BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Tindakan Kelas
3.1.1.Lokasi / Tempat penelitian
Lokasi yang diambil penulis adalah ruangan kelas V SDN Proyonanggan 08 Batang, kecamatan Batang, Kabupaten Batang, di dalam kelas terdapat 1 papan tulis. 1 meja dan kursi guru, 1 buah almari dan 30 kursi siswa serta 15 meja siswa. Di dinding terdapat beberapa gambar dan hiasan dinding. Dengan lantai keramik mempunyai 1 pintu dan 4 jendela kaca. 3.1.2. Karakteristik siswa
No Karakteristik L P Jumlah
1. Jumlah semua siswa kelas V a.Siswa baru
b.Siswa tinggal kelas
c.Siswa mutasi dari sekolah luar 13 - - 17 - - 30 30 - - 2 Umur siswa kelas V (dalam
tahun ) a.Umur 12 th b.Umur 11 th c.Umur 10 th 2 6 5 1 10 6 3 16 11
3.1.3. Waktu penelitian
Proses pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana masing- masing siklus dibagi dalam 2 kali pertemuan. Adapun perincian pelaksanaan penelitian itu adalah sebagai berikut :
a. Silkus I Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB. b. Siklus I Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB.
c. Siklus II Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB. d. Siklus II Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB.
3.2 Variabel yang Akan Diteliti
Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa variabel yang akan diteliti antara lain :
3.2.1. Metode Discovery Inquiry
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
Discovery Inquiry karena sesuai dengan karakteristik siswa yang
selalu ingin tahu . Hal ini yang membuat penulis memilih metode Discovery Inquiry dalam pembelajaran. Dengan metode Discovery Inquiry siswa akan menemukan sendiri tujuan dari pembelajaran dan juga bisa ikut berperan aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan berlangsung secara efisien dan tercipta pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa. Beda halnya jika kita menggunakan metode ceramah yang kebayakan dipakai oleh
seorang guru. Metode ceramah tidak mengajak siswa aktif tapi hanya guru saja yang aktif sementara anak hanya menjadi pendengar saja.
3.2.2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan faktor pendukung pembelajaran. Dengan menggunakan media pembalajaran maka pembelajaran akan lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Pada penelitian ini penulis menggunakan media pembelajaran berupa media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan lain sebagainya yang ada di lingkungan, baik dari siswa itu sendiri maupun dari sekolah. Dengan media tersebut anak akan lebih mudah memahami materi pembelajaran karena siswa menemukan sendiri kemudian menyimpulkan dengan membaca dari artikel yang ada di media cetak tersebut. Dengan kegiatan di atas maka siswa akan aktif dalam pembelajaran.
3.2.3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan satu tolok ukur keberhasilan seorang guru. Seorang guru dikatakan telah berhasil dalam pembelajaran jika dia sudah bisa membuat siswa siswinya mencapai prestasi belajar diatas rata-rata, sehingga guru harus bisa mengemas suatu pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa. Dengan begitu prestasi belajar siswa akan meningkat. Beda halnya jika seorang guru hanya mengemas sebuah pembelajaran yang monoton tanpa variasi, pastilah siswa tidak akan tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan hal itu akan rata. Untuk itu sebuah pembelajaran harus dikemas secara menyenangkan sehingga
mampu menarik minat siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran dan mampu mencapai prestasi belajar di atas KKM.
3.3. Deskripsi per Siklus
Perencanaan pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklusnya terdapat 2 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan membahas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,refleksi.
3.3.1. Siklus I
3.3.1.1. Perencanaan Siklus I Pertemuan 1
a. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan alat peraga berupa gambar peristiwa alam
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif. 3.3.1.2. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut :
a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai apersepsi.
b. Guru menggunaka metode Discovery Inquiry untuk membahas materi.
c. Guru menyiapkan gambar peristiwa alam.
d. Siswa memperhatikan gambar dan mendengarkan penjelasan guru tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
e. Guru meminta siswa bersama teman sebangkunya mencari informasi dari beberapa buku contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
f. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang peristiwa alam dari beberapa buku sumber.
g. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa. 3.3.1.3. Pengamatan Siklus I Pertemuan 1
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran. b. Pemberian motivasi.
c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi.
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. c. Kerjasama siswa dengan kelompoknya. d. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.1.4. Refleksi Siklus I Pertemuan 1
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus I. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai pada siklus I pertemuan 1 adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran. e. Guru mengadakan evaluasi dengan baik.
2. Kekurangan
a. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Guru belum memberikan penguatan. c. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
d. Siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran.
e. Penguasaan materi siswa masih rendah.
Selanjutnya berdasarkan kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus I pertemuan 1, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus I pertemuan 2 dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.3.1.5. Perencanaan Siklus I Pertemuan 2
a. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan alat peraga berupa gambar peristiwa alam
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif. 3.3.1.6. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut : a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
b. Guru menggunaka metode Discovery Inquiry untuk membahas materi.
c. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
d. Guru meminta siswa bersama kelompoknya mencari informasi dari beberapa buku contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan mengidentifikasi penyebab terjadinya peristiwa alam itu.
e. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang peristiwa alam dari beberapa buku sumber.
f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan bimbingan guru.
g. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa. 3.3.1.7. Pengamatan Siklus I Pertemuan 2
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran. b. Pemberian motivasi.
c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi.
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. c. Kerjasama siswa dengan kelompoknya. d. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.1.8. Refleksi Siklus I pertemuan 2
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus I. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai pada siklus I pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran. e. Guru mengadakan evaluasi dengan baik.
f. Guru sudah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Kekurangan
a. Guru belum memberikan penguatan. b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
c. Siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran.
d. Penguasaan materi siswa masih rendah. Selanjutnya berdasarkan kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus I pertemuan 2, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus II pertemuan 1 dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil. 3.3.2. Siklus II
3.3.2.1. Perencanaan Siklus II Pertemuan 1
a. Guru meminta siswa bersama kelompoknya mencari informasi dari surat kabar bekas atau majalah bekas contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan mengidentifikasi penyebab terjadinya dan Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan media pembelajaran berupa surat kabar bekas dan majalah bekas.
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran.
3.3.2.2. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 1
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut : a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
b. Guru menggunakan metode Discovery Inquiry untuk membahas materi.
c. dampak peristiwa alam itu kemudian membuat kliping peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dengan kreatifitas siswa.
d. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang peristiwa alam dari surat kabar atau majalah bekas. e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dengan bimbingan guru.
f. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa. g. Siswa mengerjakan tes formatif.
3.3.2.3. Pengamatan Siklus II Pertemuan 1
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran. b. Pemberian motivasi dan penghargaan. c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi.
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. c. Kerjasama siswa dengan kelompoknya. d. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.2.4. Refleksi Siklus II Pertemuan 1
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus II. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai pada siklus II pertemuan 1 adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik.
f. Guru sudah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
g. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran. h. Siswa sudah tertarik mengikuti pembelajaran. 2. Kekurangan
a. Guru belum memberikan penguatan.
b. Guru belum memberi penghargaan pada hasil kerja siswa.
c. Penguasaan materi siswa masih agak rendah rendah.
Selanjutnya berdasarkan kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus II pertemuan 2, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus II pertemuan 1 dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil. 3.3.2.5. Perencanaan Siklus II Pertemuan 2
a. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan media pembelajaran berupa beberapa
buku sumber dan media cetak.
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif. 3.3.2.6. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 2
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut : a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
b. Guru menggunakan metode Discovery Inquiry untuk membahas materi.
c. Guru meminta siswa secara individu mencari informasi dari beberapa buku sumber dan media cetak contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan mengidentifikasi penyebab terjadinya dan dampak peristiwa alam itu kemudian menuliskan dalam bentuk tabel.
d. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang peristiwa alam dari beberapa buku sumber dan media cetak.
e. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa. f. Siswa mengerjakan tes formatif.
3.3.2.7. Pengamatan Siklus II Pertemuan 2
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut:
1. Aspek guru
b. Pemberian motivasi dan penghargaaan. c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi.
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. c. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.2.8. Refleksi Siklus II Pertemuan 2
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus II. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai pada siklus II pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik.
f. Guru sudah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
g. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran. h. Siswa sudah tertarik mengikuti pembelajaran. 2. Kekurangan
a. Guru belum memberikan penguatan.
b. Guru belum memberi penghargaan pada hasil kerja siswa.
c. Penguasaan materi siswa sudah agak baik tetapi masih ada 2 siswa yang kurang menguasai materi.
Selanjutnya berdasarkan hasil dari pelaksanaan siklus II pertemuan 2, maka peneliti menghentikan proses perbaikan pembelajaran karena sudah dianggap berhasil. Kemudian peneliti menggunakan hasil penelitian nanti untuk dasar penyusunan laporan.
3.4. Observasi dan Refleksi 3.4.1. Observasi Siswa
Observasi dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan dalam siklus I maupun siklus II. Observasi merupakan penilaian aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru akan memberi penilaian aktifitas siswa dalam lembar observasi yang telah disiapkan. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran mulai dari awal sampai akhir merupakan dasar bagi guru dalam
mengisi lembar observasi siswa. Adapun lembar observasi aktifitas siswa yang dimaksud adalah sebagai berikut :
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Tanggal Observasi :
Siklus :
Nama Kelompok : Sekolah/Kelas : Alokasi Waktu :
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai keadaan sebenarnya
No Aktivitas Siswa Skor
1 2 3 4 1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Bekerjasama dalam kelompok 3.
Siswa mengemukakan
pendapatnya secara lisan dalam kelompok
4.
Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok
5.
Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang dalam kelompok
6. Saling membantu dan
7. Memanfaatkan potensi anggota kelompok
8. Memberi gagasan yang cemerlang dalam kelompok 9. Berbagi tugas dengan kelompok 10.
Siswa mendengarkan dengan baik ketika teman menerangkan penjelasan dalam kelompok
Jumlah Kategori
Ketentuan Skor = 1 : Tidak Pernah 2 : Kadang 3 : Sering 4 : Selalu
Pedoman Kategori = 1 sd 5 : Kurang 6 sd 10 : Cukup 11 sd 15 : Baik
3.4.2. Format Refleksi
Nama Siswa :
No. Absen :
1. Apakah kamu merasa senang ? (1,2,3,4,5) 2. Apakah kamu merasa bermanfaat ? (1,2,3,4,5) 3. Apakah kamu merasa bosan ? (1,2,3,4,5) 4. Apakah kamu merasa kegiatan ini perlu dilanjutkan ? (1,2,3,4,5) 5. Apakah kamu merasa kesulitan ? (1,2,3,4,5) Ketentuan Skor = 1 : Tidak sama sekali
2 : Kurang
3 : Cukup baik 4 : Baik
5 : Sangat baik 3.5. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini penulis mengharapkan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa yang tadinya rendah, yaitu 33% dari jumlah siswa kelas V ,yakni dari 30 siswa hanya 10 siswa yang tuntas akan menjadi 80% ketuntasan hasil belajar siswa sesuai dengan harapan penulis. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan 2 siklus,dengan harapan siswa yang belum mendapat nilai diatas KKM pada siklus 1 akan mampu mendapat nilai diatas KKM pada siklus 2, sehingga seluruh siswa kelas V bisa mendapat nilai ≥ KKM yaitu 65.
3.6.Analisis Data
Dalam kegiatan PTK ini peneliti mengumpulkan data dengan tes, observasi, dokumentasi :
3.6.1. Tes
Tes yang digunakan dalam PTK ini adalah tes lisan dan tertulis. Tes tertulis dilakukan untuk melihat sejauh mana pengawasan konsep siswa. Tes disusun menggunakan tes isian.
3.6.2. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan pada saat kegiatan. Observasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa, kreativitas siswa,dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3.6.3. Dokumentasi
Data yang diambil dokumentasi berupa tertulis seperti buku-buku, gambar foto, majalah, catatan harian dan sebaginya. Data dokumen berupa foto aktivitas jam pelajaran siswa didik terlampir.