• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFORMASI KORPORASI MELALUI NGUWONGKE APPROACH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSFORMASI KORPORASI MELALUI NGUWONGKE APPROACH"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

TRANSFORMASI KORPORASI MELALUI

NGUWONGKE APPROACH

Agung P. Murdanoto

Direktur Pengembangan Usaha & Investasi

PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

(2)

Yogyakarta, 14 Nopember 1964

SMA Negeri 1 (Teladan) Jogjakarta (1983)

Ir, TIN Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1987)

Bahasa Jepang, Osaka University of Foreign Studies (1990)

M Agr, Biotransformasi, Universitas Kyoto, Jepang (1993)

PhD, Biotransformasi, Universitas Kyoto, Jepang (1996)

Duta Persahabatan Jepang (Kyoto) – Indonesia (1994 – sekarang)

Sekretaris Jendral, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Tahun 2016 – 2020

Ketua Cabang DKI Jakarta – Jawa Barat, IKAGI Tahun 2016 – 2019

AGUNG PRIMANTO MURDANOTO

Direktur Pengembangan Usaha & Investasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), 2015 – sekarang

Komisaris Utama PT PG Rajawali I (RNI Group), 2015 - sekarang

Komite Teknis – Panitia Teknis SNI Pertanian, 2011 – sekarang

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Pangan Halal, Universitas Djuanda, Bogor, 2015 – sekarang

General Advisor, PT. Tsukasa Manufacturing of Indonesia, 1996 – sekarang

Chief Executive Officer, PT. Mitra Kerinci (RNI Group), 2012 – 2015

Staf Pengajar Tidak Tetap Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti, Padang, 2013 – 2015

Deputi Direktur Pengembangan, PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), 2004 – 2012

General Manager, PT. Warsons (Gistex Group), 2002 – 2003

Agromedicine Manager, PT. Indofarma (Persero), 1998 - 2003

Peneliti pada Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi IPB, 1996 – 2005

Peneliti pada Pusat Studi Biofarmaka (PSB) IPB, 2002 – 2005

Editor dan Redaksi, Osaka Visitors Guide / Kyoto Visitors Guide, 1990 – 1996

Staf Pengajar TIN Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 1987 – 2005

(3)

Tentang RNI

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) didirikan pada tanggal 12

Oktober 1964 merupakan transformasi dari perusahaan konglomerat

pertama di Indonesia, Oei Tiong Ham Concern yang diambil alih pemerintah

(nasionalisasi).

Bidang usaha utamanya Agroindustri, Farmasi & Alat Kesehatan, dan

Distribusi & Perniagaan.

Sebagai Induk Perusahaan (Investment Holding Company), saat ini memiliki

13 anak perusahaan. Mengoperasikan 52 kantor cabang, 10 pabrik gula, 2

pabrik alkohol, - spiritus – arak, 1 pabrik obat, 1 pabrik alat kesehatan, 3

perkebunan sawit, 1 perkebunan karet dan 1 perkebunan teh.

Berkedudukan di Jalan Denpasar Raya Kav. D-III, Kuningan Jakarta

Selatan12950.

(4)

TENTANG RNI

1

2

3

4

5

Konsolidasi (1964 – 1985) Ekspansi (1986 – 1997) Re-Fokus (2002 – 2014) Restrukturisasi (1998 – 2001) Roadmap 2015-2019 Fokus pada pembenahan kedalam, terutama penyesuaian budaya dari

perusahaan

keluarga menjadi perusahaan milik negara. Melakukan perluasan usaha melalui penambahan jenis usaha maupun jumlah anak perusahaan.

Pada periode ini

jumlah anak perusahaan mencapai lebih dari 20 unit. Penataan kembali struktur organisasi usaha. Banyaknya anak perusahaan dengan jenis

usaha

yang

beragam dirampingkan melalui penggabungan-penggabungan (merger).

Krisis yang terjadi tahun 1997 yang berlanjut hingga tahun 2001, mengakibatkan industri gula terpuruk, dan bidang properti

mandek.

Diambil langkah strategis, diantaranya adalah re-fokus pada 3 bidang usaha

pokok, yaitu: agro

industri, farmasi & alat kesehatan,

serta perdagangan.

Menuju

GENETIK

(5)

RNI = PERUSAHAAN KONGLOMERASI

Agroindustri (6) Farmasi & Alat Kesehatan (2) Distribusi dan Perdagangan (4) 1. Sumatera (3) 2. Jawa Barat (1) 3. Jawa Timur (2) 1. Jawa Tengah (1) 2. Jawa Barat (1) 1. Jakarta (1) 2. Jawa Timur (2) 3. Bali (1)

Saat ini bergerak di tiga pilar utama, yaitu agroindustri, farmasi & alat kesehatan dan distribusi /

perdagangan

STRUKTUR BISNIS

1

P G K rebet B aru 11,500 Malang, B litar 2

P G R ejoagung B aru 5,500 Madiun, Ngawi, Magetan, P onorogo, Nganjuk, K ediri, Mojokerto

3

P G C andi B aru 2,500 S idoarjo, Mojokerto, Malang, K ediri 4

P G T ers ana B aru 3,000 C irebon, B rebes 5

P G S indang L aut 2,000 C irebon 6

P G K arang S uwung 1,500 C irebon 7

P G S ubang 3,000 S ubang-HG U 8

P G J atitujuh 4,500 Majalengka-HG U

T otal R NI 33,500

No Nama P G K apas itas W ilayah /Area S umber T ebu (T C D )

PABRIK GULA

1

Alat K es ehatan B andung K ondom, AS S P 2

F armas i S emarang O bat O GB dan P atent 3

K arung plas tik J atim K arung untuk Gula, garam dll 4

P enyamakan kulit J atim kulit finis h, W et B lue 5

S awit S um S el C P O 6

T eh S um B ar T eh hijau dan hitam

No P abrik L okas i P roduk

(6)

PARBIK GULA DI LINGKUNGAN RNI

PG Krebet Baru

Lokasi: Malang Kapasitas 12.000 TCD Produksi Gula 151.000 ton

PG Rejoagung Baru

Lokasi: Madiun Kapasitas 6.000 TCD Produksi Gula 53.000 ton

PG Candi Baru

Lokasi: Sidoarjo Kapasitas 2.500 TCD Produksi Gula 12.600 ton

PG Jatitujuh

Lokasi: Majalengka Kapasitas 4.500 TCD Produksi Gula 50.000 ton

PG Subang

Lokasi: Subang Kapasitas 3.000 TCD Produksi Gula 16.000 ton

PG Sindang Laut

Lokasi: Cirebon Kapasitas 1.800 TCD Produksi Gula 12.000 ton

PG Tersana Baru

Lokasi: Cirebon Kapasitas 3.000 TCD Produksi Gula 22.000 ton

PG Karang Suwung

Lokasi: Cirebon Kapasitas 1.500 TCD Produksi Gula 10.000 ton

• Total Kapasitas 34.000 TCD

• Total produksi gula

356.000

ton • Kontribusi

11%

terhadap total

(7)

Definisi Holding Company

7

Operating

Perusahaan induk terlibat dalam roda bisnis perusahaan secara

keseluruhan atau sebagian, yaitu masalah produksi dan operasi, logistik,

pemasaran dan pelayanan purna jual dan kegiatan pendukung lainnya

Strategic

Perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan roda

bisnis/opersional anak perusahaan. Perusahaan induk hanya terlibat pada

masalah – masalah kebijakan bersifat strategis

Investment

Perusahaan induk tidak terlibat sepenuhnya pada roda bisnis /operasional

anak perusahaan. Fungsi perusahaan induk : memastikan anak

perusahaan memberikan tingkat pengembalian investasi / nilai tambah

maksimum dengan memberikan ukuran kinerja (KPI)

(8)

Bentuk Holding Company

Operating

Peran

Menjalankan bisnis/ operasional perusahaan

Filosofi dasar

Sebagai tenaga ahli sekaligus pelaksana operasional

Bertanggung jawab penuh dalam operasional dan finansial

Peran Fungsional

Pelaksana di semua fungsi (keuangan, SDM, produksi, pemasaran)

Strategic

Peran

Ikut menetapkan strategi perusahaan

Filosofi dasar

Berperan dalam sinergi antar anak perusahaan

Menetapkan target operasional dan finansial anak perusahaan

Peran Fungsional

Fungsi stategic management kuat

Ada corporate brand

(9)

Bentuk Holding Company

9

Investment

Peran

Sebagai investor dan treasurer

Filosofi dasar

Menetapkan model manajemen anak-anak perusahaan

Value creation dilakukan oleh anak – anak perusahaan

Business plan dibuat setiap 5 tahun

Fokus pada target finansial

Peran Fungsional

Fungsi keuangan (finance & treasury) kuat

Menangani SDM hanya di level top management (direktur

anak perusahaan)

(10)

Holding sebagai Investment

o

Menyusun kebijakan strategis jangka panjang sesuai visi & misinya.

o

Menetapkan target kinerja yang harus dicapai anak perusahaan serta menetapkan

sistem reward & punishment.

o

Mendorong penerapan & pengawasan terhadap Good Corporate Governance di

dalam grup.

o

Memberi kuasa penuh anak perusahaan untuk menjalankan strategi &

operasionalnya. Namun demikian holding mengawasi sepenuhnya kinerja anak

perusahaan melalui KPI Direksi dan Komisaris.

o

Meningkatkan sinergi antar anak perusahaan, dan memungkinkan pengambilan

keputusan lebih cepat, koordinasi yang lebih baik, dan lebih berorientasi bisnis.

o

Mengkoordinasikan dan menyiapkan sistim informasi, baik untuk keuangan maupun

operasional.

(11)

Holding sebagai Strategic

11

o

Lebih fokus dalam menyusun dan mengembangkan kebijakan strategis jangka

panjang sesuai visi & misinya.

o

Menjaga standard dan compliance.

o

Melakukan fungsi Cash Management dalam pengelolaan keuangan group.

o

Menjadi pusat pengembangan SDM.

o

Melakukan perencanaan dan pengembangan usaha (Business Development).

o

Memberi kuasa penuh sub holding untuk menjalankan strategi & operasionalnya,

serta mengawasi sepenuhnya kinerja sub holding melalui KPI Direksi dan Komisaris.

o

Menetapkan target kinerja yang harus dicapai sub holding serta menetapkan sistem

reward & punishment.

o

Mendorong penerapan & pengawasan terhadap Good Corporate Governance pada

grup.

o

Mengkoordinasikan dan menyiapkan sistim informasi, baik untuk keuangan maupun

operasional.

(12)

TRANSFORMASI : MENURUNKAN HPP

1. Menciptakan nilai Tidak bisa dihindari dalam setiap organisasi ( apalagi organisasi yang besar) selalu ada kelompok yang tidak mendukung program manajemen.

Manajemen harus percaya bahwa penting untuk mengajak semua kelompok yang ada dalam organisasi untuk memiliki persepsi yang sama tentang tujuan Perusahaan

Core values di RNI group : PINTER

Professionalisme

Sebagai insan yang memegang prinsip profesionalisme, insan RNI akan meningkatkan tanggung jawab pribadi, terbuka terhadap perubahan dan perbaikan, serta terus belajar demi mencapai taraf kompetensi dan keahlian seiring dengan kebutuhan dalam perkembangan RNI.

