• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT TIGARAKSA SATRIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT TIGARAKSA SATRIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR

31 MARET 2010 DAN 2009

UNAUDITED

(2)

2010

2009

Catatan (UNAUDITED) (UNAUDITED)

A S E T Aset lancar

Kas dan setara kas 3g,4 20,886,995,704 28,611,178,419 Investasi jangka pendek 3h,5 18,260,000,000 36,996,445,000

Piutang usaha 3i,6,33

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp.16.212.538.325 pada tahun 2010

dan Rp.19.160.177.243 pada tahun 2009 587,041,114,004 511,212,767,837 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - -Piutang lain-lain 7 60,448,836,808 64,375,562,359 Persediaan - bersih 3j,8 553,995,066,063 549,109,015,441 Pajak dibayar dimuka 9 16,525,120,331 16,137,290,907 Biaya dibayar dimuka 10 30,108,520,609 29,501,488,885

Jumlah Aset Lancar 1,287,265,653,519 1,235,943,748,848

Aset tidak lancar

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 11,33 1,197,021,812 1,445,144,268 Aset pajak tangguhan 3s,29 8,939,687,048 10,994,320,113

Aset tetap 3l,12 122,555,952,511 120,599,522,260

Setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp.208.289.275.453 pada tahun 2010 dan Rp.187.145.027.766 pada tahun 2009

Aset bangun kelola alih 13 648,881,477 648,881,477 Aset tidak berwujud 14 6,201,780,466 8,353,914,099

Setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi sejumlah Rp.12.466.186.011 tahun 2010 dan sejumlah Rp.9.777.993.109 tahun 2009

Uang jaminan 1,585,969,984 1,585,969,984

Pensiun dibayar dimuka 3r 9,451,785,500 8,331,509,987 Aset lain-lain 15 1,959,484,979 2,350,861,535

Jumlah Aset tidak lancar 152,540,563,777 154,310,123,723

JUMLAH ASET 1,439,806,217,296 1,390,253,872,571

(3)

2010

2009

Catatan (UNAUDITED) (UNAUDITED)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban lancar

Hutang bank dan cerukan 17 324,786,421,274 349,798,223,004

Hutang usaha 18,32

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 84,050,122,215 82,537,728,542

Pihak ketiga 360,197,269,017 297,803,488,889

Hutang pajak 3s,19 6,600,874,418 31,615,296,477 Beban masih harus dibayar 20 56,965,677,732 50,463,562,970 Hutang lain-lain 21 6,150,813,771 14,081,700,492 Pendapatan ditangguhkan 6,604,146,712 6,888,254,367

Jumlah Kewajiban lancar 845,355,325,139 833,188,254,741

Kewajiban tidak lancar

Uang Jaminan 16 146,170,143,520 124,146,340,854

Kewajiban pajak tangguhan 3s,29 1,660,248,689 560,872,188 Hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 32 107,684,373 244,654,304 Kewajiban imbalan kerja 3r 33,532,901,636 30,021,253,562

Jumlah kewajiban tidak lancar 181,470,978,218 154,973,120,908

Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan 22 8,148,259,769 8,859,991,873

EKUITAS Modal saham

Nilai nominal Rp.100 per saham Modal dasar 2.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 918.492.750 saham 23 91,849,275,000 91,849,275,000

Agio saham 24 9,056,550,000 9,056,550,000

Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi

dan anak perusahaan (3,023,998,349) (3,023,998,349) Saldo laba :

Ditentukan penggunaannya 18,369,855,000 18,369,855,000 Tidak ditentukan penggunaannya 288,579,972,519 276,980,823,398

Jumlah Ekuitas 404,831,654,170 393,232,505,049

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,439,806,217,296 1,390,253,872,571

-dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

(4)

2010

2009

Catatan (UNAUDITED) (UNAUDITED)

PENJUALAN BERSIH 3q,25 1,230,760,809,537 1,057,059,461,564

BEBAN POKOK PENJUALAN 3p,3q,26 1,113,930,586,202 939,548,826,642

LABA KOTOR 116,830,223,335 117,510,634,922

BEBAN USAHA

Beban Penjualan 3p,3q,27 70,234,952,038 71,606,109,910 Beban Umum dan Administrasi 3p,3q,27 25,209,754,887 23,956,411,354 Jumlah beban usaha 95,444,706,925 95,562,521,264

LABA (RUGI) USAHA 21,385,516,410 21,948,113,658

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan pembiayaan dari penjualan angsuran 4,167,838,870 4,138,264,849 Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap 3l 2,012,580,484 1,114,939,453 Penghasilan bunga 28 504,864,859 1,173,149,152 Penghasilan sewa 3p 423,569,521 234,702,252 Beban bunga dan provisi bank (8,093,376,702) (12,319,539,535) Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing (516,304,319) 76,983,815 Amortisasi goodwill (25,578,867) (25,578,867) Lain-lain bersih (358,555,909) 301,961,266

Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (1,884,962,063) (5,305,117,615)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 19,500,554,347 16,642,996,043 BEBAN PAJAK

Pajak Kini 5,821,049,788 1,981,766,366 Manfaat pajak (beban pajak tangguhan) 3s,29 (941,193,386) (850,632,269)

Jumlah 4,879,856,402 1,131,134,097

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS 14,620,697,945 15,511,861,946 Hak minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan 3c,22 (1,493,684,228) (1,131,151,360)

LABA (RUGI) BERSIH 13,127,013,717 14,380,710,586

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 3t,30 14 16

dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan iii

(5)

Modal Agio perubahan ekuitas Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah Catatan disetor saham perusahaan asosiasi penggunaannya penggunaannya ekuitas

Saldo per 31 Desember 2008 91,849,275,000 9,056,550,000 (3,023,998,349) 18,369,855,000 378,851,794,463262,600,112,812

Laba bersih periode Januari - Maret - - - - 14,380,710,586 14,380,710,586

Saldo per 31 Maret 2009 91,849,275,000 9,056,550,000 (3,023,998,349) 276,980,823,39818,369,855,000 393,232,505,049

Laba bersih periode April - Desember - - - - 35,211,845,404 35,211,845,404 Dividen tunai 31 - - - - (36,739,710,000) (36,739,710,000)

Saldo per 31 Desember 2009 91,849,275,000 9,056,550,000 (3,023,998,349) 18,369,855,000 391,704,640,453275,452,958,802

Laba bersih periode berjalan - - - - 13,127,013,717 13,127,013,717

Saldo per 31 Maret 2010 91,849,275,000 9,056,550,000 (3,023,998,349) 18,369,855,000 404,831,654,170288,579,972,519

- - - -

-Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan

iv

(6)

2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Penerimaan kas dari pelanggan 1,250,347,988,284 1,193,328,497,164 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (1,207,161,978,920) (1,083,520,204,286) Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 43,186,009,364 109,808,292,878 Pembayaran pajak penghasilan (2,350,185,632) (5,615,412,815) Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 40,835,823,732 104,192,880,063 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :

Penerimaan (penempatan) investasi jangka pendek 25,119,610,000 23,819,525,000 Hasil penjualan aset tetap 2,104,911,252 1,668,378,819 Penerimaan bunga 2,517,445,343 5,311,414,001 Hasil penjualan investasi saham 1,207,087,840 -Perolehan aset tetap (9,267,681,153) (11,306,877,661) Perolehan aset tidak berwujud (393,975,189) (3,143,305,506) Kas Bersih diperolah dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 21,287,398,093 16,349,134,653

-ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :

Penerimaan uang jaminan 4,466,106,322 7,307,823,996 Penambahan (pengurangan) hutang bank (80,652,421,703) (110,932,584,260) Pembayaran bunga dan provisi (8,093,376,702) (12,319,539,535) Pembayaran dividen anak perusahaan kepada minoritas - (3,250,000,000) Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (84,279,692,083) (119,194,299,799)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (22,156,470,258) 1,347,714,917 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 43,043,465,962 27,263,463,502

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 20,886,995,704 28,611,178,419

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

(7)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT TIGARAKSA SATRIA Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 35 tanggal 17 November 1986 dari Notaris M.M.I Wiardi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. C2-3127-HT 01.01.Th.87 tanggal 21 April 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989, Tambahan No. 3682. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan akta No.28 dari notaris Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L.M., tanggal 18 Februari 2008, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar sesuai dengan Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat No. AHU-11575.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Maret 2008. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pemborong, administrasi, agen dan percetakan. Saat ini kegiatan utama perusahaan meliputi bidang distribusi produk - produk beberapa prinsipal. Selain itu perusahaan memproduksi susu dengan merek "Produgen", serta melakukan investasi pada beberapa perusahaan. Perusahaan memiliki hak atas merek dagang Produgen, Crystal Dentiss, Progensa dan Blue Gaz.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di Graha Codefin, Jalan HR Rasuna Said Kav. B-3, Jakarta Selatan dan cabang-cabang dikota besar lainnya di Indonesia.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat PT Tigaraksa Satria, Tbk dalam akta no.84 dari Notaris Misahardi Wilamarta, S.H. tanggal 30 April 2009 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris : Meity Tjiptobiantoro

Komisaris : Shinta Widjaja Kamdani

Chandra Natalie Widjaja Komisaris independen : Syahrizal Sabir

Fauzy

Dewan Direksi :

Presiden Direktur : Lianne Widjaja

Direktur : Budy Purnawanto

Troy Parwata

(8)

b. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, struktur Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :

Tahun operasi

Persentase pemilikan Domisili Jenis Usaha komersial 2010 2009

PT Blue Gas Indonesia 75,00% 75,00% Jakarta Industri alat-alat dapur dari 1991 logam dan jasa perawatan

dan pengisian LPG.

PT Tira Satria Properti 99,89% 99,89% Jakarta Pembangunan dan me-

-nyewakan gudang. Sa-at ini, anak perusahaan belum beroperasi.

PT Tigaraksa Optima 99,60% 99,60% Jakarta Distributor produk khusus 1995 pengajaran bahasa asing

dari linguaphone. Anak perusahaan telah meng-hentikan kegiatan usaha nya sejak tanggal 1 Januari 2003.

PT Inti Karya Agrosatria 66,67% 66,67% Jakarta Pengolahan, Pengawetan, 1999 dan pengalengan jamur

dan jagung muda. Anak perusahaan telah meng -hentikan produksinya sejak bulan September 1999. c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Seluruh saham Perusahaan sebanyak 918.492.750 telah dicatat di PT Bursa Efek Indonesia, sebagai berikut :

- Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 2.500.000 saham dengan harga penawaran Rp. 5.750 per saham, sesuai dengan Surat Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-104/SHM/MK.10/1990 tanggal 21 April 1990.

- Pencatatan sejumlah 2.420.000 saham pendiri (partial listing), seusai dengan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-626/PM/1990 tanggal 6 Juni 1990.

- Pencatatan sejumlah 1.580.000 saham pendiri (partial listing), sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No. S-460/PM/1991 tanggal 13 April 1991.

- Pencatatan sejumlah 7.000.000 sahamnya (company listing), sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No. S-881/PM/1991 tanggal 17 Juni 1991.

- Penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham sejumlah 27.000.000 saham setelah memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari bapepam No. S-1265/PM/1991 tanggal 14 Agustus 1991.

- Konversi saham dari obligasi konversi sejumlah 8.097.500 saham (pre listing) sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham (pre listing) dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-205/BEJ.I.2/VIII/1995 tanggal 14 Agustus 1995 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/VIII/95 tanggal 23 Agustus 1995.

- Pembagian saham bonus sejumlah 38.878.000 saham yang berasal dari agio saham hasil penawaran umum saham, sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham dari PT Bursa Efek Jakarta No . S280/BEJ. -1-2/0796 tanggal 15 Juli 1996 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 43/EMT/LIST/BES/VII/96 tanggal 11 Juli 1996. Anak Perusahaan

(9)

- Pencatatan saham tambahan hasil pemecahan nilai nomimal saham (stock split) dari Rp.1.000 menjadi Rp.100, sesuai dengan surat Pengumuman dari PT Bursa Efek Jakarta No. PENG-821/BEJ.PSJ/P/08-2005 tertanggal 25 Agustus 2005 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-372/LIST-PENG/BES/VIII/2005 tertanggal 29 Agustus 2005, dimana pencatatan saham tambahan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 30 Agustus 2005. Jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya bertambah pada tahun 2005 dari 87.475.500 saham menjadi 874.755.000 saham. - Pencatatan saham tambahan sejumlah 43.737.750 saham yang berasal dari dividen saham sesuai dengan Surat

Persetujuan Pencatatan Saham dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-0651/BEJ-PSJ/6/2006 tertanggal 16 Juni 2006 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-093/LIST-EMITEN/BES/VII/2006 tertanggal 7 Juli 2006. Pencatatan saham tambahan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 10 Juli 2006.

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)

a. Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.

Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.

Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.

b. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan

i. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 : - PSAK 26 (revisi 2008), Biaya pinjaman

- PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan - PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran

ii. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 : - PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

- PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

- PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

- PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

- PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

- PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

- PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan

ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 : - ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

- ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

- ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

- ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.

(10)

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dan investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Penggabungan Usaha

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisis. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasikan diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

e. Transaksi Hubungan Istimewa

(11)

1. Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hal suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan - perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

f. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharus-kan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilapormengharus-kan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

g. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaanya.

h. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca sebagai investasi jangka pendek, yang dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi efek yang nilai wajarnya tersedia

Investasi efek yang diperdagangkan (investasi melalui manajer investasi atau unit penyertaan reksadana) dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aset bersih unit tersebut. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Perubahan ekuitas anak perusahaan

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

i. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

(12)

j. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah yang ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Penyisihan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun. k. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Aset Tetap - Pemilikan Langsung

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan dan prasarana : 4 - 20

Mesin dan peralatan pabrik : 10

Tabung gas : 10

Peralatan dan perabot kantor : 4 - 10

Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain : 4 - 5

Kendaraan : 4 - 5

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya - biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

m. Penurunan Nilai Aset

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.

n. Aset Bangun Kelola Alih

Aset bangun kelola alih (build, operate and transfer) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pad saat terjadinya.

o. Aset Tidak Berwujud

Biaya perolehan untuk lisensi penggunaan perangkat lunak komputer SAP dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun.

(13)

p. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Sebagai Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi :

- Perusahaan dan anak perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

- Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; - Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;

- Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan anak perusahaan tersebut; dan

- Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

Penjualan angsuran diakui sebesar nilai wajar dari barang tersebut (harga penjualan tunai), perbedaan antara nilai wajar dan jumlah angsuran diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi ke pendapatan selama periode angsuran. Amortisasi tersebut disajikan sebagai pendapatan pembiayaan dari penjualan angsuran dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Pendapatan Bunga

Pendapatan Bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya. r. Imbalan Kerja

Pensiun

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang meliputi sebagian besar karyawan tetap yang memenuhi syarat.

Aset dari program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Tigaraksa Satria (DPTRS) yang pendiriannya disetujui berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-430/KM.17/1996 tanggal 6 November 1996. Program tersebut didanai melalu kontribusi dari karyawan dan perusahaan. Kontribusi karyawan dihitung sebesar 2,5% dari gaji kotor tahunan karyawan, dan sisanya 8,2% - 8,79% pada tahun 2005 merupakan kontribusi Perusahaan berdasarkan perhitungan Aktuaria. Pada tahun 2006, Perusahaan dan anak perusahaan serta karyawan peserta DPTRS tidak memberikan konstribusi kepada DPTRS karena status pendanaannya sudah berlebih.

Perusahaan dan anak perusahaan membayar manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun dan Undang - undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003 (UUTK), mana yang lebih tinggi. Beban pensiun yang diakui telah dihitung secara aktuaria sesuai dengan UUTk atau ketentuan Dana Pensiun, mana yang lebih tinggi.

(14)

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata - rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari pada pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Suatu aset diakui ketika nilai wajar aset program melebihi jumlah kewajiban manfaat pasti. Aset diakui pada nilai yang lebih rendah dari kelebihan dan jumlah akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang tidak diakui dan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.

Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan dan anak perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan yang bukan merupakan anggota DPTRS sesuai dengan UUTK. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari pada pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

s. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

t. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan dengan memperhitungkan saham beredar yang diperoleh kembali selama tahun yang bersangkutan.

u. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

(15)

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

(16)

4 KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:

31 MARET 2010 31 MARET 2009

Kas 232,432,447 214,229,947

Bank pihak ketiga: Rupiah

Bank Mandiri 4,549,046,958 5,957,590,927 Bank OCBC NISP 2,732,227,630 3,649,834,572 ANZ Panin Bank 1,790,850,566 -Bank Central Asia 1,331,413,661 3,884,863,047

Bank HSBC 336,954,880 627,374,324

Citibank N.A 221,787,679 31,983,610 Standard Chartered Bank 203,330,115 169,592,238 Bank CIMB Niaga 94,307,944 1,194,173,809 Bank Permata 39,359,250 237,417,270 Bank Danamon Indonesia 23,657,322 7,429,920 The Royal Bank of Scotland - 146,760,698 Dollar Amerika Serikat

Bank Mandiri 2,759,017,162 35,740,127 Bank CIMB Niaga 72,610,090 425,344,094

Sub jumlah 14,154,563,257 16,368,104,636

- - Deposito berjangka Rupiah pada pihak ketiga:

Bank Mandiri 4,000,000,000

-Bank Danamon 2,500,000,000 12,028,843,836

Sub Jumlah 6,500,000,000 12,028,843,836

Jumlah 20,886,995,704 28,611,178,419

- - Tingkat bunga deposito berjangka Rupiah per tahun 5,80% - 9,25% 5,80% - 11,00%

(17)

5 INVESTASI JANGKA PENDEK

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Deposito berjangka Rupiah pada pihak ketiga:

Bank Central Asia 10,000,000,000 10,000,000,000 Bank CIMB Niaga 7,500,000,000 18,000,000,000 Citibank N.A 560,000,000 560,000,000 Bank OCBC NISP 200,000,000 4,200,000,000

Sub Jumlah 18,260,000,000 32,760,000,000

Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat:

Bank CIMB Niaga - 2,025,625,000 Sub Jumlah - 2,025,625,000 Penempatan pada efek saham (nilai wajar efek yang diperdagangkan)

PT Kalbe Farma Tbk sebanyak 752.000 lembar - 300,800,000 Sub Jumlah - 300,800,000 Penempatan pada Reksadana - 1,910,020,000

Jumlah 18,260,000,000 36,996,445,000

-Tingkat bunga pertahun :

Deposito berjangka jangka pendek

Rupiah 5,80% - 9,25% 5,80% - 11,00%

AS Dollar - 2,50% - 3,25%

Jangka waktu deposito di atas berkisar antara satu sampai dengan dua belas bulan, deposito tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan.

