• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk

DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) serta Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 (Diaudit)

(2)

Daftar Isi Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Keuangan Konsolidasian Interim

Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir Pada 30 September 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) serta Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 (Diaudit)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim 5

(3)
(4)

Catatan 30 Septem ber 2017

ASET Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 3, 10, 32, 33 204.377.950.369 740.436.843.020

Piutang Usaha 4, 33

Pihak Berelasi 10 784.057.432 5.454.393.488

Pihak Ketiga 849.359.988.083 770.523.847.641

Aset Keuangan Lancar Lainnya 5, 7.e, 33 19.329.143.619 152.108.827.407

Persediaan 6 174.107.656.750 178.381.106.468

Beban Dibayar di Muka 8 74.226.982.237 59.924.874.983

Jumlah Aset Lancar 1.322.185.778.490 1.906.829.893.007

ASET TIDAK LANCAR

Uang Muka 9 584.411.291.996 240.812.776.545

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 10, 33 334.803.070 525.498.069

Aset Tetap 12 2.103.151.979.916 1.693.868.662.869

Goodwill 13.a 398.162.432.377 288.276.804.990

Aset Takberw ujud 13.b 61.630.257.532 45.094.906.096

Aset Pajak Tangguhan 7.c 46.274.701.197 35.805.117.323

Aset Tidak Lancar Lainnya 11 3.940.178.404 4.475.891.180

Jumlah Aset Tidak Lancar 3.197.905.644.492 2.308.859.657.072

JUMLAH ASET 4.520.091.422.982 4.215.689.550.079

Total Aset Tidak Lancar

TOTAL ASET

(5)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan Catatan 30 Septem ber 2017

Rp Rp

TOTAL ASET

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Usaha - Pihak Ketiga 14, 33 352.393.264.800 314.126.455.716

Utang Bank Jangka Pendek 17, 33 998.944.516 928.373.155

Beban Akrual 10, 16, 33 292.692.305.612 234.211.191.714

Uang Muka Pasien 21.787.687.516 14.947.459.266

Utang Pajak 7.a 54.099.320.042 40.313.390.569

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang

Utang Bank 17, 33 8.153.688.922 7.482.980.034

Utang Sew a Pembiayaan 18, 33 26.466.579.495 21.994.996.558

Laba yang Ditangguhkan atas

Transaksi Jual dan Sew a Balik 19 11.897.445.548 11.897.445.548

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 7.e, 15, 33 130.306.455.547 80.114.380.612

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 898.795.691.998 726.016.673.172

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang 17, 33 3.682.609.440 9.884.512.480

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 10, 33 -- 197.506.875

Utang Sew a Pembiayaan 18, 33 149.268.017.453 105.042.006.950

Laba yang Ditangguhkan atas

Transaksi Jual dan Sew a Balik 19, 36.b 86.191.288.739 95.114.372.903

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 20 131.559.100.820 116.843.236.942

Liabilitas Pajak Tangguhan 7.c 53.926.657.703 33.521.244.654

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 424.627.674.155 360.602.880.804

JUMLAH LIABILITAS 1.323.423.366.153 1.086.619.553.976

EKUITAS

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pem ilik Entitas Induk

Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1.300.612.500 Saham pada 30 September 2017

dan 31 Desember 2016 21 130.061.250.000 130.061.250.000

Tambahan Modal Disetor - Neto 22 2.570.240.064.693 2.570.240.064.693

Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 23 (25.748.354.393) (25.748.354.393)

Saldo Laba 507.631.356.547 447.325.145.213

Jum lah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada

Pem ilik Entitas Induk 3.182.184.316.847 3.121.878.105.513

Kepentingan Nonpengendali 25, 34 14.483.739.982 7.191.890.590

JUMLAH EKUITAS 3.196.668.056.829 3.129.069.996.103

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.520.091.422.982 4.215.689.550.079

(6)

Catatan 2017 2016

Rp Rp

OPERASI YANG DILANJUTKAN

PENDAPATAN 26 4.292.086.970.181 3.824.372.630.035

BEBAN POKOK PENDAPATAN 27 (3.072.211.727.081) (2.702.737.456.573)

LABA BRUTO 1.219.875.243.100 1.121.635.173.462

Beban Usaha 10, 28 (1.001.877.043.974) (908.309.747.596)

