• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK PELAKSANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK PELAKSANAAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK PELAKSANAAN

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL

BIDAN JENJANG AHLI ANGKATAN II

PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

(2)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. LATAR BELAKANG

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas didukung dengan adanya sumber daya manusia kesehatan yang profesional, untuk itu Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan 27 jabatan fungsional kesehatan yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak yang penuh untuk melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan profesinya masing-masing. Jabatan fungsional adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Salah satu jabatan fungsional kesehatan tersebut adalah jabatan fungsional bidan.

Bidan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kebidanan pada sarana pelayanan kesehatan.Sejak dahulu peran Bidan sebagai “primary care” yaitu sebagai pemberi pelayanan pada perempuan dan anak-anak. Sekalipun demikian peran ini terus berkembang

(3)

dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan konteks dan sistem dimana pelayanan kebidanan ikut serta.

Dalam perkembangannya, kemajuan teknologi bidang kesehatan khususnya kedokteran secara tidak langsung berpengaruh pada pola praktik kebidanan dan pola pendidikan kebidanan. Adanya bidan yang mulai menggunakan teknologi sebagai tindakan intervensi secara fleksibel diakui beberapa Negara meskipun sebagian lainnya tetap pada filosofi dan ruang lingkup untuk mempertahankan tidak atau sesedikit mungkin intervensi dalam praktiknya. Oleh karena itu dibutuhkan refocusing peran bidan yang lebih jelas dengan catatan bahwa refocusing peran bidan itu dipengaruhi pula oleh populasi dan kebijakan lokal, nasional dan global.

Oleh karena itu untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahlian para Bidan maka diselenggarakanlah Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Tahun 2016 agar dapat melaksanakan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan dapat memberikan pelayanan umum kepada masyarakat secara professional.

B. DASAR PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

(4)

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 01 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 725 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Di Bidang Kesehatan;

7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Diklat Fungsional;

(5)

8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016;

9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016.

C. TUJUAN

Tujuan Umum :

Setelah mengikuti DIKLAT , peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabat fungsional bidan Ahli.

Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti DIKLAT , peserta mampu: 1. Melakukan persiapan pelayanan kebidanan; 2. Melakukan standar asuhan kebidanan; 3. Melaksanakan kolaborasi;

4. Melakukan KIE dan konseling;

5. Melakukan rujukan asuhan kebidanan;

6. Melaksanakan pengelolaan pelayanan asuhan kebidanan;

7. Melakukan pelayanan kesehatan masyarakat; 8. Membuat karya tulis/ilmiah di bidang kebidanan;

(6)

9. Membuat standar/pedoman/SPO bidang kebidanan 10. Menemukan teknologi tepat guna di bidang kebidanan; 11. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan

(7)

BAB II

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara

Penyelenggara Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 , dengan membentuk Tim penyelenggara yang terdiri dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

B. Waktu dan Tempat

Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober s.d. 10 November 2016, bertempat di Kampus “Sasana Widya Praja” Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Jl. Setiabudi No. 201 A Semarang.

C. Target Peserta dan Sasaran Peserta

Target Peserta Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebanyak 30 orang PNS yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional

(8)

Bidan di lingkungan RSUD/RSJD Provinsi Jawa Tengah, PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Sasaran peserta Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 adalah :

a. PNS dengan pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;

b. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV kebidanan;

c. Bertugas di lingkungan RSUD/RSJD Provinsi Jawa Tengah, PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah;

d. Belum pernah mengikuti Diklat sejenis; e. Surat Penugasan dari Pimpinan Instansi. f. Belum pernah mengikuti diklat sejenis; g. Membawa laptop.

D. Kurikulum

Kurikulum Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 keseluruhan berjumlah 98 jam pelajaran dengan perincian sebagai berikut:

(9)

NO MATERI JUMLAH JAMPEL PENGAJAR T P PL JLH

I MATERI DASAR 10 2 - 12

1 Arah Kebijakan dan Program

Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kebidanan

2 - - 2 Dinas

Kesehatan Prov Jateng

2 Kebijakan Jabatan Fungsional

Bidan dan Jaminan Kesehatan Nasional

4 - - 4 Dinas

Kesehatan Prov Jateng

3 Etika Kebidanan 1 2 - 3 IBI

4 Pencegahan Tindak Pidana

Korupsi 3 - - 3 Kejaksaan Negeri II MATERI POKOK 21 46 8 75 1 Persiapan Pelayanan Kebidanan 1 2 - 3 IBI

2 Standar Asuhan Kebidanan 8 19 8 35 IBI

3 Kolaborasi 1 1 - 2 Poltekes

4 KIE dan Konseling 2 4 - 6 Poltekes

5 Rujukan Asuhan Kebidanan 1 2 - 3 IBI

6 Pengelolaan Pelayanan Asuhan

Kebidanan 1 2 - 3 IBI 7 Pelayanan Kesehatan Masyarakat 1 2 - 3 WI Badan Diklat 8 Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang

Kebidanan

2 6 - 8 WI Badan

Diklat

9 Standar/ Pedoman/ SPO Bidang

Kebidanan

1 1 - 2 IBI

10 Teknologi Tepat Guna di Bidang

Kebidanan

1 1 - 2 WI Badan

Diklat

11 Penghitungan Angka Kredit dan

Pengajuan DUPAK

2 6 - 8 BKPM Pati

III MATERI PENUNJANG - 11 - 11

1 Membangun Komitmen Belajar (

BLC)

- 3 - 3 WI Badan

Diklat

(10)

Diklat

3 Ujian - 2 - 2 Badan Diklat

4 Pre Test/Post Test - 4 - 4 Badan Diklat

Jumlah. ……… 31 59 8 98

E. Tenaga pengajar

Tenaga pengajar Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 berasal dari : 1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;

2. Ikatan Bidan Indonesia Jawa Tengah;

3. Widyaiswara Badan Pendidikan dan Pelatihan; 4. Balai Kesehatan Paru Masyarakat Pati

5. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang; 6. Kejaksaan Negeri Semarang.

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menggunakan metode belajar orang dewasa (Andragogie ) dengan teknik :

1. Ceramah

2. Curah Pendapat 3. Diskusi Kelompok 4. Praktek Lapangan

(11)

G. Penilaian Peserta

Untuk mengetahui seberapa jauh daya serap peserta dalam mengakomodasi materi maka diadakan penilaian kemampuan prestasi (NPRS) yang terdiri atas 4 (empat) komponen, sebagai berikut :

1. Sikap dan Perilaku di Kelas ( N ).

Penilaian terhadap komponen ini dilakukan langsung oleh pengajar selama pelajaran materi inti/pokok berlangsung dan menyerahkan hasil penilaiannya kepada panitia setelah pelajaran berakhir.

Sistem penilaian dalam komponen ini adalah sebagai berikut : a. Disiplin : 40% b. Kepemimpinan : 15% c. Kerjasama : 15% d. Prakarsa : 15% e. Motivasi : 15%

Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama kegiatan pendidikan dan pelatihan berlangsung untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta di dalam kelas.

(12)

2. Praktek Lapangan (P).

1). Sikap dan Perilaku

Setiap pengajar diwajibkan memberikan penilaian kepada peserta pada saat praktek lapangan,dengan komponen sebagai berikut :

a) Disiplin : 10% b) Kepemimpinan : 10%

c) Kerjasama : 10%

d) Prakarsa : 5%

e). Motivasi : 5%

Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama kegiatan praktek lapangan untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta.

Bobot dari komponen sikap dan perilaku ini adalah 10 %. 2) Akademik

Setiap pengajar diwajibkan memberikan penilaian akademik kepada peserta pada saat praktek lapangan,dengan komponen sebagai berikut :

a). Mengidentifikasi : 10%

b). Merumuskan : 10%

c). Menganalisis : 10%

(13)

Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama praktek lapangan berlangsung untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta dalam praktek lapangan.

Bobot dari komponen akademik ini adalah 10 %.

Bobot dari komponen penilaian praktek lapangan meliputi sikap ,perilaku dan akademik ini adalah 25 %.

3. Ujian Tertulis ( R ).

Setiap peserta wajib mengikuti ujian tertulis. Penilaian hasil ujian dilaksanakan berdasarkan kemampuan mengerjakan soal ujian terhadap materi yang diujikan.

Bobot dari komponen penilaian ini adalah 40 %.

Penilaian hasil ujian di atas dilakukan oleh penyelenggara dan dituliskan dalam daftar nilai yang dinyatakan dalam angka bulat dari 0 s.d. 100. Panitia penyelenggara selanjutnya merekap hasil ujian tertulis tiap-tiap materi yang diujikan.

4. Sosiometri (Penilaian antar peserta) (S)

Peserta diklat menilai masing-masing rekannya yang dianggap dapat menjadi panutan/contoh bagi rekan lainnya. Aspek yang dinilai meliputi aspek disiplin, kepemimpinan, kerjasama, prakarsa dan motivasi. Selanjutnya panitia

(14)

penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut untuk mendapatkan peringkat peserta dalam satu kelas.

Bobot dari komponen ini : 5 %.

Dari hasil penilaian 4 (empat) komponen tersebut diatas selanjutnya dilakukan penghitungan Nilai Prestasi (NPRS) setiap peserta, dengan rumus :

NPRS = (N X 30) + (P X 25) + (R X 40) + S (5) 100

5. Kategori Kelulusan.

Peserta dapat dinyatakan lulus apabila mendapat NPR serendah-rendahnya = 65 atau > lebih 65. Kelulusan peserta dapat diklasifikasikan dalam tingkatan predikat, sebagai berikut : No NP KETERANGAN 1. 91 – 100 Sangat Memuaskan 2. 81 – 90 Memuaskan 3. 71 – 80 Cukup Memuaskan 4. 61 – 70 Kurang Memuaskan 5. 51 – 60 Tidak Memuaskan

(15)

H. Penghargaan

Kepada peserta yang mengikuti diklat sampai selesai dan dinyatakan lulus akan diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang dikeluarkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan peserta yang tidak lulus diberi Surat Keterangan Pernah Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016.

I. S a n k s i

Terhadap pelanggaran tata tertib (terlampir) peserta akan dikenakan sanksi oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, berupa :

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis kepada peserta yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kepala Instansi pengirim peserta;

3. Dinyatakan gugur.

J. Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan Diklat terdiri dari Evaluasi Tenaga pengajar dan Evaluasi penyelenggaraan, yang dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Pengendalian dan Mutu Diklat (Bangdalmudik) Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan instrument quesioner yang harus diisi oleh peserta Diklat.

(16)

BAB III

P E N U T U P

Demikian Buku Petunjuk Pelaksanaan Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 ini dibuat. Semoga buku ini dapat memberi kemudahan bagi peserta, penatar dan panitia pelaksana dalam penyelenggaraan diklat sehingga dapat berjalan dengan tertib dan lancar, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH

HERRU SETIADHIE, SH,M.Si

Pembina Utama Madya NIP.19601014 198903 1 002

(17)

TATA TERTIB

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL BIDAN JENJANG AHLI ANGKATAN II PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

I. KETENTUAN UMUM

a. Para peserta wajib memenuhi semua peraturan yang ditetapkan panitia penyelenggara, yaitu yang berkaitan dengan Tata Tertib penyelenggaraan Diklat di dalam kelas, asrama maupun di lingkungan Kampus “Sasana Widya Praja” Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah;

b. Waktu Pendidikan dan Pelatihan.

Diklat akan diselenggarakan selama 12 hari kerja, dilaksanakan mulai tanggal 26 Oktober s.d. 10 November 2016 dengan jumlah materi 98 jam pelajaran;

c. Diklat dilaksanakan di Kampus “Sasana Widya Praja” Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol Semarang.

(18)

II. TATA TERTIB PENYELENGGARAAN DIKLAT DALAM KELAS.

a. Selama mengikuti Diklat, setiap peserta mempunyai status yang sama, yaitu sebagai “Peserta Diklat”, dan wajib menanggalkan atribut pangkat dan jabatannya;

b. Peserta wajib mengindahkan semua tata tertib yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara, menjaga sopan santun, menghormati pengajar dan pejabat / petugas yang sedang bertugas di lingkungan tempat penyelenggaraan diklat;

c. Peserta wajib mengisi biodata formulir yang telah disediakan dan segera mengembalikan kepada penyelenggara dilengkapi dengan persyaratan yang diperlukan. Informasi pada biodata menjadi sumber data pembuatan sertifikat / STTPP, untuk itu biodata agar diisi dengan jelas dan benar termasuk percantuman gelar akademis. Kesalahan pengisian pada biodata, berpengaruh pada pengisian data di sertifikat / STTPP;

d. Peserta wajib berpakaian rapi dan sopan. Untuk peserta pria memakai kemeja lengan panjang warna putih, berdasi dan celana panjang warna gelap. Untuk wanita dengan

(19)

baju warna putih, gaun berwarna gelap dan memakai dasi kupu-kupu;

e. Peserta pria atau wanita yang tidak memenuhi ketentuan butir d tidak diperkenankan masuk kelas, dan ketidakhadirannya diperhitungkan dalam rekapitulasi kehadiran (butir o);

f. Peserta wajib mengenakan Tanda Peserta (name tag) Diklat Jabatan Fungsional Bidan Jenjang Ahli Angkatan II Provinsi Jawa Tengah tahun 2016, selama Diklat berlangsung;

g. Peserta wajib memilih pengurus kelas / ketua kelas yang akan mengurus kepentingan kelas masing-masing dan menjadi penghubung peserta dengan penyelenggara selama diklat berlangsung;

h. Peseta wajib berada di ruang kelas selambat – lambatnya 15 menit sebelum pelajaran dimulai;

i. Peserta wajib mengisi daftar hadir setiap pergantian Penatar setiap hari, dan daftar hadir akan diedarkan oleh petugas kelas, sebelum pembelajaran dimulai;

j. Para peserta diharuskan menempati kursi/tempat yang telah tersedia pada waktu diklat berlangsung;

k. Peserta yang meninggalkan ruang kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung harus seijin pengajar;

(20)

l. Peserta tidak diperkenankan merokok, maupun menggunakan/menerima hand phone di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung);

m. Para peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat hadir mengikuti pelajaran dengan alasan apapun juga selambat-lambatnya pada hari berikutnya harus memberitahukan kepada penyelenggara dan pengurus kelas, disertai dengan surat penjelasan penyebab ketidakhadirannya. Peserta yang sakit diharuskan melampirkan surat keterangan dokter;

n. Jumlah kehadiran dalam diklat sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti ujian sekurang-kurangnya adalah 90 % dari total jam latihan. Apabila ada peserta tidak hadir lebih dari 10 % dari total jam latihan, peserta tidak diperbolehkan mengikuti diklat lebih lanjut;

o. Ketidakhadiran peserta sebanyak 10 % dari total jam latihan seperti tersebut dalam butir n hanya dapat diterima untuk alasan yang sangat penting disertai penjelasan tertulis yang dapat diterima oleh penyelenggara diklat/ widyaiswara/ fasilitator;

p. Evaluasi atas kehadiran peserta diklat akan dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu pada pertengahan dan akhir penyelenggaraan diklat;

(21)

q. Pada setiap akhir pelajaran peserta wajib mengisi formulir Evaluasi Widyaiswara/Instruktur. Formulir Evaluasi Penyelenggara akan diberikan menjelang diklat berakhir. Peserta diwajibkan mengisi obyektif hasil penilaiannya dan menyerahkan kepada penyelenggara melalui pengurus kelas.

III. HAK / FASILITAS PESERTA DIKLAT

a. Untuk seluruh peserta disediakan konsumsi meliputi makan pagi, snack pagi, makan siang, snack sore dan makan malam;

b. Penginapan / asrama;

c. Peserta akan mendapatkan tas, makalah dan ATK (block note, ball point)

KEPALA BIDANG DIKLAT FUNGSIONAL

HERMOYO WIDODO, SH, M.Hum

Pembina Tingkat I NIP. 19651021 199403 1 006

(22)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Namun tidak bisa dibantahkan lagi bahwa debat juga merupakan salah satu dari tiga pilar dakwah yang Allah S.W.T ajarkan dalam Surat An-Nahl Ayat 25, “Melihat

Pada bagian ini akan ditinjau mengenai deskripsi tanggapan responden terhadap variabel – variabel kuesioner yang dibagi menjadi lima variabel yaitu variabel lokasi yang terdiri

Pada penelitian yang penulis garap, penulis hendak menjabarkan bagaimana peluang dan tantangan yang dimiliki Indonesia sebagai objek utama yang penulis teliti,

(2) ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar ekstrinsik terhadap hasil belajar mata pelajaran memelihara sistem bahan bakar bensin siswa kelas XI SMK

"Ibu tadi belum menyebutkan nama dan peserta dari mana , " begitu kata kami sebelum menjawab pertanyaannya. "Hadis Aisyah yang sudah kami jelaskan di muka tadi

Parkir Timur Senayan dipilih karena berdasarkan beberapa alternatif lokasi yang ditemukan dan ditawarkan oleh Event Organizer (Visicita Communication), Parkir Timur

Hasil pengamatan memperlihatkan interaksi antara genotipe pepaya IPB 1 dengan konsentrasi Etephon 75 ppm dan 100 ppm memberikan nilai rata-rata pertambahan tinggi tanaman,