Integrity

Kesetaraan pemikiran, perkataan dan tindakan secara konsisten oleh sekumpulan nilai yang sama. Perilaku yang tercakup dalam konsep integritas ini antara lain : jujur, tulus, dapat dipercaya, dapat diandalkan, tepat waktu, etis dan adil

Teamwork

Sikap dalam berinteraksi atau berhubungan sosial yang efektif antar individu, individu dan kelompok unit kerja, antar kelompok kerja, antar perusahaan di lingkungan RNI yang secara bersama-sama melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Excellence

Semangat untuk memberikan yang terbaik harus menjadi bagian dari seluruh insan RNI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

Respect

Insan RNI memiliki komitmen untuk memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat yang dilandasi oleh kepercayaan dan harga diri. Segala hal yang dikerjakan oleh insan RNI senantiasa harus saling menghargai dan saling menghormati dalam menyikapi ide dan saran sesama insan RNI

(13)

2. Menjaga kepentingan

Pemegang saham dan pihak terkait lainnya

Pemegang saham selalu mendorong perusahaan untuk terus mengarahkan pandangan kepada rencana jangka panjang, disisi lain pemegang saham juga mendorong hasil keuangan jangka pendek.

Manajemen menjaga dan meningkatkan secara terus menerus rasio-rasio keuangan – untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan sekaligus untuk merencanakan masa depan perusahaan

Selalu memotivasi karyawan untuk berprestasi secara berbeda dan lebih baik

Menciptakan nilai dengan pemasok dan distributor melalui kemitraan yang saling menguntungkan

3. Inovasi dalam strategi

Memberikan kesempatan kepada semua karyawan untuk berpartisipasi dalam ide / inovasi.

Inovasi dijadikan agenda rutin tahunan dan merupakan acara puncak prestasi yang disaksikan oleh semua anak Perusahaan

Belajar dari riwayat kerja masa lalu dari semua aspek manajerial (keuangan, produksi, SDM, pengembangan usaha )

Berdiskusi untuk memecahkan dilemma dengan mempersembahkan kombinasi baru : Keragaman dan efisiensi,

(14)

4. Memikirkan ulang organisasi

Perusahaan memandang, bahwa kemajuan yang sesungguhnya dapat dicapai dengan membuat orang-orang yang ada dalam organisasi bertindak secara berbeda menuju sasaran yang sama

Mendifinisikan ulang peran Holding terhadap anak Perusahaan

Merubah ukuran-ukuran kinerja

Menciptakan strandar-standar proses yang focus pada kecepatan dan ketanggapan

5. Membangun tangga perubahan

Kapabilitas

tambahan

Mutu lebih tinggi dan tolakan (reject) lebih sedikit

Waktu

Biaya lebih rendah

Ragam produk tambahan

Produk inovatif

TRANSFORMASI : MENURUNKAN HPP

(15)

6. Menawarkan prospek efisiensi biaya

Perusahaan melakukan penilaian kelayakan usaha yang mendukung proses utama namun memberikan sumbangan kepada penurunan HPP

Pabrik Pupuk Mix yang didirikan di PG Subang, dan PG Redjo Agung dimanfaatkan oleh kebun tebu dalam upaya penekanan biaya pemupukan. Pendirian Pabrik Pupuk Mix ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Pabrik Kampas Rem (PT. Inti Bagas Perkasa) di Cirebon merupakan bagian inovasi atas pemanfaatan ampas tebu menjadi produk kampas rem yang dibutuhkan di pasar after market khususnya di pasar kendaraan angkutan penumpang umum yang memerlukan suku cadang yang murah, berkualitas dan berdaya tahan lama. Kampas Rem ini telah mengantungi hak patent baik untuk merek maupun teknologinya.

Pengelolaan

ternak sapi di

Jatitujuh sebagai upaya pemanfaatan pucuk tebu, merupakan langkah untuk menciptakan mata rantai nilai tambah. Pabrik Particle Board di Madiun didirikan

dengan memanfaatkan limbah Pabrik Gula yakni ampas tebu atau bagasse yang dijadikan sebagai bahan dasar furnitur.

