UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 Maret 2010 DAN 2009
THE TEMPO GROUP
Kantor Pusat : Gedung Bina Mulia II, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, Indonesia Telepon : 5201858, Tromolpos 1308 Jkt, Teleks 62776 tempo ia. 62777 tempvt ia, Faksimili : 5201857
L
L
a
a
p
p
o
o
r
r
a
a
n
n
K
K
e
e
u
u
a
a
n
n
g
g
a
a
n
n
K
K
o
o
n
n
s
s
o
o
l
l
i
i
d
d
a
a
s
s
i
i
Daftar Isi
Ekshibit
Neraca Konsolidasi……….………...………… A
Laporan Laba Rugi Konsolidasi………...……….… B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi………...……. C
Laporan Arus Kas Konsolidasi…………...…………...…...……….. D
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi………...…… E
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25, Tambahan No. 148 tanggal 26 Maret 1971. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal
12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36, Tambahan No. 12177 tanggal 5 Mei 2009.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Gedung Bina Mulia II, lantai 5, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97, tambahan No. 10015 tanggal 5 Desember 1995, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock
split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari
75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham.
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan Berita Negara No. 871/2006, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.
1. UMUM (lanjutan)
c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil Dian Paramita Tamzil
Komisaris Independen : Wisnu Katim Wisnu Katim
Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto Paulus Harianto
Direktur : Diana Wirawan Diana Wirawan
Direktur : Dewi Murni Sukahar Dewi Murni Sukahar
Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo Ratna Dewi Suryo Wibowo
Direktur : Dondi Sapto Margono Paroehoem Hamonangan Nasoetion
Direktur : Irawati Sutanto Dondi Sapto Margono
Direktur : Phillips Gunawan Irawati Sutanto
Direktur : - Phillips Gunawan
Direktur : - Elvie Mulia
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai pegawai tetap masing-masing sekitar 5.000 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar, penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang disajikan dengan metode ekuitas (Catatan 2b), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).
Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan pada umumnya adalah Rupiah, kecuali untuk Anak perusahaan tertentu, yaitu, Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd., Tempo Pacific Holding Ltd., Labuan, International Beauty Products Ltd., RT Beauty Care Ltd. dan Tempo Scan Pacific Philippines Inc. (Catatan 2b).
2. KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”), yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Mulai Beroperasi Produk Utama secara
Nama Anak Perusahaan atau Kegiatan Kedudukan Komersial 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9 Dimiliki secara langsung
PT Perusahaan Dagang Tempo - PTT Jasa distribusi Jakarta 1953 84,58 60,00 970.565 670.378 Tempo Pacific Holding Ltd. - TPHLM Penyertaan saham Labuan, Malaysia 2002 100,00 100,00 526.543 503.170 PT Supra Ferbindo Farma - SFF Produsen produk farmasi Jakarta 1987 100,00 100,00 139.492 129.614 PT Barclay Products - BP Pemasaran produk Jakarta 1977 100,00 100,00 136.865 120.306
perawatan kesehatan dan kosmetika
PT Rudy Soetadi - RS Produsen produk Jakarta 1977 99,51 99,51 123.873 114.785 kosmetika
PT Eres Revco - ER Pemasaran produk Jakarta 1989 99,51 99,51 123.793 121.941 kosmetika
PT Tempo Promosi - TP Jasa iklan dan promosi Jakarta 1999 100,00 100,00 54.480 56.361 PT Ageng Adi - AA Penyertaan saham Jakarta 1993 99,01 99,01 75.207 51.489 PT Tempo Nagadi - TN Produsen produk sabun Jakarta 1991 100,00 100,00 58.171 58.957 PT Pulau Mahoni - PM Pemasaran produk Jakarta 1971 96,00 96,00 53.169 55.940
kosmetika
PT Tempo Natural Products - TNP Produsen produk suplemen Jakarta 2006 99,98 99,97 35.558 31.552 kesehatan, herbal, makanan
dan minuman
PT Filma Utama Soap - FUS Produsen produk perawatan Surabaya 1974 100,00 100,00 33.288 33.914 kesehatan dan kosmetika
PT Pritho - PTO Produsen kemasan plastik Jakarta 1978 100,00 100,00 26.980 24.484 PT Tempo Research - TR Jasa riset dan Jakarta 1997 99,99 99,99 21.702 16.999
pengembangan
PT Tempo Nagadi Trading - TNT Jasa pembelian Jakarta 1991 100,00 100,00 13.320 12.364 PT Global Eramas - GEM Usaha perdagangan Jakarta 1987 96,77 94,80 8.405 7.677 PT Tempo Mahoni - TM a) Usaha perdagangan Jakarta 2006 99,96 99,96 2.979 2.825
Dimiliki secara tidak langsung
PT Tempo Land - TL (4) dan (6) Pembangunan dan Jakarta 1994 100,00 100,00 365.817 325.776 pengusahaan gedung
PT Supra Usadhatama - SUT (2) dan (8) Jasa distribusi Jakarta 1987 84,58 100,00 138.855 193.726 International Beauty Products Ltd. - IBP (6) Pemasaran produk kosmetika Bangkok, Thailand 1978 100,00 100,00 57.369 70.196 PT Tempo Data System - TDS Jasa sistem komputer Jakarta 1998 98,77 96,80 30.513 50.741
(2) dan (6)
PT Tempo Logistics - Tlog (2) dan (5) Jasa distribusi Jakarta 2000 84,58 60,07 26.520 23.635 Tempo Scan Pacific Philippines Inc. Jasa distribusi dan pemasaran Manila, Philippines 2007 100,00 100,00 6.089 6.731
- TSPP (6)
PT Eurindo Combined - EC (b) Jasa distribusi Jakarta 1968 84,58 60,33 1.900 2.181 (2) dan (3)
Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. - TNA (1) Usaha perdagangan dan Singapura 1992 100,00 100,00 592 603 jasa pembelian
RT Beauty Care Ltd. - RTB (6) dan (7) Produsen produk kosmetika Bangkok, Thailand 1985 100,00 100,00 32.996 48.997 Jumlah Aset, Persentase Sebelum Eliminasi Pemilikan Efektif (dalam juta)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
a) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. b) EC tidak beroperasi untuk sementara.
(1) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNT. (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT. (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT. (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui SFF. (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui EC. (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM. (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP.
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun dari TNA, TPHLM, IBP, RTB, TSPP dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
Akun neraca
- Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan.
Akun laporan laba rugi
- Kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan.
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan akun-akun yang dijelaskan di atas, disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. Pada pelepasan Anak perusahaan asing tertentu, jumlah kumulatif selisih kurs yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
Seluruh saldo akun dan transaksi material yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang terkonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada nilai aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.
Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity
method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi
dengan bagian Grup atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Grup atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian Perusahaan atas nilai tercatat aset bersih Anak perusahaan karena perubahan ekuitas pada Anak perusahaan tersebut yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang terkait, dicatat dan disajikan sebagai “Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi.
Pada tahun 2008, Perusahaan membeli 12.500 lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Ageng Adi dengan harga nominal. Setelah pembelian tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di ER dan RS keduanya masing-masing sebesar 99,51%. Transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Grup.
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Selisih antara harga perolehan dengan nilai proporsional saham atas aset bersih Anak perusahaan yang diakuisisi diakui atau dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas pada neraca konsolidasi.
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli 12.499 lembar saham SFF dari SUT dengan harga penjualan sebesar Rp 17,2 miliar. Transaksi tersebut tidak mengubah kepemilikan efektif Perusahaan di SFF yaitu sebesar 100%.
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli 60.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh PTT dengan harga nominal. Setelah pembelian tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di PTT menjadi sebesar 84,58%.
Pada tahun 2009, Perusahaan menjual 59.999.999 lembar saham SUT kepada PTT dengan harga penjualan sebesar Rp 60 miliar. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di SUT menjadi sebesar 84,58%.
Sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, restrukturisasi entitas sepengendali dihitung dengan menggunakan metode “polling-of-interests”, dimana aset bersih dipindahkan sebesar nilai bukunya. Perbedaan antara harga pengalihan dengan nilai buku aset bersih, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas di neraca konsolidasi.
Seluruh penyertaan saham lainnya yang dimiliki oleh Grup dengan persentase pemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
c. Setara Kas
Call deposit, deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Investasi pada SBI disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.
d. Investasi Jangka Pendek
Investasi pada efek hutang digolongkan sebagai efek “Tersedia untuk Dijual” dan dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba atau rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai pasar investasi efek hutang disajikan sebagai bagian yang terpisah dalam Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan)
Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek”, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan.
f. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
i. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah dan hak atas tanah tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan, instalasi dan prasarana 4 - 30
Mesin dan peralatan 3 - 25
Peralatan dan perabot kantor 2 - 10
Kendaraan 2 - 8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
i. Aset Tetap (lanjutan)
Aset tetap beberapa Anak perusahaan tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 10).
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
j. Penurunan Nilai Aset
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
k. Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa digolongkan sebagai sewa dengan hak opsi (capital
lease) jika memenuhi kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.
a. Penyewa mempunyai opsi untuk membeli aset sewa pada akhir periode sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada awal perjanjian sewa;
b. Jumlah pembayaran berkala ditambah nilai sisa biaya perolehan dari aset yang disewa-guna-usahakan ditambah dengan bunga, merupakan keuntungan yang menyewakan (sewa yang dibayar penuh); dan
c. Periode sewa paling sedikit dua (2) tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aset sewa (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang bersangkutan yang diperoleh di bawah pemilikan langsung (Catatan 2i).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Sewa (lanjutan)
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Selanjutnya, suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimun harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga yang konstan atas saldo kewajiban.
Beban penyusutan untuk aset sewaan dibebankan ke setiap periode akuntansi secara konsisten untuk aset yang dapat disusutkan yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaaan.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di Atas Nilai Wajar Aset Bersih Anak Perusahaan
Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Anak perusahaan tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan di luar negeri dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal perolehan.
m. Merek Dagang, Hak Paten dan Formula
Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Beban Ditangguhkan
Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya.
Aset tidak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “ Aset Tidak Lancar- Lain-lain” di neraca konsolidasi.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim. Pendapatan dari penjualan lokal atas barang/jasa (termasuk pendapatan kontrak jasa produksi) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.115 dan Rp 11.575 per US$ 1; Rp 12.216 dan Rp 15.327 per EUR 1; dan Rp 6.505 dan Rp 7.617 per Sin$ 1; Rp 282 dan Rp 326 per THB 1; Rp 201 dan Rp 239 per PHP 1.
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan kewajiban pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
r. Imbalan Kerja Karyawan
Grup mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.
s. Pelaporan Segmen
Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan suatu produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan dengan segmen bisnis yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan berdasarkan komponen operasi pada lingkungan ekonomi yang berbeda.
t. Laba per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha per saham dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2009 dan 2008 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.
u. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi di masa yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9
Kas 2.862.135.506 2.644.601.996
Bank
Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 15.671.843.838 13.307.060.773
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 921.941.995 -PT Bank Negara Indonesia Tbk 2.537.569.802 1.101.104.366
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.086.794.875 3.273.673.178
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 472.024.581 1.503.108.465
Dalam Dolar AS
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$ 346.745 pada tahun 2010
dan US$ 848.917 pada tahun 2009) 3.160.581.745 9.826.209.981 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.161.936.890 1.836.757.001
Dalam Euro
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (EUR 38.658 pada tahun 2010
dan EUR 1.032.192 pada tahun 2009) 472.263.638 15.820.463.962 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 246.374.655 136.482.105
Dalam Dolar Singapura
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (SIN$ 90.808 pada tahun 2010
dan SIN$ 71.195 pada tahun 2009) 590.717.382 542.319.548
Dalam Bath Thailand
The Siam Commercial Bank (THB 18.025.288) - -Lain-lain (THB 1.799.831 pada tahun 2010 506.652.376
-Dalam Peso Filipina
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
(PHP 37.997 pada tahun 2010) 464.182.248
-Dalam Mata Uang Asing Lainnya
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 26.793.509 1.691.811.783
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9
Setara Kas
Call deposit dan deposito berjangka
Dalam Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 487.550.000.000 314.025.000.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 277.469.000.000 131.155.000.000
PT Bank OCBC NISP Tbk - 221.375.000.000
PT Bank Central Asia Tbk 89.135.000.000 16.550.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 4.065.000.000 21.460.000.000 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 99.385.000.000
-Dalam Dolar AS
PT Bank Central Asia Tbk (US$ 8.037.000 pada tahun 2010
dan US$ 7.000.000 pada tahun 2009) 73.257.255.000 81.025.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk
(US$ 12.723.000 pada tahun 2010
dan US$ 8.000.000 pada tahun 2009) 115.970.145.000 92.600.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$ 1.700.000 pada tahun 2010
dan US$ 1.400.000 pada tahun 2009) 15.495.500.000 16.205.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
(US$ 429.000 pada tahun 2010
dan US$ 3.135.000 pada tahun 2009) 3.910.335.000 36.287.625.000 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.093.800.000
-Dalam Euro
PT Bank OCBC NISP Tbk
(EUR 10.110.000 pada tahun 2010) 123.507.702.900 -PT Bank Central Asia Tbk
(EUR 1.000.000 pada tahun 2010) 12.216.390.000 -The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
(EUR 9.522.766 pada tahun 2009) - 145.956.001.403
Dalam Baht Thailand
Citibank
(THB 40.998.654 pada tahun 2009) - 13.351.211.698 The Siam Commercial Bank
(THB 58.001.655 pada tahun 2010
dan THB 31.051.727 pada tahun 2009) 16.327.465.874 10.111.994.822 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) - 136.098.172 Sertifikat Bank Indonesia - 53.109.321.629
Sub-jumlah 1.319.382.593.774 1.153.347.252.724
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 5,8 % - 9,0% 6,0% - 13,5%
Dolar AS 0,9% - 2,3% 0,2% - 5,6%
Euro 0,1% - 0,8% 0,3% - 2,0%
Baht Thailand 0,5% - 0,8% 0,6% - 2,6%
4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH
Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar antara 11% sampai dengan 12%. Investasi jangka pendek pada SUN FR ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Laba bersih yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari SUN FR tersebut untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sekitar Rp 1,2 miliar dan rugi bersih yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari SUN FR tersebut untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sekitar Rp 3,1 miliar, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan)
Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Bersih” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi.
