• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM-SISTEM PENGUAT OPERASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM-SISTEM PENGUAT OPERASIONAL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ELEKTRONIKA ANALOG Pertemuan 13

SISTEM-SISTEM PENGUAT OPERASIONAL Penggunaan Penguat Operasional Dasar

Pengubah tanda atau pembalik

Penguat op-amp utk rangkaian inverting dasar yg menggambarkan umpan-balik tegangan shunt

Jika Z = Z’ maka Avf = -1, dan tanda dari sinyal masukan telah diubah shg

rangkaian di atas bertindak sbg pembalik fase.

Pengubah skala

Jika Z’/Z = k (yaitu konstanta riil) maka Avf = – k, dan sinyal masuk telah

dikalikan dgn skala atau faktor – k.

Penggeser fase

Jika Z = Z’ namun berbeda sudutnya, maka penguat operasional menggeser fase tegangan atau sinyal masuk dan mempertahankan amplitudenya.

Penguat Penjumlah dan pembalik

Gambar berikut dpt digunakan utk memperoleh keluaran yg mrpk kombinasi linier dari sejumlah sinyal masukan dengan perubahan tanda pada keluaran.

(2)

Penguat pembalik operasional sbg penambah atau penjumlah

Dari rangkaian diperoleh:

n n R R R i=υ +υ +...+υ 2 2 1 1 Dan ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + + − = − = n n o R R R R R R i R υ υ υ υ ' ' ' 2 ... ' 2 1 1 Jika R1 = R2 = … = Rn maka ) ... ( ' 2 1 1 n o R R υ υ υ υ =− + + +

Penguat Penjumlah dan bukan-pembalik

Gambar berikut dpt digunakan utk memperoleh keluaran yg mrpk kombinasi linier dari sejumlah sinyal masukan dengan tanpa perubahan tanda pada keluaran. + + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + = ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + = υ υ υ R R R R R o ' ' 1

Dengan tegangan pd terminal noninverting υ+ diperoleh dgn cara superposisi.

) ' ... ' ' ( 1 2 1 n n υ υ υ υ+ = + + +

(3)

Penguat bukan pembalik sbg penambah atau penjumlah

Pengubah tegangan ke arus (penguat transkonduksi)

Utk mengubah sinyal tegangan mjd arus yg sebanding (misalnya utk megatur koil defleksi dlm tabung televisi) dpt digunakan rangkaian pengubah tegangan ke arus atau penguat transkonduksi. Jika beban tdk dibumikan dan R’ diganti beban ZL maka rangkaian pd gambar (a) berikut ini mrpk suatu pengubah tegangan ke

arus yang baik.

(4)

Utk masukan tunggal υ1 = υs(t), maka arus dalam ZL adl: 1 ) ( R t i s L υ =

Jika beban dibumikan, maka gambar (b) dapat digunakan. Jika R3/R2 = R’/R1

maka: 2 ) ( R t iL =−υs

Pengubah arus ke tegangan (penguat transresistansi)

Rangkaian berikut digunakan sbg pengubah arus mjd tegangan. Arus dlm Rs = 0

dan is mengalir melalui resistansi umpan balik R’ shg tegangan keluaran υo = isR’.

Dapat ditambahkan kapasitor C’ scr paralel thdp R’ utk menurunkan derau pd frekuensi tinggi dan kemungkinan osilasi.

Pengubah arus ke tegangan

Pengikut tegangan arus searah (DC)

Rangkaian berikut mendekati pengikut tegangan ideal. Tegangan keluaran Vo

akan sama dgn Vs atau Vo = Vs atau dgn kata lain keluaran mengikuti masukan.

(5)

Penguat Diferensial (Penguat Instrumentasi)

Penguat diferensial sering digunakan utk menguatkan masukan transduser. Gambar berikut memperlihatkan rangkaian penguat diferensial dgn satu op-amp.

Penguat diferensial menggunakan satu op-amp

Dengan cara superposisi maka diperoleh:

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + − − = + + + − = 1 2 1 4 3 2 1 2 1 1 2 1 4 3 4 1 2 2 1 / 1 1 V R R R R V R R V R R R R R R R V R Vo Jika R1/R2 = R3/R4 maka ) ( 1 2 1 2 V V R R Vo = −

Jika diinginkan perolehan diferensial dan CMRR yg lebih tinggi maka dpt digunakan rangkaian berikut. Dalam hal ini keluaran Vo diperoleh:

) ( 2 1 1 2 1 2 V V R R R R Vo ⎟ − ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + =

(6)

Pengua diferensial yang telah diperbaiki

Penguat diferensial sering digunakan utk memperkuat keluaran sebuah jembatan pengindera, spt diperlihatkan pd gambar berikut.

Penguat jembatan diferensial

Dalam keadaan normal, ke empat kaki jembatan mpy R yg sama. Namun jika salah satu cabang mpy resistansi yg berubah mjd R + ΔR karena suhu atau parameter fisika lainnya, maka tujuan pengukuran adl utk mendapatkan perubahan fraksi δ dari harga resistansi dari kaki yang aktif, atau δ = ΔR/R.

2 / 1 4 δ δ + − = A V V d o

(7)

δ 4 V A Vo =− d Penguat Gandeng AC

Gambar berikut memperlihatkan rangkaian penguat AC yg sederhana.

(a) Penguat umpan-balik digandeng AC (b) Rangkaian pengganti jika |AV| = ∞

Tegangan keluaran Vo diperoleh dari rangkaian gantinya sbb:

' / 1 ' R sC R V IR V s o =− =− + Dan RC s s R R V V A s o f v / 1 ' + − = =

Frekuensi 3 dB rendah ditentukan oleh:

RC fL π 2 1 =

Perolehan dengan umpan-baliknya adl:

R R Avf ' − = Filter Aktif

Suatu filter-lewat-bawah dpt didekati dgn:

) ( 1 ) ( s P A s A n vo v =

(8)

Dengan Avo adl perolehan pita tengah dan Pn(s) adl polinomial dlm peubah

kompleks s dgn nilai-nilai nol di bidang sebelah kiri sumbu imanjiner. Gambar berikut memperlihatkan tanggapan frekuensi utk filter ideal.

Karakteristik filter ideal (a) LPF (b) HPF (c) BPF

Filter Butterworth

Misalkan polinomial Pn(s) yg digunakan adl polinomial Butterworth Bn(s) dimana

besarnya Bn(ω) diberikan oleh:

n o n s B 2 1 ) ( ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + = ω ω

Tanggapan filter-lewat-bawah Butterworth utk berbagai nilai n diperlihatkan pd gambar berikut. Terlihat bahwa semakin besar nilai n maka tanggapan filter semakin mendekati tanggapan filter-lewat-bawah ideal.

(9)

Tanggapan frekuensi filter lewat-bawah Butterworth

Jika frekuensi dinormalisasi dgn memisalkan ωo = 1 rad/detik maka tabel berikut

memberikan polinomial Butterworth utk n dari 1 hingga 8.

Maka misalkan utk n = 2 maka fungsi pindah filter Butterworth mjd:

1 2 ) / ( ) / ( 1 ) ( 2 + + = o o vo v s s A s A ω ω

(10)

Dengan ωo = 2πf yg mrpk titik frekuensi 3 dB tinggi. Sedangkan utk orde

pertama (n = 1) maka fungsi pindah filter Butterworth mjd:

1 / 1 ) ( + = o vo v s A s A ω

Rangkaian pd gambar berikut mrpk filter-lewat-bawah Butterworth orde dua menggunakan komponen aktif berupa penguat operasional.

(a) LPF orde kedua (b) LPF orde pertama

Perolehan pita-tengahnya adl:

1 1 1 ' R R R V V A i o vo + = = Dan 1 ) )( 3 ( ) ( 1 ) ( 2 + − + = RCs A RCs A s A vo vo v

Jika fungsi pindah filter Butterworth utk n = 2 dinyatakan sbg:

1 ) / ( 2 ) / ( 1 ) ( 2 + + = o o vo v s k s A s A ω ω Maka diperoleh: RC o 1 = ω atau vo A k = 3− 2 Avo =3−2k

(11)

Besaran ωo disebut dgn frekuensi cut-off.

Contoh

Rancanglah sebuah filter-lewat-bawah Butterworth orde empat (n = 4) dengan frekuensi cut-off 1 kHz.

Penyelesaian

Utk membuat filter-lewat-bawah Butterworth orde empat, dpt di-kaskade-kan dua filter-lewat-bawah Butterworth orde dua (seperti gambar di atas) shg akan diperoleh rangkaian spt pd gambar berikut.

Filter lewat-bawah Butterworth orde ke-empat dengan fo = 1 kHz

Dari tabel polinomial Butterworth diperoleh: 2k1 = 0,765 2k2 = 1,848 Maka: Avo1 ≡ Av1 = 3 – 2k1 = 3 – 0,765 = 2,235 Avo2 ≡ Av2 = 3 – 2k2 = 3 – 1,848 = 1,152 Dari persamaan: 1 1 1 1 ' R R R Av = +

(12)

Ω = + = k R R 35 , 12 ' 10 ' 10 235 , 2 1 1

Dgn cara yg sama, jika dipilih sebarang R2 = 10 kΩ, dgn dmk

Ω = + = k R R 52 , 1 ' 10 ' 10 152 , 1 2 2

Utk mendapatkan frekuensi cut-off 1 kHz, digunakan persamaan

RC o

1 = ω

Dapat dipilih nilai kapasitor sebarang, misalnya dipilih kapasitor C = 0,1 μF. Maka akan dpt ditentukan besarnya R yg dibutuhkan:

Ω = × × × = = = − k R R RC f RC o o 6 , 1 10 1 , 0 2 1 1000 2 1 1 6 π π ω

Filter-lewat-atas orde dua dpt diperoleh dari prototipe filter-lewat-bawah dgn transformasi: atas lewat o bawah lewat o s s − − →ω ω

Dengan menukarkan letak R dan C pd rangkaian filter-lewat-bawah di atas maka dpt diperoleh rangkaian filter-lewat-atas orde 2.

Filter-lewat-pita (bandpass) dpt diperoleh dgn kaskade filter-lewat-bawah (dgn frekuensi cut-off = foH) dan filter-lewat-atas (dgn frekuensi cut-off = foL), asalkan

(13)

Filter-pita-tolak (band-reject) mpy tanggapan ideal spt diperlihatkan pd gambar berikut.

Tanggapan filter-pita-tolak (band-reject) ideal

Filter-pita-tolak (band-reject) dpt diperoleh dgn menghubung paralel filter-lewat-bawah (dgn frekuensi cut-off = foH) dan filter-lewat-atas (dgn frekuensi cut-off =

foL), asalkan foH < foL. Perhatikan gambar berikut.

Kombinasi paralel filter lewat-bawah dan lewat-atas menghasilkan filter pita-tolak

Pengubah Digital ke Analog (D/A Converter atau DAC) Keluaran Vo dari N bit DAC diberikan oleh persamaan berikut:

(14)

V a a a a a V a a a a a V N o N N N N N o N N N N o 1 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 ... 4 1 2 1 ) 2 2 ... 2 2 ( − − − − − − − − − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + + + + + = + + + + + =

Dengan V adl faktor perbandingan yg ditentukan oleh parameter sistem dan koefisien an mewakili sandi biner dimana an = 1 atau 0 jika bit-ke-n = 1 atau 0.

Bit dgn bobot 2N-1 V disebut Most Significant Bit (MSB) dan terkait dgn a

N-1. Bit

dgn bobot 20 V disebut Least Significant Bit (LSB) dan terkait dgn a0.

Misalkan sandi terdiri atas 5 bit (N = 5), maka persamaan di atas mjd: Vo = (16a4 + 8a3 + 4a2 + 2a1 + a0) V

Utk penyederhanaan, misalkan V = 1 shg: Vo = 16a4 + 8a3 + 4a2 + 2a1 + a0

Maka jika a0 = 1 dan a yg lain sama dgn nol, diperoleh Vo = 1. Jika a1 = 1 dan a

yg lain sama dgn nol, diperoleh Vo = 2. Jika a0 = a1 = 1 dan a yg lain sama dgn

nol, diperoleh Vo = 2 + 1 = 3. Dmk seterusnya. Gambar berikut memperlihatkan

sebuah DAC.

(15)

Kotak S0, S1, S2, ..., SN-1 adl penyambung elektronik terkendali digital. Jika 1

muncul pd baris MSB maka penyambung SN-1 tersabung ke tahanan R pd

tegangan acuan – VR. Jika MSB = 0 maka penyambung terhubung ke bumi. Jika

MSB = 1 dan bit yg lain semuanya nol maka arus yg melalui tahanan R adl: IR = – VR / R

Dan keluarannya mjd: Vo = VR R’/ R

Jika LSB = 0 dan bit yg lain semuanya nol maka arus yg melalui tahanan 2N-1 R

= 24 R = 16 R adl: IR = – VR / 16 R

Dan keluarannya mjd: Vo = VR R’/ 16 R

Jika kelima bit sama dengan 1 maka keluaran mjd:

R R V R R V V R R o ' ) 1 2 4 8 16 ( ' 16 1 8 1 4 1 2 1 1 + + + + = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + + + + =

Terlihat bahwa keluaran tegangan analog Vo sebanding dengan masukan digital.

Rangkaian berikut memperlihatkan salah satu penyambung elektronik terkendali digital yg dpt digunakan. Dua masukan gerbang Q dan Q berasal dari MOSFET S-R Flip-Flop utk diubah ke sebuah bilangan analog. Bit “1” akan membuat Q = 1 dan Q = 0 dan berarti transistor Q1 hidup shg menghubungkan resistor R1 ke

tegangan acuan VR (pd rangkaian DAC); dlm hal ini transistor Q2 mati. . Bit “0”

akan membuat Q = 0 dan Q = 1 dan berarti transistor Q2 hidup shg menghubungkan resistor R1 ke ground; dlm hal ini transistor Q1 mati.

(16)

Penyambung (saklar) terkendali digital Pengubah Analog ke Digital (A/D Converter atau ADC) Salah satu rangkaian ADC diperlihatkan pd gambar berikut.

(17)

Tegangan analog υa diberikan scr serentak pd sederetan komparator ambang yg

berselisih sama (tegangan acuan VR1 = V/8, VR2 = 2V/8, dst). Tabel kebenaran

rangkaiannya sbb. Masukan Keluaran W7 W6 W5 W4 W3 W2 W1 Y2 Y1 Y0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Komparator dpt menggunakan AMD 686A Advanced Micro Devices, enkoder dapat menggunakan TI-147.

Gambar

Gambar berikut dpt digunakan utk memperoleh keluaran yg mrpk kombinasi  linier dari sejumlah sinyal masukan dengan perubahan tanda pada keluaran
Gambar berikut dpt digunakan utk memperoleh keluaran yg mrpk kombinasi  linier dari sejumlah sinyal masukan dengan tanpa perubahan tanda pada  keluaran
Gambar berikut memperlihatkan rangkaian penguat diferensial dgn satu op-amp.
Gambar berikut memperlihatkan rangkaian penguat AC yg sederhana.

Referensi

Dokumen terkait

Itu Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di kantor UPPD/Samsat Delanggu yang berjumlah 30 orang responden untuk diambil sampel penelitian dengan Instrumen komunikasi

Berdasarkan Tabel 2.4 diketahui bahwa montmorillonit merupakan jenis lempung yang sangat baik digunakan untuk filler anorganik dalam pembuatan membran komposit karena

Analisis ICRA Indonesia atas perusahaan farmasi mencakup pengetahuan prospek di pasar utama dimana perusahaan beroperasi (atau berencana untuk beroperasi), kemampuan

Demikian atas perhatian Bapak/Ibu dan kerjasama yang baik kami mengucapkan

The authors understand the image map as a special map portraying geographic space in a particular cartographical projection and map scale, where its content

sekarang buat function diluar kalang class My_book supaya plugin anda tampil dimenu admin. Lihat yang diblok warna pink,

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B4, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

Dengan demikian penelitian ini telah berhasil mengkonfirmasi teori dengan empiris di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh iklim organisasi, punishment dan