Terciptanya value creation di Pabrik Particle Board ini tidak saja hanya telah bernilainya ampas tebu saja, namun juga

terpenuhinya kebutuhan pabrik furnitur akan bahan dasar furnitur yang selama ini mengandalkan particle board berbahan dasar kayu.

Pemanfaatan molasses menjadi alkohol. Mengingat kebutuhan produk alkohol dan turunannya seperti ethyl asetat maupun Mono sodium

glutamat bagi industri dunia masih cukup besar, sementara itu trend dunia

untuk mencari bahan energi alternatif dari derivatif alkohol mulai dirintis di beberapa negara

(16)

PENGEMBANGAN POTENSI HILIRISASI

Potensi hilirisasi di industri berbasis tebu cukup banyak. Di RNI sebagian besar masih dalam proses

kajian untuk dikembangkan

ekstraksi pemurnian penguapan kristalisasi

GULA

TEBU

ampas

tebu

blotong

Uap air

molasses

Limbah padat

Limbah cair

boiler

CO2

pengairan

pupuk

(17)

HILIRISASI INDUSTRI TEBU

COGENERATION

17

PG. SUBANG

Kapasitas

4 MW

Mulai pembangunan

2017

Investasi

US$ 2 juta / MW

PG. REJOAGUNG

Kapasitas

5 MW

Mulai pembangunan

2018

Investasi

US$ 2 juta / MW

PG. JATITUJUH

Kapasitas

6 MW

Mulai pembangunan

2017

(18)

Keterangan

Hasil

rata-rata 5 thn

Langkah strategis

Potensi

Output

Produksi

196 ribu ton gula

bagian PG

Kebun : meningkatkan produktifitas hasil ton/ha

Pabrik : meningkatkan rendemen

Peningkatan hasil pertumbuhan organik, yaitu

pertumbuhan yang dimotori oleh perbaikan

dan peningkatan bisnis utama

Sinergi dengan stakeholders

226 ribu ton

Penjualan

2,16 T Sebagian penetrasi ke pasar retail

2,6 T

Laba Kotor

26 % Merubah konsep jasa produksi menjadi insentif

(apabila hasil di atas RKAP)

Minimalisasi downtine

Pengurangan biaya energi

Pengurangan biaya modal kerja

Overhead saving

30 %

Laba bersih

9 %

15 %

(19)

19

SMK Gula Rajawali

• Berlokasi di Madiun.

• Satu-satunya Sekolah Kejuruan Pergulaan di Indonesia

(20)

SELESAI

Agung P. Murdanoto

Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi

PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

Gedung RNI, jalan Denpasar Raya Kav IIId, Kuningan, Jakarta Selatan, Jakarta 12950

E – mail :

agungpm@rni.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Bullish Reversal : Pergerakan yang mengindikasikan Downtrend sebelumnya berubah menjadi Uptrend Bearish Reversal : Pergerakan yang mengindikasikan Uptrend sebelumnya berubah

penelitian terhadap karakteristik perbandingan bahan pengisi antara tepung tapioka dan pati jagung terhadap karakteristik sosis sintesis dari buah sukun yang diperkayaa

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan (size),

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 ayat (1) huruf d, terdiri atas :.. a. Ketentuan umum peraturan zonasi

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pengembangan karakter seperti apa yang digunakan

Sesungguhnya Allah subhaanahu wata'ala menutup penglihatan manusia dari hal tersebut, tujuaannya adalah sebagai ujian bagi mereka agar menjadi jelas siapakah yang beriman kepada

 Wacana lengkap, unsur bahasa bervariasi dan menggunakan ungkapan yang menarik  Idea relevan, huraian jelas dan matang.. Baik 20-25  Menepati tema

 Bank telah menetapkan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit, risk appetite dan risk tolerance dan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan