• Tidak ada hasil yang ditemukan

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES 2009"

Copied!
460
0
0

Teks penuh

(1)

Katalog BPS : 1403.5306

KABUPATEN BELU

DALAM ANGKA

BELU REGENCY

IN FIGURES

2009

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

(2)

Katalog BPS : 1403.5306

KABUPATEN BELU

DALAM ANGKA

BELU REGENCY

IN FIGURES

2009

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

(3)

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2009

BELU REGENCY IN FIGURES 2009

ISSN.0215.6962

No. publikasi / publication number : 53066.0901

Jumlah halaman / numbers of pages : lxxix+440 halaman / pages

Naskah / manuscript :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu

BPS – Statistics of Belu Regency

Diterbitkan oleh / publised by :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu

BPS – Statistics of Belu Regency

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

May be cited with reference to the source

(4)

PETA KABUPATEN BELU

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

ix

Peta Kabupaten Belu / Map of Belu Regency iii

F o t o / foto iv

Kata Pengantar / Perface v

Sambutan / Foreword vii

Daftar isi / Contents ix

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik xxv

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik xliv

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1998 tentang Statistik liv

Sejarah Belu / The Brief History of Belu lxix Penjelasan Umum / Explanatory Notes lxxviii

TABEL / TABLE

Bab / Chapter I Geografi / Geography

1

1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area of Belu Regency by District 7

1.2 Luas Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa / Area of District Malaka Barat by Village 8

1.3 Luas Kecamatan Rinhat Menurut Desa / Area of District Rinhat by Village 9

1.4 Luas Kecamatan Wewiku Menurut Desa / Area of District Wewikut by Village 10

1.5 Luas Kecamatan Weliman Menurut Desa / Area of District Weliman by Village 11

1.6 Luas Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa/Area of District Malaka Tengah

by Village 12

1.7 Luas Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa / Area of District Sasita Mean by Village 13

1.8 Luas Kecamatan Botin Leobele Menurut Desa / Area of District Botin Leobele by Village 14

1.9 Luas Kecamatan Io Kufeu Menurut Desa / Area of District Io Kufeu by Village 15

1.10 Luas Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa / Area of District Malaka Timur by Village 16

1.11 Luas Kecamatan Laenmanen Menurut Desa / Area of District Laenmanen by Village 17

1.12 Luas Kecamatan Raimanuk Menurut Desa / Area of District Raimanuk by Village 18

1.13 Luas Kecamatan Kobalima Menurut Desa / Area of District Kobalima by Village 19

1.14 Luas Kecamatan Kobalima Timur Menurut Desa / Area of District Kobalima Timur by Village

20

1.15 Luas Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa / Area of District Tasifeto Barat by Village 21

1.16 Luas Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa/Area of District Kakuluk Mesak

by Village 22

1.17 Luas Kecamatan Nanaet Dubesi Menurut Desa/Area of District Nanaet Dubesi

by Village 23

(11)

DAFTAR ISI / CONTENTS

x

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

1.19 Luas Kecamatan Atambua Barat Menurut Desa/Area of District Atambua Barat by Village 25

1.20 Luas Kecamatan Atambua Selatan Menurut Desa/Area of District Atambua Selatan by Village

26

1.21 Luas Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa/Area of District Tasifeto Timur by Village 27

1.22 Luas Kecamatan Raihat Menurut Desa / Area of District Raihat by Village 28

1.23 Luas Kecamatan Lasiolat Menurut Desa / Area of District Lasiolat by Village 29

1.24 Luas Kecamatan Lamaknen Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 30

1.25 Luas Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 31

1.26 Banyaknya hari Hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Day that rain in

Belu Regency by District 2008 32

1.27 Banyaknya curah hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Rainfall in Belu

Regency by District 2008 34

1.28 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Name and Length of

Rivers by District in Regency of Belu 36

Bab / Chapter II Pemerintahan / Government

37

2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages by District 2008 41

2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat menurut Kecamatan 2008 42

2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan /

Numbers of Villages and Supporting level by District 2008 43

2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 44

2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 48

2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 52

2.7 Banyaknya Pemilih menurut Partisipasi dalam Pemilu 2004 – 2009 56

2.8 Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD kabupaten Belu Dalam Pemilu Lagislatif 2009 57

2.9 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Belu menurut asal Partai Politik dan Jenis Kelamin dalam Pemilu Legislatif 2009 58

Bab / Chapter III Penduduk dan Tenaga Kerja

Population and Man Power

59

Penduduk / Population

71

3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per

Rumah Tangga Menurut Kecamatan / Number of Population, Household, Area, and Density

(12)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xi

3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin / Population by District

and Sex 2008 74

3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan / Population by District and

Cityzenship 2008 75

3.1.4 Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk dirinci menurut Kecamatan 1971, 1980, 1990, 2000 76

3.1.5 Persentase Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan / Percentage 10 years old and over in Belu Regency by Marital Status 2008 77

3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin / Population in Belu

Regency by Age Group and Sex 2008 78

3.1.7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur / Number of Population by Districk and Age Group 2008 79

3.1.8 Jumlah Rumah Tangga RTS PPLS 08 Kabupaten Belu dirinci menurut Kecamatan 82

Tingkat kelahiran / fertility rate

83

3.2.1. Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 85

3.2.2. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by

Age at First Marriage 2008 86

3.2.3. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever

Married by Numbers of Children Still live 2008 87

3.2.4. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever

Married by Numbers of Children Still live 2008 88

Tingkat kematian / Mortality rate

89

3.3.1. Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten / Infant Mortality Rate

( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 91

3.3.2. Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten / The Life

Expectancy At Birth by Regency 2005 - 2007 92

3.3.3. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 93

(13)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Angkatan kerja / Labour force

95

3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu / Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2008 97

3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan / Population 15

Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency (Kota/Urban) 2000 98

3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who

Worked During The Previous Week By Main Employmen Status and Sex 2008 99

3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who

Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 100

3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The

Previous Week by Total Working Hours 2008 101

3.4.6 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked

During The Previous Week by Main Industry and Sex 2008 102

3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked

During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 103

3.4.8 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over Who Worked

During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2008 104

3.4.9 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin / Numbers of Registered Job Applicants, Vacancies, and Placement of

Workers by Sex 2008 105

3.4.10 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin / Numbers of Registered Jod Applicants by Educational

Attainment and Sex 2008 106

3.4.11 Perbandingan Rata-rata upah/gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan upah Minimum Regional (UMR) Selama sebulan di Kabupaten Belu 2006-2008 107

3.4.12 Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of

Transmigrant by district in Belu Regency 2008 108

3.4.13 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu / Numbers of Transitter in Belu Regency 2008 109

(14)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xiii

Bab / Chapter IV

Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga

Consumption and Household Condition

111

Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk

Population Expenditure and Consumption

117

4.1.1 Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Percentage of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003 119

4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly

Expenditure fot Food and Non-Food 2003 120

4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan /

Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2008 121

4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur / Average of Per Capita Food Consumption by Selected

Food in Nusa Tenggara Timur 2005 122

4.1.5 Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan dan non makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 123

4.1.6 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk kelompok Makanan di Kabupaten Belu /

Averageof per Capita Monthly Expenditure and Food item in Belu Regency 2007 124

4.1.7 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Kelompok bukan Makanan di Kabupaten Belu / Average per capita Monthly Expenditure and Non Food item in Belu Regency 2007 126

4.1.8 Penduduk menurut golongan pengeluaran sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2008

128

4.1.9 Rata-rata Pengeluaran Riil (Biaya Hidup) menurut kabupaten 2005 – 2007 129

Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal

Household Condition & Home Owner

131

4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai / Household in Belu regency by

Area of Floor 2008 133

4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap terluas / Household in Belu regency

by Primary Roof Type 2008 134

4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas / Household in Belu

regency by Primary Floor Type 2008 135

4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak / Household in Belu

regency by Area of Primary Roof Type 2008 136

4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan / Household in Belu

(15)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xiv

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum / Household in Belu

regency by Source of Drinking Water 2008 138

4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban / Household in Belu regency by

Toilet Facilities 2008 139

4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household

in Belu regency by Status of House 2008 140

4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja / Household in

Belu Regency by Faeces Place of Exile 2008 141

4.2.10 Rumah tangga di Kabupaten Belu menurut kualitas bangunan rumah tinggal 2008 142

Bab / Chapter V

Sosial / Social Affairs

143

Pendidikan / Education

151

5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan / Numbers of Schools,

Teachers, and Pupils by Education Level 2008 153

5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut kecamatan / Nimbers of school, teacher, and pupil of public and

private kindgarden by district 2006 154

5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public

and Private Primary School in Belu Regency by District 2008 155

5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher,

and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District

2008 156

5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher,

and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2008 157

5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) Kejuruan Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher,

and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2008 158

5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 159

5.1.8 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin / Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by

Education Status and Sex 2008 160

5.1.9 Penduduk 7 Tahun keatas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu / Population 7 Years and over

who attending School, Never/Not Yet Attending School by Age Group in Belu Regency

(16)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xv

5.1.10 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan

Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin / Percentage 10 Years Old and Over in Belu

Regency by Literacy per Sex 2008 162

5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 163

5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008

164

5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 165

5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 166

5.1.15 Rata-rata lamanya sekolah menurut kabupaten tahun 2005-2007 167

Kesehatan / Health

169

5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Health

Service in Belu Regency by District 2008 171

5.2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Personal by Health Personal Type in Belu regency by

District 2008 172

5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 175

5.2.4 Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Kunjungan Rawat Jalan di 19 Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 176

5.2.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua 2008 180

5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional

Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency

2008 181

5.2.7 Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi yang digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Active Acceptor by Contraceptive method used per District

in Belu Regency 2008 182

5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Health Personal Service by Health Personal

Status and District in Belu Regency 2008 184

Kriminalitas / Crime

185

5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan / Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2008 187

5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants in Criminal Cases

that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2008 188

5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants and Settled by Court, by

(17)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xvi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

5.3.4 Banyaknya Masalah Sosial Menurut Bulan yang terjadi di Kabupaten Belu 2008 190

5.3.5 Banyaknya Masalah Sosial yang terjadi di Kabupaten Belu 2007 - 2008 192

Agama / Religion

193

5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Religion

Follower by District in Belu Regency 2008 195

5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan /

Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2008 196

5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Spiritualist

in Belu Regency by District 2008 197

Sosial Lainnya / Others Social

199

5.5.1. Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan /

Infra Structure of Social Affairs in Belu Regency by District 2008 201

5.5.2. Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 202

5.5.3. Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2008 203

5.5.4 . Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 204

5.5.5. Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2008 205

5.5.6. Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamayan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2008 206

Bab / Chapter VI

Pertanian / Agriculture

209

Tanaman Pangan / Food Crops

219

6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan /

Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2008 221

6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2008 222

6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2008 223

(18)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xvii

6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan /

Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2008 224

6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut

Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2008 225

6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by

District 2008 226

6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2008 227

6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas

by District 2008 228

6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Area Harvested of Food

Crops in Belu Regency 2003 – 2008 229

6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Production in Belu

Regency 2003 – 2008 230

6.1.11 Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Productivity in

Belu Regency 2003 – 2008 231

6.1.12 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu / Vegetables Production in Belu Regency 2003 - 2008 232

6.1.13 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu / Fruits Production in Belu Regency 2003 - 2008 233

6.1.14 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu / Land Area by Used Type in Belu

Regency 2006 – 2008 234

6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Peetanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Gurem di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 235

6.1.16 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertanian di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 236

Perkebunan / Estate

237

6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Kapok

Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 239

6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cande

Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 240

6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /

Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 241

6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coffee

Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 242

6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /

Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 243

6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cocoa

(19)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xviii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Areca

Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 245

6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /

Tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 246

Peternakan / Livestock

247

6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of

Livestock by Kind and District in Belu Regency 2008 249

6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu /

Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2008 250

6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2008 251

6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE, Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2008 252

6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District

in Belu Regency 2008 253

6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District

in Belu Regency 2008 254

6.3.7 Pengiriman Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu /

Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2008 255

Kehutanan / Foresty

257

6.4.1 Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Planning Foresty Area by it Function per

District in Belu Regency 2008 259

6.4.2. Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya / Production of Wood and Others Product 2006 261

6.4.3. Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2008 263

6.4.4. Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2008 264

Perikanan / Fishery

265

6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha /

Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2008 267

6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya / Numbers of

Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2006 – 2008 268

6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine

Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2006 – 2008 269

6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor / Production of Fishery in Belu

(20)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xix

6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu / In Land Fishery

Production in Belu Regency 2008 271

6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan / Sea Fisheris Production by

Type 2008 272

Bab / Chapter VII Industri & Energi / Industries & Energy

275

Industri / Industries

281

7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2008 283

7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and

District 2008 284

7.1.3 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Malaka Barat by Industry Kinds 2008 285

7.1.4 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat

by Industry Kinds 2008 286

7.1.5 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District

Wewiku by Industry Kinds 2008 287

7.1.6 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District

Weliman by Industry Kinds 2008 288

7.1.7 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Malaka Tengah by Industry Kinds 2008 289

7.1.8 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Sasita Mean by Industry Kinds 2008 290

7.1.9 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Malaka Timur by Industry Kinds 2008 291

7.1.10 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Laen Manen by Industry Kinds 2008 292

7.1.11 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

(21)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xx

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

7.1.12 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kobalima

Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Kobalima by Industry Kinds 2008 294

7.1.13 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Tasifeto Barat by Industry Kinds 2008 295

7.1.14 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2008 296

7.1.15 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2008 297

7.1.16 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat

by Industry Kinds 2008 298

7.1.17 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District

Lasiolat by Industry Kinds 2008 299

7.1.18 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Lamaknen by Industry Kinds 2008 300

7.1.19 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Lamaknen Selatan by Industry Kinds 2008 301

7.1.20 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in

District Kota Atambua by Industry Kinds 2008 302

Listrik / Electricity

305

7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu menurut PLTD/Sub ranting / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption

PLN Eiectric by PLTD/sub ranting 307

7.2.2 Perkembangan jumlah pelanggan dan pemakaian listrik PLN di Kabupaten Belu menurut PLTD/sub ranting 2006-2008 308

7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN

(22)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xxi

Air Minum / Water Supply

311

7.3.1 Banyaknya Pelanggan dan Nilai Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan /

Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2008 313

Pertambangan & Konstruksi / Mining & Construction

315

7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di

Kabupaten Belu 2008 317

7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukun dan Kecamatan Kabupaten Belu 2008 318

7.4.3 Penggunaan bahan galian Golongan C menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Belu 2008 319

7.4.4 Realisasi penerimaan pajak penggalian, pemanfaatan bahan galian Golongan C menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2008 322

7.4.5 Realisasi penerimaan pajak air bawah tanah menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2008

323

Bab / Chapter VIII Perdagangan & Hotel / Trade & Hotels

325

Perdagangan / Trade

331

8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan /

Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2008 333

8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2008 334

8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2008 335

8.1.4 Volume Antar daerah ke luar Beberapa Komoditi di Kabupaten Belu 2008 336

8.1.5 Pengadaan Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Bulan 2008 338

8.1.6 Banyaknya komoditi Beras yang disalurkan menurut kelompok penggunaan dan bulan penyaluran di Kabupaten Belu 340

Perhotelan / Hotels

341

8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan / Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2007 – 2008 343

8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar /

(23)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xxii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Bab / Chapter IX

Transportasi & Komunikasi

Transportation & Communications

345

Perhubungan Darat / Land Communications

353

9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan / Numbers

of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2007 - 2008 355

9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu / Numbers of

Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2007 - 2008 356

9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu /

Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2007 – 2008 357

9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2007 - 2008 358

9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2008 359

9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Road Status in

Belu Regency 2008 360

9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by

Type of Surface in Belu Regency 2008 361

9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Condition in

Belu Regency 2008 362

9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Class Road in

Belu Regency 2008 363

Perhubungan Udara / Air Communication

365

9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen

Air Port by Month 2008 367

9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded / Unloaded Via Haliwen Air Port by

Month 2008 368

Perhubungan Laut / Sea Communication

369

9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2008 371

9.3.2 Banyaknya Bongkar Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan /

Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2008 372

9.3.3 Banyaknya Muat Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan /

(24)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xxiii

Pos & Telekomunikasi / Post & Telecommunications

375

9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat / Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and

Type 2008 377

9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2008 378

9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2008 379

9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2008 380

Bab / Chapter X

Keuangan & Harga-Harga

Financial & Prices 381

Keuangan Pemerintah Daerah

Finance of The Regional Government

387

10.1.1 Realisasi Penerimaan Rutin Daerah Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage

Autonomus Regional Receipts of Belu Fiscal Year 2007-2008 389

10.1.2 Realisasi Pengeluaran Rutin Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomous

Regional Expenditure of Belu Fiscal Year 2007-2008 390

10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2008 391

Koperasi / Cooperative

393

10.2.1 Banyaknya Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi / Numbers of Members and

Saving Deposits by Kind of Cooperative 2008 395

10.2.2 Banyaknya Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Members and Saving Deposits in Village Unit Cooperative by District

in Belu Regency 2008 396

Harga-Harga / Prices

397

10.3.1. Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average of Indeks Price

of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2003 - 2008 399

10.3.2. Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok dan barang strategis lainnya di Pasar Atambua / Average retail Price of 9 Essential Commodities and others stratigies

(25)

DAFTAR ISI / CONTENTS

xxiv

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

10.3.3. Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average Indeks Price of

9 Essential Commodities in Kota Atambua 2008 402

10.3.4. Inflasi Atambua Menurut Bulan dan Kelompok Kebutuhan / Inflation Rate in Atambua by

Month and Group 2008 404

10.3.5. Laju Inflasi Kota Atambua / Inflation Rate in Kota Atambua 2003 - 2008 406

10.3.6. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Pasar Baru) 2008 407

10.3.7. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Atambua) 2007 408

10.3.8. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Betun) 2007 409

Bab / Chapter XI Pendapatan Regional / Regional Income 411

11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market

Prices 2005 - 2006 419

11.2. Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constan

2000 Market Prices 2005 - 2006 421

11.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by

Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 423

11.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by

Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 – 2006 425

11.5. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2005 –2006 427

11.6. Indeks Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2005 – 2006 429

11.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial

Origin at Current Market Prices 2005 – 2006 431

11.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial

Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 433

11.9. Indeks Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Implisit Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin

at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 435

11.10. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu / Regional Economic Growth by

(26)

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

xxv

11.11. Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku /

Population Average per Capita Income at Current Market Prices of Belu Regency 2000 –

2006 438

11.12. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten Human Development Index by

Regency 2005-2007

441

11.13. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menurut Kabupaten Construction Costlines Index by

(27)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999

TENTANG

PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi atas kepaduan, keakuratan, dan

kemutahiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanisme penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupun khusus menuju terwujudnya sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien;

b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaran kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Statistik;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN

(28)

xxvi

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :

1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu. 2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan

seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh kateristik pertanian pada saat tertentu. 3. Sensus ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan

seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik usaha dan perusahaan pada saat tertentu.

4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik obyek pada saat tertentu. 5. Survei antar sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. 6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen Daerah, dan lembaga-lembaga lainnya di luar BPS.

BAB II

STATISTIK DASAR, SEKTORAL, DAN KHUSUS

Bagian Pertama Statistik Dasar

Paragraf 1 Penyelenggaraan

Pasal 2

(1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar. (2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

(3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.

(29)

xxvii

Pasal 3 (1) Sensus terdiri dari :

a. Sensus Penduduk; b. Sensus Pertanian; c. Sensus Ekonomi;

(2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada : a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk; b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian; c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi.

Pasal 4

(1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk

(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang kependudukan.

Pasal 5

(1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan pengukuran obyek pertanian.

(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.

Pasal 6

(1) Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi.

(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi.

Pasal 7

(30)

xxviii

(2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan.

Pasal 8

(1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada masyarakat sebelum sensus dilaksanakan.

(2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus. Pasal 9

(1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik dasar.

(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

(3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis.

(4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus. Pasal 10

(1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS.

(2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang ditetapkan oleh BPS.

Pasal 11

Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.

Pasal (12)

(1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(31)

xxix

Pasal (13)

(1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya.

(2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS.

Paragraf2 Petugas dan Responden

Pasal 14

(1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensu yang diangkat secara sah oleh kepala BPS.

(2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan.

(3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat.

(4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib : a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus.

b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban umum; c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya.

Pasal 17

Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.

(32)

xxx

Pasal 18

(1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi.

(2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus. (3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh

kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Pasal 19

(1) setiap responden sensus wajib : a. menerima petugas sensus;

b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus;

c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.

d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar.

e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang diperlukan oleh petugas sensus.

(2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah.

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b.

Pasal 20

(1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas statistik survei statistik dasar.

(2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.

(33)

xxxi

Paragraf 3 Pengolahan Hasil

Pasal 21

(1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan pemerintahan terkecil. (2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan bukan data

individu.

Pasal 22

(1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan.

(2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kedua Statistik Sektoral Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 23

(1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya.

(2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan BPS.

(3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS.

Pasal 24

(1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

(3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah republik Indonesia

(34)

xxxii

Pasal 25

(1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

(2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.

Pasal 26

(1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional. (2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib :

a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS; b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS;

c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS.

(3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan.

(4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS.

Pasal 27

Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.

Pasal 28

(1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah atau masyarakat.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2 Petugas dan Responden

(35)

xxxiii

Pasal 29

(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara.

(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.

Pasal 30

(1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan.

(2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 19.

Paragraf 3 Pengolahan Hasil

Pasal 31

(1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya.

(2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain.

Pasal 32

Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral.

Bagian Ketiga Statistik Khusus

Paragraf 1 Penyelenggaraan

Pasal 33

(1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat menyelenggarakan statistik khusus.

(2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.

(36)

xxxiv

Pasal 34

(1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

(3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.

Pasal 35 (1) Survei statistik khusus meliputi :

a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan; b. survei untuk kebutuhan intern.

(2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional.

Pasal 36

(1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS.

(2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi kriteria :

a. hasilnya dipublikasikan; b. menggunakan metode statistik; c. merupakan data primer;

(3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern.

(4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi.

(5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.

(37)

xxxv

Pasal 37

(1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik.

(2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri.

(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

Pasal 38

(1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2 Petugas dan Responden

Pasal 39

(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.

(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus.

Pasal 40

Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan.

Paragraf 3 Pengolahan Hasil

(38)

xxxvi

Pasal 41

(1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya.

(2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.

BAB III

PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK

Pasal 42

(1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara.

(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak.

Pasal 43

(1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah. (2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus, hasil

survei, dan hasil kompilasi produk administrasi. Pasal 44

(1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam berita Resmi Statistik atau media lainnya.

(2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik. (3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS. Pasal 45

(1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum.

(2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya.

(3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS.

(39)

xxxvii

(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum.

(2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik.

(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 47

(1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik.

(2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat.

(3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik.

(4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.

BAB IV

KOORDINASI DAN KERJASAMA

Bagian Pertama Umum Pasal 48

Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :

a. Pelaksanaan kegiatan statistik;

b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. Pasal 49

Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagian Kedua Pelaksanaan Kegiatan Statistik

Gambar

Gambar 1.2. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2004-2008 (mm)
Gambar 1.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan di Belu Tahun 2008 (mm)
Gambar 2.2.  Jumlah Wilayah Administrasi Setingkat Desa Menurut Kecamatan di  Kabupaten Belu Tahun 2008
Gambar 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2008  75+  -40000 -30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000 40000laki lakiperempuan70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4      Ke
+5

Referensi

Dokumen terkait

100 kata tersebut adalah 6,5. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan suku kata, dapat diketahui bahwa terdapat 238 suku kata. Garis potong yang ditarik dari jumlah

Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka. Salah

Ketakutan bukanlah suatu masalah yang terlalu besar, namun saya ingin kita melihat bagaimana ketakutan dan kasih akan Allah berjalan bersama, karena kalau kita percaya bahwa Allah

2) Judul lampiran ditempatkan 1,5 spasi di atas lampiran (lihat contoh). 3) Nomor dan judul lampiran ditulis di sudut kiri atas (left aligned) halaman dengan

Program perseroan yang akan dilakukan pada tahun ini adalah akan mempercepat rencana pemisahan usaha (spin off) dari unit usaha syariahnya, dengan adanya PBI (Peraturan

DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT TH 2015 PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA KEKERINGAN BERUPA KEKURANGAN AIR BERIH, AIR MINUM DAN KEBAKARAN

Menurut hasil penelitian Kurniadi (2009) dan Sari (2010), faktor lain yang memengaruhi nilai S/C adalah pendidikan peternak, jumlah sapi, pengetahuan beternak, pemberian

Faktor strategis internal adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh daerah.Faktor strategi eksternal adalah peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh