• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Administrasi Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Administrasi Publik"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

?

Apa administrasi publik ? Apa ilmu?

Apa pentingnya mempelajari adm publik ?

Administrasi publik -- Administrasi negara ?

Apa konsentrasi kajian administrasi publik ?

(3)

Pokok bahasan

 Apa administrasi publik

 Perkembangan ilmu administrasi publik

 Organisasi publik dan birokrasi

 Manajemen ilmiah

 Pendekatan hubungan manusia dan motivasi

 Kepemimpinan

 Pendekatan kontemporer teori organisasi

 Paradigma administrasi publik

 Etika administrasi publik

 Administrasi publik sebagai kajian kebijakan publik

 Administrasi publik sebagai manajemen publik

(4)

Arti penting administrasi

 The Liang Gie (1979), ilmu yg mempeljari hal ikhwal „usaha

manusia yg secara teratur bekerjasama dalam kelompok utk mencapaai suatu tujuan tertentu, disebut ilmu administrasi

 Fungsi-fungsi adminstrasi, seperti POAC dll. Fungsi-fungsi mengalami perubahan sesuai tuntutan zaman.

 Charles A. Beard (dalam Albert Lepawsky, 1937), tidak ada sesuatu hal untuk abad modern sekarang ini yg lebih penting dari administrasi. Kelangsungan hidup pemerintahan yg

beradab itu sendiri akan sangat tergantung atas kemampuan kita utk membina dan mengembangkan suatu administrasi yg mampu memecahkan masalah2 masyarakat modern.

(5)

Definisi dan unsur-unsur yg

terkandung

Sondang P Siagian mendefinisikan administrasi

sbg keseluruhan proses kerjasama antara dua

manusia atau lebih yg didasarkan atas

rasionalitas tertentu utk mencapai tujuan yg telah

ditetapkan sebelumnya

Unsur-unsur: (1) dua orang atau lebih; (2) proses;

(3) urusan; (4) kerjasama; (5) tujuan

(6)

Administrasi sbg Seni dan ilmu

Sampai th 1886, administrasi seni.

Timbulnya ilmu administrasi dikenal modern

phenomenon. Timbulnya ilmu administrasi tdk

berarti hilangnya sifat “seni” terlbih dalam

penerapannya –artistic science. Sebaliknya, seni

administrasi dikenal scientific art.

Dwight Waldo, administrasi sebagai bentuk daya

upaya manusia yg kooperatif dan mempunyai

tingkat rasionalitas yg tingggi.

(7)

Cabang-cabang Ilmu Administrasi

Public Administration

Business Admnistration

Social Administration

(8)

Administrasi Publik

Felix A Nigro, administasi publik:

1. Adalah suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan

pemerintahan.

2. Meliputi ketiga cabang pemerintahan -eksekutif, legislatif

dan yudikatif serta hubunga di antara mereka.

3. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan

umum/negara. Oleh karena itu, merupakan sebagian dari proses politik.

4. Dalam beberapa hal berbeda dengan administasi privat. 5. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok

swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.

(9)

Teori-teori Klasik dan Neoklasik

Tiga pandangan tentang organisasi, pertama

organisasi sbg suatu sistem yg sederhana, berupa

mesin; kedua tentang pemimpin, esensi organisasi

adalah hubungan hierarkhi secara klasik; ketiga

adalah organisasi dipandang sebagai kesatuan

tujuan yg merupakan mekanisme, dimana manusia

bekerja sama mencapai tujuan yg tidak mungkin

dilakukan secara individual.

Ketiga tema ini, yaitu sistem hierarkhi, dan struktur

sesungguhnya menekankan pada rasionalitas

(10)
(11)

Konsep Manajemen dalam

Administrasi Publik

1.

Scientific Management dari Taylor

Pengembangan ilmu administasi publik ada yg diambil, pengayaan dari ilmu manajemen.

Salah satu teori yg dikembangkan oleh Frederick W. Taylor. Ia lahir tahun 1856. setelah menyelesaikan sekolah

menengahnya, kemudian ia melanjutkan kulaih. Namun beberpa saat kemudian berhenti dari kuliah dan mulai

bekerja secara magang sebagai pembuat pola dan masinis dalam tahun 1875; bergabung dengan Midvale Steels

Works di Philadelphia sebagai mmasinis dalam tahun 1978, dan meningkat menjadi kepala teknik stelah menyelesaikan kuliahnya dan mendapat ijazah teknik.

(12)

Ia menemukan alat pemotong baja yg bekerja dengan

kecepatan tinggi dan menghabiskan sebagian besar dari hidupnya sebagai insinyur konsultan.

Taylor diakui sebagai Bapak Manajemen ilmiah.

Pengalamannya sebagai seorang magang, buruh biasa,

mandor, pemimpin mekanik, kemudian insinyur kepala dari perusahaan baja, memberikan kepada Taylor, cukup

kesempatan untuk mengetahui dari tangan pertama

masalah-masalah dan sikap-sikap para pekerja dan untuk melihat kesempatan-kesempatan besar agar mutu

manajemen ditingkatkan (Koontz, 1980:44).

Penemuan yg orisinil alat-alat pemotong baja yg bekerja dengan kecepatan tinggi mmbuat ia mapan secara

ekonomi. Tahun 1901, ia berhenti bekerja dgn menerima upah kemudian ia memposisikan sebagai konsultan dan dosen tdk dibayar utk mengembangkan ide-ide tentang manajemen ilmiah.

(13)

Tahun 1911, Taylor meluncurkan sebuah buku yg berjudul

Principles of Scientific Management.

Karya Taylor ini merupakan awal munculnya teori dalam bidang organisasi dan manajemen.

Ketika ia menemukan metode dan suasana kerja yg buruk, ia ingin mencari solusi dengan mengembangkan suatu cara terbaik utk metode kerja yg baru, menciptakan standar kerja, menemukan orang yg tepat utk suatu jenis pekerjaan

tertentu melalui proses seleksi dan menyediakan peralatan dan perlengkapan kerja yg terbaik bagi pekerja. Dengan metodenya ini, Taylor mengharapkan bahwa pekerja dan organisasi akan sama-sama memperoleh keuntungan.

Taylor juga mengembangkn peralatan dan teknik khusus untuk mencapai efisiensi.

Disamping itu, Taylor juga menyarankan para manajer melakukan perubahan cara berpikir dgn cara

(14)

Prinsip-prinsip Manajemen Ilmiah

a. Menggantikan cara yang asal-asalan dgn ilmu pengetahun

yang tersusun.

b. Mengusahakan kerukunan dalam gerakan kelompok dan

bukannya ketidakrukunan.

c. Mencapai kerjasama manusia dan bukannya individualisme

yang kacau.

d. Bekerja untuk output yang maksimum dan bukannya output

yang terbatas.

e. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf yang

setinggi-tingginya untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.

(15)

Prinsip-prinsip Umum Administrasi dari

Henry Fayol

Taylor melakukan kajian manajemen ilmiahnya di

Amerika serikat; Henry fayol sebagai seorang

manajer sebuah perusahaan melakukan hal mirip

di negaranya, Perancis.

Taylor kajian pada level manajemen rendah, yaitu

pekerja; Fayol berusaha menulisnya sebagai

manajer.

Fayol berusaha menjelaskan prinsip-prinsip umum

yg dapat diterapkan pada semua level

administrasi dan berusaha menjelaskan

fungsi-fungsi yg harus dijalankan oleh seorang manajer.

(16)

14 Prinsip Manajemen

1.

Division of labour (pembagian kerja).

2.

Authority (kewenangan).

3.

Discipline (disiplin).

4.

Unity of command (kesatuan komando).

5.

Unity of management (kesatuan arah

manajemen).

6.

Subordination of individual interests to the

common good (menomorduakan kepentingan

perorangan atau individu dari kepentingan umum

atau kepentingan bersama)

(17)

8. Centralization (sentralisasi).

9. The hierarchy (jenjang kedudukan).

10. Order (tata tertib).

11. Equity (keadilan/kesamaan).

12. Stability of staff (kestabilan dari staf).

13. Initiative (inisiatif atau prakarsa).

(18)

POSDCORB Sebagai Filosofi

Organisasi

Planning, yaitu melakukan secara garis besar hal-hal yg

harus dilaksanakan dan cara-cara melakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Organizing, yaitu menciptakan struktur formal kewenangan

melalui mana kerja diatur, didefinisikan dan dikoordinasikan untuk mencapai suatu tujuan.

Staffing, yaitu bagaima merekrut karyawan dan melatih

mereka serta mempertahankn kondisi kerja yg menyenangkn.

Directing, yaitu tugas yg terus menerus dalam membuat

keputusan dan mengatur mereka secara spesifik serta urutan-urutan secara umum dan instruksi-instruksi serta melayani sebagai pemimpin dalam organisasi.

(19)

Coordinating, yaitu mengaitkan semua

tugas-tugas penting dalam organisasi dari berbagai

kegiatan kerja.

Reporting, yaitu kegiatan untuk melaporkan

kepada atasan yang bertanggungjawab tentang

apa yang menjadi tanggungjawab bawahan.

Budgetting, yaitu segala sesuatu yang

menyangkut penganggaran dalam bentuk

(20)

Hubungan Kemanusiaan

Teori-teori klasik menggambarkan manusia adalah

bagian dari proses produksi; menggambarkan

seolah-olah organization without man.

Teori hubungan kemanusiaan dan teori perilaku

organisasi berpandangan manusia mempunyai

peranan sentral dalam kehidupan organisasi.

Menggambarkan man without organization.

(21)

Gerakan awal

Teori Hubungan Kemanusian

Robert Owen

Bapak manajemen personalia modern adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New

Lamark, Skotlandia. Th di awal 1800-an, kondisi kerja dan kehidupan pekerja sangat buruk. Pekerja anak-anak yg berumur lima atau enam tahun adalah umum dan standar waktu kerja adalah tiga belas jam sehari.

Owen melakukan pembaharu, ia membangun perumahan yg lebih baik utk pekerja dan membuka toko perusahaan

dimana barang-barang dapat dibeli dengan murah.

Ia mengurangi jam kerja menjadi 10,5 jam dan menolak untuk menerima anak-anak di bawah umur sepuluh tahun.

(22)

Owen berpendapat bahwa dengan menaikkan

kondisi pekerja maka produksi dan laba dengan

sendirinya akan meningkat.

Investasi yg terbaik adalah pada pekerja.

Owen menetapkan prosedur kerja khusus yg juga

menyebabkan naiknya produktivitas.

Pekerja dinilai secara terbuka setiap hari;

penghargaan ini memberikan kebanggaan dan

mendorong persaingan.

(23)

Mary Parker Follet

Pekerja dan manajemen mempunyai kepentingan

yg sama sebagai organisasi yg sama. Namun, ia

percaya ada perbedaan yaitu pemberi perintah

dan pelaksana perintah.

Agar manajemen dan pekerja dapat menjadi

bagian dari suatu kelompok maka pendangan

lama ditinggalkan. Contoh kepemimpinan

harusnya tidak datang dari wewenang formal,

tetapi harus dari keahlian dan pengetahuan

manajer yang lebih tinggi.

(24)

Penelitian Hawthorne

 Eksperimen Hawthorne dilakukan Elton Mayo dibantu oleh Roethlisberger dan Whitehead.

 Hubungan kemanusiaan seringkali digambarkan cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Kalau „manajemen manusia‟ merangsang kerja yg lebih keras dan lebih baik, itu berarti kita mempunyai hubungan antar manusia yg „baik‟ dalam organisasi. Kalau semangat dan efisiensi pekerja menurun, hubungan antar manusia dan organisasi itu „buruk‟.

 Untuk menciptakan hubungan antar manusia yang baik, manajer harus mengetahui mengapa karyawan bertindak seperti itu dan faktor-faktor sosial dan psikologis apakah yang mendorongnya.

(25)

Ekspserimen Hawthorne (serangkaian penelitian

yg terkenal mengenai tingkah laku manusia dalam

situasi kerja) di perusahaan Western Electric

(1924-1933).

Penelitian ini bermula sebagai suatu usaha

menyelidiki hubungan antar tingkat penerangan di

dalam tempat kerja dan produktivitas pekerja.

(26)

Peneliti, membagi pekerja sebagai

kelompok-kelompok eksperimen (kelompok-kelompok test) yang

cahaya lampu untuk kerja akan diubah-ubah dan

kelompok kendali (kelompok kontrol) yang cahaya

lampu untuk kerja dibiarkan tetap selama

eksperimen itu berlangsung hingga selesai.

Ketika kondisi cahaya lampu kelompok

eksperimen ditingkatkan, produktivitas cenderung

meningkat, meskipun kenaikan tsb tidak teratur.

Namun ketika cahaya lampu dibuat lebih jelek,

produktivitas tetap meningkat. Sesuatu di luar

pencahayaan telah berpengaruh pada prestasi

kerja.

(27)

Dalam eksperimen baru, sekelompok kecil pekerja

ditempatkan dalam sebuah ruang terpisah dan

sejumlah variabel diubah, yaitu upah dinaikkan,

waktu istirahat yang lamanya bervariasi

diperkenalkan, jam kerja per hari dan waktu kerja

per minggu diperpendek.

Para peneliti, bertindak selaku supervisor, juga

memperkenankan kelompok-kelompok tersebut

untuk memilih serta mengusulkan perubahan.

Prestasi cenderung meningkat selama periode,

tetapi juga turun-naik tak menentu.

(28)

Mayo dkk memutuskan rangsangan keuangan,

kalau ini diberikan, tidak menyebabkan

peningkatan produktivitas. Mereka meyakini

bahwa sebuah rantai sikap yang rumit telah

menimbulkan kenaikan produktivitas.

Mengembangkan kebanggaan kelompok yg

memotivasi mereka meningkatkan prestasi kerja.

Tim peneliti juga menyimpulkan kelompok kerja

informal, lingkungan sosial pekerja mempunyai

pengaruh yang besar terhadap produktivitas.

Bukannya desakan manajemen melainkan

tekanan kelompok berpengaruh paling kuat

terhadap produktivitas kerja.

(29)

Sumbangan

Hubungan Kemanusiaan

Menekankan kebutuhan sosial dimana teori klasik

memperlakukan produktivitas semata-mata

didisain, rekayasa, mesin.

Perhatian yang sungguh-sungguh terhadap

pekerja akan meningkatkan produktivitas

organisasi.

Perhatian semakin dipusatkan pada pendidikan

keterampilan mengelola manusia, bukan

semata-mata hanya keterampilan teknis.

Karya mereka menggugah suatu minat baru pada

dinamika kelompok -proses kelompok, imbalan

kelompok utk melengkapi konsentrasi mereka

semula pada pekerja individual.

(30)

Kelemahan

Apakah simpulan-simpulan yg diambil mayo dkk,

konsisiten dgn data mereka ?

Konsep „manusia sosial‟ tdk dpat mendeskripsikn

secara utuh individu di tempat kerja. Tampaknya,

lingkungan sosial di tempat kerja hanya

merupakan salah satu dari beberapa faktor yg

berinteraksi utk mempengaruhi produktivitas.

Tingkat gaji, seberapa menariknya tugas-tugas

kerja, kultur, dan struktur organisasi, hubungan

pekerja dgn manajemen juga berpengaruh.

Kritik Hodgetss, 1975 sbb: (1) pekerja yg gembira

tdk dgn sendirinya produktif; (2) eksperimen

(31)

Teoritisi Human Relation bagian akhir ditandai

Abraham Maslow

Menekankan pada self actualizing man (manusia

yg dapat mengaktualisasikan dirinya). Maslow

terkenal dengan teori tentang Tingkat Kebutuhan

manusia.

Abraham Maslow seorang psikolog humanistik yg

menekankan tentang kebutuhan dan mencirikan

karakter kesehatan mental dari karyawan.

Pemikiran Abraham Maslow dan Douglas

McGregor sangat dalam mempengaruhi pemikiran

administrasi publik, terutama dalam peranan dan

arti demokrasi dan itu tampak dalam gerakan New

(32)

Tingkat Kebutuhan Manusia,

Abraham

Maslow

The lower needs yang mencakup

kebutuhan fisiologis dan kebutuhan

keamanan dan keselamatan

Kelompok kedua atau high order need

yang mencakup social need, self

esteem need, dan self actualization

need

(33)

Kebutuhan fisiologis, makan-minum, pakaian,

tempat tinggal

Kebutuhan akan rasa aman, terbebas dari bahaya

fisik, rasa takut

Kebutuhan afiliasi, manusia makhluk sosial,

mereka membutuhkan pergaulan, diterima

keberadaannya.

Kebutuhan penghargaan, dihargai orang lain,

kuasa, prestise, status

Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan paling tinggi,

menjadi orang yang dicita-cita, memaksmalkan

(34)

Teori X dan Y

dari Douglas Mc

Gregor

 Teori X dan teori Y sebetulnya adalah asumsi sadar atau tidak sadar yg dipergunakan manajer dalam melaksnakan kegiatan-kegiatannya.

 Teori X:

a. Manajemen bertanggungjawab untuk menggorganisir unsur-unsur produksi dari organisasi yg mencakup uang, material, peralatan dan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomis.

b. Di dalam kaitannya dengan manusia proses ini adalah untuk mengarahkan usaha-usaha mereka, memotivasi mereka, mengawasi kegiatan- kegiatannya, memodifikasi perilaku mereka agar cocok dengan kebutuhan organisasi.

(35)

c.

Tanpa intervensi dari manajemen orang akan pasif

bahkan menolak kebutuhan organisasi. Oleh karena itu, mereka harus dibujuk, diberi hadiah, dihukum dan

diawasi, kegiatan- kegiatan mereka harus diarahkan dan ini adalah tugas manajemen.

Ringkasnya manajemen adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan melalui usaha-usaha manusia.

Teori X mempunyai asumsi dasar sbb:

a. Secara rata-rata manusia bersifat malas, ia bekerja sesedikit

mungkin.

b. Ia tidak mempunyai ambisi, tidak menyukai tanggungjawab

dan lebih suka dipimpin.

c. Secara inherent ia egois berbeda dengan kebutuhan

organisasi.

(36)

Teori Y,

beberapa asumsi dasar

a. Manajemen bertanggungjawab utk mengorganisir

elemen-elemen produksi, uang, barang, peralatan, manusia untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi.

b. Orang secara alami tidak pasif atau menolak pada

kebutuhan organisasi. Mereka menjadi demikian, sebagai hasil dari pengalaman mereka di dalam organisasi.

c. Motivasi, potensi untuk pengembangan, kapasitas untuk

bertanggungjawab, kesiapan untuk mengarahkan perilaku ke arah tujuan organisasi semuanya terdapat di dalam diri manusia. Manajemen tidak meletakkannya di sana. Adalah tanggungjawab dari manajemen untuk memungkinkan

manusia mengakui dan mengembangkan karakteristik-karakteristik mereka utk mereka sendiri.

d. Tugas pokok dari manajemen adalah untuk mengukur

kondisi organisasi dan metode operasi agar orang dapat mencapai tujuannya dengan sebaik-baiknya dengan

mengarahkan usaha-usaha mereka sendiri ke arah pencapai tujuan organisasi.

(37)

Untuk mencapai kondisi teori x dan teori y,

Douglas McGregor diperlukan delegasi dan

desentralisasi, untuk meningkatkan partisipasi

pekerja didalam pembuatan keputusan-keputusan

manajerial, perluasan pekerjaan agar dapat

menampung potensi kreatif dari pekerja serta

penghargaan terhadap prestasi ke arah

pencapaian tujuan diri individu dan sebagainya.

Asumsi manajemen apakah self full feeling

propehency berdasarkan teori X atau teori Y

(38)

Paradigma-paradigma

Adminitrasi Publik

1.

Paradigma I: Dikotomi politik – administrasi,

1900-1926

Paradigma I, periode semenjak dipublikasikannya buku Frank J. Goodnow dan Leonard D. White.

Menurut Goodnow, ada dua fungsi yg berbeda dari

pemerintah yg berhubungan dengan „politik‟ kebijakan atau berbagai masalah yg berhubungan dgn tujuan negara, yg berada di tangan legislatif beserta yudikatif; dan

„administrasi‟ berkaitan dgn pelaksanaan kebijakan, eksekutif , birokrasi yang bersikap netral.

Paradigma I terpusat pada lokus, yaitu tempat di mana administrasi negara seharusnya berfungsi. Goodnow, administrasi kajian pada birokrasi pemerintah

(39)

Sedangkan politik pada kajian politik pada legislatif dan yudikatif.

Ada dua fungsi pemerintahan yg berbeda, sistem pemerintahan kekuasaan di AS.

Prof White menyatakan secara tegas bahwa politik seharusnya tdak ikut mencampuri administrasi dan

administrasi negara harus bersifat studi ilmiah yg bersifat „bebas nilai‟; misi administrasi negara efisiensi dan efektif.

2. Paradigma II: Prinsip-prinsip Administrasi Negara,

1927-1937

Periode kedua, diawali dengan terbitnya karangan W.F. Wilioughby yg berjudul Principles of Public Administration (1927), pada masa itu berpandangan ada prinsip-prinsip

(40)

Prinsip-prinsip admistrasi berlaku dalam setiap lingkungan administrasi tanpa memandang segala macam faktor

budaya, lingkungan, organisasi, misi.

Tokoh-tokoh: Henry Fayol dll. Pada periode ini kemudian hadir Luther Gullick dan Lyndall Urwick yg mempromosikan tujuh prinsip administrasi POSDCORB.

Bagi Gullick dan Urwick, prinsip administrasi adalah penting, sedangkan keterkaitan dengan tempat dimana prinsip

tersebut diterapkan tidaklah terlalu penting. Pada paradigma II, kajian administrasi meletakkan fokus lebih penting dari pada lokus.

(41)

3. Paradigma III: Administrasi Negara sebagai

Ilmu Politik, 1950 -

1970

Sejak akhir 1930-an, muncul kritik tajam yg dilontarkan Herbert simon trhadap administrasi negara yg menolak prinsip administrasi berlaku universal. Akibatnya,

administrasi negara mundur ke dalam disiplin induknya, yaitu ilmu politik. Waktu itu teori-teori administrasi negara bersifat eklektik yg menyerap dan mengadopsi teori dari berbagai disiplin ilmu yg relevan.

Pada periode ini dikenal model institusi sebagai penjelmaan era behavioral. Para teoritis lebi berurusan dengan

bagaimana menganalisis dan memahami birokrasi-birokrasi yang ada.

Saat itu sarjana administrasi negara tampak agak kurang tertarik kepada bagaimana membuat pemerintahan yg lebih efisien, ekonomis atau produktif dibanding dengan

(42)

4. Paradigma IV: Administrasi Negara sebagai

Ilmu Administrasi, 1956 -

1970

Berdasarkan kondisi empiris, para ahli administrasi negara pada periode ini mulai menerima bahwa kata negara dalam administrasi negara tak bis diartikan dalam makna institusi, seperti masa sebelumnya. Kata negara diartikan sebagai makna filosofis dan etika yaitu sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi kepentingan umum.

misal, Kementerian Pertahanan lebih cocok dikaji oleh

administrasi negara khususnya mengenai urusan kontrak dan hubungan politik dengan perusahaan penerbangan Lockhead yg diurus oleh administrasi niaga. Makna tradisional dari kata negara telah ditinggalkan dan diganti dengan makna yg lebih dinamis.

Pada periode ini, muncul model hubungan kemanusiaan sebagai reaksi terhadap model birokrasi klasik dan neoklasik yg menekankan atas pengendalian, struktur, efisiensi.

(43)

Periode ini, para ahli administrasi negara berusaha menguasai lebih baik manajemen agar mereka lebih memahami pengelolaan pemerintahan.

Di saat ini, muncul perkembangan lahirnya „ admininistrasi negara baru‟. Fokusnya tak banyakl membahas fenomena-fenomena efisiensi, efektivitas, soal anggaran atau teknik-teknik administrasi. Sebaliknya, administrasi negara baru sangat memperhatikan teori-teori normatif, filosofi, dan

aktivisme. Banyak membahas hal-hal yg berkaitan dengan nilai-nilai, keadilan, etika, perkembangan para anggota secara individual dalam organisasi dan masalah-masalah yg luas, seperti urbanisasi, teknologi dan kekerasan. Ada penekanan pada segi moral.

(44)

5. Paradigma V: Administrasi Negara sebagai

Administrasi Negara, 1970 -

Model pilihan publik, model ini mengadopsi pendekatan ilmu ekonomi tentang adanya „pilihan‟.

Mendorong kompetisi, persaingan, kreativitas. Orientasi pada kualitas pelayanan publik.

Selain itu juga menganalisis model hubungan kemanusiaan yang menekankan nilai-nilai kepuasan pekerja,

perkembangan pribadi, martabat dengan pilihan publik yg menekankan nilai-nilai keadilan sosial.

Perhatian pada institusi politik yg sehat yg merupakan unsur kontrol terhadap pemerintah

(45)

Spirit Entrepreneurship dalam Pemerintah

(Osborne &Gaebler, 1992)

Bentuk pemerintahan modern

Kreativitas

Terobosan

Menjawab kompetisi

Praktik beberapa pemerintah daerah

yang sukses: Pemerintah Provinsi

(46)

Reinventing government Pemerintah Katalis:

Mengarahkan Ketimbang mengayuh

Memfasilitasi masyarakat berdaya; civil society

Partisipasi

swasta

dalam

pelayanan

kepada

masyarakat dan pembangunan

Perampingan struktur pemerintah tanpa mengurangi

kualitas misinya

(47)

2. Pemerintah Milik Masyarakat:

Memberikan Wewenang Ketimbang Melayani

•Bertindak sebagai katalisator dan fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat

•Membuat perundangan yang sejalan untuk itu.

•Merangsang inisiatif masyarakat untuk kepentingannya sendiri

•Meningkatkan rasa kebersamaan, memiliki dan tanggung jawab

(48)

Pemerintah yang Kompetitif:

Menyuntikkan Persaingan ke dalam Memberikan

pelayanan

Tidak memonopoli dalam memberikan pelayanan

kpd masyarakat

Pelayanan yang terbuka

Inisiatif dan kreatifitas aparat yang harus semakin

dikembangkan

(49)

4. Pemerintah yang digerakkan oleh Misi:

Mengubah Organisasi yang digerakkan oleh

Peraturan

Setiap lembaga pemerintah harus menetapkan misi

dan tujuan

Mengembangkan sistem anggaran dan peraturan

yang memberi keleluasaan dan kebebasan para

bawahan untuk mencapai misi yang telah ditetapkan

Pemerintah dituntut untuk memahami kebutuhan

pelanggan yang didahului dengan identifikasi

masyarakat yang dilayani

(50)

5. Pemerintah Berorientasi Pada Hasil:

Membiayai Hasil, Bukan masukan

Mengetahui misi dan tujuan

Menetapkan strategi pembiayaan dan pelaksanaan

yang efektif

Penetapan

standar

ukuran/indikator-indikator

keberhasilan

Evaluasi kinerja yang telah dicapai

Pengembangan sistem insentif atau penghargaan

terhadap hasil yang telah dicapai

(51)

6. Pemerintah Berorientasi pada Pelanggan:

Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, Bukan Birokrasi

Mengetahui siapa masyarakat yang mesti dilayani

Mendengar pendapat masyarakat yang mesti

dilayani

Pengidentifikasian kebutuhan masyarakat

Penyuluhan tentang hak dan kewajiban masyarakat

(52)

7. Pemerintah Wirausaha:

Menghasilkan Ketimbang Membelanjakan

Membuka peluang bisnis bagi pengembangan

potensi wilayah

Meningkatkan kerjasama kemitraan sekor swasta

dengan strategi win-win solution

Peningkatan produktivitas aset-aset milik negara

sehinga tidak membebani anggaran

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat dengan

menarik minat investor

Mengurangi

pembiayaan

guna

peningkatkan

efisiensi

(53)

8. Pemerintah Antisipatif:

Mencegah dari pada Mengobati

Analisis situasi, internal dan eksternal

Identifikasi isu-isu kunci yang dihadapi

Pendefinisian misi yang mendasar

Pengungkapan sasaran dasar

Penciptaan visi, seperti apa keberhasilan tersebut ?

Pengembangan strategi untuk mewujudkan visi dan

sasaran

(54)

9. Pemerintah Desentralisasi

Identifikasi urusan-urusan yang dapat di

desentralisasikan

Pendelegasian

sebanyak

mungkin

wewenang kepada bawahan

Menerapkan manajemen partisipasif yang

luwes, sportif, inovatif, produktif dan

diterima masyarakat (investor)

Referensi

Dokumen terkait

Tutkimuksessa tarkasteltiin maahanmuuttajataustaisten oppilaiden ystävyys- suhteita ja näiden suhteiden vaikutusta oppimiseen. Sekä Josin että Levin koulupäivistä

Setelah kita menelusuri secara singkat sejarah praktek perbankan yang dilakukan oleh umat muslim, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa meskipun kosa kata fikih Islam

Karena Perusahaan tidak dapat mengontrol metode, volume, atau kondisi aktual penggunaan, Perusahaan tidak bertanggung jawab atas bahaya atau kehilangan yang disebabkan dari

Dengan demikian berdasarkan permasalahan diatas maka perlu diadakan pelatihan peningkatan kemampuan aritmatika bagi masyarakat umum terutama anak-anak usia sekolah,

Hasil uji normalitas pada keseluruhan data variabel tekanan darah diastolik pre-test dan post-test buah semangka dengan menggunakan uji Saphiro Wilk diperoleh niali

“ Keseluruhan aturan hukum yang mengatur dengan disertai Sanksi terhadap Perbuatan manusia di dalam usaha mereka untuk menjalankan perdagangan” * Hukum Publik / Hukum

Tujuan rancang bangun trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI ini adalah untuk mengetahui cara kerja sistem EFI Yamaha Mio-J, mengetahui komponen-komponen apa saja yang