5. PIUTANG USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 471.480.930.794 377.628.488.625 Pelanggan luar negeri 15.354.415.181 14.300.758.451
Sub-jumlah 486.835.345.975 391.929.247.076
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6)
PT Kendaga Isi Mulia 242.527.055 1.353.229.890 Lain-lain 361.093.100 513.977.776
Sub-jumlah 603.620.155 1.867.207.666
Jumlah 487.438.966.130 393.796.454.742
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha.
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 440.664.062.925 330.878.174.230 Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 39.147.239.681 47.630.552.586 31 - 60 hari 3.366.599.675 7.986.171.233 61 - 90 hari 1.502.237.899 2.768.876.609 Lebih dari 90 hari 2.758.825.950 4.532.680.084
Jumlah 487.438.966.130 393.796.454.742
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Grup.
Piutang dan hutang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Hutang Usaha” (masing-masing Catatan 5 dan 13), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada neraca konsolidasi.
Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,21% dan 0,29% dari penjualan bersih konsolidasi, sedangkan pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,89% dan 1,01% dari jumlah pembelian konsolidasi, masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama tiga bulan kepada dan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah paling sedikit Rp 1 miliar adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Penjualan:
PT Polari Limunusa Inti 1.614.059.599 1.216.379.353
PT Kendaga Isi Mulia 257.308.436 1.571.740.390
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9
Pembelian:
PT Polari Limunusa Inti 6.103.079.908 4.223.651.866
PT Tri Nagaharda Satria - 1.087.368.528
Jumlah 6.103.079.908 5.311.020.394
Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 24e, 24g dan 24h.
Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 9
Aktiva Lancar
Piutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 658.156.994 1.939.171.000 0,02 0,04
Jumlah 658.156.994 1.939.171.000 0,02 0,04
Kewajiban Lancar
Hutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT Bogamulia Nagadi 1.038.837.224 5.544.539.876 0,12 0,76
PT Tempo Centra Management 950.057.353 1.391.036.723 0,11 0,19 PT Bina Mulia Manunggal 1.901.883.251 1.002.863.728 0,22 0,14 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 570.542.247 116.088.164 0,07 0,02
Jumlah 4.461.320.075 8.054.528.491 0,51 1,11
Kewajiban Sewa Guna Usaha
PT Tempo Utama Finance (Catatan 10)
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 1.641.724.299 913.575.500 0,19 0,13
Bagian jangka panjang 4.808.853.140 1.204.135.213 0,55 0,17
Persentase Terhadap Jumlah
Aset/Kewajiban
Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali kewajiban sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF) yang dikenakan bunga yang disepakati seperti yang tercantum dalam perjanjian.
7. PERSEDIAAN, BERSIH Persediaan terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9
Barang jadi 483.290.635.814 403.665.069.157
Barang dalam proses 19.687.725.528 18.700.942.670
Bahan baku dan pembantu 95.190.468.649 100.489.580.381
Suku cadang 1.438.332.822 1.362.878.589
Barang dalam perjalanan 4.697.044.762 24.884.128.428
Jumlah 604.304.207.575 549.102.599.225
Penyisihan persediaan usang (4.353.139.768) (3.844.526.978)
Bersih 599.951.067.807 545.258.072.247
Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all
risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 570 miliar pada tanggal 31 Maret 2010, dimana manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
8. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
Akun ini terutama merupakan biaya iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka.
9. PENYERTAAN SAHAM
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi
2 0 1 0 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat Metode Ekuitas
PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2.000 20,00 9.750.000.000 14.544.919.123 24.294.919.123 Metode Biaya Perolehan
PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5.000 1,44 24.588.968.870 - 24.588.968.870 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0,02 1.000.000 - 1.000.000 Jumlah 34.339.968.870 14.544.919.123 48.884.887.993
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi
2 0 0 9 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat Metode Ekuitas
PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2.000 20,00 9.750.000.000 20.584.258.049 30.334.258.049 Metode Biaya Perolehan
PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5.000 1,44 500.000.000 24.088.968.871 24.588.968.871 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0,02 1.000.000 - 1.000.000 Jumlah 10.251.000.000 44.673.226.920 54.924.226.920
Rincian bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
PT Beiersdorf Indonesia 1.946.886.400 876.791.400
Jumlah 1.946.886.400 876.791.400
Dikurangi amortisasi selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi
PT Beiersdorf Indonesia 99.089.982 99.089.982
Jumlah 99.089.982 99.089.982
10. ASET TETAP Akun ini terdiri dari:
Penambahan/ Pengurangan/
2 0 1 0 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 169.400.164.131 - - 169.400.164.131 Bangunan dan prasarana 245.574.684.344 579.732.500 (694.043.000) 246.848.459.844 Instalasi 64.671.874.962 373.508.000 (552.832.961) 65.598.215.923 Mesin dan peralatan 320.779.916.097 2.281.891.345 (6.403.425.556) 329.465.232.998 Peralatan dan perabot kantor 189.307.342.181 3.267.392.611 (1.245.072.723) 193.819.807.515 Kendaraan 156.770.874.060 5.030.767.502 6.483.842.187 155.317.799.375 Sub-jumlah 1.146.504.855.775 11.533.291.958 (2.411.532.053) 1.160.449.679.786
1.146.504.855.778
11.533.291.958 (2.411.532.050) 1.160.449.679.786
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 16.888.113 - - 16.888.113 Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Peralatan dan perabot kantor 174.552.166 - - 174.552.166 Kendaraan 2.198.537.944 - - 2.198.537.944 Sub-jumlah 11.010.456.623 - - 11.010.456.623
11.010.456.623
- - 11.010.456.623
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 975.967.386 1.735.241.540 778.993.000 1.932.215.926 Instalasi - - - -Mesin dan peralatan - 51.691.380 32.800.000 18.891.380 Peralatan dan perabot kantor - 31.082.144 31.082.144 -Kendaraan - - - -Sub-jumlah 975.967.386 1.818.015.064 842.875.144 1.951.107.306 Jumlah Nilai Tercatat 1.158.491.279.784 13.351.307.022 (1.568.656.909) 1.173.411.243.715
975.967.389
1.818.015.061 842.875.144 1.951.107.306 Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 79.752.239.189 3.775.306.781 29.165.000 83.498.380.970 Instalasi 22.310.860.937 613.991.365 (554.597.710) 23.479.450.012 Mesin dan peralatan 110.317.893.634 3.955.011.545 (6.370.625.556) 120.643.530.735 Peralatan dan perabot kantor 144.674.762.153 4.797.239.004 (1.482.035.546) 150.954.036.703 Kendaraan 83.879.238.308 4.453.182.904 4.477.163.483 83.855.257.729 Sub-jumlah 440.954.840.320 17.594.731.599 (3.900.930.329) 462.450.502.247 Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 16.888.107 - - 16.888.107 Mesin dan peralatan 722.404.017 143.674.641 - 866.078.658 Peralatan dan perabot kantor 174.552.046 - - 174.552.046 Instalasi - - - -Kendaraan 1.619.288.888 105.649.940 - 1.724.938.828 Sub-jumlah 2.533.133.058 249.324.581 - 2.782.457.639 Jumlah Akumulasi Penyusutan 443.487.973.378 17.844.056.180 (3.900.930.329) 465.232.959.886
10. ASET TETAP (lanjutan)
Penambahan/ Pengurangan/
