• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa

tahapan penyusunan RPJMD sebagaimana berlaku mutatis mutandis terhadap

tahapan penyusunan Perubahan RPJMD. Dengan demikian, tahapan

penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga berlaku mutatis mutandis dengan

penyusunan Perubahan Renstra Perangkat Daerah karena penyusunan Renstra

Perangkat Daerah merupakan proses satu kesatuan yang tidak terpisahkan

dengan penyusunan RPJMD.

Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam

rangka menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun

2021. Perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun

2016-2021berpedoman pada Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

dan mengacu pada RPJMD DIY Tahun 2017-2022 serta mempertimbangkan

sejumlah dokumen terkait yaitu Perubahan KLHS Tahun 2016-2021, RTRW

Kabupaten Bantul Tahun Tahun 2010-2030, Renstra Badan Lingkungan

HidupDIY Tahun 2017-2022 dan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan

KehutananTahun 2015-2019.

Perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016-2021

digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Lingkungan Hidup

Tahun 2019, 2020, dan 2021.

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum

penyusunan Perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016-2021

adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

(8)

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem Pemerintahan

Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Tahun 2015 – 2019

6. Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka

Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022;

7. Peraturan Gubernur DIY Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana

Strategis Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata

Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2016–2021sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;

12. Peraturan Bupati Nomor 116 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul;

13. Peraturan Bupati Nomor 135 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsidan Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis

Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Kabupaten Bantul;

(9)

14. Peraturan Bupati Nomor 145 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsidan Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis

Laboratorium Lingkungan Kabupaten Bantul.

1.3 Maksud danTujuan

Perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Tahun

2016-2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Dinas Lingkungan

HidupKabupaten Bantul dalam penyusunan Renja Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.

Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup

Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan Dinas

Lingkungan Hidup dengan kondisi dan permasalahan terkini

b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah terhadap

perubahan kemampuan keuangan daerah

1.4 Sistematika Penulisan

Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

1.2.

Landasan Hukum

1.3.

Maksud dan Tujuan

1.4.

Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah

2.2.

Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3.

Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

Daerah

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

(10)

Pelayanan Perangkat Daerah

3.2.

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah

3.3.

Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.4.

Telaahan RTRW dan KLHS

3.5.

Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

(11)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dibentuk dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan

Hidup.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dipimpin oleh kepala dinas

yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 116 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul mempunyai tugasmembantu bupati

dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

dan tugas pembantuan bidang Lingkungan Hidup. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul menyelenggarakan

fungsi:

a.

Perumusan kebijakan bidang lingkungan hidup;

b.

Pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup;

c.

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup;

d.

Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait lingkungan

hidup.

Sedangkan tugas dan fungsi masing- masing struktur dalam organisasi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas :

a. Memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

2. Sekretariat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

(12)

urusan kesekretariatan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan

organisasi di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup. Sekretariat terdiri atas :

2.1. Sub. Bagian Program, Keuangan dan Aset; dan

2.2. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat;

b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

c. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,

ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,

organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan dan

dokumentasi;

d. Pengelolaan barang milik daerah;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan

Dinas Lingkungan Hidup;

f. Pelaksanaan monitoring , evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi Sekretariat; dan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2.1. Sub. Bagian Program, Keuangan dan Aset

Mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

dan pelaksaaan urusan perencanaan dan evaluasi serta

penatausahaan keuangan dan barang milik daerah. Sub. Bagian

Program, Keuangan dan Aset menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Sub bagian;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan

perencanaan dan evaluasi;

c. Penyiapan vahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis;

d. Penyiapan bahankoordinasi dan penyusunan perencanaan

kegiatan dan anggaran;

e. Penyiapan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan

informasi;

f. Penyiapan vahan penyusunan laporan program dan kegiatan;

g. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan;

(13)

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan

fungsi Sub Bagian; dan

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2.2. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

dan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian. Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Sub bagian;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum

dan kepegawaian;

c. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha;

d. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;

e. Penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga;

f. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan

kearsipan;

g. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan kehumasan;

h. Penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata

laksana;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan

fungsi Sub Bagian; dan

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PPLH)

Bidang Penataan dan Penaatan PPLH mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penataan dan penaatan

perlindungan

dan

Pengelolaan

lingkungan

hidup.

Bidang

ini

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Bidang;

b. Perumusan kebijakan bidang perencanaan dan kajian dampak

lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan serta

penegakan hukum lingkungan;

c. Pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan dan kajian dampak

lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan, serta

penegakan hukum lingkungan;

(14)

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perencanaan dan

lingkungan, serta penegakan hukum lingkungan; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perencanaan

dan kajian dampak lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa

lingkungan, serta penegakan hukum lingkungan;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

Bidang; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, terdiri atas :

3.1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;

3.2. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; dan

3.3. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan.

3.1.Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan

Seksi inimemiliki tugas menyiapkan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan dan kajian dampak

lingkungan. Seksi ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan

bahan

perumusan

kebijakan

teknis

bidang

perencanaan dan kajian dampak lingkungan;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang

perencanaan dan kajian dampak lingkungan;

d. Pelaksanaan inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;

e. Penyusunan dokumen Rencana Perlndungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (RPPLH);

f. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (Produk

Domestik Bruto (PDRB) hijau, mekanisme insentif disinsetif,

pendanaan lingkungan hidup);

g. Penyusunan neraca Sumberdaya Alam (NSDA) dan lingkungan

hidup;

h. Penyusunan status lingkungan hidup daerah;

i. Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup;

j. Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

k. Pengkoordinasian penyusunan tata ruang yang berbasis daya

(15)

l. Pengkoordinasian

dan

sinkronisasi

pemuatan

Rencana

Perlindungan dan Pegelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dalam

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM);

m. Pelaksanaan sinkronisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (RPPLH) nasional, pulau/kepulauan dan

ekoregion;

n. Pelaksanaan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPLH);

o. Penyusunan dan pengesahan kajian lingkungan hidup strategis

kabupaten;

p. Pelaksanaan fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan

kajian lingkungan hidup strategis;

q. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan kajian

lingkungan hidup strategis;

r. Pengkoordinasian

penyusunan

instrumen

pencegahan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan (Analis dampak

lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), izin lingkungan,

audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup);

s. Pelaksanaan penilaian terhadap dokumen lingkungan (Analisis

dampak lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan

Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL));

t. Pelaksanaan proses izin lingkungan;

u. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi

bidang perencanaan dan kajian dampak lingkungan;

v. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

perencanaan dan kajian dampak lingkungan;

w. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

x. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

3.2. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan

(16)

kebijakan bidang pengaduan dan penyelesaian sengketa

lingkungan. Seksi ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengaduan

dan penyelesaian sengketa lingkungan;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengaduan

dan penyelesaian sengketa lingkungan;

d. Pelaksanaan fasilitasi penerimaan pengaduan masyarakat atas

usaha dan/atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin PPLH;

e. Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan

masyarakat atas usaha dan/atau kegiatan yang tidak sesuai

dengan izin PPLH;

f. Penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan

masyarakat atas usaha dan/atau kegiatan yang tidak sesuai izin

PPLH;

g. Penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun

melalui pengadilan;

h. Pelaksanaan sosialisasitata cara pengaduan masyarakat atas

usaha dan/atau kegiatan yang tidak sesuai ddengan izin PPLH;

i. Pengembangan

sistem

informasi

penerimaan

pengaduan

masyarakat atas usaha dan/atau kegiatan yang tidak sesuai

dengan izin PPLH;

j. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi

bidang pengaduan dan penyelesaian segketa lingkungan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

pengaduan dan penyelesian sengketa lingkungan;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

m. Pelaksanaan funggsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

3.3. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan

Seksi Penegakan Hukum Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan

bahhan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penegakan

hhukum lingkungan. Seksi ini menyelenggarakan fungsi :

(17)

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang penegakan

hukum lingkungan;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penegakan

hukum lingkungan;

d. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan

izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;

e. Pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi

penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan

lingkungan;

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap petugas pengawas

lingkungan hidup daerah;

g. Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran perlindungan

dan pengeolaan lingkungan hidup;

h. Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;

i. Penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana secara

terpadu;

j. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

penegakan hukum lingkungan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penegakan

hukum lingkungan;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

m. Pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas

Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan

bidang pengelolaan sampah, limbah B3 dan peningkatan kapasitas. Bidang

ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja bidang;

b. Perumusan kebijakan bidang pengelolaan sampah, limbah B3 dan

peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan sampah, limbah B3 dan

peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

(18)

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengelolaan sampah,

limbah B3 dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan

sampah, limbah B3 dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

bidang; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang pengelolaan sampah, limbah B3 dan peningkatan terdiri atas :

41.

Seksi Pengelolaan Sampah;

42.

Seksi Limbah B3; dan

43.

Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

4.1. Seksi Pengelolaan Sampah

Seksi Pengelolaan Sampah mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan sampah.

Seksi ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan

sampah;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengelolaan

sampah;

d. Penyusunan informasi pengelolaan sampah;

e. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah

untuk setiap kurun waktu tertentu;

f. Pembinaan

pembatasan

timbunan

sampah

kepada

produsen/industri;

g. Pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang

mampu diurai oleh proses alam;

h. Pembinaan pendaur ulangan sampah;

i. Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah;

j. Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan

kemasan produk;

k. Pengkoodinasian pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan

pemrosesan akhir sampah;

l. Penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah;

m. Pemungutan retribusi dan jasa layanan pengelolaan sampah;

(19)

n. Penetapan lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS), Tempat

Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pemrosesan Akhir

(TPA) sampah;

o. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem

pembuangan open dumping;

p. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan

sampah;

q. Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir

sampah;

r. Pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten atau kota lain dan

kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam

menyelenggarakan pengelolaan sampah;

s. Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;

t. Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah

dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;

u. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan

sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain/ badan usaha;

v. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

pengelolaan sampah;

w. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

pengelolaan sampah;

x. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

y. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait

dengan tugas dan fungsinya.

4.2. Seksi Limbah B3

Seksi Limbah B3 mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan bidang limbah B3. Seksi ini

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang limbah B3;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang teknis bidang

limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);

d. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3;

e. Pelaksanaan

pemantauan

dan

pengawasan

penyimpanan

sementara limbah B3;

(20)

f. Pelaksanaan perizinan bag pengumpul limbah limbah B3;

g. Pelaksanaan perizinan pengangkutan limbah limbah B3

menggunakan alat angkut roda 3 (tiga);

h. Pelaksanaan perizinan penimbunan limbah B3;

i. Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis;

j. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,

pengangkutan dan penimbunan limbah BB3;

k. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisii

bidang limbah B3;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang limbah B3;

m. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

4.3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang

peningkatan kapasitas lingkungan hidup. Seksi ini menyelenggrakan

fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang peningkatan

kapasitas lingkungan hidup;

c. Penyiapan

bahan

pelaksanaan

kebijakan

teknis

bidang

peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

d. Penetapan pengakuan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan

lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau

ppengetahuan tradisional dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA)

terkait dengan PPLH;

e. Peningkatan kapasitas Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan

lokal atau pengetahuan tradisional dan hak Masyarakat Hukum

Adat (MHA) terkait PPLH;

f. Penyelenggaraan

pendidikan,

pelatihan

dan

penyuluhan

lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan;

g. Pengembangan jenis penghargaan lingkungan hidup;

h. Pelaksanaan penilaian, pemberian dan pembinaan penghargaan

lingkungan hidup;

(21)

i. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

peningkatan kapasitas lingkungan hidup; bidang peningkatan

kapasitas lingkungan hidup;

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan kepala bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan Hidup

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

mempunyai tugas melaksanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan

bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Bidang

ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja bidang;

b. Perumusan kebijakan bidang pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan serta pemeliharaan lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan kebijakan bidang pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan serta pemeliharaan lingkungan hidup;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengendalian

pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemeliharaan lingkungan

hidup;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pengendalian

pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemeliharaan lingkungan

hidup;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

bidang; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terdiri

atas:

5.1. Seksi Pencemaran Lingkungan;

5.2. Seksi Kerusakan Lingkungan;

5.3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan.

(22)

5.1. Seksi Pencemaran Lingkungan

Seksi Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pencemaran

lingkungan. Seksi iini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pencemaran

lingkungan;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pencemaran

lingkungan;

d. Penentuan baku mutu lingkungan dan sumber pencemaran;

e. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non

institusi;

f. Pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta pesisir

dan laut;

g. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran sumber pencemar

institusi dan non institusi meliputi pemberian informasi,

pengisolasian serta penghentian;

h. Pelaksanaan pemulihan pencemaran sumber pencemar institusi

dan no institusi yang meliputi pembersihan, remidiasi, rehabilitasi

dan restorasi;

i. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan

pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan

lingkungan hidup kepada masyarakat;

j. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan

non institusi;

k. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi

sumber pencemar institusi dan non institusi;

l. Penyediaan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan;

m. Penyaiapan bahan pemberian bimbingatn teknis dan supervisi

bidang pencemaran lingkungan;

n. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

pencemaran lingkungan;

o. Pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan

fungsi seksi; dan

p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait

tugas dan fungsinya.

