441.949.010

Aset dalam Penyelesaian

Bangunan dan prasarana 4.806.030.554 8.270.177.204 1.414.984.750 11.661.223.008 Instalasi - 32.504.000 32.504.000 -Mesin dan peralatan - 966.835.794 - 966.835.794 Peralatan dan perabot kantor - 293.254.775 293.254.775 -Kendaraan - 14.000.000 14.000.000

-Sub-jumlah 4.806.030.554 9.576.771.773 1.754.743.525 12.628.058.802

Jumlah Nilai Tercatat 1.058.996.573.493 64.728.729.123 20.315.524.240 1.103.409.778.376

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 65.889.270.691 6.572.664.408 - 72.461.935.099 Instalasi 20.011.709.137 1.197.856.586 - 21.209.565.723 Mesin dan peralatan 96.031.106.861 7.109.556.148 - 103.140.663.009 Peralatan dan perabot kantor 128.956.302.616 10.683.895.414 3.293.009.627 136.347.188.403 Kendaraan 80.757.910.229 7.959.232.145 9.260.085.083 79.457.057.291

Sub-jumlah 391.666.145.633 33.523.204.701 12.553.094.710 412.636.255.624

Aset Sewa

Bangunan dan prasarana 122.138.094 - - 122.138.094 Mesin dan peralatan 402.149.775 96.515.946 - 498.665.721 Peralatan dan perabot kantor 308.948.397 - - 308.948.397 Instalasi - - - -Kendaraan 1.433.909.122 202.875.316 - 1.636.784.438

Sub-jumlah 2.267.145.388 299.391.262 - 2.566.536.650

Jumlah Akumulasi Penyusutan 393.933.291.021 33.822.595.963 12.553.094.710 415.202.792.274

(23)

10. ASET TETAP (lanjutan)

Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing adalah sejumlah Rp 35.770.660.930 dan Rp 33.822.595.963, yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Beban pabrikasi 11.551.282.387 10.534.193.012 Beban penjualan 13.240.665.357 12.396.586.291 Beban umum dan administrasi 10.893.642.758 10.515.297.449 Lain-lain 85.070.427 376.519.211

Jumlah 35.770.660.930 33.822.595.963

Nilai buku aset tetap PM, SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 6,35% dan 6,87% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Grup memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 1,5 sampai dengan 29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 744 miliar pada tanggal 30 Juni 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Grup di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Grup tersebut.

(24)

11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN SAHAM DI ATAS NILAI WAJAR ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN, BERSIH

Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Biaya perolehan

Saldo awal tahun 123.791.218.290 200.751.519.944

Akumulasi Amortisasi

Saldo awal tahun 91.241.630.516 129.985.970.705

Amortisasi periode berjalan 3.074.584.550 4.998.592.090

Saldo akhir periode 94.316.215.066 134.984.562.795

Bersih 29.475.003.224 65.766.957.149

12. HUTANG BANK

Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Hutang Bank

The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (termasuk US$ 6.000.000 pada tahun 2010

dan US$ 1.000.000 pada tahun 2009) 104.498.000.000 20.225.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd., Jakarta 20.200.000.000 13.400.000.000

Jumlah 124.698.000.000 33.625.000.000

Hutang bank di atas dibebani suku bunga berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah 10,0% - 10,2% 10,85% - 14,0%

Dolar AS 2,3% - 2,3% 2,45% - 3,0%

Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman milik PTT dari fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan PTT dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Pada bulan April 2010, jumlah fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman PTT tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2011.

Fasilitas pinjaman bank dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan fasilitas gabungan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2010.

(25)

12. HUTANG BANK (lanjutan)

Berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dari HSBC yang disebutkan di atas, Perusahaan mengeluarkan “corporate guarantee” atas fasilitas yang digunakan oleh Anak perusahaan tertentu.