6 PIUTANG USAHA

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Piutang penjualan barang dagangan 603,253,652,329 530,372,945,080 Penyisihan piutang ragu-ragu (16,212,538,325) (19,160,177,243)

Bersih 587,041,114,004 511,212,767,837

-Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :

Saldo awal periode (per 31 Maret) 19,160,177,243 16,461,455,255 Penambahan periode April - Desember (tahun lalu) (1,274,642,656) 5,261,622,208 Penghapusan piutang periode April - Desember (tahun lalu) (2,003,649,042) (4,056,682,411) Saldo akhir tahun (per 31 Desember) 15,881,885,545 17,666,395,052 Penambahan periode ini (by penghapusan) 693,768,174 1,438,400,756 Penghapusan piutang periode ini (363,115,394) 55,381,435 Saldo akhir periode (31 Maret) 16,212,538,325 19,160,177,243

-Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha telah memadai untuk menutupi risiko yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

(18)

7 PIUTANG LAIN-LAIN

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Beban operasional prinsipal :

PT Nutricia Indonesia Sejahtera 20,918,748,940 12,006,300,482 PT Wyeth Indonesia 12,295,348,507 5,848,542,869

PT Sari Husada 12,271,441,562 33,289,066,144

PT Mantrust Indonesia 4,523,616,068 5,794,162,102 PT Mars Symbioscience Indonesia 2,716,006,193 3,653,791,609 PT 3M Indonesia 2,597,268,134 2,431,577,908 PT Suryajaya Abadiperkasa 1,284,375,848 152,501,485 PT Yupi Indo Jelly Gum 315,134,291 -PT Mitrasatrya Perkasautama 106,003,317 -PT Supra Sumber Cipta 63,800,569 62,276,679 PT Blambangan Raya 53,851,693 -PT GE Lighting Indonesia 49,938,746 228,714,706 PT Amrita Niaga 4,324,027 -PT Splash Indonesia 669,365 -Sewa gedung 705,931,204 56,659,290 Piutang sampel 547,632,625 4,595,160 Piutang diskon 512,506,905 58,824,330 Tagihan klaim 428,685,649 128,510,240 Pinjaman karyawan non manajerial 414,859,980 428,740,818 Piutang pinjaman pihak ketiga 160,373,629 95,619,209 Piutang bunga 32,788,006 29,727,532 Lain-lain 445,531,550 105,951,796 Jumlah 60,448,836,808 64,375,562,359 -8 PERSEDIAAN - BERSIH 31 MARET 2010 31 MARET 2009 Barang dagangan 547,887,557,531 525,276,197,548

Bahan baku dan pembungkus 5,611,634,579 15,235,918,946 Barang dalam perjalanan 495,873,953 8,548,007,940 Barang dalam proses produksi - 48,891,007

Jumlah 553,995,066,063 549,109,015,441

-Pada tanggal 31 Maret 2010 persediaan telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Indrapura Tbk dan PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Permata Nipponkoa dan PT Mitsui Sumitomo Insurance terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp.293.096 juta dan US$24 juta. Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

9 PAJAK DIBAYAR DIMUKA

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Pajak Pertambahan Nilai - bersih 6,442,568,539 403,174,994 Kelebihan pembayaran pajak kini :

Perusahaan :

Pajak penghasilan pasal 29 - 2009 - 40,079,723 Pajak penghasilan pasal 29 - 2008 4,456,780,625 4,456,780,625 Anak Perusahaan :

PT. Blue Gas Indonesia 4,525,897,050 10,191,937,350 PT. Tira Satria Properti 1,099,874,117 1,045,318,215

(19)

10 BIAYA DIBAYAR DIMUKA

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Sewa gedung dan gudang 14,331,667,412 8,528,782,172 Uang muka pembelian 5,956,478,907 7,701,856,551 Uang muka asuransi 3,125,594,974 5,166,046,923 Uang muka operasional 2,549,260,143 3,238,158,765 Uang muka perjalanan dinas 350,347,930 606,146,434

Lain-lain 3,795,171,243 4,260,498,040

Jumlah 30,108,520,609 29,501,488,885

-11 PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Piutang jangka pendek yang timbul dari transaksi pinjaman uang dengan dan atau tanpa bunga, hubungan rekening koran koran tanpa bunga, tagihan biaya operasi dan biaya - biaya yang dibayar terlebih dahulu oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan atau sebaliknya dengan rincian sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Piutang karyawan 1,053,702,838 1,301,825,294 PT Delta Satria Dewata 143,318,974 143,318,974

1,197,021,812

1,445,144,268

(20)

12 ASET TETAP

1 JANUARI 2010 Penambahan Pengurangan 31 MARET 2010

BIAYA PEROLEHAN Tanah 9,922,194,600 2,050,215,218 - 11,972,409,818 Bangunan 24,993,461,421 1,333,096,249 - 26,326,557,670 Mesin-mesin 72,943,563,554 205,623,088 - 73,149,186,642 Tabung gas 173,179,966,282 4,291,196,811 - 177,471,163,093 Kendaraan bermotor 27,170,835,888 339,000,000 885,723,001 26,624,112,887

Peralatan & perabot kantor 14,653,357,632 1,048,549,787 496,426,237 15,205,481,182 Bangunan dalam penyelesaian 96,316,672 - - 96,316,672

Jumlah 322,959,696,049 9,267,681,153 1,382,149,238 330,845,227,964 AKUMULASI PENYUSUTAN Bangunan 15,496,522,516 420,797,439 - 15,917,319,955 Mesin-mesin 55,918,036,712 349,926,447 - 56,267,963,159 Tabung gas 100,299,281,640 3,112,106,251 - 103,411,387,891 Kendaraan bermotor 22,153,138,981 502,436,427 818,816,331 21,836,759,077

Peralatan & perabot kantor 9,652,826,096 1,674,021,414 471,002,139 10,855,845,371

Jumlah 203,519,805,945 6,059,287,978 1,289,818,470 208,289,275,453

JUMLAH TERCATAT 119,439,890,104 122,555,952,511

1 JANUARI 2009 Penambahan Pengurangan 31 MARET 2009

BIAYA PEROLEHAN Tanah 9,647,468,960 484,725,640 - 10,132,194,600 Bangunan 22,620,004,910 146,775,316 - 22,766,780,226 Mesin-mesin 71,427,561,555 274,060,790 - 71,701,622,345 Tabung gas 151,269,785,333 8,463,865,000 4,819,000 159,728,831,333 Kendaraan bermotor 29,181,281,362 686,400,000 2,528,534,782 27,339,146,580

Peralatan dan perabot kantor 13,631,728,976 1,000,149,915 55,054,949 14,576,823,942

Bangunan dalam penyelesaian 1,248,250,000 250,901,000 - 1,499,151,000

Jumlah 299,026,081,096 11,306,877,661 2,588,408,731 307,744,550,026 AKUMULASI PENYUSUTAN Bangunan 14,349,675,813 389,960,395 - 14,739,636,208 Mesin-mesin 49,141,128,487 316,195,828 - 49,457,324,315 Tabung gas 88,702,219,146 2,803,537,000 - 91,505,756,146 Kendaraan bermotor 23,136,056,878 369,523,864 1,997,757,132 21,507,823,610

Peralatan dan perabot kantor 7,734,350,685 2,237,349,035 37,212,233 9,934,487,487

Jumlah 183,063,431,009 6,116,566,122 2,034,969,365 187,145,027,766 JUMLAH TERCATAT 115,962,650,087 120,599,522,260

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak dibeberapa kota dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

(21)

Tanah seluas 18.319 m2 masing - masing pada tahun 2010 dan 2009, berlokasi di Jogyakarta, Surabaya, Makasar dan Lampung, belum atas nama Perusahaan dan anak perusahaan.

Tanah dan bangunan di atasnya seluas 59.531 m2 pada tahun 2010 dan 2009 (termasuk milik BGI seluas 7.500 m2) yang terletak di beberapa kota besar di Indonesia digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh perusahaan dari Bank. Pada tahun 2009, perusahaan melakukan penjualan atas tanah dan bangunan di Lampung dengan nilai jual sebesar Rp.2.500.000.000 sesuai dengan Akta Jual Beli no.313/2009 dan 314/2009 tanggal 5 Agustus 2009 oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Muhayatsyah Tarmizi,SH.

Pada tanggal 31 Maret 2010, aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Indrapura,Tbk terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sejumlah Rp.72.032 juta dan US$5,18 juta.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

13 ASET BANGUN KELOLA ALIH

Perusahaan memiliki aset bangun kelola alih dalam bentuk lahan kosong yang berlokasi di Jogyakarta dengan hal legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

14 ASET TDK BERWUJUD Akun ini merupakan :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Lisensi perangkat lunak komputer setelah dikurangi akumulasi

amortisasi sejumlah Rp.12.466.186.011 tahun 2010

(2009: Rp.9.777.993.109) 5,169,839,376 7,219,657,541 Goodwill - bersih 1,031,941,090 1,134,256,558 6,201,780,466 8,353,914,099 -Goodwill timbul dari akuisisi anak perusahaan sebagai berikut :

Biaya perolehan

PT Blue Gas Indonesia 2,046,309,396 2,046,309,396 PT Tiga Raksa Optima 508,969,863 508,969,863

Jumlah 2,555,279,259 2,555,279,259 Akumulasi amortisasi (1,523,338,169) (1,421,022,701) Goodwil - bersih 1,031,941,090 1,134,256,558 -20/04/10

(22)

15 ASET LAINNYA

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Piutang karyawan non manajerial 1,959,484,979 1,246,296,688 Aset-aset yg tidak digunakan dalam kegiatan :

Bangunan - 804,005,552 Tanah - 270,760,000 Perabot kantor - 29,799,295

Jumlah 1,959,484,996 2,350,861,535

- - Aset-aset yang tidak digunakan dalam kegiatan dimiliki oleh PT Inti Karya Agrosatria, anak perusahaan yang telah menghenti-kan operasinya, pada tahun 2010 telah dilakumenghenti-kan penjualan atas aset-aset tersebut kepada Perusahaan.

16 UANG JAMINAN Akun ini terdiri dari :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Uang jaminan konsumen atas tabung gas 145,306,148,677 123,364,034,011

Lain-lain 863,994,843 782,306,843

Jumlah 146,170,143,520 124,146,340,854

(23)

-17 HUTANG BANK

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Bank CIMB Niaga, Jakarta

Hutang bank 80,000,000,000 85,000,000,000

Cerukan 6,173,523,410 12,489,534,146

Bank OCBC NISP, Jakarta

Hutang bank 80,000,000,000 110,000,000,000

Cerukan 5,937,010,974 6,471,129,520

Standard Chartered Bank, Jakarta 60,784,846,596 49,989,083,510 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta 57,400,000,000 39,000,000,000 ANZ Panin Bank, Jakarta 30,841,164,067 -Citibank N.A., Jakarta

Hutang bank - 41,400,000,000 Cerukan 2,460,260,431 -Bank Central Asia, Jakarta

Cerukan 1,189,615,796 5,448,475,828

Jumlah 324,786,421,274 349,798,223,004

-PT Bank OCBC NISP Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit yang dapat diperpanjang berupa kredit rekening koran (KRK) sebesar Rp.15.000.000.000 dan DL sebesar Rp.180.000.000.000 masing-masing denan tingkat bunga per tahun sebesar suku bunga Bank Indonesia (SBI) ditambah 2,65% dan SBI ditambah 2,5%. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 1 Februari 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Februari 2011. Pinjaman yang diperpanjang ini dikenakan bunga sebesar 12% dan 10% per tahun.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa bidang tanah Perusahaan yang terletak di Bandung, Semarang, Surabaya dan Jogyakarta dengan total seluas 32.681 m2, piutang usaha senilai Rp.97,5 miliar dan persediaan senilai 62,5 miliar yang diikat secara fiducia.

PT ANZ Panin Bank (ANZ)

Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp.100.000.000.000 untuk pembelian barang dari prinsipal, yang dikenakan bunga sebesar 3,40% per tahun ditambah cost of fund atau berkisar 10,75% - 11,60% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang senilai Rp.60.000.000.000 dan persediaan senilai Rp.65.000.000.000 yang diikat secara fiducia. Fasilitas kredit ini akan berakhir 30 Juni 2010.

Pinjaman t ersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga Interest coverage ratio minimum 2,0x, EBITDA ratio maksimum 4,0x dan juga menjaga agar rata-rata aliran dana masuk ke ANZ per bulan minimum Rp.60.000.000.000.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp.75.000.000.000 yang dikenakan bunga sebesar 1,75% per tahun dibawah suku bunga kredit HSBC atau berkisar 10,70% - 17,50% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan berakhir pada tangal 30 April 2010 dan dijamin dengan piutang usaha Perusahaan sebesar Rp.93.750.000.000 yang diikat secara fidusia.

Pada 10 Februari 2010 fasilitas kredit ditambah menjadi sebesar Rp.100.000.000.000 dengan tingkat bunga yang sama. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp.100.000.000.000 yang diikat secara fiducia.

Pinjaman tersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga current ratio minimum 1,1x interest coverage ratio minimum 2,0x , gearing ratio maksimal 1,5x, dividend payout ratio maksimum 50% dari laba ditahan. Selain itu, Perusahaan diharuskan untuk melakukan penerimaan atas piutang usaha yang dijaminkan melalui rekening Bank HSBC.

(24)

Standard Chartered Bank

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan piutang sebesar Rp.50.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 2,5% diatas biaya pinjaman atau berkisar 10,50% - 16,75% per tahun.

Pada tahun 2009, fasilitas kredit ditambah menjadi sebesar Rp.80.000.000.000 dengan tingkat bunga sama dengan tahun lalu dan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2010.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp.100.000.000.000 yang diikat secara fiducia.

Pada Februari 2010, fasilitas kredit ditambah menjadi sebesar Rp.100.000.000.000 dengan tingkat bunga yang sama dan jatuh tempo pada tangal 28 Februari 2011.

PT Bank CIMB Niaga Tbk

Perusahaan memperoleh dua fasilitas kredit pinjaman rekening koran (PRK) dengan jumlah total sebesar Rp.17.000.000.000 dan kredit pinjaman tetap sebesar Rp.65 miliar, yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar bunga deposito ditambah margin 1,5% per tahun untuk PRK 1, SBI (satu bulan) ditambah 4% per tahun untuk PRK 2 dan kredit pinjaman tetap. Fasilitas-fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 5 September 2009.

Pada bulan Maret 2009, Perusahaan mendapatkan tambahan untuk fasilitas kredit pinjaman tetap sebesar Rp.50.000.000.000 sehingga total seluruh fasilitas kredit yang dterima menjadi Rp.132.000.000.000. Jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 5 September 2010, dengan tingkat bunga sebesar bunga deposito berjangka ditambah margin 1,5% per tahun untuk PRK 1, SBI (satu bulan) ditambah 6,02% per tahun untuk PRK 2 dan kredit pinjaman tetap.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah milik Perusahaan seluas 15.600 m2 dan milik BGI, anak perusahaan seluas 7.500 m2, piutang usaha sebesar Rp.35 miliar dan persediaan senilai Rp.75 miliar, yang diikat secara fiducia. Untuk pinjaman PRK 1 dijamin dengan deposito berjangka sebesar Rp.2 miliar yang ditempatkan pada bank tersebut.

Pinjaman tersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga leverage ratio maksimal 3,5x, EBITDA/Interest expense ratio minimum 2x dan meyakinkan bahwa nilai piutang ditambah nilai persediaan harus lebih besar dari nilai hutang bank jangka pendek ditambah hutang usaha.

Citibank N.A

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kombinasi yang dapat diperpanjang (revolving credit) dalam bentuk kredit pembiayaan piutang sebesar Rp.41.400.000.000 dan fasilitas cerukan sebesar Rp.3.600.000.000 untuk pinjaman ini dikenakan bunga sebesar SBI tambah 2,5% per tahun atau berkisar 11,20% - 16,25% per tahun.

Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Juni 2010 dan dijamin dengan piutang usaha senilai Rp.45.000.000.000 dan persediaan senilai Rp.11.250.000.000 serta deposito berjangka sebesar Rp.560.000.000 yang diikat secara fiducia.

PT Bank Central Asia

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit lokal rekening koran sebesar Rp.10.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 1% diatas tingkat bunga tertinggi dari deposito yang dijaminkan dan jatuh tempo pada tanggal 9 September 2010.

(25)

18 HUTANG USAHA

Akun ini merupakan hutang kepada pemasok bahan baku, bahan pembantu dan barang dagangan.

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 34)

PT Wyeth Indonesia 84,050,122,215 82,537,728,542

Sub jumlah 84,050,122,215 82,537,728,542

-Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 359,681,917,838 296,539,795,209 Pemasok luar negeri 515,351,179 1,263,693,680

Sub jumlah 360,197,269,017 297,803,488,889 -Jumlah 444,247,391,232 380,341,217,431 -19 HUTANG PAJAK 31 MARET 2010 31 MARET 2009 Pajak kini : Perusahaan 4,066,795,191

Anak perusahaan 1,037,247,538 739,350,066 Pajak Penghasilan Pasal 21 275,792,483 2,131,943,721 Pasal 23 306,004,038 481,552,257 Pasal 25 - -Pasal 26 42,383,187 34,845,684 Pasal 4(2) 99,825,349 65,858,010 Pajak Pertambahan Nilai 772,826,632 28,161,746,739

Jumlah 6,600,874,418 31,615,296,477

(26)

20 BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 MARET 2010 31 MARET 2009 Bonus/THR 17,786,965,837 19,448,515,914 Komisi 16,994,195,388 2,879,958,590 Promosi 10,749,752,229 13,011,266,028 Asuransi 2,061,493,003 4,174,859,121 Bunga 1,574,214,242 1,198,922,650 Konsultan 842,675,930 858,183,152 Pelatihan 623,620,883 460,948,683

Gaji dan upah 555,712,534 1,161,942,227

Rapat 484,177,269 394,766,184

Komunikasi 478,552,537 486,629,368

Perjalanan 273,820,353 280,433,153

Listrik, telepon dan faksimili 222,445,139 213,524,476 Pemeliharaan 98,633,887 296,463,564 Lain-lain 4,219,418,501 5,597,149,860 Jumlah 56,965,677,732 50,463,562,970 -21 HUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :

Koperasi karyawan PT Tigaraksa Satria - 764,135,298 Pihak ketiga :

Hutang kepada Transporter 2,813,481,964 2,000,704,535 Hutang non usaha 1,741,093,059 3,554,632,659 Titipan pembayaran 597,225,953 6,890,160,862

Royalti 268,516,349 168,829,828

Pendapatan diterima dimuka 231,464,426 89,031,500 Hutang jamsostek 138,825,929 250,972,565 Lain-lain 360,206,091 363,233,245 Sub jumlah 6,150,813,771 13,317,565,194 Jumlah 6,150,813,771 14,081,700,492 -22 HAK MINORITAS

a. Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan

Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 PT Blue Gas Indonesia 8,123,928,923 8,836,558,551 PT Tira Satria Properti 24,330,846 23,433,322

Sub jumlah 8,148,259,769 8,859,991,873

(27)

-b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

31 MARET 2010 31 MARET 2009 PT Blue Gas Indonesia 1,493,684,228 1,130,384,993 PT Tira Satria Properti - 766,367

Sub jumlah 1,493,684,228 1,131,151,360

-23 MODAL SAHAM

Jumlah Saham

Ditempatkan dan Persentase Jumlah Disetor penuh Pemilikan

PT Penta Widjaja Investindo 342,685,600 37.310 34,268,560,000 PT Sarana Ledaun 280,747,950 30.566 28,074,795,000 PT Widjajatunggal Sejahtera 232,673,700 25.332 23,267,370,000 Robert Budiarto Widjaja 2,041,900 0.222 204,190,000 Meity Tjiptobiantoro 80,850 0.009 8,085,000 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 60,262,750 6.561 6,026,275,000 Jumlah 918,492,750 100.000 91,849,275,000

-Jumlah Saham

Ditempatkan dan Persentase Jumlah Disetor penuh Pemilikan

PT Penta Widjaja Investindo 342,671,600 37.308 34,267,160,000 PT Sarana Ledaun 280,747,950 30.566 28,074,795,000 PT Widjajatunggal Sejahtera 232,673,700 25.332 23,267,370,000 Robert Budiarto Widjaja 2,041,900 0.222 204,190,000 Meity Tjiptobiantoro 80,850 0.009 8,085,000 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 60,276,750 6.563 6,027,675,000 Jumlah 918,492,750 100.000 91,849,275,000

-24 AGIO SAHAM

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan :

Penjualan saham Perusahaan kepada pemegang saham 8 Pebruari 1990

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 780.000 saham 2,180,000,000 2,180,000,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (780,000,000) (780,000,000)

Bersih 1,400,000,000 1,400,000,000

Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tanggal 31 Mei 1990

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 2.500.000 saham 14,375,000,000 14,375,000,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (2,500,000,000) (2,500,000,000)

Bersih 11,875,000,000 11,875,000,000

Saldo agio saham per 31 Desember 1990 13,275,000,000 13,275,000,000

20/04/10

Nama Pemegang Saham

31 MARET 2010

Nama Pemegang Saham

(28)

Konversi atas obligasi konversi menjadi saham sebanyak 986.600 saham

Jumlah obligasi yang dikonversi 3,874,920,000 3,874,920,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (922,600,000) (922,600,000)

Bersih 2,952,320,000 2,952,320,000

Saldo agio saham per 31 Desember 1995 16,227,320,000 16,227,320,000

Konversi atas obligasi konversi menjadi saham sebanyak 47.011.401 saham

Jumlah obligasi yang dikonversi 30,134,580,000 30,134,580,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (7,174,900,000) (7,174,900,000)

Bersih 22,959,680,000 22,959,680,000

Pembagian saham bonus tahun 1996 (38,878,000,000) (38,878,000,000) Pembagian dividen saham tahun 2006 8,747,550,000 8,747,550,000

Saldo agio saham 9,056,550,000 9,056,550,000

-25 PENJUALAN BERSIH

Akun ini merupakan penjualan bersih setelah dikurangi potongan harga dan retur penjualan dengan rincian sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga 1,155,096,166,422 983,629,086,778 Gas (LPG), kompor dan blender 67,819,265,466 64,670,631,143 Buku pendidikan 7,845,377,649 8,759,743,643

Jumlah 1,230,760,809,537 1,057,059,461,564

-26 BEBAN POKOK PENJUALAN

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga 1,059,511,265,120 887,751,838,616 Gas (LPG), kompor dan blender 51,809,937,824 49,355,108,886 Buku pendidikan 2,609,383,258 2,441,879,140

Jumlah 1,113,930,586,202 939,548,826,642

(29)

-27 BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari : a. Beban Penjualan

31 MARET 2010 31 MARET 2009

Gaji dan upah 19,310,819,054 20,041,555,216

Pengiriman barang dan distribusi 18,206,551,372 16,762,481,843

Komisi 12,641,604,197 11,397,263,669 Sewa 6,493,468,298 6,248,127,753 Promosi 5,303,515,147 7,667,298,513 Kendaraan 1,539,315,946 1,738,184,372 Asuransi 1,435,574,160 1,534,938,588 Penyusutan 992,538,840 1,324,510,601

Komunikasi dan benda pos 754,214,698 799,285,652 Penyisihan piutang usaha 693,768,174 1,438,400,756 Administrasi kantor dan rapat 687,770,705 711,026,630 Utilitas dan sumbangan 556,694,648 543,291,970 Perbaikan dan pemeliharaan 490,040,236 401,118,643 Jasa profesional dan hukum 324,208,384 209,296,396

Perijinan 106,845,489 91,290,150

Lain-lain 698,022,690 698,039,158

Jumlah 70,234,952,038 71,606,109,910

-b. Beban Umun dan Administrasi

31 MARET 2010 31 MARET 2009

Gaji dan upah 15,756,732,393 14,860,616,533

Sewa gudang 1,930,306,472 1,398,854,053

Perbaikan dan pemeliharaan 1,611,135,727 1,448,859,449

Penyusutan 1,203,898,751 1,519,279,449

Komunikasi 1,002,732,803 973,327,608

Jasa profesional dan hukum 1,002,022,093 788,861,453

Amortisasi 509,389,098 778,831,398 Utilitas 425,511,190 407,820,836 Administrasi 389,362,113 382,490,988 Kendaraan 297,439,563 304,483,802 Asuransi 198,441,160 178,669,394 Biaya bank 148,761,442 152,851,636 Rapat 130,243,996 225,476,736 Hubungan masyarakat 81,218,545 78,039,000 Pajak 40,843,510 47,206,046 Sumbangan 33,972,930 33,584,371

Jamuan dan representasi 29,867,359 46,592,967

Lain-lain 417,875,742 330,565,635

Jumlah 25,209,754,887 23,956,411,354

(30)

28 PENGHASILAN BUNGA

Akun ini terutama merupakan penghasilan bunga atas deposito berjangka dan jasa giro.