(23)

5.2. Seksi Kerusakan Lingkungan

Seksi Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang kerusakan lingkungan.

Seksi ini menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang kerusakan

lingkungan;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang kerusakan

lingkungan;

d. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan penanggulangan kerusakan lingkungan yang meliputi

pemberian informasi, pengisolasian dan penghentian;

f. Pelaksanaan pemulihan kerusakan lingkungan yang meliputi

pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi;

g. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

kerusakan lingkungan;

h. Pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

kerusakan lingkungan;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

5.3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup

Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyiapkan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pemeliharaan

lingkungan hidup. Seksi ini menyelanggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja seksi;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pemeliharaan

lingkungan hidup;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebiakan bidang pemeliharaan

lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam;

e. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;

f. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestrai sumber daya alam;

g. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam;

(24)

i. Pelaksanaan inventarisasi gas rumah kaca dan penyusunan profil

emisi gas rumah kaca;

j. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;

k. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan

berkelanjutan dan pengendalian kerusakan keanekaragaman

hayati;

l. Pemantauan

dan

pengawasan

pelaksanaan

konservasi

keanekaragaman hayati;

m. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragam hayati;

n. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database

keanekaragaman hayati;

o. Penyiapan bahan pemberin bimbingan teknis dan supervisi bidang

pemeliharaan lingkungan hidup;

p. Pelaksanaan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

pemeliharaan lingkungan hidup;

q. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi

seksi; dan

r. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait

dengan tugas dan fungsinya.

6. Unit Pelaksana Teknis Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan (UPT

KP2)

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 135 Tahun 2016 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Kabupaten

Bantul, UPT KP2 dipimpin oleh kepala UPT yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. UPT KP2

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam hal pelayanan

Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan. UPT KP2 menyelenggarakan

fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja UPT;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Kebersihan,

Persampahan dan Pertamanan;

c. Pelaksanaan kegiatan teknis operasional Kebersihan, Persampahan

dan Pertamanan;

(25)

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi UPT; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

7. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 145 Tahun 2016 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Kabupaten Bantul, UPT

Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh kepala UPT yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. UPT

Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

dinas dalam hal pengujian kualitas lingkungan hidup. UPT Laboratorium

Lingkungan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja UPT;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional pengelolaan

lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan kegiatan teknis operasional pengelolaan lingkungan

hidup;

d. Pelaksanaan ketatausahaan;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi UPT; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 116 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul terdiri atas :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, terdiri atas:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset

3. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, terdiri atas:

a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan

b. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

c. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan

(26)

4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas,

terdiri atas:

a. Seksi Pengelolaan Sampah

b. Seksi Limbah B3

c. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup,

terdiri atas:

a. Seksi Pencemaran Lingkungan

b. Seksi Kerusakan Lingkungan

c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan

6. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

a. UPT Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan (UPT KP2)

b. UPT Laboratorium Lingkungan

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Dengan terbitnya Peraturan Bupati Bantul Nomor 31 Tahun 2011 tentang

Jabatan Fungsional di Lingkungan Kabupaten Bantul, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul segera menindaklanjuti pengisian jabatan fungsional

pengendali

dampak

lingkungan.Langkah

yang

ditempuh

yaitu

mengikutsertakan pelatihan jabatan fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan yang diselenggarakan oleh Pusat Diklat Kementerian Lingkungan

Hidup.Peserta yang dikirim berjumlah 3 (tiga) orang sesuai dengan persyaratan

yang ditentukan oleh panitia.Pelatihan tersebut merupakan salah satu

persyaratan untuk menduduki jabatan fungsional pengendali dampak

lingkungan. Dengan pelatihan tersebut diharapkan kelompok jabatan

fungsional di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dapat

terisi untuk memenuhi struktur organisasi yang telah ditetapkan.

Bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

sebagaimana disajikan dalam Gambar 2.1.

(27)

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

SEKRETARIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Subag Umum Dan

Kepegawaian

Subag Program,

Keuangan dan Asset

Bid. PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN

LINGKUNGAN HIDUP

Sie. PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN

Sie. PENINGKATAN

KAPASITAS

LINGKUNGAN HIDUP

Sie. PENCEMARAN

LINGKUNGAN

Sie. KERUSAKAN

LINGKUNGAN

Sie. PEMELIHARAAN

LINGKUNGAN

KEPALA DINAS

UPT

Bid. PENATAAN DAN

PENAATAN PPLH

Bid. PENGELOLAAN

SAMPAH, LIMBAH B3,

DAN PENINGKATAN

KAPASITAS

Sie. PERENCANAAN DAN

KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN Sie. PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA

LINGKUNGAN

Sie. PENGELOLAAN

SAMPAH

(28)

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Kondisi Kepegawaian

Dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul didukung dengan sumberdaya sebagai berikut :ASN

berjumlah115 orang, hal ini dikarenakan adanya tambahan personil dari UPT

Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan (KP2). Secara lengkap gambaran

kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul menurut golongan

dan jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Demi kelancaran

pelaksanaan kegiatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul memiliki

274 tenaga honorer yang terdiri dari 3 (tiga) honorer analis laboratorium, 3 (tiga)

honorer kebersihan kantor, laboratorium serta taman dan lingkungan sekitar

kantor, 20 satgas kebersihan lingkungan Adipura, 38 tenaga honorer

persampahan dan pertamanan yang berada di UPT KP2 serta tenaga kebersihan

lingkungan sebanyak 248

Formasi jabatan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

berdasarkan analisis jabatan menurut Peraturan Bupati Bantul Nomor 152

Tahun 2016 adalah sebanyak 251 ASN namun dalam kenyataan hanya terdapat

jumlah ASN 115 orang dan tenaga PHL sebanyak 274 orang

Tabel 2.1. ASN DLH menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang

Pendidikan

Jumlah

SD

0

SMP

9

SMA

71

D1/D3

4

S1

25

S2

6

S3

0

Jumlah ASN

115

Sumber DLH Kab. Bantul per 30 September 2018

Tabel 2.2. ASN DLH menurut Golongan

Golongan

Jumlah

I

9

II

70

III

30

IV

6

Jumlah ASN

115

(29)

2.2.2. Kondisi Sarana Prasarana

Selain itu dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul didukung pula dengan sarana prasarana

yang tertuang ke dalam aset Dinas Lingkungan Hidup pada tabel 2.2.

. Tabel 2.2 Daftar Aset Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

No

Nama Inventaris

Nilai

1 TANAH

1,885,111,250

2 PERALATAN DAN MESIN

15,321,527,362

Intra comptable

15,243,242,812

Extra comptable

78,284,550

3 GEDUNG & BANGUNAN

12,474,233,474

4 JALAN, IRIGASI & JARINGAN 510,852,000

5 ASET TETAP LAINNYA

100,000,000

6 K D P

-

JUMLAH

30,291,724,086

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bantul tahun 2017, berasal dari Retribusi Izin Gangguan (RIG) dan

Persampahan. RIG pada tahun 2017 tercapai sebesar Rp. 199.537.850,- atau

sebesar 101,15 %. Sedangkan pendapatan Persampahan tercapai sebesar Rp.

932.111.909,- atau sebesar 133,15%.

Pelaksanaan SPM bidang Lingkungan Hidup sampai dengan tahun 2010

masih ikut dalam anggaran kegiatan-kegiatan wajib, belum merinci besaran

anggaran pembiayaan SPM baik per indikator, bidang pelayanan. Pada tahun

2011, SPM bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten Bantul dijadikan

percontohan dari OTDA Depdagri melalui lembaga Donor Desentralization

Support Fasility (DSF). Melalui pendampingan DSF tersebut dilaksanakan

pelatihan perhitungan pembiayaan SPM (e-Costing), sehingga tahun 2012 telah

dihitung besaran anggaran SPM bidang lingkungan hidup per indikator dan per

bidang pelayanan serta proyeksi besaran anggaran untuk tahun-tahun

berikutnya.

Pelaksanaan SPM bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan hingga Tahun

2013, hal ini dikarenakan terbitnya Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014

yang mengatur pembagian urusan pemerintahan daerah. Di dalam pasal 18

Undang-undan nomor 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa urusan lingkungan

hidup bukan lagi menjadi urusan pemerintahan wajib yang berkaitan pelayanan

dasar melainkan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan bukan dengan

(30)

pelayanan dasar. Oleh karena itu SPM bidang lingkungan hidup tidak

dilaksanakan lagi.

Nilai capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul selama

kurun waktu 5 tahun periode Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Bantul Tahun 2011-2015 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul disajikan

pada tabel berikut :

(31)

Tabel 2.3. Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Bantul

No

.

Indikator Kinerja

Target Renstra Tahun 2011 – 2015

Realisasi Capaian Renstra Tahun 2011 –

2015

Rasio Capaian

2011

2012

2013

2014

2015

2011

2012

2013

2014

2015

2011

2012 2013 2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(8)/(3)

(13)=

(9)/(4)

(14)=

(15)=

(10)/

(5)

(16)=

(11)/(

6)

(17)=

(12)/(7)

A.

Indikator Kinerja

sesuai Tugas dan

Fungsi Perangkat

Daerah

1.

Persentase jumlah

desa yang

menangani

sampah dengan

prinsip 3R

25

30

35

40

45

30

73.5

75

75

75

120

245

214

187

167

2.

Persentase

Pencegahan

pencemaran udara

dari sumber tidak

bergerak

60

65

75

-

-

60

75

100

-

-

100

115

133

-

-

3.

Persentase

Pencegahan

pencemaran air

40

60

70

85

100

60

85,71

100

100

100

150

143

143

117

100

4.

Pembuatan taman

hijau di kawasan

perkantoran baru

1

-

-

-

-

1

1

1

-

-

100

-

-

(32)

No

.

Indikator Kinerja

Target Renstra Tahun 2011 – 2015

Realisasi Capaian Renstra Tahun

2011 – 2015

Rasio Capaian

2011

2012

2013

2014

2015

2011 2012 2013 2014

2015

2011

2012

2013

2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(8)/(3)

(13)=

(9)/(4)

(14)=

(10)/(5)

(15)=

(11)/(6)

(16)=

(12)/(7)

(17)=

B. SPM

1.

Pelayanan

Pencegahan

Pencemaran Air

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

2.

Pelayanan

Pencegahan Udara

Sumber Tidak

Bergerak

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

3.

Pelayanan

Informasi Status

Kerusakan

dan/atau Tanah

untuk Produksi

Biomassa

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

4.

Pelayanan Tindak

Lanjut Pengaduan

Masyarakat Akibat

Adanya Dugaan

Pencemaran

dan/atau

Kerusakan

Lingkungan Hidup

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

(33)

No.

Indikator Kinerja

Target Renstra Tahun 2011 – 2015

Realisasi Capaian Renstra Tahun 2011

– 2015

Rasio Capaian

2011

2012

2013

2014

2015

2011

2012

2013

2014

2015

2011

2012

2013

2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(8)/(3)

(13)=

(9)/(4)

(14)=

(10)/(5)

(15)=

(11)/(6)

(16)=

(12)/(7)

(17)=

C. IKK

1.

Penanganan

Sampah

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

-

6,5%

9,8% 12,4% 12,4%

-

-

-

-

-

2.

Cakupan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

Amdal

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

-

21,43

%

75%

75%

75%

-

-

-

-

-

3.

Tempat

Pembuangan

Sampah (TPS) per

satuan Penduduk

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

-

Sebelum Tahun 2017 diampu

oleh Dinas Pekerjaan Umum

-

-

-

-

-

4.

Penegakan

Hukum

Lingkungan

N/A

N/A

N/A

N/A

N/A

-

100% 100% 100%

100%

-

-

-

-

-

(34)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Mengacu pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016

– 2021, Dinas Lingkungan Hidup memiliki tantangan untuk menjaga kelestarian

lingkungan dengan menjaga daya dukung alam dan lingkungan hidup untuk

pembbangunan berkelanjutan dengan sasaran meningkatkan kualitas

lingkungan hidup.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang dihadapi oleh

Dinas Lingkungan Hidup dalam pengembangan pelayanan Perangkat Daerah

pada lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

a. Belum terpenuhinya kelembagaan/ organisasi

b. Alih fungsi lahan yang terus meningkat

c. Belum adanya PPLHD

d. Rendahnya komitmen dari penganggungjawab kegiatan / usaha

e. Penurunan/ degradasi lahan pertanian

f. Pembuangan limbah domestik ke badan air

g. Tekhnologi pengelolaan limbah proses industri kurang baik

Sedangkan peluang bagi Dinas Lingkungan dalam menjalankan tugas dan

fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Komitmen daerah, yaitu Quick win 2018 salah satunya Bantul Bersih

menuju Universal Acces 2019 (Bantul bersih sampah)

b. Adanya penyelengaraan diklat pengelolaan LH

c. Adanya peluang pendanaan dari sumber lain

d. Adanya jejaring kerjasama dengan pihak lain

e. Adanya LSM dan kelompok masyarakat pemerhati lingkungan

f. Adanya peraturan perundangan di bidang LH

g. Berkembangnya pemahaman tentang isu lingkungan

h. Adanya laboratorium lingkungan yang terakreditasi

(35)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi

Permasalahan

berdasarkan

Tugas

dan

Fungsi

PelayananPerangkat Daerah

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup masih

menghadapi beberapa permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut:pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Lingkungan

Hidup

No

.

Masalah

Pokok

Rumusan Masalah

Akar Masalah

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Penurunan

Kualitas

Lingkungan

Turunnya kualitas

air

-

pembuangan limbah industri

di badan air

-

pembuangan sampah di

sungai

-

pembuangan limbah domestik

di sungai

-

peningkatan jumlah penduduk

Turunnya kualitas

udara

-

peningkatan jumlah penduduk

-

peningkatan konsumsi energi

dan bahan bakar baik untuk

industri maupun transportasi

-

tekhnologi pengelolaan limbah

proses industri kurang baik

Turunnya luasan

Ruang Terbuka

Hijau

-

perubahan /alih fungsi lahan

-

penebangan hutan

-

kurangnya konservasi lahan

-

lemahnya penegakan hukum

Kerusakan lahan

-

Penambangan liar/ illegal

-

penebangan liar

-

bencana (longsor)

(36)

Meningkatnya

volume sampah

ilegal

-

peningkatan jumlah penduduk

-

pembuangan sampah di

sembarang tempat

-

pengelolaan sampah rumah

tangga masih rendah

-

pengetahuan dan kesadaran

SDM kurang

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

Daerah

Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD

Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan

sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan

kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan

masyarakat Kabupaten Bantul yang:

1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan

jasmani, rohani dan sosial.

2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan

intelektual, emosional dan spiritual.

3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,

memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam

kehidupan sosial.

4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling

menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.

5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa

patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama

mewujudkan pembangunan.

6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,

menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.

(37)

Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan

oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang

harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun

2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas

dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,

terampil dan berkepribadian luhur.

3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan

pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.

4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,

pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.

5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,

nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.

Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun

2016-2021, maka tugas dan fungsi Dinas Lingkungan terkait erat dengan pencapaian

misi ke-ke empat. Faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas

Lingkungan Hidup terhadap pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati

terpilih adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati

No Misi ke-empat

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat

1.

Meningkatkan

kapasitas dan

kualitas

sarana-prasarana

umum,

pemanfaatan

Sumber Daya

Alam dengan

memperhatikan

kelestarian

lingkungan

-

Komitmen kepala

daerah dengan

adanya Quick win

2018 salah

satunya Bantul

Bersih menuju

Universal Acces

2019 (Bantul

bersih sampah)

-

Termasuk daerah

rawan bencana alam

-

Penegakan hukum

terkait permasalahan

lingkungan belum

optimal

-

Kesadaran dan

kepedulian masyarakat

(38)

No Misi ke-empat

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat

hidup dan

pengelolaan

risiko bencana

-

Adanya Perda

Rencana Tata

Ruang Wilayah

(RTRW) dan

peraturan

perundangan

bidang LH

dan pelaku usaha/

kegiatan untuk

menjaga lingkungan

masih rendah

-

Peluang

pendanaan lain

seperti CSR dalam

pengelolaan LH

-

Banyak berdirinya

kelompok-kelompok/

komunitas

pemerhati

lingkungan

-

Isu lingkungan

menjadi isu global

-

Peningkatan jumlah

usaha/ kegiatan serta

peningkatan sarana

transportasi

-

Penyediaan lahan

untuk RTH publik

rendah/ sulit

No

Misi ke-satu

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat

1.

Meningkatkan

tata kelola

pemerintahan

yg baik, efektif,

efisien dan

bebas dari KKN

melalui

percepatan

reformasi

birokrasi

-

Pelayanan

perijinan terpadu

satu pintu dimana

Dinas Lingkungan

Hidup berperan

dalam

rekomendasi

dokumen

lingkungan

sebagai syarat

pengeluaran ijin

yang diperlukan

-

Aplikasi

penyusunan

dokumen

Keterbatasan ASN yang

dimiliki

(39)

No Misi ke-empat

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat

lingkungan bisa

diakses dengan

jaringan internet

-

Adanya SOP 8

mengenai

maklumat

pelayanan public

-

Pembayaran

retribusi melalui

non tunai

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.3.a. Telaahan Renstra K/L

Sasaran strategis Renstra Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tahun 2015-2019 adalah :

1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung

lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator

kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6,

angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari

besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara

lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang

berkeadailan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH

terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu

produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan

satwa liar) dan eksport;

3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta

keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung

pembangunan

berkelanjutan,

dengan

indikator

kinerja

derajat

keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun.

Ditinjau dari sasaran strategis Renstra Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan

Dinas Lingkungan Hidup dapat dilihat pada tabel 3.3.

(40)

Tabel 3.3

Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Lingkungan

Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sasaran Jangka Menengah Renstra

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutahan

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat

1.

Menjaga kualitas lingkungan

hidup untuk meningkatkan daya dukung

lingkungan, ketahanan air dan kesehatan

masyarakat, dengan indikator kinerja

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

berada pada kisaran 66,5-68,6, angka

pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir

utama pembangun dari besarnya indeks

ini yang akan ditangani, yaitu air, udara

dan tutupan hutan

-

UU No. 32 Tahun 2009

tentang perlindungan dan

pengelolaan LH

-

Belum tersedianya

dokumen – dokumen kajian

lingkungan hidup

-

Koordinasi antar

sektor dan lintas daerah,

pelaku usaha/kegiatan, LSM

dan perguruan tinggi semakin

meningkat

-

Kurangnya monitoring

dan pengawasan pelaku

usaha/kegiatan

2.

Memanfaatkan potensi

Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan

secara lestari untuk meningkatkan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

yang berkeadailan, dengan indikator

kinerja peningkatan kontribusi SDH dan

LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen

pengungkit yang akan ditangani yaitu

produksi hasil hutan, baik kayu maupun

non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa

liar) dan eksport

-

IKLH menjadi indikator

kinerja sasaran dalam RPJMD

Kabupaten Bantul Tahun

2016 – 2021

-

Kurangnya koordinasi

antar perangkat daerah dalam

upaya pengelolaan LH

3.

Melestarikan keseimbangan

ekosistem dan keanekaragaman hayati

serta keberadaan SDA sebagai sistem

penyangga kehidupan untuk mendukung

pembangunan berkelanjutan, dengan

indikator kinerja derajat keberfungsian

ekosistem meningkat setiap tahun

-

Komitmen kepala

daerah dengan adanya Quick

win 2018 salah satunya

Bantul Bersih menuju

Universal Acces 2019 (Bantul

bersih sampah)

-

- Rendahnya ketaatan

(41)

Agenda pembangunan nasional yang terkait langsung dengan

pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah : (1)

agenda memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; (2) agenda

pembangunan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional; dan (3) agenda mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Sedangkan prioritas

pembangunan bidang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masuk

pada bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, yang

merupakanmodal utama pembangunan untuk meningkatkan daya saing

ekonomi berbasis SDA dan LH.

3.3.b. Telaahan Renstra Provinsi

Visi Gubernur DIY yang dituangkan dalam RPJMD Provinsi DIY Tahun

2017-2022 adalah: ” Terwujudnya Peningkatan Kemualiaan Martabat Manusia

Jogja”. Untuk mewujudkan visi tersebut dituangkan tujuan yang ingin dicapai

yaitu:

a. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan Masyarakat

Yang Berkeadilan Dan Berkeadaban

b. MewujudkanTata Kelola Pemerintahan yang Demokratis

Pelestarian lingkungan masuk dalam misi pertama pada sasaran ke lima yaitu

Meningkatnya aktivitas perekonomian yang berkelanjutan dengan indikator

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).

Berdasarkan hasil analisis terhadap renstra Provinsi DIY (Badan

Lingkungan Hidup), disusunlah faktor-faktor penghambat maupun faktor

pendorong yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang

teridentifikasi seperti terlihat pada tabel 3.4.

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul
Tabel 2.1. ASN DLH menurut Jenjang Pendidikan  Jenjang  Pendidikan  Jumlah  SD  0  SMP  9  SMA  71  D1/D3  4  S1  25  S2  6  S3  0  Jumlah ASN  115
Tabel 2.3. Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Bantul  No
Tabel 4.2Indeks Kualitas Air Kabupaten di DIY  No.  Kab./Kota  Indeks Kualitas Air

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan

Berdasarkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang,

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Kebumen Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kearsipan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Blora Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Komunikasi Dan

e. perumusan rancangan akhir; dan f. Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan

Perhitungan perencanaan kebutuhan terminal penumpang di Bandar Udara di Kulon Progo mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004, tentang Terminal

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten

f. Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,