13. HUTANG USAHA

Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak ketiga Dalam Rupiah

PT Nutricia Indonesia Sejahtera 116.049.542.221 101.856.345.670

PT Merck Indonesia Tbk 55.566.191.845 17.272.853.607

PT Boehringer Ingelheim 55.025.659.199 42.279.322.278

PT Roche Indonesia 44.636.063.705 31.589.936.402

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 6.536.397.602 9.424.404.864

PT Surya Citra Televisi 6.471.904.320 14.219.660.160

PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 5.902.144.704 987.290.295

PT Pura Barutama 4.203.782.515 6.034.917.461

PT Indosiar Visual Mandiri 3.421.089.600 5.631.674.400 PT Kangar Consolidated Indonesia 3.017.596.725 2.110.722.845 PT Televisi Transformasi Indonesia 2.905.619.200 6.562.262.391

PT Dynaplast Tbk 2.730.376.408 1.441.271.355

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia 2.679.166.800 1.766.444.550

PT Cognis 1.919.171.440 879.577.639

PT Symrise 1.667.269.384 1.087.193.608

PT Topan Sampurna 1.466.380.231 961.932.013

PT Multi Saka Abadi 1.454.631.461 1.515.702.415

PT Global Chemindo Megatrading 1.380.842.166 2.110.168

PT Menjangan Sakti 1.349.169.718 1.506.803.814

CV Mediatama Perkasa 1.256.489.334 1.244.488.576

PT Unilever Indonesia 1.193.214.005 1.298.530.991

PT Phyto Kemo Agung Farma 1.178.409.204 1.468.371.030

Quest International 1.089.512.139 42.299.167

PT Cahaya SAM Perindasa 1.057.525.095 881.623.974 PT Surya Multi Indopack 681.542.188 1.145.951.740 PT Supernova Flexible Packaging 345.263.380 2.020.778.965

PT Flexipack 1.051.276.607 1.546.415.697

PT Aventis Pharma - 22.401.455.498 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 56.961.460.176 40.653.493.065

(26)

13. HUTANG USAHA (lanjutan)

2 0 1 0 2 0 0 9

Dalam Dolar AS

Eli Lilly Export S.A.

(US$ 1.685.831 pada tahun 2010

dan US$ 1.577.808 pada tahun 2009) 15.312.400.247 16.133.085.675 Revlon Manufacturing Ltd.

(US$ 451.572 pada tahun 2010

dan US$ 748.448 pada tahun 2009) 4.919.097.735 7.652.885.714 Alcon Pharmaceuticals Ltd.

(US$ 395.847 pada tahun 2010

dan US$ 559.054 pada tahun 2009) 3.595.482.299 5.716.331.445 PT Essence Indonesia

(US$ 232.670 pada tahun 2010

dan US$ 209.025 pada tahun 2009) 2.113.340.636 2.137.279.423 Shansun Chemical & Drugs

(US$ 159.250 pada tahun 2010) 1.446.467.750 -Hospira Enterprises B.V.

(US$ 109.707 pada tahun 2010

dan US$ 159.317 pada tahun 2009) 996.471.587 1.629.012.746 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 18.539.254.076 23.147.675.647

Dalam mata uang asing lainnya

Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd (SGD 295.659 pada tahun 2010

dan SGD 386.371 pada tahun 2009) 1.916.167.503 2.725.728.618 Revlon Manufacturing Ltd.

(THB 5.596.817 pada tahun 2010

dan THB 20.258.364 pada tahun 2009) 1.567.108.639 6.088.043.645 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 4.252.953.644 5.329.646.454

Sub-jumlah 437.856.435.487 390.393.524.005

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(Catatan 6)

PT Polari Limunusa Inti 6.401.892.990 1.581.533.259

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 902.285.542 267.958.628

Sub-jumlah 7.304.178.532 1.849.491.887

(27)

13. HUTANG USAHA (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, analisa umur hutang usaha di atas adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Belum jatuh tempo 413.643.095.149 341.465.672.497

Lewat jatuh tempo :

1 - 30 hari 27.123.876.340 31.803.977.406 31 - 60 hari 1.861.208.858 12.313.051.377 61 - 90 hari 634.954.031 3.176.662.719 Lebih dari 90 hari 1.897.479.640 3.483.651.893

Jumlah 445.160.614.019 392.243.015.892

__________________________________________________________________________________________

14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

2 0 1 0 2 0 0 9

Iklan dan promosi 15.599.898.752 14.425.134.304 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 4.468.834.464 14.759.600.362 Biaya pengangkutan 4.069.554.922 3.806.621.212

Royalti 2.799.663.259 3.006.552.897

Jasa profesional 1.390.486.172 836.837.429

Lain-lain 5.908.022.870 6.098.460.968

(28)

__________________________________________________________________________________________

15. IMBALAN KERJA KARYAWAN

Grup mencatat kewajiban diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 135,7 miliar dan Rp 117,6 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai akun “Kewajiban Tidak Lancar - Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di neraca konsolidasi. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:

Analisa atas mutasi saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2 0 1 0

2 0 0 9

Saldo awal tahun

127.262.374.418

110.984.516.569

Penyisihan imbalan kerja karyawan, bersih (Catatan 2r)

8.395.307.041

6.655.682.371

Saldo akhir periode

135.657.681.459

117.640.198.940

Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:

Tingkat mortalita : TMI2

Tingkat diskonto : 12% pada tahun 2010 dan 2009 Tingkat kenaikan gaji tahunan : 7% pada tahun 2010 dan 2009 Umur pensiun : 55 tahun – 60 tahun

16. HUTANG PAJAK 2 0 1 0 2 0 0 9 Pajak Penghasilan Badan 30.321.474.035 17.486.298.861 Pasal - 21 3.347.470.588 2.014.481.066 Pasal - 23 4.460.465.120 2.639.580.350 Pasal - 26 46.553.848 40.218.162

Anak perusahaan asing 649.531.542 1.648.691.174

Pajak Pertambahan Nilai (PPn) - 2.100.886.258

(29)

__________________________________________________________________________________________

17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN

Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu (Catatan 2b).

__________________________________________________________________________________________

18. MODAL SAHAM

Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham

Persentase Ditempatkan dan

Pemilikan Disetor Penuh Jumlah

PT Bogamulia Nagadi 95,15% 4.281.711.318 214.085.565.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4,85% 218.288.682 10.914.434.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 Jumlah Saham

Persentase Ditempatkan dan

Pemilikan Disetor Penuh Jumlah

PT Bogamulia Nagadi 95.14% 4.281.439.318 214.071.965.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4.86% 218.560.682 10.928.034.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 2 0 0 9 Pemegang Saham 2 0 1 0 Pemegang Saham

(30)

18. MODAL SAHAM (lanjutan)

Anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham

Persentase Ditempatkan dan

Pemilikan Disetor Penuh Jumlah

Komisaris:

Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000 Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000

Direksi:

Dondi Sapto Margono 0.0141 % 635.000 31.750.000 Diana Wirawan 0.0056 % 253.000 12.650.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0051 % 230.500 11.525.000 Dewi Murni Sukahar 0.0044 % 200.000 10.000.000 Irawati Sutanto 0.0044 % 200.000 10.000.000 Paulus Harianto 0.0044 % 200.000 10.000.000 Phillips Gunawan 0.0044 % 200.000 10.000.000 Jumlah 0,0568 % 2.568.500 128.425.000 2 0 1 0 Jumlah Saham

Persentase Ditempatkan dan

Pemilikan Disetor Penuh Jumlah

Komisaris:

Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000 Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000

Direksi:

Diana Wirawan 0.0012 % 53.000 2.650.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0007 % 30.500 1.525.000 Dondi Sapto Margono 0.0108 % 485.000 24.250.000

Jumlah 0,0271 % 1.218.500 60.925.000

2 0 0 9

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 270.000.000.000 atau Rp 60 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2009) dari laba bersih Perusahaan tahun 2009 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut akan dibayar pada bulan September 2010. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 225.000.000.000 atau Rp 50 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2008) dari laba bersih Perusahaan tahun 2008 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Juli 2009.

(31)

19. AGIO SAHAM, BERSIH

Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil bersih yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.

20. INFORMASI SEGMEN USAHA

a. Informasi segmen primer

Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Grup diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:

Perawatan Kesehatan dan

Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi PENDAPATAN Penjualan ekstern 805.810.260.264 549.510.422.001 1.159.285.057.601 2.514.605.739.866 - 2.514.605.739.866 HASIL Laba kotor 509.561.572.929 297.252.576.055 122.140.460.911 928.954.609.895 - 928.954.609.895 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 352.657.543.274 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.832.254.111.125 715.848.287.859 1.362.213.019.754 5.910.315.418.738 (2.297.349.069.252) 3.612.966.349.486 Jumlah kewajiban konsolidasi 599.190.878.454 306.197.546.573 899.732.025.394 1.805.120.450.421 (764.639.470.779) 1.040.480.979.642 Pengeluaran modal

Berwujud dan tidak

berwujud 22.485.677.899 14.442.737.369 14.381.514.188 51.309.929.456 - 51.309.929.456 Penyusutan dan amortisasi 18.188.320.001 10.693.061.613 11.172.543.974 40.053.925.588 85.070.424 40.138.996.012 2 0 1 0 Perawatan Kesehatan dan

Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi PENDAPATAN Penjualan ekstern 788.106.375.540 488.325.767.238 861.986.227.514 2.138.418.370.292 - 2.138.418.370.292 HASIL Laba kotor 455.887.029.858 249.701.759.151 94.555.514.838 800.144.303.847 - 800.144.303.847 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 250.831.587.658 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.624.309.925.527 692.119.872.386 1.156.248.689.895 5.472.678.487.808 (2.208.998.599.740) 3.263.679.888.068 Jumlah kewajiban konsolidasi 494.960.874.968 309.162.437.250 688.531.646.715 1.492.654.958.933 (700.218.240.217) 792.436.718.716 Pengeluaran modal

Berwujud dan tidak

berwujud 36.495.804.285 12.207.401.212 17.909.807.372 66.613.012.869 - 66.613.012.869 Penyusutan dan

amortisasi 29.576.036.384 9.649.139.532 988.833.110 40.214.009.026 376.519.211 40.590.528.237

Referensi

Dokumen terkait

Tugas dan wewenang TNI AD dalam menghadapi ancaman Militer dan Nonmiliter, sesuai UU TNI Pasal 7 ayat (1), tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 (Berita Negara Republik Indonesia

Karena pada saat ini Unpad belum memiliki badan usaha yang secara terpisah pengelolaannya dari universitas, maka konsep yang lebih memungkinkan dilakukan yaitu dengan

angga,17, salah satu cucu korban , menu- turkan kemaren sore kakek sempat nasehati agar sang cucu jangan nakal, kakek sudah tua dan ntar lagi akan pergi namun tidak me- nyebut

Di samping upaya untuk melakukan konfirmasi ulang atas hubungan komitmen dan kepercayaan, hal yang mendesak dilakukan penelitian ini adalah membangun pola keterkaitan

Kerjasama nonfisik yaitu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah Desa dengan Majelis Jemaat, hal ini nampak dalam keterlibatan Majelis jemaat menopang Proses pemilihan umum

Dalam penelitian ini dilakukan observasi dan pengumpulan data dari ibu rumah tangga serta remaja pengguna internet di Desa Jrebeng melalui penyebaran kuisioner untuk

Kuntowijoyo, Metodelogi Sejarah kajian ini adalah sebuah buku yang di dalamnya membahas metode peneletian sejarah, dan juga di dalamnya ini menguraikan bagamaimana