29 BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK

Beban (penghasilan) pajak Perusahaan terdiri dari :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Pajak kini 5,821,049,788 1,981,766,366 Pajak tangguhan (941,193,386) (850,632,269) Jumlah 4,879,856,402 1,131,134,097 -Pajak kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak perusahaan adalah sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi 19,500,554,347 16,642,996,043 Rugi sebelum beban pajak anak perusahaan dan eliminasi (8,225,967,343) 3,828,191,183 Laba sebelum beban pajak perusahaan 11,274,587,004 20,471,187,226

-Beda temporer :

Cadangan 2,983,312,091 2,446,167,868

Penyusutan 341,550,980 (220,857,578)

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap (526,977,058) (838,655,042) Amortisasi (52,616,108) 8,191,295

Jumlah 2,745,269,905 1,394,846,543

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Beban penyisihan 2,668,139,273 (10,641,252,249) Beban kenikmatan pegawai 1,204,926,855 1,487,570,913 Beban lain-lain 834,781,918 364,480,434 Penghapusan piutang 718,127,154 844,155,017 Beban bunga 345,090,770 455,589,701 Beban gedung 31,780,394 151,079,218 Beban entertaiment 23,753,402 23,888,742 Penghasilan sewa (554,056,054) (353,836,963) Pendapatan bunga deposito dan jasa giro (157,190,692) (247,986,720) Pendapatan dividen - (9,750,000,000)

Jumlah 5,115,353,020 (17,666,311,907)

(31)

Perhitungan beban pajak kini dan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Taksiran penghasilan kena pajak 19,135,209,929 4,199,721,862 Beban pajak kini

10% x Rp. 50.000.000 - 5,000,000 15% x Rp. 50.000.000 - 7,500,000 25% x Rp.19.135.209.929 4,783,802,482 -30% x Rp. 4.199.721.862 - 1,229,916,300 Beban pajak kini perusahaan 4,783,802,482 1,242,416,300 Pajak kini anak perusahaan 1,037,247,538 739,350,066

Jumlah 5,821,050,020 1,981,766,366

Pajak penghasilan dibayar di muka Pajak penghasilan

Pasal 22 (38,786,459) (43,146,239)

Pasal 23 (22,792,996) (1,114,349,784)

Pasal 25 (655,427,604) (125,000,000)

Jumlah (717,007,059) (1,282,496,023)

Taksiran hutang pajak penghasilan 5,104,042,961 699,270,343

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% untuk tahun 2010 dan 30 % tahun 2009 dari laba sebelum beban pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi 19,500,554,347 16,642,996,043 Rugi sebelum beban pajak anak perusahaan dan eliminasi (8,225,967,343) 3,828,191,183 Laba sebelum beban pajak perusahaan 11,274,587,004 20,471,187,226

Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku :

10% x Rp. 50.000.000 - 5,000,000 15% x Rp. 50.000.000 - 7,500,000 25% x Rp.11.274.587.004 2,818,646,751 -30% x Rp.20.371.187.226 - 6,111,356,168 Jumlah 2,818,646,751 6,123,856,168 20/04/10

(32)

Pengaruh pajak atas beda tetap :

Beban penyisihan 667,034,818 (3,192,375,675) Beban kenikmatan pegawai 301,231,714 446,271,274 Beban lain-lain 208,695,480 109,344,130 Penghapusan piutang 179,531,789 253,246,505 Beban bunga 86,272,693 136,676,910 Beban gedung 7,945,099 45,323,765 Beban entertaiment 5,938,351 7,166,623 Penghasilan sewa (138,514,014) (106,151,089) Pendapatan bunga deposito dan jasa giro (39,297,673) (74,396,016) Pendapatan dividen - (2,925,000,000) Dampak perubahan tarif pajak yang

akan berlaku di masa yang akan datang (254,876,142) (432,161,302)

Jumlah 1,023,962,113 (5,732,054,874)

Beban pajak penghasilan perusahaan 3,842,608,864 391,801,294 Beban (manfaat) pajak penghasilan anak perusahaan 1,037,247,538 739,350,066 Beban pajak penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi 4,879,856,402 1,131,151,360

Pajak tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :

Dibebankan

1 Januari ke laporan 31 Maret

2010 laba rugi 2010

Perusahaan Aset pajak tangguhan :

Beban penyisihan 2,278,007,639 402,740,742 2,680,748,381 Manfaat karyawan 4,717,143,500 287,070,406 5,004,213,906 Pendapatan ditangguhkan 522,025,656 49,484,727 571,510,383 Beban pemasaran 1,312,535,303 6,532,148 1,319,067,451 Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan dan amortisasi (831,218,436) 195,365,363 (635,853,073)

Jumlah 7,998,493,662 941,193,386 8,939,687,048 Anak perusahaan

Aset (kewajiban) Pajak Tangguhan :

PT Blue Gas Indonesia dan PT Inti Karya Agrosatria - - -Aset pajak tangguhan :

Manfaat karyawan 941,852,253 - 941,852,253 Beban penyisihan 1,659,743,210 - 1,659,743,210 Pendapatan ditangguhkan 1,231,138,089 - 1,231,138,089 Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aset tetap (5,492,982,241) - (5,492,982,241)

Jumlah (1,660,248,689) - (1,660,248,689)

(33)

Dibebankan

1 Januari ke laporan 31 Maret

2009 laba rugi 2009

Perusahaan Aset pajak tangguhan :

Beban penyisihan 3,628,113,863 321,131,399 3,949,245,262 Manfaat karyawan 4,100,762,750 504,101,265 4,604,864,015 Pendapatan yang ditangguhkan 847,246,282 (200,797,813) 646,448,469 Beban pemasaran 2,088,132,398 - 2,088,132,398 Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan dan amortisasi (520,567,449) 226,197,418 (294,370,031)

Jumlah 10,143,687,844 850,632,269 10,994,320,113 Anak perusahaan

PT Blue Gas Indonesia dan PT Inti Karya Agrosatria - - -Aset pajak tangguhan :

Kesejahteraan karyawan 757,542,750 - 757,542,750 Beban penyisihan 1,742,384,200 - 1,742,384,200 Pendapatan yang ditangguhkan 1,288,686,921 - 1,288,686,921 Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aset tetap (4,349,486,059) - (4,349,486,059)

Jumlah (560,872,188) - (560,872,188)

30 LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham : Laba Usaha dan Laba Bersih

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Laba (Rugi) usaha 21,385,516,410 21,948,113,658 Laba (Rugi) bersih 13,127,013,717 14,380,710,586

Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 918.492.750 untuk tahun 2010 dan 2009.

Laba per Saham

Laba usaha dan laba bersih per saham adalah sebagai berikut :

31 MARET 2010 31 MARET 2009 Laba usaha per saham 23 24 Laba bersih per saham 14 16

Referensi

Dokumen terkait

Selisih lebih antara biaya perolehan investasi dan bagian Perusahaan atas nilai aset bersih Perusahaan Anak dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Bagian Aset

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi),

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang terkait. Aset keuangan ini selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan

Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban Anak Perusahaan yang diperoleh dari pihak tidak sepengendali diakui sebagai goodwill