2 0 0 9 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 173.316.756.403 1.237.077.750 - 174.553.834.153 Bangunan dan prasarana 208.228.254.393 1.048.770.220 - 209.277.024.613 Instalasi 62.973.800.649 164.231.530 - 63.138.032.179 Mesin dan peralatan 284.008.703.564 12.025.301.534 - 296.034.005.098 Peralatan dan perabot kantor 173.830.355.469 5.049.776.735 2.892.644.663 175.987.487.541 Kendaraan 146.390.723.451 10.774.557.021 12.158.374.270 145.006.906.202 Sub-jumlah 1.048.748.593.929 30.299.714.790 15.051.018.933 1.063.997.289.786 Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.100 - - 122.138.100 Mesin dan peralatan 2.895.478.400 - - 2.895.478.400 Peralatan dan perabot kantor 308.948.517 - - 308.948.517 Kendaraan 2.115.383.993 - - 2.115.383.993 Sub-jumlah 5.441.949.010 - - 5.441.949.010 Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 4.806.030.554 1.465.021.766 1.357.077.750 4.913.974.570 Instalasi - - - -Mesin dan peralatan - - - -Peralatan dan perabot kantor - 64.319.000 64.319.000 -Kendaraan - 14.000.000 14.000.000 -Sub-jumlah 4.806.030.554 1.543.340.766 1.435.396.750 4.913.974.570 Jumlah Nilai Tercatat 1.058.996.573.493 31.843.055.556 16.486.415.683 1.074.353.213.366 Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 65.889.270.691 3.252.382.500 - 69.141.653.191 Instalasi 20.011.709.137 597.726.274 - 20.609.435.411 Mesin dan peralatan 96.031.106.861 3.391.319.342 - 99.422.426.203 Peralatan dan perabot kantor 128.956.302.616 5.279.614.421 2.690.017.577 131.545.899.460 Kendaraan 80.757.910.229 3.940.759.776 7.002.669.915 77.696.000.090 Sub-jumlah 391.666.145.633 16.461.802.313 9.692.687.492 398.435.260.454 Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.094 - - 122.138.094 Mesin dan peralatan 402.149.775 48.257.973 - 450.407.748 Peralatan dan perabot kantor 308.948.397 - - 308.948.397 Instalasi - - - -Kendaraan 1.433.909.122 105.678.124 - 1.539.587.246 Sub-jumlah 2.267.145.388 153.936.097 - 2.421.081.485 Jumlah Akumulasi Penyusutan 393.933.291.021 16.615.738.410 9.692.687.492 400.856.341.939
10. ASET TETAP (lanjutan)
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sejumlah Rp 17.844.056.180 dan Rp 16.615.738.410, yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Beban pabrikasi 5.794.239.037 5.247.871.949
Beban penjualan 6.585.873.803 5.959.782.779
Beban umum dan administrasi 5.421.408.128 5.219.824.074
Lain-lain 42.535.212 188.259.608
Jumlah 17.844.056.180 16.615.738.410
Nilai buku aset tetap PM, SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 6,54% dan 7,19% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Grup memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 867 miliar pada tanggal 31 Maret 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Grup di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Grup tersebut.
11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN SAHAM DI ATAS NILAI WAJAR ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN, BERSIH
Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Nilai perolehan
Saldo awal tahun 123.791.218.290 200.751.519.944
Akumulasi Amortisasi
Saldo awal tahun 91.241.630.516 129.985.970.705
Amortisasi periode berjalan 1.537.292.274 2.499.296.045
Saldo akhir periode 92.778.922.790 132.485.266.750
Bersih 31.012.295.500 68.266.253.194
12. HUTANG BANK
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Hutang Bank
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta
(termasuk US$ 1.000.000 pada tahun 2010 dan 2009) 34.115.000.000 31.575.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 29.550.000.000 14.200.000.000
Jumlah 63.665.000.000 45.775.000.000
Hutang bank di atas dibebani suku bunga berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 10,0% - 10,3% 12,5% - 14,0%
Dolar AS 2,3% - 2,3% 2,7% - 3,0%
Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman milik PTT dari fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan PTT dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman PTT tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2010. Fasilitas pinjaman bank dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan fasilitas gabungan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2010.
12. HUTANG BANK (lanjutan)
Berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dari HSBC yang disebutkan di atas, Perusahaan mengeluarkan “corporate guarantee” atas fasilitas yang digunakan oleh Anak perusahaan tertentu.
13. HUTANG USAHA
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Dalam Rupiah
PT Merck Indonesia Tbk 120.626.259.448 8.838.170.890
PT Nutricia Indonesia Sejahtera 110.694.629.033 85.248.391.231
PT Boehringer Ingelheim 40.779.011.194 46.424.076.339
PT Roche Indonesia 39.003.163.245 35.648.785.395
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 8.162.937.216 8.600.401.150
PT Surya Citra Televisi 6.940.272.224 8.534.401.920
PT Indosiar Visual Mandiri 4.197.762.080 3.205.548.280
PT Kangar Consolidated Indonesia 2.995.628.130 255.683.340
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 2.653.907.328 615.159.600
PT Pura Barutama 2.494.198.962 3.930.056.823
PT Symrise 2.355.344.847 1.386.683.544
PT Televisi Transformasi Indonesia 2.234.547.823 4.487.303.232
PT Topan Sampurna 1.741.767.253 970.417.703
PT Menjangan Sakti 1.660.976.366 297.696.953
PT Unilever Indonesia 1.500.743.731 1.683.396.497
PT Cognis 1.458.450.251 782.723.552
PT Dynaplast Tbk 1.422.015.336 42.592.000
PT Asian Agro Agung Jaya 1.304.595.650 773.922.650
PT Multi Saka Abadi 1.225.869.229 1.611.816.513
CV Mediatama Perkasa 1.133.831.557 627.755.745
PT Cahaya SAM Perindasa 1.028.690.054 484.837.339
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia 989.694.728 1.880.634.241
PT Flexipack 976.641.662 1.061.585.504
PT Phyto Kemo Agung Farma 955.461.857 1.369.182.116
PT Dainippon 509.707.750 1.105.545.144
PT Sinar Makmur Printing 504.073.790 1.004.518.482
PT Extrupack 180.931.766 1.821.327.752
PT Aventis Pharma - 15.373.360.872
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9
Dalam Dolar AS Eli Lilly Export S.A.
(US$ 1.799.092 pada tahun 2010
dan US$ 1.624.301 pada tahun 2009) 16.398.723.124 18.801.281.760
Alcon Pharmaceuticals Ltd. (US$ 225.381 pada tahun 2010
dan US$ 437.556 pada tahun 2009) 2.054.345.445 5.064.707.691
PT Essence Indonesia
(US$ 187.236 pada tahun 2010
dan US$ 231.241 pada tahun 2009) 1.706.656.342 2.676.619.935
Matal Pte. Ltd
(US$ 93.001 pada tahun 2009) - 1.076.490.900
Connor Pharmaceuticals Ltd.
(US$ 81.705 pada tahun 2009) - 945.735.375
Shansun Chemical & Drugs (US$ 168.000 pada tahun 2010
dan US$ 60.000 pada tahun 2009) 1.531.320.000 694.500.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 12.117.409.674 16.995.501.460
Dalam mata uang asing lainnya Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd
(SGD 678.494 pada tahun 2010
dan SGD 1.390.482 pada tahun 2009) 4.413.711.648 10.591.868.446
Revlon Manufacturing Ltd.
(THB 1.051.391 pada tahun 2010
dan THB 20.258.364 pada tahun 2009) 295.966.496 6.597.136.341
Sub-jumlah 474.773.299.662 369.165.126.946
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6)
PT Polari Limunusa Inti 3.373.310.757 2.696.100.638
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 209.209.304 392.978.075
Sub-jumlah 3.582.520.061 3.089.078.713
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, analisa umur hutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 1 0
2 0 0 9
Belum jatuh tempo
359.807.089.824
324.701.923.638
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari
29.464.278.563
28.582.106.427
31 - 60 hari
37.837.961.046
8.273.641.405
61 - 90 hari
45.558.598.911
5.540.279.435
Lebih dari 90 hari
5.687.891.379
5.156.254.754
Jumlah
478.355.819.723
372.254.205.659
__________________________________________________________________________________________ 14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2 0 1 0 2 0 0 9
Iklan dan promosi 8.453.608.474 11.022.430.417
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 5.500.158.274 4.443.547.271
Royalti 31.756.007.455 28.703.038.919
Biaya pengangkutan 4.020.369.740 3.156.344.073
Jasa profesional 1.679.772.680 1.508.039.567
Lain-lain 7.531.815.728 6.163.914.951
__________________________________________________________________________________________ 15. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Grup mencatat kewajiban diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 132.4 miliar dan Rp 114,9 miliar masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai akun “Kewajiban Tidak Lancar - Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di neraca konsolidasi. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
Analisa atas mutasi saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 127.262.374.418 110.984.516.569 Penyisihan imbalan kerja karyawan, bersih (Catatan 2r) 5.096.709.910 3.978.843.305
Saldo akhir periode 132.359.084.328 114.963.359.874
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:
Tingkat mortalita : TMI2
Tingkat diskonto : 12% pada tahun 2010 dan 2009
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 7% pada tahun 2010 dan 2009
Umur pensiun : 55 tahun – 60 tahun
16. HUTANG PAJAK 2 0 1 0 2 0 0 9 Pajak Penghasilan Badan 22.591.786.607 13.263.964.947 Pasal - 21 1.353.366.600 1.646.572.718 Pasal - 23 1.238.074.143 1.456.840.566 Pasal - 26 32.711.758 41.951.968
Anak perusahaan asing 1.571.816.591 3.135.439.515
__________________________________________________________________________________________ 17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu (Catatan 2b).
__________________________________________________________________________________________ 18. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Bogamulia Nagadi 95,14% 4.281.446.318 214.072.315.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4,86% 218.553.682 10.927.684.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Bogamulia Nagadi 95.13% 4.281.044.318 214.052.215.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4.87% 218.955.682 10.947.784.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 2 0 0 9 Pemegang Saham 2 0 1 0 Pemegang Saham
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
Anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
Komisaris:
Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000 Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000
Direksi:
Dondi Sapto Margono 0.0141 % 635.000 31.750.000 Diana Wirawan 0.0056 % 253.000 12.650.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0051 % 230.500 11.525.000 Dewi Murni Sukahar 0.0044 % 200.000 10.000.000 Irawati Sutanto 0.0044 % 200.000 10.000.000 Paulus Harianto 0.0044 % 200.000 10.000.000 Phillips Gunawan 0.0044 % 200.000 10.000.000 Jumlah 0,0568 % 2.568.500 128.425.000 2 0 1 0 Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
Komisaris:
Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000 Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000 Direksi:
Diana Wirawan 0.0012 % 53.000 2.650.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0007 % 30.500 1.525.000 Dondi Sapto Margono 0.0108 % 485.000 24.250.000
Jumlah 0,0271 % 1.218.500 60.925.000
2 0 0 9
Pada tanggal 7 Agustus 2009, komisaris dan direksi Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham dari laba Perusahaan yang akan ditahan per tanggal 31 Desember 2009. Dividen tersebut telah dibayar kas pada bulan September 2009. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 30 Juni 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham dari laba bersih Perusahaan tahun 2007 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Agustus 2008.
19. AGIO SAHAM, BERSIH
Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil bersih yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.
20. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Informasi segmen primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Grup diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
Perawatan Kesehatan dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern 369.679.202.209 271.009.354.776 574.595.744.846 1.215.284.301.831 - 1.215.284.301.831 HASIL Laba kotor 236.772.889.884 143.502.737.036 62.155.988.040 442.431.614.960 - 442.431.614.960 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 199.123.619.964 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.649.284.231.061 709.145.827.303 1.241.547.392.510 5.599.977.450.874 (2.120.956.988.984) 3.479.020.461.889 Jumlah kewajiban konsolidasi 417.670.995.680 342.550.629.888 792.432.986.290 1.552.654.611.860 (683.198.583.594) 869.456.028.266 Pengeluaran modal
Berwujud dan tidak
berwujud 5.045.313.481 2.923.003.558 6.897.223.278 14.865.540.317 - 14.865.540.317 Penyusutan dan amortisasi 8.211.862.230 5.368.959.499 5.471.122.234 19.051.943.963 - 19.051.943.963 2 0 1 0 Perawatan Kesehatan dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi PENDAPATAN Penjualan ekstern 375.049.061.815 244.561.434.392 412.397.179.158 1.032.007.675.365 - 1.032.007.675.365 HASIL Laba kotor 218.826.501.031 127.684.850.445 46.219.653.835 392.731.005.311 - 392.731.005.311 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 141.957.544.095 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.514.265.197.848 676.899.095.574 1.094.080.609.025 5.285.244.902.446 (2.096.910.601.359) 3.188.334.301.087 Jumlah kewajiban konsolidasi 459.088.596.074 348.117.017.782 653.150.794.025 1.460.356.407.881 (731.616.828.973) 728.739.578.908 Pengeluaran modal Berwujud dan tidak
berwujud 16.250.728.118 3.620.383.071 12.447.843.347 32.318.954.536 - 32.318.954.536 Penyusutan dan
amortisasi 8.776.544.252 4.634.208.301 5.456.554.133 18.867.306.686 188.259.606 19.055.566.291 2 0 0 9