Beban Lain-lain - Neto (67.958.903.878) (22.093.890.313)

LABA USAHA 150.039.295.248 191.231.535.553

Penghasilan Bunga 29 11.937.886.203 2.068.378.410

Beban Keuangan 29 (29.173.960.059) (40.976.505.138)

LABA SEBELUM PAJAK 132.803.221.392 152.323.408.825

Beban Pajak 7.b (62.740.847.474) (57.491.969.129)

LABA PERIODE BERJALAN 70.062.373.918 94.831.439.696

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan Direklasif ikasi

ke Laba Rugi

Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti 20 (3.285.750.922) (942.358.255)

Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan

Direklasif ikasi ke Laba Rugi 821.437.730 235.589.564

RUGI KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN (2.464.313.192) (706.768.691)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

PERIODE BERJALAN 67.598.060.726 94.124.671.005

LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 62.882.179.820 85.449.838.522

Kepentingan Nonpengendali 7.180.194.098 9.381.601.174

70.062.373.918 94.831.439.696 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 60.306.211.334 85.789.905.618

Kepentingan Nonpengendali 7.291.849.392 8.334.765.387

67.598.060.726 94.124.671.005

LABA PER SAHAM (dalam Rupiah Penuh) Dasar, laba periode berjalan yang diatribusikan

kepada pemegang saham biasa entitas induk 31 48,35 73,91

(7)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan

Kepentingan Jum lah

Modal Saham Selisih Nilai Jum lah Nonpengendali Ekuitas

Agio Saham Selisih Nilai Selisih Nilai Jum lah/ Transaksi Ditentukan Belum Transaksi Perubahan Total dengan Pihak Penggunaannya Ditentukan

dengan Transaksi Nonpengendali Penggunaannya*)

Entitas Ekuitas Sepengendali - Entitas Anak

Neto

Catatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PADA 31 DESEMBER 2015 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.100.000.000 341.390.437.227 1.744.016.598.155 (4.064.970.291) 1.739.951.627.864

` ` ` ` `

Perubahan Ekuitas pada Periode 30 Septem ber 2016

Cadangan Umum 24 -- -- -- -- -- -- 22.000.000 (22.000.000) -- --

--Jumlah Laba Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 85.449.838.521 85.449.838.521 9.381.601.175 94.831.439.696

Jumlah Rugi Komprehensif Lain Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 340.067.096 340.067.096 (1.046.835.787) (706.768.691)

SALDO PADA 30 SEPTEMBER 2016 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.122.000.000 427.158.342.845 1.829.806.503.773 4.269.795.097 1.834.076.298.869

` ` ` ` `

SALDO PADA 31 DESEMBER 2016 130.061.250.000 2.593.150.681.933 (11.181.835.287) (11.728.781.953) 2.570.240.064.693 (25.748.354.393) 23.122.000.000 424.203.145.213 3.121.878.105.513 7.191.890.590 3.129.069.996.103

` ` ` ` `

Perubahan Ekuitas pada Periode 30 Septem ber 2017

Cadangan Umum 24 -- -- -- -- -- -- 2.890.250.000 (2.890.250.000) -- --

--Jumlah Laba Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 62.882.179.820 62.882.179.820 7.180.194.098 70.062.373.918

Jumlah Rugi Komprehensif Lain Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- (2.575.968.486) (2.575.968.486) 111.655.294 (2.464.313.192)

SALDO PADA 30 SEPTEMBER 2017 130.061.250.000 2.593.150.681.933 (11.181.835.287) (11.728.781.953) 2.570.240.064.693 (25.748.354.393) 26.012.250.000 481.619.106.547 3.182.184.316.847 14.483.739.982 3.196.668.056.829

` ` ` ` `

*) Termasuk Pengukuran Kembali Atas Program Imbalan Pasti

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk

(8)

Catatan 2017 2016

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 4.205.625.221.860 3.651.665.627.139

Pembayaran kepada Pemasok (2.253.486.693.321) (1.774.426.485.682)

Pembayaran kepada Pihak Ketiga Lainnya (802.395.450.538) (890.323.339.001)

Pembayaran kepada Karyaw an (670.818.842.621) (637.843.105.673)

Arus Kas Diperoleh dari Operasi 478.924.235.380 349.072.696.783

Pembayaran Beban Bunga - Neto 29 (2.821.287.928) (4.980.296.491)

Pembayaran Pajak Penghasilan - Neto 7 (64.943.975.599) (43.447.773.375)

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 411.158.971.853 300.644.626.917

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembayaran Uang Muka Pembelian

Aset Tetap dan Lainnya 9 (306.061.047.190) (44.246.839.040)

Aset Tetap dan Perangkat Lunak

Penjualan 12 177.379.530 364.234.430

Pembelian 12, 13.b (447.550.277.255) (292.145.067.430)

Pembayaran Utang Pembelian Saham Entitas Anak 15 (2.680.555.548) (2.680.555.548) Perolehan Entitas Anak,

setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh 30 (168.080.697.843)

--Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (924.195.198.306) (338.708.227.588)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Biaya Emisi Saham 15 (1.534.991.622)

--Pembayaran Pinjaman Bank 17 (6.565.622.791) (9.795.916.769)

Penerimaan Pinjaman Bank 17 1.105.000.000

--Pembayaran Utang Sew a Pembiayaan 18 (16.701.557.231) (3.579.226.296)

Pembayaran kepada Pihak Berelasi - Bersih 10 (6.811.876) (2.691.021.410)

Arus Kas Neto

Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (23.703.983.520) (16.066.164.475)

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (536.740.209.973) (54.129.765.146)

Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 681.317.322 329.236.819

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 740.436.843.020 159.848.063.872

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 204.377.950.369 106.047.535.545

9 bulan

(9)

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan

PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.C2-8639.HT.01.01.TH’96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996.

Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 131 tanggal 28 Desember 2016 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perusahaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.03-0024519 tertanggal 18 Januari 2017.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang jasa kesehatan, meliputi jasa rumah sakit, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan prasarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut “Grup”) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Perusahaan berkantor pusat di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) Lt.32. Jl. Boulevard Jend. Sudirman No.15, Tangerang 15810, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (d/h BAPEPAM) melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.

Penawaran Umum Terbatas I

Pada tanggal 22 November 2016, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal No.S-680/D.04/2016 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Saham Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah sebanyak 144.512.500 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp9.000 per saham. Seluruh saham yang diterbitkan Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Selisih lebih jumlah yang diterima dari penerbitan saham terhadap nilai nominalnya adalah sebesar Rp1.280.427.731.933, dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor“ setelah dikurangi jumlah biaya emisi saham sebesar Rp5.733.518.067 (Catatan 22).

1.c. Struktur Grup

Perusahaan memiliki pengendalian pada entitas anak sebagai berikut:

Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2017 31 Desember 2016 Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Aritasindo Permaisemesta Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 39.598.422 48.917.346 Pertambangan, Pertanian

Jasa, Pengangkutan Darat Percetakan dan

Perindustrian

(10)

Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2017 31 Desember 2016 Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Perdana Kencana Mandiri Jakarta Pembangunan, Perdagangan 99,75% -- -- 519.803.207 519.803.207

Perindustrian, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan Pertanian, Pertambangan

dan Jasa

PT Multiselaras Anugerah Tangerang Pembangunan, Perdagangan 99,99% -- -- 536.397.382 546.771.529

dan Jasa

PT Nusa Medika Perkasa Jakarta Pelayanan Kesehatan -- 59,69% -- 990.525.496 969.209.139

PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 111.737.861.833 108.439.944.424 Pengangkutan Darat

dan Jasa

PT East Jakarta Medika Bekasi Pelayanan Kesehatan -- 79,84% 2002 111.666.347.368 108.359.458.952

PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak Jakarta Pembangunan dan Jasa 99,98% -- -- 88.995.220.629 80.258.515.598

PT Golden First Atlanta Jambi Kesehatan dan -- 83,00% 2004 89.088.329.941 80.242.529.624

Pedagang Besar Farmasi

PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, Pembangunan, 99,80% -- -- 216.891.456.723 215.227.239.448 Industri, Pertambangan,

Transportasi Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan dan Jasa kecuali Jasa di bidang Hukum dan Pajak

PT Balikpapan Damai Husada Balikpapan Kesehatan yang -- 79,57% 2008 177.739.938.812 176.066.488.296

meliputi Jasa Rumah Sakit Klinik dan Balai Kesehatan Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Lain

PT Siloam Emergency Services Tangerang Kesehatan 99,99% -- 2013 1.024.244.147 1.033.085.251

PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- 2013 1.758.278.207 1.864.775.887 dan Jasa

PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 86.808.755.450 65.873.096.175 Percetakan dan Jasa

PT Diagram Healthcare Indonesia Depok Jasa Rumah Sakit, -- 80,00% 2006 56.261.205.518 35.316.349.675

Klinik dan Poliklinik, Balai Pengobatan dan Kegiatan

Usaha Terkait

PT Adamanisa Karya Sejahtera Jakarta Perdagangan, Pembangunan 99,90% -- -- 1.457.179.228 1.100.115.602

Percetakan dan Jasa

PT Brenada Karya Bangsa Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 670.422.071 679.374.833

Percetakan dan Jasa

PT Harmoni Selaras Indah Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 670.087.648 679.041.500

Percetakan dan Jasa

PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 70.256.104.384 85.924.324.875 Percetakan dan Jasa

Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak Tangerang Jasa, Pembangunan -- 80,00% -- 70.230.363.488 85.889.479.875 Perdagangan, Perbengkelan,

Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan

Pertanian

PT Siloam Sumsel Kemitraan Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 55,99% -- 8.091.445.430 8.100.500.170 dan Jasa

PT RS Siloam Hospital Sumsel Palembang Jasa Kesehatan -- 70,04% 2012 70.167.999.780 85.828.832.927

(d/h PT Karyatama Indah Sentosa) yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik

serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Banjar Medika Nusa****) Banjarmasin Jasa, Pembangunan, 99,90% -- -- 1.076.409.710 1.085.346.800

d/h/ PT Optimum Karya Persada Perdagangan, Perbengkelan,

Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan

dan Pertanian

PT Aceh Cemerlang Harapan****) Banda Aceh Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 670.087.648 679.041.500

d/h/ PT Rosela Indah Cipta Percetakan dan Jasa

PT Sembada Karya Megah Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 678.110.609 687.042.657

Percetakan dan Jasa

PT Kuta Seminyak Kirana****) Badung Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 670.087.648 679.041.500

d/h/ PT Trijaya Makmur Bersama Percetakan dan Jasa

PT Visindo Galaxi Jaya Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 5.090.378.508 5.099.324.833

Real Estat, Industri, Percetakan,

(11)

Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2017 31 Desember 2016 Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan 99,99% -- -- 1.839.990.183.872 1.572.049.039.348 Percetakan dan Jasa

PT Tirtasari Kencana Serang Jasa Kesehatan meliputi -- 99,99% -- 1.222.056.286 1.231.327.718 Jasa Rumah Sakit, Klinik,

dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Gramari Prima Nusa Medan Jasa Kesehatan, Rumah Sakit -- 99,99% 2014 170.470.720.406 145.157.648.596 PT Krisolis Jaya Mandiri Kupang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2014 262.539.008.423 209.909.351.744

Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Ambon Bangun Nusa***) Ambon Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 9.960.805.553 7.269.740.914

d/h/ PT Kusuma Bhakti Anugerah Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Agung Cipta Raya Semarang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 1.041.817.595 1.050.601.500 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Bina Cipta Semesta Padang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 1.074.329.589 1.083.274.974 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Mega Buana Bhakti Bangka Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 74.075.055.759 16.200.631.257 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Taruna Perkasa Megah Yogya Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 135.815.668.366 125.786.007.747 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Tataka Bumi Karya Bogor Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 106.795.442.145 55.484.364.731 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Tataka Karya Indah Bandung Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 937.932.385 938.600.891 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Siloam Medika Cemerlang Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 74.99% 2013 27.400.907.817 22.417.735.725 Real Estat, Industri, Percetakan,

Pertanian, Jasa dan Agrobisnis

PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan -- 99,99% -- 501.352.407.692 512.680.187.938 Percetakan, Agrobisnis dan Jasa Development, Printing, Agribusiness, and Services

PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak Badung, Bali Jasa Pelayanan -- 99,99% 1998 281.323.035.223 266.098.754.091 Rumah Sakit Swasta

PT Trisaka Raksa Waluya Badung Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2012 139.181.625.016 140.840.417.690 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Sentra Sejahtera Utama Sorong Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 791.876.935 700.000.000 Klinik, Poliklinik dan Balai

Pengobatan

PT Bumi Unggul Persada Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 676.266.400 680.807.484 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Berlian Cahaya Indah Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2014 224.352.354.064 121.832.847.628 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Rashal Siar Cakra Medika Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2008 87.604.879.383 80.497.672.152 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

(12)

Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2017 31 Desember 2016 Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Mulia Pratama Cemerlang Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 63.641.663.944 50.239.900.879 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Medika Rescue International Tangerang Perdagangan dan Jasa -- 99,99% -- 12.169.803.106 4.234.503.626 d/h/ PT Karya Pesona Cemerlang

PT Indah Kemilau Abadi Jember Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2017 2.135.756.128 2.743.286.996 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Siloam Radiology Indonesia**) Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 36.875.176.171 33.431.888.045

d/h/ PT Persada Dunia Semesta Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Inti Pratama Medika Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 660.671.424 661.719.224 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Sentra Sehat Sejahtera Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 17.585.921.766 2.856.882.273 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Genta Raya Internusa Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 6.435.810.340 2.412.958.483 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Sembilan Raksa Dinamika Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 218.346.626.303 184.204.840.193 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Saritama Mandiri Zamrud Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Gempita Nusa Sejahtera Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Aryamedika Teguh Tunggal Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Lintas Buana Jaya Nusa Tenggara Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 75.842.294.689 61.854.149.553 Timur Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Bina Bahtera Sejati Baubau Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2016 56.876.824.238 56.232.874.006 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait/

PT Lintang Laksana Utama Kota Lubuk Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 14.638.059.296 600.000.000 Linggau Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait/

PT Ciptakarya Tirta Cemerlang Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 700.000.000 700.000.000 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Lishar Sentosa Pratama Bekasi Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2006 19.778.457.038

--Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Mahkota Buana Selaras dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, Pembangunan, 99,99% -- -- 711.108.744.480 192.020.536.718 Percetakan dan Jasa

PT Kirana Puspa Cemerlang *) Jember Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- 37.408.596.030 125.000.000 Jasa Rumah Sakit, Klinik

dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Grha Ultima Medika Mataram Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2015 92.953.827.894

--Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

Total Aset Entitas Anak

(13)

Tempat Aktivitas Usaha Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Utama Kepemilikan Kepemilikan Awal 30 September 2017 31 Desember 2016 Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Sumber Bahagia Sentosa Cirebon Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% 2010 109.064.407.363

--Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan

Usaha Terkait

PT Anugerah Sentra Medika Bekasi Perumahsakitan -- 99,99% 2008 22.688.658.431

--PT Binjai Jaya Indah Binjai Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- --

--Jasa Rumah Sakit, Klinik, Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Gemilang Mulia Bekasi Bekasi Jasa Kesehatan yang meliputi -- 99,99% -- --

--Jasa Rumah Sakit, Klinik, Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait *) Didirikan pada tahun 2016

**) efektif sejak 24 Agustus 2016 ***) efektif sejak 15 Agustus 2017 ****) efektif sejak 25 Agustus 2017

Entitas Anak Total Aset

Pada 22 Mei 2017, Perusahaan dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, mengakuisisi masing-masing 0,01% dan 99,99% kepemilikan di PT Sumber Bahagia Sentosa (SBS), dengan nilai akuisisi sebesar Rp39.900.000.000 dan Rp100.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (Catatan 30). SBS telah beroperasi secara komersial pada tahun 2010.

Pada 14 Februari 2017, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Lishar Sentosa Pratama (LSP), dengan nilai akuisisi sebesar Rp26.489.400.000 dan Rp10.600.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (Catatan 30). LSP telah beroperasi secara komersial pada tahun 2002.

Pada 8 Februari 2017, Perusahaan dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, mengakuisisi masing-masing 0,01% dan 99,99% kepemilikan di PT Grha Ultima Medika (GUM), dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.200.000 dan Rp154.993.800.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (Catatan 30). GUM telah beroperasi secara komersial pada tahun 2015.

Entitas yang belum beroperasi adalah persiapan Perusahaan untuk ekspansi rumah sakit baru di masa yang akan datang.

Pada tanggal 11 Juli 2017, PT Mahkota Buana Selaras, entitas anak, menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 23, 24 dan 25 dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Johanes Poso dan Hans Natanael, dimana PT Mahkota Buana Selaras membeli 50.000 saham yang merupakan 100% saham-saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Anugerah Sentra Medika (ASM) dengan harga jual beli sebesar Rp52.000.000.0000. PT Mahkota Buana Selaras juga membeli 3 bidang tanah hak milik atas nama Johanes Poso dengan total luas 1.752 m2 dengan nilai jual beli yang disepakati adalah Rp98.000.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (Catatan 30). ASM telah beroperasi secara komersial pada tahun 2008.

Berdasarkan Akta Notaris No. 26 tanggal 15 Agustus 2017, yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah disahkan melalui Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pengesahan No. AHU-0035271.AH.01.01.Tahun 2017 tanggal 15 Agutus 2017, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, telah menandatangani Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Gemilang Mulia Bekasi.

Berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 15 Agustus 2017, yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah disahkan melalui Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pengesahan No. AHU-0035270.AH.01.01.Tahun 2017 tanggal 15 Agutus 2017, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS), entitas anak, telah menandatangani Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Binjai Jaya Indah.

(14)

1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit

Berdasarkan Akta Pernyataan Sebagian Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 3 tanggal 4 September 2017, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, serta Akta Notaris No. 30 tanggal 11 Oktober 2016, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

30 September 2017 31 Desember 2016

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris John Riady Lee Heok Seng

Wakil Presiden Komisaris Romeo Fernandez Lledo --

Komisaris Theo Leo Sambuaga Theo Leo Sambuaga

Tjokro Libianto Jenny Kuistono

John Nicholas Pitsonis John Nicholas Pitsonis

Andy Nugroho Purwohardono 0 Andy Nugroho Purwohardono 0

Komisaris Independen Farid Harianto Farid Harianto

Dr. Niel Byron Nielson Dr. Niel Byron Nielson Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak

Direksi

Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya Romeo Fernandez Lledo *)

Wakil Presiden Direktur Caroline Riady Caroline Riady

Direktur Grace Frelita Indradjaja Grace Frelita Indradjaja

Anang Prayudi Anang Prayudi

Andry Andry

Atief Ibrahim Gill Atief Ibrahim Gill Budi Raharjo Legowo Budi Raharjo Legowo Ryanto Marino Tedjomulja Norita Alex

Martha Jonatan*) --

*) Direktur Independen

Manajemen kunci terdiri atas Dewan Komisaris dan Direksi.

Susunan Komite Audit Perusahaan pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

30 September 2017 31 Desember 2016 Komite Audit

Ketua Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak

Anggota Herbudianto Herbudianto

Achmad Kurniadi Achmad Kurniadi

Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Indra Hertanto pada 30 September 2017 dan Cindy Riswantyo pada 31 Desember 2016. Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.

Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing sebanyak 8.386 dan 7.568 orang (tidak diaudit).

2. Kebijakan Akuntansi Signifikan

2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) terkait Peraturan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten

(15)

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi interim

Laporan keuangan konsolidasian interim disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian interim. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.

Laporan arus kas konsolidasian interim disajikan dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.

2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) serta interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, yaitu:

 PSAK No. 1:”Penyajian Laporan Keuangan”

 PSAK No. 3: “Laporan Keuangan Interim”

 PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”

 PSAK No. 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

 PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

 ISAK No. 31: “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti Investasi”

 ISAK 32 “Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan”

Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian interim mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak (Grup) seperti disebutkan pada Catatan 1.c.

Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.

Laporan keuangan konsolidasian interim Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasi interimkan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian interim dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha.

Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

(16)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.

Jika Grup kehilangan pengendalian, maka:

a. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;

b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan non pengendali);

c. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;

d. mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;

e. mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; f. mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi

yang diatribusikan kepada entitas induk.

2.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian interim, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim, aset dan liabilitas Grup yang menggunakan mata uang asing pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Transaksi-transaksi selama periode/ tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:

30 September 2017 31 Desember 2016

Rp Rp

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.492 13.321

1 Euro (EUR) 15.895 14.228

1 Dolar Singapura (SGD) 9.926 9.532

1 Dolar Australia (AUD) 10.578 10.186

Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

2.f. Kas dan Setara Kas serta Dana yang dibatasi penggunaannya

Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro) dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Deposito yang dibatasi penggunaannya akan digunakan untuk membayar komitmen yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sehubungan dengan persyaratan perjanjian akuisisi disajikan sebagai “Dana yang Dibatasi Penggunaannya” dan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

(17)

2.g. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

(iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); atau

(viii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.

2.h. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

2.i. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.

2.j. Aset Tetap

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.

Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

(18)

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:

Tahun

Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 – 20

Perlengkapan dan Peralatan Medis 4 – 8

Peralatan dan Perabotan Kantor 4 – 10

Kendaraan 4 – 5

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi periode berjalan pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.

Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Pembangunan” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan penyelesaian aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.

Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.

Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.

2.k. Sewa

Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya pada tanggal awal sewa.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Grup sebagai Lessee

Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal masa sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

(19)

Grup sebagai Lessor

Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan keuangan. Pengakuan pendapatan keuangan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Grup menyajikan aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

Jual dan Sewa-Balik

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa - balik diperlakukan sebagai berikut:

 Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, maka selisih lebih hasil penjualan atas nilai tercatat akan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

 Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa operasi dan transaksi tersebut dilakukan pada nilai wajar, maka keuntungan atau kerugian diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka keuntungan atau kerugian diakui segera, kecuali kerugian tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka kerugian tersebut ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, maka selisih lebih atas nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.

2.l. Penurunan Nilai Aset

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.

Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.

Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.

Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

2.m. Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat Biaya-biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.

(20)

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

Komponen kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto teridentifikasi dari pihak diakuisisi.

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari kepentingan ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain, jumlah tersebut diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut.

Pada tanggal akuisisi, goodwill diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih antara (a) nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali, atas (b) jumlah neto teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari akusisi entitas anak setelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akusisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakusisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugiaan dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit Penghasil Kas yang ditahan.

2.n. Aset Takberwujud

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Goodwill

Goodwill yang berasal dari suatu kombinasi bisnis awalnya diukur pada biaya perolehan, yang merupakan selisih lebih antara nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang telah dimiliki pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi atas jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

Setelah pengakuan awal, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Goodwill tidak diamortisasi.

(21)

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus.

Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut:

Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.

2.o. Imbalan Kerja

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.

Imbalan Pascakerja

Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

Pesangon

Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a. Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan

b. Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.

2.p. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

(22)

Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan barang

Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas perCmintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.

Penjualan jasa

Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi. Pendapatan rumah sakit diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

2.r. Pajak Penghasilan

Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:

a) pengakuan awal goodwill; atau

b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

(23)

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak

kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:

i. entitas kena pajak yang sama; atau

ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang

diakui; dan

b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

2.s. Instrumen Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan

Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.

Gambar

Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada  tanggal akuisisi adalah:
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada  tanggal akuisisi adalah:
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada  tanggal akuisisi:
Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan  yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan  secara individu mengalami penurunan nilai:
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan peran di atas, tugas yang harus dilakukan oleh pengelola TBM sebagai berikut: (1) melakukan sosialisasi/promosi TBM kepada masyarakat sekitar melalui

Dapat disimpulkan bahwa H 2 ditolak yang menggambarkan bahwa BOPO berpengaruh tidak signifikan terhadap Bagi Hasil Tabungan Mudharabah. Bank

Pada gambar (4.18) merupakan gambar pergerakan satelit dari data broadcast ephemeris dibandingkan dengan data dari precise ephemeris (Sp3) sehingga dapat dianalisa

Kasus korupsi di lingkungan pemerintahan terbukti pada hasil audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2010 yang menyatakan bahwa

Peneliti menemukan banyak sekali permasalahan yang menyangkut unsur ekstrinsik, hanya sebagian orang saja yang mengetahui tentang unsur ekstrinsik dalam suatu karya

Lmg adalah perkara perdata ( cerai talak), karena terjadi ketidakharmonisan antara suami dan isteri dalam kehidupan rumah tangga yang disebabkan adanya campur tangan

Berdasarkan hasil sidik ragam dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK, POC kulit pisang kepok, dan juga interaksi