• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(4)

KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA

Dr. Dra. Zarlaida Fitri, M.Sc

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS 2019

(5)

Judul Buku :

Kimia Unsur Golongan Utama Penulis :

Dr. Dra. Zarlaida Fitri, M. Sc ISBN : 978-623-7086-59-8 Desain Cover :

Eka Nusa Praha Setting Layout : Abdul Haris Editor:

Prof. Dr. Adlim, M.Sc Pracetak dan produksi : Syiah Kuala University Press Penerbit :

Syiah Kuala University Press

Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1 Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah kuala. Banda Aceh, Aceh

Telp : 0651 - 8012221 Email : upt.percetakan@unsyiah.ac.id unsyiahpress@unsyiah.ac.id http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id Cetakan Pertama, 2019 vii + 193 (16 cm x 23 cm) Anggota IKAPI 018/DIA/2014 Anggota APPTI 005.101.1.09.2019

Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit.

(6)

Kimia Unsur Golongan Utama iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan buku Kimia

Unsur Golongan Utama. Penulisan buku ini dimaksudkan untuk

memberi panduan dan pemicu belajar mahasiswa di dalam mengikuti seri perkuliahan Kimia Anorganik di Jurusan Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala.

Kimia Unsur Golongan Utama memaparkan tentang unsur-unsur blok s dan p dalam tabel periodik yang mencakup tentang sifat, reaksi, ekstraksi/pembuatan, kegunaan serta peranan unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari, industri, kesehatan, biologi, dan lingkungan. Pada Bab 1 dibahas tentang unsur hidrogen yang ditulis dalam bab terpisah karena sifatnya yang sangat berbeda dan kurang cocok dimasukkan ke dalam unsur golongan 1 yang membahas unsur-unsur golongan alkali. Bab 2 hingga 9 dibahas berturut turut tentang unsur golongan 1, 2, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18. Kimia Unsur

Golongan Utama ini dapat dikatakan membahas tentang kimia

deskriptif. Bahan rujukan yang dipakai dalam penulisan buku ini adalah buku-buku kimia anorganik yang tersedia di pasar global dan juga dari beberapa artikel jurnal yang terkait dengan topik pembahasan.

Penulis berharap buku Kimia Unsur Golongan Utama ini dapat bermanfaat dan menstimulasi para mahasiswa dan pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan buku ini. Terima kasih ditujukan kepada Bapak Prof. Dr. Adlim, M.Sc yang telah menelaah isi buku ini. Dukungan dari suamiku Abdul Haris M.Ag dan anak-anakku Imam As-Siddiqi serta Amir Arief sangat berarti dalam penyelesian penulisan buku ini.

Dr. Dra. Zarlaida Fitri, M.Sc. Oktober 2019

(7)

Kimia Unsur Golongan Utama v

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB 1 HIDROGEN ... 1

1.1 Pendahuluan ... 1

1.2 Posisi Hidrogen dalam Tabel Periodik ... 2

1.3 Isotop Hidrogen ... 3

1.4 Sifat Fisik dan Kimia ... 4

1.5 Pembuatan Hidrogen ... 6

1.6 Hidrida ... 9

1.7 Oksida Hidrogen ... 11

1.8 Penggunaan Hidrogen ... 12

1.9 Ikatan Hidrogen ... 13

1.10 Bagan Alir Reaksi Hidrogen ... 14

Soal-soal ... 15

BAB 2 UNSUR GOLONGAN 1 ... 16

2.1 Pendahuluan ... 16

2.2 Sifat Fisika ... 17

2.3 Sifat Kimia ... 20

2.4 Reaksi Khas ... 22

2.5 Kelarutan Garam-garam Alkali ... 23

2.6 Ekstraksi Logam ... 24

2.7 Kegunaan Logam-logam Alkali ... 27

2.8 Senyawa-senyawa Golongan Alkali ... 29

2.9 Senyawa Kompleks Unsur Golongan Alkali ... 34

2.10 Perbedaan Litium dengan unsur golongan 1 lainnya ... 34

2.11 Bagan alir Reaksi Unsur Litium, Natrium dan Kalium ... 36

Soal-soal ... 37

BAB 3 UNSUR GOLONGAN 2 ... 38

3.1 Pendahuluan ... 38

3.2 Sifat Fisika ... 39

3.3 Sifat Kimia ... 40

3.4 Reaksi Khas ... 44

3.5 Kelarutan Garam Golongan 2 ... 45

3.6 Ekstraksi Logam ... 45

3.7 Senyawa-senyawa Golongan 2 ... 47

(8)

vi Kimia Unsur Golongan Utama

3.9 Perbedaan Sifat Berilium dengan Unsur Golongan 2 ... 53

3.10 Kegunaan Unsur Golongan 2 ... 54

3.11 Bagan Alir Reaksi Magnesium, Kalsium, dan Barium ... 56

Soal-soal ... 58

BAB 4 UNSUR GOLONGAN 13 ... 60

4.1 Pendahuluan ... 60 4.2 Sifat Fisika ... 61 4.3 Sifat Kimia ... 63 4.4 Reaksi Khas ... 68 4.5 Ekstraksi Unsur ... 71 4.6 Senyawa-senyawa Golongan 13 ... 73

4.7 Senyawa Kompleks Golongan 13 ... 80

4.8 Kegunaan unsur Golongan 13 ... 80

4.9 Perbedaan Sifat Boron dengan Unsur Golongan 13 ... 81

4.10 Bagan Alir Reaksi Unsur Boron dan Aluminium ... 82

Soal-soal ... 83

BAB 5 UNSUR GOLONGAN 14 ... 84

5.1 Pendahuluan ... 84

5.2 Sifat Fisika ... 85

5.3 Sifat Kimia ... 86

5.4 Ekstraksi Unsur ... 90

5.5 Senyawa-senyawa Golongan 14 ... 92

5.6 Kegunaan Unsur Golongan 14 ... 98

5.7 Silikat dan Garam Silikat ... 99

5.8 Silikon Polimer ... 103

5.9 Alotropi Karbon ... 104

5.10 Senyawa Kompleks Golongan 14 ... 108

5.11 Bagan Alir Reaksi Karbon dan Silikon ... 109

Soal-soal ... 110

BAB 6 UNSUR GOLONGAN 15 ... 111

6.1 Pendahuluan ... 111

6.2 Sifat Fisika ... 111

6.3 Sifat Kimia ... 114

6.4 Ekstraksi Unsur Golongan 15 ... 117

6.5 Senyawa-senyawa Golongan 15 ... 119

6.6 Fosfat dan Pupuk ... 131

6.7 Kegunaan Unsur Golongan 15 ... 131

6.8 Bagan Alir Reaksi Nitrogen dan Fosfor ... 132

(9)

Kimia Unsur Golongan Utama vii

BAB 7 UNSUR GOLONGAN 16 ... 135

7.1 Pendahuluan ... 135

7.2 Sifat Fisika ... 135

7.3 Sifat Kimia ... 138

7.4 Ekstraksi Unsur Golongan 16 ... 143

7.5 Sifat-sifat Umum Senyawa Oksida ... 144

7.6 Senyawa-senyawa Golongan 16 ... 146

7.7 Alotropi Oksigen, Belerang, Selenium, dan Telurium ... 149

7.8 Kegunaan Unsur Golongan 16 ... 151

7.9 Bagan Alir Reaksi Oksigen dan Belerang ... 152

Soal-soal ... 153

BAB 8 UNSUR GOLONGAN 17 ... 155

8.1 Pendahuluan ... 155

8.2 Sifat Fisika ... 155

8.3 Sifat Kimia ... 157

8.4 Reaksi Khas ... 164

8.5 Halida Hidrogen ... 165

8.6 Asam Oksi Halogen ... 166

8.7 Senyawa Antar-halogen dan Polihalida ... 168

8.8 Produksi Halogen ... 169

8.9 Kegunaan Halogen ... 173

8.10 Bagan Alir Reaksi Fluorin, Klorin, dan Iodin ... 174

Soal-soal ... 175

BAB 9 UNSUR GOLONGAN 18 ... 177

9.1 Pendahuluan ... 177

9.2 Sifat Fisika ... 178

9.3 Sifat Kimia ... 179

9.4 Reaksi dan Senyawa Gas Mulia ... 180

9.5 Ekstraksi Gas Mulia ... 186

9.6 Penggunaan Gas Mulia ... 187

9.7 Bagan Alir Reaksi Xenon ... 189

Soal-soal ... 190

(10)

Kimia Unsur Golongan Utama 1

HIDROGEN

1.1 Pendahuluan

Hidrogen merupakan unsur dengan kelimpahan terbesar di jagat raya dan juga merupakan unsur yang ketiga kelimpahannya (setelah oksigen dan silikon) di permukaan bumi. Hidrogen pertama kali dikenal sebagai unsur oleh ahli kimia Inggris, Henry Cavendish pada 1781.

Hidrogen merupakan unsur paling sederhana yang terdiri dari satu proton dan satu elektron. Hidrogen telah menjadi pusat pengembangan teori tentang struktur bahan. Dalton mencoba merancang bobot atom dari berbagai unsur berdasarkan massa relatif sama dengan satu untuk hidrogen; Proust (1815) mengajukan bahwa hidrogen adalah atom yang paling dasar, dan atom-atom lainnya dapat dibentuk dari hidrogen; Davy (1810) menyatakan bahwa hidrogen adalah unsur yang menjadi kunci untuk asam-asam biasa; Bohr (1913) memilih atom hidrogen untuk penerapan pertama dari mekanika kuantum pada struktur atom; Schrodinger (1927) mendasarkan mekanika gelombangnya pada atom hidrogen; dan teori-teori struktur molekul menggunakan molekul H2 sebagai titik pangkal. Hidrogen juga

penting secara praktis.

Atom hidrogen memiliki konfigurasi elektron yang khas 1s1. Hidrogen dapat memperoleh satu elektron menjadi H- dengan konfigurasi elektron 1s2 atau dapat kehilangan satu elektron menjadi H+. Kepolaran atom H dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H -), atom (H-), dan proton (H+), sehingga hidrogen dapat membentuk berbagai macam senyawa dengan unsur lain. Bahkan, hidrogen dapat

(11)

16 Kimia Unsur Golongan Utama

UNSUR GOLONGAN 1

2.1 Pendahuluan

Logam alkali (unsur golongan 1) dinamakan demikian karena kebanyakan oksida dan hidroksidanya termasuk diantara basa (alkali) paling kuat yang dikenal. Unsur dalam golongan ini meliputi unsur litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur Fransium tidak akan banyak dibahas dalam buku ini karena unsur ini terdapat secara alami hanya dalam jumlah yang sangat sedikit dan bersifat radioaktif. Sementara itu, logam alkali terdapat melimpah di air laut dan dalam bentuk mineral. Khususnya, natrium yang terdapat di kerak bumi adalah unsur keempat yang melimpah setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium telah dikenal sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal. Hal itu disebabkan oleh kereaktivan yang sangat tinggi terhadap air. Kalium diisolasi dengan mengelektrolisis lelehan KOH atau NaOH oleh Humphry Davy di abad ke-19. Litium dikenal sebagai unsur baru di tahun 1817 oleh J. A. Arfvedson, dan Davy mengisolasinya dari Li2O dengan elektrolisis pada tahun 1818. Rubidium ditemukan oleh

R. W. Bunsen dan G. R. Kirchhoff pada tahun 1861 hanya beberapa bulan setelah penemuan mereka atas cesium (1860) dalam mineral air spa. Kedua unsur ini awalnya sudah ditemukan melalui studi spektroskopi yang dilakukan oleh Bunsen dan Kirchhoff setahun sebelumnya (1959). Fransium pertama diidentifikasi oleh Margueritte Perey pada tahun 1939 melalui teknik radiokimia.

Kemiripan konfigurasi elektron khususnya elektron valensi, ns1, logam alkali mengakibatkan adanya beberapa kemiripan sifat fisika dan

(12)

38 Kimia Unsur Golongan Utama

UNSUR GOLONGAN 2

3.1 Pendahuluan

Unsur yang termasuk logam golongan 2 atau alkali tanah adalah berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium. Logam berilium pertama kali diekstraksi oleh F. Wohler pada tahun 1828. Logam ini secara terpisah juga diisolasi pada tahun yang sama oleh A. B. Bussy menggunakan metode yang sama yakni reduksi BeCl2 dengan logam kalium. Logam berilium dibuat secara

elektrolisis pertama kali oleh P. Labeau pada tahun 1898 dan secara komersil (elektrolisis dari leburan campuran antara BeF2 dan BaF2)

ditemukan oleh A. Stock dan H. Goldschmidt pada tahun 1932. Unsur magnesium dan kalsium ditemukan oleh H. Davy pada tahun 1808 ketika dia mengisolasi Mg dan Ca, bersama-sama dengan Sr dan Ba melalui metode elektrolisis. Radium, unsur terakhir dalam golongan ini, pertama diisolasi dari jumlah yang sedikit sebagai klorida oleh P. Curie dan M. Curie pada tahun 1898. Unsur ini pertama kali diisolasi secara elektrolisis melalui amalgam oleh M. Curie dan A. Debierne pada tahun 1910.

Unsur golongan alkali tanah memperlihatkan kecenderungan kemiripan sifat dengan unsur alkali. Namun, berilium menunjukkan beberapa sifat yang agak berbeda dibandingkan dengan unsur alkali tanah yang lain. Alasan utama untuk hal ini adalah atom berilium dan ion Be2+ sangat kecil, dan kenaikan ukuran dari Be2+ ke Mg2+ adalah empat kali lebih besar dari pada kenaikan antara Li+ dan Na+. Berilium memiliki persamaan sifat diagonal dengan aluminium dalam golongan 3.

(13)

60 Kimia Unsur Golongan Utama

UNSUR GOLONGAN 13

4.1 Pendahuluan

Unsur golongan 13 ini masing-masing memiliki tiga elektron valensi, dua elektron terletak dalam orbital s dan satu elektron terdapat dalam orbital p. Boron memiliki konfigurasi elektron terluar 2s2 2p1, aluminium 3s2 3p1, galium 4s2 3p1, indium 5s2 5p1 dan talium 6s2 6p1.

Boron merupakan unsur yang unik dan menarik dalam golongan 13 dan hanya sedikit persamaannya dengan aluminium. Boron agak lebih jarang ditemui, namun sangat dikenal karena terdapat secara alami sebagai senyawa boraks Na2B4O7.10H2O dan kernit

Na2B4O7.4H2O.

Aluminium menempati urutan kelimpahan ketiga dalam kulit bumi setelah oksigen dan silikon atau merupakan logam yang mempunyai kelimpahan tertinggi karena oksigen dan sillikon adalah bukan logam. Aluminium sangat dikenal dan penting secara komersil. Bijihnya yang terpenting adalah bauksit yang merupakan nama generik untuk beberapa mineral dengan rumus bervariasi antara Al2O3.H2O dan

Al2O3.3H2O. Aluminium juga terdapat dalam jumlah besar dalam

batuan aluminosilikat seperti feldspars dan mika.

Galium kelimpahannya dua kali lipat dari boron, tetapi indium dan talium lebih jarang ditemukan. Ga, In, dan Tl terdapat sebagai sulfida. Ga, In, dan Tl kurang dikenal karena tidak terdapat dalam bijih yang terkonsentrasi dan juga belum banyak kegunaannya.

(14)

84 Kimia Unsur Golongan Utama

UNSUR GOLONGAN 14

5.1 Pendahuluan

Karbon, silikon, germanium, timah dan timbal dalam tabel periodik terdapat pada golongan 14. Unsur-unsur ini memiliki empat elektron valensi, dua elektron dalam orbital s dan dua elektron dalam orbital p. Unsur-unsur dalam golongan ini menunjukkan perbedaan dalam sifat-sifatnya seperti karbon yang nonlogam ke unsur timbal yang dikenal sebagai logam.

Karbon tersebar luas di alam. Karbon merupakan penyusun esensial dari semua makhluk hidup, sebagai protein, karbohidrat, dan lemak. Karbon dioksida sangat penting dalam proses fotosintesis, dan dihasilkan pada proses pernafasan. Kimia organik mengkaji senyawa-senyawa yang mengandung karbon. Senyawa anorgnik diproduksi dalam skala besar termasuk karbon hitam (carbon black), kokas, kola, grafit, karbonat, karbon dioksida, karbon monoksida, urea, kalsium karbida, kalsium sianamida, dan karbon disulfida. Selain itu, juga banyak diteliti tentang senyawa organometalik, karbonil, ikatan π kompleks.

Silikon tersebar luas dan terdapat sebagai pasir, quartz,

amethyst, agate, dan opal, danjuga ditemukan dalam asbestos, feldspar,

lempung, dan mika. Sekarang ini, silikon sangat penting dalam sejumlah material yang diproduksi dalam skala ton seperti semen, keramik, tembikar, batu bata, gelas (kaca), dan polimer silikon. Unsur silikon yang sangat murni penting dalam industri mikroelektronik (transistor dan chips komputer).

(15)

Kimia Unsur Golongan Utama 111

UNSUR GOLONGAN 15

6.1 Pendahuluan

Unsur-unsur golongan ini meliputi nitrogen, fosfor, arsen, antimon, dan bismut. Masing-masing unsur ini memiliki lima elektron valensi, dua elektron dalam orbital s dan tiga elektron yang lain terletak dalam orbital p.

Tingkat oksidasi maksimum setiap unsur adalah +5. Kecenderungan untuk memiliki elektron pada orbital s tetap dalam keadaan berpasangan (efek pasangan inert) makin besar sesuai dengan kenaikan berat atom, sehingga unsur-unsur golongan 15 umumnya bersifat trivalen bila berikatan dengan atom lain. Valensi 3 dan 5 untuk unsur-unsur ini dijumpai dalam senyawa halogen dan belerang, sedangkan hidridanya cenderung berbentuk trivalen.

Nitrogen merupakan penyusun pokok protein dan asam amino. Nitrat dan senyawa nitrogen lainnya dipakai secara luas sebagai pupuk dan bahan peledak. Fosfor merupakan salah satu unsur utama kerak bumi yang kesepuluh melimpah dalam kerak bumi. Unsur ini sangat penting dalam proses metabolisme makhluk hidup. Arsen, antimon, dan bismut merupakan unsur-unsur yang tidak terlalu melimpah tetapi unsur-unsur ini sangat dikenal.

6.2 Sifat Fisika

Unsur pertama berbeda dengan unsur lainnya dalam satu golongan seperti hal kasus pada golongan sebelumnya. Nitrogen adalah gas tak bewarna, tak berbau dan tak berasa, bersifat diamagnetik dan

(16)

Kimia Unsur Golongan Utama 135

UNSUR GOLONGAN 16

7.1 Pendahuluan

Setiap unsur dalam golongan ini memiliki enam buah elektron valensi, dua elektron terdapat dalam orbitan s dan empat elektron terdapat dalam orbital p. Oksigen memiliki konfigurasi elektron terluar 2s22p4; belerang 3s23p4; selenium 4s24p4; telurium 5s25p4; dan polonium 6s26p4.

Oksigen dalam berbagai bentuknya merupakan unsur yang paling melimpah di alam. Sebagai unsur bebas, oksigen merupakan 20,9% penyusun atmosfer bumi; dalam bijih dan batuan merupakan 46,6% unsur penyusun kulit bumi; dan dalam hidrosfer merupakan 89% unsur penyusun air. Belerang memiliki kelimpahan yang rendah dalam kulit bumi (0,05%), sedangkan unsur golongan 16 yang lain merupakan unsur sangat langka. Meskipun unsur selenium sangat beracun, unsur ini diperlukan dalam kehidupan dalam jumlah yang sangat sedikit.

7.2 Sifat Fisika

Empat unsur pertama dalam golongan ini, yaitu oksigen, belerang, selenium, dan telurium merupakan unsur-unsur bukan logam. Secara kolektif, unsur-unsur ini sering disebut sebagai unsur-unsur kalkogen atau unsur-unsur pembentuk bijih karena sebagian besar bijihnya terdapat sebagai bentuk oksida dan sulfida. Sifat bukan logam terutama dijumpai pada oksigen dan belerang, sedangkan pada

(17)

Kimia Unsur Golongan Utama 155

UNSUR GOLONGAN 17

8.1 Pendahuluan

Unsur-unsur halogen meliputi fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Asal kata halogen adalah bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Fluorin dan klorin merupakan gas yangsangat beracun, bromin merupakan cairan beracun yang bersivat volatile, sedangkan iodin merupakan padatan yang mudah menyublim. Semua unsurnya bereaksi langsung dengan logam membentuk garam. Kereaktifan yang sangat tinggi mengakibatkan halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk senyawa. Fluorin dikenal sebagai unsur paling reaktif.

Unsur-unsur ini memiliki sifat yang sangat mirip satu sama lain. Konfigurasi elektron halogen adalah ns2np5, dan halogen kekurangan satu elektron untuk membentuk struktur gas mulia. Untuk mencapai oktet dapat ditempuh dengan menarik satu elektron dari luar, sehingga terbentuk ion negatif (X‾) untuk ikatan ionik atau dengan pemakaian bersama pasangan elektron dengan atom lain untuk pembentukan ikatan kovalen. Senyawa-senyawa dengan logam mempunyai sifat ionik sementara dengan nonlogam memiliki sifat kovalen.

8.2 Sifat Fisika

Konfigurasi elektron halogen adalah ns2np5, dan halogen kekurangan satu elektron untuk membentuk struktur gas mulia yang lebih stabil. Jadi, atom halogen membebaskan energi bila menangkap satu elektron. Jadi, perubahan entalpi reaksi X(g) + e X-(g)

(18)

Kimia Unsur Golongan Utama 177

UNSUR GOLONGAN 18

9.1 Pendahuluan

Unsur-unsur gas mulia (golongan 18) terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Pada awalnya, unsur-unsur ini dikenal dengan istilah gas inert (lembam) karena tidak satupun unsur-unsur ini dapat bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Sejak penemuan senyawa xenon fluorida pada tahun 1962 yang menunjukkan bahwa xenon tidak inert, istilah gas mulia yang dipakai yang menunjukkan bahwa unsur-unsur ini cenderung stabil dan tidak reaktif.

Penemuan gas mulia yang jumlahnya sangat sedikit adalah berkat ketelitian eksperimen. Para ilmuan dahulu menganggap bahwa udara hanya terdiri dari N2 dan O2 serta sejumlah kecil H2O dan CO2.

Namun pada tahun 1784, Hendry Cavendish menemukan bahwa udara mengandung sedikit (1%) zat lain yang kurang reaktif dibanding nitrogen. Baru satu abad kemudian, pada tahun 1895, Lord Rayleigh menemukan bahwa sampel nitrogen yang berasal dari udara berbeda kerapatannya dengan nitrogen yang diperoleh dari reaksi kimia. Rayleigh bersama dengan William Ramsay menduga bahwa nitrogen yang diekstraksi dari udara merupakan campuran dengan gas lain. Hal ini mendorong dilakukan eksperimen, dan mereka berhasil mengisolasi unsur baru yang diberi nama argon (=malas) karena gas ini tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain. Dengan penemuan ini, mereka menyadari ada kelompok gas yang tidak ada dalam tabel periodik.

(19)

Kimia Unsur Golongan Utama 191 DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P., Overton,T., Rourke, J., Weller, M., Armstrong, F., & Hagerman, M. (2010). Shriver and Atkins‟ Inorganic Chemistry (5th ed.). Great Britain: Oxford University Press.

Bowser, J. R. (1993). Inorganic Chemistry. California: Wadsworth, Inc. Cotton, F. A., Wilkinson, G., & Gaus, P. L. (1995). Basic Inorganic

Chemistry (3rd ed.). New York: John Wiley and Sons Inc.

Cotton, F. A., Wilkinson, G., Murillo, C. A., & Bochmann. M. (1999).

Advanced Inorganic Chemistry (6th ed.). New York: John Wiley and Sons Inc.

Cox, P.A. (1989). The Elements: their origin, abudance,

anddistribution. Oxford: Oxford University Press.

Douglas, B., McDaniel, D., & Alexander, J. (1994). Concepts and

Models of Inorganic Chemistry (3rd ed.). New York: John Wiley and Sons Inc.

Emeleus, H.J. & Sharpe, A. G. (1973). Modern Aspect of Inorganic

Chemistry (4th ed.). London: Routlede and Kegan Paul. Emsley, J. (1989). The Elements. Oxford: Oxford University Press. Greenwood, G. & Hill H.O.A. (1982). Oxygen and life, Chemistry in

Britain, 18 : 194.

Greenwood, N. N. & Earnshaw, A. (1997). Chemistry of the Elements (2nd ed.). Oxford: Butterworth Heinemann.

Grochala, W. (2007). "A typical compounds of gases, which have been called noble". Chemical Society Reviews, 36: 1632–1655. Grochala, W. (2018). "On the position of helium and neon in the

Periodic Table of Elements". Foundation of Chemistry, 20: 191–207.

House, J. E. (2013). Inorganic Chemistry (2nd ed.). New York: Academic Press.

House, J. E. & House K. A. (2016). Descriptive Inorganic Chemistry (3rd ed.). New York: Elsevier.

(20)

192 Kimia Unsur Golongan Utama Housecroft, C. E. & Sharpe, A.G. (2012). Inorganic Chemistry (4th

ed.). London: Pearson Education Limited.

Huheey, J. E., Keitter, E. A., & Keiter, R. L. (1993) Inorganic

Chemistry Principles of Structure and Reactivity (4th ed.). New York: Harper Collins College Publisher.

Jolly, W. L. (1991). Modern Inorganic chemistry (2nd ed.). New York: McGraw Hill.

King, R. B. (1994). Inorganic Chemistry of the Main Group Elements. New York: John Wiley & Sons Inc.

King, R. B. (Ed). (2005) Encyclopedia of Inorganic Chemistry. New York: John Wiley & Sons Inc.

Lee, J. D. (1996). Concise Inorganic Chemistry (5th ed.). London: Chapman & Hall.

Mackay, K. M., Mackay, R. A. & Henderson, W. (2017). Introduction

to Modern Inorganic Chemistry (6th ed.). Cheltenham UK: NelsonThornes Ltd.

Miessler, G. L., Fischer, P. L. & Tarr, D. A. (2013). Inorganic

Chemistry (5th ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Petruševski, V. M. & Cverkivic, C. (2018). “On the „true position‟ of hydrogen in Periodic Table”, Foundation of Chemistry, 20: 251–260.

Pfennig, B. W. (2015). Principles of Inorganic Chemistry. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.

Rayner-Canham, G. & Overton, T. (2014). Descriptive Inorganic

Chemistry (6th ed.). New York: W.H. Freeman and Co. Saunders, M., Jiménez-Vázquez, H. A., Cross, R. J.& Poreda, R. J.

(1993). "Stable compounds of helium and neon. He@C60 and Ne@C60". Science. 259: 1428–1430.

Scerri, E. R. (2007). The Periodic Table: Its Story and Its Significance. Oxford: Oxford University Press.

Sharpe, A. G. (1992). Inorganic Chemistry. (3rd ed.). Singapore: Longman Scientific & Technical.

(21)

Kimia Unsur Golongan Utama 193 Shriver, D., Weller, M., Overton, T., Rourke, J., & Armstrong, F. (2014). Inorganic Chemistry (6th ed.). New York: W. H. Freeman and Co.

Wells, A. F. (1984). Structural Inorganic Chemistry (5th ed.). Oxford: Oxford University Press.

Wulfsberg, G. (1991). Principles of Descriptive Inorganic Chemistry, California: University Science Books.

Wulfsberg, G. (2017). Foundation of Inorganic Chemistry, California: University Science Books.

Zhizhinn, K.Y., Mal‟tseva, N.N., Buzanov, G.A. & Kuznetsov, N.T. (2014). "Hydride Compounds of Zinc". Russian Journal of

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana diungkapkan oleh Eva (2013: 64) bahwa langkah dalam meniru model adalah sebagai berikut:.. 1) Guru membagikan teks puisi master kepada siswa dan

Dari hasil wawancara sebelum pembelajaran (wawancara awal) dan hasil wawancara akhir (wawancara setelah.. pembelajaran) di ketahui bahwa Subjek S 1 selalu mempersiapkan

Penggunaan etiket, harus memiliki informasi yang sangat banyak, atau keterangan yang lebih lengkap, oleh karena itu digunaka QR Code yang dapat menampung informasi yang sangat

Ilmu alam merupakan ilmu yang mempelajari obyek- obyek empiris di alam semesta ini. Ilmu alam mempelajari berbagai gejala dan peristiwa yang mempunyai manfaat bagi

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun

Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang sama bahwa tingkat ekspresi mRNA LOXL-1 pada dinding vagina wanita dengan POP lebih tinggi dari non POP, namun setelah pemberian

Dalam pelaksanaannya juga terdapat kendala atau permasalahan yang dihadapi guru yaitu, (Orientasi) masalah waktu yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran apabila siswa

1) Orientasi kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya,